Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Eliya Nurul Hidayah, S.Kom.

I
NO UKG : 201900441002
PRODI PPG : Bimbingan Dan Konseling / Kelas D

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Eksplorasi
No Analisis penentuan Analisis alternatif
alternatif Solusi yang relevan
. solusi solusi
solusi
2 1. Memberikan Dari aktivitas konseling Analisis 1
pemahaman Untuk mendapatkan pemahaman yang diharapkan kelompok diharapkan 1. Materi yang
tentang terkait pentingnya berteman dan bersosialisasi Konseli sajikan /
pentingnya diarahkan untuk melakukan konseling kelompok 1. Menumbuhkan didiskusikan /
bersosialisasi pemahaman pada curah pendapat
dan 1.Topik permasalahan Konseli tentang
berteman. a. Pentingnya kemampuan beradaptasi segala peristiwa dan Pentingnya
b. Norma dan aturan bersosialisasi pengalaman yang kemampuan
2. Memberikan c. Cara untuk membina persahabatan semula dianggap beradaptasi
Pemahaman d. Etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan terjadi di luar dirinya Norma dan aturan
pentingnya 2.Pendekatan : Behavioral menjadi sesuatu bersosialisasi
memahami 3.Metode / Teknik : REBT dan Penguatan Positif yang ada pada Cara untuk membina
norma-norma 4.Pengumpulan Data : Melalui Observasi dan dirinya. persahabatan
dalam Wawancara Etika yang harus
bersosialisasi 2. Memahami diperhatikan dalam
dan bergaul 5. Langkah – langkah yang dilakukan kedudukan dirinya pergaulan.
dengan a. Pra kegiatan: dan kebutuhan yang
teman sebaya 1) Konselor menjaring 3-7 Konseli yang akan ingin dicapainya. Analisis 2
sesuai melakukan sesi konseling
dengan etika 2) Konselor membuat group whatsApp untuk Konseli 3. Mempersonalisasikan Pendekatan konseling
yang baik tersebut untuk komunikasi kesepakatan hari, pengalaman, akibat, yang dilakukan
tanggal, jam pelaksanaan konseling kelompok masalah, tujuannya R.E.B.T. ( Rational
3. Memberikan 3) Konselor membuat kesepakatan peraturan kegiatan Emotive Behavior
pemahaman konseling kelompok Therapy)
tentang
pentingnya b. Tahap Awal/Pembentukan Rational Emotive
membina Behavior Therapy
pertemanan 1) Konseli mendengarkan penjelasan tujuan kegiatan adalah membantu
/ konseling kelompok yang akan dilaksanakan. individu menyadari
persahabatan 2) Konselor menjelaskan tugas dan tanggung jawab bahwa mereka dapat
konseli selama kegiatan hidup dengan lebih
4. Mengajak 3) Konselor membangun hubungan dengan konseli rasional dan lebih
Konseli produktif, mengajarkan
untuk c. Tahap Peralihan individu untuk
megidentifika 1) Konselor menjelaskan dan menegaskan aturan- mengoreksi kesalahan
si konsep diri aturan dan hal-hal yang harus disepakati dalam berfikir untuk
positif dan proses konseling kelompok (Norming) mereduksi emosi yang
konsep diri 2) Konselor memberikan kesempatan kepada konseli tidak diharapkan,
negatif. untuk bertanya, mengonfirmasikan pemahaman membantu individu
mereka terkait proses konseling kelompok dan mengubah kebiasaan
aturannya (Storming) berfikir dan tingkah
3) Konselor memberikan motivasi kepada konseli untuk laku yang merusak diri,
berperan aktif dan bersikap serta berpikir terbuka serta mendukung
selama sesi konseling kelompok dilaksanakan agar konseli untuk menjadi
dapat mencapai tujuan bersama lebih toleran terhadap
diri sendiri, orang lain
d. Tahap Inti dan lingkungannya
1) Konselor mendorong dan mengeksplorasi kisah (Komalasari, 2011).
kehidupan pribadi konseli Konsep pendekatan
2) Konseli mengungkapkan semua permasalahan Rational Emotive
pribadi yang dimilikinya Behavior Therapy
3) Konselor mengidentifikasi semua penyebab, (R.E.B.T) untuk
dampak, gangguan, yang dirasakan oleh konseli. membangun perilaku
etis Konseli. REBT
4) Konselor mendorong dan mengeksplorasi kisah untuk membantu
kehidupan pribadi konseli mengubah cara berfikir
5) Konseli mengungkapkan semua permasalahan seseorang irasional
pribadi (masalah pertemanan) yang dimilikinya agar menjadi rasional
6) Konselor mengidentifikasi semua penyebab, dan mengubah
dampak, gangguan, yang dirasakan oleh konseli. perilakunya dari yang
7) Konselor sebagai sutradara mengarahkan konseli negative menjadi
untuk melakukan psikodrama dengan teknik positif.
percakapan seorang diri. Menurut Ws. Winkel
8) Konselor dan konseli berdiskusi mengenai apa saja (1991) dalam bukunya
yang terjadi selama sesi psikodrama. “Bimbingan dan
Konseling di Institusi
e. Tahap Pengakhiran Pendidikan”
1) Konseli memberikan kesan dan pesannya terhadap mengatakan bahwa
kegiatan yang telah dilakukan. terapi rasional emotif
2) Konseli membuat kesimpulan dari kegiatan yang adalah corak konseling
telah dilakukan. yang menekankan
3) Konselor menegaskan kembali mengenai pelajaran kebersamaan dn
penting dari kegiatan yang telah dilakukan. interaksi antara berfikir
4) Konselor membuat penguatan bagi konseli dengan akal sehat
5) Konselor menutup sesi konseling kelompok dengan (Rational Thinking),
do’a dan salam. berperasaan (Emoting),
f. Evaluasi dan Tindak Lanjut dan berperilaku
(acting), sekaligus
a. Evaluasi proses menekankan bahwa
(Konselor menanyakan kepada konseli, terkait hal- suatu perubahan yang
hal yang dirasakan selama sesi konseling kelompok mendalam dalam cara
dan menyampaikan keluhannya jika ada hal-hal berfikir dan
yang dirasa kurang nyaman) berperasaan dapat
b. Evaluasi hasil mengakibatkan
(Konselor menanyakan kepada konseli, terkait hal- perubahan yang berarti
hal yang didapatkan dari sesi konseling kelompok dalam cara berperasaan
dan meminta konseli menyampaikan ulang rencana dan berperilaku.
yang telah disusun bersama, lalu memberikan Beberapa pertanyaaan
angket untuk menilai seberapa efektif konseling pengantar juga dinilai
kelompok yang dilakukan dan mengukur mampu menumbuhkan
perubahan perilaku) rasa ingin tahu Konseli
terhadap materi
pembelajaran
berkaitan, tujuannya
adalah supaya Konseli
lebih aktif, lebih berani
dan mampu belajar
lebih baik lagi
(Bahrudin, 2014).

Anda mungkin juga menyukai