Anda di halaman 1dari 9

Semangat yahh uda week 12 kok, paling bentar lagi week 13 -risa

smgt yhh msh ada 12 soal lagi ^^ -hana

Part 4
4.1 Which of the contributions in your answer to 2.1 are related to vital public good(s)?
What vital public goods might software engineers help to secure that you did not
mention in your initial answer to 2.1?
Manakah dari kontribusi dalam jawaban Anda untuk 2.1 yang terkait dengan barang
publik yang vital? Barang publik penting apa yang mungkin dibantu oleh insinyur
perangkat lunak untuk mengamankan yang tidak Anda sebutkan dalam jawaban awal
Anda untuk 2.1?
Jawab :
Berikut adalah kontribusi software engineer untuk barang-barang yang bersifat publik
dan vital :
1. Memberikan edukasi kepada orang atau otoritas yang tepat untuk setiap bahaya
aktual atau potensial bagi pengguna, publik, atau lingkungan, yang mereka yakini
terkait dengan perangkat lunak atau dokumen terkait.
2. Bekerja sama dan membantu dalam upaya mengatasi masalah yang menjadi
perhatian publik yang serius yang disebabkan oleh perangkat lunak, instalasi,
pemeliharaan, dukungan, atau dokumentasi nya.
Terdapat banyak vital public goods yang kemungkinan bisa dibantu oleh software
engineer, seperti keamanan, edukasi, pengetahuan, infrastruktur, dan environment.
Semua hal tersebut dapat dibantu oleh software engineer bisa dengan cara membuat
sistem baru berdasarkan kebutuhan atau mengembangkan sistem yang sudah ada dengan
kualitas dan kuantitas lebih tinggi sehingga kontribusi software engineer bisa lebih
banyak lagi dan dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Part 5
5.1 How would a conscious habit of thinking about how to be a better human being
contribute to a person’s character, especially over time?
Bagaimana kebiasaan sadar berpikir tentang bagaimana menjadi manusia yang lebih
baik berkontribusi pada karakter seseorang, terutama dari waktu ke waktu?

Jawab :
Kebiasaan berpikir seseorang akan memiliki banyak kontribusi dalam kehidupan
mereka, seperti mereka akan menjadi lebih progresif, pekerja keras, dan jadwal mereka
akan terorganisir dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa, dengan kebiasaan berpikir
dapat meningkatkan produktivitas seseorang dalam melaksanakan kewajiban atau
tugasnya.

5.2 Do you know what specific aspects of your character you would need to work
on/improve in order to become a better person? (Yes or No)
Apakah Anda tahu aspek spesifik apa dari karakter Anda yang Anda perlukan? untuk
bekerja pada/meningkatkan untuk menjadi orang yang lebih baik? (Ya atau tidak)

Jawab :
Ya, setiap orang memiliki karakter berbeda-beda sehingga memiliki aspek-aspek
berbeda juga untuk pengembangan karakternya. Tidak banyak orang juga yang tahu
tentang karakter mereka dan cara mengembangkannya, sehingga mereka akan malas
dan hanya diam di tempat tidak menunjukkan progress apapun.

5.3 Do you think most people make enough of a regular effort to work on their
character or amend their shortcomings? Do you think we are morally obligated to make
the effort to become better people? Why or why not?
Menurut Anda, apakah kebanyakan orang cukup berusaha secara teratur untuk
memperbaiki karakter mereka atau memperbaiki kekurangan mereka? Apakah menurut
Anda kita secara moral berkewajiban untuk berusaha menjadi orang yang lebih baik?
Mengapa atau mengapa tidak?

Jawab :
Menurut saya kebanyakan orang didunia ini pasti berfikir bagaimana caranya agar
menjadi lebih baik baik dari segi karakter, atau setidaknya memikirkan bagaimana
memperbaiki kekurangan yang dimiliki. Karena karakter seseorang dapat menjadi
penilaian bagi orang lain, hal tersebut sangat berdampak bagi kehidupan, terutama di
dunia kerja. Seseorang yang memiliki karakter yang baik pastinya akan dihargai dan
diterima dengan baik oleh teman, kerabat dan masyarakat. Akan tetapi apabila
setidaknya seseorang belum memiliki karakter yang baik, ia pasti memiliki keinginan
untuk mengembangkan karakternya agar lebih baik. Bentuk pengembangan karakter
yang dilakukan dapat berupa perubahan perubahan kecil, mungkin saja tidak teratur
setiap harinya tetapi upaya untuk menjadi lebih baik pastinya dipikirkan oleh setiap
individu yang ingin sukses. Setiap orang yang ingin sukses baik didunia karir maupun
kehidupan pribadinya wajib mempunyai tujuan untuk menjadi lebih baik. Karena orang
yang ingin sukses pasti berorientasi pada masa depan dan memikirkan tiap tindakan
yang dilakukan merupakan upaya untuk mencapai kesuksesan oleh karena itu haruslah
dibarengi dengan perubahan yang baik. Mungkin ada segelintir orang yang merasa tidak
perlu perubahan, tidak perlu menjadi lebih baik karena didukung oleh lingkungan
sekitar, tapi hal tersebut merupakan pemikiran yang tidak baik untuk ditiru. Jadi dapat
disimpulkan semua orang yang ingin kesuksesan wajib mempunyai keinginan untuk
berubah menjadi lebih baik entah dari segi karakter, kemampuan atau hal lainnya.
5.4 Who do you consider a model of moral excellence that you see as an example of how
to live, and whose qualities of character you would like to cultivate? Who would you
want your children (or future children) to see as examples of such human (and
especially moral) excellence?
Siapa yang Anda anggap sebagai model keunggulan moral yang Anda lihat sebagai
contoh bagaimana hidup, dan kualitas karakter siapa yang ingin Anda kembangkan?
Siapa yang Anda ingin anak-anak Anda (atau anak-anak masa depan) lihat sebagai
contoh keunggulan manusia (dan terutama moral) seperti itu?

Jawab :
sebagai seorang yang bergelut pada dunia IT saya punya role model dalam kehidupan
saya yaitu bill gates, bill gates merupakan seorang pendiri perusahaan software
microsoft. seperti yang kita tahu bahwa kesuksesan bill gates tidak dengan sekejap dia
dapatkan tetapi dia mendapat kesuksesan itu dari hasil belajar dari kegagalan dalam
berkehidupan gigih berjuang sangat perlu kita terapkan agar tidak cepat menyerah.
selain termasuk menjadi orang terkaya di dunia bill gates juga bergerak dalam bidang
yayasan, ia mempunyai yayasan amal bernama gates foundation. gates foundation
merupakan yayasan amal swasta terbesar di dunia dan bergerak di bidang kesehatan,
pendidikan dan mengakhiri kemiskinan.

5.5 What would be the hardest part of living by the utilitarian principle of the ‘greatest
good’? What would be the most rewarding part?
Apa yang akan menjadi bagian tersulit dari hidup dengan prinsip utilitarian dari
'kebaikan terbesar'? Apa yang akan menjadi bagian yang paling berharga?

Jawab :
bagian tersulit menjadi seorang utilitarian adalah meningkatkan kebahagiaan mereka
dengan tindakan dan terkadang mereka mengabaikan persyaratan hak individu.
Utilitarianisme hanya menekankan tujuan/ manfaat pada pencapaian kebahagiaan
duniawi
dan mengabaikan aspek rohani dan juga mengorbankan prinsip keadilan dan hak
individu /minoritas demi keuntungan mayoritas orang banyak.
Bagian yang paling berharga adalah mereka bebas mengekspresikan kehidupan mereka
dan menikmati hidup sepenuhnya dan membuat diri mereka puas dengan melakukan
tindakan yang memberi mereka kebahagiaan tanpa memandang orang lain

5.6 What different kinds of pleasure/happiness are there? Are some pleasures more or
less valuable or of higher or lower quality than others? Why or why not? Explain your
intuitions about this:
Apa saja jenis kesenangan/kebahagiaan yang ada? Apakah beberapa kesenangan lebih
atau kurang berharga atau berkualitas lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang lain?
Mengapa atau mengapa tidak? Jelaskan intuisi Anda tentang ini:

jawab :
menurut saya terdapat tiga jenis kesenangan yang berbeda termasuk kesenangan fisik,
emosional dan intelektual. Saya pikir semuanya memiliki kualitas yang sama dan
mereka sangat penting. Kita tidak bisa kehilangan salah satu dari mereka. contohnya
ketika saya masih kecil, ayah saya memberi saya sekantong kelereng, tetapi saya tidak
ingin membaginya kepada teman teman saya. Meskipun saya memiliki banyak kelereng,
saya tidak merasa senang karena teman-teman saya menganggap saya egois ataupun
pelit. Saya memiliki kebahagiaan fisik, tetapi pikiran saya kosong dikarenakan
kesenangan tersebut hanya dimiliki oleh saya tidak dengan orang lain.

5.7 Utilitarians think that pleasure and the absence of pain are the highest goods that
we can seek in life, and that we should always be seeking to produce these goods for
others (and for ourselves). They claim that every other good thing in life is valued
simply because it produces pleasure or reduces pain. Do you agree? Why or why not?

Utilitarian berpikir bahwa kesenangan dan tidak adanya rasa sakit adalah barang
tertinggi yang dapat kita cari dalam hidup, dan bahwa kita harus selalu berusaha
menghasilkan barang-barang ini untuk orang lain (dan untuk diri kita sendiri). Mereka
mengklaim bahwa setiap hal baik lainnya dalam hidup dihargai hanya karena
menghasilkan kesenangan atau mengurangi rasa sakit. Apa kamu setuju? Mengapa atau
mengapa tidak?

jawab :
saya setuju dengan pernyataan ini karena menurut saya mendapatkan kesenangan dan
memiliki rasa sakit yang terbilang sedikit merupakan tujuan kepuasan dari setiap orang
untuk hidup. ini menjadikan motivasi untuk setiap manusia agar bisa menjadi manusia
yang selalu memberikan hal baik kepada sesama manusia karena jika kita memberikan
hal baik maka itu akan menghasilkan kesenangan juga kepada manusia tersebut

5.8 A utilitarian might say that to measure a ‘good life,’ you should ask: ‘how much
overall happiness did this life bring into the world?’ Do you agree that this is the
correct measure of a good life, or not? Briefly explain.
Seorang utilitarian mungkin mengatakan bahwa untuk mengukur 'kehidupan yang baik',
Anda harus bertanya: 'berapa banyak kebahagiaan keseluruhan yang dibawa kehidupan
ini ke dunia?' Apakah Anda setuju bahwa ini adalah ukuran yang benar dari kehidupan
yang baik, atau tidak? Jelaskan secara singkat.

Jawab :
Tidak setuju, karena ‘a good life’ setiap orang beda-beda tergantung pada standar
kehidupan mereka. Hal tersebut bisa bergantung pada budaya dan keseharian mereka.

5.9 How often, when making decisions, do you consider whether you would willingly
permit everyone else to act in the same way that you are choosing to act?
Seberapa sering, ketika membuat keputusan, apakah Anda mempertimbangkan apakah
Anda akan dengan sukarela mengizinkan orang lain untuk bertindak dengan cara yang
sama seperti yang Anda pilih untuk bertindak?

Jawab :
Kami sering mengizinkan orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang saya
lakukan. Menurut kami, selama kegiatan yang dilakukan tidak melanggar hukum dan
memiliki dampak baik terutama untuk kami dan orang-orang di sekitar kami justru akan
menciptakan kebahagiaan sendiri.

5.10 What are two other examples you can think of, beyond those given in the text
above, in which someone is treated as a ‘mere means to an end’?
Apa dua contoh lain yang dapat Anda pikirkan, di luar yang diberikan dalam teks di
atas, di mana seseorang diperlakukan sebagai 'hanya sarana untuk mencapai tujuan'?
Jawab :
Contoh Pertama :
Contoh kasus yang dimana seseorang di perlakukan sebagai hanya sarana untuk
mencapai tujuan ialah pada contoh kasus ferdy sambo, yang dimana seorang asisten
rumah tangga yang melakukan kebohongan saat persidangan kasus sambo ini yang
menutupi kebohongan sambo tersebut agar mencapai tujuan nya sambo untuk terlepas
dari kasus tersebut, dan seorang asisten rumah tangga sambo ini juga menutupi agar
tidak di teror juga pada anggota sambo.

Contoh Kedua :
Contoh kasus yang kedua ialah Manipulasi Laporan Keuangan PT KAI, Dimana Dalam
laporan kinerja keuangan tahunan PT Kereta Api Indonesia yang diterbitkannya pada
tahun 2005, ia mengumumkan bahwa keuntungan sebesar Rp. 6,90milyar telah
diraihnya. Padahal, apabila dicermati, sebenarnya ia harus dinyatakan
menderitakerugian sebesar Rp. 63 milyar. Kerugian ini terjadi karena PT Kereta Api
Indonesia telah tiga tahun tidak dapat menagih pajak pihak ketiga. Tetapi, dalam laporan
keuangan itu, pajak pihak ketiga dinyatakansebagai pendapatan. Sehingga, sebagai
konsekuensinya PT Kereta Api Indonesia seharusnyamengakui menderita kerugian
sebesar Rp. 63 milyar. Sebaliknya, ada pula pihak lain yang berpendapat bahwa piutang
yang tidak tertagih tetap dapat dimasukkan sebagai pendapatanPT Kereta Api Indonesia
sehingga keuntungan sebesar Rp. 6,90 milyar dapat diraih padatahun tersebut. Diduga,
manipulasi laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia telah terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya. Sehingga, akumulasi permasalahan terjadi disini
5.11 Do you agree that human lives are of the highest possible value and beyond any
fixed ‘price’? In your opinion, how well does our society today reflect this view on
morality and justice? Should it reflect this view?
Apakah Anda setuju bahwa nyawa manusia bernilai setinggi mungkin? dan melampaui
'harga' tetap? Menurut Anda, seberapa baik masyarakat kita saat ini mencerminkan
pandangan tentang moralitas dan keadilan ini? Haruskah itu mencerminkan pandangan
ini?
Jawab :
Menurut kami setuju, Setiap nyawa manusia ada sebuah nilai yang tidak bisa
dibandingkan dengan apapun itu, walaupun melampaui harga tetap suatu barang, contoh
nya pada berlian yang dimana nilai tersebut memiliki nilai yang bisa berubah dan bisa
juga tetap, tetapi pada nyawa setiap manusia ini mempunyai nilai yang tiada tara nya.
Dan menurut kami masyarakat indonesia masih belum sepenuhnya mencerminkan
pandangan nya tentang moralitas dan keadilan ini, Mengapa ? karena masih banyak
yang menggunakan keadilan tersebut hanya untuk kepentingan nya diri sendiri, dan
contoh nya pada kasus Hakim agung Sudrajad Dimyati yang dimana terjerat kasus
dugaan korupsi, dari sini lah lemah suatu moralitas tersebut yang di tutupi oleh suatu
keadilan hukum di indonesia. Sumber :
(https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2770-darurat-moralitas-benteng-
keadilan)

5.12 While each of the 3 distinct types of ethical frameworks/theories reviewed in this
section is subject to certain limitations or criticisms, what aspects of the good life/ethics
do you think each one captures best?
Sementara masing-masing dari 3 jenis kerangka kerja/teori etika yang berbeda yang
diulas di bagian ini tunduk pada batasan atau kritik tertentu, aspek kehidupan/etika apa
yang menurut Anda paling baik ditangkap oleh masing-masing?

jawab :
1. Etika Kebajikan
Menurut kami, Etika Kebajikan yang kami tangkap ialah suatu pendekatan etika
yang menekankan pada karakter suatu individu yang dimana sebagai elemen
kunci disetiap pemikiran etis. Dimana dalam etika ini juga mempelajari tentang
perbuatan baik maupun buruk. Seperti pada ajaran Konfusianisme mengajarkan
tentang suatu moral dan kebajikan yang diajarkan oleh Konfusius, yang dimana
tokoh seorang Konfusius memiliki kebajikan yang telah disebarkan.
2. Etika Konsekuensialis/Utilitarian
Menurut kami, Etika Konsekuensialis/Utilitarian yang kami tangkap ialah suatu
tindakan moral yang memungkinkan untuk konsekuensi tindakan, dimana etika
konsekuensialis ini menggunakan prinsip yaitu menentukan kewajiban moral
dalam situasi tertentu. Dalam Etika Utilitarian suatu kebaikan dapat di ukur
dalam hal kebahagian atau kesenangan dan tidak adanya rasa sakit.
3. Etika Deontologis
Menurut Kami, Etika Deontologis yang kami tangkap ialah pandangan etika
normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada
peraturan. Etika Deontologis ini juga kadang berbasis kewajiban atau obligasi
yang diberikan peraturan kewajiban kepada seseorang.

Part 6
6.1 Of these five moral habits and practices, which do you think you are best at
presently? Which of these habits, if any, would you like to do more to cultivate?
Dari lima kebiasaan dan praktik moral ini, menurut Anda mana yang terbaik saat ini?
Manakah dari kebiasaan ini, jika ada, yang ingin Anda lakukan lebih banyak untuk
berkultivasi?

Jawab :
Menurut kami yang terbaik adalah kebiasaan ketiga yaitu memikirkan terlebih dahulu
dampak moral yang mungkin terjadi atas tindakan yang kita lakukan. Karena dengan
memikirkan terlebih dahulu dampak negatif yang mungkin diterima orang lain, atau
stakeholder lainnya yang mungkin berkaitan dengan proyek kita, atau apa yang kita
lakukan, akan meminimalisir kemungkinan adanya masalah etika yang terjadi. Hal
tersebut juga menunjukkan bahwasanya kita memiliki etika dalam melakukan sesuatu,
karena bisa saja tindakan yang kita lakukan mungkin tidak berdampak secara langsung
namun berdampak pada stakeholder lainnya diluar sana yang menyebabkan korban
hingga kematian. Jadi menurut kami, yang terbaik untuk dilakukan sebelum mengambil
keputusan dalam melakukan sesuatu adalah membayangkan apa saja dampak dampak
yang mungkin terjadi dari tindakan yang kita lakukan. Dari 5 kebiasaan tersebut yang
mungkin ingin kami biasakan adalah kebiasaan ketiga dan yang pertama. Seperti yang
disebutkan sebelumnya kebiasaan ketiga yaitu memikirkan dan membayangkan kembali
dampak yang mungkin terjadi sebelum kita melakukan sesuatu dapat meminimalisir
dampak negatif yang mungkin terjadi setelah tindakan kita dilakukan. Namun, apabila
pilihan atau tindakan yang kita lakukan tetap salah atau merugikan sebagian orang kita
dapat membiasakan kebiasaan pertama yaitu refleksi diri, dengan memikirkan apa saja
kesalahan kesalahan yang telah kita lakukan atau apakah tindakan kita telah
mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita, kemudian dari pikiran pikiran itu kita
dapat mengevaluasi diri kita menjadi lebih baik lagi.

6.2 In what specific ways, small or large, do you think adopting some or all of these
habits could change a person’s personal and professional life?
Dengan cara spesifik apa, kecil atau besar, menurut Anda mengadopsi beberapa atau
semua kebiasaan ini dapat mengubah kehidupan pribadi dan profesional seseorang?
Jawab :
Menurut kami dengan mengadopsi atau membudayakan 2 kebiasaan yang sudah
disebutkan pada poin sebelumnya dapat memberikan banyak perubahan pada hidup
seseorang. Mungkin perubahan tersebut tidak dapat terlihat langsung, bisa jadi bertahap
tiap perjalanan kehidupan seseorang. Namun bukan berarti tidak memberikan perubahan
sama sekali. Ketika seseorang berpikir terlebih dahulu perihal moral apa yang akan
terjadi apabila melakukan setiap tindakan, dapat dipastikan hidup seseorang akan lebih
baik karena dapat menghindari hal hal negatif yang mungkin terjadi kepada dirinya atau
orang lain, atau setidaknya apabila sesuatu yang buruk terjadi, sudah diperkirakan
sebelumnya dan sudah memikirkan bagaimana cara mengatasinya sehingga tidak
menimbulkan dampak berkelanjutan di kehidupan pribadi maupun profesional kerja.

Part 7
7.1 What might be the end goal of an ethical life as a software engineer? What
professional goals or other valuable ends could a software engineer achieve by living
well in the ethical sense? What personal goals or values could it help such a person
achieve? Answer in as much detail as you are able.
Apa yang mungkin menjadi tujuan akhir dari kehidupan etis sebagai insinyur perangkat
lunak? Apa tujuan profesional atau tujuan berharga lainnya yang dapat dicapai oleh
seorang insinyur perangkat lunak dengan hidup dengan baik dalam arti etis? Apa tujuan
atau nilai pribadi yang dapat membantu orang seperti itu untuk mencapainya? Jawab
sedetail yang Anda bisa.

Jawab :
Tujuan akhir dari software engineer adalah melayani masyarakat secara bertanggung
jawab dan bermoral dalam mengembangkan perangkat lunak yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara luas. Seorang software engineer harus memastikan
dalam mengembangkan keprofesionalitasan kerjanya harus selalu adil, entah secara
persaingan atau apapun. Tujuan profesional menjadi hal penting di dunia kerja karena
akan berdampak positif bagi perusahaan serta menjadi indikator capaian kesuksesan
dalam pekerjaan. Secara sederhana, tujuan profesional kerja software engineer dapat
dilihat pada saat bekerja di perusahaan telah menerima upah, kemudian menjalankan
kewajiban sebagai perannya dengan baik. Namun tanpa etika dan moral tujuan tersebut
hanya menghasilkan gaji, tidak banyak memberikan nilai kehidupan kepada diri sendiri.
Dengan hidup mengedepankan moral dan etika seorang software engineer bukan hanya
mencapai tujuan profesional kerja nya melainkan juga dapat mencapai tujuan pribadinya
sendiri. Karena etika seseorang sangat lah berpengaruh dalam kehidupan apapun
profesinya entah software engineer, UI designer, project manager atau profesi lainnya.
Tujuan pribadi yang dapat membantu seorang software engineer agar dapat mencapai
tujuan profesional bermoral dapat disebut sebagai core value. Salah satu core value
yang merupakan tujuan pribadi seorang software engineer adalah self-improvement
yaitu perbaikan diri. Seorang software engineer yang bekerja bukan hanya karena tujuan
ekonomi melainkan juga tujuan pribadi yaitu ingin memperbaiki diri agar menjadi lebih
baik dari segi sifat, adab serta perilaku pastinya mengedepankan profesionalitas dan
nilai moral dalam pekerjaan. Core value lainnya adalah contribution atau kontribusi.
Seorang software engineer yang bekerja dengan tujuan kontribusi bukan hanya kepada
perusahaan melainkan pada masyarakat luas pastinya tidak hanya bekerja dengan
profesional melainkan diiringi dengan etika moral yang baik.

Anda mungkin juga menyukai