Anda di halaman 1dari 12

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KONSEP STRATEGI

DOSEN PENGAMPU : IRWAN ABDULLAH, S.SOS., MM.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

NAILAH NURJANNAH 105721129420


QHIRA DIWANA 105721132520

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Teori Pengambilan Keputusan, dengan judul : “Konsep Strategi”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak ter;lepas dari
bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 2 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah...................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

2.1 Pengertian Strategi....................................................................................5

2.2 Elemen-Elemen Strategi............................................................................5

2.3 Definisi Strategi.........................................................................................6

2.4 Prinsip-Prinsip untuk Menyukseskan Strategi..........................................7

2.5 Informasi Apa yang Diperoleh dari Suatu Strategi...................................8

2.6 Strategi dan Tanggung Jawab Sosial.........................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak kehidupan mulai diciptakan di bumi, persaingan antara manusia dan
manusia, margasatwa dan margasatwa, atau manusia dan margasatwa tidak pernah
berhenti. Kompetisi terjadi untuk memperebutkan daerah subur, daerah
pertahanan, daerah perlindungan, untuk mempertahankan kehidupan, agar
memperoleh keuntungan, kesenangan dan kebahagiaan. Kompetisi itu kadang-
kadang harus berlangsung melalui perkelahian, peperangan, atau pembunuhan
sehingga hanya yang kuat yang tinggal bertahan. Namun, makhluk bumi
bertambah terus dan cara-cara berkompetisi semakin maju pula.
Manusia khususnya, mampu berkompetisi lebih cepat penuh dengan variasi
disbanding dengan makhluk lainnya karena manusia pada dasarnya mampu
mengombinasikan berbagai elemen kehidupan seperti inteligensia, imajinasi,
kenmampuan mengakumulasi simber daya serta mengoordinasikan perilaku untuk
dapat melaksanakan peperangan (Henderson, 1991). Dengan demikian, manusia
dapat mempertahankan kelanjutan kehidupannya dari generasi ke generasi dan
bahkan dapat mengendalikan makhluk lainnya. Naluri kompetitif dari manusia
akhirnya dibawa masuk ke dalam organisasi tempat mereka berada. Di sinilah
akar dari strategi mulai kelihatan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah


Maksud dan tujuan penulis menyusun makalah ini adalah suatu strategi
mampu memberi informasi kepada pembacanya. Hendaknya diuraikan secara
jelas, apa yang yang dilakukan, mengapa demikian, siapa yang akan bertanggung
jawab untuk mengoperasionalisasikan strategi, berapa lama waktu diperlukan
untuk operasionalisasi strategi tersebut, dan hasil apa yang diperoleh dari strategi
itu.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi


Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategos atau strategus dengan kata
jamak strategi. Strategos berarti jenderal tetapi dalam Yunani Kuno sering berarti
perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas. Pada abad ke-5 SM sudah
dikenal adanya Board of Ten Strategy di Athena, mewakili 10 suku di Yunani.
Hingga abad ke-5, kekuasaan politik terutama politik luar negeri dari kelompok
strategi itu semakin meluas (Momigliano, 1967). Lama-kelamaan strategi
memperoleh pengertian baru.

Dalam artian yang sempit, menurut Matloff (1967), strategi berarti the art of
the general (seni jenderal). Memang, dalam zaman Yunani Kuno jenderal
dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan, kalah atau menang. Ia
membina pasukannya dengan keterampilan berperang dan selalu berusaha
memahami medan peperangan. Ia juga selalu memanfaatkan peluang-peluang
uang memungkinkan pasukannya memperoleh kemenangan. Ia memberi motivasi
pada pasukannya, baik sebelum berperang maupun sesudahnya. Kemudian, guna
membangkitkan sifat agresifitas dalam peperangan, diadakan dulu adu ayam jago
di hadapan pasukan prajurit. Apabila logistic diperlukan, seorang jenderal tahu
bagaimana berunding dengan musuh sesuai perang. Jadi, seorang jenderal yang
“bermutu” ialah yang tahu kapan bertindak dan mengerti kekuatan lawan. Jelas
bahwa seorang jenderal tidak hidup dalam isolasi, tetapi turut juga memberi,
perhatian pada prakiraan-prakiraan stratejik dari musuhnya, pasukannya, dan dari
rekan-rekannya sendiri.

2.2 Elemen-Elemen Strategi


a. Arena yaitu di mana kita akan berada? Arena meliputi kategori produk,
segmentasi pasar, area geografis, teknologi inti, desain produk, proses
parbrikasi, penjualan dan distribusi produk dan jasa.
b. Vehicle yaitu bagaimana untuk sampai ke sana? Bagaimana agar dapat
mencapai kategori produk, segmentasi pasar, area geografis serta teknologi
inti yang telah kita tentukan pada Arena. Pengembangan kemampuan
internal, joint venture dan akuisisi adalah beberapa cara untuk
mencapainya.
c. Differentiator: bagaimana cara untuk memenangkan pasar? Differentiator
adalah bagaimana cara perusahaan menyediakan produk dan jasa secara
berbeda dari kompetitornya, image perusahaan yang berbeda dan
bagaimana produknya di mata customer, kustomisasi produk, harga, model
dan produk serta layanan purna jual
d. Staging: bagaimana kecepatan dan rangkaian gerakan yang akan di ambil?
Tahap-tahap dalam staging ini sangat tergantung dengan objective yang
diinginkan, apakah memperluas jangkauan produk atau penguatan brand.
Terkadang manajemen dihadapkan pada keputusan yang sulit ibaratnya
memutuskan mana yang lebih dulu harus diciptakan: telur atau ayam?
Untuk membantu menetukan staging yang tepat, pertama analisa dulu
resource yang tersedi, bagaimana tingkat urgensinya, bagaimana
kemampuan untuk mencapainya dan mengajar kemenangan dan
competitor.
e. Economic Logic: bagaimana untuk mendapatkan keuntungan di atas biaya
yang telah dikeluarkan?

2.3 Definisi Strategi


Hax dan Majluv (1991) mencoba menawarkan rumusan yang komprehensif
tentang strategi sebagai berikut.

Strategi:

a. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu, dan integral


b. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran
jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi sumber daya
c. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi
d. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama dengan
memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya
e. Melibatkan semua tingkat hierarki dan organisasi.

Mengingat definisi HAx dan Majluf di atas terlalu panjang maka dengan
bertolak dari pemahaman McNichols, berikut ini penulis bersama Prof Raymond
Young dari Washington State University, menawarkan satu definisi yang lebih
sederhana, yaitu :

“strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu
organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan
lingkungn dalam kondisi yang paling menguntungkan”

2.4 Prinsip-Prinsip untuk Menyukseskan Strategi


Para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi yang mereka susun dapat
berhasil dengan meyakinkan. Untuk itu, Hattaen (1988) memberi beberapa
petunjuk bagaimana suatu strategi dibuat sehingga ia bisa sukses.
1. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung pada
ruang lingkup kegiatannya. Apabila banyak strategi yang dibuat, maka
strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lainnya. Jangan
bertentangan atau bertolak belakang. Semua strategi hendaknya
diserasikan satu dengan yang lain.
2. Strategi harulah konsisten dengan lingkungannya. Ikutilah arus
perkembangan yang bergerak di masyarakat jangan melawan arus dalam
lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju.
3. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.
Memenag setiap strategi mengandung resiko, tetapi haruslah berhati- hati
sehingga tidak menjerumuskan organisasi kedalam lubang yang besar.
Oleh sebab itu, suatu strategi harusnya dapat dikontrol.
4. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis. Mengingat strategi adalah
sesuatu yang mungkin, anda harus membuat sesuatu yang memang layak
dan dapat dilaksanakan.
5. Strategi hendaklah memusatkan perhatian pada apa yang merupakan
kekuatan dan tidak pada titik-titik yang justru pada kelemahannya. Selain
itu, hendaknya juga memanfaatkan kelemahan persaingan dan membuat
langkh-langkah yang tepat untuk menepati posisi kompetitif yang lebih
kuat.
6. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah
dicapai. Jangan menyusun strategi di atas kegagalan.
7. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak yang terkait, terutama dari para ksekutif, dari
semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.

2.5 Informasi Apa yang Diperoleh dari Suatu Strategi


Suatu strategi hendaknya mampu memberi informasi kepada pembacanya,
yang sekaligus berarti mudah dipahami oleh setiap anggota manajemen puncak
dan setiap karyawan organisasi. Hendaknya diuraikan secara jelas, apa yang akan
dilakukan, mengapa demikiann, siapa yang akan bertanggung jawab untuk
mengoperasionalisasikan strategi tersebut, dan hasil apa yang diperoleh dari
strategi, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menyukseskan
strategi itu (Donnelly, 1984). Dengan informasi ini, setiap orang akan tergugah
untuk melaksanakannya, sepanjang informasi itu memberi harapan bagi para
karyawan.

2.6 Strategi dan Tanggung Jawab Sosial


Strategi suatu organisasi hendaknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat. Ini berarti bahwa setiap pembuat strategi haruslah
mempertimbangkan bahwa semua tindakan organisasi yang digambarkan dalam
strategi itu sesuai dengan etika dan kepentingan masyarakat luas. Setiap organisasi
hidup dan bergerak dalam masyarakat. Oleh sebab itu, ia sepatutnya
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang diakui oleh masyarakat dan
pemerintah.
Suatu strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan masyarakat
dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok masyarakat yang dilayani.
Harapan dan kepentingan masyarakat itu di seimbangkan dengan harapan dan
kepentingan dari para eksekutif dan para karyawan organisasi. Jadi, diperlukan
keserasian atau harmoni antara kepentingan organisasi dan kepentingan
masyarakat. Strategi yang mengabaikan kepentingan masyarakat tidak akan
memberikan hasil yang memuaskan dan yang di kehendaki oleh para eksekutif.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi berarti the art of the general (seni jenderal). Memang, dalam zaman
Yunani Kuno jenderal dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan,
kalah atau menang. Ia membina pasukannya dengan keterampilan berperang dan
selalu berusaha memahami medan peperangan.
Strategi dari suatu organisasi hendaknya memberi gambaran sampai sejauh
mana lingkungan ekstern sebanding atau sejalan dengan struktur dan proses
intern.
Strategi ini dibuat berdasarkan ruang lingkup kewenangannya, namun itu juga
tergantung pada pola sentralisasi atau desentralisasi uang diikuti organisasi itu.
Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung pada ruang
lingkup kegiatannya. Apabila banyak strategi yang dibuat, maka strategi yang satu
haruslah konsisten dengan strategi yang lainnya. Jangan bertentangan atau
bertolak belakang. Semua strategi hendaknya diserasikan satu dengan yang lain.

3.2 Saran
1. Keharusan untuk mulai memusatkan perhatian pada studi tentang strategi
terutama disebabkan oleh perubahan-perubahan yang sejak terjadi
pertengahan abad ke-20
2. Pentingnya faktor lingkungan itu harus diperhitungkan dalam
mempersiapkan strategi, hendaknya memberi gambaran sampai sejauh
mana lingkungan ekstern sebanding atau sejalan dengan struktur dan
proses intern
3. Suatu strategi hendaknya mampu memberi informasi kepada pembacanya,
yang sekaligus berrarti mudah dipahami oleh setiap anggota manajemen
puncak dan setiap karyawan organisasi
4. Suatu strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan masyarakat
dana pa yang menjadi prioritas dalam kelompok masyarakat yang dilayani.
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/9yngj7d1z-prinsip-prinsip-untuk-
menyukseskan-strategi.html

https://www.scribd.com/document/85572056/Elemen-Strategi

Buku Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi


NonProfit

Anda mungkin juga menyukai