Anda di halaman 1dari 50

Perencanaan Tambang

Pertimbangan Geometri
Pendahuluan
• Endapan bijih ditambang dengan
‘tambang terbuka’ bervariasi dalam hal
ukuran, bentuk, orientasi, dan kedalaman.
• Topografi alami bervariasi dari puncak
pegunungan ke lantai lembah.
• Pertimbangan geometri dalam
perencanaan dan perancangan tambang
Pendahuluan (cont.)
Geometri apa saja yang perlu diperhatikan?
Pendahuluan (cont.)

• Badan bijih ditambang dari atas ke bawah dalam


beberapa lapis mendatar dengan ketebalan seragam
disebut Jenjang
• Penambangan mulai pada jenjang atas, kemudian
setelah kecukupan lantai terpenuhi  penambangan
pada lapis berikutnya dapat dimulai.
• Proses berlanjut sampai
elevasi terendah.
• Untuk jalan masuk ke jenjang
yang berbeda-beda, jalan atau
‘ramp’ harus dibuat
Pendahuluan (cont.)
Bingham Copper Mine, Salt Lake City, Utah
Pendahuluan (cont.)
• Lebar dan kemiringan jalan tergantung
jenis peralatan.
• Kestabilan lereng harus diciptakan dan
dipertahankan selama pembentukan dan
operasi pit.
• Sudut lereng adalah parameter geometri
penting yang akan berpengaruh terhadap
ekonomi tambang.
Pendahuluan (cont.)
Pendahuluan (cont.)
• Peralatan tambang: Ukurannya sendiri +
Ruang operasional
• Peralatan utama tambang: Pemboran,
Pemuatan dan Pengangkutan
• Aturan geometri ini diakomodasi oleh
jenjang kerja.
• Volume tertentu harus digali untuk
mengakomodasi jenjang kerja, sebelum
penggalian selanjutnya.
Pendahuluan (cont.)
Argyle Diamond Mine, Kimberley, Australia
Dasar2 Geometri Jenjang
Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)

Working bench

Final benches/
Safety benches
Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)
• Fungsi dari ‘safety benches’
1. Mengumpulkan material yang meluncur dari
atas.
2. Menghentikan pergerakan ‘boulder’ yang
bergerak ke bawah.
• Lebarnya bervariasi, biasanya 1/3 - 2/3 tinggi
jenjang
• Double benches kadang-kadang dilakukan <
memenuhi batasan lereng keseluruhan,
memenuhi batasan lereng individual
Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)
• Berm (piles) terbentuk dari material lepas
biasanya dikonstruksi sepanjang crest.
• Berfungsi untuk membentuk ‘ditch’ antara
berm dan toe untuk menangkap batuan jatuh.

• Hati-hati penggunaan istilah BERM!!


Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)
• Biasanya tinggi jenjang menjadi dasar
pemilihan dimensi lainnya. Ketika tinggi
jenjang ditentukan, maka aturan dimensi
lainnya mengikuti.
Dasar2 Geometri
Jenjang (cont.)
• Aturan umumnya, tinggi
jenjang harus sesuai
dengan peralatan
pemuatan.
• Ketika menggunakan
shovel, maka tinggi
jenjang harus sesuai
dengan tinggi
penggalian maksimum.
Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)
Dasar2 Geometri Jenjang (cont.)
• Cadangan dengan ketebal T dapat digali
dengan berbagai cara, misal:
(a). 3 jenjang dengan ketinggian 50 ft
(b). 6 jenjang dengan ketinggian 25 ft
Geometri Jenjang Dasar (cont.)
Jenjang yang tinggi dan lebar menyebabkan (Hustrulid, 1995)
(-)
• Less selectivity
• More dilution
• Fewer working places
• Flatter working plcaes
(+)
• Fewer equipment
• Improved supervision
• Higher mining momentum – Large blast, more material can be
handled at given time
• Efficiencies and high productivities associated with larger
machines
Jalan Masuk ke Bijih
Exercise
Kelebihan dan kekurangan kedua alternatif tersebut?
Jalan Masuk ke Bijih (cont.)
Kedalaman badan bijih?
Jalan Masuk ke Bijih (cont.)
Proses Pengembangan Pit
1. Frontal cuts
2. Parallel cuts – drive by
3. Parallel cuts – turn & back
Proses
Pengembangan
Pit (cont.)

1. Frontal cuts
Proses Pengembangan Pit (cont.)
2. Parallel cuts – drive by
Proses
Pengembangan
Pit (cont.)

3. Parallel cuts –
turn & back –
Single side
Proses
Pengembangan
Pit (cont.)

3. Parallel cuts –
turn & back –
Double side
Geometri Lereng Tambang
Slope stability, Road stability, etc
Jalan Tambang
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab ketika
merencanakan jalan tambang (couzens, 1979):
• Jalan keluar dari pit? Lokasi crusher dan lokasi
penimbunan
• Jalan lebih dari satu? Stripping tinggi
• Sementara atau tidak?
• Spiral mengelilingi pit? Switchback pada satu
sisi? Atau kombinasi?
• Kemiringan jalan? 8-10%
Jalan Tambang (cont.)
Bagaimana menggambarkan kondisi ini pada peta situasi?
Jalan Tambang (cont.)
Jalan Tambang (cont.)

Hasil operasi
pembentukan pit
Jalan Tambang (cont.)
Kehilangan bijih atau penggalian waste?
Kasus 1 (inside)
• 4 jenjang
• Dimensi crest – crest 60 ft
• Tinggi jenjang 30 ft
• Kemiringan jenjang 56o
• Lebar jalan 90 ft (>= 4 x Lebar Kendaraan),
kemiringan 10%
Jalan Tambang (cont.)
Step 1
R = 100H/G(%) = 100 x 30/10 = 300 ft
Jalan Tambang (cont.)
Step 2
Jalan Tambang (cont.)
Step 3
Jalan Tambang (cont.)
Step 4
Jalan Tambang (cont.)
Step 5
Jalan Tambang (cont.)
Kasus 2 (outside)
• 4 jenjang
• Dimensi crest – crest 60 ft
• Tinggi jenjang 30 ft
• Kemiringan jenjang 56o
• Lebar jalan 90 ft, kemiringan 10%
Jalan Tambang (cont.)
Step 1
Jalan Tambang (cont.)
Step n-1
Jalan Tambang (cont.)
Step n
Jalan Tambang (cont.)
Kasus 2 (Switchback)
• 4 jenjang
• Dimensi crest – crest 60 ft
• Tinggi jenjang 30 ft
• Kemiringan jenjang 56o
• Lebar jalan 90 ft, kemiringan 10%
Jalan Tambang (cont.)
Step 1
L1 + L3 = D – L2
Jalan Tambang (cont.)
Step 2
R = 2 W (2xlebar jalan)
Jalan Tambang (cont.)
Step 3
Jalan Tambang (cont.)
Step 4
Jalan Tambang (cont.)
Step 5
Jalan Tambang (cont.)
Negatif pengaplikasian Switchback:
• Perlambatan kecepatan truk
• Keausan ban truk
• Safety hazard!

Positifnya?
Gambarkan Jalan Tambang?

Lebar jalan 15 m
Grade 8%
A A’
1. Inside NIM 61-92
B B’
2. Outside NIM 30-58
C C’
3. Switchback NIM
2004; 01-29
Gambar 3 penampang
(Original + After road
constructed)

Anda mungkin juga menyukai