Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM PENCERNAAN

Disusun oleh :

Nama : Diska Nabillah Ridha S’tia


Nim : 1911102415111
Kelas : L (S1 Farmasi)

Program Studi Farmasi


Fakultas Kesehatan dan Farmasi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2019
SISTEM PEMBULUH DARAH

1. MEKANISME SIRKULASI FETUS

Mekanisme sirkulasi fetus (janin) merupakan proses pertama pada manusia. Pada saat
itu semua organ dalam tubuh belum berfungsi sepenuh nya. Dalam rahim, paru-paru
belum berfungsi secara optimal sehingga pertukaran gas di kerjakan oleh plasenta.
Plasenta juga mengalirkan darah ibu ke janin yang kemudian diteruskan ke seluruh
tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbikalis. Darah yang kaya akan oksigen
kemudian masuk ke dalam dinding perut dan membuat 2 cabang yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan
kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena
cava inferior

Darah yang masuk kedalam vena cava inferior kemudian di alirkan sebagian besar
melalui foramen ovale (jantung) ke atrium kiri sedangkan sebagian kecil nya masuk ke
vertikel kanan bersamaan dengan darah dari vena cava superior. Darah dari vertikel
kanan kemudian di pompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang terdapat
pada atrium kiri di alirkan ke vertikel kiri dan di teruskan ke seluruh tubuh melalui aorta
untuk memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh.

2. APA PERBEDAAN PEREDARAN DARAH BESAR DAN KECIL ?

 Peredaran darah besar terjadi dari jantung ke seluruh tubuh kemdian kembali ke
jantung, sedangkan peredaran darah kecil terjadi dari jantung ke paru-paru
kemudian kembali lagi ke jantung.
 Pada peredaran darah besar, darah yang kaya akan O2 di pompa oleh bilik kiri untuk
diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta. Sedangkan pada peredaran darah kecil
darah yang kaya akan CO2 di bilik kanan di pompa ke paru-paru melalui pembuluh
arteri pulmonalis.
 Peredaran darah besar mengedarkan darah yang mengandung sari-sari makanan
dan oksigen, sedangkan peredaran darah kecil hanya membawa carbon dioksida
yang diedarkan menuju paru-paru.
3. APA PERBEDAAN ARTERI, AORTA, ARTERIOL, VENA KAVA, VENULA, VENA
PULMONALIS ?

a. Arteri atau pembuluh nadi adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah ke jantung. Mengirimkan darah ke jaringan dengan tekanan yang tinggi.
Mempunyai dinding tebal kuat dan elastis untuk memberikan tenaga pada
jantung saat mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
b. Aorta atau pembuluh arteri terbesar,  Pada pembuluh ini berpangkal pada bilik
kiri jantung dan mempunyai fungsi untuk membawa dara yang mengandung
banyak oksigen atau darah bersih ke seluruh tubuh. Pembuluh ini mempunyai
katup yang letaknya tepat di luar jantung.
c. Arteriol adalah cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri dan
berfungsi sebagai kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke
kapiler (memiliki dinding otot yang kuat)
d. Vena Kava adalah pembuluh balik utama dalam tubuh yang membawa darah
yang banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah
ke serambi kanan. Darah ini mengandung CO 2 karena darah yang dikandung
merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi (pembakaran). 
e. Venula hampir sama dengan Arteriol yang merupakan cabang-cabang kecil
namun perbedaan nya venula merupakan cabang kecil yang mengumpulkan
darah dari organ-organ hingga sampai ke vena. Ukuran pembuluh darah
terkecil hanya sekitar lima mikrometer.
f. Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah dari paru-paru dan
menuangkannya ke atrium kiri jantung. Vena pulmonalis utama muncul dari
paru-paru dan bercabang ke dalam vena paru kanan dan kiri. Vena pulmonalis
kanan mengumpulkan darah dari paru-paru kanan dan sebaliknya. Salah satu
karakteristik khusus dari vena ini adalah bahwa pembuluh darah paru adalah
satu-satunya vena yang menjalankan fungsi pengangkutan oksigen darah.

4. BAGAIMANA STRUKTUR DINDING PEMBULUH DARAH ?

a. Tunika Intima
Tunika intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri dari
selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Terdapat
lapisan subendotel yang berada dibawah lapisan endotel. Lapisan ini berperan
dalam kontraksi pembuluh darah.

b. Tunika Media
Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari
pembuluh darah. Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar.
Tunika media dipisahkan oleh membrane lamina elastik interna yang
mengandung serat elastik dan berpori, sehingga zat-zat dapat masuk melalui pori
tersebut. Sedangkan yang membatasi tunika media dengan tunika adventitia
adalah lamina elastik eksterna.

c. Tunika Adventitia
Merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung banyak
jaringan ikat kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik. Serat ini
memungkinkan arteri dan vena untuk meregangkan untuk mencegah
overexpansion karena tekanan yang diberikan pada dinding oleh aliran darah.

SISTEM PENCERNAAN

1. APA PERBEDAAN PENCERNAAN FISIK DAN KIMIAWI

 Pencernaan Fisika atau Mekanis adalah pencernaan yang terlihat secara kasat mata
atau dapat kita rasakan, salah satu organ yang merupakan pencernaan fisika adalah
gigi pada rongga mulut yang berperang untuk menggerus dan memotong makanan
yang masuk hingga menjadi lebih mudah untuk di telan dan di cerna. Pencernaan
fisika membuat makanan yang besar menjadi lebih kecil. Proses pencernaan ini
menjadi mudah karna di bantu oleh saliva (air liur) dan getah lambung. Makanan
yang ditelan kemudian di remas dan dicampur dengan enzim pencernaan.
 Pencernaan Kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan
merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang
sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke
seluruh sel yang membutuhkan.

a) Pencernaan Mekanis: Pencernaan mekanis mengacu pada pemutusan


makanan menjadi partikel yang dapat dicerna, terutama oleh gigi.
Pencernaan Kimiawi: Pencernaan kimiawi mengacu pada proses dimana
senyawa dengan berat molekul tinggi dalam makanan dipecah menjadi zat-
zat kecil yang dapat diserap oleh tubuh.

b) Pencernaan Mekanis: Pencernaan mekanis terjadi dari mulut ke perut.


Pencernaan Kimiawi: Pencernaan kimiawi terjadi dari mulut ke usus.

c) Pencernaan Mekanis: Sebagian besar pencernaan mekanis terjadi di mulut.


Pencernaan Kimiawi: Sebagian besar pencernaan kimiawi terjadi di perut.

d) Pencernaan Mekanis: Pencernaan mekanis didorong oleh gigi.


Pencernaan Kimiawi: Pencernaan kimiawi didorong oleh enzim.

e) Pencernaan Mekanis: Kerusakan mekanis partikel makanan besar menjadi


partikel makanan kecil terjadi pada pencernaan mekanis.
Pencernaan Kimiawi: Rincian kimiawi senyawa dengan berat molekul tinggi
menjadi senyawa dengan berat molekul rendah terjadi dalam pencernaan
kimiawi.

f) Pencernaan Mekanis: Pencernaan mekanis meningkatkan luas permukaan


untuk reaksi enzimatik dalam pencernaan kimiawi.
Pencernaan Kimiawi: Pencernaan kimiawi meningkatkan penyerapan nutrisi
dengan menguraikannya menjadi molekul kecil.

2. BAGAIMANA MEKANISME KELENJAR LUDAH BEKERJA DALAM PROSES PENCERNAAN ?

Sebelum diserap oleh tubuh, zat makanan kompleks yang dikonsumsi harus dipecah
terlebih dahulu menjadi zat yang lebih sederhana, yaitu zat yang mudah larut dan tidak
larut. Dalam rongga mulut, terdapat kelenjar ludah yang mengeluarkan berbagai enzim
dan zat yang membantu proses pencernaan dan mengusir kuman berbahaya. Beberapa
jenis enzim yang diproduksi oleh kelenjar saliva (air liur) adalah

1. Lipase 

Enzim lipase mencerna lipid atau lemak, dengan demikian kita bisa tahu ternyata


pencernaan lipid dimulai di mulut.

2. Amilase
Enzim amilase adalah enzim yang bekerja pada pati makanan dan
berfungsi menghancurkan karbohidrat kompleks ke rantai yang lebih kecil atau bahkan
gula sederhana. Enzim amilase disebut juga sebagai enzim ptialin.

3. Lisozim

Dalam makanan yang dikonsumsi tidak


hanya mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, namun mungkin
terdapat kuman seperti bakteri atau virus yang ikut menempel. Fungsi enzim lisozim
yang bersifat antibakteri dapat melindungi dan melumpuhkan kuman ataupun bakteri.

4. Haptocorrin

Haptocorrin juga dikenal sebagai R-factor, fungsinya membantu penyerapan vitamin


B12. Haptocorrin melindungi vitamin B12 dari kerusakan yang disebabkan oleh
asam lambung. Setelah sampai di duodenum, ikatan B12-Haptocorrin terpisah oleh
protease pankreas.

3. SEBUTKAN DAN JELASKAN NAMA ENZIM YANG BERADA DI LAMBUNG DAN FUNGSI
MASING-MASING ENZIM TERSEBUT !

Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh lambung disebut enzim lambung.


Lambung memainkan peran penting dalam pencernaan, baik secara mekanis dengan
mencampur dan menghancurkan makanan, dan juga secara enzimatik, dengan
mencernanya. Berikut ini adalah enzim, hormon atau senyawa yang diproduksi
oleh lambung dan fungsinya masing-masing:

1. Pepsin

Pepsin adalah enzim lambung yang paling utama. Diproduksi oleh sel lambung yang
disebut "sel utama" atau "chief cell" dalam bentuk pepsinogen yang belum
aktif (zymogen). Pepsinogen kemudian diaktivasi oleh asam lambung ke dalam bentuk
aktifnya, pepsin. Fungsi pepsin adalah memecah protein dalam makanan menjadi
partikel yang lebih kecil, seperti fragmen peptida dan asam amino. Oleh karena itu,
pencernaan protein dimulai pertama kali di lambung, tidak seperti karbohidrat dan lipid
yang memulai pencernaannya di mulut.
2. Asam klorida (HCl)

Pada dasarnya asam klorida teridiri dari atom hidrogen bermuatan positif (H +), atau
dalam istilah awam disebut asam lambung. HCl diproduksi oleh sel-sel lambung yang
disebut sel parietal. Fungsi HCl yang utama yaitu:

 Denaturasi protein.
 Menghancurkan bakteri atau virus yang tertinggal dalam makanan.
 Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

3. Faktor intrinsik (IF)

Faktor intrinsik dihasilkan oleh sel parietal pada lambung. Seperti


dijelaskan sebelumnya, bahwa IF berperan penting dalam penyerapan Vitamin B12 pada
ileum terminal. Awalnya di air liur, haptocorrin disekresikan oleh kelenjar liur untuk
berikatan dengan Vit. B12, sehingga menciptakan kompleks Vit. B12-Haptocorrin.
Tujuannya adalah untuk melindungi vitamin B12 agar tidak rusak oleh asam klorida yang
diproduksi oleh lambung. Begitu isi lambung disalurkan ke duodenum, haptocorrin
dirusak oleh enzim pankreas (protease) sehingga melepaskan vitamin B12 yang utuh.
Faktor intrinsik (IF) yang dihasilkan oleh sel parietal kemudian mengikat Vitamin B12,
menciptakan kompleks Vit. B12-IF. Keduanya kemudian diserap pada bagian usus haslus
ileum terminal.

4. Mucin

Lambung memiliki peranan penting dalam menghancurkan bakteri dan virus dengan


cara memanfaatkan HCl yang sangat asam. Namun lambung juga harus melindungi
lapisannya sendiri dari sifat asam yang merusak tersebut. Caranya dengan mensekresi
mucin dan bikarbonat melalui sel mukosanya, dan juga dengan melakukan perputaran
siklus (mati-tumbuh) sel yang cepat.

5. Gastrin

Gastrin merupakan hormon penting yang diproduksi oleh "sel G" dari lambung. Sel G
menghasilkan gastrin sebagai respons terhadap peregangan lambung yang terjadi
setelah makanan masuk, dan juga setelah paparan lambung terhadap protein. Gastrin
adalah hormon endokrin yang memasuki aliran darah dan akhirnya kembali ke
lambung dimana ia merangsang sel parietal untuk menghasilkan asam hidroklorida (HCl)
dan faktor intrinsik (IF).

6. Lipase Lambung

Lipase lambung merupakan asam lipase yang disekresikan oleh "chief cell" di mukosa
fundus di lambung, dan memiliki pH optimum 3-6. Lipase lambung, bersama dengan
lipase lingual, terdiri dari dua lipase asam. Lipase ini, tidak seperti lipase basa (seperti
lipase pankreas ), tidak memerlukan asam empedu atau kolipase untuk aktivitas
enzimatik yang optimal. Lipase asam membentuk 30% hidrolisis lipid yang terjadi selama
pencernaan pada manusia dewasa, dan lipase lambung lah yang berkontribusi paling
banyak. Pada neonatus, lipase asam jauh lebih penting, menyediakan hingga 50% dari
total aktivitas lipolitik.

Perlu diketahui bahwa ada empat jenis sel di lambung:

 Sel parietal : Menghasilkan asam klorida dan faktor intrinsik.


 Sel utama "Chief Cell" lambung : Menghasilkan pepsinogen. Sel utama ini terutama
ditemukan di bagian yang disebut "body" atau badan lambung, yang merupakan bagian
anatomis tengah atau superior dari lambung.
 Sel mukosa leher dan pit : Menghasilkan mucin dan bikarbonat untuk menciptakan
"zona netral" untuk melindungi lapisan lambung dari asam atau iritasi pada
kimus (chyme) lambung .
 Sel G : Menghasilkan hormon gastrin sebagai respons terhadap distensi mukosa
lambung atau protein, dan merangsang produksi sel parietal. Sel G terletak di bagian
antrum (bawah) lambung, yang merupakan daerah paling inferior dari lambung.
Sekresi oleh sel - sel diatas dikendalikan oleh sistem saraf enterik (ENS). Distensi di
lambung atau persarafan oleh saraf vagus (parasimpatis) akan mengaktifkan ENS, yang
pada gilirannya akan menyebabkan pelepasan asetilkolin. Setelah
sampai, asetilkolin akan mengaktifkan sel G dan sel parietal.

4. APA PERBEDAAN DARI DUODENDUM, JEJENUM, ILEUM, COLON


Duodenum
Duodenum adalah bagian pertama atau awal dari usus halus, yang terhubung dengan
lambung. Bagian ini sangat pendek dengan panjangnya 25-38 cm dan konstruksinya
hanya seperti tabung hampa. Umumnya, fungsi Duodenum adalah penyerapan zat besi.
Namun, ketika kita melihat secara mendalam, ini bagian dari usus halus melepas lendir
untuk memecah partikel makanan. Peran kunci lain Duodenum adalah memutuskan
tingkat pengosongan lambung dengan cara jalur hormonal. Hal ini dapat dibagi lagi
menjadi empat bagian dengan tiga bagian sebagai bentuk kurva loop C.

Jejunum
Kedua atau bagian tengah dari usus halus adalah Jejunum. Rata-rata panjang jejunum
adalah 2,5 meter. Partikel makanan yang mencapai jejunum akan dicerna dalam
bentuk asam amino, asam lemak, vitamin dan mineral, mereka menjadi begitu kecil
sehingga dapat meresap ke dalam vili dari bagian tengah usus halus dan akhirnya masuk
ke dalam aliran darah. Dengan bantuan lipatan melingkar khusus, jejunum memiliki
banyak kapasitas untuk menyerap semua nutrisi.

Ileum
Ileum atau usus penyerapan adalah bagian ketiga dari usus halus, merentang dari
jejenum hingga katup ileosekal. Panjangnya hampir tiga per lima kali panjang
keseluruhan panjang usus halus. Dindingnya lebih tipis dan lebih
banyak mengandung lemak mesenterika.
Selain berfungsi menyerap nutrisi makanan yang belum diserap pada
proses sebelumnya, ileum juga berperan dalam mengatur katup ileosekal agar tidak
terjadi refluks dari usus besar ke usus halus.
Dalam fungsi pencernaan, ileum mengandung reseptor untuk menyerap vitamin B12
dan garam empedu. Sementara itu, juga menyerap sisa nutrisi dari makanan yang
dicerna. ileum menyerap sekitar 95% garam empedu terkonjugasi dari usus.
Selain itu, seorang ahli anatomi asal swiss, Hans Conrad Peyer, menemukan adanya
kumpulan sel-sel limfatik pada ileum. Kumpulan sel-sel ini dinamakan Patch
Peyeri sesuai nama penemunya. Kumpulan sel ini cukup mudah diamati pada usus,
karena area yang terdapat patch tersebut bentuknya menebal dan tanpa villi.
Setiap individu biasanya memiliki 30 sampai 40 patch ini di usus halusnya.
Patch Payer memiliki sel B dan T yang serupa dengan yang ditemukan
pada kelenjar getah bening. Itulah sebabnya, usus halus disebut berperan dalam
sistem kekebalan tubuh.
Ileum adalah bagian akhir atau ketiga dari usus halus. Panjang ileum adalah 2-4 meter
dan fungsinya adalah untuk menyerap garam, vitamin B dan partikel makanan yang
dicerna yang tidak diserap pada jejunum.

Kolon

Kolon adalah bagian dari usus besar yang terletak di antara sekum dan rektum, dan
terutama berkaitan dengan penyimpanan dan penghapusan bahan limbah,
pemeliharaan keseimbangan air dalam tubuh dan penyerapan beberapa vitamin penting
dan elektrolit. Baca terus untuk mengetahui tentang usus besar dan lokasinya di tubuh.

Menjadi bagian terakhir dari sistem pencernaan, usus melakukan beberapa fungsi yang
sangat penting. Ini bagian terakhir dari saluran pencernaan manusia adalah sekitar 5-5,5
meter dengan diameter sekitar 2,5 inci. Kolon pada dasarnya adalah berkaitan dengan
penghapusan produk limbah pencernaan atau kotoran, reabsorpsi air dari produk
limbah dan penyerapan elektrolit dan vitamin tertentu. Kolon juga merupakan situs, di
mana flora usus, khususnya, bakteri ramah berada dan melaksanakan fermentasi dari
bahan makanan yang tidak tercerna. Jadi, usus merupakan salah satu bagian terpenting
dari sistem pencernaan manusia.

5. JELASKAN SECARA SINGKAT MENGENAI PROSES PENCERNAAN

1. Proses memasukkan makanan ke dalam mulut (injesti)

Proses awal dari pencernaan yakni ketika makanan mulai masuk ke dalam
mulut. Pada bagian mulut mempunyai alat-alat yang bisa digunakan untuk
membantu proses pencernaan tersebut.

Alat-alat itu ialah gigi, lidah, dan juga kelenjar ludah (sering dikenal
dengan air liur). Pada bagian rongga mulut,makanan itu akan mengalami
suatu proses pencernaan secara mekanik dan sekaligus secara kimiawi. 

2. Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut oleh gigi (pencernaan
mekanik)

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi


kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain
seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk
membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini
dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
3. Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh
enzim, asam,’bile’ dan air (pencernaan kimiawi)

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat


makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam,
‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang
mengaturnya adalah enzim.

Enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi, antara


lain: 

 Amilase: enzim ini dihasilkan oleh kelenjar saliva. Di dalam mulut, enzim


ini berfungsi untuk memecah pati menjadi maltosa.
 Protease: enzim ini dihasilkan di lambung dan pankreas, berfungsi
memecah protein menjadi asam amino.
 Lipase: dihasilkan oleh pankreas, berfungsi untuk memecah lemak (lipid)
menjadi asam lemak dan gliserol.
 Maltase: enzim maltase diproduksi di usus kecil, berfungsi untuk
memecah maltosa menjadi glukosa. 

4. Penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran (proses penyingkiran)

Penyaringan adalah Proses ini adalah gerakan nutrisi dari sistem


pencernaan ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis,
transport aktif dan juga difusi. Sedangkan penyingkiran adalah Proses ini
adalah bagian dari proses terakhir dari serangkaian proses pencernaan. Pada
proses ini material yang tidak dicerna dari “tract” pencernaan akan dibuang
oleh tubuh melalui bagian defekasi. Dengan demikian manusia akan
mengalami pembuangan zat sisa melalui buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai