Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN”
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku dan Budaya Organisasi

Dosen pembimbing :
Nadiarani anindita, S. Psi., M. A

Disusun Oleh :
Laila Adzra Afaf Zhafirah
22110249
MSDMA U1

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA


ADMINISTRASI NEGARA BANDUNG
2022
A. PENDAHULUAN

Pada setiap tindakan yang dilakukan manusia sehari - hari pastinya selalu didasari oleh keputusan
yang diambil. Pengambilan keputusan sehari - hari itu berlaku untuk kita masing-masing dalam
situasi yang berbeda di mana kita dituntut untuk membuat keputusan. Mulai dari pengambilan
keputusan secara individual maupun kelompok.

Terkadang manusia dihadapi situasi yang seolah olah begitu saja secara alami tanpa perlu
pertimbangan dalam membuat keputusan. Namun tidak semua keputusan dihadapi sesederhana
itu, banyak keputusan yang membutuhkan perenungan, pemikiran dan rencana yang matang
untuk diambil seperti keputusan-keputusan di organisasi yang sering dihadapkan dengan masalah
dan dilema. Maka dari itu keputusan harus dipertimbangkan secara matang dan didasari dengan
berbagai strategi yang ada.

Dalam membuat keputusan pastinya tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai
berbagai keterbatasan. Apabila keterbatasan tersebut kita paksa untuk mendapatkan sesuatu yang
sangat ideal, tidak jarang keputusan yang kita ambil tidak sepenuhnya benar.

Tidak seorangpun di dunia ini lahir dengan kemampuan mengambil keputusan yang baik.
Kemampuan yang harus dipelajari dan diperkuat yaitu dengan belajar dari pengalaman orang lain
maupun dari hal-hal yang kita alami sendiri. Apakah kita termasuk orang yang sulit mengambil
keputusan atau apakah kita telah sering salah mengambil keputusan bukanlah hal penting. Yang
terpenting adalah apakah kita selalu berusaha belajar untuk dapat mengambil keputusan yang
tepat.

B. PEMBAHASAN

a) PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :

1. Menurut George R. Terry


Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku dari dua alternative atau
lebih.
2. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat atau masalah,
pengumpulan fakta fakta dan data yang matang dari alternative yang dihadapi dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
Pengambilan keputusan adalah upaya seseorang mengambil pilihan yang dianggap tepat, efektif
dan efisien.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan itu diambil secara sengaja dan tidak
sembarangan. Permasalahan yang dihadapi harus benar – benar di rumuskan dengan jelas serta
pemecahan permasalahannya pun harus dilakukan dengan strategi yang tepat.
b) DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar dan faktor kejiwaan lainnya. Sifat subjektif ini
memiliki keuntungan yaitu :
- Pengambilan keputusan dilakukan oleh satu pihak sehingga mudah dan
cepat dalam memutuskan.
- Sifat subjektif ini menguntungkan permasalahan yang bersifat
kemanusiaan.
Disisi lain sifat subjektif ini memiliki kerugian yaitu karena pengambilan keputusan
hanya satu pihak saja maka kebenarannya sulit diukur dan keputusannya terkadang
ceroboh.

2. Pengambilan Keputusan Secara Rasional


Pengambilan Keputusan ini berdasarkan logika atau akal pikiran. Kelebihan dari
mengambil keputusan secara rasional, yaitu menghasilkan keputusan yang objektif,
transparan, konsisten dan masuk akal. Setidaknya cara ini lebih efektif karena
mendekati kebenaran.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta


Pengambilan keputusan didukung oleh fakta yang memadai, istilah fakta perlu
dikaitkan dengan data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan
dinamakan data, data harus diolah dulu agar menjadi sebuah informasi yang
kemudian bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman


Keputusan ini biasanya diambil melalui arsip-arsip pengambilan keputusan yang
berupa dokumentasi, pengalaman-pengalaman di masa lampau. Dalam hal tersebut
pengalaman dapat dijadikan pedoman untuk menyelesaikan masalah.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang


Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang
untuk mengambil keputusan demi tercapainya tujuan organisasi. Keputusan ini
memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
- Banyak diterima oleh bawahan
- Karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanen sifatnya.

c) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry:

- Hal hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
- Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
- Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
lebih mementingkan kepentingan organisasi.
- Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental, dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.
- Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama.

d) KEPUTUSAN INDIVIDUAL DAN KELOMPOK


1. Keputusan yang dibuat seseorang
Menurut Wikipedia, keputusan individual adalah keputusan yang diambil untuk
kepentingan diri sendiri dan dilakukan secara perorangan.
Kebaikannya :
- Keputusan cepat ditentukan atau diambil, karena tidak perlu menunggu
persetujuan dari rekannya.
- Tidak akan terjadi pertentangan pendapat.
Kelemahannya:
- Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat orang
lain sering kali kurang tepat.
- Jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi
seorang diri.

2. Keputusan yang dibuat oleh sekelompok orang


Merupakan pengambilan keputusan yang dimana sekelompok individu bekerja sama
untuk memecahkan masalah yang sifatnya komplex.
Kebaikannya:
- Pemikiran beberapa orang akan saling melengkapi
- Pertimbangan akan lebih matang
- Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung
secara bersama Kelemahan:
- Kemungkinan terjadi perbedaan pendapat
- Biasanya memakan waktu lama dan berlarut-larut karena perdebatan -
Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang

e) ETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


 Utilitarianisme yaitu keputusan-keputusan yang dibuat untuk memberikan manfaat
terbesar bagi jumlah besar
 Penekanan pada hak, yaitu pengambilan keputusan dengan pertimbangan yang konsisten
pada kebebasan, menghormati dan melindungi hak dasar individu seperti hak privasi 
Fokus pada keadilan

f) CONTOH KASUS
Judul Berita : Menag Minta Maaf ke DPR Ambil Keputusan Sepihak soal Pembatalan Haji

Permasalahan :
Menteri Agama Fachrul Razi mengambil keputusan secara sepihak mengenai pembatalan haji
2020, Sehingga anggota DPR kecewa terhadap menteri agama yang mengambil keputusan
pembatalan pemberangkatan haji. Padahal sudah diamanatkan pada rapat 11 Mei bahwa
keputusan penyelenggaraan haji akan di putuskan dalam rapat kerja.

Faktor Penyebab :
Menteri Agama mengatakan, harus segera mengambil keputusan karena harus memberi
kepastian kepada jemaah haji tentang jadi atau tidaknya pemberangkatan haji tahun 2020
apalagi waktu semakin mepet. Selain itu, kementerian Agama memutuskan untuk
membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2020 karena belum ada kepastian
dari pemerintah Arab Saudi soal penyelengaraan haji di tengah wabah COVID-19.

Akibatnya :
- Menteri Agama mengecewakan anggota komisi VIII DPR RI, sehingga
mendapatkan kritikan dan beberapa anggota tidak menerima hasil keputusan
tersebut.
- Fachrul Razi akan kehilangan kepercayaan dari orang lain/anggotanya.
- Merasakan penyesalan diakhir karena kecerobohan dalam mengambil keputusan
yang sepihak.
Penyelesaiannya :
- Menteri Agama Fachrul meminta maaf kepada pimpinan dan anggota Komisi
VIII DPR karena mengambil keputusan tanpa berdiskusi terlebih dahulu.
- Menteri Agama Fachrul Razi harus lebih toleran dan memikirkan resiko
keputusan yang diambil.
- Serta, lebih rasional dalam mengambil keputusan atau harus mengimbangi
keputusan intuisi dan rasional.
Kesimpulan:
Menteri Agama Fachrul Razi mengambil keputusan berdasarkan intuisi atau perasaan yang
melibatkan jemaah haji yang menunggu kepastian keberangkatan haji 2020 ditengah wabah
COVID – 19. Maka dari itu Menteri Agama Fachrul Razi mengambil keputusan secara
sepihak sehingga menimbulkan permasalahan yang terjadi.

C. PENUTUPAN

KESIMPULAN
Dalam sebuah organisasi pengambilan keputusan sangat diperlukan untuk melakukan
aktivitas organisasi. Keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapi oleh
organisasi. Dengan keputusan tersebut maka masalah yang dihadapi oleh organisasi tersebut
dapat terselesaikan dan kegiatan organisasi dapat berjalan dengan semestinya. Dalam sebuah
organisasi yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan adalah pemimpin dengan
hasil yang dicapai dalam musyawarah.
SARAN
Dalam mengambil sebuah keputusan dalam organisasi, kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang disusun dalam artikel ini. Kita semua pastinya tidak mau mengambil
keputusan yang bisa membuat kita menyesal dikemudian hari karena kecerobohan dalam
membuat keputusan. Untuk itu artikel ini perlu dan dibutuhkan oleh semua orang karena
pengambilan keputusan tidak hanya di organisasi saja namun di kehidupan sehari hari pun
ada. Dan untuk itu artikel ini dibutuhkan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
mengambil sebuah keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Deddy Mulyadi. Drs., M.Si., 2018, Perilaku Organisasi Dan
Kepemimpinan Pelayanan, ALFABETA CV Bandung
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.upnjat
im.ac.id/4550/1/file1.pdf&ved=2ahUKEwinx7SPhdH6AhV9umMGHU2_AfIQFnoECCs
QAQ&usg=AOvVaw2aynmObEAgMvhKzn_oOEn
https://www.academia.edu/35725301/06_Jurnal_PENGAMBILAN_KEPUTUSA
N_DALAM_ORGANISASI_LEMBAGA_PENDIDIKAN_Yudi_Imansyah_docx
https://sites.google.com/site/teoridecision/artikel
https://www.google.com/amp/s/deepublishstore.com/materi/pengambilan-
keputusan/amp/ https://m.liputan6.com/news/read/4282842/menag-minta-maaf-ke-dpr-
ambil-
keputusan-sepihak-soal-pembatalan-haji https://era.id/amp/31427/menteri-agama-
minta-maaf-soal-pembatalan-haji
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/isroima/5 -
dampak-mengambil-keputusan-terburu-buru-c1c2

Anda mungkin juga menyukai