Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN/RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING

INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Komponen layanan : Layanan Responsif


Pertemuan ke- : 1
A. Deskripsi kasus.
Gejala Masalah a) Berdasarkan wawancara dengan wali kelas IX
siswa M sudah beberapa kali menjadi catatan wali
kelas karena kedapatan merokok di saat jam
istirahat, dan di temukan pada salah satu
bangunan bekas WC yang sudah tidak di gunakan
lagi.
b) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
mata pelajaran, konseli pernah kedapatan
membawa
rokok di dalam saku celananya.
c) Bedasarkan need asesment yang di lakukan
pada konseli, konseli memiliki ciri-ciri sebagai
perokok.

Latar Belakang : Konseli merupakan anak ke 3 dari 3 orang


bersaudara, berinisial M, konseli tinggal di salah
satu perumahan yang ada di jantho, konseli
tinggal bersama dengan orang tuanya yang
pekerjaanya sehari-hari berkebun. Setelah pulang
sekolah konseli membantu orang tuanya menjaga
kebun dari hama, kebun yang meraka miliki agak
jauh dari rumahnya, kebebasan untuk dia merokok
sangat besar saat bearada di kebun miliknya, dan
pada malamnya konseli di ajak sama teman-
temanya duduk di sebuah warung untuk bermain
game, sehingga pulangnya larut malam, hal ini
juga dapat membuka lagi kesempatan bagi dirinya
untuk merokok, di karenakan sedang tidak
bersama orang tuanya.

B. Tujuan Konseling
1) Capaian Layanan : Kematangan Intelektual
Peserta didik mampu menentukan alternatif
pengambilan keputusan dan pengentasan
masalah berdasarkan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar seperti
menentukan sesuatu secara mandiri,
memecahkan masalah, dan mengambil
keputusan.
2) Alur Tujuan Layanan : Tahap Pengenalan
(ATL) Menganalisis alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan masalah
menggunakan konsep-konsepilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.
3) Tujuan  Siswa diharapkan mampu menilai (C5) bahwa
merokok itu tidak baik bagi kesehatan
 Siswa diharapkan mampu mengubah (A4) perasaan
inrasional di dalam dirinya
 Siswa diharapkan mampu membangun (P4)
kepercayaan diri dengan pemikiran yang bersifat
rasional.
C. Perencanaan Pelaksanaan Konseling
1) Hari/Tanggal : 15 Januari 2024
2) Waktu : 40 menit
3) Fungsi Layanan : Pengentasan
4) B i d a n g / Topik : Pribadi / Siswa memiliki persepsi yang salah
permasalahan terhadap merokok
5) Fase : Fase D
6) Media/Alat : Kertas, Pena dan Asesmen
Video Motivasi Berhenti Merokok
https://
www.youtube.com/watch?v=l1e
ORgtbW6A

https://
D. Pendekatan & Teknik www.youtube.com/watch?v=EG
: Pendekatan yang digunakan alah Behoviour dengan
YybL2C_RY teknik REBT.
menggunakan
Konseling
( Rasional, Emotif, Behavior)

Sumber:
1. Bakhrudin Al Habsy, Panorama Teori Teori
Konseling Modern dan Post Modern, 181.
2. Arsini Y, Syifa SA. Penerapan Konseling
Kelompok Dengan Pendekatan REBT (Rational
Emotive Behavior Therapy) Menggunakan
Teknik Reinforcement Terhadap Motivasi Belajar
Siswa. Madani. 2024 Jan 1;1(12).
3. Nasution, Rabiah, Dahlia Aulia, and Yenti Arisni.
"Mengubah Pikiran Irasional Siswa SMP/MTA
Menggunakan Pendekatan Rebt." Madani:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1.12 (2024).
4. Nasution, R., Aulia, D., & Arisni, Y. (2024).
Mengubah Pikiran Irasional Siswa SMP/MTA
Menggunakan Pendekatan Rebt. Madani: Jurnal
Ilmiah Multidisiplin, 1(12).
5. Pasaribu, Putri Dirgahayu, Yenti Arsini, and
Salsabila As Syifa. "Penerapan Konseling
Kelompok Dengan Pendekatan REBT (Rational
Emotive Behavior Therapy) Menggunakan
Teknik Reinforcement Terhadap Motivasi Belajar
Siswa." Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1.12
(2024).

E. Tahapan Konseling:
1. Tahap Awal/  Konselor mengucapkan salam kepada konseli
Pembentukan hubungan  Konselor mempersilahkan duduk konseli
dengan aman dan nyaman
 Konselor membina hubungan baik
dengan konseli (menanyakan kabar)
 Konselor memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan dari
konseling
 Konselir menjelaskan azas kerahasiaan,
azas
kesukarelaan dan azas keterbukaan.Azas
Kegiatan.
 Konselor menanyakan kepada konseli
apabila ada yang ingin disampaikan atau
ditanyakan
2. Tahap  Konselor menanyakan kesiapan konseli untuk
Transisi/Peralihan memulai sesi konseling hari ini
 Konselor meyakinkan konseli untuk semangat,
optimis dan aktif dalam sesi konseling
3. Tahap Inti 1. Konselor mencari tahu akar masalah Pada awal
konseling, konseli akan diminta untuk
menceritakan keluhan.
2. konseli akan diminta untuk
menceritakan
perasaan atau pikiran yang muncul ketika di
merokok.
3. Konselor menayangkan video Motivasi.
4. Konseli menyimak tayangan video Motivasi.
5. Konseli mengamati dan menyimpulkan
pemahaman tentang video yang di amati.
6. Mengelola pola pikir yang inrasional
konseli
menjadi rasional,
7. Konseli diajak untuk menilai apakah pola pikir
dan cara pandang konseli terhadap suatu
kondisi didasarkan oleh akal sehat atau justru
oleh pandangan yang keliru.
8. Konselor akan membantu menanamkan pola
pikir yang lebih baik secara bertahap.
tujuannya agar konseli bisa mengendalikan
pola pikir tentang rokok yang dulunya
terhadap keseluruhan layanan konseling yang
dilakukan.
10. Konseli merangkum dan merefleksikan
proses kegiatan layanan
4. Tahap  Konselor bersama konseli mengakhiri kegiatan
Pengakhiran/Terminasi dengan menyimpulkan hasil konseling.
 Konselor melakukan wawancara terkait hasil
layanan konseling pada konseling
F. Pasca Konseling:
1. Evaluasi : 1. Evaluasi Proses

Konselor melakukan evaluasi hasil layanan


konseling individu yang sudah dilakukan melalui
pengisian lembar Evaluasi proses layanan
dengan mengamati keseluruhan aktivitas
Konseli.
2. Konselor melakukan evaluasi hasil kegiatan
melalui:
 Evaluasi hasil layanan dari Konseli.
 LKPD pada pemahaman Konseli terhadap
dampak bullying.
 Lembar wawancara hasil layanan
2. Laporan Konseling : Laporan tertulis
3. Tindak Lanjut : Menetapkan kerjasama secara integratif
Bersama orang tua dan guru mapel atau layanan
konseling akan dilanjutkan ke sesi lanjutan pada
pertemuan selanjutnya

Assessment :
PANDUAN WAWANCARA DENGAN GURU MAPEL
SISWA MEROKOK

1. Apakah Selama ibuk mengajar ada kedapat siswa yang merokok?


2. Disiplin yang seperti apa yang diterapkan kepada anak-anak yang
kedapatn merokok ?
3. Bagaimana tindakan Ibuk dalam menyikapi setiap kasus siswa merokok?
4. Bagaimana usaha atau peran Ibuk dalam menindak lanjuti kasus rokok
yang ada?
5. Hukuman atau sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang kedapatan merokok
di sekolah?
6. Hasil apa yang didapat dari adanya peran Ibuk dalam menangani siswa yang
bersangkutan?
7. Apakah ada program lanjutan dalam pengawasan kasus merokok tersebut?
8. Apakah ada penyebeb terjadinya pada siswa sehingga dia merokok?
9. Apa yang melatar belakangi siswa merokok di sekolah?
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WALI KELAS
SISWA MEROKOK
1. Apa latar belakang pendidikan terakhir ibu.?
2. Ada berapa siswa yang kelas ibuk walinya?
3. Bagaimana keadaan siswa saat belajar di dalam kelas?
4. Apa saja masalah permasalahan yang ditimbulkan pada siswa ?
5. Apakah siswa pernah kedapatan merokok?
6. Apakah ibu pernah mendapatkan rokok di dalam kelas yang ibu
pimpin?
7. Rokok apa saja yang sering di dapatkan di dalam kelas?
8. Bagaimana penanganan terhadap siswa yang kedapatan membawa rokok di
dalam kelas?
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siswa sehingga merokok di lingkungan
sekolah?
10. Apakah di sekolah SMP N 1 Kota Jantho memiliki tata tertib tentang larangan
merokok?
11. Bagaimana tata tertib tentang siswa yang kedapatan merokok di SMP N 1 Kota
Jantho ?
12. Apakah ibuk bekerja sama dengan orang tua atau guru lain dalam menangani
siswa yang kedapatan merokok?
RANCANGAN/RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING
INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Komponen layanan : Layanan Responsif


Pertemuan ke- : 2
A. Deskripsi kasus.
Gejala Masalah 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas
dan Guru mata pelajaran terhadap siswa A yang
mendapatkan bully dari teman sekelasnya yaitu P
di karenakan latar belakang pekerjaan maupun
materi orang tua yang berbeda. Hal ini terjadi
karena siswa yang mendapatkan bullying tersebut
setiap pagi dan pulang sekolah diantarkan dan di
jemput dengan becak oleh orang tuanya
2. Bedasarkan need asesment konseli sering
melakukan bully kepada teman-temannya yang lain
di dalam kelas.
Latar Belakang : Konseling merupakan anak pertama dari dua
bersaudara, orang tua siswa P adalah salah satu
pengusaha yang mempunyai kecukupan materi,
siswa inisial P melakukan Bully kepada siswa A
dengan melakukan ejekan kepa orang tua siswa A di
dalam kelasnya. Saat melakukan wawancara
dengan siswa P alannya semua siswa membawa
sepada motor ke sekolah sedangkan dia siswa A
diantarkan dengan becak oleh orang tuanya. Hal
inilah yang menjadi bully yang dilakukan oleh siswa
P kepada siswa A.
B. Tujuan Konseling
1) Capaian Layanan : Kematangan Hubungan dengan Teman
Sebaya.
Peserta didik m am pu menyelaraskan norma-
norma pergaulan teman sebaya dengan latar
belakang yang beragam seperti membangun
kepercayaan dalam suatu hubungan, bekerja
sama dengan orang lain, memiliki solidaritas,
dan bersahabat dengan teman sebaya.
2) Alur Tujuan Layanan : Tahap Akomodasi
(ATL) Menghargai perbedaan normayang dianut oleh
lingkungan teman sebaya

3) Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu menciptakan (C6)


hubungan baik sesama temannya.
2. Siswa diharapkan mampu membangun (A4)
komunikasi yang baik dengan sesama teman
3. Siswa diharapkan mampu beradaptasi (P4)
dengan teman-teman yang latar belakang
sosialnya berbeda.
C. Perencanaan Pelaksanaan Konseling
1) Hari/Tanggal : 15 Januari 2024
2) Waktu : 40 menit
3) Fungsi Layanan : Pengentasan
4) Bidang/ Topik : Pribadi / Menumbuhkan kesadaran pada siswa
permasalahan pelaku bully
5) Fase : Fase D
6) Media/Alat : Kertas, Pena dan Asesmen
Video Motivasi Berhenti Membully

https://
www.youtube.com/watch?v=RDbkpltutm8
https://www.youtube.com/watch?v=-EsG42fcv9c
D. Pendekatan & Teknik : Konseling Individual :
Konseling Pendekatan yang digunakan alah Pendekatan
Teori PCC (Personal Centre Terapi)

Sumber:
1. Fadli, Muhammad Ulfi. "Teori Belajar Humanistik
Carl Rogers Dan Implementasinya." Al
Ghazali 4.1 (2021): 18-29.
2. Lalis, L., & Maskhur, M. (2018). Harmoni Client
Centered Therapy Dalam Bimbingan Konseling
Kelompok Dengan Al-Qur’ an Surat Ar-
Ra‘d Ayat 11. Religia, 18-29.
3. Salsabila, A., Lubis, S. P., & Fransisca, Y.
(2023). Pentingnya Pemahaman Guru BK
Konselor dalam Menangani Masalah Siswa
Menggunakan Teori Client Centered. JURNAL
EDUKASI NONFORMAL, 4(2), 738-750.
4. Maharani, Rizki. "Penerapan falsafah narimo ing
pandum dalam pendekatan person-centered
untuk mengatasi depresi remaja." In Prosiding
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, vol.
2, no. 1, pp. 2015-212. 2018.
5. Harahap, Darwin. "Teori Carl Rogers dalam
Membentuk Pribadi dan Sosial yang
Sehat." Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan
Konseling Islam 2, no. 2 (2020): 321-334.

E. Tahapan Konseling:
1. Tahap Awal/  Konselor mengucapkan salam kepada konseli
Pembentukan hubungan  Konselor mempersilahkan duduk konseli dengan
aman dan nyaman
 Konselor membina hubungan baik dengan
konseli (menanyakan kabar)
 Konselor memperkenalkan diri,
menjelaskan
maksud dan tujuan dari konseling
 Konselir menjelaskan azas kerahasiaan, azas
kesukarelaan dan azas keterbukaan, Azas
Kegiatan.
 Konselor menanyakan kepada konseli apabila
ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan
2. Tahap  Konselor menanyakan kesiapan konseli untuk
Transisi/Peralihan memulai sesi konseling hari ini
 Konselor meyakinkan konseli untuk semangat,
optimis dan aktif dalam sesi konseling
3. Tahap Inti 1. Konselor mencari tahu akar masalah Pada awal
konseling, konseli akan diminta untuk
menceritakan keluhan.
2. Konselor menyadari perasaan dan pikiran yang
muncul selanjutnya,
3. konseli akan diminta untuk menceritakan
perasaan atau pikiran yang muncul ketika dia
membully.
4. Konselor menayangkan video korban
bullying.
5. Konseli menyimak tayangan video mengenai
korban bullying verbal.
6. Konseli mengamati dan menyimpulkan
pemahaman juga dampak bullying
7. Konselor dan Konseli menetapkan
tujuan
konseling (Goals setting), yaitu untuk merubah
perilaku maladaptif Konseli agar mampu
berperilaku sesuai keadaan yang seharusnya.
8. Konseli mendapatkan penguatan dari Konselor
agar mampu merubah perilaku membully secara
verbal dengan konsisten
9. Konseli menerima penguatan dari Konselor
terhadap keseluruhan layanan konseling yang
dilakukan i.
10. Konseli merangkum dan merefleksikan proses
kegiatan layanan
4. Tahap  Konselor bersama konseli mengakhiri kegiatan
Pengakhiran/Terminasi dengan menyimpulkan hasil konseling.
 Konselor melakukan wawancara terkait hasil
layanan konseling pada konseling
F. Pasca Konseling:
1. Evaluasi : 3. Evaluasi Proses

Konselor melakukan evaluasi hasil layanan


konseling individu yang sudah dilakukan melalui
pengisian lembar Evaluasi proses layanan
dengan mengamati keseluruhan aktivitas
Konseli.
4. Konselor melakukan evaluasi hasil kegiatan
melalui:
 Evaluasi hasil layanan dari Konseli.
 LKPD pada pemahaman Konseli terhadap
dampak bullying.
 Lembar wawancara hasil layanan
2. Laporan Konseling : Laporan tertulis
3. Tindak Lanjut : Menetapkan kerjasama secara integratif
Bersama orang tua dan guru mapel atau layanan
konseling akan dilanjutkan ke sesi lanjutan pada
pertemuan selanjutnya

Assessment :

PANDUAN WAWANCARA DENGAN GURU MAPEL

1. Apakah Selama ibuk mengajar ada kedapat siswa yng melakukan bullying?
2. Bagaimana peran ibuk dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa yang
mengalami bullying dalam kegiatan sehari-hari? Baik menjadi korban maupun
pelaku?
3. Disiplin yang seperti apa yang diterapkan kepada anak-anak itu sendiri ?
4. Bagaimana tindakan Ibuk dalam menyikapi setiap kasus bullying yang ada?
5. Bentuk apa saja atau macam-macam bullying yang pernah terjadi di lingkungan
sekolah ini?
6. Bagaimana usaha atau peran Ibuk dalam menindak lanjuti kasus bullying yang
ada?
7. Hukuman atau sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang membully maupun
yang dibully?
8. Hasil apa yang didapat dari adanya peran Ibuk dalam menangani siswa yang
bersangkutan?
9. Apakah ada program lanjutan dalam pengawasan kasus tersebut?
10. Apakah ada penyebeb terjadinya bullying antar siswa?
11. Apa yang melatar belakangi untuk menyakiti orang lain?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WALI KELAS

1. Apa latar belakang pendidikan terakhir ibu.?


2. Ada berapa siswa yang kelas ibuk walinya?
3. Bagaimana keadaan siswa saat belajar di dalam kelas?
4. Apa saja masalah yang ditimbulkan pada siswa ?
5. Apa saja kegiatan pendukung untuk siswa yang ibuk berikan dalam belajar?
6. Apakah ibu pernah mendengar tentang bullying di dalam kelas yang ibu
pimpin?
7. Bentuk bullying apa saja yang sering terjadi di dalam kelas?
8. Bagaimana penanganan terhadap korban yang di bully di dalam kelas?
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya bullying di sekolah
maupun di dalam kelas?
10. Tindakan apa saja yang di berikan kepada siswa yang membully dan di
bully?
11. Apakah di sekolah SMP N 1 Kota Jantho memiliki tata tertib tentang larangan
bullying?
12. Bagaimana tata tertib tentang bullying di SMP N 1 Kota Jantho ?
13. Apa penyebab pelaku melakukan bullying?
14. Apa dampak negatif untuk korban bullyinng?
15. Apakah ibuk bekerja sama dengan orangtua atau guru lain dalam menangani
bullying pada siswa?

Anda mungkin juga menyukai