Anda di halaman 1dari 5

SAMBUTAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

PADA UPACARA PERINGATAN


HARI ULANG TAHUN KE-73 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
17 AGUSTUS 2018

Assalamualaikum Wr. Wb.


Selamat Pagi,
Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan ridho-Nya, kita dapat melaksanakan Upacara Bendera
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema
"Kerja Kita, Prestasi Bangsa". Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik
Indonesia yang kita selenggarakan tiap tahun ini merupakan wujud rasa syukur kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui kemerdekaan ini kita telah dapat
menyatakan diri sebagai bangsa yang berdaulat dan bebas berdiri di atas kaki
sendiri. Selain itu, momentum ini juga kita gunakan untuk mengenang dan
menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa yang telah berjuang dan berkorban
demi mengantarkan bangsa ini menuju kemerdekan dan kehidupan yang jauh lebih
baik.

Saudara-saudara sekalian,

Indonesia telah diberikan anugerah luar biasa sebagai negara kepulauan


terbesar di dunia yang 2/3-nya adalah laut dan terdiri dari lebih 17.000. Tak
berlebihan jika bangsa kita bercita-cita menjadi poros maritim dunia. Mengelola laut
berkelanjutan untuk menjadikannya masa depan bangsa. Guna mewujudkan cita-cita
mulia ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusung tiga
pilar utama pembangunan kelautan dan perikanan, yaitu kedaulatan, keberlanjutan,
dan kesejahteraan.

Tiga pilar tersebut kita gunakan untuk mengelola dan melindungi laut
Indonesia yang begitu kaya sehingga memberikan manfaat untuk masa kini dan

1
masa yang akan datang bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan
yang tertulis dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi, “Bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Sebagai bangsa yang merdeka kita harus menggencarkan pembangunan


berbasis maritim sehingga cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim
dunia dapat tercapai. Menjadi poros maritim dunia bukan hanya dimaksudkan pada
letak Indonesia secara geografis yang berada di sentral pergerakan aktivitas maritim
dunia. Lebih dari itu, kita menginginkan Indonesia dapat menjadi titik tolak kegiatan
maritim yang dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi bagi bangsa kita. Sudah
seharusnya Indonesia kaya dan sejahtera dari lautnya.

Sebenarnya, perjuangan membangun bangsa dari laut sudah dilakukan nenek


moyang bangsa Indonesia sejak dulu kala. Mereka telah memiliki peradaban dan
budaya yang tinggi sejak masa Sebelum Masehi (SM) sehingga Indonesia dikunjungi
oleh berbagai bangsa asing melalui jalur pelayaran di laut. Bahkan kedaulatan
maritim Indonesia telah dikukuhkan melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957.
Perjuangan bangsa Indonesia agar konsep kedaulatan wilayah laut ini diakui oleh
dunia internasional akhirnya membuahkan hasil dan dituangkan ke dalam Hukum
Laut Internasional (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS 1982)
yang mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat. Atas
pengakuan kedaulatan ini maka laut Indonesia merupakan pemersatu NKRI dan
bukan pemisah wilayah, sehingga tercipta sebuah kedaulatan yang utuh bagi bangsa
Indonesia dalam menentukan masa depannya. Kini menjadi kewajiban kita untuk
mewujudkan cita-cita tersebut.

Saudara-saudara sekalian,

Dalam membangun negara, di era globalisasi ini bangsa Indonesia harus


terbuka pada perkembangan teknologi, menyesuaikan diri dengan kebutuhan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan mengikuti tren perdagangan dunia,
namun di samping itu, tentu saja integritas harus selalu melekat pada jati diri bangsa
karena integritas adalah kehormatan dan marwah sebuah bangsa. Jika kita junjung
tinggi integritas, maka dunia akan menghormati dan menghargai kita karena
integritas adalah modal untuk menjadi pribadi yang luar biasa.

Integritas harus dibarengi dengan kerja sama dan kerja keras demi
membangun prestasi bangsa. Beberapa tahun belakangan Kementerian Kelautan
dan Perikanan telah menggencarkan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah
memberikan hasil yang baik bagi perekonomian bangsa dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya nelayan.

2
Berbagai bantuan juga terus digelontorkan, termasuk bantuan permodalan
usaha sektor kelautan dan perikanan. Di bidang penangkapan ikan diberikan
bantuan kapal dan alat tangkap serta asuransi nelayan. Di bidang budidaya diberikan
bantuan benih dan pengembangan teknologi budidaya misalnya sistem bioflok. Bagi
petambak garam diberikan bantuan dan bimbingan teknologi penggaraman. Tak
hanya itu, program pelestarian laut dan kawasan pesisir juga terus digalakkan
melalui perluasan area perlindungan laut, penanaman mangrove, pembangunan
tanggul laut, dan pemecah ombak. Demikian halnya dengan pembangunan sumber
daya manusia kelautan dan perikanan juga terus diupayakan melalui pendidikan,
pelatihan, dan penelitian. Ini hanyalah sebagian dari upaya Kementerian Kelautan
dan Perikanan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Upaya-upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan pun telah menunjukkan


hasil nyata. Angka potensi sumber daya ikan Indonesia terus mengalami
peningkatan dari 7,31 juta ton pada 2013 menjadi 12,54 juta ton di tahun 2016.

Sementara itu, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan berdasarkan


harga berlaku juga meningkat dari Rp245,5 triliun di tahun 2014, menjadi Rp349,5
triliun di tahun 2017. Adapun pertumbuhan PDB perikanan pada 2017 mencapai
5,95%. Pertumbuhan PDB perikanan berada di atas pertumbuhan PDB Nasional
yang mencapai 5,07% serta PDB Kelompok Pertanian yang hanya mencapai 3,81%.

Produksi perikanan baik dari sektor tangkap dan budidaya juga mengalami
kenaikan dari 20,94 juta ton di tahun 2014, menjadi 24,15 juta ton di tahun 2017.

Perbaikan ini tentu mendorong peningkatan ekspor produk perikanan


Indonesia. Selain untuk kepentingan ekspor, hasil perikanan Indonesia juga
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Setiap
orang diharapkan dapat mengonsumsi ikan sebagai pangan yang sehat yang bisa
didapat secara mudah dan dengan harga yang murah. Kita harus menyiapkan
generasi yang baik dan sehat, makan ikan adalah salah satu caranya.

Seiring dengan pembenahan aturan dan penegakan hukum, pendapatan


negara terus meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan capaian tertinggi Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2017. Selain itu, berkat kerja keras kita
semua, sejak tahun 2014 Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berhasil
menyelamatkan uang negara hingga ratusan triliun rupiah, baik dari pemberantasan
penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur serta dari penggagalan
lalu lintas komoditas perikanan yang tidak sesuai ketentuan.

Berbagai capaian kinerja yang telah kita raih tersebut menjadi prestasi buat
kita semua. Kita jangan mudah berpuas diri, masih banyak yang harus kita benahi
guna mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

3
Indonesia sebagai negara maritim adalah negara yang hebat, yang kita
perlukan sekarang adalah manusia-manusia yang penuh semangat dan keberanian
untuk menuju laut masa depan bangsa. Manusia yang mau mencintai, menjaga, dan
merawat laut kita. Oleh karena itu, saya mengundang seluruh masyarakat Indonesia
dari Sabang sampai Merauke untuk serentak "Menghadap Laut" pada tanggal 19
Agustus 2018. Mari bersama-sama kita bersihkan laut dari sampah. Laut yang
bersih, laut yang sehat, akan menjadi sumber pangan generasi ke generasi.

Perlu diketahui pula bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah


penyelenggaraan Our Ocean Conference 2018 yang dilaksanakan di Bali, 29 hingga
30 Oktober 2018 mendatang. Penyelenggaraan konferensi kelautan internasional ini
sejalan dengan komitmen Indonesia yang terus berupaya untuk menjaga dan
mengelola lautan secara berkelanjutan. Saat ini, Kementerian Kelautan dan
Perikanan bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait terus melakukan berbagai
persiapan demi suksesnya kegiatan yang mengusung tema "Our Ocean, Our
Legacy" ini.

Saudara-saudara sekalian,

Seperti kita ketahui, saat ini saudara-saudara kita di Lombok tengah ditimpa
bencana yang meluluhlantakkan harta benda bahkan merenggut jiwa. Sudah
seharusnya kita sebagai saudara sebangsa bersatu untuk mengulurkan tangan,
berempati terhadap duka yang tengah melanda saudara kita, dengan berusaha
meringankan beban mereka. Untuk itu, Saya mengimbau agar saudara-saudara turut
memberikan bantuan baik berupa sandang, pangan, obat-obatan, maupun turun
menjadi relawan. Tak lupa mengirimkan doa duka cita mendalam, dan memohon
pada Yang Maha Kuasa agar bencana serupa tak kembali terjadi.

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta besar


ASIAN GAMES 2018. Perhelatan olahraga se-Asia ini menjadi momentum yang baik
bagi bangsa Indonesia untuk memupuk rasa kebanggaan dan memperkuat
semangat kebangsaan melalui peran olahraga, sebagaimana yang pernah digagas
founding father kita, Presiden Soekarno. Dimana pun kita berada, mari kita bersama-
sama mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan ASIAN GAMES 2018.
Saudara-saudara sekalian,

Pada kesempatan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan


memberikan Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pegawai Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI
Nomor 79/TK/Tahun 2018 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan
Satyalancana Karya Satya, dan Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/Tahun 2018
tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, yakni:

4
1. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi 799 orang pegawai yang
telah mengabdikan diri untuk bekerja dengan kejujuran dan tanggung jawab
selama 10, 20 dan 30 tahun.
2. Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada 5 orang pegawai yang
telah berjasa dalam memberikan darma baktinya yang besar kepada bangsa dan
negara Indonesia dalam bidang tertentu, khususnya bidang kelautan dan
perikanan, sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungannya, dan dapat dijadikan
teladan bagi orang lain.
Disamping itu, terdapat 17 orang yang mendapatkan penghargaan pegawai teladan
KKP dari Presiden, yang terdiri dari penyuluh perikanan, pengendali hama dan
penyakit ikan, pengawas perikanan dan analis pemasaran

Saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan, semoga menjadi


motivasi untuk terus berbuat lebih dan bermanfaat bagi masyarakat. Demikian
amanat saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan,
kekuatan, dan perlindungan-Nya kepada kita semua dalam melanjutkan tugas
pengabdian kepada negara dan bangsa Indonesia tercinta.
Saudara-saudara sekalian,

Untuk mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, dan
kuat, mari kita isi semangat kemerdekaan ini dengan membangun corporate culture
yang tangguh, bekerja bersama-sama, memupuk rasa kebersamaan, saling
menghargai satu sama lain, responsif terhadap perubahan di era globalisasi dengan
teamwork yang kompak dan solid, sehingga menjadi Kementerian yang unggul dan
dipercaya.

Akhir kata, saya ucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia ke-73 tahun”. Kerja kita,
prestasi bangsa.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 17 Agustus 2018


Menteri Kelautan dan Perikanan RI

ttd

Susi Pudjiastuti

Anda mungkin juga menyukai