Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN HUKUM PIDANA MATERIIL PADA MASYARAKAT DALAM NILAI – NILAI

KESEHARIAN
Oleh :

Willyam Christian 2012011312

Fakultas Hukum Universitas Lampung

Abstrak :

Hukum pidana materiil merupakan suatu aturan hukum yang berisi tentang tindakan pidana. Di
dalamnya tercantum rumusan perbuatan pidana, syarat, dan aturan untuk pelaku pidana. Sumber
hukum materiil berperan penting untuk memutuskan peraturan hukum yang sifatnya mengikat.
Pasalnya, aturan ini bersumber dari hukum masyarakat, moral, sosiologi, kondisi lingkungan
ekonomi, politik hukum yang sifatnya umum dan telah disepakati sebagai suatu kebenaran. Ada
berbagai faktor yang membentuk hukum materiil yang berasal dari kemasyarakatan dan faktor idiil.
Faktor kemasyarakatan dibuat agar masyarakat tunduk pada aturan yang telah diberlakukan.
Contohnya seperti keyakinan terhadap agama, kesusilaan, dan kesadaran hukum. Sedangkan faktor
idiil berpedoman pada keadilan yang wajib ditaati oleh masyarakat. Dalam hal ini, ranah aturan
hanya menyentuh aspek struktural ekonomi yang mencakup usunan geologi, kekayaan alam,
perkembangan perusahaan, hingga pembagian kerja. Faktor kemasyarakatan adalah hal-hal yang
benar-benar hidup dalam masyarakat dan tunduk  pada aturan aturan yang berlaku sebagai petun!
uk hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya struktur ekonomi, kebiasaan, adat istiadat,
dan lain-lain. faktor-faktor kemasyarakatan yang mempengaruhi pembentukan hukum yaitu: 1.
Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat antara lain: kekayaan alam, susunan
geologi, perkembangan-perkembangan perusahaan, dan pembagian kerja, 2. Kebiasaan yang telah
membaku dalam masyarakat yang telah berkembang dan pada tingkat tertentu ditaati sebagai
aturan tingkah laku yang tetap, 3. Hukum yang berlaku, 4. Tata hukum negara-negara lain, 5.
Keyakinan tentang agama dan kesusilaan, 6. Kesadaran hukum. Sumber hukum formil adalah dalah
sumber hukum yang menentukan bentuk dan sebab terjadinya suatu peraturan (kaidah hukum).
Peraturan perundang-undangan ini memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai legalisasi dan legislasi.
Yang dimaksud dengan legalisasi adalah mengesahkan fenomena yang telah ada di dalam
masyarakat, sedangkan yang dimaksud dengan legislasi adalah proses untuk melakukan pembaruan
hukum sebagaimana juga tujuan hukum acara pidana . Faktor yang dapat memengaruhi proses
pembentukan peraturan perundang-undangan ini dibedakan menjadi dua hal. Pertama, struktur
sosial yang mencakup aspek (unsur sosial baku) sebagai dasar eksistensi masyarakat, seperti
stratifikasi sosial, lembaga sosial, kebudayaan, serta kekuasaan dan wewenang. Kedua, sistem nilai-
nilai mengenai apa yang baik dan yang tidak baik (buruk) yang merupakan pasangan nilai-nilai yang
harus diselaraskan (diserasikan). Pasangan nilai-nilai inilah yang seharusnya tercermin di dalam
peraturan perundang-undangan agar memiliki makna komprehensip sebagai asas hukum pidana ,
antara lain kebebasan dengan ketertiban, umum dan khusus, perlindungan dengan pembatasan,
kebebasan dan ketertiban, dan lain sebagainya. Faktor yang menjadi sumber hukum formil
merupakan sumber hukum dalam bentuknya yang tertentu, yang menjadi dasar sah dan berlakunya
hukum secara formal. Ia menjadi dasar kekuatan yang dilihat dari bentuknya, mengikat baik itu bagi
warga masyarakat maupun para pelaksana hukum (penegak hukum) itu sendiri. Sumber hukum
formil yang dikenal di dalam ilmu hukum berasal dari enam jenis, yaitu Undang-undang, kebiasaan,
yurisprudensi, traktrat, doktrin.

Anda mungkin juga menyukai