Anda di halaman 1dari 12

Nama : NUR ’AINI

No UKG : 202000656834
Prodi : BK

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
yang akan
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Kurangnya Alternatif solusi yang diberikan : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari
etika pemahaman kajian literatur dan wawancara kepada pakar dan
pergaulan siswa terhadap 1. Bimbingan Klasikal Metode teman sejawat, maka diperoleh hasil alternatif
nilai moral, Diskusi Model PBL solusi sebagai berikut :
kesopanan dan 2. Bimbingan Kelompok
religius 1. Alasan menggunakan layanan bimbingan
A. Kajian Literatur : klasikal karena layanan ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap nilai moral,
1. Hasil Penelitian Devi Suciati, kesopanan dan religius secara klasikal
2022 mengungkapkan bahwa
terdapat pengaruh yang erat antara a. Tujuan Layanan
bimbingan klasikal dengan metode Meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai
diskusi terhadap etika pergaulan moral, kesopanan dan religius secara klasikal
siswa di SMK Negeri 1 Pamekasan serta mencapai keselarasan antara pikiran,
perasaan dan perilaku.
2. Hasil Penelitian
Sri Muhayati, 2013 menyimpulkan b. Kelebihan Layanan
bahwa ketrampilan etika pergaulan 1) Bimbingan klasikal membuka peluang untuk
siswa kelas VIII F SMP N 3 Demak siswa secara serempak mempunyai pengalaman
tahun ajaran 2011/2012 dapat belajar yang sama dan seragam
ditingkatkan melalui layanan 2) Bimbingan klasikal memungkinkan para siswa
bimbingan kelompok saling memahami berbagai terbuka, menilai,
mengomentari, dengan jujur dan tulus sesuai
pengarahan konselor
B. Wawancara :
3) Bimbingan klasikal membantu siswa membina
1. Hasil wawancara dengan sikap asertif yang sangat diperlukan siswa
koordinator BK, guru mapel dalam kehidupan mereka di masa mendatang
maupun wali kelas didapatkan 4) Bimbingan klasikal akan memberikan peluang
hasil bahwa untuk meningkatkan bagi siswa untuk belajar bertoleransi siswa
pemahaman siswa terhadap nilai dapat memahami mengenal, menerima dan
moral, kesopanan dan religius
dapat mengarahkan diri secara positif
ketika berinteraksi baik dengan
guru maupun sesama teman yaitu
dengan menggunakan layanan c. Kelemahan Layanan
bimbingan klasikal teknik 1) Tidak ada paket panduan bimbingan klasikal
diskusi. 2) Cenderung membuat siswa pasif, apabila tidak
Layanan ini dianggap lebih efektif menggunakan media dan metode yang menarik
dan efisien karena siswa yang
menunjukkan gejala perilaku d. Proses Pelaksanaan
kurang beretika dalam pergaulan Proses pelaksanaan dengan model PBL yaitu :
jumlahnya cukup banyak, sehingga 1) Orientasi tentang permasalahan kepada peserta
dengan penerapan layanan didik
bimbingan klasikal siswa akan 2) Mengroganisasikan peserta didik
secara merata memperoleh 3) Merencanakan tugas, membimbing penyelidikan
informasi bagaimana perilaku yang individu dan
sesuai dengan nilai moral, kelompok
kesopanan dan religius dan 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
nantinya akan membentuk 5) Merencanakan tugas, membimbing penyelidikan
kebiasaannya dalam berperilaku individu dan
sesuai etika tersebut. kelompok
e. Efektivitas Layanan (Evaluasi)
1) Evaluasi proses
Dilihat dari keterlibatan dan keaktifan siswa
selama mengikuti kegiatan bimbingan klasikal
2) Evaluasi hasil
Dilihat dari sejauhmana pemahaman dan
perasaan positif siswa setelah mendapatkan
materi bimbingan klasikal

f. Tindak Lanjut
Apabila setelah mendapatkan layanan masih
terdapat siswa yang menunjukkan etika
pergaulan rendah, maka siswa perlu diberikan
layanan konseling individual

2. Alasan menggunakan layanan bimbingan


kelompok karena layanan ini dapat digunakan
untuk meningkatkan ketrampilan sosial
utamanya kemampuan dalam menunjukkan
perilaku beretika dalam pergaulan dengan
memanfaatkan dinamika kelompok

a. Tujuan Layanan
Untuk melatih siswa dalam mengembangkan
kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan
tingkah laku yang lebih beretika serta
meningkatkan pemahaman terhadap nilai
moral, kesopanan dan religius.
b. Kelebihan Layanan
1) Efisien/ekonomis
2) Interaksi sosial yang intensif dan dinamis
3) Menghadirkan keadaan yang nyata
4) Mengasah ketrampilan dalam berkomunikasi

c. Kelemahan Layanan
1) Hanya terbatas pada pencegahan
2) Lebih berorientasi pada pemberian informasi
3) Kurang adanya interaksi antar sesama
anggota.
4) Kebutuhan individual masing-masing akan
informasi yang lebih spesifik tidak dapat
sepenuhnya dilayani
5) Informasi yang disampaikan tidak akan dapat
terlalu mendalam dan lengkap, karena tingkat
kedalaman dan kelengkapan masing-masing
klien dalam kelompok tidak sama sehingga
informasi yang disampaikan diselaraskan
dengan kebutuhan rata-rata dalam kelompok
6) Tidak semua klien akan tertarik dan
melibatkan diri karena daya tangkap, minat
dan kedewasaan berbeda-beda
7) Harus menentukan materi yang sesuai bagi
kelompok yang dilayani
d. Proses Pelaksanaan
a. Tahap pembentukan
Tahap pengenalan awal dan perlibatan diri
anggota kedalam kelompok dengan tujuan
anggota kelompok memahami
maksud dan tujuan bimbingan kelompok
b. Tahap peralihan
Tahap transisi dari tahap pembentukan ke
tahap
kegiatan
c. Tahap Kegiatan
Tahap inti dari tahap bimbingan kelompok
dengan tujuan yang ingin dicapai
d. Tahap pengakhiran
Tahap akhir (follow up) dan penutup dari
seluruh rangkaian bimbingan kelompok

e. Efektivitas Layanan (Evaluasi)


Evaluasi pada bimbingan kelompok dilihat dari
perkembangan pribadi siswa dan hal-hal yang
di rasakan mereka berguna, penilaian tersebut
dapat dilakukan secara tertulis baik secara
essai, daftar cek, maupun daftar isian
sederhana

f. Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjutnya yaitu dengan melakukan
konseling individu/
konseling kelompok
2 Rendahnya Keyakinan Alternatif solusi yang diberikan : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari
motivasi diri siswa 1. Layanan Konseling Individual kajian literatur dan wawancara kepada pakar dan
belajar siswa yang Pendekatan REBT Teknik teman sejawat, maka diperoleh hasil alternatif
irrasional, Kognitif solusi sebagai berikut :
merasa dirinya 2. Layanan Konseling Individual
tidak pintar Pendekatan Behavioral 1. Alasan menggunakan layanan konseling
sehingga sulit Teknik Penguatan Positif individual pendekatan REBT karena layanan
mencapai ini dapat digunakan untuk merubah keyakinan
prestasi belajar A. Kajian Literatur : diri yang irrasional menjadi lebih rasional/logis.

1. Hasil penelitian oleh Beny Ida a. Tujuan Layanan


Suryani , 2013 menyatakan bahwa Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi,
masalah motivasi belajar rendah cara berpikir,keyakinan serta pandangan-
pada siswa yang terindikasi pandangan klien yang irasional yaitu merasa
underachiever dapat diatasi melalui dirinya tidak pintar menjadi rasional dan logis
konseling perorangan dengan
pendekatan rational emotive b. Kelebihan Layanan
behavior theraphy (REBT) 1) Konseling REBT merupakan pendekatan
konseling yang komprehensif dan integratif yang
2. Laras Melinda Yanti dan Salsabila menekankan pada berfikir, menilai, membuat
Maharani Saputra, 2018 keputusan, dan bertindak
menyimpulkan bahwa dengan 2) Konsep-konsep teori konseling REBT memiliki
penggunaan pendekatan Rational koherensi yang tinggi dengan kondisi praktis
Emotive Behavior Therapy (REBT) kehidupan sehari-hari, termsuk kehidupan
dapat menjadikan siswa/peserta siswa-siswa di sekolah
didik tersebut menjadi memiliki 3) Pendekatan ini dapat dengan mudahnya
motivasi yang tinggi untuk belajar dikombinasikan dengan teknik tingkah laku
lainnya untuk membantu klian mengalami apa
yang mereka pelajari lebih jauh lagi
3. Ni Wayan Esa Apriani, dkk, 2013 c. Kelemahan Layanan
menyimpulkan bahwa pemberian 1) Konseling REBT bekerja dengan fokus pada
konseling behavioral dengan kerja kognitif. Ini berarti bahwa konseling REBT
teknik penguatan positif terbukti akan efektif bagi konselor yang memiliki daya
dapat
atau kemampuan berfikir kritis, yang dengannya
meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 mampu menangkap pemikiran-pemikiran
Sukasada irasional klien serta mampu membantu klien
membantah pemikiran-pemikiran yang
irasional.
B. Wawancara : 2) Sifatnya yang kurang memberikan perhatian
pada sejarah konseli dan bergerak terlalu cepat
1. Hasil wawancara dengan
untuk mendorong perubahan
koordinator BK, Waka Kurikulum
maupun wali kelas didapatkan hasil
bahwa untuk merubah keyakinan d. Proses Pelaksanaan
diri siswa yang irrasional, Proses pelaksanaan konseling REBT dengan
menganggap dirinya tidak pintar metode kognitif yaitu :
yaitu dengan menggunakan layanan 1) Membantah keyakinan irasional. Metode
konseling individual pendekatan kognitif yang paling umum dari REBT adalah
REBT teknik kognitif konselor secara aktif membantah keyakinan
Layanan ini dianggap paling sesuai, irasional klien dan mengajari klien bagaimana
karena siswa tersebut memiliki bagaimana untuk mengerjakan hal tersebut
keyakinan diri yang tidak rasional, oleh klien sendiri
yang selalu menganggap dirinya 2) Mengerjakan tugas rumah
tidak pintar dan tidak mampu Klien dalam konseling REBT diharapkan
untuk mencapai prestasi serta membuat daftar atas problem mereka, mencari
selalu mengukur kemampuan keyakinan absolut, dan membantah
hanya berdasarkan pada aspek keyakinan-keyakinan tersebut.
kognitif semata. 3) Mengubah bahasa orang
Keyakinan irasional klien tampil dalam bahasa
yang digunakan. Maka mengubah bahasa pada
hakekatnya adalah mengubah kognitifnya.
Klien mengganti kalimat yang menggambarkan
keputusasaan dengan pernyataan baru yang
membuatnya berfikir dan bertindak dalam cara
yang berbeda.
4) Methode psychoeducational
Konselor mengajari klien tentang hakekat
permasalahan yang dihadapi dan bagaimana
perlakuan yang diprlukan untuk memperoleh
kemajuan. Klien akan lebih koperatif dalam
program perlakuan jika mereka memahami
bagaimana proses terapi berjalan dan jika
mereka tahu mengapa teknik khusus
digunakan.

e. Efektivitas Layanan (Evaluasi)


Efektivitas layanan dievaluasi dengan
menggunakan :
1) Angket pretest dan post test motivasi belajar
2) Angket kepuasaan klien terhadap layanan
konseling
3) Obsevasi terhadap perilaku siswa setelah
konseling

f. Tindak Lanjut
Apabila perubahan perilaku belum signifikan,
dapat dilakukan dengan menjadwalkan proses
konseling pada pertemuan berikutnya
2. Alasan menggunakan layanan konseling
individual pendekatan behavioral karena
layanan ini dapat mengubah perilaku siswa yang
rendah motivasi belajarnya menjadi lebih
bersemangat dalam belajar

a. Tujuan Layanan
Berusaha
menghapus/menghila ngkan perilaku
maladaptif yaitu rendah motivasi belajar untuk
digantikan dengan perilaku baru yaitu lebih
adaptif (bersemangat dalam belajar)

b. Kelebihan Layanan
1) Pada pokok masalah yang diselesaikan jelas
yakni pengubahan tingkah laku bermasalah,
prosedurnya jelas dan sistematis, memliliki
spesifikasi pemberian bantuan dan kekhasan,
dan yang tidak kalah penting adalah waktu yang
dibutuhkan relative singkat
2) Telah mengembangkan konseling sebagai ilmu
karena mengundang penelitian dan menerapkan
ilmu pengetahuan kepada proses konseling.
3) Mengembangkan perilaku spesifik sebagai hasil
konseling yang dapat diukur.
4) Memberikan ilustrasi bagaimana mengatasi
keterbatasan lingkungan.
5) Penekanan bahwa konseling hendaknya
memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan
kepada perilaku yang terjadi di masa lalu.
c. Kelemahan Layanan
1) Pendekatan konseling behavioral bersifat dingin,
kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat
manipulatif, dan mengabaikan hubungan antar
pribadi.
2) Pendekatan konseling behavioral lebih
terkonsentrasi kepada teknik.
3) Meskipun konselor behavioral sering
menyatakan persetujuan kepada tujuan klien,
akan tetapi pemilihan tujuan sering ditentukan
oleh konselor.
4) Meskipun konselor behavioral menegaskan
bahwa setiap klien adalah unik dan menuntut
perlakuan yang unik dan spesifik, akan tetapi
masalah satu klien sering sama dengan klien
lain dan oleh karena itu tidak menuntut suatu
strategi konseling yang unik.
5) Konstruksi belajar yang dikembangkan dan
digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup
komprehensif untuk menjelaskan belajar dan
harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis
yang harus diuji.
6) Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat
berpindah kepada bentuk tingkah laku yang
lain.
d. Proses Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pada konseling behavioral
yaitu :
1) Assesment, langkah awal yang bertujuan
untuk memperkirakan apa yang diperbuat
klien pada waktu itu.
2) Goal setting, yaitu langkah untuk
merumuskan tujuan konseling
3) Technique implementation, yaitu
menentukan dan melaksanakan strategi
belajar yang digunakan untuk mencapai
tingkah laku yang diinginkan yang menjadi
tujuan konseli
4) Evaluation termination, yaitu melakukan
kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling
yang telah dilaksanakan mengarah dan
mencapai hasil sesuai dengan tujuan
konseling.
5) Feedback, yaitu memberikan dan
menganalisis umpan balik untuk memperbaiki
dan meingkatkan proses konseling.

e. Efektivitas
Layanan (Evaluasi)
Efektivitas layanan dievaluasi dengan
menggunakan :
1) Angket pretest dan post test motivasi belajar
2) Angket kepuasaan klien terhadap layanan
konseling
3) Obsevasi terhadap perilaku siswa setelah
konseling
f. Tindak Lanjut
Apabila perubahan perilaku belum signifikan,
dapat dilakukan dengan menjadwalkan proses
konseling pada pertemuan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai