Anda di halaman 1dari 10

 

SILABUS MATERI SNORKELLING


A. PEMANASAN
(1 set, masing-masing set terdiri dari 10 hitungan)
1. Peregangan anggota tubuh dari kepala hingga kaki
a. Kepala & leher
i. Tekuk kepala ke depan.
ii. Tekuk kepala ke belakang.
iii. Tekuk kepala ke kanan.
iv. Tekuk kepala ke kiri.
v. Arahkan kepala ke kanan.
vi. Arahkan kepala ke kiri.

b. Tangan, bahu, & pergelangan tangan


i. Regangkan tangan ke atas.
ii. Regangkan tangan ke kanan.
iii. Regangkan tangan ke kiri.
iv. Regangkan tangan ke samping kanan.
v. Regangkan tangan ke samping kiri.
vi. Regangkan tangan ke depan.
vii. Regangkan tangan ke bawah.
viii. Regangkan tangan ke belakang.
ix. Tarik bahu ke samping kiri.
x. Tarik bahu ke samping kanan.
xi. Tarik bahu kanan ke bawah di belakang kepala.
xii. Tarik bahu kiri ke bawah di belakang kepala.
xiii. Tarik pergelangan tangan kanan.
xiv. Tarik pergelangan tangan kiri.

c. Pinggang
i. Dorong pinggang ke depan.
ii. Dorong pinggang ke samping kiri dengan tangan diulurkan
ke
kanan.
iii. Dorong pinggang ke samping kanan dengan tangan
diulurkan ke
kiri.

d. Kaki, paha, betis, pergelangan kaki, & jari-jari kaki


(Posisi berdiri)
i. Angkat kaki kanan setinggi dada.
ii. Angkat kaki kiri setinggi dada.
iii. Angkat kaki kanan ke belakang hingga tumit menyentuh
pantat.
iv. Angkat kaki kiri ke belakang hingga tumit menyentuh pantat.
v. Angkat kaki kanan secara menyamping setinggi mungkin.
vi. Angkat kaki kiri secara menyamping setinggi mungkin.
vii. Regangkan paha ke arah samping kanan.
viii. Regangkan paha ke arah samping kiri.
ix. Tekuk pergelangan kaki kanan ke arah dalam.
x. Tekuk pergelangan kaki kanan ke arah luar.
xi. Tekuk pergelangan kaki kiri ke arah dalam.
xii. Tekuk pergelangan kaki kiri ke arah luar.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

xiii. Putar pergelangan kaki kanan ke arah luar.


xiv. Putar pergelangan kaki kanan ke arah dalam.
xv. Putar pergelangan kaki kiri ke arah luar.
xvi. Putar pergelangan kaki kiri ke arah dalam.
xvii. Jinjitkan kaki kanan & kiri secara bergantian, dengan tangan
memegang pinggang.
(Posisi duduk)
xviii. Luruskan kaki ke depan, sentuh jari kaki (atau pergelangan
kaki
dengan tangan), sentuhkan dahi pada lutut.
xix. Buka kaki melebar dengan tetap ke arah depan, sentuh jari
kaki
kanan (atau pergelangan kaki) dengan tangan kanan,
sentuhkan
dahi pada lutut.
xx. Buka kaki melebar dengan tetap ke arah depan, sentuh jari
kaki kiri
(atau pergelangan kaki) dengan tangan kiri, sentuhkan dahi
pada
lutut.

2. Peregangan secara khusus pada otot perut


(dalam posisi duduk)
i. Angkat kaki 10°-30° di atas lantai, tahan 10-20 hitungan.
ii. Angkat kaki dari posisi semula hingga 90°-120° secara
berulang kali
sebanyak 10 hitungan.

3. Lari 3 kali putaran kolam renang olympic (50m x 25m).

4. Berenang tanpa alat 100m.

B. Snorkelling

1. Snorkel Clearing
Fungsi:
Membersihkan snorkel dari air atau kotoran lainnya agar
snorkel dapat digunakan untuk bernapas.

Penjelasan:
Pada saat melakukan snorkelling/skin diving, air atau kotoran
lainnya dapat masuk ke dalam snorkle karena hempasan ombak
atau hal lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan teknik snorkel
clearing untuk membersihkan saluran pernapasan bantu kita
(snorkel). Selain itu, teknik ini juga berguna di saat kita
melakukan teknik duck dive & apnea, dan juga di saat kita
melakukan SCUBA diving, di saat kita muncul ke permukaan air
untuk menghirup napas yang berasal dari udara.

Teknik:
▪ Tarik napas sedalam mungkin, lalu tahan.
▪ Masukkan seluruh bagian kepala ke dalam air (termasuk masker &
snorkel) dengan tujuan agar air masuk ke snorkel.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

▪ Muncul ke permukaan air dengan cukup mengeluarkan ujung


snorkelnya saja ke atas permukaan air. Tidak perlu mengeluarkan
seluruh bagian kepala ke atas permukaan air.
▪ Hembuskan napas dari mulut (jangan dari hidung) dengan kuat,
tetapi tetap dengan menyisakan napas di paru-paru dengan
tujuan untuk melakukan hembusan napas kembali jika snorkel
belum bersih dari air/kotoran dengan sekali hembus.
 Pastikan snorkel bersih dari air/kotoran sehingga snorkel dapat
digunakan untuk bernapas.

2. Masker Clearing
Fungsi:
Membersihkan masker dari embun atau objek lain yang
menghalangi penglihatan, tanpa perlu membersihkan masker di
atas permukaan air atau melepas masker dari kepala.

Penjelasan:
Untuk snorkelling/skin diving, teknik masker clearing selalu
diiringi dengan snorkel clearing. Oleh karena itu sebaiknya kita
selalu menyisakan napas di paru-paru kita pada saat melakukan
masker clearing, agar kita dapat melakukan snorkel clearing
jikalau kita membutuhkan napas tambahan untuk menuntaskan
masker clearing tersebut. Hal ini tidak berlaku apabila kita
melakukan masker clearing saat SCUBA diving, sebab saat SCUBA
kita akan memperoleh napas dari tabung oksigen.
Metode masker clearing ada berbagai macam, tetapi yang akan
dijelaskan disini hanya 2, yakni masker clearing dengan 1 tangan
dan masker clearing dengan 2 tangan.

Teknik:
Cara 2 tangan
▪ Tarik napas secukupnya.
▪ Masukkan seluruh bagian kepala (dan juga tubuh) ke dalam air.
▪ Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua
tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata
tetap terbuka.
 Dengakkan kepala, lalu buka sedikit masker dari bagian bawah
dengan menggunakan 2 tangan disertai menghembuskan napas
dengan kuat untuk mengeluarkan air dari dalam masker. Jangan
lupa untuk tetap menyisakan napas di paru-paru untuk
melakukan snorkel clearing.
 Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran
lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
 Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung
snorkel saja di atas permukaan air.
 Lakukan snorkel clearing.
 Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena
masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil
kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing
hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x
kesempatan).

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

Cara 1 tangan
▪ Tarik napas secukupnya.
▪ Masukkan seluruh bagian kepala (dan juga tubuh) ke dalam air.
▪ Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua
tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata
tetap terbuka.
 Dengakkan kepala, lalu tekan (ke arah wajah, bukan digeser ke
atas atau bawah) bagian atas masker (daerah dahi) dengan
telapak tangan salah satu tangan.
 Hembuslah napas dengan kuat untuk mengeluarkan air dari
dalam masker. Jangan lupa untuk tetap menyisakan napas di
paru-paru untuk melakukan snorkel clearing.
 Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran
lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
 Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung
snorkel saja di atas permukaan air.
 Lakukan snorkel clearing.
 Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena
masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil
kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing
hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x
kesempatan).

3. Fin Swimming
Fungsi:
Untuk mobilisasi baik di permukaan air maupun di dalam air.

Penjelasan:
Fin swimming (berenang dengan menggunakan fin) merupakan
salah satu teknik yang sangat dasar dalam snorkelling & SCUBA
diving. Teknik dari fin swimming ini ada berbagai macam, tetapi
yang akan dibahas disini ialah teknik flutter kick.
Teknik flutter kick pada didasarnya dilakukan seperti halnya
melakukan gaya bebas dalam renang, yakni gerakan kaki ke atas
dan ke bawah secara bergantian. Bedanya, kali ini gerakan gaya
bebas ini dilakukan dengan menggunakan fin.

Teknik:
▪ Posisi kedua tangan lurus ke depan (agar membentuk stream
line).
▪ Pandangan 45° ke bawah (agar situasi di depan dan di bawah
dapat terlihat).
▪ Gerakan kaki seperti gaya bebas pada renang. Gerakan kaki ke
atas dan ke bawah oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Lutut agak ditekuk sebagai bentuk tahanan karena mendorong
air, bukan tekukan yang disengaja sehingga membentuk tekukan
yang berlebih. Saat kaki mendorong (menendang) air,
pergelangan kaki dikuci agar memberi gaya dorong. Tetapi saat
melakukan gerakan yang berlawanan, pergelangan kaki tidak
dikunci.
▪ Bukaan kaki secukupnya, jangan terlalu lebar, jangan terlalu
sempit. Fungsinya untuk memberi dorongan di air.
▪ Gerakan kaki santai, tidak usah cepat-cepat, yang penting

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

konsisten.
▪ Gerakan kaki kontinu (tidak berhenti).
▪ Sebaiknya seorang diver dapat melakukan fin swimming sejauh 1
kilometer (10 kali bolak balik memanjang kolam olympic Saraga
ITB) secara kontinu.

4. Entry
Fungsi:
Teknik yang digunakan untuk masuk ke dalam air dari daratan
(kapal, pinggiran kolam, tebing, dsb) dengan aman.

Penjelasan:
Teknik entry ada berbagai macam, tetapi yang akan dijelaskan
disini hanya 2, yakni back roll dan giant stride. Back roll berguna
jika jarak antara daratan dengan permukaan air tidak begitu
tinggi, sedangkan giant stride berguna jika jarak antara daratan
dengan permukaan air tinggi.

Teknik:
Backroll
 Posisi duduk tegak, posisi kaki lurus ke depan, bentuk tubuh &
kaki L membentuk 90°.
 Posisi duduk membelakangi daerah perairan. Pantat berada di
ujung daratan (tepi kolam), dengan posisi ujung pantat melayang
tidak menempel pada daratan. Hal ini berguna agar dapat
menjatuhkan diri ke air tanpa memerlukan tenaga yang berlebih.
 Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari
tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece.
Hal ini berguna sebagai pembiasaan jika kita melakukan SCUBA
diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator
agar tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
 Tangan kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan
pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-
selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
 Balas tanda "ok" dari buddy.
 Jatuhkan diri (ke arah belakang) ke air dengan rileks, jaga posisi
tubuh dengan kaki agar tetap dalam posisi L.
 Lakukan snorkel clearing.

Giant stride
▪ Posisi berdiri tegak. Posisi fin di bibir kolam (atau di ujung bagian
daratan lainnya), patokannya setengah bagian kaki melayang di
atas permukaan air.
▪ Pandangan ke depan.
 Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari
tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece.
Hal ini berguna sebagai pembiasaan jika kita melakukan SCUBA
diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator
tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
 Tangan kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan
pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-
selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
▪ Balas tanda "ok" dari buddy.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

▪ Jatuhkan diri dengan melangkahkan salah satu kaki sebesar-


besarnya ke depan. Jatuh rileks tanpa adanya tolakan (lompatan)
dari kaki yang satunya lagi. Jaga posisi pandangan dan tubuh agar
tetap ke depan, sehingga masuk ke air tidak dalam posisi
membungkuk.
▪ Setelah masuk ke dalam air, lakukan snorkel clearing.

5. Water Trappen
Fungsi:
Untuk melayang di permukaan air dengan posisi yang tetap.

Penjelasan:
Teknik ini digunakan jika kita sedang berada jauh dari kapal atau
daratan, atau jika kita sedang membutuhkan pertolongan. Dengan
teknik ini kita dapat memberikan tanda kepada orang-orang yang
berada di kapal atau daratan, bahwa kita sedang berada di tempat
kita berada saat itu.

Teknik:
 Posisi tubuh tegak vertikal terhadap permukaan air. Beberapa
bagian tubuh bagian atas ada yang berada di atas permukaan air,
sisanya berada di dalam air.
 Posisi tubuh tenang, tidak berpindah-pindah posisi.
 Gerakan kaki seperti fin swimming, tetapi lutut dikunci tetap
lurus, tidak ditekuk. Pergelangan kaki pun dikunci.
 Bukaan kaki lebar secukupnya. Kecepatan gerakan kaki konstan,
konsisten, disertai tenaga dorongan yang cukup agar tubuh tidak
tenggelam.
 Atur napas untuk membantu menstabilkan posisi tubuh di air
sehingga tidak mudah tenggelam.
 Posisi dagu harus selalu berada di atas permukaan air, dengan
sekali-sekali memposisikan dada di atas permukaan air.
 Sebaiknya diver dapat melakukan teknik ini selama minimal 10
menit.

6. Floating
Fungsi:
Istirahat dengan cara mengambang di permukaan air.

Penjelasan:
Apabila kita ingin beristirahat sebentar saat melakukan
snorkelling/skin diving di lautan, dan posisi kita jauh dari kapal
atau daratan, akan lebih efektif dan menghemat tenaga jika kita
beristirahat di permukaan air daripada harus menuju kapal atau
daratan terlebih dahulu.
Floating ada 2 macam, yakni cara telungkup dan cara terlentang.

Teknik:
Telungkup
 Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh
menghadap ke dalam air.
 Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
 Masker & snorkel tetap digunakan, bernapas seperti biasa dengan

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

menggunakan snorkel.
 Posisi tangan & kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
 Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang di
permukaan air.
 Kaki dan tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu
menstabilkan tubuh agar tetap mengambang di permukaan air.

Terlentang
 Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh
menghadap ke langit.
 Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
 Masker tetap digunakan, sedangkan snorkel tidak. Bernapas
seperti biasa dengan mulut tanpa menggunakan snorkel.
 Posisi tangan & kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
 Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang di
permukaan air.
 Kaki dan tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu
menstabilkan tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.

7. Duck dive
Fungsi:
Masuk ke dalam air secara efektif dari posisi semula yang berada
di permukaan air.

Penjelasan:
Saat melakukan snorkelling/skin diving, ada kalanya kita perlu
masuk ke dalam air untuk mengamati atau mengambil suatu
objek. Dengan teknik ini, kita dapat masuk ke dalam air tanpa
perlu menghabiskan waktu dan tenaga.
Teknik ini selalu diiringi dengan teknik ekualisasi/popping, yang
berguna untuk menyeimbangkan kembali tekanan pada telinga
kita setelah kita masuk ke dalam air. Sebab, dengan bertambah
kedalaman air, tekanan pun bertambah.

Teknik:
▪ Diawali dengan fin swimming sambil mengambil napas
secukupnya. Tahan napas tersebut untuk digunakan saat
ekualisasi dan snorkel clearing.
▪ Masukkan dengan segera kepala serta tubuh bagian atas ke dalam
air disertai lentingan kaki lurus rapat ke atas, sehingga posisi
tubuh tegak lurus dengan permukaan air.
▪ Biarkan gravitasi bekerja hingga seluruh tubuh kita masuk ke
dalam air.
▪ Setelah masuk ke dalam air, lakukan fin swimming untuk
membantu mobilisasi kita menuju objek yang dituju.
▪ Tak lupa sambil menyelam masuk ke dalam air, lakukan ekualisasi
yang disesuaikan bila sudah mulai terasa tekanan di telinga.
Ekualisasi ini dilakukan seperlunya saja, disesuaikan dengan
tekanan yang kita rasakan pada telinga.
▪ Ekualisasi dilakukan dengan cara menjepit hidung dengan salah
satu tangan, dilanjutkan dengan menghembus napas melalui
hidung. Karena lubang hidung yang tertutup, udara yang
dihembuskan akan dialokasikan untuk memberi tekanan keluar

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

telinga, melawan tekanan ke dalam yang diberikan air.


▪ Tetap sisakan napas untuk snorkel clearing, jangan dihabiskan
pada saat ekualisasi.
▪ Jika sudah mencapai objek, kembali ke permukaan air dengan
posisi tubuh tegak ke atas. Pandangan ke atas dan berputar untuk
memastikan kondisi di atas kita aman. Posisikan salah satu
tangan lurus ke atas untuk mengamankan kepala dari objek yang
ada di atas.
▪ Kecepatan saat ke permukaan air dijaga agar tidak cepat, dengan
patokan tidak boleh lebih cepat dari gelembung udara yang
menuju ke (atas) permukaan air.
▪ Posisikan tangan sebagai bagian tubuh yang terlebih dahulu
mencapai permukaan air.
▪ Lakukan snorkel clearing.
▪ Teknik duck dive ini sebaiknya dapat dilakukan diver minimal
dengan kedalaman 5 meter di bawah permukaan air.

8. Apnea
Fungsi:
Digunakan untuk mobilisasi di dalam air.

Penjelasan:
Untuk mengamati objek di dalam air/laut, selain menggunakan
teknik duck dive digunakan pula teknik apnea. Teknik duck dive
digunakan sebagai cara yang efektif untuk masuk ke dalam air,
sedangkan teknik apnea digunakan untuk menyusuri objek yang
kita amati jika objek tersebut cukup jauh berada di dalam air.
Apnea selalu disertai dengan teknik hiperventilasi (disesuaikan
dengan kondisi), yang berguna untuk membuang sebanyak-
banyaknya karbon dioksida dari darah & paru-paru.

Teknik:
▪ Diawali dengan hiperventilasi: buang napas sebanyaknya, tarik
napas sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, tarik lagi
sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, dan tarik lagi sedalamnya.
(hiperventilasi ini jangan dilakukan sering-sering dalam waktu
yang berdekatan, karena dapat menyebabkan kelelahan yang
diakibatkan tidak teraturnya kadar oksigen & karbon dioksida di
dalam darah)
▪ Tolakkan kaki ke dinding kolam untuk memberi dorongan bagi
tubuh agar dapat masuk ke dalam air. Atau lakukan teknik duck
dive.
▪ Setelah berada di tengah kedalaman, lakukan fin swimming
dengan posisi tangan lurus ke depan agar dapat menyelam di
tengah kedalaman.
▪ Lakukan ekualisasi sesuai dengan kedalaman dan tekanan yang
terasa di telinga.
▪ Jika penyelaman sudah selesai dilakukan, kembali ke permukaan
air dengan prosedur yang sama seperti pada teknik duck dive.
▪ Lakukan snorkel clearing.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

9. Tired diver tow


Fungsi:
Membantu buddy kita yang kelelahan atau tak sadarkan diri

Penjelasan:
Kegiatan snorkelling & SCUBA diving diharuskan selalu dilakukan
secara berkelompok, minimal 1 kelompok terdiri dari 2 diver.
Dengan kata lain seorang diver minimal harus disertai dengan
seorang buddy.
Teknik ini digunakan untuk membantu buddy yang kelelahan atau
tak sadarkan diri untuk dibawa ke tempat yang aman atau ke
tempat terdapatnya tenaga bantuan.
Teknik ini ada berbagai macam, tetapi yang dijelaskan disini
hanya 2.

Teknik:
Cara I
 Cara ini ditekankan untuk membantu buddy kita yang kelelahan,
cramp, dsb.
 Posisikan buddy kita (atau biarkan buddy kita yang memposisikan
dirinya sendiri) dalam keadaan terlentang.
 Letakkan tumit kedua kaki buddy pada pundak kita (bukan di atas
pundak dan bukan di bawahnya).
 Pegang pergelangan kedua kaki buddy dengan tangan kita.
 Pastikan selalu kepala buddy tidak tenggelam dan buddy dapat
bernapas.
 Dorong buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik fin
swimming (dengan tangan tetap memegang pergelangan kaki
buddy).

Cara II
 Cara ini ditekankan untuk membawa buddy kita yang tak
sadarkan diri ke tempat yang aman atau ke tempat terdapatnya
tenaga bantuan.
 Posisikan buddy kita dalam keadaan terlentang.
 Buka jalur pernapasan buddy serta amankan dari segala objek
yang menghalangi.
 Kaitkan tangan kanan kita dengan tangan kanan buddy.
 Pegang serta topang leher dan kepala buddy dengan tangan kiri
kita.
 Pastikan kepala buddy tidak tenggelam dan pastikan buddy dapat
bernapas.
 Tarik buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik fin
swimming (dengan posisi tangan tetap seperti prosedur
sebelumnya).

C. Attitude
▪ Biasakan berdo'a terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
diving.
▪ Biasakan stretching terlebih dahulu sebelum diving.
▪ Biasakan menentukan buddy sebelum diving.
▪ Biasakan mengolesi bagian dalam masker dengan cairan anti-fog
sebelum diving.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  


 

▪ Masker tidak boleh ditempatkan di dahi.


▪ Masker tidak boleh dilepas sembarangan. Jika benar-benar perlu
dilepas, kalungkan masker.
▪ Alat-alat diving harus diletakkan pada posisi yang terlindung, tidak
terkena sinar matahari langsung.
▪ Tidak berjalan kaki dengan fin.
▪ Biasakan membilas alat-alat diving setelah kegiatan diving selesai
dilakukan.
▪ Responsif dalam menanggapi aba-aba.

Muhammad  Fadhlullah,  2012  

Anda mungkin juga menyukai