ARTIKEL ILMIAH
OLEH:
185110300111015
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
ARTIKEL ILMIAH
Mengetahui,
Siti Khusnul Khotimah, S.S., M.A Siti Khusnul Khotimah, S.S., M.A
NIP. 19840410 201012 2 007 NIP. 19840410 201012 2 007
FEMALE GAZE DALAM MEREPRESENTASIKAN SEKSUALITAS
ABSTRAK
karyanya, sebagai bentuk respons terhadap teori male gaze yang dicetuskan oleh
Laura Mulvey pada tahun 1975. Istilah tersebut cukup populer terutama di dalam
tidak menjadi objek yang pasif untuk memberi kepuasan semata, namun sebagai
subjek yang aktif. Salah satu film yang menerapkan female gaze dalam produksinya
semiotika Television Codes oleh John Fiske dalam bukunya yang berjudul
Television Culture. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Le Regard Feminin: Une Revolution à l’Ecran oleh Iris Brey dengan ditunjang oleh
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah female gaze pada film ini
dinamika dalam hubungan queer Marianne dan Héloïse, atau dapat juga melakukan
Pendahuluan
Film berperan sebagai salah satu salah satu sarana hiburan yang paling sering
informatif maupun edukatif, bahkan persuasif (Ardiyanto, 2007, hal. 145). Hal
itu disebabkan oleh fakta bahwa film juga berfungsi sebagai sarana komunikasi
tanda, simbol yang berwujud visual untuk menyampaikan pesan (Prasetya, 2019,
hal. 42). Pesan-pesan tersebut dapat berupa agenda politik, kepercayaan, atau
yang ditampilkan dalam suatu film tidak merasa direpresentasikan karena tidak
adanya campur tangan signifikan oleh seseorang yang merupakan bagian dari
kelompok tersebut. Dalam industri perfilman yang masih didominasi oleh kaum
patriarkis.
Laura Mulvey dalam bukunya yang berjudul Visual Pleasure and Narrative
Cinema (1975) memperkenalkan istilah male gaze sebagai sebuah cara laki-laki
male gaze banyak ditemukan dalam film-film yang disutradarai oleh laki-laki
Iris Brey mempopulerkan istilah Le Regard Feminin (female gaze atau tatapan
cerminan dari konsep male gaze yang diperkenalkan oleh Laura Mulvey.
Dalam analisis Brey, terdapat 3 persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh
sebuah film agar dapat dikatakan menggunakan female gaze (Brey, 2020, hal.
perempuan.
Dengan tokoh utama perempuan sebagai titik sentral dari film, maka
pandangnya.
Patriarki merupakan dasar dari adanya male gaze, maka dari itu suatu
dikumpulkan.
antara lain:
dan menandai bagian pada film yang sesuai dengan masalah penelitian.
Hasil Penelitian
Pada tahapan ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa proses
signifikasi dari data yang telah diperoleh dan dianalisis menggunakan 3 tahapan
semiotika Television Codes oleh John Fiske dan disajikan secara urut sesuai
Dalam adegan ini, terlihat Marianne yang sedang terbangun di tengah malam karena
merasa sakit di bagian perut yang mengindikasikan dia akan mengalami menstruasi.
gaun tidur dan tidak mengenakan penutup di area vagina ketika tidur menunjukkan
perempuan melalui female gaze atau tatapan perempuan sendiri sebab menstruasi
medium shot yang menunjukkan mata kamera tidak berfokus pada area vagina
feminisme.
2. Cerita Diceritakan Melalui Sudut Pandang Perempuan.
Fiske, pada level realitas dalam adegan ini, seksualitas perempuan terdapat pada
segi penampilan dimana penonton dapat melihat bagian-bagian tubuh intim tokoh
teknik medium long shot dan sudut pengambilan gambar eye level di mana
yang dalam hal ini juga seorang perempuan. Setelah analisis pada level realita dan
perempuan menurut Brey tidak menghapus adanya kenikmatan visual yang melekat
Dalam adegan ini, Sophie, pelayan di rumah Héloïse yang baru saja melakukan
aborsi terhadap kandungannya diminta berpose oleh Héloïse untuk melakukan reka
ulang peristiwa aborsi Sophie agar dapat dilukis oleh Marianne. Analisis pada level
analisis pada level representasi yang menunjukkan teknik kamera long shot yang
menyorot Héloïse dan Sophie secara keseluruhan dengan latar serta pencahayaan,
Feminisme terdapat dari perilaku Héloïse dan Marianne yang mendukung pilihan
Dalam adegan ini, Marianne yang baru saja menyelesaikan lukisan Héloïse
Marianne melukisnya.
Melalui analisis pada level realitas, terdapat aspek penampilan, perilaku, dan gestur
yang menunjukkan bagaimana female gaze atau tatapan perempuan terdapat dalam
film ini dengan melawan tatanan patriarki. Tanda ini terlihat melalui penampilan
Marianne dan Héloïse yang menyerupai satu sama lain mulai dari gaya rambut dan
model pakaian. Pakaian yang dikenakan memiliki desain yang serupa namun
dengan warna yang kontras satu sama lain mengindikasikan bahwa perempuan
memiliki posisi yang setara dan mencerminkan satu sama lain. Kemudian berlanjut
ke analisis pada level representasi yang menunjukkan bahwa seluruh aspek realitas
tersebut ditampilkan melalui teknik medium shot yang menyorot kepala sampai
pinggang Marianne dan Héloïse, sudut pengambilan gambar eye level dan posisi
tubuh yang simetris antara kedua tokoh. Terakhir, analisis pada level ideologi
adegan ini, keduanya menunjukkan perilaku dan gestur yang secara aktif dan sadar
menyerahkan diri kepada satu sama lain, perilaku tersebut melawan tatanan
Dalam adegan terakhir yang dianalisis, terlihat Marianne dan Héloïse sedang
Analisis di level realitas meliputi perilaku dan gestur dimana Héloïse mengoleskan
tanaman ganja ke dalam ketiak Marianne dengan jari-jarinya. Pada level ini, female
patriarki sebab perilaku dan gestur tersebut menyerupai salah satu aktivitas seksual
jari-jari. Inisiasi seksual yang dilakukan pun menentang pemahaman patriarki yang
level selanjutnya yaitu level representasi dimana analisis dilakukan terhadap teknik
kamera yang digunakan dalam adegan ini. Teknik kamera yang digunakan adalah
extreme close up mengambil gambar secara terpusat pada hanya satu bagian tertentu
secara lebih detail dengan bidikan sudut kamera jarak dekat dan dapat dikatakan
sangat dekat. Analisis terakhir pada level ideologi, berdasarkan kedua analisis di
level realitas dan representasi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ideologi
yang terdapat adalah feminisme. Dengan adegan yang menggunakan visual yang
perempuan.
Berdasarkan hasil analisis, Female gaze dalam film ini digunakan untuk
narasi film ini melalui sudut pandangnya yang terlihat dari pengaplikasian mata
kamera. Tubuh perempuan serta kebebasan seksual perempuan terlihat dari sudut
pandang Marianne. Di dalam cerita pun Marianne melawan tatanan patriarki yang
ketimpangan relasi kuasa patriarkis yang sering ditemui dalam hubungan antara
Maka, dapat disimpulkan bahwa female gaze dalam film Portrait de La Jeune Fille
objektifikasi bagian tubuh, alienasi maupun eksploitasi seperti yang dilakukan oleh
sutradara laki-laki menggunakan tatapan laki-laki atau male gaze menurut Laura
yang dapat dikaji pada film Portrait de La Jeune Fille en Feu, seperti misalnya
dinamika hubungan queer Marianne dan Héloïse. Peneliti selanjutnya juga dapat
melakukan kajian terhadap representasi feminisme yang terdapat di dalam film ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bolton, Lucy. (2011). Film and Female Consciousness: Irigaray, Cinema and
Thinking Women. London: Palgrave Macmillan.
Brey, Iris. (2020). Le regard féminin - Une révolution à l'écran. Paris: Éditions de
l'Olivier.
Cipriani, Casey. (2016). “Transparent” Creator Jill Soloway Talks The Female
Gaze At TIFF. Women And Hollywood. Diakses dari
https://womenandhollywood.com/transparent-creator-jill-soloway-talks-the-female-
gaze-at-tiff-133b610e99b1/ pada 30 Agustus 2021.
Forster, Stefani. (2018). Yes, There’s Such a Thing as a ‘Female Gaze.’ But it’s Not
What You Think. Diakses dari https://medium.com/truly-social/yes-theres-such-a-
thing-as-a-female-gaze-but-it-s-not-what-you-think-
d27be6fc2fed#:~:text=She%20argued%20that%20the%20female,what%20women
%20see%20and%20experience. pada 30 Agustus 2021.
Foucault, Michael. (1982). The Subject and Power. Chicago: The University of
Chicago Press.
Mikula, Maja. (2008). Key Concepts in Cultural Studies. New York: Palgrave
Macmillan.
Mubarok, Ilham, dan Hedi Pudjo Santoso. (2017). Male Gaze dalam Film the
Handmaiden. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-
online/article/view/19031
Mulvey, Laura. (1975). Visual Pleasure and Narrative Cinema. Oxford: Oxford
Journal.
Prasetya, Arif Budi. (2019). Analisis Semiotika Film Dan Komunikasi. Malang:
Intrans Publishing.