9c47b71b-ee02-480c-9a66-bebab87f26e5
9c47b71b-ee02-480c-9a66-bebab87f26e5
INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
B. Tujuan Konseling
1) Capaian Layanan : Kematangan Intelektual
Peserta didik mampu menentukan alternatif
pengambilan keputusan dan pengentasan
masalah berdasarkan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar seperti
menentukan sesuatu secara mandiri,
memecahkan masalah, dan mengambil
keputusan.
2) Alur Tujuan Layanan : Tahap Pengenalan
(ATL) Menganalisis alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan masalah
menggunakan konsep-konsepilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.
3) Tujuan Siswa diharapkan mampu menilai (C5) bahwa
merokok itu tidak baik bagi kesehatan
Siswa diharapkan mampu mengubah (A4) perasaan
inrasional di dalam dirinya
Siswa diharapkan mampu membangun (P4)
kepercayaan diri dengan pemikiran yang bersifat
rasional.
C. Perencanaan Pelaksanaan Konseling
1) Hari/Tanggal : 15 Januari 2024
2) Waktu : 40 menit
3) Fungsi Layanan : Pengentasan
4) B i d a n g / Topik : Pribadi / Siswa memiliki persepsi yang salah
permasalahan terhadap merokok
5) Fase : Fase D
6) Media/Alat : Kertas, Pena dan Asesmen
Video Motivasi Berhenti Merokok
https://
www.youtube.com/watch?v=l1e
ORgtbW6A
https://
D. Pendekatan & Teknik www.youtube.com/watch?v=EG
: Pendekatan yang digunakan alah Behoviour dengan
YybL2C_RY teknik REBT.
menggunakan
Konseling
( Rasional, Emotif, Behavior)
Sumber:
1. Bakhrudin Al Habsy, Panorama Teori Teori
Konseling Modern dan Post Modern, 181.
2. Arsini Y, Syifa SA. Penerapan Konseling
Kelompok Dengan Pendekatan REBT (Rational
Emotive Behavior Therapy) Menggunakan
Teknik Reinforcement Terhadap Motivasi Belajar
Siswa. Madani. 2024 Jan 1;1(12).
3. Nasution, Rabiah, Dahlia Aulia, and Yenti Arisni.
"Mengubah Pikiran Irasional Siswa SMP/MTA
Menggunakan Pendekatan Rebt." Madani:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1.12 (2024).
4. Nasution, R., Aulia, D., & Arisni, Y. (2024).
Mengubah Pikiran Irasional Siswa SMP/MTA
Menggunakan Pendekatan Rebt. Madani: Jurnal
Ilmiah Multidisiplin, 1(12).
5. Pasaribu, Putri Dirgahayu, Yenti Arsini, and
Salsabila As Syifa. "Penerapan Konseling
Kelompok Dengan Pendekatan REBT (Rational
Emotive Behavior Therapy) Menggunakan
Teknik Reinforcement Terhadap Motivasi Belajar
Siswa." Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1.12
(2024).
E. Tahapan Konseling:
1. Tahap Awal/ Konselor mengucapkan salam kepada konseli
Pembentukan hubungan Konselor mempersilahkan duduk konseli
dengan aman dan nyaman
Konselor membina hubungan baik
dengan konseli (menanyakan kabar)
Konselor memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan dari
konseling
Konselir menjelaskan azas kerahasiaan,
azas
kesukarelaan dan azas keterbukaan.Azas
Kegiatan.
Konselor menanyakan kepada konseli
apabila ada yang ingin disampaikan atau
ditanyakan
2. Tahap Konselor menanyakan kesiapan konseli untuk
Transisi/Peralihan memulai sesi konseling hari ini
Konselor meyakinkan konseli untuk semangat,
optimis dan aktif dalam sesi konseling
3. Tahap Inti 1. Konselor mencari tahu akar masalah Pada awal
konseling, konseli akan diminta untuk
menceritakan keluhan.
2. konseli akan diminta untuk
menceritakan
perasaan atau pikiran yang muncul ketika di
merokok.
3. Konselor menayangkan video Motivasi.
4. Konseli menyimak tayangan video Motivasi.
5. Konseli mengamati dan menyimpulkan
pemahaman tentang video yang di amati.
6. Mengelola pola pikir yang inrasional
konseli
menjadi rasional,
7. Konseli diajak untuk menilai apakah pola pikir
dan cara pandang konseli terhadap suatu
kondisi didasarkan oleh akal sehat atau justru
oleh pandangan yang keliru.
8. Konselor akan membantu menanamkan pola
pikir yang lebih baik secara bertahap.
tujuannya agar konseli bisa mengendalikan
pola pikir tentang rokok yang dulunya
terhadap keseluruhan layanan konseling yang
dilakukan.
10. Konseli merangkum dan merefleksikan
proses kegiatan layanan
4. Tahap Konselor bersama konseli mengakhiri kegiatan
Pengakhiran/Terminasi dengan menyimpulkan hasil konseling.
Konselor melakukan wawancara terkait hasil
layanan konseling pada konseling
F. Pasca Konseling:
1. Evaluasi : 1. Evaluasi Proses
Assessment :
PANDUAN WAWANCARA DENGAN GURU MAPEL
SISWA MEROKOK
https://
www.youtube.com/watch?v=RDbkpltutm8
https://www.youtube.com/watch?v=-EsG42fcv9c
D. Pendekatan & Teknik : Konseling Individual :
Konseling Pendekatan yang digunakan alah Pendekatan
Teori PCC (Personal Centre Terapi)
Sumber:
1. Fadli, Muhammad Ulfi. "Teori Belajar Humanistik
Carl Rogers Dan Implementasinya." Al
Ghazali 4.1 (2021): 18-29.
2. Lalis, L., & Maskhur, M. (2018). Harmoni Client
Centered Therapy Dalam Bimbingan Konseling
Kelompok Dengan Al-Qur’ an Surat Ar-
Ra‘d Ayat 11. Religia, 18-29.
3. Salsabila, A., Lubis, S. P., & Fransisca, Y.
(2023). Pentingnya Pemahaman Guru BK
Konselor dalam Menangani Masalah Siswa
Menggunakan Teori Client Centered. JURNAL
EDUKASI NONFORMAL, 4(2), 738-750.
4. Maharani, Rizki. "Penerapan falsafah narimo ing
pandum dalam pendekatan person-centered
untuk mengatasi depresi remaja." In Prosiding
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, vol.
2, no. 1, pp. 2015-212. 2018.
5. Harahap, Darwin. "Teori Carl Rogers dalam
Membentuk Pribadi dan Sosial yang
Sehat." Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan
Konseling Islam 2, no. 2 (2020): 321-334.
E. Tahapan Konseling:
1. Tahap Awal/ Konselor mengucapkan salam kepada konseli
Pembentukan hubungan Konselor mempersilahkan duduk konseli dengan
aman dan nyaman
Konselor membina hubungan baik dengan
konseli (menanyakan kabar)
Konselor memperkenalkan diri,
menjelaskan
maksud dan tujuan dari konseling
Konselir menjelaskan azas kerahasiaan, azas
kesukarelaan dan azas keterbukaan, Azas
Kegiatan.
Konselor menanyakan kepada konseli apabila
ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan
2. Tahap Konselor menanyakan kesiapan konseli untuk
Transisi/Peralihan memulai sesi konseling hari ini
Konselor meyakinkan konseli untuk semangat,
optimis dan aktif dalam sesi konseling
3. Tahap Inti 1. Konselor mencari tahu akar masalah Pada awal
konseling, konseli akan diminta untuk
menceritakan keluhan.
2. Konselor menyadari perasaan dan pikiran yang
muncul selanjutnya,
3. konseli akan diminta untuk menceritakan
perasaan atau pikiran yang muncul ketika dia
membully.
4. Konselor menayangkan video korban
bullying.
5. Konseli menyimak tayangan video mengenai
korban bullying verbal.
6. Konseli mengamati dan menyimpulkan
pemahaman juga dampak bullying
7. Konselor dan Konseli menetapkan
tujuan
konseling (Goals setting), yaitu untuk merubah
perilaku maladaptif Konseli agar mampu
berperilaku sesuai keadaan yang seharusnya.
8. Konseli mendapatkan penguatan dari Konselor
agar mampu merubah perilaku membully secara
verbal dengan konsisten
9. Konseli menerima penguatan dari Konselor
terhadap keseluruhan layanan konseling yang
dilakukan i.
10. Konseli merangkum dan merefleksikan proses
kegiatan layanan
4. Tahap Konselor bersama konseli mengakhiri kegiatan
Pengakhiran/Terminasi dengan menyimpulkan hasil konseling.
Konselor melakukan wawancara terkait hasil
layanan konseling pada konseling
F. Pasca Konseling:
1. Evaluasi : 3. Evaluasi Proses
Assessment :
1. Apakah Selama ibuk mengajar ada kedapat siswa yng melakukan bullying?
2. Bagaimana peran ibuk dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa yang
mengalami bullying dalam kegiatan sehari-hari? Baik menjadi korban maupun
pelaku?
3. Disiplin yang seperti apa yang diterapkan kepada anak-anak itu sendiri ?
4. Bagaimana tindakan Ibuk dalam menyikapi setiap kasus bullying yang ada?
5. Bentuk apa saja atau macam-macam bullying yang pernah terjadi di lingkungan
sekolah ini?
6. Bagaimana usaha atau peran Ibuk dalam menindak lanjuti kasus bullying yang
ada?
7. Hukuman atau sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang membully maupun
yang dibully?
8. Hasil apa yang didapat dari adanya peran Ibuk dalam menangani siswa yang
bersangkutan?
9. Apakah ada program lanjutan dalam pengawasan kasus tersebut?
10. Apakah ada penyebeb terjadinya bullying antar siswa?
11. Apa yang melatar belakangi untuk menyakiti orang lain?