Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ASYNCROUNUS : 12

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2021

Tanggal : 19 April 2021


Waktu :
Sifat : Tugas Asynchronus
Fasilitato
: Erny Sulistyani, S.TP, M.PA
r

1) Kerjakan secara individu :

No Data Uraian
a Nama MUFLIKA NUR AZIZAH
b Instansi asal INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR
c Nomor Absen D1/20/KELOMPOK 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahirnya UU ASN (Undang-Undang Aparatur Sipil Negara) menjadi titik tolak

reformasi birokrasi di Indonesia. UU ASN telah berlaku sejak 15 Januari 2014 dan menjadi

dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk menghasilkan pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan

pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara

tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Dengan

diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah: pertama berubah dari

penguasa menjadi pelayan; kedua berubah dari wewenang menjadi peranan; ketiga
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan

bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Perubahan mindset harus dilakukan pada sistem

manajemen, kelembagaan, ketatalaksanaan, budaya kerja dan lain-lain untuk

merealisasikan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Berbagai cara dilakukan untuk memperbaiki mutu pelayanan pegawai ASN meliputi

memahami fungsi, tugas pokok, dan peran masing-masing; kompeten pada bidang

pekerjaannya; memiliki target mutu layanan; memahami karakter masyarakat yang

membutuhkan layanan; menguasai teknik melayani prima dengan memberikan layanan

prima dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan.

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39

tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan

golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan

dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan

dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang

meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang

dapat diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat

menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru

menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktulaisasikan nilai-nilai dasar

profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan

melandasi pelaksanaan setiap kegiatan Diklat Prajabatan, setiap peserta harus

menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada

pelaksanaan setiap pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat

Prajabtan di tempat tugas.

Nilai-nilai dasar ASN harus diwujudkan di unit kerja masing-masing, terutama

rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Tempat Tugas penulis yaitu di Sub Bagian Tata

Usaha Inspektorat Provinsi Jawa Timur, yang juga ingin berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi, dan ingin menggapai visi Menjadi Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang professional dan akuntabel dalam rangka

mewujudkan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur. Agar tujuan

tersebut dapat tercapai, maka harus meningkatkan mutu pelayanan. Demi meningkatkan

mutu pelayanan pegawai ASN dengan memahami tugas dan fungsi pokok dari peran

masing ASN, pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Peraturan Gubernur No 7

Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Pada Bab III tentang Uraian Tugas dan Fungsi

bagian kedua pasal 6 huruf (a) tertulis bahwa Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas yaitu

menyiapkan bahan pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat,

penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan.

Mengacu dari peraturan gubernur tersebut, diperlukan pula pengarsipan surat

masuk dan surat keluar yang ada di Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat Provinsi Jawa

Timur khususnya di bagian sespri Inspektur. Karena belum optimalnya perekapan surat

masuk dan surat keluar di bagian sespri Inspektur sebagai tempat saya magang saat ini

dimana pengarsipan surat masuk dan surat keluar masih dilakukan secara manual yaitu

dengan menulis di berbagai buku sesuai jenisnya. Ada 6 jenis buku yang digunakan untuk

merekap dan hal tersebut menyulitkan para pegawai untuk melacak keberadaan surat

surat yang sifatnya penting atau urgent. Dalam pelaksanaannya sering kali terjadi pimpinan

menanyakan keberadaan surat masuk ataupun surat keluar yang sifatnya penting dan

segera namun tidak diketahui posisinya apakah sudah masuk ke ruangan Inspektur atau

belum. Dan kelemahan lainnya yaitu ketika mencari keberadaan surat-surat melalui buku

yang ditulis manual sering kali tidak terbaca tulisannya. Karena yang menulis buku tersebut

ada 3 orang sespri yang memiliki gaya tulisan beragam dan penggolongan jenis surat di 6

buku tersebut yang sudah acak penggolongannya.

Maka untuk mengatasi kendala tersebut penulis tertarik untuk membuat

rancangan aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI PENGGUNAAN GOOGLE


SPREADSHEET DALAM PEREKAPAN SURAT MASUK DAN KELUAR SUB BAGIAN

TATA USAHA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR”

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi nilai nilai dasar profesi PNS adalah

sebagai berukut :

1. Mampu memecahkan isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi melalui

inovasi-inovasi sesuai dengan lingkup jabatan yang diampu di tempat kerja

2. Mampu memecahkan isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi secara

profesional dengan menerapkan materi pelatihan yang didapat selama latsar

berupa akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti

korupsi

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi di Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan

berkosentrasi pada Sub Bagian Tata Usaha merupakan batasan-batasan yang dibuat oleh

penulis dalam melaksanakan aktualisasi sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih

fokus terhadap pokok permasalahan atau isu yang diangkat. Dalam hal ini berkaitan

dengan Tugas pokok dan fungsi yakni menyiapkan bahan pelaksanaan penerimaan,

pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan

dan perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai