PRAKTIKUM JALAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
1. Silmy Alfarizi C.111.19.0130
2. Alfin Toti Khoiri C.111.19.0131
3. Nurul Annisa Arimurti C.111.19.0132
4. Ilham Salman Ariq C.111.19.0133
5. Nandaka Iman Alqalbi Khairi C.111.19.0134
6. Danang Setiawan C.111.19.0135
7. Putri Panca Puspita C.111.19.0136
8. Sofyan Hadi Prabowo C.111.19.0137
9. Deva Eryan Sugya Mawada C.111.19.0138
10. Muhammad Rafli Putranto C.111.19.0139
11. Idamatul Abidah C.111.19.0140
12. Bayu Restu Dewaji C.111.19.0141
13. Muhammad Rizki Ghozali Akbar C.111.19.0142
14. Risky Yonathan C.111.19.0143
15. Puspananda Wisnuwardana C.111.19.0144
16. Yusuf Muhammad Subhan C.111.19.0146
KELOMPOK 08 ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN
Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen pengampu
mata kuliah Praktikum Jalan
Universitas Semarang
Tanggal pengesahan :
Disahkan oleh :
Semarang,
KELOMPOK 08 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Berdasarkan kurikulum Universitas Semarang, Jurusan Teknik Sipil untuk mata
kuliah Praktikum Jalan yang bertujuan untuk mengetahui secara teori diharapkan juga
dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih atas waktu luang dalam memberikan
saran, masukkan dan bimbingan hingga terselesaikannya laporan Praktikum Jalan ini.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. DR. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T., selaku Dosen Pengampu Praktikum Jalan.
2. Muhammad Latif, S.T.M.T. selaku Asisten Dosen Pembimbing Praktikum Jalan.
3. Teman - teman yang senantiasa membantu tercapainya pembuatan laporan ini.
4. Serta berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak secara
langsung.
Selain itu penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun berharap akan adanya kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang dapat menyempurnakan laporan
ini. Penyusun berharap laporan Praktikum Jalan ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
Penyusun
KELOMPOK 08 2
DAFTAR ISI
KELOMPOK 08 3
2.7 PERHITUNGAN ................................................................................................. 31
2.8 DOKUMENTASI ................................................................................................. 37
2.9 GAMBAR ALAT ................................................................................................. 38
BAB III ................................................................................................................................ 40
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 40
3.1. KESIMPULAN .................................................................................................... 40
3.2 SARAN .................................................................................................................. 43
3.3. PENUTUP ............................................................................................................. 43
BAB IV ................................................................................................................................ 44
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................................... 44
(SNI 03-1726-2002) ............................................................................................................ 44
KELOMPOK 08 4
DAFTAR TABEL
KELOMPOK 08 5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
KELOMPOK 08 6
BAB I
PEMERIKSAAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL
(AASHTO T-245-74)
(ASTM D-1559-62)
1.1 MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas)
terhadap kelelehan plastis (flow) dari campuran aspal. Ketahanan (stabilitas)
adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi
kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram pound. Kelelehan plastis ialah
keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu beban
sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01”.
1.2 TUJUAN
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada mahasiswa agar
dapat melakukan tes agregat aspal dengan menggunakan alat marshall
test.
b. Memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat
mengimplementasikan dalam dunia kerja nantinya.
c. Agar mahasiswa memahami dan menguasai dasar pengetahuan untuk
dapat mengerjakan perencanaan geometrik jalan dan perkerasan jalan.
1.3 PERALATAN
a. 2 buah cetakan mult, harus disiapkan sesuai dengan AASTHO T – 245 -
78.
b. Extruder.
c. Compaction Pedestal.
d. Compression Machine ( Marshall Test ).
e. Oven.
f. Waterbath.
KELOMPOK 08 7
g. Perlengkapan lain :
1. Panci – panci untuk memanaskan agregat, aspal, dan campuran
aspal.
2. Termometer.
3. Timbangan.
4. Kompor.
5. Sarung asbes dan karet.
6. Sendok pengaduk dan perlengkapan lain.
KELOMPOK 08 8
c. Pemadatan benda uji.
Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji beserta bagian muka
penumbuk dengan seksama. Oleskan sedikit oli dan letakkan selembar kertas
yang sudah digunting menurut ukuran cetakan ke dalam dasar cetakan.
Kemudian masukkanlah seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk
campuran dengan keras menggunakan spatula yang dipanaskan. Ratakanlah
permukaan campuran dengan menggunakan sendok semen sehingga
bentuknya menjadi sedikit cembung. Letakkan selembar kertas lagi untuk
menutup permukaan agregat dan letakkan penumbuk di atas cetakan, lalu
tumbuk sebanyak 2 x 75 kali. Selama pemadatan tahanlah agar sumbu palu
pemadat selalu tegak lurus pada alas cetakan. Lepaskan penumbuknya, balik
posisi alat cetak yang berisi benda uji dan pasanglah kembali
perlengkapannya. Pada permukaan benda uji yang sudah dibalik, tumbuklah
dengan jumlah tumbukan yang sama. Sesudah pemadatan, dinginkan cetakan
mult yang berisi agregat menggunakan kanebo yang telah dibasahi air selama
±1–1,5 jam.
d. Pengukuran benda uji.
Setelah agregat didinginkan, lepaskan agregat dari cetakan mult
menggunakan alat extruder (dongkrak kecil). Berilah tanda pengenal pada
masing – masing benda uji, kemudian ukur tinggi agregat menggunakan
penggaris dari 4 sisi. Timbang agregat dalam keadaan di udara pada
timbangan digital, kemudian catat beratnya. Masukkan agregat ke dalam
ember yang berisikan air. Diamkan selama 1 x 24 jam.
1.5 CARA KERJA
a. Ambil benda uji yang sudah direndam dalam air selama 1 x 24 jam,
keringkan dengan kanebo.
b. Timbang dalam air untuk mendapat isi dengan specific gravity (heavy duty
balance), catat beratnya.
c. Ambil agregat, keringkan dengan kanebo kering. Timbang benda uji dalam
kondisi permukaan jenuh atau Satureted Surface Dry (SSD) menggunakan
timbangan digital dan catat beratnya pada modul praktikum yang telah
disediakan.
KELOMPOK 08 9
d. Panaskan waterbath hingga suhu mencapai 60º C. Rendam benda uji di dalam
waterbath selama 30 menit dengan suhu tetap (60 ± 1)ºC.
Keluarkan benda uji benda uji dari bak perendam dan keringkan dengan
kanebo hingga dingin.
Pasang segmen atas di atas benda uji dan letakkan keseluruhannya dalam
mesin penguji. Pasang arloji kelelehan (flow meter) pada kedudukannya di
atas salah satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk – angka
nol, sementara selubung tangkai arloji (sleeve) dipegang teguh terhadap
segmen atas kepala penekan (breaking head).
Tekan selubung tangkai arloji kelelehan tersebut pada segmen atas dari
kepala penekan selama pembebanan berlangsung.
e. Sebelum pembebanan dilakukan, kepala penekan beserta benda ujinya
dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji.
Aturlah kedudukan jarum arloji tekan pada angka nol. Berikan pembebanan
pada benda uji dengan kecepatan tetap sebesar 50 mm per menit sampai
pembebanan maksimum tercapai, atau pembebanan menurun seperti yang
dicapai. Lepaskan selubung tangkai arloji kelelehan (sleeve) pada saat
pembebanan mencapai maksimum dan catat nilai kelelehan yang ditunjukkan
oleh jarum arloji kelelehan. Waktu yang diperlukan dan saat diangkatnya
benda uji dari rendaman air sampai tercapainya beban maksimum tidak boleh
melebihi 30 detik.
Catat hasil penunjukkan jarum pada skala dial stabilitas dan flow yang terjadi.
Lalu lakukan analisa perhitungan.
1.6 PERHITUNGAN
Kadar aspal dilaporkan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang
koma. Berat isi dilaporkan dalam ton/m3 dua angka dibelakang koma. Persen
rongga terhadap batuan dilaporkan dalam bilangan bulat. Persen rongga terhadap
campuran dilaporkan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma.
Persen rongga terisi aspal dilaporkan dalam bilangan bulat. Stabilitas dilaporkan
dalam bilangan bulat. Untuk tiap benda uji yang diperiksa, laporan harus
meliputi keterangan sebagai berikut :
KELOMPOK 08 10
a. Tinggi benda uji percobaan.
b. Beban maksimum dalam pound, kalau perlu dikoreksi.
c. Nilai kelelehan, dalam satuan inchi.
d. Suhu pencampuran.
e. Suhu pemadatan.
f. Suhu percobaan.
Pada Praktikum Jalan tersebut, dilaksanakan pembuatan sampel
sebanyak 2 buah dengan proporsi material yang sama yang menggunakan bahan
ikat Asphalt AC Pen 60/70 sebesar 4,5%. Pada Praktikum tersebut, dibuat
proporsi material yang memiliki berat material penyusun sampel sebelum diikat
dengan aspal seberat 1.200gram yang terdiri dari 828 gram material agregat kasar
(Coarse aggregate), 324 agregat halus (Fine aggregate), 48 gram material filler
(abu batu) dan bahan ikat asphalt AC Pen 60/70 sebesar 56,5 gram dengan kadar
4,5% dari data 2 buah sampel benda uji yang dibuat tersebut, diperoleh data fisik
dari sampel yang sudah dicampur dengan bahan ikat dan terpadatkan dengan
menggunakan alat penumbuk sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Sampel 1 & 2 Kelompok 08
Berat
Tinggi Rata-rata
Sampel Sampel
(gr) A (cm) B (cm) C (cm) D (cm) (cm)
1 1108,6 6 6,4 6,7 6,6 6,4
2 1119,1 6,4 6,6 6,7 6,5 6,6
Keterangan :
B
A
C
D
Gambar 1.1 Cetakan Aspal
KELOMPOK 08 11
Dari data di atas, pada bentuk kedua sampel memiliki karakteristik yang
berbeda, baik dari berat sampel, tinggi, maupun kerapatan material sampel yang
terlihat seperti yang terlihat pada gambar sampel pengujian berikut ini :
KELOMPOK 08 12
nilai faktor koreksi volume (F), sehingga dapat diketahui besaran nilai
stabilitas tersebut, dengan menggunakan persamaan :
Stability Adjust (S) = Stability Meas x 0,4 x 30,545
f. Pada saat pelaksanaan pengujian sampel dengan menggunakan alat
marshall test, dengan waktu yang bersamaan dapat dibaca pada arloji
bacaan flow yang kemudian dilakukan pencatatan pada besaran nilai
flow pada arloji tersebut. Sebagai langkah yang terakhir dari pengujian
marshall test tersebut adalah menghitung besaran nilai hasil bagi
marshall yang dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡
MQ =
𝐹𝑙𝑜𝑤
g. Menentukan besaran nilai Absorbtion Bitument atau Penyerapan Aspal
tersebut, yang dapat dihitung dengan persamaan :
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐵𝑖𝑡𝑢𝑚𝑒𝑛𝑡
berat jenis aspal (100 − kadar aspal)
= 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 +
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑘
100 x berat jenis aspal
−
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙
i. Menentukan besaran nilai VFB atau prosentase rongga terisi aspal pada
material sampel tersebut, yang dapat dihitung dengan persamaan :
100𝑥 (𝑉𝑀𝐴−𝑉𝐼𝑀)
VFB =
𝑉𝑀𝐴
Dari penjelasan di atas merupakan tahapan – tahapan
perhitungan yang harus dilaksanakan dalam pengujian material sampel
campuran aspal dengan menggunakan metode penngujian marshall test.
Selanjutnya akan dilaksanakan perhitungan pada sampel pengujian 1pada
pembahasan perhitungan berikut ini :
KELOMPOK 08 13
Perhitungan Pada Sampel 1
VIM = 11,769 %
c. Menentukan nilai VMA
(100−𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙)
VMA = 100 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑘
(100−4,5)
VMA = 100 –
2,53
VMA = 62,253 %
KELOMPOK 08 14
d. Menentukan nilai VFB
100𝑥 (𝑉𝑀𝐴−𝑉𝐼𝑀)
VFB =
𝑉𝑀𝐴
100𝑥(62,253−11,769)
VFB =
62,253
VFB = 81,095 %
e. Menentukan nilai Stabilitas Disesuaikan (Stability Adjust)
S = Stability Meas × 0,4 × 30,545
S = 153 × 0,4 × 30,545
= 1869,354
f. Menentukan besaran nilai Penyerapan Aspal (Absorbtion Bitument)
berat jenis aspal (100−kadar aspal) 100 x berat jenis aspal
P = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑘
− 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙
1,03 (100−4,5) 100 × 1,03
P = 4,5 + −
2,53 2,43
P = 0,993
g. Menentukan angka korelasi (Fx.1)
H rata-rata = 6,4 cm = 64 mm
= 61,9 = 1,04
Tabel Korelasi (Tabel 2.4)
= 63,5 = 1,00
64 − 61,9
Fx.1 = 1,04 + 63,5 − 61,9 𝑥 (1,00 − 1,04)
= 0,988
h. Menentukan nilai MQ.
Pada sampel 1, didapat bacaan flow = 0,607, maka :
𝑆𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡
MQ =
𝐹𝑙𝑜𝑤
1869,35
MQ =
0,607
MQ = 3079,65 kg/mm
KELOMPOK 08 15
Dari data – data perhitungan pengujian pada sampel pengujian 1 didapat hasil
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 1.4. Hasil Perhitungan Sampel 1
Berat
Berat Berat Jenis Berat Isi
Kadar Berat
Jenis Jenis Campuran Berat Sampel (kepadata
Aspal Contoh
Nama / Bulk Efektif Agregat n)
Kode Aspal
Benda A B C D E F G H I
Uji Dala
LAB Di
LAB LAB LAB m SSD g-f e/h
udara
Air
% gram gram gram cm3 gram/cm3
1 4,5 2,53 2,59 2,43 1108,6 595 1112,0 517 2,144
Stability %
% Rongga Hasil
Rongga % Rongga
Dalam Bagi Penyerapan
Arloji Disesuaika Flow Diantara Terisi Aspal
Material Marshal Aspal
(meas) n (adjust) Material (VFB)
(VIM) l
(VMA)
J K L M N O P Q
a+X(100- 100-
(d-i) * 100/d LAB LAB LAB L/M a)/b- (100- 100*(p-j)/p
100*X/d a)/b
% Strip
11,769 153 1869,354 0,607 3079,65 0,993 62,253 81,095
KELOMPOK 08 16
Perhitungan Pada Sampel 2
VIM = 13,498 %
c. Menentukan nilai VMA
(100−𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙)
VMA = 100 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑘
(100−4,5)
VMA = 100 –
2,53
VMA = 62,253 %
KELOMPOK 08 17
d. Menentukan nilai VFB
100𝑥 (𝑉𝑀𝐴−𝑉𝐼𝑀)
VFB =
𝑉𝑀𝐴
100𝑥(62,253−13,498 )
VFB =
62,253
VFB = 78,318 %
e. Menentukan nilai Stabilitas Disesuaikan (Stability Adjust)
S = Stability Meas × 0,4 × 30,545
S = 219 × 0,4 × 30,545
= 2675,74
f. Menentukan besaran nilai Penyerapan Aspal (Absorbtion Bitument)
berat jenis aspal (100−kadar aspal) 100 x berat jenis aspal
P = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙 + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑘
− 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑙
1,03 (100−4,5) 100 × 1,03
P = 4,5 + −
2,53 2,43
P = 0,993
g. Menentukan angka korelasi (Fx.1)
H rata-rata = 6,6 cm = 66 mm
= 65,1 = 0,96
Tabel Korelasi (Tabel 2.4)
= 66,7 = 0,93
66 − 65,1
Fx.1 = 0,96 + 66,7 − 65,1 𝑥 (0,93 − 0,96)
KELOMPOK 08 18
Dari data – data perhitungan pengujian pada sampel pengujian 2 didapat hasil
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 2.3. Hasil Perhitungan Sampel 2
Berat
Berat Berat Jenis Berat Isi
Kadar Berat
Jenis Jenis Campuran Berat Sampel (kepadata
Aspal Contoh
Nama / Bulk Efektif Agregat n)
Kode Aspal
Benda A B C D E F G H I
Uji Dala
LAB Di
LAB LAB LAB m SSD g-f e/h
udara
Air
% gram gram gram cm3 gram/cm3
2 4,5 2,53 2,59 2,43 1119,1 597 1129,4 532,4 2,102
Stability %
% Rongga Hasil
Rongga % Rongga
Dalam Bagi Penyerapan
Arloji Disesuaika Flow Diantara Terisi Aspal
Material Marshal Aspal
(meas) n (adjust) Material (VFB)
(VIM) l
(VMA)
J K L M N O P Q
a+X(100- 100-
(d-i) * 100/d LAB LAB LAB L/M a)/b- (100- 100*(p-j)/p
100*X/d a)/b
% Strip
13,498 219 2675,74 0,307 8715,77 0,993 62,253 78,318
KELOMPOK 08 19
Tabel 2.4 Rasio Korelasi Stabilitas
(The Asphlat Institude, 1974)
Isi Tabel Benda Uji Angka
Benda Uji Inch mm Korelasi
200-213 1 25.4 5.56
214-225 1 1/16 27.0 5.00
226-237 1 1/8 28.6 4.55
238-250 1 3/16 30.2 4.17
251-264 1¼ 31.8 3.85
265-276 1 5/16 33.3 3.57
277-289 1 3/8 34.9 3.33
290-301 1 7/16 36.5 3.03
302-316 1½ 38.1 2.78
317-328 1 9/16 39.7 2.50
329-340 1 5/8 41.3 2.27
341-353 1 11/16 42.9 2.08
354-367 1¾ 44.4 1.92
368-379 1 13/16 46.0 1.79
380-392 1 7/8 47.6 1.67
393-405 1 15/16 49.2 1.56
406-420 2 50.8 1.47
421-431 2 1/16 52.4 1.39
432-443 2 1/8 54.0 1.32
444-456 2 3/16 55.6 1.25
457-470 2¼ 57.2 1.19
471-482 2 5/16 58.7 1.14
483-495 2 3/8 60.3 1.09
496-508 2 7/16 61.9 1.04
Sampel 1
509-522 2½ 63.5 1.00
523-535 2 9/16 65,1 0.96
Sampel 2
536-546 2 5/8 66,7 0.93
KELOMPOK 08 20
547-559 2 11/16 68,3 0.89
560-573 2¾ 69,9 0.86
574-585 2 13/16 71.4 0.83
586-598 2 7/8 73.0 0.81
599-610 2 15/16 74.6 0.78
611-625 3 76.2 0.76
Notes :
1. The measured stability of specimen multiplied by ratio for the thickness
of the specimen equals the corrected stability for 21/2 in (63,5 mm)
specimen.
2. Volume thicness relationship in based on a specimen daimeter of 4 in
(101,6 mm).
1.7 CATATAN
Untuk benda uji yang tebalnya sebesar 5 inchi, koreksilah bebannya
dengan mempergunakan faktor pengali. Umumnya, benda uji harus didinginkan
seperti yang ditentukan di atas. Bila perlu pendinginan yang lebih cepat dapat
menggunakan kipas angin.
KELOMPOK 08 21
1.8 GAMBAR ALAT
10
11
12
13
14
13
KELOMPOK 08 22
COMPACTION PEDESTAL
KELOMPOK 08 23
1.9 ALAT PENDUKUNG
KELOMPOK 08 24
Gambar 1.10 Heavy Duty Solution Balance
KELOMPOK 08 25
1.10 DOKUMENTASI
KELOMPOK 08 26
LAMPIRAN
KELOMPOK 08 27
BAB II
PROSEDUR LAPANGAN UNTUK PENGGUNAAN SCALA
DYNAMIC CONE PENETROMETER (SCALA DCP)
2.1 CAKUPAN
Lampiran ini menguraikan suatu prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan
atau evaluasi kekuatan subgrade dengan menggunakan Scala Dynammic Cone
Penetrometer yang berfungsi untuk mengevaluasi serta melakukan pengendalian
kualitas tanah dasar jalan.
Pengujian tersebut memberikan sebuah rekaman dari kekuatan tanah sampai
90 cm dalamnya di bawah permukaan subgrade yang ada. Lapisan-lapisan dari
material perkerasan yang ada harus dibuang sebelum percobaan dilaksanakan.
Pengujian tersebut dilaksanakan dengan mencatat jumlah pukulan (blow)
dan penetrasi dari kerucut logam yang tertanam pada tanah karena pengaruh
jatuhan pemberat (falling weight). Kemudian dengan menggunakan tabel
korelasi, pembacaan penetrometer diubah menjadi pembacaan yang setara
dengan CBR atau setara dengan Unconfined Compressive Strength.
2.2 PERALATAN
a. Standard Dynamic Cone Penetrometer, sebagaimana diperlihatkan pada
gambar bengkel (workshop drawing) yang dilampirkan, terdiri dari :
9,07 kg (20 lb) pemberat yang berada pada sebuah tiang yang bergaris
tengah 16 mm (5/8 inch) dengan memukul suatu landasan.
b. Besi baja (bulat) yang bergaris tengah 16 mm (5/8 inch) dengan ujung baja
yang keras seluas 1,61 cm2 (1/2 sq.in) dengan sudut 30o.
c. Meteran bangunan yang dapat diperpanjang dan mempunyai alat pengunci
yang positif.
KELOMPOK 08 28
2.3 PROSEDUR
a. Satu orang menjalankan penetrometer, dan satu orang lagi dengan
meteran bangunan, mengukur dan mencatat jumlah penetrasi setiap
pukulan.
b. Palu dipergunakan untuk menanamkan ujung kerucut sampai garis
tengahnya yang paling lebar masuk ke dalam permukaan tanah. Posisi ini
adalah posisi datum untuk pengujian dan meterannya bersebelahan dengan
dasar dari baut landasan.
c. Ujung meteran disingkirkan ke samping tanpa mengubah posisi badan
meteran di tanah dan pengujian penetrasi dapat dimulai.
d. Penetrometer tersebut ditanamkan dengan palu. Apabila material yang
diuji sangat keras, serangkaian pukulan ( 5 atau 15 kali ) harus diberikan
diantara setiap pembacaan penetrasi. Untuk material yang lebih lunak,
pembacaan diambil setelah masing-masing pukulan.
e. Dengan menggunakan meteran bangunan, catat dalamnya ujung kerucut di
bawah permukaan tanah dalam sentimeter.
f. Penetrometer tersebut dikeluarkan ke atas dengan palu “stopnut”.
KELOMPOK 08 29
SPP = 1/SPR atau SPR = 1/SPP
Karena SPR adalah ukuran kekuatan tanah, ia adalah angka yang digunakan
ketika membandingkan hasil dengan ukuran kekuatan tanah lainnya seperti
CBR atau UCS. Tetapi, selama pengujian, lebih mudah, dan lebih teliti unuk
mengukur penetrasi dari setiap pukulan (cm/pukulan) daripada menghitung
jumlah pukulan untuk penetrasi tertentu (pukulan/cm), dan oleh sebab itu
kalau SPP digambar langsung, ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan kalkulasi daripada SPR.
KELOMPOK 08 30
2.7 PERHITUNGAN
a. Perhitungan Data Awal
5 10 145 81,5 28 %
5 15 215 133,5
215
200
Pentrasi (mm)
150 145
100
63.5
50
0 0
0 5 10 15
KOMULATIF TUMBUKAN
KELOMPOK 08 31
2
28
0,4
0,64 14,3
4
KELOMPOK 08 32
Perhitungan :
Sumbu X =
Interval 10-100 = 90 mm
Jarak 10-100 = 4 cm
= 40 mm
Interval 10-100 : Jarak 10-100 = 90 : 40
= 2,25 mm
DCP = 14,3 mm
DCP : ( Interval 10 – 100 : Jarak 10 - 100) = 14,3 : 2,25
= 6,37 mm
= 0,64 cm
Sumbu Y =
Interval 10 – 100 = 90 mm
Jarak 10 – 100 = 2 cm
= 20 mm
Interval 10 – 100 : Jarak 10 – 100 = 90 : 20
= 4,50 mm
Jarak 10 – X = 0,40 cm
= 4 mm
(Jarak 10 – X) x (Interval 10 – 100) = 4 x 4,50
= 18 + 10
CBR = 28 %
KELOMPOK 08 33
b. Perhitungan Data Akhir
5 15 380 201
250
220
200
150
100
50 41
0 0
0 5 10 15
KOMULATIF TUMBUKAN
KELOMPOK 08 34
9,1
2 1,8
1,13 25,3
4
KELOMPOK 08 35
Perhitungan :
Sumbu X =
Interval 10-100 = 90
Jarak 10-100 = 4 cm
= 40 mm
Interval 10-100 : Jarak 10-100 = 90 : 40
= 2,25 mm
DCP = 25,3 mm
DCP : ( Interval 10 – 100 : Jarak 10 - 100) = 25,3 : 2,25
= 11,3 mm
= 1,13 cm
Sumbu Y =
Interval 1 – 10 = 9 mm
Jarak 1 – 10 = 20 mm
Interval 1 – 10 : Jarak 1 – 10 = 9 : 20
= 0,45 mm
Jarak 1 – X = 1,80 cm
= 18 mm
(Jarak 1 – X) x (Interval 1 – 10) = 18 x 0,45
= 8,1 + 1
CBR = 9,1 %
KELOMPOK 08 36
2.8 DOKUMENTASI
Praktikum Scala Dynamic Cone Penetrometer ( Scala DCP)
Gambar 2.1
1. Penanaman Penetrometer dengan palu, dipukul sebanyak 5 – 15 kali.
2. Mengukur jumlah penetrasi setiap pukulan.
3. Mencatat dalamnya ujung kerucut di bawah permukaan tanah dalam sentimeter.
KELOMPOK 08 37
2.9 GAMBAR ALAT
KELOMPOK 08 38
LAMPIRAN
KELOMPOK 08 39
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.KESIMPULAN
a. Dari pelaksanaan Praktikum Jalan diperoleh hasil percobaan sebagai berikut :
KELOMPOK 08 40
VMA Rongga di antara material sampel sudah
>14 % 62,253%
Sampel 2 memenuhi standar VMA > 14%
Flow Nilai kelelehan plastis sudah melebihi
Min. 3,0 6,07 mm
Sampel 1 batas minimal Flow 3,0
Flow Nilai kelelehan plastis sudah melebihi
Min. 3,0 3,07 mm
Sampel 2 batas minimal Flow 3,0
MQ Hasil bagi Marshall benda uji sudah
Min. 250 3079,65 kg/mm
Sampel 1 memenuhi standart minimal 250
MQ Hasil bagi Marshall benda uji sudah
Min. 250 8715,77 kg/mm
Sampel 1 memenuhi standart minimal 250
KELOMPOK 08 41
komulatif tumbukan 5,10, dan 15, mendapatkan nilai penetrasi sebesar
41 mm, 220 mm, dan 380 mm
3) Dari hasil uji terlihat bahwa DCP dapat mengidentifikasi sampai
kedalaman yang diperlukan atau maksimum 264 mm (15 tumbukan),
dengan tebal setiap lapisan sesuai dengan nilai CBR 9,1 %.
4) Dari hasil uji praktek disimpulkan bahwa tanah yang diuji dengan alat
̅ < 15).
DCP termasuk tanah yang lunak (hasil 𝑁
Classification System
General
CBR Uses
Rating Unified AASHTO
3-7 Poor to fair Subgrade OH, CJ, MH, OL A4, A5, A6, A7
(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 71, Erlangga, Surabaya)
KELOMPOK 08 42
5) Dari hasil uji praktek penggunaan Scala Dynamic Cone Penetrometer
(DCP) awal didapat 28 % nilai CBR maka dapat diketahui klasifikasi
tanah berdasarkan tabel diatas.
6) Dari hasil uji praktek penggunaan Scala Dynamic Cone Penetrometer
(DCP) akhir didapat 9,1 % nilai CBR maka dapat diketahui klasifikasi
tanah berdasarkan tabel diatas.
3.2 SARAN
a. Sebaiknya semua anggota kelompok yang terlibat dalam Praktikum Jalan
dalam situasi pandemi seperti ini, mematuhi dan melaksanakan protokol
kesehatan dengan baik dan benar.
b. Sebaiknya semua anggota kelompok terlibat secara aktif dan
memperhatikan bagaimana tata cara dalam prosedur praktikum yang
baik.
c. Koordinasi antar anggota harus ditambah saat pelaksanaan praktikum,
agar tidak ada kesalahan dalam praktikum.
3.3. PENUTUP
Dengan mengucap rasa syukur alhamdulillah dengan Allah SWT
kami kelompok 8 dapat menyelesaikan laporan Praktikum Jalan,
walaupun disadari masih ada kekurangan dalam penyusunan, setidaknya
saya mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat adik tingkat yang
selanjutnya melaksanakan praktikum, para pembaca dan tentunya
bermanfaat bagi kelompok kami.
Demikian hal – hal yang bisa kami ucapkan, kami merasa
bersyukur kepada Allah SWT selama ini dapat menjadi pengalaman bagi
kami selama kuliah dalam masa pandemi. Dalam waktu 1 hari praktikum
kami ucapkan terimakasih kepada Bapak / Ibu dosen yang telah
membimbing kami. Terimakasih.
KELOMPOK 08 43
BAB IV
LAMPIRAN – LAMPIRAN
(SNI 03-1726-2002)
KELOMPOK 08 44
KELOMPOK 08 45
KELOMPOK 08 46