Anda di halaman 1dari 60

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | ii

DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................... ............................ ii
DAFTAR ISI................................................... .......................................... iii
BAB I MEMBANGUN KEMITRAAN............................................. 1
A. PENGERTIAN KEMITRAAN..................................... 1
B. HAKEKAT MEMBANGUN KEMITRAAN............... 1
C. PENTINGNYA MEMBANGUN KEMITRAAN........ 2
D. TUJUAN MEMBANGUN KEMITRAAN.................. 3
E. PRINSIP DALAM MEMBANGUN KEMITRAAN... 4
F. STRATEGI MEMBANGUN JARINGAN 5
KEMITRAAN...............................................................
G. LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN 7
KEMITRAAN................................................................
BAB II KEWIRAUSAHAAN BAGI KEPALA SEKOLAH PAUD.. 12
A. LATAR BELAKANG................................................... 12
B. KOMPETENSI.............................................................. 13
C. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN BAGI KEPALA 16
SEKOLAH PAUD.........................................................
D. HASIL YANG DIHARAPKAN.................................... 18
BAB III KEWIRAUSAHAAN............................................................. 20
A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN................................... 20
B. KEPALA SEKOLAH DAN WIRAUSAHA................. 25
C. MANFAAT.................................................................... 35
D. PRINSIP........................................................................ 36
E. LANGKAH-LANGKAH.............................................. 37
BAB IV PENUTUP............................................................................... 44
A. KESIMPULAN............................................................. 44
B. SARAN......................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 45
LATIHAN SOAL..................................................................................... 46

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | iii


BAB I
MEMBANGUN KEMITRAAN

A. Pengertian Kemitraan
Kemitraan atau sering disebut partnership, secara etimologis berasal dari
akar kata partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu atau
kompanyon. Sedangkan partnership diterjemahkan persekutuan atau
perkongsian. Dengan demikian, kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu
bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu
ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Pendapat senada
disampaikan Agung Sudjatmoko dalam bukunya yang berjudul Cara
Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat bahwa ”kemitraan bisnis merupakan
kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih, secara serasi,
sinergis, terpadu, sitematis dan memiliki tujuan untuk menyatukan potensi
bisnis dalam mengahasilkan keuntungan yang optimal”. Pengertian
tersebut diatas tidak jauh berbeda dengan pendapat Dr. Frank Minirth
dalam bukunya berjudul You Can. Ia mengungkapkan bahwa Kemitraan
adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi dan
sumber daya untuk meraih kesuksesan individu ataupun kelompok.
“networking is a process of getting together to get ahead. It is the building
of mutually beneficial relationship”.– Networking adalah proses
kebersamaan. Selain itu networking merupakan jalinan hubungan yang
bermanfaat dan saling menguntungkan, tandasnya. Secara garis besar
dalam membangun Networking haruslah berlandaskan prinsip saling
menguntungkan dan komunikasi dua arah.

B. Hakekat Membangun Kemitraan


Membangun kemitraan pada hakekatnya adalah sebuah proses
membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan
sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 1


diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam bentuk nota
kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang
lebih besar. Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa membangun
kemitraan dapat dilakukan jika pihak-pihak yang bermitra memenuhi
persyaratan berikut :
a. Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga
b. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga.
c. Ada kesepakatan/kesepahaman
d. Saling percaya dan membutuhkan
e. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

C. Pentingnya Membangun Kemitraan


Mengapa membangun kemitraan menjadi sangat penting baik secara
individu atau organisasi PAUD ? PAUD tidak bisa eksis ditengah tingkat
persaingan yang begitu berat tanpa membangun Jejaring Kerja. Hal ini
disebabkan karena:
1. Sumber Daya terbatas; masih banyak PAUD yang memiliki
keterbatasan sumber daya seperti kualifikasi dan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan, fasilitas atau sarana-prasarana dan keuangan
(permodalan). Keterbatasan ini mengakibatkan rendahnya mutu
pelayanan PAUD untuk itu, PAUD perlu menjalin kemitraan (sharing)
sumber daya dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu layanan.
2. Tersedianya berbagai potensi sumber daya di masyarakat yang dapat
disinergikan dengan PAUD, di masyarakat tersedia berbagai sumber
daya yang cukup potensial tetapi belum diberdayakan secara optimal
oleh PAUD. PAUD tidak bisa hanya mengandalkan campur tangan
pemerintah semata, tetapi harus mampu mengakses semua sumber-
sumber di masyarakat sesuai dengan spirit/jiwa PAUD itu sendiri yakni
keswadayaan/kemandirian. Kedepan PAUD diarahkan untuk menjadi
sebuah lembaga dengan tingkat kemandirian yang tinggi dan dikelola
secara professional dan berorientasi profit. PAUD bisa memiliki

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 2


tingkat kemandirian (indepndency) yang tinggi apabila mampu
memberdayakan segenap sumber daya di masyarakat melalui pola
kemitraan.
3. Adanya kecenderungan (trend) kebutuhan pasar kerja yang selalu
berubah mengikuti perubahan masyarakat; kebutuhan pasar kerja dari
waktu-kewaktu terus berkembang mengikuti perkembangan
masyarakat. Informasi kecenderungan (trend) kebutuhan pasar kerja
menjadi sangat berharga bagi PAUD dalam rangka pengembangan
program yang inovatif dan laku di pasaran.
4. Masih banyak PAUD yang jumlah peserta didiknya terus menurun dari
waktu ke waktu; Tingkat persaingan antar PAUD untuk merebut pasar
semakin ketat. Oleh karena itu, membangun jaringan dengan mitra kerja
seperti sekolah-sekolah, perkantoran, perusahaan menjadi sangat
penting demi menjaga eksistensi PAUD .

D. Tujuan Membangun Kemitraan


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh PAUD dalam membangun
kemitraan yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat; Salah satu tujuan membangun
kemitraan adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap eksistensi
PAUD, menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pengembangan PAUD.
2. Mensinergikan program; ada berbagai program dari berbagai pihak
yang sebetulnya bisa disinergikan dengan program kerja PAUD, jika
terbangun komunikasi dua arah yang baik satu sama lain seperti: a.
Setiap perusahaan besar baik milik pemerintah atau swasta sudah pasti
memiliki program corporate Social Responcibility (CSR) yang bisa
disinergikan. b. Sekolah–sekolah yang menginginkan kerjasama
sebagai temapt study banding bisa bermitra dengan PAUD. c.
Pemerintah melalui dinas pendidikan dan P2PNFI dan BPPNFI

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 3


memiliki anggaran bantuan sosial untuk masyarakat tidak mampu yang
bisa diakses PAUD .
3. Sosialisasi, promosi dan publikasi; membangun kemitraan dilakukan
dalam upaya sosialisasi, promosi dan publikasi program unggulan dan
produk PAUD sehingga PAUD semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan semakin dikenalnya PAUD secara luas maka diharapkan dapat
meningkatkan jumlah peserta didik dan atau pengguna lulusan.
4. Peningkatan akses; melalui Jejaring Kerjasama yang semakin baik dan
meluas maka secara otomotatis akan memperluas akses lembaga (akses
informasi, teknologi, modal, pasar, praktek kerja industri/magang).
Kemitraan dengan berbagai pihak terus dibangun baik dengan
pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dengan masyarakat selaku
konsumen/pelanggan maupun dengan dudi selaku pengguna lulusan.
5. Pencitraan publik; membangun image positip adalah salah satu tujuan
kemitraan. Image yang positip (seperti professional, unggul, kompeten)
dapat dibangun melalui program kemitraan. Image positip menyangkut
kredibilitas PAUD dimata masyarakat dan mitra kerja. Penguatan
kapasitas dan kapabilitas lembaga; membangun jaringan kemitraan juga
sangat penting dalam upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas
PAUD. Kapasitas menyangkut optimalisasi pelaksanaan fungsi PAUD ,
sedangkan kapabilitas menyangkut kemampuan PAUD itu sendiri untuk
memproses input menjadi output yang siap pakai.

E. Prinsip dalam Membangun Kemitraan


1. Kesamaan visi-misi; Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan
visi dan misi dan tujuan organisasi. Kesamaan dalam visi dan misi menjadi
motivasi dan perekat pola kemitraan. Dua atau lebih lembaga dapat
bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Kepercayaan (trust); Setelah ada kesamaan visi dan misi maka prinsip
berikutnya yang tidak kalah penting adalah adanya rasa saling percaya antar
pihak yang bermitra. Oleh karena itu kepercayaan adalah modal dasar

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 4


membangun jejaring dan kemitraan. Untuk dapat dipercaya maka
komunikasi yang dibangun harus dilandasi itikad (niat) yang baik dan
menjunjung tinggi kejujuran
3. Saling manguntungkan; Asas saling menguntungkan merupakan fondasi
yang kuat dalam membangun kemitraan. Jika dalam bermitra ada salah satu
pihak yang merasa dirugikan, merasa tidak mendapat manfaat lebih, maka
akan menggangu keharmonisan dalam bekerja sama. Antara pihak yang
bermitra harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing dan
merasa diuntungkan.
4. Efisiensi dan efektivitas; Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk
mencapai tujuan yang sama diharapkan mampu meningkatkan efisiensi
waktu, biaya dan tanaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak mengurangi
kualitas proses dan hasil. Justru sebaliknya dapat meningkatkan kualitas
proses dan produk yang dicapai.
Tingkat efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih tinggi jika proses kerja
kita melibatkan mitra kerja. Dengan kemitraan dapat dicapai kesepakatan-
kesepakatan dari pihak yang bermitra tentang siapa melakukan apa sehingga
pencapaian tujuan menjadi lebih efektif.
5. Komunikasi timbal balik; Komunikasi timbal balik atas dasar saling
menghargai satu sama lain merupakan fondamen dalam membangun
kerjasama. Tanpa komunikasi timbal balik maka akan terjadi dominasi satu
terhadap yang lainnya yang dapat merusak hubungan yang sudah dibangun.
6. Komitmen yang kuat; Jaringan kemitraan akan terbangun dengan kuat dan
permanen jika ada komitmen satu sama lain terhadap kesepakatan-
kesepakatan yang dibuat bersama.

F. Strategi Membangun Jaringan Kemitraan


1. Strategi
a. Membangun kemitraan Kerja bukan sekedar bertukar kartu nama dan
berkenalan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 5


Jika sebagian besar orang merasa kurang berhasil membangun Jejaring
Kerja (networking) karena mereka hanya berkenalan atau bertukar kartu
nama. Setelah tiba di rumah, kartu nama itu hanya memenuhi laci meja
kerja dan sulit mengingat lagi siapa mereka. Sedangkan membangun
kekuatan networking hanya bisa dikerjakan dengan cara yang
terorganisasi.
b. Jadilah pendengar yang baik
. Keuntungan menjadi pendengar yang baik adalah: Pertama: kita akan
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dalam kesempatan
pertemuan singkat tersebut, misalnya informasi tentang anak-anak,
usaha/pekerjaan mereka dan hobi yang sedang mereka jalankan saat ini.
Informasi lebih banyak tentang diri pribadi mereka sangat penting guna
memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain mereka juga pasti
terkesan pada diri kita Kedua: ciptakan tujuan. Dengan menjadi
pendengar yang baik kita akan mampu memvisualisasikan siapa saja
yang harus kita dekati.
c. Upayakan dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin komunikasi dengan
mereka agar mereka tidak melupakan kita begitu saja.
d. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi. Memberi bisa
dilakukan dalam berbagai cara entah dalam bentuk pelayanan atau
kontribusi kepada perorangan maupun group.
e. yang akurat dan apa adanya.
Caranya adalah dengan terus belajar banyak hal setiap ada kesempatan
(banyak membaca, mengikuti seminar, worksop, kompetisi, expo dsb)
sehingga kita akan lebih dikenal dibandingkan orang lain karena
kelebihan ilmu pengetahuan yang kita miliki.
f. Kesinambungan komunikasi Kita harus selalu meluangkan waktu untuk
melakukan komunikasi guna mengembangkan dan mempertahankan
hubungan yang sudah terbangun. Salah satu alasannya karena tak ada
jalan pintas dalam mengembangkan dan mempertahankan networking
kecuali kesinambungan komunikasi.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 6


g. PAUD juga harus memiliki rasa tanggungjawab Peduli lingkungan .
h. Membangun citra diri sebagai wirausaha
Membangun citra diri sebagai wira usaha dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, komitmen atas prinsip dan
janji, professional, peduli terhadap karyawan serta yang tidak kalah
penting adalah menjaga penampilan.
i. Masuk ke lingkungan organisasi profesi
Masuk menjadi anggota komunitas organisasi profesi tertentu dapat
menambah teman bisnis, menambah wawasan dan pengalaman

G. Langkah-langkah Membangun Kemitraan


1. Pemetaan
PAUD perlu melakukan pemetaan tentang lembaga/orgnaisasi yang
sekiranya bisa diajak bermitra baik diwilayah sekitarnya maupun jangkauan
yang lebih luas. Adapun pemetaan didasarkan karakteristik dan kebutuhan
setiap PAUD. Pemetaan dilakukan terhadap lembaga atau organisasi
diantaranya yaitu:
a. Lembaga pemerintah
1) Dinas pendidika
2) Dinas Kesehatan
3) Kepolisian
4) Depsos (untuk program care giver, baby sitter)
5) UPT P/D PNFI (P2PNFI, BPPNFI, BPKB dan SKB)
b. Lembaga perbankan/ keuangan dan koperasi yang ada di wilayah sekitar
seperti : (1) BRI; (2) BNI; (3). BPD; (4). BKK; (5) BKK; (6). KUD; (7).
Koperasi simpan pinjam (KOSIPA)
c. Organisasi kemasyarakatan dan sosial yang memiliki kesamaan visi, misi
dan tujuan.
d. Lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) dan Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
e. Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 7


f. Dunia usaha dan industri (DUDI); program yang bisa disinergikan:
g. Lembaga pendidikan seperti lembaga pendidikan tinggi dan sekolah
maupun pondok pesantren.
h. Asosiasi profesi (HIMPAUDI, IGTKI)

2. Menggali Dan Mengumpulkan Informasi


Setelah dilakukan pemetaan maka langkah selanjutnya adalah menggali
informasi tentang tujuan organisasi, ruang lingkup pekerjaan (bidang
garapan), visi misi dsb. Informasi ini berguna untuk menjajagi kemungkinan
membangun jaringan dan kemitraan. Pengumpulan informasi dapat
dilakukan dengan pendekatan personal, informal dan formal.
3. Menganalisis Informasi
Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya kita
menganalisis dan menetapkan mana pihak-pihak yang perlu ditindak lanjuti
untuk penjajagan kerjasama yang relevan dengan permasalahan dan
kebutuhan yang dihadapi.
4. Penjajagan Kerjasama
Menindak lanjuti hasil analisis data dan informasi, perlu dilakukan
penjajagan lebih mendalam dan intens dengan pihak-pihak yang
memungkinkan diajak kerjasama. Penjajagan dapat dilakukan dengan
cara melakukan audiensi atau presentasi tentang profil PAUD dan
Dikmas dan penawaran program-program yang bisa dikerjasamakan baik
secara formal maupun non formal
5. Penyusunan Rencana Kerjasama
Jika beberapa pihak sepakat untuk bekerjasam maka langkah selanjutnya
adalah penyusunan rencana kerja sama. Dalam perencanaan harus
melibatkan pihak-pihak yang akan bermitra sehingga semua aspirasi dan
kepentingan setiap pihak dapat terwakili.
6. Membuat Kesepakatan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 8


Pihak-pihak yang ingin bermitra perlu untuk merumuskan peran dan
tanggungjawab masing-masing pihak pada kegiatan yang akan dilakukan
bersam yang dituangkan dalam nota kesepahan atau sering disebut
memorandum of understanding (MOU).
7. Penandatanganan Akad Kerjasama (MOU)
Nota kesepahaman yang sudah dirumuskan selanjutnya ditandatangani
oleh pihak-pihak yang bermitra yang sering disebut MOU (Memorandum
Of Understanding)
8. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap ini adalah merupakan tahap implementasi dari rencana kerjasama
yang sudah disusun bersama dalam rangka mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggungjawab dan
peran masing-masing pihak yang bermitra.
9. Monitoring Dan Evaluasi
Selama pelaksanaan kerjasama perlu dilakukan monitoring dan evaluasi.
Tujuan monitoring adalah memantau perkembangan pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat dicegah terjadinya penyimpangan (deviasi) dari
tujuan yang ingin dicapai.
10. Perbaikan
Hasil evaluasi oleh pihak-pihak yang bermitra akan dipakai sebagai dasar
dalam melakukan perbaikan dan pengambilan keputusan selanjutnya
apakah kerjasama akan dilanjutkan pada tahun berikutnya atau tidak.
11. Perencanaan Selanjutnya.
Jika pihak-pihak yang bermitra memandang penting untuk melanjutkan
kerjasama, maka mereka perlu merencankan kembali kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahu berikutnya.
12. Pola Kemitraan
Pihak mana saja yang berpotensi menjadi mitra kerja PAUD dan
bagaimana pola kemitraan serta peran masing-masing mitra kerja dapat
digambarkan sebagai berikut :

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 9


No. Pola Kemitraan Lembaga/Instansi/ Peran PAUD
organisasi yang
relevan
1. Dukungan politik, Legislatif (DPR/ Penyusunan Perda
(budget, DPRD) tentang kebijakan PAUD
peraturan termasuk penganggaran
pendidikan, di APBD
proteksi dll)
2. Pembinaan dan Pemda Dukungan kebijakan
pendampingan termasuk perijinan,
Teknis pajak daerah,
perlindungan hukum,
bantuan anggaran dll

Dinas Pendidikan  dukungan kebijakan


 perijinan
 anggaran
 pembelajaran
 dukungan manajerial
 peningkatan mutu
pendidik
kompetisi
Dinas tenaga kerja Data bursa kerja
Dukungan penyaluran
lulusan di DU/DI
Dinas koperasi dan Dukungan pelaksanaan
UKM, pertanian, program kewirausahaan
perindustrian, sebagai tindak lanjut
perdagangan, pelatihan dalam bentuk
permodalan dan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 10


pembinaan lulusan

3. Bapak Angkat Dunia Usaha dan  Outsoursing proses


4. Penyiapan Industri produksi dan
Tenaga Kerja pemasaran produksi
5. Pemasaran (expo)  Memberikan
6. Pengelolaan CSR informasi lowongan
kerja dan informasi
kebutuhan kualifikasi
dan kompetensi
 Menerima tenaga
kerja lulusan PAUD
 Sebagai tempat
magang peserta didik
 pameran bersama
program layanan
PAUD dan Dikmas
termasuk produksi
dan jasa
 pengelolaan program
CSR (corporate social
responsibility) untuk
peserta didik
7. Konsultan /expert Perguruan Tinggi  jasa konsultasi atau
bimbingan
 nara sumber
8. Penjaminan mutu UPT Pusat PNFI  pengembang model
(P2-PNFI dan PAUD dan Dikmas
BPPNFI)  Penyelenggara diklat

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 11


atau ortek SDM
PAUD dan Dikmas
 Pengembangan data
dan informasi PAUD
dan Dikmas
 Penilaian kinerja
 Pendampingan ISO
 Penyaluran anggaran
Bansos
 Bantuan belajar
pendidik dan tenaga
kependidikan
9. Uji Kompetensi LSK, TUK  penyelenggara uji
kompetensi
 menyediakan tempat
& fasilitas uji
kompetensi.
10. Akreditasi BAN PNF Melakukan akreditasi
PAUD
11. Penetapan SPM BSNP Menetapkan standar
dan Standar pelayanan minimal dan
Nasional standar
Nasional/Internasional
PAUD dan Dikmas
12. Sharing sumber Lembaga pendidikan  Sharing fasilitas
daya (persekolahan, (laboratorium)
pondok pesantren)  Nara sumber/pelatih
13. Akses pasar  Melakukan
presentasi seluruh
segmen yang

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 12


menjadi target
PAUD dan Dikmas
untuk merekrut
peserta didik baru.
14. Pengembangan Asosiasi profesi  Peningkatan
organisasi kompetensi pendidik
dan tenaga
kependidikan melalui
pembinaan
organisasi mitra.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 13


BAB II
KEWIRAUSAHAAN BAGI KEPALA SEKOLAH PAUD

A. LATAR BELAKANG
Kepala sekolah PAUD adalah sosok pemimpin bagi sebuah institusi
pendidikan. Kemampuan dan integritas kepala sekolah menentukan arah
keberhasilan sekolah yang dipimpinnya. Dengan menguatkan peran kepala
sekolah maka keberlanjutan sekolah dalam menyoal eksistensi sekolah dapat
terselesaikan. Terkait dengan persoalan tersebut, mengacu kepada peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala
sekolah, kepala sekolah minimal wajib mempunyai lima dimensi kompetensi,
yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Upaya memajukan, mengembangkan dan memandirikan PAUD, tidak terlepas
dari sebuah sistem pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada
kemandirian dan kreatifitas sekolah PAUD. Atas dasar itulah untuk
mewujudkan PAUD yang mandiri dan kreatif diperlukan kepala sekolah yang
mempunyai kewirausahaan tinggi, sehingga akan mudah menggapai tujuan dan
dapat menunjukkan eksistnsinya bersaing pada era global dengan sekolah
PAUD lainnya.

Menurut Mulyasa (2011: 189) kewirausahaan merujuk pada sifat, watak, dan
karakteristik yang melekat pada setiap individu yang memiliki kemauan keras
untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inofatif dalam
setiap kegiatan yang produktif. Oleh sebab itu, sikan dan jiwa kewirausahaan
dapat dimiliki oleh kepala sekolah PAUD dengan ditunjukkandengan selalu
membiasakan berfikir kreatif, bertindak inovatif dan pantang menyerah. Hal
itulah yang menjadi strategi dasar dalam konsep kewirausahaan itu. Serta sikap
dari keseluruhan diatas yang didukung oleh mampu mengambil setiap peluang
yang ada guna mencapai tujuan sekolah PAUD yang telah ditetapkan.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 14


Inovasi dari kepala sekolah PAUD inilah yang menjadikan salah satu faktor
keberhasilan pengembangan kelembagaan sekolah PAUD. Sikap inovatif dari
kepala sekolah yang lain dari yang lain mempunyai pemikiran yang out of the
box mendorong keberhasilan sikap kewirausahaan bagi kepala sekolah PAUD.
Buhan ajar ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kepala sekolah PAUD
yang akan mengembangkan jiwa kewirausahaan demi menunjang karir sebagai
kepala sekolah. Selain itu kepala sekolah

B. KOMPETENSI
Bahan ajar ini disesuaikan dengan cakupan dimensi kompetensi kepala sekolah
PAUD. Dimana kepala sekolah harus menguasai lima aspek yaitu kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. secara umum
kompetensi adalah sebagai berikut
1. Dimensi Kompetensi Kepribadian
a. Menunjukkan akhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi warga di satuan/program
PAUD
b. Menunjukkan integritas kepribadian sebagai pemimpin
c. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala PAUD
d. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
e. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala PAUD
f. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan
2. Dimensi Kompetensi Manajerial Sekolah PAUD
a. Menyusun perencanaan satuan/program PAUD untuk berbagai tingkatan
perencanaan
b. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai dengan
kebutuhan
c. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan sumber daya
nya secara optimal

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 15


d. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju organisasi
pembelajaran yang efektif
e. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran anak usia dini
f. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal
h. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dengan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah
i. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
j. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien
k. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah
l. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah
m. Mengelola sistem informasi satuan/program PAUD dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilam keputusan
n. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen satuan/program PAUD
o. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya
p. Menyelesaikan konflik internal secara bijaksana
3. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan
a. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan satuan/program
PAUD
b. Bekerja keras ntuk mencapai keberhasilan satuan/program PAUD
sebagai organisasi pembelajar yang efektif

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 16


c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi satuan/program PAUD
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi anak usia dini
f. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD
g. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan
h. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD
4. Dimensi Kompetensi Supervisi
a. Merencanakan program supervisi akademik
b. Merencanakan program supervisi manajerial
c. Melaksanakn supervisi akademik terhadap guru PAUD
d. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga administrasi sekolah
e. Menyusun laporan hasil supervisi akademik
f. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial
g. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik guru untuk
peningkatan profesionalisme
h. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial tenaga
administrasi sekolah untuk peningkatan kinerja
5. Dimensi Kompetensi Sosial
a. Bekerjsama dengan pemangku kepentingan (stakeholder) satuan/program
PAUD
b. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
c. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan sosial
d. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD
e. Melestarikan dan memberdayakan linkungan satuan/program PAUD
f. Berkomunikasi secara santun dan efektif
g. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 17


C. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN BAGI KEPALA SEKOLAH PAUD
Bagi setiap kepala sekolah satuan PAUD, mengembangkan usaha untuk
mendukung pendapatan adalah suatu hal yang penting. Suatu keadaan dimana
setiap kepala sekolah adalah bagian setiap warga Negara Indonesia yang
menggelobal. Kita sendiri mengetahui bahwa kondisi Indonesia saat ini adalah
sebagian besar warganya adalah seorang pencari kerja bukan menciptakan
lapangan kerja. Persoalan ini akan selalu menjadi masalah bagi Negara.
Ketersediaan lapangan kerja pun menuntut kriteria yang benar-benar tinggi
pada seseorang pencari kerja. Dapat dilihat dari diagram dibawah kekuatan
pendukung ekonomi Negara.

Kuadran 2 Kuadran 3
Self Employee Businessman

Kuandran 1 Kuadaran 4
Employee Investor

Gambar 1 Pemetaan Kewirausahaan

Dari bagan diatas disimpulkan bahwa keempat kuadran itu adalah bagian
yang tidak dapat dipisahkan, Negara akan pincang jika salah satu dari
bagian dari kuadran hilang. Dan dapat dilihat bahwa Negara juga akan
pincang jika perekonomian hanya bertumpu pada kuadran kiri saja. Maka
letak kekuatan perekonomian akan kuat jika keempat sector kuadran itu
saling menguatkan.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 18


Penguatan dan pengembangan sikap mental wirausaha sangat penting
karena dapat mengubah pola pikir bagi seseorang yang hanya mengandalkan
salah satu usaha saja. Bagi kepala sekolah PAUD, maka wirausaha ini
diharapkan menjadi tujuan pencahariaan lain, sumber lain pendapatan lain
bagi kepala sekolah. Melihat dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan memiliki makna penting bagi kepala sekolah PAUD karena
a. Dapat mewujudkan nilai dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
b. Dapat menjadi nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha
c. Memberikan arti tersendiri dalam mengerjakan sesuatu yang baru
d. Dapat memunculkan sebuah gagasan baru untuk mengembangkan PAUD
e. Sebagai media penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan-persoalan dalam dunia usaha ataupun bagi kelembagaan PAUD
f. Dapat menciptakan nialai tambah dengan jalan mengakomodasikan sumber-
sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Pengembangan kewirausahaan perlu ditanamkan kepada semua lapisan
masyarakat termasuk kepada kepala sekolah PAUD. Hal ini bisa mengubah
mindset yang semula adalah pencari pekerjaan menjadi pencipta pekerjaan.
Serta dengan berwira usaha bagi kepala sekolah PAUD dapat membangun
mitra bisnis yang nanti dapat bermanfaat bagi kelembagaan PAUD.
Sebagai sebuah gambaran bagaimana dan cara apa untuk membangun
kewirausahaan bagi kepala sekolah PAUD, hal-hal yang perlu menjadi garis
bawah adalah poin-point dalam gambar berikut

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 19


Integritas

Kualitas Sukses Modal

Pasar

Gambar 2 Strategi Kewirausahaan

Dari gambar 2 kita melihat bahwa dengan menguatkan empat pilar yaitu
integritas, modal, menguasai pasar, dan meningkatkan kualitas barang
dagangan maka kesusksesan erhadap wirausaha itu akan terwujud. Bagi kepala
sekolah PAUD, menunjukkan integritas, tanggung jawab sebagai kepala
sekolah dan menunjukkan semangat tinggi untuk memulai usaha mandiri tentu
akan menunjang keberhasilan wirausaha. Pilar kedua adalah modal,
keberhasilan suatu wirausaha juga melalui penghitungan modal yang tepat dan
efisien.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dalam buku ajar ini adalah sebagai berikut
1. Untuk memulai kegiatan kewirausahaan, kepala sekolah baiknya
mengetahui secara mendalam konsep wirausaha itu sendiri. Penguatan
konsep wirausaha ini akan menunjang kegiatan wirausaha.
2. Kepala sekolah PAUD memiliki jiwa wirausaha. Pada dekade yang lalu,
pendapat yang mengatakan bahwa wawasan kewirausahaan tidak dapat
diajarkan. Akan tetapi kepustakaan pada era globalisasi ini menuntut agar
kewirausahaan itu dimasukkan dalam setiap kurikulum baik itu pendidikan
di sekolah maupun pada pendidikan tinggi. Bervariasinya anggapan yang
timbul, mencerminkan bahwa wawasan lingkungan yang harus dikuasai dan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 20


dimiliki oleh seorang wirausaha adalah sebuah hutan liar yang penuh akan
kemungkinan hidup dan mati bagi yang memasukinya. Konteks ini
mengharuskan bahwa seorang wirausaha paling tidak harus memiliki
karakter lain yang tidak dimiliki oleh orang lain. Berdasarkan hal diatas,
karakteristik yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang akan berwirausaha
menurut Harimurti (2001: 13) adalah sebagai berikut :
a) Memiliki tanggung jawab pribadi
b) Dinamis dan mampu memimpin
c) Mempunyai sikap optimis atas suatu peluang
d) Mampu mengantisipasi resiko
e) Ulet dan gigih, bertekad penuh
f) Enerjik dan cerdas
g) Mampu melihat peluang
h) Kebutuhan untuk berprestasi
i) Kreatif dan informatif
a) Mampu mempengaruhi orang lain
b) Tidak bergantung pada orang lain
c) Berinisiatif untuk maju
d) Bersikap positif untuk setiap perubahan
e) terbuka atas kritik yang membangun
f) Melihat potensi masa depan
g) Cepat dan tanggap terhadap sebuah situasi
3. Kepala sekolah mampu merencanakan program kewirausahaan. Demi
merencanakan sebuah kegiatan kewirausahaan bagi kepala sekolah PAUD

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 21


BAB III
KEWIRAUSAHAAN

A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata entrepreneurship. Konsep entrepreneurship
ini bermula dari bahasa perancis enterprende yang berarti memulai atau
melaksanakan. Jika dilihat dari suku kata dalam bahasa Indonesia, wirausaha
itu berasal dari kata wira yang berarti utama, gagah, berani. Swa yang berarti
sendiri, Sta yang berarti sendiri. Sedangkan kata usaha berarti kegiatan yang
produktif. Berasal dari kesimpulan diatas, kewirausahaan berarti memulai
usaha sendiri dengan berani dan siap menanggung resiko apapun yang akan
menimpanya.

Kewirausahaan itu sendiri merupakan sebuah jiwa atau pemikiran yang


diperlukan untuk memulai usaha sendiri tanpa bergantung kepada lembaga
tertentu. Mengolah modal sendiri, mengelola program kerja sendiri dan
membagi hasil atas keputusan sendiri. Kaurilsky (1998) berpendapat bahwa
kewiruasahan merupakan usaha untuk menerapkan sebuah kreatifitas dan
inovasi untu memecahkan sebuah masalah. Memecahkan masalah tersebut
untuk menciptakan peluang untuk menciptakan sebuah keberhasilan.
Kreatifitas tersebut menggabungkan ide-ide bagi sebuah inovasi untuk
memiliki usaha baru tanpa bergantung kepada orang lain.

Penekanan utama dalam kewirausahaan adalah sebuah semangat, sikap teguh


yang nanti membentuk perilaku seseorang untuk membangun atau menangani
usaha atau kegiatan yang dalam upayanya mencari, menciptkaan, dan
menerapkan cara kerja sebuah produk baru dengan sebuah efisiensi sebagai
upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik sehingga memperoleh
keuntungan lebih. Kewirausahaan juga berarti suatu proses kreatifitas

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 22


1. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Menurut Ditjen PMTK (2010: 9-11) Ada dua jenis karateristik atau
dimensi kewirausahaan yaitu:
a. kualitas dasar kewirausahaan, yang meliputi kualitas daya pikir, daya
hati/qolbu, dan daya pisik; dan
b. kualitas instrumental kewirausahaan, yaitu penguasaan lintas disiplin
ilmu. Berikut dijabarkan seperlunya tentang dua karakteristik/dimensi
kewirausahaan:
c. Kualitas Dasar Kewirausahaan
1) Daya Pikir
Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki
karakteristik/dimensi- dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif;
berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil; berpikir divergen;
berpikir mengembangkan; pionir berpikir; berpikir menciptakan
produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah
dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab- akibat; berpikir lateral;
berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir
kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal;
terampil mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas
berpikir sangat tinggi.
2) Daya Qolbu/Hati
Kualitas dasar daya hati/qolbu kewirausahaan memiliki
karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: prakarsa/inisiatif
tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru;
proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif; berani mengambil
resiko; berani berbeda; pro perubahan dan bukan pro kemapanan;
kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki
tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus;
berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah;

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 23


bekerja keras; berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk
memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang terbaik;
melakukan perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran
dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik;
membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan
lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya saing
tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif;
sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir,
bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan
tantangan baru; selalu membangun keindahan cita rasa melalui seni
(kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.); bersikap mandiri akan tetapi
supel; tidak suka mencari kambing hitam; selalu berusaha
menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya; terbuka
terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih
baik (meningkatkan/mengembangkan); tidak pernah merasa puas,
terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan
selanjutnya; dan keinginan menciptakan sesuatu yang baru.
3) Daya Pisik
Kualitas dasar daya pisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/
dimensi-dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur;
memelihara ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi
yang tinggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan
dan kebahagiaan hidup.
d. Kualitas Instrumental Kewirausahaan
Jika seseorang ingin menjadi wirausahawan sukses, maka selain
memiliki kualitas dasar kewirausahaan sebagaimana diuraikan
sebelumnya, dia harus juga memiliki kualitas instrumental
kewirausahaan yang kuat yaitu penguasaan disiplin ilmu, baik mono
disiplin ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu.
Kewirausahaan bukanlah sekadar monodisiplin (ekonomi, matematika,
manajemen, dsb.) dan juga bukan hanya antar disiplin ilmu

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 24


(manajemen perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dsb.),
akan tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan,
dsb.).
Karateristik/ dimensi-dimensi kewirausahaan yang telah dijelaskan di
atas merupakan sifat dasar dari kemampuan yang harus di miliki oleh
kepala sekolah. Karakteristik tersebut dapatdiketahui kepala sekolah
sejak ia lahir maupun dari latar belakang pendidikan yang ia tempuh.
Kesimpulannya dari kemampuan/ karakteristik kewirausahaan di atas
mempunyai arti bahwasannya individu tersebut memiliki inisiatif tinggi
mengenai hal-hal baru yang dapat ia ubah menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

2. MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN
Menurut Slamet PH (2010: 12) yang dapat dilihat dari Lampiran tentang
Instrumen Profil Diri Kualitas Dasar Kewirausahaan yakni Cara-cara
mengembangkan kewirausahaan dilakukan melalui pentahapan sebagai
berikut;
“Pertama, melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan
kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui pengisian daftar kualitas
kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan
yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya. Hasil pengisian
daftar/jawaban tersebut berupa profil diri kewirausahaan.
Kedua, berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan),
selanjutnya ditempuh melalui berbagai upaya yang disebut “belajar”.
Ketiga, mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai
upaya, misalnya: berpikir sendiri (otak kita kaya untuk berpikir), membaca
(buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar dari
wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan
wirausahawan sukses, mengikuti seminar, mengundang wirausahawan
sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di televisi, atau cara-cara lain
yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan”.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 25


Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru (kreatif) dan/atau
mengembangkan sesuatu yang sudah ada (inovasi) dan kesanggupan hati
untuk mengambil resiko atas kreativitas dan inovasinya serta
melaksanakannya secara terbaik yaitu sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun,
progresif, pantang menyerah, maksimal (all out), dan profesional sehingga
nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai.
a. Menjadi Seorang Wirausaha Yang Sukses
Kepala sekolah PAUD sebagai wirausaha memiliki tiga kompetensi
pokok yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap/sifat kewirausahaan.
Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan, keterkaitan ketiga
kompetensi tersebut digambarkan sebagai berikut:

Pengetahuan

Perusahaan
(Sekolah)

Keterampilan Sifat

Gambar 2 : Kompetensi (Hisrich & Peters, 2005)

Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan


sikap/sifat. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di
otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah
kemampuan menerapkan pengetahuan. Sifat/sikap adalah sekumpulan
kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang (Hisrich &

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 26


Peters, 2005). Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi
tersebut akan gagal sebagai wirausahawan yang sukses.

Keterampilan-keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh seorang


wirausahawan menurut Hisrich & Peters (2000: 69) adalah keterampilan
teknikal, manajemen bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal.
Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara, mendengar,
memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi,
membangun jaringan, gaya manajemen, melatih, bekerja sama dalam
kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan bisnis
dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan
manusiawi, pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi,
dan mengelola perubahan. Jiwa wirausahawan personal
meliputi; disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko
diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras, pemimpin
visioner, dan mampu mengelola perubahan.

b. Mampu Menerapkan Prinsip-prinsip Kewirausahaan


Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah menerapkan prinsip-
prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah, yaitu :
(1) mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan
melalui cara berpikir dan cara bertindak;
(2) mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam
berbagai kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan sekolah;
(3) mampu menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan (kreatif,
inovatif, dan produktif) di kalangan warga sekolah (Syaiful Sagala,
2009: 133).
B. KEPALA SEKOLAH DAN WIRAUSAHA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah, dijelaksan bahwa salah satu tugas dari kepala

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 27


sekolah adalah melaksanakan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah yang
meliputi: inovasi dan kreatifitas, bekerja keras, pantang menyerah, motivasi
yang kuat. Dari peraturan yang telah dijelaskan, kepala sekolah diharuskan
memiliki kompetensi tersebut dalam melakukan tugas karena bermanfaat
bagi kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah, mencapai keberhasilan
sekolah, melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin,
menghadapi kendala sekolah, dan mengelola kegiatan sekolah sebagai sumber
belajar siswa. Berikut yang telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 mengenai konsep kompetensi
kewirausahaan kepala sekolah.
1. Inovasi dan Kreativitas
Salah satu dari kompetensi kewirausahaan kepala sekolah/madrasah yaitu
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasahnya. Hal yang perlu ditingkatkan dari inovasi dan
kreativitas kepala sekolah di sekolah yakni hal yang pertama dilakukan
hendaknya mengetahui dan mampu menerapkan konsep inovasi dan
kreativitas dalam mengembangkan sekolah.
a. Definisi Inovasi dan Kreativitas
Menurut pendapat Zimmerer (2005 :40) kreatifitas adalah kemampuan
mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk
meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang.
Sedangkan menurut Drucker (1985: 35) kreativitas dan inovasi
merupakan dimensi-dimensi penting kewirausahaan. Kreativitas adalah
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada
sebelumnya. Sedang inovasi adalah penciptaan sesuatu yang berbeda
dari sebelumnya. Contoh hasil inovasi adalah kantin jujur, pembelajaran
anti korupsi, pembelajaran PAIKEM, manajemen sekolah bersertifikasi
ISO, unit produksi sekolah sebagai tempat praktik siswa untuk
memperoleh pengalaman nyata di dunia kerja, dan lain-lain.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 28


Theodore Levit mengungkapkan bahwa kreatifitas adalah memikirkan
hal- hal baru dan inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Berkaitan
dengan itu Suryana (2008: 14) menerangkan menurut Zimerrer,
kewirausahaan adalah penerapan kreatifitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sekaitan dengan aspek kreatifitas
dan inovasi, Kewirausahaan secara umum sebagai sifat keutamaan,
kegagahan, keberanian atau keteladanan dalam melakukan kegiatan
untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui pembuatan atau
penambahaan manfaat dari sesuatu guna dijual dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Kreatifitas juga sebagai daya cipta, dalam
konteks enterpreneurship mengungkapkan bahwa, memahami kreatifitas
(daya cipta) akan memberikan dasar yang kuat untuk membuat modul
atau perangkat tentang kewirausahaan. Peran sentral dalam
kewirausahaan adalah adanya kemauan yang kuat untuk menciptakan
sesuatu seperti:
1) Sebuah organisasi yang baru
2) Pandangan baru tentang pasar
3) Nilai-nilai corporet yang baru
4) Proses-proses baru manufaktur
5) Produk-produk dan jasa baru
6) Cara-cara baru dalam mengelola sesuatu
7) Cara-cara baru dalam mengambil keputusan
8) Cara-cara baru dalam proses pengambilan keputusan
9) Cara-cara baru dalam mengelola unit

Dengan demikian agar seorang menjadi kreatif, ia memerlukan aktifitas


berfikir kreatif, karena tidak mungkin dapat menciptakan hal baru tanpa
berfikir terlebih dahulu. Hamalik dalam Suherman (2008: 57)
mengemukakan, dalam berfikir kreatif meminta urutan pendapat,

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 29


pengalaman, informasi dan gagasan sehingga tercipta ide-ide baru yang
lebih baik.

Suherman (2008: 58) mendefinisikan kreatifitas sebagai daya cipta yang


bernilai lebih tinggi dan positif dalam membuat atau menghasilkan
suatu produk baru yang lebih pragmatis. Nilai lebih dapat diartikan
sebagai lebih baru, lebih baik, lebih bagus, lebih benar, lebih
modifikatif, lebih bermanfaat untuk masarakat luas, dan lebih mudah
diperoleh.

b. Ciri-ciri Kepala Sekolah Inovator


Menurut Kirton (1976: 24), adapun ciri-ciri seorang yang memiliki
karakteristik sebagai inovator yakni sebagai berikut:
1) Mengerjakan tugas dengan cara yang tidak konvensional
2) Menemukan masalah dan memecahkannya dengan cara yang tidak
liniear
3) Lebih tertarik pada hasil dari pada proses
4) Tidak senang pada pekerjaan yang bersifat rutin
5) Kurang senang pada kesepakatan
6) Kurang sensitif terhadap orang lain

Ciri tersebut menunjukan bahwasannya seorang inovator memiliki sikap


yang lebih beda dari orang biasanya. Kepala sekolah tidak memiliki
sikap lebih memperhatikan terhadap sistem pekerjaan yang ada.
Misalkan rutinitas waktu, pekerjaan yang dilakukan, dan cara
melakukan pekerjaan tersebut bersifat sistemasi dari sekolah.
Tetapikepala sekolah sebagai seorang inovator, ia melakukan pekerjaan
dengan cara yang orang lain tidak dikerjakan. Misalkan, waktu
pekerjaan yang dilakukan oleh orang pada umumnya bisa melebihi jam
kerja ataupun kurang dengan catatan ia sesuai dengan tujuan yang ia

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 30


cari untuk pekerjaannya dan sekolah. Cara-cara Kepala Sekolah
Melakukan Inovasi

Menurut Kirton (2005: 25), cara-cara untuk melakukan sebuah inovasi


yakni dijabarkan dengan hal berikut:
1) Anda harus ke luar dari kawasan yang membuat anda nyaman
(comfort zone)
2) Jangan berpikir dengan cara yang sudah terbiasa ada/dilakukan
3) Bergerak lebih cepat dibanding orang lain (pesaing) agar tidak
didahului orang lain
4) Dengarkan ide stakeholders sekolah
5) Bertanyalah kepada warga sekolah dan stakeholders apa yang perlu
diubah di sekolah ini secara berkala
6) Dorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi selamat
7) Berharap untuk menang,memiliki kesehatan dan kekuatan
8) Rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide-ide baru

Dari penjelasan di atas, cara-cara melakukan inovasi memiliki kegiatan


yang tidak biasa dilakukan kepala sekolah pada umumnya. Hal ini dapat
dilihat dari cara berpikir, waktu pekerjaan, dan cara melakukan
pekerjaan berbeda dari orang lainnya. Kepala sekolah dapat menerima
saran dari bawahan, yang pada umumnya kepala sekolah lain lakukan
itu membimbing bawahannya.

2. Bekerja Keras
Usaha mengembangkan sekolah memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan
biaya serta membutuhkan kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang
lama. Kita harus bekerja keras secara terus-menerus. Anda sebaiknya
jangan hanya mengandalkan bekerja keras atau mengandalkan pisik tetapi
juga mengandalkan kerja cerdas atau mengandalkan otak. Keras keras dan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 31


cerdas saja belum cukup tanpa diikuti oleh kerja ikhlas dan kerja tuntas
(Collis & Le Boeuf, 1997).
a. Definisi Bekerja Keras
Kerja keras ialah kegiatan maksimal yang banyak menguras tenaga,
pikiran, dan waktu untuk menyelesaikan sesuatu. Kerja keras kadang
lupa waktu, lupa kesehatan, dan lupa lainnya. Orang yang keranjingan
kerja keras disebut workcholic. Orang kadang-kadang sering salah
perhitungan. Dengan kerja keras tanpa mengenal waktu dan kesehatan;
maka akan banyak mendapatkan uang. Tetapi mereka lupa apa gunanya
uang banyak kalau akhirnya jatuh sakit. Kadang- kadang semua uang
yang sudah terkumpul tidak cukup untuk menyembuhkan penyakit.
Oleh sebab itu, perlu keseimbangan antara kerja keras dan istirahat.
Motif orang bekerja keras bermacam-macam. Ada yang untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, papan, rekreasi, dan
uang) yang selalu tak terbatas atau tak pernah cukup, untuk melakukan
yang terbaik, untuk mendapatkan penghargaan atau, ingin
mengaktualisasikan dirinya. Jika seseorang ditanya, “Mengapa Anda
sukses?”. Jawabnya cenderung adalah karena kerja keras (Collis & Le
Boeuf, 1997).
b. Tujuan Kepala Sekolah Bekerja Keras
Kepala sekolah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Berikut disampaikan (Collis
& Le Boeuf, 1997) tentang beberapa cara untuk mempengaruhi
seseorang agar mau bekerja keras;
1) Tanamkan keyakinan bahwa banyak bukti keberhasilan seseorang
karena kerja keras. Apabila kita ditanya tentang keberhasilan kita,
maka jawaban kita adalah berkat kerja keras.
2) Tanamkan keyakinan, “Saya harus bekerja keras agar yang saya
butuhkan tercapai”. “Jangan mengharapkan sesuatu, jika tidak
berbuat sesuatu”.
3) Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 32


Banyak penganggur ingin bekerja. Mengapa mereka yang sudah
mendapat pekerjaan ingin menganggur?
4) Tentukan target yang harus dicapai.
5) Tunjukkan kerja keras Anda untuk dijadikan contoh bawahan Anda.

Hal di atas menunjukkan bahwasannya kepala sekolah diharapkan


mampu bekerja keras dengan pikiran, tenaga dan waktu dalam
melakukan pekerjaan. Kepala sekolah dapat menjadi acuan bawahan
untuk melakukan pekerjaan dengan kerja keras agar berhasil mencapai
tujuan yang ditetapkan sekolah.

3. Motivasi Kuat (Komitmen)


Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras
dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang
motivasi membantu para kepala sekolah untuk menumbuhkan motivasi
kerja yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah. Teori cara memotivasi diri sendiri ini
bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri tetapi juga bawahan kepala
sekolah. Motivasi membantu wirausahawan dalam menggunakan sikap
mereka untuk mengendalikan situasi.
a. Definisi Motivasi
Motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan
sukarela (volunter) yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Motivasi
dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Menurut Husaini Usman (2009) menjelaskan bahwa motivasi adalah
keinginan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Selain itu Husaini Usman (2009) menambahkan, motivasi adalah

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 33


keinginan untuk melakukan sesuatu dalam rangka untuk memenuhi
kepentingan (sesuatu yang dianggap penting oleh siapa dalam bentuk
apa) yang bersumber dari kebutuhan (kebutuhan dasar, sosial,
aktualisasi diri, dsb).
b. Tujuan Kepala Sekolah Memiliki Motivasi yang Kuat
Kepala sekolah perlu memiliki motivasi yang kuat agar sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
Dengan penjelasan, secara pribadi kepala sekolah memiliki motivasi
yang kuat untuk melakukan sesuatu secara terbaik, dan dia juga
mampu membuat warga sekolahnya termotivasi sehingga mereka
memiliki motivasi kerja yang kuat untuk mengembangkan sekolahnya
(Ditjen PMTK, 2010: 36).
c. Cara-cara Kepala Sekolah Menumbuhkan Motivasi yang Kuat
Adapun cara kepala sekolah dalam menumbuhkan motivasi yang kuat
untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya yang dijelaskan olehDitjen
PMTK (2010: 37) sebagai berikut;
1) Berpikiran positif, ketika mengkritik orang begitu terjadi
ketidakberesan tetapi kita memberi dorongan positif agar mereka
terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita sendiri
tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu. Kepala sekolah dalam
hal ini sebagai model.
2) Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat
untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak
mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, ”Saya juga
bisa” dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi. Kepala
sekolah dalam hal ini sebagai agent of change.
3) Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tidak
dimiliki orang lain.
4) Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas
dan laksanakan.
5) Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 34


6) Ingin selalu melakukan yang terbaik
7) Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-
nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk
memulai.

Berdasarkan penjelasan di atas, kepala sekolah dalam memotivasi diri


sendiri dan orang lain dengan melibatkan pengalaman jatuh bangunnya
dalam mengarungi pekerjaan yang telah didapatkan dari diri kepala
sekolah itu sendiri. Kemampuan yang dimiliki kepala sekolah menjadi
acuan kepada bawahan untuk menambah pengetahuan dan wawasannya
terhadap motivasi kepala sekolah dalam menghadapi pekerjaan.

4. Pantang Menyerah
Menurut Murphy dan Peek (1980:8) guna mencapai sukses aku karier,
seseorang harus memulai dengan keras dan pantang menyerah atau ulet,
selain itu harus diikuti dengan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan
pengelolaan kegiatan usahanya. Wirausahawan harus dapat bekerja sama
dengan orang lain, berpenampilan baik, tepat dalam membuat keputusan,
memiliki dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
a. Definisi Pantang Menyerah
Menurut Ditjen PMTK (2010: 37) pantang menyerah adalah daya tahan
seseorang bekerja sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Pantang
menyerah adalah kombinasi antara bekerja keras dengan motivasi yang
kuat untuk sukses. Orang yang pantang menyerah selalu bekerja keras
dan motivasi kerjanya juga tak pernah pudar.
b. Membangun Sikap Pantang Menyerah Kepala Sekolah
Kalau anda mempunyai kecenderungan mudah menyerah, maka
langkah pertama pertamayang paling penting adalah mengakui
kelemahannya itu.Dengan menyadari hal tersebut anda akan lebih siap
untuk memperbaikinya dari Mario Seto (2010: 45-46) :
1) Motivasikanlah diri anda untuk mengembangkan sikap pantang

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 35


menyerah.Sikap inidiperlukan untuk meraih keberhasilan dalam
hidup. Perhatikanlah artis, atlit, karyawan dapat menajak karirnya
karena berprestasi, mereka umumnya memperjuangkan yang ingin
diraihnya dengan daya dan upaya yang optimal. Sebaliknya, orang-
orang yang mudah menyerah, frustasi dan mudah putus asa adalah
orang-orang yang gagal.
2) Berpikirlah bahwa anda bisa dan berhasil meraih yang anda
inginkan. Keyakinan ini membuat anda lebih efektif dibandingkan
bila Anda terlalu mengantisipasi kemungkinan buruk. Menurut para
ahli, orang yg optimis mempunyai kemungkinan yg lebih besar untuk
berhasil dibanding orang yang pesimis. Mengapa? Karena keyakinan
yg positif dapat mempengaruhi mentaldan fisik secara signifikan
untuk mendapatkan yang di yakinkannya.
3) Arahkan mata anda pada tujuan, bukan pada hambatan. Bila anda
memandang pada tujuan, maka hambatan tidak menakutkan. Tapi
sebaliknya, bila anda terfokus pada hambatan maka anda mudah
kehabisandaya juang.
4) Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yang
mantap. Hadapi dan alamilah pengalaman dan petualangan baru.
Keberanian yg benar bukanberarti seperti orang yg terjun bebas ke
jurang, tapi seperti orang yang menuruninya setahap demi setahap
dengan persiapan yang matang. Kalau anda tidak berani mengambil
resiko, tentu anda berada pada tempat yang aman namun anda tidak
akan berkembang.
5) Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian.Anggaplah
tantangan sebagai "Sparring Pathner" yang dapat membuat anda
semakin kuat, bukan sebagai raksasa yang menelan anda. Semakin
banyak tantangan, semakin berani menghadapinya maka semakin
terbentuk karakter yang kuat.
6) Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa anda tidak akan
berhasil bila pada usaha anda mengalami kegagalan. Belajarlah dari

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 36


kegagal itu agar di dapat gambaran yang lebih baik lagi.
7) Teruslah berusaha, terkamlah segala kesempatan yang ada, karena
kesempatan itu tak datang untuk kedua kalinya, tidak ada
pendobrak kegagalan yg sekuat nilai "kegigihan". Ingatlah filsofi air
yang bisa melubangi batu dengan tetesan yang terus terus-menerus.
8) Imbangi kegigihan anda dengan pemikiran yang kreatif. Bila
perjalanan anda terhalang oleh batu cadas, anda tidak perlu
membenturkan kepala Anda untuk membuktikan bahwa Anda
pantang Menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah bagaimana
cara untuk mengatasinya. Maka carilah jalur alternatif.
9) Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah
keberhasilan orang lain memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan
dan kesalahan oranglain tanpa harus mengalaminya sendiri. Dengan
cara tersebut anda menghemat banyak sekali waktu dan energi Anda
yang sangat berharga.

Dari penjelasan di atas untuk menumbuhkan sikap pantang menyerah


dalam mencari solusi dari masalah, kepala sekolah diperlukan sikap
penuh semangat, ulet, dan tidak putus asa dalam menjalankan
kegiatan/ kendala pekerjaan yang dihadapi. Dari hal tersebut kepala
sekolah akan mendapatan energi positif dalam menciptakan suasana
baru untuk pekerjaannya, sehinggaupayanya itu dapat ditransferkan
ke bawahannya.

C. MANFAAT
Secara umum, mempelajari kewirausahaan bagi kepala sekolah PAUD
mempunyai manfaat untuk individu dan bagi sekolah PAUD yang
dipimpinnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 37


Bagi Kepala Sekolah :
1. Mampu memenuhi kebutuhan pribadi ataupun mendukung pekerjaan
utama sebagai sumber perekonomian keluarga.
2. Mampu memberikan inovasi terhadap pengembangan diri dan kreatifitas
diri.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala,
5. Memiliki naluri kewirausahaan yang dapat ditransformasikan untuk
orang lain
6. Menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya, khususnya mengenai
kompetensi kewirausahaan

Bagi satuan PAUD


1. Sebagai sumber pendapatan lain bagi sekolah dalam menunjang
keuangan pendapatan sekolah
2. Sebagai media pemasaran lahan wirausaha kepala sekolah
3. Sebagai pembelajaran bagi para anak usia dini
4. Sebagai bahan percontohan PAUD Mandiri dalam percontohan sumber
pendapatan sekolah bagi satuan PAUD lain

D. PRINSIP
Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling utama adalah keberanian atau
keluar dan meninggalkan rasa takut akan gagal. Makna keberaniani disini
adalah tindakan dimana seseorang harus teguh mengambil sikap atas
peluang-peluang yang muncul dalam hidup yang dijalani, terutama peluang
untuk mendirikan usaha. Wirausahawan tidak mengenal ketakutan akan
pengalaman kegagalan masa lalu, tapi mengenal pada tingkat seseorang
berani mengambil Resiko. Setiap kegiatan kewirausahaan itu pasti menemui

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 38


kegagalan, akan tetapi memandang kegagalan sebagai tahapan yang harus
dihadapi .

Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir
optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan, karena dengan
begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan
menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang. Juga disamping
itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita
menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita
lakukan untuk usaha kita.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 39


E. LANGKAH-LANGKAH

No Uraian Kegiatan Keterangan


1 Mempersiapkan Jiwa-wira usaha 1. Mempersiapkan mental dan pola pikir Jiwa wirausaha adalah hal utama yang
untuk berinovasi diperlukan dalam mempersiapkan dan
2. Melihat contoh sukses dalam wirausaha memulai kegiatan wirusaha
3. Merencanakan dengan keluarga atau orang
terdekat
4. Membuat daftar Manfaat untuk satuan
PAUD daftar wirausaha
2 Pengamatan Pasar 1. Menentukan barang apa yang masih dapat Kegiatan ini adalah untuk mencari dan
diserap atau diminta pasar. memperoleh “bahan keterangan
2. Menentukan kegunaan bahan Berapa: mengenai pasaran”,
perhari, perminggu, perbulan, dan
seterusnya
3. Mengidentifikasi waktu penggunaan barang
ataukah perhari, musiman, ataukah setiap

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 40


saat
4. Bagaimana cara distribusinya ataukah
diambil sendiri atau diantar
5. Mengidentifikasi persaingan apakah berat
ataukah ringan
6. Mengidentifikasi calon pembeli,
merupakan pembeli langsung atau melalui
perantara atau tangan kedua

3 Menentukan jenis usaha dan 1. Mengatur potensi usaha sesuai dengan Menentukan jenis usaha adalah
modal kebutuhan pasar, selama kebutuhan telah bergantung dari modal yang kita miliki,
diketahui. jika mengambil keputusan untuk
2. Menciptakan jenis kebutuhan pasar, sesuai meminjam bank maka tentukanlah
dengan potensi usaha dampak resiko yang diterima dari
3. Menentukan jenis usaha dengan pelaksanaan proses usaha
memperhatikan besar modal
4. Menentukan modal apakah dengan uang
yang dimiliki atau dengan pinjaman Bank
atau lembaga lain

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 41


5. Memperhatikan inflasi
6. Memperhitungkan rugi
4 Menentukan besar usaha 1. menentukan Lama proses produksi Besar usaha adalah usaha apa yang akan
2. menentukan Lama siklus barang kita jalani sesuai dengna modal yang kita
3. merancang Penekanan biaya miliki
4. merancang apa permintaan pasar
5. mengidentifikasi dan merencanakan
kelancaran pembayaran
6. Mengidentifikasi persaingan yang
mungkin terjadi pada proses usaha
5 Pengaturan produksi dan 1. Merencanakan atau memilih barang yang Pengaturan produksi ini akan berlaku bila
penyediaan barang dagangan akan di produksi maupun dijual kita menyediakan dan memproduksi
2. Memilah barang dagangan yang sesuai barang yang akan dijual sendiri
dengan permintaan
3. Memproduksi dan mempelajari bahan
baru yang belum pernah dijual
sebelumnya dan atau langka di daerah
tersebut

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 42


6 Menentukan harga jual 1. Mengidentifikasi dan memperkirakan menentukan harga jual dengan melihat
bahwa keuntungan minimal harus sama mangsa pasar adalah penting dalam
dengan bunga modal keberhasilan wirausaha
2. Menentukan harga yang pas dengan daya
beli konsumen disekitar
3. menentukan harga umum dan persaingan
harga dengan penjual lain
4. Menentukan komisi untuk agen penyedia
distribusi barang
5. menentukan cara pembayaran bagi para
pembeli
6. Menyesuaikan dengan kualitas
7 Membuat atau membeli produk 1. Menentukan apakah keseluruhan proses Faktor yang perlu diperhatikan
pembuatan produk yang akan dijual a. Kemampuan modal si pengusaha;
ditangani oleh usaha sendiri b. Jumlah tenaga dan mutunya;
2. Apakah ada sebagian proses tersebut yang c. Keadaan pasar;
dipercayakan kepada pengusaha lain. d. Keuntungan
Usaha yang dilaksanakan membeli barang e. Tempat dan fasilitas atau
setengah jadi ataupun sama sekali barang

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 43


jadi dari pengusaha lain kemudahan yang ada
8 Penjualan Barang 1. Menjual barang dengan pelayanan prima
kepada pembeli
2. membentuk hubungan baik dengan pasar
3. Menerapkan penjualan yang transparan
dan strategi mareting jitu
9 Memperkenalkan barang Tujuan utama kegiatan ini adalah agar calon Memperkenalkan barang
pembeli tahu dan selanjutnya diharapkan
suka membeli barang-barang yang
ditawarkan.
Perlu diusahakan cara-cara:
a. Mengingatkan mereka pada barang itu
dan bahwa mereka membutuhkan.
b. Menonjolkan ciri daan kegunaan
barang tersebut serta dimana barang
itu dapat diperoleh.

10 Proses Promosi Pada proses promosi dapat diterapkan Sasaran yang dituju oleh setiap

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 44


beberapa strategi yaitu pengusaha ialah lakunya barang atau
a. Potongan harga jasa yang dihasilkan atau ditawarkan.
b. Penjulan kredit Motif pembelian adalah pengaruh-
c. Pemberian contoh barang secara gratis pengaruh atau pertimbangan-
d. mengadakan Pameran-pameran pertimbangan yang mendorong atau
e. Undian dan dan pemberian kupon membuat seseorang membeli barang
f. Membuat iklan dan reklame tertentu atau membeli dari penjual
g. Menjadi sponsor barang tertentu.

11 Distribusi Barang Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam Pendistribusian barang adalah proses
memilih dasar saluran distribusi: dimana barang beredar hubungan baik
a. Struktur pasar yang akan dimasuki. baik itu dengan mitra usaha maupun
Siapa dan berapa yang akan menjadi pembeli
pembeli langsung.
b. Sifat produk yang akan dijual. Produk
dapat dijual langsung atau harus lewat
agen atau pengecer atau keduanya.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 45


12 Perluasan Pasar Dalam perluasan pasar hal-hal yang perlu Mengembangkan mangsa pasar adalah
diperhatikan adalah sebagai berikut : untuk proses keberlanjutan
a. Menjaga hubungan baik dengan
pembeli maupun distributor barang
b. Tanggap dalam mengenal kebutuhan
pasar
c. Menggunakan metode online service
sebagai pendukung kegiatan wirausaha
agar mencakup semua wilayah
d. Menambah spesifikasi penjualan
produk
e. Meninggikan target penjualan apabila
semua sudah terpenuhi
13 Mendukung kelembagaan Apabila proses wirausaha bagi kepala sekolah Bagi kepala sekolah yang berhasil
PAUD PAUD sudah berjalan dan dirasakan cukup dalam menerapkan proses wirausaha,
untuk membantu keuangan pribadi kepala ada baiknya mendukung sumber dana
sekolah maka kegiatan wirausaha bagi kepala kelembagaan PAUD tersebut
sekolah PAUD, diharapkan mendukung
kelembagaan PAUD yang perlu diperhatikan

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 46


adalah sebagai berikut :
a. Menjadikan wirausaha yang dijalani oleh
kepala sekolah PAUD sebagai sumber
dana lain bagi kelembagaan PAUD
selain apa didapatkan dari sumbangan
pendidikan wali murid
b. Mengatur keuangan kelembagaan PAUD
dengan siklus keuangan yang transparan
dan kompatibel
c. Kepala sekolah dapat menyediakan dan
menjual barang, produk atau jasa yang
dibutuhkan peserta didik untuk
mendukung kegiatan aktivitas
pembelajaran atau kegiatan di PAUD
d. Kepala sekolah membuat link bagi mitra
usaha dan kelembagaan PAUD
e. Menjalin hubungan baik dengan orang
tua wali demi sebagai mitra bisnis
keberlangsungan kelembagaan PAUD

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 47


f. Menjalin kerjasama dengan PAUD
sejenis dalam mengembangkan mitra
usaha

CONTOH KEWIRAUSAHAAN BAGI KEPALA SEKOLAH PAUD

No Jenis Wirausaha Diskripsi kegiatan Pasar Produk


Penjualan
1 Menjual Alat Permainan Menjual alat permainan edukatif seperti puzzle Orang tua wali Penjualan
Edukatif angka, play dough, Lego Angka dan Huruf, dll PAUD, Global Barang
untuk pengembangannya dapat dijual di rumah dan (Online)
secara online
2 Menjahit Pakaian Anak Bagi kepala sekolah yang terampil menjahit usaha Orang tua wali Jasa
menjahit baju adalah sebuah usaha yang PAUD
menjanjikan mengingat permintaan baju adalah
permintaan primer, apabila kepala sekolah tidak
terampil menjahit bisa sebagai jasa perantara

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 48


antara pembeli dan penjahit dengan mengambil
keuntungan dari perantara
3 Jasa pembuatan kostum Setiap PAUD pasti mempunyai kegitan siswa, bagi Orang Tua wali Jasa
kegiatan sekolah kepala sekolah, kegitan tersebut bisa dimanfaatkan PAUD
dengan menerima jasa pembuatan kostum kegiatan
siswa seperti kostum outbond, kostum tari, pernak-
pernik aksesoris
4 Menerima Katering makanan Kegiatan makan siswa PAUD adalah hal yang Orang Tua wali Jasa, Barang
sehat wajar dan sering terjadi. Kepala Sekolah dapat PAUD (Makanan)
mengambil peluang dengan menerima jasa
penyediaan makanan sehat untuk siswa misalnya
untuk kegiatan jumat sehat atau bisa menjadi
perantara
5 Menjual pulsa dan kuota Pulsa untuk komunikasi adalah kebutuhan primer Semua orang Barang
internet bagi individu di era gloalisasi ini. Peluang ini bisa
dimanfaatkan kepala sekolah untuk menjual pulsa
di sela-sela kegiatannya sebagai kepala sekolah
6 Menjual buku edukatif bagi Buku adalah salah satu kebutuhan sekunder bagi Semua orang Barang
parenting dan buku anak setiap individu sebagai salah satu sumber belajar.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 49


menjual buku bisa menjadi sumber pendapatan lain
bagi kepala sekolah

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 50


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bagi kepala sekolah PAUD, kegiatan wirausaha adalah kegiatan penunjang
bagi pekerjaan utama sebagai kepala sekolah. Integritas, Modal, Menguasai
pasar, dan mengedepankan kualitas barang dagangan adalah strategi sukses
untuk keberhasilan kewirausahaan bagi kepala sekolah. Sama seperti tanggung
jawab kepala sekolah, kegiatan kewirausahaan itu memiliki tanggung jawab
yang besar, kegigihan dan keteguhan hati menghadapi setiap masalah dan
kegagalan menjadi kunci agar wirausaha tetap berjalan. Kegiatan wirausaha
mempunyai langkah-langkah dalam pelaksnaaan agar kegiatan wirausaha
tersebut dapat terstruktur dan terencana.

Manfaat kegiatan wirausaha bagi kepala sekolah PAUD adalah dengan


menjalani segala macam proses kegiatan wirausaha maka seolah-olah kepala
sekolah memiliki “mental petarung” yang tinggi dalam menghadapi
permasalahan. Dan mental petarung itu akan berdampak positif bagi
keberlangsungan kelembagaan PAUD. Kepemimpinan yang teguh juga sebagai
contoh bagi bawahannya dalam sebuah struktur organisasi kelembagaan satuan
PAUD.

B. SARAN
Memulai kegiatan wirausaha harus mempunyai mental fighter agar kegiatan
wirausaha dapat terus berjalan meskipun menuai kegagalan. Inti dari kegiatan
wirausaha adalah bangkit dan terus berjuang menghadapi kegagalan. Selain itu
menjadi seorang wirausahawan harus memiliki hubungan relasi yang baik
dengan pasar dan para distributor barang agar dapat memudahkan
wirausahawan dalam membangun usaha mereka.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 51


DAFTAR PUSTAKA

Collis, J., & Boeuf, L.M. (1997). Bekerja Lebih Pintar Bukan Lebih
Keras. Cetakan Kelima (Terjemahan Dabara). Solo: Dabara Publisher.
Ditjen PMPTK. (2010). Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan
Kepala Sekolah. Jakarta: Ditjen PMPTK.
Drucker. (1985). Inovasi dan Kreativitas. Solo: Terjemahan Dabara
Hisrich & Peters. (2002). Kewirausahaan. Solo: Terjemahan Dabara.
Husaini Usman. (2009). PengantarMotivasi. Diadaptasi dari http:
//www.slideshare.net/NASuprawoto/kompetensi-kewirausahaan-kepala- sekolah
by NA Suprawoto Sunardjo, Pengawas Sekolah at Dinas Dikpora Kabupaten
Kebumen pada tanggal 19 oktober 2015 pukul 20.30
Subanar, Harimurti, 2011, Manajemen Usaha Kecil, Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta
Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 52


Latihan Soal

1. Kemitraan atau sering disebut partnership, secara etimologis berasal dari akar
kata partner, yang bermakna ...
a. persekutuan usaha
b. persatuan usaha bersama
c. penggabungan usaha bersama
d. pengambil-alihan usaha

2. PAUD perlu melakukan kemitraan dengan berbagai pihak, melalui salah satu
cara berikut ini ...
a. Melakukan loby dengan instansi
b. melakukan kompetisi
c. membuat nota kesepahaman
d. mengamati pesaing

3. Berikut ini beberapa syarat yang diperlukan untuk membangun kemitraan...


a. salah satu pihak mendapatkan keuntungan
b. memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi
d. memiliki SDM yang kompeten

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 53


e. organisasi sudah memiliki pondasi yang kuat dan mandiri

4. Membangun kemitraan menjadi sangat penting baik secara individu atau


organisasi PAUD , dikarenakan...
a. sumber daya organisasi melimpah
b. adanya trend kebutuhan pasar kerja yang selalu berubah
c. organisasi yang sudah berdiri dengan sangat mandiri dan kuat
d. kemampuan yang sudah dimiliki organisasi sudah lengkap

5. Beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh PAUD dalam membangun kemitraan
yaitu sebagai berikut...
13. meningkatkan keuntungan organisasi
14. menambah modal bagi organisasi
15. menunjukkan kemampuan yang dimiliki organisasi
16. peningkatan mutu dan relevansi organisasi

6. Kemitraan perlu dibangun demi meningkatkan eksistensi PAUD . Berikut ini


yang bukan termasuk prinsip dalam membangun kemitraan adalah ebagai
berikut ...
a. kesamaan visi-misi
b. kepercayaan (trust)
c. persaingan dan kompetisi
d. saling manguntungkan

7. Ada banyak pihak yang bisa diajak bermitra kerja dengan PAUD demi
eksistensi PAUD dalam hal penjaminan mutu lembaga, sebagai berikut ...
a. Dinas Pendidikan
b. Badan Akreditasi Nasional PNF (BAN PNF)

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 54


c. Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
d. Asosiasi Profesi

8. Dalam memulai melakukan kerjasama, perlu adanya nota kesepahaman yang


biasa nya dituangkan dalam bentuk sebagai berikut ....
a. Akad Kerjasama
b. Surat pernyataan
c. Penyusunan rencana kerja
d. Monitoring dan evaluasi
9. Ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membangun
kemitraan PAUD dan Dikmas, antara lain sebagai berikut ...
a. Pemetaan - menggali dan mengumpulkan informasi - menganalisis
informasi - penjajagan kerjasama - Penyusunan rencana kerjasama
- Membuat kesepakatan - Penandatanganan akad kerjasama -
pelaksanaan kegiatan
b. Menggali dan mengumpulkan informasi – penjajagan kerjasama –
pemetaan – penandatangan akad kerjasama – pelaksanaan kegiatan
c. Pelaksanaan kegiatan – penanda tanganan akad kerjasama – pemetaan –
menggali dan mengumpulkan informasi - mengumpulkan informasi
d. Penyusunan rencana kerjasama - menggali dan mengumpulkan informasi
- menganalisis informasi - penjajagan kerjasama - Membuat kesepakatan
- pemetaan - Penandatanganan akad kerjasama, pelaksanaan kegiatan

10. Siapa saja yang bertanggung jawab untuk melakukan penanda tanganan kerja
sama kemitraan antara dua belah pihak ...
a. Para karyawan organisasi PAUD beserta pimpinan perusahaan/lembaga
yang diajak kerjasama
b. Pimpinan organisasi PAUD beserta pimpinan perusahaan mitra
kerja
c. Bagian personalia kedua belah pihak

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 55


d. Semua karyawan kedua belah pihak

LATIHAN SOAL

Soal A
1. Sebutkan faktor faktor yang dapat menumbuhkan ide peluang usaha?
2. didalam sumber sumber potensial ada langkah langkah dalam penjaringan ide
jelaskan?
3. Ada 3 kategori sumber peluang usaha, sebut dan jelaskan?
4. Jelaskan pengertian manajemen kewirausahaan?
5. Sebutkan dan jelaskan fungsi fungsi manajemen didalam organisasi?
6. Jelaskan prinsip prinsip manajemen (14 prinsip utama)?
7. Jelaskan pengertian manajemen resiko?
8. Sebutkan komponen komponen dari manajemen resiko (8 komponen?
9. Sebutkan 3 tahapan kerja didalam manajemen resiko?
10. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan finansiil?
11. Jelaskan bagaimana cara untuk mengakumulasi kecerdasan finansiil?

Soal B
1. Sebut dan jelaskan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah PAUD
2. Apa yang menjadi acuan tentang kompetensi kepribadian bagi kepala sekolah
PAUD
3. Bagaimana maksud dari pernyataan dari “Mengelola sistem informasi
satuan/program PAUD dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilam keputusan”
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi manajerial bagi kepala sekolah
PAUD
5. Tulislah sebuah cerita sukses yang anda temukan disekitar anda tentang
wirausaha yang sukses

KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 56


KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN | 57

Anda mungkin juga menyukai