PENDAHULUAN.
cebakan, stripping ratio serta cutoff garade yang diizinkan, topografi, batas
penting yang harus diperhitungkan, seperti faktor teknis dan faktor ekonomi.
Faktor teknis:
- Keselamatan kerja operasi: pada beberapa kasus low wall pada tambang
Faktor ekonomi:
- Cost: Makin dalam dan luas penambangan, ongkos pengangkutan bijih dan
1
waste akan makin besar.
- Harga jual.
harus diperhitungkan.
BAB II
PERTIMBANGAN GEOMETRI
2
Disain dari suatu perencanaan tambang meliputi penentuan bentuk dan
produksi, disain jalan tambang serta lebar lereng jenjang yang harus dibuat
PIT LIMIT
Safety Bench
Cut
Working Bench
Bench selanjutnya
Yang akan dipotong
galian.
3
2. Safety bench adalah jenjang atau bench yang dibuat untuk mencegah
Surface
Batas Cadangan
Bijih
Overall Pit Slope dengan bench
500
L = 10
t = 15 meter
4
- Sudut Jenjang = 50 meter
Maka:
Dari hal tersebut diatas berarti kehadiran safety bench akan mengubah
geometri dari overal pit slope, oleh karena itu pada penentuan batas
penambangan, ukuran safety bench harus optimal. Bila terlalu lebar ukuran
safety banch maka akan memperlandai overall pit slope, yang akibatnya terlalu
banyak overburden yang harus digali. Jika safetybench terlalu sempit maka
geometri jalan, pemiliham jalan masuk tambang serta route jalan angkut akan
5
Batas pit akibat banching dan jalan
10 m
Jalan
20 m
15 m
Jika dibuat jalan selebar 20 meter pada posisi seperti gambar 2-3
hanya lebar jalan angkut dilokasi lumbang tambang tetapi juga pada
tambang tanpa jalan dengan overal slope 45 0 dan dengan penambahan jalan
6
konsekwensi bijih yang terambil makin berkurang dan pengambilan wate makin
banyak.
Meneabel ore
Ore
slope, adalah perubahan (menaikkan) sudut ramp, tetapi dengan akibat akan
kerja.
7
Gambar 2-7. perbedaan lokasi final pit dengan jalan angkut tambang
BAB III
BATAS PENAMBANGAN
8
tergantung pada masalah teknis dan ekonomis. Masalah teknis akan
teknis dengan masalah ekonomi tidak hanya terkait secara linier, tetapi juga
- stripping ratio
- cutoff grade
9
A1w A2w
WASTE
A3w
A1b
A2b Bijih
A3b
A1w/A1b (ton/ton, m3/ton, m3/m3) atau disebut overall stripping ratio (jika
mencapai ultimate pit limit penambangan dilakukan pada kategori stripping ratio
yang masih diizinkan dan akan berahir pada stripping ratio yang mempunyai
10
A1w Waste
A2w Bijih
A3w
A4w
A1b
A2b
A3b
A4b
besar. Suatu saat pada nilai stripping ratio tertentu, penambangan tidak
ekonomis lagi dan kalau dilanjutkan akan merugi. Titik batas dimana
yaitu: harga jual bijih – ongkos produksi bijih = 0, titik tersebut disebut
11
Tabel 1
1 A1w/A1b=1,5 2,48
2 A2w/A2b=1,68 1,38
3 A3w/A3b=1,89 0
4 A4w/A3b=2,1 -1,23
Pada segmen 3 terlihat bahwa Net Value akan berharga 0 (nol), jika stripping
ratio sebesar 1,89. maka stripping ratio 1,89 disebut Break Even Stripping Ratio
(BESR). Harga BESR dapat pula dihitung dari rumus sebagai berikut:
Nilai BESR ini disebut pula economic stripping ratio yang artinya berapa besar
keuntungan yang dapat diperoleh bila endapan bijih itu ditambang secara
tambang terbuka.
Nilai BESR ini akan menentukan pada kadar berapa suatu badan bijih
masih dapat menguntungkan jika ditambang. Harga BESR akan nol (0) pada titi
Tabel 2
12
Perhitungan Break Even Stripping Ratio
13
Gambar 3-3. Garafik brekeven striping ratio
Masukan data:
dan kadar.
- Harga komoditas
- Recovery pengolahan
14
Algoritma Flooting Cone bekerja dalam dua tahap.
Tahap 1:
membuat suatu model blok ekonomik. Setiap blok memiliki nilai moneter., blok
bijih nilainya positif dan blok lapisan penutup (waste) negatif. Nilai uang ini
Tahap 2:
seluruh bloh. Jika hasilnya positif maka blok ini harus ditambang/dikeluarkan
LANGKAH-LANGKAH
15
0,1 0,1 0,1 0,1
Net Value
5
4
3
2
1
0
-1 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
-2
Grade %
16
-2 -2 -2 -2
-2 -2 -2 -2 -2
1 1 1 -2 -2 -2
2 2 1 1 -1 -2 -2
5 3 2 1 0 -1 -2 -2
-2 -2 -2 -2
-2 -2 -2 -2 -2
1 1 1 -2 -2 -2
2 2 1 1 -1 -2 -2
5 3 2 1 0 -1 -2 -2
17
CONTOH FLOATING CONE
18
4. ambil blok-blok terahir
19
Net Value Keseluruhan = +7+4-2-2-1-1-1-1-1-1 = +3
1. Asumsi-asumsi dasar
2. Algoritma.
a. Sudut Lereng
- Jika ukuran blok dalam model sudah pasti, tentukan jumlah blok keatas dan
sudut lereng.
- Jika ukuran blok masih dapat diatur, pilihlah sedemikian rupa sehingga
20
geometri ukuran blok sesuai dengan sudut lereng.
b. hitung nilai ekonomik dari tiap blok, yaitu pendapatan dari nilai jual dikurangi
(General & Administratif cost = Overhead). Nilai ekonomik ini kita sebut
dengan nilai pertama dari blok atau M ij pada penampang 2-Dimensi, blok
c. Hitung jumlah nilai ekonomik dari blok-blok yang berada di satu kolom
dengan blok (i,j). Ini kita definisikan sebagai nilai kedua dari blok atau M ij.
d. Pada penampang kita tambahkan bari 0, lalu hitung nilai ketiga dari blok
untuk k = -1, 0, 1
atau
e. beri tanda padah untuk menandai maksimum dari blok (i,j) ke blok (j+k, j-l)
21
- Pij mewakili nilai paling besaryang dapat diperoleh dari penambangan blok
(i,j) dan semua blok diatasnya, serta blok-blok disebelah kirinya. Yang
f. pilih jalur optimal (yang akan menandai kontur permukaan tambang atas
dipermukaan (dibaris 1)
- Jika nilai Pij dipermukaan (baris 1) semua negatif, berarti tidak ada blok
22
23
24
25
26
27
28
29
30