DINAS KESEHATAN
Jalan Yos Sudarso No. 11 KM. 6 Lubuklinggau 31626
Telp. (0733) 7329481
Obat merupakan komponen penting dalam pengobatan, oleh karena itu pengelolaan obat
harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga kefarmasian yang terlatih. Puskesmas sebagai gate
keeper Unit Pelayanan Kesehatan Dasar yang melakukan upaya pengobatan secara koprehensif
termasuk pengelolaan obat, harus memiliki tenaga pengelola obat yang terlatih untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengelolaan obat yang berdaya guna dan berhasil guna. Upaya untuk
meningkatkan kemampuan tenaga pengelola obat perlu dilakukan baik melalui jalur pendidikan
formal maupun informal.
Perkembangan ilmu kedokteran yang sangat cepat mengisyaratkan perlunya setiap
praktisi medik untuk mengantisipasi dengan senantiasa melakukan update terhadap informasi-
informasi baru, meskipun informasi yang tersedia dapat bermanfaat sebagian populasi. Evidence-
based Medicine yang merupakan paradigma baru ilmu kedokteran mengisyaratkan bahwa
praktek kedokteran haruslah didasarkan pada bukti bukti ilmiah yang terkini dan terpercaya.
WHO memperkirakan bahwa lebih dari separuh dari seluruh obat di dunia diresepkan,
diberikan dan dijual dengan cara yang tidak tepat dan separuh dari pasien menggunakan obat
secara tidak tepat. Penggunaan obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam praktek sehari-
hari. Peresepan obat tanpa indikasi yang jelas; penentuan dosis, cara, dan lama pemberian yang
keliru, serta peresepan obat yang mahal merupakan sebagian contoh dari ketidakrasionalan
peresepan. Penggunaan suatu obat dikatakan tidak rasional jika kemungkinan dampak negatif
yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya.
Adanya berbagai kendala yang dihadapi oleh Puskesmas dalam hal pengelolaan obat dan
Penggunaan Obat Rasional (POR) menjadikan dasar diadakannya Pertemuan Obat Terpadu dan
Evaluasi Penggunaan Obat Rasional Bagi Petugas Puskesmas ini.
PELAKSANA AN
Pelaksanaan Pertemuan Obat Terpadu dan Evaluasi ini dilaksanakan oleh Seksi
Kefarmasian dan Alkes Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2019.
PANITIA PELAKSANA
1. Ketua : Indra Sonik, S.Si., Apt
2. Sekretari s : Heni Elvandari, SKM
3. Anggota : Any Mulyati, M.Si., Apt
Sarnita, Am.Kep
Tomi Adi Wijaya, Am.Kep
PESERTA
Peserta Penyuluhan Keamanan Pangan sebanyak 35 orang yang terdiri dari produsen
industri pangan rumah tangga dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan kota Lubuklinggau.
TEMPAT PELAKSANAAN
Penyuluhan Keamanan Pangan ini dilaksanakan di Hotel City Kota Lubuklinggau pada
tanggal 12 dan 13 Juni 2019.
BIAYA
Biaya pertemuan dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA SKPD) Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di
Bidang Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2019.
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Penyuluhan Keamanan Pangan ini, agar dapat menjadi
pedoman bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan.