Anda di halaman 1dari 2

TEKS DARI MAGISTERIUM TENTANG KEMARTIRAN

LG. 42b: (KONSILI VATIKAN II) Sudah sejak masa permulaan ada orang-orang
kristiani yang telah dipanggil, dan selalu masih ada yang akan dipanggil, untuk
memberi kesaksian cinta kasih yang tertinggi itu dihadapan semua orang, khususnya
di muka penganiaya. Maka Gereja memandang sebagai kurnia luar biasa dan bukti
cinta kasih tertinggi kematian sebagai martir, yang menjadikan murid serupa
dengan Guru yang dengan rela menerima wafat-Nya demi keselamatn dunia, serupa
dengan Dia dalam menumpahkan darah. Meskipun hanya sedikit yang diberi,
namun semua harus siap-sedia mengakui Kritus di muka orang-orang, dan
mengikuti-Nya menempuh jalan salib di tengah penganiayaan, yang selalu saja
menimpa Gereja.

RM 11: Para Martir Kristen sepanjang jaman – termasuk juga para martir dari
jaman kita sendiri – telah memberikan dan terus menerus memberikan kehidupan
mereka untuk memberi kesaksian akan iman ini; mereka melakukan hal ini dengan
keyakinan nan teguh bahwa setiap manusia membutuhkan Yesus Kristus yang telah
mengalahkan dosa dan maut serta memperdamaikan umat manusia dengan Allah.

VC 86: Pada abad ini, seperti di masa-masa lain sejarah, para anggota hidup bakti
pria maupun wanita telah memberi kesaksian tentang Kristus Tuhan melalui
penyerahan hidup mereka sendiri. Ribuan di antara mereka telah terpaksa
memasuki katakombe penganiayaan regim-regim totaliter atau kelompok-kelompok
yang menggunakan kekerasan, atau telah dihalang-halangi sementara menjalankan
kegiatan misioner, kegiatan demi kaum miskin, dalam membantu mereka yang sakit
dan tersisihkan. Meskipun begitu mereka menghayati dan tetap menghayati
pentakdisan merekadalam penderitaan yang berkepanjangan sebagai pahlawan, dan
sering dengan menumpahkan darah mereka, dan dengan demikian secara sempurna
menyerupai Tuhan yang disalibkan. Gereja telah secara resmi mengakui kekudusan
beberapa di antara mereka, dengan menghormati mereka sebagai martir-martir
Kristus. Mereka menerangi kita melalui teladan mereka; mereka mendoa-kan agar
kita tetap setia, dan mereka menantikan kita dalam kemuliaan. Di mana-mana ada
keinginan, agar kenangan akan sekian banyak saksi iman tetap hidup dalam
kesadaran Gereja sebagai ajakan untuk merayakan dan meneladan mereka. Tarekat-
tarekat Hidup Bakti dan Serikat-serikat Hidup Apostolis dapat berperan serta dalam
usaha itu dengan menghimpun nama-nama semua anggota hidup bakti, yang
selayaknya dicantumkan dalam Martyrologium abad ke-XX, dan dengan
mengumpulkan kesaksian-kesaksian tentang mereka.

Bertolak segar dalam Kristus 9 §7: Akhirnya, pantaslah mengingat bahwa


tahun-tahun terakhir Martyrologium para saksi iman dan kasih dalam
hidup bakti lebih diperkaya secara menyolok. Situasi sulit telah menuntut tidak
sedikit dari kalangan hidup bakti bukti jauh kasih dalam kesetiaan sejati bagi
Kerajaan. Dibaktikan kepada Kristus dan pelayanan bagi Kerajaan-Nya, kesaksian
mereka dalam mengikuti Dia, telah membawa mereka pada titik salib. Kendati
keadaan berbeda dan situasi bisa lain perkara kemartiran tetaplah sama – kesetiaan
pada Tuhan dan Injil-Nya. “karena bukan sakit yang membuat martir melainkan
alasannya”

Anda mungkin juga menyukai