Anda di halaman 1dari 6

St.

Fransiskus Xaverius

A. Latar Belakang Keluarga


St Fransiskus Xaverius lahir di puri Xavier pada 7 April 1504. Puri Xavier terletak 40
kilometer dari Pamplona dan di bagian utara Spanyol. Ayah Fransiskus bernama Dr
Juan dan ibunya bernama Maria de Azpilcueta. Ayah Fransiskus memiliki jabatan di
kerajaan Navara sebagai ketua Dewan Kerajaan Navara. dan Menteri Keuangan.
Fransiskus memiliki empat orang saudara. Salah satu dari mereka adalah Magdalena
yang menjadi inang kehormatan ratu Spanyol dan kemudian menjadi biarawati.
Xavier memiliki arti yaitu “Rumah baru” karena rumah milik keluarga Dona Maria
tersebut baru dibangun kembali di tempat lain. Dalam puri tersebut terdapat salib
besar seukura nmanusia. Fransiskus terkesan oleh patung tersebut. Ciri kesalehan
keluarga Xavier adalah berdevosi. kepada Bunda Maria dan para kudus. Tidak jauh
dari puri Xavfier terdapat gereja paroki yang memiliki beberapa imam. Mereka wajib
berdoa bagi kesejahteraan keluarga Xavier.
Saat Fransiskus berumur enam tahun, terjadi peristiwa besar yang mambawa
perubahan bagi sejarah kerajaan Navarra. Pada saat itu Raja Navarra melarikan diri
dari serbuan raja tetangga Spanyol. Saat itu ayah Fransiskus Xaverius dicopot dari
jasbatannya karena mengalihkan jabatan penting pemerintahan ke tangan tentara
penyerbu. Kemudian, Dr Juan, ayah Fransiskus jatuh sakit sampai akhirnya
meninggal dunia pada 16 Oktober 1515 pada saat Fransiskus berusia 9 tahun.
Akhirnya, Miguel, kakak dari Fransiskus diangkat menjadi ksatria Xavier yang baru.
Berita kematian ayah Fransiskus menjadi senjata diri bagi rakyat untuk menghalau
penyerbu. Para pejabat penyerbu mencoba menggeledah rumah pendukung raja
Navarra yang digulingkan dan ditemukan dokumen yang membahayakan pemimpin
ksatria Xavier. Kemudian keluarlah surat yang berisi perintah untuk menghacurkan
puri Xavier. Pada akhirnya tentara dikirim untuk menghancurkan puri dan hanya
menyisakan ruang-ruang kediaman keluarga Xavier. Orang-orang di sekitar kediaman
keluarga Xavier bertindak sewenang-wenang terhadap tanah milik keluarga Xavier.
Pelaku pelanggaran hak-hak itu adalah gembala-gembala dari daerah pegunungan
yang dua kali setahun menggiring kawanan dombanya melalui tanah milik keluarga
Xavier.
Pada Mei 1521, tentara Perancis menyerbu Navarra. Miguel, kakak Fransisikus,
melancarkan perlawanan senjata. Banyak tentara Spanyol yang menyerah dan
tumbang, senjatanya pun dilucuti. Kota Pamplona menyerah dan hanya bentengnya
saja yang terbuka. Pemimpin pasukan di kota Pamplona adalah Inigo dari Loyola.
Namun, sayangnya Inigo dari Loyola mengalami cedera pada kakinya setelah terkena
meriam. Sesudah kemenangan Perancis panglima dari tentara Perancis menlakukan
kesalahan yang berakibat Perancis diserang balik oleh Spanyol dan Perancis pun
lumpuh. Pada Oktober 1521 Miguel bersembunyi ke sebuah gereja di pegunungan dan
meneruskn perjuangan rekan-rekan mereka. Pada akhirnya Miguel ditawan ke
benteng Pamplona. Kala itu Miguel menyamar sebagai seorang wanita. Pada 23 Maret
1524 terjadi penyerahan diri dan pemindahtanganan yang berimbas pada
dibebaskannya Miguel.

B. Masa Kuliah di Paris dan bertemu Ignatius Loyola


Pada awalnya Fransiskus diminta saudara-saudaranya untuk membangun karier di
dunia kemiliteran. Namun, ibunya menginginkan agar Fransiskus menjadi imam. Pada
akhirnya Fransiskus didaftarkan menjadi calon imam keuskupan Pamplona dan
dikirim ke Paris untuk studi pada tahun 1525. Fransiskus pun mondok di kolese
Barbara dan memulai studinya di Universitas Paris pada 1 Oktober 1524. Universitas
Paris adalah universitas yang memiliki sekoan banyak kolese, gereja, biara-biara,
gereja, toko buku, dan warung anggur. Di Kolese Barbara Fransiskus menjalani
formasi rohani sebagaimana calon imam pada umumnya. Bahasa Latin adalah bahasa
komunikasi sehari-hari. Peraturan yang ada pada kolese tersebut sangatlah banyak dan
bag yang melanggar bisa dihukum cambuk. Tidak seorangpun diizinkan
meninggalkan rumah tanpa seizin kepala kolese. Jika diizinkan untuk meninggalkan
rumah harus ditemani oleh teman yang ditunjuk kepala kolese. Kala itu Fransiskus
juga sempat mencoba mel;onggalkan kedisiplinan di kolesenya dengan bermain
lompat tembok pada malam hari karena ia jago dalam lompat tinggi.
Di akhir tahun pertama ia studi ada dua peristiwa besaer yang membekas di hatinya.
Pertama adalah kematian guru bahasa latin karena penyakit kelamin. Guru bahasa
latin tersebut yang mkengajak dan mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan
aksi lompat tembok. Peristiwa kedua adalah ada seorang mahasiswa yang bunuh diri
dengan cara gantung diri. Ia adalah seorang yang pembuat onar dan terlibat pada tiga
kasus pembunuhan. Salah satunya adalah pembunuhan keponakan ketua parlemen
Paris.
Pada 1 Oktober 1526, Fransiskus lulus ujian bahasa Latin dan melanjutkan kuliah
filsafat dan juga bidang kedokteran. Ia pun bertemu dengan Petrus Faber. Petrus Faber
adalag seorang yang lemah lembut dan mudah bersahabat dengan orang lain. Petrus
Faber juga ingin menjadi imam. Pada akhirnya mereka berdua bersahabat.
Pada awal tahun 1529, Fransiskus menghadapi ujian sarjana muda. Ujian ini penting
dan pertama kalinya dalam hidu sehingga ia menamainya dengan pesta makan dengan
sahabat-sahabatnya. Pada bulan Juli di tahun yang sama, ibu Fransiskus meninggal
dunia. Ia merasa sedih dan sepi hatinya.
Pada tahun ketiga kuliahnya ia mulai belajar mata kuliah lain seperti Ilmu
Pengetahuan, Fisika, Matematika, Astronomi, dan lainnya. Ia mengikuti ujian lagi dan
mendapat gelar Lisensiat Ilmu Filsafat. Ia menjadi juara pertama dalam ujian-ujian
itu. Ia juga meraih gelar MA atau Magister Artium dan memperoleh Lisensiat.
Selepas Fransiskus mendapat gelar sajrana dan magister, ia menjadi guru besar di
Universitas Paris dan dapat menduduki jabatan sebagai kepala kolese di salah satu
kolese milik Universitas Paris. Ia pun mendapat jaminan hidup, kebutuhan hidup dan
tempat tinggal yang diberikan kolese tersebut sebagai imbalan karena jasanya.
Saat Fransiskus menjadi guru besar, ia dihadapkan dengan permasalahan, yaitu pra
mahasiswa yang mebuat repot guru besar sampai akhirnya menrusak kariernya dan
juga pembiayaan. Namun ketika Fransiskus menjadi guru besar, ia selalu
mendapatkan mahasiswa karena ada seorang mahasiswa yang menyebarkan berita
bahwa ada guru besar yang memiliki karier yang cemerlang. Ia adalah Ignatius
Loyola. . Ignatius adalah mahasiswa palingv tua dari mahasiswa-mahasiswa lainnya.
Ignatius menjadi sumber percekcokasn mahasiswa lainnya karena ia memberi latihan
rohani selama 30 hari kepada tiga mahasiswa tetapi ia belum pernah studi teologi.
Tiga mahasiswa itun pun kabur dari kolese dan Ignatius ingin dicambuk oleh kepala
Kolese Barbara karena suka mengurusi mahasiswa lainnya.
Pada Oktober 1529, Ignatius tinggal sekamar dengan Petrus Faber, Fransiskus, dan
Magister Penha. Ignatius dikenal sebagai pribadi yang semaunya sendiri dan juga
suka mengurusi orang lain. Sampai akhrinya kepala kolese itu mengumpulkan
mahasiswa lain untuk mencambuk Ignatius dan akhirnya Ignatius lari lalu mengadu
kepada ketua kolese. Sebetulnya niatan Ignatius ini merupakan usahanya agar orang
lain dapat mendekatkan diri dengan Allah. Fansiskus pun juga diajak untuk mengikuti
kemauanya Ignatius. Awalnya ia tidak mau namun akhirnya ia dapat melebur karena
dukungan Ignatius kepada Fransuskus yang membantunya menghadapi kesulitan.
Pada saat itu Fransiskus ingin mengikuti kuliah teologi dibawah naungan Guru Besar
Kerajaan di sela-sela kesibukan sebagai guru besar filsafat. Namun, ia enggan karena
guru-guru besar tersebut bukanlah ahli teologi yang sungguh-sungguh terlatih karena
kadangkala pengajarannya bertentangan dengan ajaran yang diberikan di fakultas
teologi. Fakultas Teologi pun menuduk maha guru besar sebagai penyebar bidaah.
Pada Maret 1533, Fransiskus lulus ujian Lisensiat dalam ilmu filsafat.
Ignatius memiliki kemampuan untuk mengenal hati dan hasrat orang. Ia berasil
merubah pikiran Fransiskus agarr menyerahkan dirinya secara total pada Tuhan.
Fransiskus pun melatih diri dengan Ignatius dengan waktu yang lama. Beberapa
pandangan para Yesuit adalah Ignatius berhasil mematahkan perlawanan yang
berkecamuk di hari Fransiskus. Ignatius mengumpulkan sejumlah pengikut dari
kalangan mahasiswa supaya mau mengabdikan diri kepada Tuhan. Tetapi, enam
mahasiswa yang terdiri dari Fansiskus Xaverius, Petrus Faber, Yakobus Lainez,
Alfonso Salmeron, Nikolaus Bobadilla, dan Simon Rodrigues ingin membawa
Ignatius ke tanah suci untuk pertobatan. Mereka mengikrarkan kaul pertamanya pada
tanggal 15 Agustus 1534 dan mempersembahkan dirinya pada Tuhan secara penuh.
Fansiskus pergi dari Paris menuju Spanyol pada Maret 1535 untuk merayakan Paskah
bersama. Tahun 1536, Petrus menarik dua rekan yang bernama Paschase Broet yang
merupakan seorang imam dan juga Jean Codure. Mereka bersembilan meninggalkan
Paris pada 15 Agustus dalam perjalanan ke Montmatre.

C. Menjadi Imam dan Tugas Perutusan.


iga tahun setelah mereka mengikrarkan kaul pertamanya, merekapun menjadi imam
opada konggregasi Serikat Yesus bentukan St.Ignatius. Mereka telah melewati
serangkaian latihan termasuk latihan rohani 30 hari. Merekapun pergi ke Venesia dan
membagi menjadi dua kelompok dan bertugas untuk bekerja di rumah sakit. Awalnya
Fransiskus merasa takut tertular sampai akhirnya ia kehilangan rasa jijik dalam
merawat pasien.
Awal karya pelayanan Fransiskus adalah di Bologna pada akhir Oktober 1537/
Fansiskus banyak melakukan karya berupa khotbah dan pewartaan di kota itu. Ia
berkhotbah di alun-alun kota Bologna. Ia juga memberikan sakramen tobat.
Fransiskus juga mencoba meluruskan pandangan Protestan yang keliru memandang
agama Katolik. Pada tahun 1541, Fransiskus memulai petualangannya menuju Goa
India. Fransiskus berangkat menuju Goa melalui. Fransiskus berangkat dari pelabuhan
Roma bersama Paulus Camerino dan Fransiskus Mansilhas. Pada saat itu Ignatius
memanggil kawan-kawannya ke Kota Abadi Roma. Mereka tiba pada Minggu Paska.
Semua sahabat Ignatius mulai berkhotbah di gereja-gereja kebangsaannya masing-
masing. Namun, ada seseorang yang mncoba menghasut mereka dengan memberikan
kabar bahwa mereka penaganut bidaah. Kala itu Faber dan Lainez mencoba
meluruskan hal itu, bnamun oran tersebut keras kepala dengan pendiriannya. Karena
hal itu, beberapa orang mulai meninggalkan khotbah mereka. Salah satu dari pembuat
kekeruhan itu adalah Landivar yang ditolak masuk kedalam kelompok sahabat-
sahabat Ignatius.
Kala itu, Fraansiskus menjadi sekretaris dari Ignatius. Ignatius mendapat tugas dari
Bapa Suci untuk mencari Tanah Suci yang baru. Ignatius dan kawan-kawannya
mendapat perintah pergi ke India. Namun ketika Fransiskus akan berangkat, Ignatius
justru jatuh sakit. Ia memerintah Fransiskus untuk berangkat. Fransiskus pun
berangkat menuju Goa Indoa pada tanggal 15 Maret 1540. Fransiskus harus melewati
Bologna dan Gunung Cenis yang medannya cukup menantang. Pada 6 April 1541,
bertepatan dengan hari jadinya, Fransiskus memulai pelayarannya dari pelabuhan
Roma. Ia berangkat bersama Sasnto Yakobus dan dinahkodai oleh Don Martin
Affonso. Kala itu Fransiskus merayakan pekan suci di kapal dengan istilah misa
kering. Selama dalam perjalanan Fransiskus melewati lautandenfan ombak yang
mempontang-panting kapalnya. dan saat di Khatulistiwa mereka terjebak angin mati.
Kala itu laut menjadi tenang. Namun, ada daerah yang paling mengerikan yaitu
Tanjung Harapan atau mulut neraka. Fransiskus menepi menuju Mozambique karena
sebagan besar awak kapal sakit. Sebelum sampai di Goa, Fransskus juga sempat
singgah di Melinde dan Socotra. Disana Fransiskus membaptis bayi dan juga
mengunjunggu umat-umat Kristen. Pada 4 Mei 1541, tibalah Fansiskus di Goa, India.
Namun, masalah besar terjadi di Goa India karena gubernur Goa dituduh melakukan
penyelewengan dalam urusan-urusan rahasia.
Kunjungan pertama Fransiskus di Goa adalah menghadap uskup sembari
menyerahkan surat perintah dari Sri Paus dan Raja Portugal. Dokumen dan surat
peintahnya pun disetujui sehingga Fransiskus dapat menjalankan tugas dan
wewenangnya. Kota Goa hampir mirp dengan Kota Lisabon. Fransikus juga sempat
mengalami ketidakcocokan karena cuaca di Goa dengan cuaca di Eropa berbeda.
Fransiskus menjalankan penugasan misi dengan menyebarkan katekismus dan juga
mempersembahkan misa. Umat yang ia bimbing adalah orang-orang keturunan
Portugis yang berada di Goa. Di Goa terdapat dua raja yang hidup dalam
pembuangan, yaitu raja orang Ormuz dari Jazirah Arab dan juga Raja Ternate.
Mereka berdua menjadi Kristen. Fransiskus juga mendapat berbagai informasi dari
mereka.
Pada akhir September 1542, Fransiskus menumpang kapal pertama dan berlayar dari
Goa menuju Pantai Nelayan di ujung selatan India. Kapalnya singgah di
Cochin.Disana hidup orang orang kristen St Tomas dari keturnan pertama Kristiani.
Orang-ornmg itu berasal dari Suriah. Fransiskuspun berlayar mengitari ujung Tanjung
Comorin dan tiba di tengah Pantai Nelayan. Ia didampingi oleh tiga siswa seminari
yag belajar di Kolese St Paulus Goa. Sekitar 20.000 orang disanasudah
dipermandikan menjadi Kristiani untuk menyelamatkan dari pembantaian besar.
Namun, sebenarnya mereka beluim mengenal iman Kristiani. Mereka meminta
Fransiskus mengajarkan doa-doa pokok seperti Syahadat Para Rasul, Tanda salib,
Salam Maria, dan Bapa Kami. Pada akhirnya, Fransiskus dan rombongan tiba di
Tuticorin. Diasan ia mengajarkan katekis. Fransiskus juga menerjemahkan pokok-
pokok iman Kristiani kedalam bahas Tamil supaya dapat dimengerti.Fransisks juga
mengorganisasikan bantuan berupa pengajarabn-pngajaran mukjizat dan kerajaan
Allah. Pada 21 Desember 1543, Fransiskus berlayar dari Goa ke Cannanore. Ia
berkunjung ke rumah Pedro Alvares. Pada 1 Januari 1544, Fransiskus dapat menarik
imam asal Malayalam yang mengenal bahasa Tamil, Pater Fransisko Coelho. Ia juga
menuliskan surat kepada Yesui di Roma tentang karya misinya Tertanggal 15 januari
1544. Setelah menulis surat itu, Fransiskus melanjutkan perjalanan ke Srilanka
menemban tugas dari raja Portugal. Banyak lika-liku yang terjadi selama Fransiskus
berada di Tanjung Comorin, mulai dari keberhasilannya dalam pewartaan misi,
sampai kegagalan memberitakan iman Kristian karena kendala alam dan orang-orang
Bagda yang menyergap dan membunuh orang-orang Kristen.
Fransiskus tiba di Malaka pada September 1545. Sebelumnya ia melewati Colombo
Srilanka dan merayakan pekan suci di Negapatenam. Malaka merupakan tempat
transit perdagangan dari Timur menuju Barat. Disana, Fransiskus menunggu tiga
bulan menunggu kesempatan berlayar ke Makasar. Ia menunggu di Kapel Santa Maria
Ratu Pegunungan. Disana Fransiskus juga mengajarkan iman Kristiani kpada anak-
anak dengan menyanyikan doa-doa pujian. Ia juga menyuruh mereka mendirikan
altar-altar kecil. Ia juga belajar bahasa Melayu sebagai modal awal dalam
pelayanannya di Makasar dan Ambon. Pada 1 Januari 1546 Fransiskus berlayar
menuju Maluku. Ia melewati Makasar. Di Makasar ia menyebarkan ajaran Kristiani.
Namun sayang, ketika Kesultanan Gowa Tallo berdiri, sebagian besar umat yang
memeluk agama Katolik berubah menjadi mualaf.
Ia pun melanjutkan misinya dari Maluku menuju Jepang pada 25 Juni 1549. Ia
melewati pulau Sancian dekat Canton tempat berkumpulnya saudagar Portugis.
Fransiskus juga melewati pelabuhan di Cina yang berada di dekat Amoy dan
Quemoy. Namun, disana ia tidak melihat orang Portugis. Fransiskus pun tia di Jepang
pada 15 Agustus 1549 di daerah Kagoshima. Di Jepang Fransiskus bertemu Anjiro
dan singgah dirmumahnya. Anjiro adalah Paulus dari Santa Fe. Ia mengahadap
pangeran Daimyo bersama Anjiro sebagai juru bahasa untuk memberikan bebrapa
hadiah kecil. Dalam karya pewartaannya di Jepang, fransiskus banyak sekali
menghadapi berbagai masalah, mulai dari penolakan, pengolok-olokan, dan ajakan
untuk murtad. Sesungguhnya orang Jepang sendiri sudah memeluk agama Shinto
sebelum mereka datang. Mereka cukup sulit untuk diajak bergabung ke Kristiani.
Pada akhirnya ia berjalan ke Miyako bisa dikatakan perjalanan ke Miyako adalah
sebagai keberhasilan sekaligus kegagalan. dan kembali lagi ke Malaka sampai
akhirnya meninggal dalam Perjalanan menuju Goa pada 3 Desember 1552.

Anda mungkin juga menyukai