A. Pengertian Bimbingan
United states office of education dalam Aisyah, (2015) memberikan rumusan
bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan secara
sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai
bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan, kesehatan,
sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaanya, bimbingan harus mengarahkan kegiatanya agar
peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
Menurut Suardi (2018) Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupanya agar individu atatu kelompok itu dapat mencapai kesejahtraan hidupnya.
Sedangkan Pengertian bimbingan Menurut Safrianus Haryanto (2010) mengatakan bahwa
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari
pembimbing kapada dibimbing agar dapat membuat pilihan, baik dalam kemandirian,
pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Sementara itu, Riswandi (2015) Bimbingan merupakan salah satu unsur terpadu
dalam keseluruhan program pendidikan di lingkungan sekolah. Dengan demikian
bimbingan merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh setiap tenaga pendidikan
yang bertugas di sekolah tersebut, sehingga bimbingan dapat diartikan sebagai proses
bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada sekolah, keluarga,
serta masyarakat. Bimbingan tidak hanya diberikan kepada peserta didik yang bermasalah
saja, akan tetapi setiap peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan bimbingan dari
guru bimbingan dan konseling.
Dari pengertian-pengertian yang di kemukan oleh para ahli diatas dapat dikatakan
bahwa bimbingan merupakan bagian dari program Pendidikan yang berupa layanan
bantuan khusus secara berkesinambungan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada
peserta didik atau beberapa orang peserta didik, agar peserta didik tersebut mampu
memahami dan mengembangkan kemampuan dirinya secara penuh untuk mencapai hasil
yang diharapkan sesuai dengan norma yang berlaku.
B. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari, hasil dari aktivitas belajar terjadilah
perubahan dalam diri individu. dengan demikian, belajar dikatakan berhasil bila telah
terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya, bila tidak ada perubahan dalam diri
individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil.
Menurut Hakim (2000) Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian
manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainya.
Sedangkan Slameto (2003:2) mengemukan belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
kesluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Lebih lanjut Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010 :35)
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu
dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
a. Langkah 1
Menentukan penjajakan berbagai masalah atau kesulitan belajar yang sedang
dihadapi oleh para siswa, baik sebagai individu maupun sebanyak kelompok.
b. Langkah 2
Melakukan studi tentang berbagai faktor penyebab terjadinya masalah atau
kesulitan belajar yang dihadapi siswa, selanjutnya menetapkan satu atau beberapa
faktor yang diduga paling determinan terhadap terjadinya masalah belajar
tersebut.
c. Langkah 3
Menetapkan cara-cara atau metode yang akan digunakan untuk melakukan
bimbingan belajar kepada para siswa.
d. Langkah 4
Melakukan bimbingan belajar dalam bentuk bantuan, arahan, petunjuk, gerakan,
dan sebagainya sesuai dengan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Langkah 5
Siswa sendiri yang memecahakan masalah atau kesulitan belajar yang sedang
dialaminya.
f. Langkah 6
Memisahkan siswa yang telah dibimbing dan mengembalikannya ke dalam kelas
semula.
g. Langkah 7
Melakukan penelitian dengan teknik tertentu untuk mengetahui sampai dimana
tingkat keberhasilan bimbingan yang telah dilaksanakan dan bagaimana tindak
lanjutnya.
Putra, Andi Riswandi Buana. "Peran Guru Bimbingan Konseling Mengatasi Kenakalan
Remaja di Sekolah." Pedagogik: Jurnal Pendidikan 10.1 (2015).
Reneka Cipta.
Aisyah, Siti. Perkembangan peserta didik dan bimbingan belajar. Deepublish, 2015.
Nana Syaodih, dkk. 2007. Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Lestari, Sulastri Ayu. "Pengaruh Pendekatan Paikem Terhadap Hasil Belajar Pkn Pada
Murid Kelas V Sd Labuang Baji Ii Kecamatan."
Biografi :
Nia Maliana, lahir di Gerung Lombok Barat menghabiskan masa studi SD di kampung
halaman lalu melanjutkan studi Mts dan MA di pondok pesantren selapang Kediri
Lombok Barat. Kemudian pada tahun 2020 melanjutkan Pendidikan S1 di Universitas
Pendidikan Mandalika. Saat ini aktif sebagai mahasiswa program studi Pendidikan kimia
UNDIKMA.