Alokasi Waktu : 2 X pertemuan Topik/ Materi : Bullying Bidang Layanan : Sosial Fungsi Layanan : Pengentasan Strategi Layanan : Konseling kelompok Aspek Perkembangan/ SKKPD : 5. Kesadaran Tanggung Jawab Sosial / b.Tanggung jawab atas tindakan pribadi Model dan Moda : Cognitive Behavior Therapy dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif Media dan Alat : LKPD, Ballpoint, Buku catatan, Karet Gelang Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis
Tujuan Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
Layanan 1. Konseli dapat mengemukakan permasalahan 4. Konseli mampu 5. Konseli dapat terkait dengan perilaku bullyingyang mengubah pikiran mengatasi dilakukannya (C3) negativenya menjadi pikiran 2. Konseli dapat menganalisis perilaku-perilaku yang menyertai perasaan negatifnya (C4 ) positive (A5) negativenya 3. Konseli dapat mendeteksi pikiran penyebab menjadi pikiran melakukan bullying (C4) porive untuk dapat bertindak positive (P4) Langkah Kegiatan Pertemuan (2 X 40 menit) 1. Tahap Pembentukan a. Konselor menyapa klien dengan ramah dilanjutkan dengan berdoa b. Konselor mengucapkan salam, menanyakan kabar dan aktivitas yg dilakukan sebelumnya c. Konseli membuat kontrak perjanjian terkait waktu, tugas, azas, dan kontrak kerjasama 2. Peralihan a. Guru memantau kesiapan konseli dalam mengikuti layanan konseling kelompok b. Guru bertanya apakah sebelumnya konseli pernah melakukan konseling kelompok atau belum c. Guru mengadakan ice Breaking untuk memotivasi agar anak lebih semangat d. Konseli membuat komitmen untuk menjaga rahasia kelompok e. Konseli berkomitmen untuk terbuka, jujur dan saling membantu 3. Tahap Kegiatan inti ( menggunakan langkah-langkah konseling CBT Teknik Restrukturisasi Kognitif a. Rasional 1) Konselor bertanya pada konseli alasan mereka dipanggail BK 2) Konselor menjelaskan pada konseli terkait pemanggilannya ke ruang BK 3) Meminta setiap konseli untuk menceritakan alasannya melakukan bullying 4) Konselor berdiskusi dengan konseli tentang tujuan dari konseling kelompok yang akan dilaksanakan serta memberi pengantar tentang pikiran positif dan negative 5) Konselor dan konseli berdiskusi mengenai strategi konseling kelompok yang akan di laksanakan 6) Konselor dan konseli memaparkan akan macam-macam bullying dan orang-orang yang ada dalam bullying b. Identifikasi 1) Konseli diminta mengemukakan masalah-masalah terkait perilaku yang biasa pikiran Negatif dilakukan dalam perilaku bullying Thougt Record (contoh pikiran negative yang difikirkan konseli : saya hanya sekedar bercanda dan itu bahasa gaul, mengapa dianggap bullying?) Disini perilaku 2) Konseli diminta untuk mengemukakan apa yang dipikirkannya saat melakukan bully BULLYING yang terhadap temannya salah harus 3) Konseli diminta untuk menganalisis dampak negatif korban dari perilaku bullying muncul yang dilakukannya . ( contoh : korban bullying menjadi minder dan penyendiri ) 4) Konselor menjelaskan dan berdiskusi dengan konseli mengenai hubungan antara masalah yang dialami dengan pikiran negatif 5) Konseli diminta untuk mendeteksi penyebab adanya perilaku bullying c. Pengenalan dan 1) Konselor menjelaskan tentang langkah-langkah dalam latihan coping tought. Latihan Coping 2) Konselor menjelaskan tentang coping statement, serta memberikan contoh Thought Contoh copping statement : Saya berhak mendapatkan teman-teman yang baik, dari (memindah pada teman yang solid tapi harus ikut berprilaku buruk pikiran negative 3) Konseli diajak untuk berdiskusi untuk menemukan coping statement secara lisan menjadi 4) Konselor mengarahkan konseli untuk memilih coping statement yang natural dan positive) wajar. 5) Masing-masing konseli secara bergantian mempraktekkan coping statement yang telah dipilih. 6) Siswa dapat mengidentifikasi perasaanya ketika melakukan bullying d. Pindah dari 1) Konselor berdiskusi dengan konseli untuk berlatih mengatasi pikiran negative dan pikiran-pikran beralih ke coping statement yang telah dibuat. Dimulai dengan konselor memberi Negatif ke contoh coping thouht, selanjutnya masing-masing konseli melatih diri sesuai dengan Coping Thought masalah yang dialami. Media dipakai 2) Konselor menjelaskan perilaku negative dengan media yang dipraktekan langsung. ( disini melakukan pemainan karet gelang ) untuk mengubah pola pikir yang salah menjadi benar. 3) Konseli mengerjakan LKPD untuk merancang coping statement terkait masalah yang dialami kemudian membuat komitmen untuk mempraktekkannya. e. Pengenalan dan 1) Konselor mengajak anggota kelompok untuk membuat pernyataan positif pada diri Latihan sendiri pada saat konseli berhasil mempraktekkan Copping Statement yang dipelajari penguatan dalam menghadapi masalah membully seperti: positif - Lebih baik menegur dari pada membully. 2) Konselor memberikan penguatan berupa pernyataan ‘semangat , percaya diri,tetap optimis dalam menuju suatu pemikiran dan tingkah laku yang lebih baik.’ Kamu pasti bisa . 3) Konselor meminta setiap konseli mengulangi kata – kata tersebut guna mengurangi belenggu dalam hati yang selama ini membuatnya menjadi pelaku bullying. 3. Tahap Akhir a. Evaluasion 1) Konselor memberikan penguatan berupa dukungan dan semangat kepada kemajuan Teminations yang dicapai konseli 2) Konseli Mengungkapkan keberhasilan yang diperoleh selama proses konseling 3) Konselor menyimpulkan kegiatan b. Feedback 1) Konseli megungkapkan manfaat yang diperoleh 2) Konselor dan konseli menyepakati jadwab kegiatan konseling kelompok berikutnya 3) Konselor menutup kegiatan dengan berdoa dan mengucap salam Penilaian / Assesment 1. Penilaian Proses Menilai Keaktifan, keterbukaan,kenyamaanan konseli, kesesuaian waktu dengan instrument checklist 2. Penilaian Hasil a. Memberikan pertanyaan seputar materi untuk mengukur pemahaman peserta didik (Understanding) b. Memberikan pernyataan tentang sikap/perasaan positif dengan checklist (Comfortable) c. Melihat hasil tugas LKPD individu dan pertanyaan (Action) 3. Tindak lanjut Monitoring perubahan tingkah laku dan hasil belajar peserta didik untuk melihat ada tidak perubahan pada permasalah kesulitan belajar yang dialami. Tangerang, November 2022 Mengetahui Kepala Sekolah SMPN 32 KOTA TANGERANG Guru Konseling dan Konseling
Emmah Suhainah,M.Pd Meilia Tri Andriani Kusuma,S.Pd
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu