Anda di halaman 1dari 8

Nama : Humaira

Nim : 190140097
Kelas : pik A3
UTS tipe A

Jawaban.
1.Data flow diagram (DFD) adalah penggambaran sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang
berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran (flow) dan penyimpanan data. DFD
memberikan tampilan secara visual tentang aliran data dan informasi tentang suatu sistem,
dimana menggambarkan siapa saja yang terlibat pada sistem tersebut dari awal sampai akhir.

Jenis-jenis flow diagram


beberapa jenis dari data flow diagram yang masing-masing memiliki perbedaan namun saling
terhubung. Jenis DFD terdiri dari tiga macam berdasarkan tingkatan levelnya yaitu DFD level 0
(context diagram), DFD level 1, dan DFD level 2.
a. DFD Level 0 (context diagram)
DFD Level 0 atau lebih sering disebut dengan diagram konteks adalah suatu diagram yang terdiri
dari sebuah metode yang dapat menjelaskan lingkup sistem secara umum. Context diagram
merupakan bagian dari Data Flow Diagram yang digunakan untuk menetapkan konteks serta
batasan-batasan sistem dalam sebuah pemodelan.
b. DFD Level 1
DFD Level 1 adalah diagram lanjutan dari context diagram atau DFD level 0, dimana proses yang
ada didalam sistem lebih rinci dan lengkap karena proses utama yang dipecah menjadi beberapa
sub proses dengan fungsi masing-masing.
c. DFD Level 2
Jenis level DFD yang terakhir adalah DFD Level 2, yaitu diagram aliran data yang merupakan
rincian proses dari DFD level 1 yang bertugas untuk menguraikan apa saja proses-proses yang ada
dalam lingkup sistem.

2. Contoh alat perpindahan panas


a. heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentransfer energi panas (entalpi)
antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara partikel padat
dengan fluida, pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal

Heat exchanger berfungsi sebagai alat pembuang panas, alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan
campuran, distilisasi (pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga
untuk mengontrol sebuah proses fluida.

Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua fluida
padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung.
+ Secara kontak langsung
panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dingin melalui permukaan kontak langsung
berarti tidak ada dinding antara kedua fluida. Transfer panas yang terjadi yaitu melalui interfase /
penghubung antara kedua fluida. Contoh : aliran steam pada kontak langsung yaitu 2 zat cair yang
immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel padat-kombinasi fluida.

+ Secara kontak tak langsung


Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dandingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem
ini, kedua fluida akan mengalir.

b. kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap
menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar kalor (panas) yang berfungsi
untuk mengkondensasikan fluida. Dalam penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan
yang sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat dibuang keluar
sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
Prinsip kerja kondensor tergantung dari jenis kondensor tersebut, secara umum terdapat dua
jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct contact condenser. Berikut klasifiksi kedua
jenis kondesor tersebut:

+ Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan uap
kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi permukaan luar
pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side),
maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki temperatur panas akan
bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut,
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser terdiri dari
dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin, berikut jenis-jenisnya:

Type Horizontal Condenser


Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian masuk kedalam
pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan masuk pada bagian tengah
kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada bagian bawah.
Type Vertical condenser
Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah dan akan
mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas kondensor, sedangkan steam
akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada bagian bawah.

+ Direct Contact Condenser


Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara mencampurkan
air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini disebut spray condenser, pada
alat ini proses pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke arah uap.
Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan akan
mengalami kontak temperatur, selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air
pendingin yang mendekati fase saturated (basah).
c. Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin untuk
menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas ke lingkungan.

Fungsi chiller digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis peralatan dan proses seperti untuk
mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan
pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum ke tingkat yang
diinginkan.

Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau campuran etilen glikol
dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke
penangan udara atau sekarang balok pendingin yang semakin banyak digunakan untuk
mentransfer panas dari udara ke air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara
bangunan. Diagram skematik plant chiller ditunjukkan pada gambar di bawah.

d. Heater
heater adalah alat yang menggunakan proses termodinamika dengan menggunakan sumber
energi untuk memanaskan air di atas suhu awal. Energi alternatif seperti energi surya , panas
bumi , gas , dan sumber energi lainnya juga dapat digunakan untuk memanaskan air.

Heater digunakan untuk membuat suhu air di dalam aquarium stabil. Suhu yang stabil juga bisa
menjaga mood ikan dari stress. Membuat ikan lincah berenang. Sebagai contoh ikan mas koki
memiliki suhu ideal di 20 hingga 25 derajat Celsius.

kerja water heater listrik dengan jenis tangki terbuka yaitu ketika alat pemanas telah
disambungkan ke sumber listrik dan dihidupkan, arus listrik yang telah mengalir akan melewati
elemen pemanas. Elemen panas ini akan mengubah energi listrik yang melewatinya untuk
menjadi energi panas.

3. Tahap-tahap industri kimia pembuatan


a. Semen
+ Tahap umpan baku
Bahan baku utama yang digunakan untuk kegiatan produksi semen adalah batu kapur sekitar 75
- 90 % dan tanah liat sekitar 7 - 20 %, sedangkan bahan baku koreksi berupa pasir besi sekitar 1 -
3 % dan pasir silika 1 - 6 %.

+ Tahap reaksi
Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm di Crusher untuk kemudian
disimpan di Stock Pile (storage).

STORAGE
Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan Tanah Liat) akan ditampung
di dalam storage untuk selanjutnya dilakukan proses prehomogenisasi yang disebut reclaimer.
Proses prehomogenisasi di reclaimer adalah proses yang sangat penting untuk menjamin kualitas
dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal hingga produk akhir, yaitu semen.

RAW MILL
Dari Stock Pile dimasukkan ke Raw Mill ditambahkan Pasir Besi dan Pasir Silika untuk digiling dan
dikeringkan menjadi Raw Meal. Raw Meal atau tepung baku adalah bahan baku untuk
pembuatan terak (Clinker). Raw Meal berbentuk seperti powder yang mempunyai kehalusan
tertentu. Raw Meal mempunyai sifat fisika dan sifat kimia tertentu yang digunakan sebagai
kontrol kualitas produk. Sifat kimia digunakan sebagai pengatur proporsi bahan-bahan yang akan
diumpankan ke dalam proses. Raw Meal dihasilkan dari sebuah sistem peralatan yaitu Raw Mill
Plant yang terdiri dari alat-alat utama, sistem transport dan alat-alat separasi untuk kemudian
disimpan di Raw Meal Silo.

PEMANASAN DAN PEMBAKARAN (KILN)


Raw Meal yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai Umpan Kiln (Kiln Feed) akan
mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya menjadi klinker kemudian melalui sistem
pendinginan dan melalui alat transport untuk disimpan alat transpor sampai ke packer. Packer
berfungsi untuk melakukan pembungkusan atau pengepakan di Klinker Silo. Proses pembakaran
menggunakan bahan bakar Batu Bara yang telah digiling dan dikeringkan melalui Coal Mill.

PENGGILINGAN CLINKER (CEMENT MILL)


Klinker yang ditranspor dari Klinker Silo Baturaja digiling di Cement Mill dengan menambahkan
Gypsum dan bahan ke-3. Proses penggilingan semen ini merupakan tahapan dimana kita akan
mendapatkan semen seperti yang di pasar. Material ini bersama-sama diumpankan ke semen mill
kemudian mengalami proses penggilingan dan produknya berupa semen OPC Tipe I dan PCC.
Setelah didapat semen yang berkualitas maka semen tersebut disimpan melalui semen silo
kemudian ditranspor ke bin semen melalui air slide, belt conveyor, dan vibrating screen.
+ Finishing
Packing plant adalah sebuah kombinasi mesin dari semen bungkus atau zak dan timbangan berat
yang ditetapkan. Packer merupakan unit terakhir dari proses produksi dari suatu pabrik semen
dimana produk packer yang telah dikemas berupa semen zak, 50 kg, big bag 1 ton untuk
dipasarkan

b. Karbon aktif
+umpan baku
Berlimpahnya tempurung kelapa sawit sebagai hasil samping dari industri minyak sawit
mendorong keinginan untuk meningkatkan nilai ekonomi bahan tersebut yang selama ini hanya
digunakan sebagai bahan bakar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah tempurung kelapa sawit
menjadi karbon aktif. Bahan karbon aktif yang banyak digunakan dalam industri bidang
perminyakan, pengolahan air, industri gas, makanan dan minuman, obat-obatan dan industri
kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan karbon aktif dari tempurung kelapa melalui
proses karbonisasi dan aktivasi secara kimia.

+ Tahap reaksi
Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 300 o C, 450 o C dan 500 oC dengan waktu 1 jam, 1,5
jam, 2,0 jam, 2,5 jam dan 3 jam. Sedangkan proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan
aktivator NaOH, NaCl, dan HCl dengan konsentrasi 2% dan aktivasi selama 1 jam, 2 jam dan 4 jam
pada 500 o C. Proses karbonisasi menunjukkan hasil terbaik pada suhu 500 o C dan waktu 3 jam
dengan kadar udara 18%, rendemen 23%, zat yang mudah menguap 3% dan karbon terlindung
61%. Aktivasi dengan NaOH selama 4 jam menunjukkan hasil terbaik dengan kadar air arang aktif
3,6% dan daya serap I2 851,8797 mg / g.

+ Finishing
Hasil Scanning Electron Microscope ( SEMmenunjukkan bahwa sebelum aktivasi pori yang
terbentuk masih tertutup oleh pengotor-pengotor dan setelah aktivasi tersebut lebih terbuka
sehingga permukaan adsorpsi menjadi lebih besar.

c. produk plastik

+ Umpan baku
Plastik yang sering kita gunakan melalui beberapa proses pembuatan terlebih dahulu sebelum
bisa kita gunakan.

Karena jenisnya yang berbeda-beda maka cara pembuatannya juga berbeda-beda, tapi secara
umum pembuatan benda ini meliputi injection molding, ekstrusi, thermoforming, dan blow
molding.

+Tahap reaksi
Injection molding
Injection molding adalah plastik yang masih berupa biji plastik atau pellet dimasukkan ke dalam
tabung panas yang kemudian akan meleleh dan lelehan ini dibawa ke dalam cetakan.
Ekstrusi
Tahap selanjutnya ekstrusi, yaitu lelehan biji plastik ini ditekan secara terus menerus sehingga
bisa lebih lebur dan halus.

Pada tahap thermoforming, biji plastik yang leleh telah berubah menjadi lempengan kemudian
dipanaskan kembali dan dimasukkan kedalam cetakan lainnya.

Proses blow molding merupakan proses terakhir dalam pembuatan plastik secara umum.
Tahapan pada proses ini adalah:

Biji plastik (pellet) dilelehkan pada sekrup di dalam tabung berpemanas secara terus menerus
Plastik panas membentuk pipa (parison)
Plastik panas ditiup dalam cetakan
Dibuat menjadi barang yang diinginkan
Bahan baku pembuatan benda ini adalah biji plastik. Biji plastik biasanya berupa butiran
berwarna bening dan berbahan dasar bahan kimia yang bernama styrin monomer.
Biji plastik yang asli terbuat dari styrin monomer biasanya mahal dan masih import dari luar
negeri.

+ Finishing
juga yang terbuat dari biji plastik daur ulang. Biji plastik daur ulang merupakan hasil daur ulang
sampah-sampah plastik yang dicacah sesuai dengan jenisnya

d. Papan kertas
+ Umpan baku
Kayu, umumnya kertas dibuat dari bahan baku kayu. Kayu-kayu yang dipergunakan adalah kayu
yang memiliki kandungan serat yang banyak dan sebagian memiliki sedikit kandungan air.

+ Tahap reaksi
pembuatan pulp/bubur kertas
Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong – potong atau lebih dikenal dengan log. Log
disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk
melunakan log.
Setelah itu dibuang kulitnya dengan mesin pengupas kulit kayu atau yang sering juga dikenal
dengan istilah De – Barker.
Kayu dipotong – potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Pada proses ini Chip
yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk
membuat kertas) dengan lignin. Proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping
Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp
ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).
proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping proses dan Mechanical pulping
proses. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas
pada mesin kertas (paper machine).

Proses Pembuatan Kertas


Pulp diolah dibagian Stock Preparation. Bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti:
menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler
(untuk mengisi pori – pori diantara serat kayu), dll. Bahan yang keluar dari bagian ini disebut
stock (campuran pulp, bahan kimia, dan air)
Dari stock preparation masuk ke pembersihan dengan alat yang disebut Cleaner.
Dari cleaner stock masuk ke Headbox (pemanas) yang berfungsi untuk membentuk lembaran
kertas (membentuk formasi) diatas Fourdinier Table.
Fungsinya untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut
dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Kemudian masuk ke Press Part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya
mencapai 50 %. Cara kerja mesin press part ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web.
Terakhir ke Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
+ Finishing
Akhirnya, kertas yang kering dililitkan pada gulungan besar (paper roll), di mana akan diproses
lebih lanjut tergantung penggunaannya akhir. Kertas diratakan dan dipadatkan lebih jauh dengan
melewati rol logam yang disebut dengan calenders.

4.-alat utama yang digunakan dalam industri margarin


*churning,berfungsi untuk menggumpalkan susu dan menjadikannya kental.
5. macam-macam bahan baku industri
- limbah industri minyak goreng
Minyak goreng umumnya berasal dari minyak kelapa sawit.Minyak kelapa dapat digunakan untuk
menggoreng karena struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya
termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil.
Limbah minyak goreng dapat diolah menjadi biodiesel dan digunakan untuk membunuh
serangga.

- Limbah industri gula


tumbuhan tebu
Limbah padat
-ampas , dijadikan sebagai bahan bakar,dijual untuk industri kertas dan medium penumbuh
jamur.
-blotong,digunakan sebagai bahan batu bata dan dapat di olah menjadi kompos.
-abu ketel,dimanfaatkan sebagai bahan untuk pupuk kompos,bahan campuran dan bakaran batu
bata.
Limbah cair,digunakan sebagai:
-air cucian evaporator
-air injeksi kondensor
-air pembersih ketel
-air pendingin mesin pabrik
- limbah industri kertas5.macam-macam bahan baku industri
- limbah industri kertas
Kayu,umumnya kertas dibuat dari bahan baku kayu.Kayu-kayu yang dipergunakan adalah kayu
yang memiliki kandungan serat yang banyak dan sebagian memiliki sedikit kandungan air.
Limbah kayu diproses melalui proses organosolv,proses ASAM,dan memanfaatkan jamur.

-limbah industri semen


Bahan baku utama yang digunakan untuk kegiatan produksi semen adalah batu kapur sekitar 75-
90% dan tanah liat sekita r7-20%,sedangkan bahan baku koreksi berupa pasir besi sekitar 1-3%
dan pasir silika 1-6%.
Limbah yang dihasilkan industri semen bisa dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang dan
dimanfaatkan kembali untuk pelumasan peralatan pabrik.

Anda mungkin juga menyukai