Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UTS :

MATA KULIAH TEORI HUKUM

MENGKAJI TEORI LAWRENCE M FRIEDMANN DAN ROSCOE POND

Disusun oleh :

Hermadi Listiawan NIM 228221005

SEMESTER 1

PROGRAM STUDI SAINS HUKUM DAN PEMBANGUNAN


SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
1. Menurut Lawrence M Friedmann, ada 3 faktor keberhasilan hukum, yaitu Structure,
Substance dan Culture atau yang biasa disebut Three Elements od Legal System.
Jelaskan menurut pendapat anda, apakah anda setuju dengan hal tersebut, apabila
anda setuju berikan alasannya, apabila anda tidak setuju jelaskan pula alasannya.

Setuju
Three elements of legal system terdiri dari Struktur, Substansi, dan budaya
hukum. Struktur diasumsikan sebagai mesin penggerak, yang terdiri dari aparat
penegak hukum (Kepolisian), Lembaga pembuat regulasi (legislative dan
eksekutif), Lembaga peradilan (judikatif), Lembaga penuntut (kejaksaan), Lembaga
Pemasyarakatan, dan berbagai badan yang diberi wewenang untuk menerapkandan
menegakkan hukum (lawyer, LBH, dll). Substansi diasumsikan sebagai apa yang
dikerjakan atau apa yang dihasilkan oleh mesin (Struktur) tersebut, seperti Peraturan
Perundang-Undangan atau Hukum Positif, dan Norma yang berlaku di tengah-
tengah masyarakat. Elemen substansi ini lah yang kemudian mengatur pola
kehidupan bermasyarakat dengan pengawasan dari elemen struktur sehingga
diharapkan kehidupan bermasyarakat menjadi lebih tertib dan teratur
Elemen terakhir yang paling utama yang diharapkan adalah Budaya
Hukum atau The Legal Culture, yang merupakan sikap masyarakat terhadap
hukum dan system hukum, kepercayaan, nilai, pemikiran dan harapannya. Budaya
hukum merupakan unsur yang paling penting dalam system hukum, karena budaya
hukum ini memperlihatkan bagaimana hukum tersebut ditaati, dihindari, atau
bahkan disalahgunakan.
Ketiga komponen diatas saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama
lain. Adanya elemen struktur dan substansi mempengaruhi bagaimana the legal
culture itu terbentuk. Struktur dan Substansi yang kuat akan mempengaruhi
membentuk masyarakat yang taat hukum. Sebaliknya apabila ada yang tidak kuat
dalam struktur dan substansi akan berpotensi membentuk masyarakat yang
cenderung menghindari hukum atau bahkan menyalahgunakan hukum

2. Roscoe Pond berpendapat bahwa Law as Tool of Social Engineering, apa maksud
dari Pond tersebut, kemudian berikan contoh dari control sosial masyarakat melalui
instrument hukum.
Law as Tool of Social Engineering atau Hukum sebagai alat untuk
Merekayasa Masyarakat, maksud pendapat Roscoe Pound ini adalah bahwa Kontrol
Sosial atau Social Engineering diperlukan untuk menguatkan peradaban masyarakat
manusia, karena mampu mengendalikan perilaku antisosial yang bertentangan
dengan kaidah-kaidah ketertiban sosial. Hukum, sebagai mekanisme kontrol sosial,
merupakan fungsi utama dari negara dan bekerja melalui penerapan kekuatan yang
dilaksanakan secara sistematis dan teratur oleh institusi yang ditunjuk untuk
melakukan fungsi itu. Akan tetapi, Pound menambahkan bahwa hukum saja tidak
cukup, ia membutuhkan dukungan dari institusi keluarga, pendidikan, moral, dan
agama. Hukum adalah sistem ajaran dengan unsur ideal dan empiris, yang
menggabungkan teori hukum kodrat dan hukum positif.
Contoh control sosial melalui instrument hukum. Pengaturan tertib
berkendara dan keselamatan berlalu lintas dijalan diatur dalam hukum positif yakni
Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
beserta peraturan turunannya. Pelaksanaan norma ini, yang dikuatkan dengan
penegakan Undang Undang berupa sanksi tilang mampu membuat masyarakat lebih
memperhatikan keselamatan pribadi dan orang lain dalam berkendara dijalan,
seperti menggunakan helem, menyalakan lampu siang hari, menggunakan spion
ganda untuk kendaraan roda dua, tidak melanggar marka jalan, dll. Dengan
penegakan sanksi yang tegas dan diketahui oleh masyarakat yang lain sebagai efek
jera, akan membentuk kontrol sosial baru, dimana akan tercipta masyarakat yang
tertib berkendara dijalan. Apalagi saat ini instansi kepolisian telah mengembangkan
Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), diharapkan masyarakat dalam
berkendara dan berlalu lintas merasa diawasi, sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran diri untuk lebih tertib lagi dalam berkendara dan berlalu lintas dijalan.

Anda mungkin juga menyukai