Disusun oleh :
Nim : 41117120133
Transportasi menjadi salah satu hal penting dalam menyokong aktivitas masyarakat di
luar rumah, banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan tranportasi pribadi.
ABSTRAK
EVALUATION OF SELECTION OF PUBLIC TRANSPORTATION ROUTE KALIDERES-
GROGOL PETAMURAN WITH STATED PREFERENCE
Transportation is one of the important things in supporting community activities outside the
home, many people prefer to use private transportation.
This study wants to evaluate the behavior of the community in the selection of public
transportation for the Kalideres-Grogol Petamburan route. There are 2 modes of
transportation that are commonly used for the Kalideres-Grogol Petamburan trip, public
transport and Transjakarta. Data were obtained from the results of a questionnaire survey of
public transport users on the Kalideres-Grogol Petamburan route using stated preference
methods and used influence attributes in the form of travel costs, waiting time and travel time.
The survey results were collected and then linear regression analysis was performed and
modeling was performed using the binomial logit model. Data analysis was carried out from
questionnaire data distributed to 100 respondents. The convenience factor and the travel cost
factor are the main factors for public transport users. The results of linear regression analysis
using the SPSS program obtained a mode selection model, namely (UAU – MTJ) = -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga pelaksanaan penulisan tugas metodologi penelitian ini dapat berjalan lancar dan
selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan membimbing sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik, diantaranya yaitu :
1. Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Ibu Ir. Sylvia Indriani, MT selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Mercubuana.
3. Ibu Dr. Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan
tugas metodologi penelitian ini.
4. Orang tua, Istri, Keluarga dan semua pihak yang ikut membantu, mendukung serta
memberikan do’a pada penulis.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kami
dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata kami berharap tugas metodologi penelitian ini dapat menjadi manfaat bagi para
mahasiswa teknik sipil dan tentunya menambah wawasan bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
INTISARI i
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 6
PENDAHULUAN 6
I.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 6
I.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................................. 8
I.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 8
I.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
I.5 Batasan Masalah ........................................................................................................................ 9
I.6 Batasan Masalah ........................................................................................................................ 9
BAB 2 11
TINJAUAN PUSTAKA 11
II.1 Transportasi Umum ......................................................................................................... 11
II.2 Karakteristik Penetapan Trayek Angkutan Umum...................................................... 12
II.3 Faktor-Faktor Pemilihan Moda Transportasi ............................................................... 13
II.3.1 Klasifikasi Perjalanan ...................................................................................................... 13
II.3.2 Pemilihan Moda................................................................................................................ 14
II.4 Populasi ............................................................................................................................. 17
II.5 Sampel ............................................................................................................................... 17
II.6 Desain Eksperimen ........................................................................................................... 17
II.7 Angket atau Kuesioner .................................................................................................... 18
II.8 Uji Validitas ...................................................................................................................... 19
II.9 Uji Reliabilitas .................................................................................................................. 19
II.10. Stated Preference.............................................................................................................. 19
II.10.1 Stated Preference.............................................................................................................. 19
II.10.2 Identifikasi Pilihan ........................................................................................................... 22
II.10.3 Analisa Data Stated Preference....................................................................................... 23
II.10.4 Estimasi Parameter Stated Preference ........................................................................... 24
II.11 Penelitian Terdahulu........................................................................................................ 27
II.12 Kerangka Pikir ................................................................................................................. 36
BAB 3 37
METODOLOGI PENELITIAN 37
III.1 Diagram Alur Penelitian .................................................................................................. 37
III.2 Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................................................... 39
III.3 Variabel Penelitian ........................................................................................................... 40
III.4 Populasi dan Sampel ........................................................................................................ 40
III.5 Pengumpulan Data ........................................................................................................... 41
III.5.1 Data Primer....................................................................................................................... 41
III.5.2 Data Sekunder .................................................................................................................. 42
III.5.3 Identifikasi Pilihan Yang Digunakan ............................................................................. 43
III.6 Analisis Data ..................................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA 48
RIWAYAT HIDUP 50
BAB 1
PENDAHULUAN
Transportasi menjadi salah satu hal penting dalam menyokong aktivitas masyarakat di
luar rumah. Pentingnya transportasi sebagai salah satu syarat utama setiap masyarakat
modern tidak dapat diremehkan (Deka, 2021). Transportasi juga berperan dalam
perkembangan suatu daerah. Karena fungsi transportasi juga dapat dikatakan sebagai
salah satu pendukung perekonomian serta pengembangan wilayah di suatu daerah. Sudah
menjadi anggapan umum bahwa mobil, Bis, kereta, dan taksi akan tetap menjadi pilihan
Semakin banyaknya pilihan transportasi saat ini, membuat masyarakat mencari pilihan
mana yangpaling ideal untuk dirinya. Penelitian menunjukkan bahwa keandalan layanan,
dan angkutan umum (Welch, 2020). Perlu adanya kerjasama yang baik dari pemerintah
maupun penyedia jasa moda angkutan umum untuk bisa memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu faktor keamanan juga harus sangat diperhatikan karena penggunaan angkutan
umum berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan akan banyak bersinggungan secara
fisik.
DKI Jakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat kemacetan dan polusi yang tinggi,
I-6
negatif tersebut. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk membuat
kebijakan yang membuat masyarakat DKI Jakarta beralih dari kendaraan pribadi ke
angkutan umum. Perumusan kebijakan yang berorientasi kepada tujuan yang efektif
menggunakan angkutan umum dan dalam kondisi apa mereka menganggap penggunaan
angkutan umum tersebut layak (Chakrabarti, 2017). Dengan adanya perumusan kebijakan
yang baik akan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Lebih
jelas, beberapa penelitian telah melaporkan bahwa mendorong moda angkutan umum
akan mengurangi masalah seperti polusi udara, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas dan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk memilih judul tugas
masyarakat pasca pandemi dalam pemilihan angkutan umum. Angkutan umum yang
dibadingkan adalah angkutan umum yang melewati angkutan umum yang melewati Rute
Kalideres-Grogol Petamburan via Jl. Daan mogot. Metode yang digunakan dalam
I-7
I.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengguna jasa angkutan umum terhadap
3. Berapa probabilitas dari masing-masing angkutan umum dalam hal pemilihan moda
I-8
I.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Lokasi penelitian yaitu pada rute Kalideres-Grogol Petamburan via Jl, Daan Mogot.
2. Moda angkutan umum yang dibandingkan adalah Angkutan Kota dan Transjakarta.
Tugas akhir ini tersusun atas 5 bab, dimana dari masing-masing bab tersebut menjelaskan
mengenai hal yang berbeda namun berkesinambungan satu sama lain. Adapun
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan
Bab ini membahas rujukan yang termuat dalam tugas akhir dan berisikan teori, peraturan,
Bab ini berisi mengenai alur kerja dan langkah-langkah yang digunakan dalam
penyelesaian masalah, metode pengambilan dan pengolahan data dalam penelitian, serta
I-9
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Bab ini berisikan hasil dari penelitian serta tata cara pengolahan data yang telah
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari pelaksanaan penelitian
angkutan secara bersama-sama dan terdapat sistem tarif yang harus dipenuhi oleh
kereta api dan bis. Namun juga terdapat pelayanan maskapai penerbangan, feri, taksi,
dan lain-lain. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan orang dan barang
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tujuannya untuk membantu orang atau kelompok
dalam menjangkau tempat yang dikehendaki, ataumengirim barang dari tempat asal ke
tempat tujuan.
Tujuan dasar dari penyediaan angkutan umum, yaitu menyediakan pelayanan angkutan
yang baik, handal, nyaman, aman, cepat dan murah untuk umum (Rahma, 2014). Sesuai
dengan tujuan dasar tersebut transportasi umum diharapkan dapat mempermudah orang
mengurangi kepadatan lalu lintas. Terutama transportasi umum massal yang bisa
mengangkut banyak orang dalam satu waktu. Transportasi massal tersebut dapat
DKI Jakarta merupakan kota dengan kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi. Salah satu
penyebabnya juga berasal dari jumlah penduduk yang tinggi. Transportasi umum, berupa
angkutan umum massal khususnya merupakan salah satu solusi efektif dalam rangka
mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas yang terjadi di suatu ruas jalan (Rahma, 2014).
Sehingga diperlukan transportasi umum massalagar kepadatan lalu lintas bisa berkurang.
kepadatan lalu lintas membuat mobilitas orang menjadi terganggu dan terhambat dalam
melakukan aktivitas.
Perhubungan darat, 2002, dalam (Joy, 2011) terdapat beberapa faktor yang harus
Untuk memenuhi hal tersebut, lintasan trayek angkutan umum diusahakan melewati
tata guna tanah dengan potensi permintaan yang tinggi. Dengan demikian juga lokasi-
pelayanan.
Rute angkutan umum yang baik adalah arah yang mengikuti pola pergerakan
penduduk yang terjadi, sehingga transfer moda yang terjadi pada saat penumpang
penduduk yang tinggi, yang pada umumnya merupakan wilayah yang mempunyai
potensi permintaan yang tinggi. Trayek angkutan umum yang ada diusahakan sedekat
pelayanan, juga menjangkau semua wilayah perkotaan yang ada. Hal ini sesuai
e. Karakteristik jaringan jalan yang ada dalam wilayah pelayanan angkutan umum.
Kondisi jaringan jalan akan menentukan pola pelayanan trayek angkutan umum.
Karakteristik jaringan jalan meliputi konfigurasi, klasifikasi, fungsi, lebar jalan, dan
tipe operasi jalur. Operasi angkutan umum sangat dipengaruhi oleh karakteristik
Perjalanan adalah pergerakan satu arah dari lokasi asal ke lokasi tujuan. Berhenti secara
Pergerakkan dari lokasi asal menuju lokasi tujuan merupakan sebuah proses transportasi.
dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi (berjarak sedang sampai jauh) atau
merupakan keharusan untuk dilakukan oleh setiap orang setiap hari. Sedangkan tujuan
pergerakan lain sifatnya hanya pilihan dan tidak rutin dilakukan. Pergerakan berbasis
bukan rumah hanya sekitar (15-20)% dari total pergerakan yang terjadi.
Menurut Tamin dalam (Rahmad, Renni, & Isya, 2017) pemilihan moda transportasi
mungkin terdapat sedikit pilihan atau tidak ada pilihan sama sekali. Orang yang
mempunyai satu pilihan moda disebut Captive terhadap moda tersebut. Jika terdapatlebih
dari satu moda maka moda yang dipilih biasanya memiliki rute terpendek, tercepatdan
termurah, atau kombinasi dari ketiganya. Menurut Khisty C.J (1998) dalam (Rahmad,
Renni, & Isya, 2017) Keputusan dalam pemilihan moda didasarkan pada pertimbangan
beberapa faktor seperti waktu, jarak, efesiensi, biaya, keamanan dan kenyamanan. Sikap
perorangan terhadap angkutan umum dapat diukur dan dibuat peringkat berdasarkan
urutan kesukaan.
Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari
satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau
berbagai tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang dari tempat asalnya ke
tempat tujuannya. Pemenuhan atribut perjalanan atau fasilitas pada angkutan umum
sangat penting untuk membuat orang dan atau barang memilih angkutan tersebut. Atribut
perjalanan yang paling bernilai adalah sampai tujuan tepat pada waktunya, tempat duduk
mudah didapat, tidak perlu berganti moda, pelayanan teratur, ada perlindungan terhadap
cuaca selama menunggu dan waktu berhenti untuk menunggu lebih pendek (Hobbs, 1995)
Pemilihan moda angkutan didaerah perkotaan bukan merupakan proses acak. Melainkan
keandalan, ketersediaan moda, ukuran kota, usia, dan status sosial ekonomi pelaku
perjalanan Warpani (1990) dalam (Rahmad, Renni, & Isya, 2017). Pilihan penggunaan
moda transportasi jika berdasarkan jarak tempuh dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Pergerakan dengan moda transportasi biasanya berjarak sedang sampai jauh, sedangkan
kenyamanan, dan hal lain yang tidak dipenuhi oleh angkutan umum;
b. Waktu terjadinya pergerakan, kalau kita ingin bergerak pada tengah malam, kita
pasti membutuhkan kedaraan pribadi, karena pada saat itu angkutan umum
tidak/jarang beroperasi;
a) Waktu perjalanan, (waktu dalam moda, waktu tunggu dan waktu berjalan);
c) Keamanan
Menurut (Arikunto, 2013) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang
dimaksud dengan pupulasi individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase
kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akandijadikan objek
penelitian. Sedangkan (Sugiyono, 2013) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
II.5 Sampel
(Arikunto, 2013) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Sedangkan menurut sugiyono (Sugiyono, 2013) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan jumlah
populasi sebanyak 26 orang, maka besar sampel yang akan diambil pada penelitian ini
berdasarkan pendapat Danim (2007) menjelaskan: Jika populasinya kurang dari 100,
Iebih baik semuapopulasinya dijadikan sampel, selanjutnya jika populasinya lebih dari
responden bervariasi tetapi tidak terkait satu dengan yang lainnya (Jurike, James, & Theo,
2015). Tujuannya agar hasil dari efek setiap level atas berbagai tanggapan lebih mudah
ofalternative).
(specificationof responses).
pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti memperoleh
data lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Leonardo, 2015). Dalam penelitian dengan menggunakan test atau
angket yang bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi
agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.
Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diberi
perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk
mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
Untuk mengumpulkan data dari sumber informasi (informan), peneliti sebagai instrumen
utama penelitian memerlukan instrumen bantuan. Ada dua macam instrumen bantuan
yang lazim digunakan yaitu: 1) panduan atau pedoman wawancara mendalam. Ini adalah
suatu tulisan singkat yang berisikan daftar informasi yang perlu dikumpulkan.
bukan jawaban ya atau tidak; 2) alat rekaman. Peneliti dapat menggunakan alat rekaman
seperti, tape recorder, telepon seluler, kamera fot, dan kamera video untuk merekam hasil
wawancara. Alat rekaman dapat dipergunakan apabila peneliti mengalami kesulitan untuk
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya
kuesioner yang digunakan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah item-item atau
dengan pasti apa yang akan diteliti (Landunau, 2019). Apabila pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner tersebut mampu menjawab sesuatu yang akan diukur dengan tepat dan
akurat sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya penelitian tersebut, maka kuesioner
Uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan apakah kuesioner tersebut dapat
dipercaya atau tidak. Uji ini untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam
lapangan (Landunau, 2019). Hasil penelitian harus reliabel yang berarti harus memiliki
konsisten dari waktu ke waktu, maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel. Tingkat
menghasilkan data yang reliabel dapat dikatakan penelitian tersebut memiliki reabilitas
yang tinggi.
Teknik Stated Preference dicirikan dengan adanya penggunaan desain eksperimen untuk
disajikan kepada responden (Jurike, James, & Theo, 2015). Selanjutnya responden
bagaimana mereka membuat rating/rangking atau pilihan tertentu didalam satu atau
beberapa situasi dugaan. Dengan menggunakan teknik Stated Preference ini, peneliti
dapat mengontrol secara penuh faktor-faktor yang ada pada situasi yang dihipotesis.
Stated Preference adalah pendekatan relatif baru dalam penelitian transportasi, yaitu
dengan menyampaikan pernyataan pilihan (option) berupa suatu hipotesa untuk dinilai
oleh responden. Dengan metode ini kita dapat melakukan kontrol eksperimen kehidupan
nyata dalam sistem transportasi (Ortuzar dan Willumsen, 1994 dalam (Jurike, James, &
Theo, 2015).
Data Stated Preference yang diperoleh dari responden selanjutnya dianalisa untuk
mendapatkan suatu model berupa formulasi yang mencerminkan utilitas individu dalam
perjalanannya. Stated Preference Survey memiliki sifat-sifat utama yaitu: (Jurike, James,
2. Setiap pilihan dipresentasikan sebagai “paket” dari atribut yang berbeda seperti
pada setiap atribut dapat diestimasi; ini diperoleh dengan teknik desain eksperimen
(experimental design).
pertanyaan.
ukuran kwantitatif mengenai hal yang penting (really) pada setiap atribut.
eksperimen dalam upaya menemukan variasi yang luas bagi keperluan penelitian.
Kemampuan ini harus diimbangi oleh keperluan untuk memastikan bahwa respon
1. Identifikasi atribut kunci dari setiap alternatif dan buat “paket” yang mengandung
pilihan; seluruh atribut penting harus dipresentasikan dan pilihan harus dapat diterima
dan realistis.
2. Cara yang digunakan dalam memilih akan disampaikan pada responden dan
3. Strategi sampel harus dilakukan untuk menjamin perolehan data yang representatif.
Perbedaan karakteristik ini adalah sebagai berikut : (Jurike, James, & Theo, 2015)
1. Data Revealed Preference memiliki pengertian yang sesuai dengan perilaku nyata,
Stated Preference dan nilai koefisien spesifik individu dapat diestimasi dari data
Stated Preference.
4. Format pilihan respon dapat bervariasi (misalnya; memilih salah satu, ranking,
preference terbaiknya terhadap setiap pilihan yang ditawarkan padanya. Terdapat 3 cara
terhadap alternatif pilihan yang ditawarkan kepadanya: (Jurike, James, & Theo, 2015)
pilihan lain yang secara tidak langsung merupakan nilai hirarki dari utilitas. Dalam
pendekatan ini seluruh pilihan dipresentasikan tetapi jumlah alternatif pilihan harus
terbaiknya, menggunakan aturan skala, sering berada antara 1 sampai 10, dengan
disertai label spesifik sebagai angka kunci, untuk contoh 1 = ‘sangat tidak suka’, 5
tersebut. Disini diperlihatkan bahwa respon tidak lepas dari skala yang digunakan
‘mungkin memilih Bis (2)’, ‘pilihan berimbang (3)’, ‘mungkin memilih mobil sewa
(4)’, dan ‘pasti memilih mobilsewa (5)’. Responden diminta untuk mengekspresikan
dan dalam hal ini digunakan skala 1 sampai 5 sesuai poin ratingnya untuk
tersebut, skor yang diambil untuk poin rating (skor) 1 = 0,1 ; poin rating (skor) 2 =
0,3 ; poin rating (skor) 3 = 0,5 ; poin rating (skor) 4 = 0,7 dan poin rating (skor) 5
= 0,9.
Dalam kasus ini individu hanya ditanya untuk memilih pilihan preferencenya dari beberapa
alternatif (dua atau lebih) dari sekumpulan pilihan kemudian memperkenankan responden
literatur lain exercise ini kadang-kadang disebut juga sebagai rating, meskipun
Fungsi utilitas adalah mengukur daya Tarik setiap pilihan (skenario hipotesa) yang
diberikan pada responden. Fungsi ini merefleksikan pengaruh pilihan responden pada
seluruh atribut yang termasuk dalam Stated Preference. Umumnya fungsi utilitas
Uj = utilitas pilihan j
𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 = nilai atribut
Tujuan analisa adalah menentukan estimasi nilai sampai dimana nilai-nilai tersebut
disebut sebagai bobot pilihan atau komponen utilitas (Jurike, James, & Theo, 2015). Dari
nilai parameter model dapat efek relatif dari setiap atribut pada seluruh utilitas. Setelah
komponen utilitas dapat diestimasi, maka selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai
tujuan seperti menentukan kepentingan relatif dari atribut yang termasuk dalam
Ada beberapa cara yang secara keseluruhan dapat menentukan komponen utilitas. Empat
teknik Stated Preference antara lain : (Jurike, James, & Theo, 2015)
Native atau Metode Grafik sangat sederhana digunakan dengan pendekatan yang
didasarkan pada prinsip bahwa tiap level dari atribut sering muncul sama-sama dalam
desain eksperimen tertentu. Oleh karena itu, beberapa ciri utilitas dari pasangan level
atribut tersebut bisa ditentukan dengan menghitung rata-rata (mean), nilai ranking,
rating dan choice setiap pilihan yang telah dimasukkan dalam level tersebut dan
membandingkannya dengan rata-rata (mean) yang sama untuk level dan atribut yang
lain.
2. Non-Metric Scaling
ini memperkirakan komponen utilitas melalui cara iterasi, yaitu perkiraan nilai utilitas
urutan ranking secara pasti, proses iterasi selesai. Jika metode Native menghasilkan
urutan ranking yang tidak sama dengan yang dihasilkan oleh responden, komponen
utilitas secara sistematik divariasikan dalam suatu urutan untuk diperbaiki, yaitu
dengan menyesuaikan antara ramalam dan urutan ranking yang diobservasi sampai
dicapaian nilai optimum. Metode ini diterapkan pada setiap responden secara terpisah
dan tidak memberikan secara keseluruhan goodness of fit statistic mengenai ketepatan
model. Oleh karena itu, teknik ini menjadi kurang popular dalam studi pengembangan
3. Metode Regresi.
penggunaan analisa stated preference, teknik regresi digunakan pada pilihan rating.
dimana :
y = respon individu
modela = konstanta
regresi
𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 = atribut pelayanan
jika turunan parsial Σ𝛿2berturut-turut terhadap 𝑎, 𝑏1, 𝑏2, ⋯ , 𝑏𝑛 adalah sama dengan
4. Analisa Logit.
Teknik estimasi pilihan diskrit seperti logit diperlukan teknik statistik yang lebih maju
dalam analisis data stated preference. Estimasi yang dilakukan didasarkan pada
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Rentan Waktu 10 Tahun Terakhir
Tahun,
No. Judul Penulis Tujuan Kesimpulan Variabel
Lembaga
1. Analisa Pemilihan Rizyak Wale 2013, 1. Mengetahui karakteristik pelaku 1. Karakteristik pelaku perjalanan Karakteristik,
Moda Transportasi Simanjuntak, Universitas perjalanan, karakteristik perjalanan, tidak cukup mempengaruhi pemilihan moda
Medan – Rantau Prapat Medis S Sumatera Utara dan karakteristik fasilitas seseorang dalam pemilihan moda, transportasi,
Dengan Menggunakan Surbakti transportasi tujuan Medan – Rantau baik untuk moda Bis, kereta api, stated
Metode Stated Prapat. maupun taxi. preference.
Preference 2. Mengetahui model pemilihan moda 2. Dari hasil analisi regresi linear
transportasi Bis, kereta api, dan taxi berganda diperoleh persamaan
dengan persamaan regresi linear model permilihan moda terbaik
berganda serta nilai utilitas masing- pada masing-masing moda
masing moda transportasi. transportasi, yaitu:
3. Mengetahui probabilitas dalam hal a. Moda transportasi Bis, yaitu YBis
pemilihan moda antara kereta api, = 0,420 + 0,216 Penghasilan
Bis, dan taxi dari segi harga (cost), perbulan - 0,167 Biaya dari rumah
pelayanan (service), waktu (time), menuju stasiun.
keberangkatan (headway), dan time b. Moda transportasi kereta api,
acces. yaitu Ykereta api= 0,374 + 0,271
Jumlah rombongan + 0,388
Penghasilan perbulan.
Tahun,
No. Judul Penulis Tujuan Kesimpulan Variabel
Lembaga
c. Moda transportasi taxi, yaitu
Ytaxi = 0,318 Jumlah rombongan +
0,244 Penghasilan perbulan + 0,204
Waktu menuju ke tempat tujuan, -
0,459 Waktu dari rumah menuju
stasiun.
3. Diperoleh probabilitas terpilihnya
moda transportasi yang akan
digunakan berdasarkan utilitas
masing-masing moda yaitu P(Bis) =
16%, P(kereta api) =71,4%, dan
P(taxi) = 12,6%.
Data Sekunder
Data Studi Literatur :
1. Data Angkutan Umum Eksisting Kalideres – Grogol Petamburan
2. Rute Angkutan Umum Eksisting Kalideres – Grogol Petamburan
3. Kebijakan Angkutan Umum
kemudian dilakukan studi berkaitan dengan kondisi eksisting yang ada, yaitu
Terminal Kalideres - Grogol Petamburan, yaitu pada Terminal Kalideres dan Grogol
beroperasi.
umum di sepanjang jalur tersebut dalam memilih angkutan umum yang akan
digunakan, baik pertimbangan dari segi biaya dan waktu tempuh sebagai data studi
Dari data hasil survey, akan didapatkan data karakteristik pengguna angkutan
dan metode logit dengan menggunakan tariff, waktu tempuh dan waktu tunggu
umum yang memilih antara Angkutan Kota atau Tranjakarta sebagai pilihan mode
diagram alir /Flowchart penelitian dari mulainya penelitian sampai pada tahapan
pada pagi hari sekitar pukul 07:00 s/d 10:00, dimana dimaksudkan bahwa pada
2. Lokasi penelitian pemilihan moda angkutan umum berada pada rute Terminal
Kalideres - Grogol Petamburan. Sesuai dengan peta yang ada pada Gambar
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegaiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Dalam penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu variable bebas dan variable
dan jelaskan.
1. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan
manusia.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku perjalanan rute Terminal Kalideres
dan Transjakarta.
padapada tugas akhir ini, diambil sampel secara acak pada lokasi penelitian
Rumus Sample :
Dimana :
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi
Pengumpulan data dilakukan dengan dua acara. Data primer didapatkan dari survei
terkait.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan, untuk mendapatkan
pembayaran tarif transportasi dalam satuan rupiah per orang, yang merupakan
2. Waktu tempuh perjalanan (travel time) adalah waktu yang diperlukan untuk
yaitu meneliti data yang telah diperoleh dari instansi terkait sehingga dapat menjadi
bahan analisis. Data sekunder merupakan data acuan dalam melakukan survei untuk
memperoleh data-data primer. Data tersebut diantaranya data angkutan umum, rute,
Grogol Petamburan.
kualitatif,yang mana respon individu masih berupa pilihan terhadap point rating
(suatu nilai yang menyatakan respon individu terhadap pernyataan pilihan) dengan
masing-masing point rating. Nilai skala numerik merupakan variabel tidak bebas
pada analisis regresi dan sebagai variabel bebasnya adalah selisih nilai atribut
dalam sampel penelitian. Hasil kuisioner dianalisis menggunakan SPSS versi 24.
1) Uji Rehabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable jika nilai Croanbach’s Alpha > 0.60.
2) Uji Validitas
Suatu item pernyataan dikatakan valid jika corrected item total correlation (r
2. Uji Statistik
1) Uji F
b. Parameter Varians:
Rumus F tabel:
df1 = k-1
df2 = n-k
Dimana:
K = jumlah variabel
n = jumlah sampel
TUGAS BESAR 2 METODOLOGI PENELITIAN 44
Hipotesis:
H0 = tidak terdapat pengaruh cost, travel time, headway terhadap utilitas moda.
2) Uji t
Hipotesis :
a. Membandingkan thitung dengan ttabel menggunakan uji dua pihak Jika thitung
Rumus df t tabel = n – k – 1
Dimana:
K = jumlah variabel
n = jumlah sampel
Pada analisis statistik deskriptif ini penulis menggunakan aplikasi SPSS untuk
transportasi.
PAK(1) = 1
(1+ 𝑒𝑢−𝑢)
dengan:
e = eksponensial
Fungsi utilitas (UAK–UTJ) diasumsikan linier, sehingga nilai utilitas ini dapat
bantuan program SPSS dan didapatkan nilai dari parameter konstanta dan
parameter regresinya.
a. = Parameter Konstanta.
Ali, N. J. (2020). Predicting Transit Mode Choice Behavior from Parents’ Perspectives: A Case Study in
Lahore, Pakistan. Jordan Journal of Civil Engineering, 476-489.
Chakrabarti, S. (2017). How can public transit get people out of their cars? An analysis of transit
mode choice for commute trips in Los Angeles. Transport Policy, 80-89.
Deka, D. &. (2021). Predicting transit mode choice of New Jersey workers commuting to New York
City from a stated preference survey. Journal of Transport Geography, 91, 102965., 91.
Joy, M. P.-T. (2011). Is public transport a risk factor for acute respiratory infection? infectious
diseases, 1-6.
Jurike, I. T., James, A. T., & Theo, K. S. (2015). ANALISA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN KOTA
MANADO – KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN MODEL BINOMIAL-LOGIT-SELISIH. Jurnal
Sipil Statik, 27-37.
Kepaptsoglou, K. M. (2020). Comparing traveler preferences for BRT and LRT systems in developing
countries: Evidence from Multan, Pakistan. Journal of Traffic and Transportation Engineering,
384-393.
Leonardo, E. (2015). Pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Kopanitia.
Agora, 28-31.
Maimunah, S. &. (2016). behaviors and attitudes toward current transport mode chosen.
Commuters, 91-105.
Orro, A. N.-L. (2020). Impact on city bus transit services of the COVID–19 lockdown and return to the
new Normal: The case of A Coruña (Spain). Sustainability, 12-17.
Rahma, S. W. (2014). Penyediaan Transportasi Umum Masa Depan di Kota Semarang. Jurnal Karya
Teknik Sipil, 154-166.
Rahmad, S., Renni, A., & Isya, M. (2017). ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN MODA MENUJU TEMPAT KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY
PROCESS. Jurnal Teknik Sipil Universitas Syah Kuala, 199-218.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. 117.
PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA