MODIFIKASI
(Skripsi)
Oleh
RATNA HIDAYATI
1215011088
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
Oleh
RATNA HIDAYATI
Paving block merupakan suatu komposisi bahan bangunaan yang dibuat dari
campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton itu. Dalam
pelaksanaan dilapangan paving block dibuat dengan bahan dasar semen, pasir,
agregat dan air dengan metode pembuatan mencampur seluruh bahan dan
mencetak adukan paving block. Salah satu upaya untuk menciptakan inovasi baru
pada alat pembuatan paving block maka diciptakanlah alat pemadatpaving block
yang diharapkan dapat meningkatkan mutu paving block tersebut dengan bahan
dasar semen dan tanah.
Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah yang berasal dari daerah
Kota Baru, Lampung Selatan. Variasi kadar campuran yang digunakan adalah
5%, 10%, 15% dan 20% dengan waktu pemeraman selama 14 hari serta dengan
perlakuan pra dan pasca pembakaran pada sampel paving block. Berdasarkan
pengujian sifat fisik tanah, USCS mengkasifikasikan sampel tanah sebagai tanah
berbutir halus dan termasuk ke dalam kelompok CL.
Hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata kuat tekan pada campuran 20% pasca
pembakaran yang terbesar yaitu sebesar 15,05 Mpa. Dengan demikian bahwa
disamping jumlah semen perilaku pasca pembakaran juga mempengaruhi nilai
kuat tekannya. Dan nilai kuat tekan ini memenuhi syarat paving block SNI-03-
0691-1996 yaitu memenuhi syarat pada kalsifikasi mutu C yaitu dengan kuat
tekan minimal 12,5 Mpa. Selain kuat tekan pengujian daya serap air yang
dihasilkan diantara 3-9% secara keseluruhan memenuhi syarat paving blockSNI-
03-0691-1996.
Kata kunci : Paving block, tanah lempung anorganik, kuat tekan, daya serap air.
ABSTRACT
By
RATNA HIDAYATI
Soil samples tested in this research that soils derived from the Kota Baru,
Lampung Selatan. Content variation mixture used was 5%, 10%, 15% and 20%
with a 14-day curing time as well as the pre and post-combustion treatment on the
sample of paving blocks. Based on the physical properties of soil testing, USCS
classifying soil samples as fine-grained soil and belong to the group CL.
The results of this study showed the average value of compressive strength in a
mixture of 20% of the largest post-combustion is equal to 15,05 Mpa. Thus in
addition to the amount of cement that the post-combustion behavior also affect the
value of compressive strength. And the compressive strength is qualified SNI-03-
0691-1996 paving block is eligible calcification namely quality C with a
minimum compressive strength of 12,5 Mpa. In addition to testing the
compressive strength of the resulting water absorption between 3-9% overall
eligible paving block SNI-03-0691-1996.
Oleh
RATNA HIDAYATI
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Lampung pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan pada
tahun 2009 di Al-Kautsar Bandar Lampung, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Penulis telah melakukan Kerja Praktek (KP) pada Proyek Pembangunan Hotel
Serella Lampung selama 3 bulan. Penulis juga telah mengikuti Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Mulyo Aji, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang
tugas akhir dengan judul Peningkatan Kuat Tekan Paving Block Menggunakan
Sipil (HIMATEKS) sebagai anggota Bidang Dana dan Usaha pada periode tahun
2013-2014 dan sebagai anggota Bidang Dana dan Usaha pada periode tahun
2014-2015.
Persembahan
Untuk Almarhum Ayahanda tercinta terimakasih atas limpahan kasih
sayang selama hidupnyadan memberikan rasa rindu yang sangat
berarti dan Ibundaku tercinta terimakasih atas limpahan doa dan
kasih sayang tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik.
Waktuitubagaikanpedang, jikakamutidakmemanfaatkannya
menggunakanuntukmemotong, iaakanmemotongmu (menggilasmu)
(H.R. Muslim)
(Thomas Hardy)
Keberuntunganadalahsesuatu yang
terjadiketikakesempatanbertemudengankesiapan.
(Anonim)
Janganlihatmasalampaudenganpenyesalanjangan pula
lihatmasadepandenganketakutantapilihatlahsekitarandadenganpenuhkesadaran.
(Anonim)
Tanamlah kebaikan dalam hidupmu, kelak kamu akan menuai kebaikan pula
dalam hidupmu.
(Anonim)
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Kuat Tekan Paving
Modifikasi.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Lampung.
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak GatotEkoSusilo, S.T., M.Sc., Ph. Dselaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
3. Bapak Iswan S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing 1 skripsi saya yang telah
4. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA selaku Dosen Pembimbing 2 skripsi saya
5. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T.,selaku Dosen Penguji skripsi saya atas
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung atas
8. Keluargaku tercinta terutama orang tuaku, Ayahku Sholekan (Alm.) dan Ibuku
Supiyati, Kakakku Siti Munawaroh dan Lili Verawati (Alm), serta seluruh
Ristanto, Susi Suryanta, Vidya Annisah, Diah Larasati, Danu Wahyudi, Restu
Risqon Septian, Oktario Eko Hidayat dan seluruh Angkatan 2012 yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Serta seluruh kakak-kakak, dan adik-adik yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Ratna Hidayati
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
A. Paving Block............................................................................................6
C. Tanah .....................................................................................................11
V. PENUTUP ........................................................................................................64
A. Kesimpulan .........................................................................................64
B. Saran ....................................................................................................66
LAMPIRAN ...........................................................................................................69
DAFTAR TABEL
Tabel 10. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pra Pembakaran C-3 ................................ 48
Tabel 11. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pra Pembakaran C-4 ................................ 48
Tabel 12. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pra Pembakaran C-5 ................................ 49
Tabel 13. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pasca Pembakaran C-1 ............................ 51
Tabel 14. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pasca Pembakaran C-2 ............................ 52
Tabel 15. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pasca Pembakaran C-3 ............................ 52
Tabel 16. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pasca Pembakaran C-4 ............................ 52
Tabel 17. Nilai Kuat Tekan Rata-rata Pasca Pembakaran C-5 ............................ 53
Gambar 14. Hubungan Antara Nilai Kuat Tekan Paving Block Dengan
Gambar 15. Hubungan Antara Nilai Daya Serap Air Paving Block Dengan
A. Latar Belakang
Paving block merupakan suatu komposisi bahan bangunaan yang dibuat dari
campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan
agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi
mutu beton itu. Bata beton dapat bewarna seperti warna aslinya atau diberi
zat warna pada komposisinya dan digunakan untuk halaman baik di dalam
Paving block banyak digunakan untuk perkerasan jalan seperti trotoar, areal
memiliki variasi bentuk dan warna yang beragam sehingga paving block
paving block dibuat dengan bahan dasar semen, pasir, agregat (kerikil), dan
seperti semen, pasir, agregat (kerikil), dan air menggunakan tangan atau
dalam cetakan (biasanya terbuat dari kayu atau logam) memastikan adukan
8 cm, dan 10 cm. Bahan baku utama paving block yang biasanya semen dan
hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan paving block yang memiliki
kualitas yang baik, terutama dalam hal umur pakai dan ketahanan paving
Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan paving block dengan bahan
pemadat modifikasi dengan tekanaan press paving block. Penelitian ini juga
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang akan
1. Bagaimana sifat-sifat fisik dan mekanis tanah yang ada di Kota Baru,
Lampung Selatan?
3
4. Bagaimana karakteristik dari paving block campuran tanah dan semen pra
pembakar dan pasca pembakar dilihat dari nilai kuat tekan dan daya serap
terhadap air?
C. Batasan Masalah
1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah yang diambil dari Kota
Penelitian ini menggunakan benda uji paving block yang dibuat dengan
perbandingan.
5. Jenis cetakan paving block berupa segi empat dengan panjang sisi 20 cm,
9. Pengujian kekuatan paving block berupa uji kuat tekan dan uji daya serap.
11. Pengujian kuat tekan dan daya serap air setelah pemeraman + pembakaran
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanis tanah yang ada di Kota
dihasilkan.
semen pra pembakar dan pasca pembakar dilihat dari nilai kuat tekan dan
E. Manfaat Penelitian
bangunan.
Indonesia.
A. Paving Block
Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunaan yang
dibuat dari campuran semen portland atau bahan hidrolis sejenisnya, air
dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
Bata beton dapat bewarna seperti warna aslinya atau diberi zat warna
sebagai berikut :
a. Sifat tampak
b. Ukuran
toleransi + 8%.
c. Sifat Fisika
pada Tabel 1.
Bata beton apabila diuji tidak boleh cacat, dan kehilangan berat yang
adalah:
berikut:
yang rusak.
debu.
Kualitas dan mutu paving block ditentukan oleh bahan dasar, bahan
baik pula.
Bahan-bahan pokok paving block adalah semen, pasir, air dalam proporsi
tertentu. Tetapi ada juga paving block yang memakai bahan tambahan
misalnya kapur, gips, tras, abu layang, abu sekam padi dan lain lain.
B. Semen Portland
sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik,
atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan
anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast
10
furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan
pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan
elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,
Semen digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan
Meski sempat populer pada zamannya, nenek moyang semen made in Napoli
ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad
semen portland :
C. Tanah
1. Pengertian Tanah
yang relatif lepas (loose) yang terletak diatas batuan dasar (bedrock)
(Hadiyatmo, 2010).
sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang
berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
lebih besar dari 250 mm sampai 300 mm. Untuk kisaran ukuran
150 mm.
mineral
2. Klasifikasi Tanah
tertentu.
melalui tata cara empiris yang tersedia dari hasil pengalaman yang telah
lalu.
indeks tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran, batas cair
dan indeks plastisitas. Klasifikasi tanah dari sistem unified mula pertama
konsulltan geoteknik.
berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika kurang dari 50% lolos saringan
Sistem klasifikasi tanah ini yang paling banyak dipakai untuk pekerjaan
sejenis. Sistem ini biasa digunakan untuk desain lapangan udara dan
Gradasi Buruk P
Pasir S Berlanau M
Berlempung C
Lanau M WL<50% L
Lempung C WL>50% H
Organik O
Gambut Pt
Keterangan :
organic soil)
3. Tanah Lanau
pasir halus dan lebih mudah ditembus air daripada lempung dan
batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara komposisi mineral, lanau
D. Penelitian-penelitian sejenis
tekan paving block yang dibuat dari tiga merk semen yaitu semen Gresik,
semen Tiga Roda dan semen Holcim dan dibandingkan dengan SNI 03-
17
Malang. Benda uji dibuat berupa paving block denganlebar 101 mm,
Malang.
100 kg/cm2 pada paving block dari semen gresik diperoleh kuat tekan rata-
rata sebesar 37,11 Mpa, semen tiga roda diperoleh kuat tekan rata-rata
sebesar 35,56 Mpa, sedangkan paving block yang dibuat dari semen
kuat tekan rata-rata sebesar 26,01 Mpa, semen tiga roda diperoleh kuat
tekan rata-rata sebesar 25,76 Mpa, sedangkan paving block yang dibuat
dari semen holcim diperoleh kuat tekan rata-rata 25,66 Mpa. Berdasarkan
pembakaran efektif pada batu bata yang telah dicampur larutan ISS 2500
(Ionic Soil Stabilizer). Hasil pengujian kuat tekan batu bata adalah sebagai
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai kuat tekan rata-rata batu bata
tekan rata-rata batu bata sebelum dibakar. Akan tetapi, pada pembakaran
hari ke-3, nilai kuat tekan rata-rata batu bata menurun dari niai kuat tekan
rata-rata hari ke-2. Hal ini disebabkan karena pembakaran yang terlalu
lama pada batu bata, sehingga kuat tekannya menurun. Nilai kuat tekan
rata-rata batu bata yang paling tinggi terjadi pada pembakaran hari ke-2.
oksidasi antara senyawa kimia dari bahan additive dengan partikel tanah
berbutir halus, air pori yang berada di dalam ruang pori akan hilang secara
optimum dan ruang pori yang terbentuk akan terikat oleh oksidasi tersebut.
waktu pemeraman terhadap kuat tekan yang dihasilkan paving block yang
menggunakan bahan tanah lempung dengan bahan tambahan kapur dan fly
hari, dan 28 hari. Hubungan antara waktu pemeraman dengan nilai kuat
Dimana :
a. C-1 = Benda uji dengan campuran 1 (terdiri dari 94% tanah lempung +
b. C-2 = Benda uji dengan campuran 2 (terdiri dari 92% tanah lempung +
c. C-3 = Benda uji dengan campuran 3 (terdiri dari 90% tanah lempung +
lama masa pemeramannya maka nilai kuat tekan juga akan semakin
meningkat. Hal ini dikarenakan semakin lama paving block diperam maka
ikatan antar partikel tanah dengan kapur dan fly ash semakin besar
tersebut.
III. METODE PENELITIAN
A. Bahan Penelitian
1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah yang berasal dari Kota Baru,
Lampung Selatan.
Alat pemadat modifikasi ini berfungsi sebagai alat pencetak paving block.
paving block yang lebih baik. Alat cetak paving block ini mampu mencetak
model paving block segi empat dengan panjang sisi 20 cm, lebar 10 cm dan
tebal 6 cm.
24
cm
20
Dongkrak
Dongkrak
cm
Dongkrak
sampel tanah yang berada di Kota Baru, Lampung Selatan. Sampel yang
awal.
no. 4 sehingga tanah yang digunakan adalah tanah yang lolos ayakan
c. Tanah yang sudah tercampur semen siap untuk dicetak di alat pemadat
sebanyak 5 paving block yang sudah diperam dilakukan uji kuat tekan.
jam yang kemudian dilanjutkan uji kuat tekan. Setelah itu 3 paving block
yang sudah diperam dan dibakar selama 48 jam dan diuji daya serap air
E. Pelaksanaan Pengujian
sebagai berikut :
26
berkaitan dengan kondisi fisik tanah. Hal ini berlaku apabila tanah akan
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui kadar air suatu sampel tanah
yaitu perbandingan antara berat air dengan berat tanah kering. Prosedur
o
1. Menyiapkan benda uji secukupnya dan mengoven pada suhu 60 C.
besar akan sifat-sifat tanah yang diuji. Tanah yang batas cairnya tinggi
konsistensi tersebut :
Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan kadar air suatu jenis
dengan alas.
grooving tool.
untuk benda uji dengan keadaan adonan benda uji yang berbeda
25 ketukan.
Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan kadar air suatu jenis
tanah pada keadaan batas antara keadaan plastis dan semi padat.
No. 40.
Prosedur kerja :
2. Memberikan oli pada ring contoh agar tanah tidak melekat pada ring.
persentasi butiran tanah dan susunan butiran tanah (gradasi) dari suatu
jenis tanah yang tertahan di atas saringan No. 200 (Ø 0,075 mm).
Bahan :
Prosedur kerja :
airnya.
menutup rapat.
tertahan di atasnya.
1. Penambahan air
dengan tangan.
dengan selisih 3 %.
2. Pemadatan tanah
dengan penambahannya.
g. Pengujian Hidrometer
yang lebih kecil dari No. 200 tidak lagi efektif. Oleh karena itu, tanah
dicampur dengan air yang ditambah bahan dispersi, sehingga tanah dapat
Bahan :
2. Air bersih.
4. Air destilasi
Prosedur Kerja :
5. Menyediakan gelas silinder kedua yang hanya diisi air dan reagent
silinder pertama.
meja.
1440.
besarnya beban tekan maksimum yang bisa diterima oleh paving block.
sampai benda uji runtuh, yaitu pada saat beban maksimum bekerja.
P= F
A
Keterangan :
P = Kekuatan tekan
d. Melihat benda uji pada saat uji kuat tekan apabila sudah hancur dan
dial tidak naik lagi maka catat hasi kuat tekan pada dial mesin.
Pada pengujian ini setiap sampel tanah dicampuran dengan kadar semen
0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% sebanyak 5 sampel dengan dilakukan
sampel seperti uji kadar air, analisa saringan, hidrometer, berat jenis, batas
3. Dari hasil pengujian kadar air, berat jenis, batas atterberg, berat volume,
4. Dari data hasil pengujian pemadatan tanah pada sampel tanah asli yang
berupa grafik hubungan berat volume kering dan kadar air digunakan
kg tanah), C-3 (200 gr semen + 1,8 kg tanah), C-4 (300 gr semen + 1,7
campuran.
penambahan air.
a. Sampel untuk uji kuat tekan pra pembakaran masing – masing dibuat 5
c. Sampel untuk uji daya serap air masing – masing dibuat 3 sampel
Mulai
YA
Kadar Air
Berat Jenis
Pemadatan Tanah
Hidrometer
Pemeraman selama 14
hari
Diangin anginkan selama 1 hari
Pencetakan benda uji (36 sampel)
Pencetakan benda uji (36 sampel)
Pengujian kuat tekan pra Pembakaran selama 48 jam (sebanyak 40 benda uji)
pembakaran (masing-masing
campuran sebanyak 5 benda
uji) Normalisasi Suhu
SELESAI
A. Kesimpulan
paving block dengan bahan dasar tanah yang bersumber dari Kota Baru,
1. Sampel tanah yang digunakan dalam penilitian ini berasal dari daerah Kota
dan tanah dengan perbandingan 20% semen dan 80% tanah memiliki nilai
kuat tekan tertinggi yaitu 12,5 Mpa. Dengan nilai kuat tekan tersebut
makan paving block ini memenuhi standar paving block mutu C yang
dan tanah dengan perbandingan 20% semen dan 80% tanah memiliki nilai
kuat tekan tertinggi yaitu 15,05 Mpa. Dengan nilai kuat tekan tersebut
65
makan paving block ini memenuhi standar paving block mutu C yang
4. Material semen mempengaruhi nilai kuat tekan terhadap paving block, hal
ini terbukti bahwa semakin tinggi kadar campuran material semen untuk
pembuatan paving block maka semakin tinggi juga kuat tekan paving
block.
6. Paving block pasca pembakaran campuran semen dan tanah memiliki nilai
kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan nilai kuat tekan paving block
7. Hasil pengujian daya serap air paving block pasca pembakaran untuk
paving block campuran 10% semen + 90% tanah, 15% semen + 85% tanah
dan 20% semen + 80% tanah kadar campuran sesuai dengan SNI untuk
paving block yaitu memenuhi standar pada paving block mutu C dengan
B. Saran
1. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya campuran semen dan tanah perlu
diteliti lebih lanjut untuk pembuatan paving block dengan tanah dari
2. Diperlukan ketelitian yang tinggi pada proses pengujian sifat fisik tanah
agar memperoleh data yang akurat dan sesuai dengan yang diperlukan,
dibuat bentuk kubus agar sesuai dengan standar SNI 03-0691-1996 untuk
Dinata. 2015. Studi Pengaruh Lama Waktu Proses Pembakaran Terhadap Kuat
Tekan Batu Bata Setelah Penambahan Bahan Additive ISS 2500
(Ionic Soil Stabilizer). Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Dwi. 2012. Uji Kuat Tekan Paving Block dengan Variasi Berbagai Macam
Komposisi dan Merk Semen. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang. Malang.
Ratih. 2014. Studi Kekuatan Batu Bata Pasca Pembakaran Menggunakan Bahan
Additive Bottom Ash. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lampung. Bandar Lampung.