Anda di halaman 1dari 12

Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Self-Efficacy: Pengaruhnya

terhadap Kinerja Karyawan

Job Satisfaction, Locus of Control, and Self-Efficacy: The Effects on Employee Performance

Yudhistira Pradhipta Aryoko1, Alfato Yusnar Kharismasyah2, Iqbal Maulana3


1,2,3Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Email: yudistirapradhipta@ump.ac.id1, chipatoyusnar@gmail.com2

Keywords : Abstract. This study aims to analyze and explain the effect of job satisfaction,
Job Satisfaction, Locus of locus of control, and self-efficacy on the performance of PT employees. Indonesia
Control, Self-Efficacy, Kendaraan Terminal, Tbk. This research is a quantitative study using a
Employee Performance questionnaire of 132 respondents on employees of PT. Indonesia Kendaraan
Terminal, Tbk. The results of the study show that job satisfaction has a positive
DOI : and significant effect on employee performance, locus of control has a positive
10.30595/jssh.v6i2.14892 and significant effect on employee performance, self-efficacy has a positive and
insignificant effect on employee performance, and simultaneously job
satisfaction, locus of control and self-efficacy has a positive and significant effect
on employee performance.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepuasan
kerja, locus of control dan self-efficacy terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Kendaraan
Terminal, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
kuesioner sejumlah 132 responden pada karyawan PT. Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, self-efficacy berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan dan secara simultan kepuasan kerja, locus of control dan self efficacy berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Locus of Control, Self Efficacy, Kinerja Karyawan

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 101
PENDAHULUAN sumber daya manusia dibidang
Indonesia merupakan negara ketenagakerjaan maka kebutuhan akan
berkembang yang sedang mengalami tenaga kerja yang mempunyai kinerja yang
pertumbuhan yang cukup pesat di bidang tinggi sangat diperlukan oleh semua
industri otomotifnya. Hal ini dikarenakan perusahaan. Keberhasilan suatu
semakin tinggi daya beli masyarakat perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh
sehingga meningkatkan produsen produk tenaga kinerja individu karyawannya.
otomotif global untuk menjadikan Menurut Edison (2016) terdapat lima
Indonesia ini sebagai basis produksi indikator kinerja, yaitu: (1) Fokus pada
dengan mendirikan pabrik otomotif di target; (2) Memiliki prosedur tentang
Indonesia. Dalam hal ini, indonesia sangat pencapaian kualitas; (3) Pekerjaan selesai
membutuhkan fasilitas penunjang untuk tepat waktu; (4) Dilakukan dengan cara
meningkatkan pertumbuhan infrastruktur yang benar; (5) Transparan dan dapat
yang mendukung industri otomotif dipertanggungjawabkan
nasional. Untuk itu peningkatan Salah satu variabel yang
produktifitas dan percepatan distribusi mempengaruhi Kinerja Karyawan adalah
kendaraan diperlukan terminal yang Kepuasan Kerja. Menurut Sinambela,
secara khusus melayani kendaraan, alat (2019), kepuasan kerja dipandang sebagai
berat dan turunannya. perasaan seseorang terhadap
Sumber daya manusia dalam pekerjaannya yang dihasilkan oleh
perusahaan memiliki peran dan fungsi usahanya sendiri (internal) dan yang
yang sangat penting bagi tercapainya didukung oleh hal-hal yang dari luar
tujuan perusahaan, sumber daya manusia dirinya (eksternal), atas keadaan kerja ,
disini mencakup keseluruhan manusia hasil kerja, dan kerja itu sendiri. Menurut
yang ada dalam organisasi yaitu mereka Sutrisno (2019: 74) Kepuasan Kerja adalah
yang terlibat dalam kegiatan operasional suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan
perusahaan mulai dari level yang paling yang berhubungan dengan situasi kerja,
bawah hingga yang paling atas. Oleh kerja sama antar karyawan, imbalan yang
karena itu, kinerja karyawan menjadi hal diterima dalam kerja, dan hal-hal yang
yang sangat penting bagi kelangsungan menyangkut faktor fisik dan psikologis.
hidup perusahaan. Indikator terkait kepuasan kerja menurut
Kinerja menurut Sinambela (2019) Yudha (2018) yaitu: (1) Pekerjaan itu
adalah kualitas dan kuantitas dan sendiri; (2) Atasan; (3) Teman sekerja; (4)
pencapaian tugas-tugas, baik yang Promosi; (5) Gaji atau upah.
dilakukan individu, kelompok, maupun Selain Kepuasan Kerja, Locus of
organisasi. Sedangkan menurut Kaswan Control juga dapat mempengaruhi
(2017: 278), kinerja pegawai mencerminkan kinerja.Konsep tentang locus of control
perilaku pegawai di tempat kerja sebagai pertama kali dikemukakan oleh Rotter
penerapan keterampilan, kemampuan, (1966). Locus of control ini terbagi menjadi
dan pengetahuan, yang memberikan dua, yaitu locus of control internal dan locus
kontribusi atau nilai terhadap tujuan of control eksternal. Seseorang yang
organisasi Semakin ketatnya persaingan mempunyai internal locus of control akan

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 102
memandang dunia sebagai sesuatu yang target yang diberikan, sehingga dapat
dapat diramalkan, dan perilaku individu memengaruhi kinerja mereka. Sebaliknya,
turut berperan di dalamnya. Pada individu jika karyawan mempunyai Self-efficacy
yang mempunyai external locus of control yang buruk maka individu tersebut
akan memandang dunia sebagai sesuatu merasa bahwa target yang diberikan
yang tidak dapat diramalkan, demikian adalah beban, sehingga mereka tidak bisa
juga dalam mencapai tujuan sehingga mencapai tingkatan kinerja yang
perilaku individu tidak akan mempunyai diinginkan. Menurut Sebayang (2017),
peran di dalamnya. Locus of control indikator Self-efficacy yaitu: (1) Pengalaman
menurut Agusniwar, dkk (2017) diartikan akan kesuksesan: (a) Tugas yang
sebagai persepsi sesorang tentang sebab – menantang; (b) Pelatihan; (c)
sebab keberhasilan atau kegagalan dalam Kepemimpinan; (2) Pengalaman individu
melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan lain: (a) Kesuksesan rekan kerja; (b)
Kreitner dan Kinicki (2014) berpendapat Kesuksesan perusahaan; (3) Persuasi
bahwa Locus of Control adalah salah satu verbal; (a) Hubungan atasan dengan
variabel kepribadian yang didefinisikan pegawai; (b) Peran pemimpin; (4) Keadaan
sebagai keyakinan individu terhadap fisiologis; (a) Keyakinan akan kemampuan
mampu tidaknya mengontrol nasib mencapai tujuan; (b) Keinginan sukses
sendiri. Indikator Locus of Control menurut mencapai tujuan.
Sanjiwani dan Wisadha (2016) yaitu: (1) Penelitian ini adalah
Locus of Control internal: (a) Kemampuan; pengembangan penelitian terdahulu yang
(b) Minat; (c) Usaha; (2) Locus of Control diteliti oleh Ari dan Sriathi, (2019) yang
eksternal: (a) Nasib; (b) Sosial ekonomi; (c) berjudul “Pengaruh Self-Efficacy Dan Locus
Pengaruh orang lain. Of Control Terhadap Kinerja Karyawan
Selain Kepuasan Kerja dan Locus of (Studi Pada Ramayana Mall Bali). Pada
Control, factor lain yang dapat penelitian ini, peneliti menambah variabel
mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan sebagai variabel bebas karena
self efficacy. Self-efficacy pertama kali dalam penelitian sebelumnya
diperkenalkan oleh Bandura pada tahun menyarankan untuk menambah variabel
1986. Self-efficacy berkaitan dengan sejauh yang dapat memperkuat hubungan antar
mana seorang individu mampu memiliki variabel.
kemampuan dan potensi yang ada pada Berdasarkan latar belakang diatas,
dirinya dalam mengatasi situasi yang maka hipotesis penelitian ini disusun
mungkin akan dihadapi dimasa yang akan sebagai berikut:
datang. Menurut Priyantono (2017), Self- H1: Kepuasan Kerja secara parsial
efficacy menyangkut keyakinan individu berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemampuan yang dimiliki dalam terhadap Kinerja Karyawan PT
mempengaruhi kontrol terhadap Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk.
lingkungannya. Menurut Ardanti dan H2: Locus of Control secara parsial
Rahardja (2017), karyawan yang berpengaruh positif dan signifikan
mempunyai rasa Self-efficacy yang baik terhadap Kinerja Karyawan PT
ialah karyawan yang mampu memenuhi Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk.

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 103
H3: Self-Efficacy secara parsial HASIL DAN PEMBAHASAN
berpengaruh positif dan signifikan Uji Validitas
terhadap Kinerja Karyawan PT Uji validitas digunakan untuk
Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. mengukur sah atau valid tidaknya suatu
H4: Kepuasan Kerja, Locus of Control dan kuisioner. Suatu dikatakan valid jika
Self-Efficacy secara simultan pertanyaan pada kuisioner mampu
berpengaruh positif dan signifikan mengungkapkan sesuatu yang akan
terhadap Kinerja Karyawan PT diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali,
Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. 2016). Berdasarkan hasil uji validitas
didapat semua variabel nilai r hitung > r
METODE tabel, hasil pengujian tersebut
Penelitian ini menggunakan menunjukkan instrumen penelitian
metode penelitian kuantitatif, penelitian variabel valid.
kuantitatif adalah jenis penelitian yang Uji Reliabilitas
menghasilkan penemuan – penemuan Uji reliabilitas adalah ukuran
yang dapat dicapai (diperoleh) dengan kesetabilan dan konsistensi kuisioner
menggunakan prosedur – prosedur dalam menjawab hal yang berkaitan
statistik atau cara – cara lain dari dengan pernyataan-pernyataan yang
kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan merupakan indikator suatu variabel dan
kuantitatif memusatkan perhatian pada disusun dalam bentuk kuisioner. Teknik
gejala – gejala yang mempunyai pengukuran yang digunakan adalag
karakteristik tertentu di dalam kehidupan dengan metode Cronbach Alpha > 0,70.
manusia yang dinamakannya sebagai (Ghozali, 2016). Berdasarkan hasil uji
variabel (Sujarweni, 2015). Dalam reliabilitas, nilai Cronbach’s Alpha
penelitian ini, teknik pengumpulan data masing-masing variabel lebih besar dari
menggunakan edaran kuesioner. 0,70 yang menunjukkan bahwa indikator-
Responden atau sumber data pada indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan PT. pernyataan kuisioner disetiap variabel
Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. dikatakan reliabel.
dengan menggunakan metode purpossive Uji Asumsi Klasik
sampling dan rumus Slovin dengan kriteria Uji Normalitas
yang meliputi : Uji Normalitas bertujuan untuk
1. Hanya karyawan tetap yang menjadi menguji apakah dalam regresi variabel
responden. pengganggu atau residual memiliki
2. Karyawan tetap yang sudah bekerja ≥ distribusi normal atau mendekati normal
4 tahun yang dijadikan sebagai (Ghozali, 2016). Hasil perhitungan nilai
responden. asymptotic sig menunjukkan nilai sebesar
Untuk menentukan sampel dari 0,200 dapat disimpulkan bahwa data
suatu populasi dapat menggunakan unstandardized residual telah terdistribusi
rumus Slovin, sehingga diperoleh sampel normal, karena nilai tersebut > 0,05.
sejumlah 132 responden

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 104
Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas
Uji Multikolinearitas mengacu Uji heteroskedastisitas bertujuan
pada nilai tolerance dan variance inflation untuk menguji apakah dalam model
factor (VIF) yang dapat mengidentifikasi regresi tidak terjadi ketidaksamaan
ada atau tidaknya multikolinearitas variance dari residual satu pengamatan ke
(Ghozali, 2016). Apabila nilai VIF ≤ 10 atau pengamatan yang lain. Jika residualnya
nilai tolerance ≥ 0,10 maka model regresi tetap maka disebut homoskedastisitas,
yang digunakan pada penelitian ini tetapi jika berbeda disebut
dianggap terdapat masalah heteroskedastisitas. Model regresi yang
multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai baik yaitu tidak terjadi heteroskedastisitas.
tolerance menunjukkan tidak ada variabel Hasil perhitungan menunjukkan tidak ada
independen yang memiliki nilai tolerance variabel independen yang memiliki nilai
≤ 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar sig < 0, 05 yang berarti tidak terjadi
variabel independen. Sedangkan hasil heteroskedastisitas antar variabel dalam
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan model regresi.
tidak ada satu variabel independen yang Analisis Regresi Linear Berganda
memiliki nilai VIF ≥ 10. Jadi dapat Analis regresi berganda digunakan
disimpulkan bahwa tidak ada untuk mengetahui pengaruh Kepuasan
multikolinearitas antar variabel Kerja, Locus of Control dan Self-Efficacy
independen dalam model regresi. terhadap Kinerja Karyawan. Adapun hasil
analisis regresi linear berganda
ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,101 ,345 3,194 ,002
X1 ,291 ,112 ,306 2,602 ,010
X2 ,402 ,115 ,342 3,503 ,001
X3 ,011 ,110 ,012 ,098 ,922
a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut di atas, dapat disusun persamaan regresi
sebagai berikut.
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

= 1,101+ 0,291 X1 + 0,402 X2 + 0,011 X3

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 105
Persamaan regresi tersebut diatas dapat of Control sebesar satu satuan
dijelaskan sebagai berikut: menyebabkan Kinerja Pegawai
α= Nilai konstanta (α) menunjukkan meningkat sebesar 0,402 satuan
nilai positif sebesar 1,101 yang dengan asumsi variabel lain tetap.
menyatakan bahwa jika Kepuasan β3 = Nilai koefisien regresi variabel Self-
Kerja, Locus of Control, dan Self- Efficacy menunjukkan nilai positif
Efficacy bernilai nol maka Kinerja sebesar 0,011 yang menyatakan
Karyawan meningkat sebesar 1,101 bahwa setiap peningkatan Self-
satuan. Efficacy sebesar satu satuan
β1 = Nilai koefisien regresi variabel menyebabkan Kinerja Pegawai
Kepuasan Kerja menunjukkan nilai meningkat sebesar 0,011 satuan
positif sebesar 0,291 yang dengan asumsi variabel lain tetap.
menyatakan bahwa setiap Berdasarkan hasil analisis regresi
peningkatan Kepuasan Kerja berganda, maka variabel yang paling
sebesar satu satuan menyebabkan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja Pegawai meningkat sebesar adalah Locus of Control.
0,291 satuan dengan asumsi Koefisien Determinasi (R2)
variabel lain tetap. Untuk mengetahui seberapa besar
β2 = Nilai koefisien regresi untuk pengaruh Kepuasan Kerja, Locus of Control,
variabel Locus of Control dan Self-Efficacy terhadap Kinerja
menunjukkan nilai positif sebesar Karyawan dapat dilihat melalui adjusted R-
0,402 bahwa setiap kenaikan Locus square.

Tabel 2. Coefficient of Determination Test Results (R2)


Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,596 a ,355 ,340 ,36657
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3

Berdasarkan tabel 2 dapat Uji t (Uji Parsial)


diketahui nilai adjusted R square sebesar Uji T digunakan untuk menjawab
0,340 atau 34%, hal ini berarti variabel pertanyaan apakah variabel independen
Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Self- (Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Self-
Efficacy memiliki pengaruh terhadap Efficacy) secara individu berpengaruh
Kinerja Karyawan sebesar 34%, sedangkan signifikan terhadap variabel dependen
sisanya sebesar 66% dipengaruhi oleh (Kinerja Karyawan). Hipotesis diterima
faktor lain yang tidak diteliti. jika taraf signifikan < 0,05 dan hipotesis
ditolak jika taraf signifikan > 0,05.

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 106
Tabel 3. Uji T (Partial T-Test)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,101 ,345 3,194 ,002
X1 ,291 ,112 ,306 2,602 ,010
X2 ,402 ,115 ,342 3,503 ,001
X3 ,011 ,110 ,012 ,098 ,922
a. Dependent Variable: Y

1. Hipotesis Pertama artinya Ha diterima dan Ho ditolak


Dari tabel diatas dapat diketahui maka dari itu secara parsial
bahwa hasil uji untuk variabel terdapat pengaruh positif dan
Kepuasan Kerja (X1) diperoleh nilai signifikan antara Locus of Control
t-hitung 2, 602 sedangkan t-tabel terhadap Kinerja Karyawan.
sebesar 1, 65685 hal ini berarti t- 3. Hipotesis Ketiga
hitung > t-tabel. Nilai signifikansi Dari tabel diatas dapat diketahui
variabel Kepuasan Kerja 0,010 bahwa hasil uji untuk variabel Self-
kurang dari 0, 05. Dikarenakan t- Efficacy (X3) diperoleh nilai t-
hitung > t-tabel (2,602 >1, 65685) hitung 0,098 sedangkan t-tabel
artinya Ha diterima dan Ho ditolak sebesar 1,65685 hal ini berarti t-
maka dari itu secara parsial hitung < t-tabel. Nilai signifikansi
terdapat pengaruh positif dan variabel Self-Efficacy 0,922 lebih dari
signifikan antara Kepuasan Kerja 0, 05. Dikarenakan t-hitung < t-tabel
terhadap Kinerja Karyawan. (0,098 < 1, 65685) artinya Ha ditolak
2. Hipotesis Kedua dan Ho diterima maka dari itu
Dari tabel diatas dapat diketahui secara parsial tidak terdapat
bahwa hasil uji untuk variabel pengaruh antara Self-Efficacy
Locus of Control (X2) diperoleh nilai terhadap Kinerja Karyawan.
t-hitung 3,503 sedangkan t-tabel
sebesar 1,65685 hal ini berarti t- Uji F (Uji Simultan)
hitung > t-tabel. Nilai signifikansi Untuk menguji secara simultan
variabel Locus of Control 0,001 atau bersama-sama pengaruh variabel
kurang dari 0, 05. Dikarenakan t- Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Self-
hitung > t-tabel (3,503> 1, 65685) Efficacy terhadap Kinerja Karyawan
digunakan uji F.

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 107
Tabel 4. Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9,459 3 3,153 23,464 ,000b
Residual 17,199 128 ,134
Total 26,658 131
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3

Dari tabel ANOVA dapat dilihat sebagai perasaan seseorang terhadap


nilai Fhitung > Ftabel adalah 23,464 > 2,68 pekerjaannya yang dihasilkan oleh
(yang didapat menggunakan rumus df = usahanya sendiri (internal) dan yang
(k-1),(n-k), df = (4-1), (132-4), df = (3), (128) didukung oleh hal-hal yang dari luar
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena dirinya (eksternal), atas keadaan kerja,
probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. hasil kerja, dan kerja itu sendiri.
Analisis tersebut dapat dikatakan Berdasarkan definisi yang disebutkan
Kepuasan Kerja, Locus of Control dan Self- diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
Efficacy berpengaruh secara simultan bahwa kepuasan kerja merupakan
terhadap Kinerja Karyawan. Artinya Ha suatu sikap dari karyawan yang
diterima dan Ho ditolak. Maka dari itu menggambarkan sikap positif atau
secara simultan ada pengaruh positif dan negatif dari pencapaian pekerjaan yang
signifikan antara variabel Kepuasan Kerja, dikerjakannya. Dalam hal ini apabila
Locus of Control dan Self-Efficacy terhadap dikaitkan dengan karyawan PT.
Kinerja Karyawan. Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk,
atasan perusahan harus lebih lagi
PEMBAHASAN memberi dukungan dan arahan yang
1. Dari tabel 3 diatas dapat diketahui jelas kepada para karyawanya agar
bahwa hasil uji untuk variabel pencapaian target yang telah
Kepuasan Kerja (X1) diperoleh nilai t- ditetapkan oleh perusahaan akan terus
hitung 2, 602 sedangkan t-tabel sebesar tercapai setiap tahunya. Hasil
1, 65685 hal ini berarti t-hitung > t-tabel. penelitian ini sejalan dengan penelitian
Nilai signifikansi variabel Kepuasan yang dilakukan oleh Adha (2019),
Kerja 0,010 kurang dari 0, 05. Nasution (2019) dan Juniantara (2015).
Dikarenakan t-hitung > t-tabel (2,602 2. Dari tabel 3 diatas dapat diketahui
>1, 65685) artinya Ha diterima dan Ho bahwa hasil uji untuk variabel Locus of
ditolak maka dari itu secara parsial Control (X2) diperoleh nilai t-hitung
terdapat pengaruh positif dan 3,503 sedangkan t-tabel sebesar
signifikan antara Kepuasan Kerja 1,65685 hal ini berarti t-hitung > t-tabel.
terhadap Kinerja Karyawan. Sinambela Nilai signifikansi variabel Locus of
(2019) memandang kepuasan kerja Control 0,001 kurang dari 0, 05.

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 108
Dikarenakan t-hitung > t-tabel (3,503> Andini (2019), Ary & Sriathi (2019) dan
1, 65685) artinya Ha diterima dan Ho Rosiana (2016).
ditolak maka dari itu secara parsial 3. Dari tabel 3 diatas dapat diketahui
terdapat pengaruh positif dan bahwa hasil uji untuk variabel Self-
signifikan antara Locus of Control Efficacy (X3) diperoleh nilai t-hitung
terhadap Kinerja Karyawan. Menurut 0,098 sedangkan t-tabel sebesar
Rotter (1966) dalam Mootalu, dkk 1,65685 hal ini berarti t-hitung < t-tabel.
(2019) mendefinisikan Locus of Control Nilai signifikansi variabel Self-Efficacy
adalah tingkat dimana seseorang 0,922 lebih dari 0, 05. Dikarenakan t-
individu menerima kejadian – kejadian hitung < t-tabel (0,098 < 1, 65685)
sebagai bagian dari perilakunya artinya Ha ditolak dan Ho diterima
sendiri. Individu yang percaya bahwa maka dari itu secara parsial tidak
mereka dapat memengaruhi outcome terdapat pengaruh antara Self-Efficacy
atau capaian melalui kemampuan, terhadap Kinerja Karyawan.
usaha, dan keterampilannya sendiri Lunenburg (2011) dalam Sebayang
dikatakan sebagai individu yang (2017) menyatakan bahwa Self-Efficacy
berorientasi internal Locus of Control. adalah keyakinan individu dalam
Sementara individu yang percaya menghadapi dan menyesaikan
bahwa ouotcomes atau capaian masalah yang dihadapinya diberbagai
ditentukan oleh kekuatan yang berada situasi serta mampu menetukan
diluar dirinya seperti nasib, tindakan dalam menyelesaikan tugas
keberuntungan, atau orang lain, atau masalah tertentu, sehingga
dikatakan sebagai orang yang individu tersebut mampu mengatasi
berorientasi external Locus of Control. rintangan dan mencapai tujuan yang
Berdasarkan definisi yang disebutkan diharapkan. Berdasarkan definisi yang
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan disebutkan diatas, maka dari beberapa
bahwa Locus of Control merupakan pengertian diatas dapat disimpulkan
kendali individu atas pekerjaan bahwa Self-Efficacy merupakan
mereka dan kepercayaan mereka keyakinan seorang individu terhadap
teradap keberhasilan diri. Dalam hal kemampuan yang dimilikinya dalam
ini apabila dikaitkan dengan karyawan mengatur dan melaksanakan tindakan
PT. Indonesia Kendaraan Terminal, atau tugas untuk mencapai suatu
Tbk, semakin karyawan yakin bahwa tujuan. Dalam hal ini apabila dikaitkan
segala hal yang dicapainya berasal dari dengan karyawan PT. Indonesia
hasil usaha mereka sendiri maka Kendaraan Terminal, Tbk, walaupun
mereka akan terus bisa meningkatkan karyawan di perusahaan ini sudah
kinerjanya, karena para karyawan mempunyai pengalaman kerja yang
akan memiliki keyakinan yang kuat cukup lama akan tetapi sebagian besar
dan tentu saja itu bagus untuk diri para karyawan hanya mempunyai jenjang
karyawan. Hasil penelitian ini sejalan pendidikan sampai SMA/SMK dimana
dengan penelitian yang dilakukan oleh dalam pendidikanya karyawan
tersebut hanya dibekali pengetahuan

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 109
teknis dan juga karena karyawan yang Kinerja Karyawan dengan
diteliti merupakan karyawan yang menempatkan karyawan pada unit
bekerja di bidang operasional dimana kerja yang dikuasai.
mereka bekeja berdasarkan sistem
bukan berdasarkan target sehingga KESIMPULAN
dirasa jika karyawan memiliki Self- Penelitian ini bertujuan untuk
Efficacy yang tinggipun maka tidak mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja,
akan mempengaruhi kinerjanya. Hasil Locus of Control dan Self-Efficacy terhadap
penelitian ini sejalan dengan penilitian Kinerja Karyawan PT Indonesia
yang dilakukan oleh Noviawati (2016), Kendaraan Terminal, Tbk. Berdasarkan
Erlita (2018) dan Fadilah (2018). analisis data dan pembahasan yang telah
4. Dari tabel 4 diatas dapat dilihat nilai dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
Fhitung > Ftabel adalah 23,464 > 2,68 sebagai berikut.
(yang didapat menggunakan rumus df 1. Kepuasan Kerja secara parsial
= (k-1),(n-k), df = (4-1), (132-4), df = (3), berpengaruh positif dan signifikan
(128) dengan tingkat signifikansi 0,000. terhadap Kinerja Karyawan.
Karena probabilitas 0,000 jauh lebih 2. Locus of Control secara parsial
kecil dari 0,05. Analisis tersebut dapat berpengaruh positif dan signifikan
dikatakan Kepuasan Kerja, Locus of terhadap Kinerja Karyawan.
Control dan Self-Efficacy berpengaruh 3. Self-Efficacy secara parsial tidak
secara simultan terhadap Kinerja berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan. Artinya Ha diterima dan Karyawan.
Ho ditolak. Maka dari itu secara 4. Kepuasan Kerja, Locus of Control dan
simultan ada pengaruh positif dan Self-Efficacy secara secara simultan
signifikan antara variabel Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan
Kerja, Locus of Control dan Self-Efficacy terhadap Kinerja Karyawan.
terhadap Kinerja Karyawan.
Diharapkan PT. Indonesia Kendaraan DAFTAR PUSTAKA
Terminal, Tbk dapat memperhatikan
Adha, Suhroji, Didi Wandi dan Yanto
Locus of Control yang dimiliki
Susanto. (2019). Pengaruh Kepuasan
karyawan dengan cara memberikan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
pelatihan kepribadian sehingga
Pada Dinas Perindustrian,
karyawan bisa lebih percaya diri dalam
Perdagangan Dan ESDM Kabupaten
bekerja dan bisa percaya terhadap
Pandeglang. Jurnal Ekonomi Vokasi, 2
kemampuan yang dimilikinya ,atau
(1)
bisa disebut Self-Efficacy, dengan
memberikan arahan-arahan yang jelas Agusniwar, Ikhsan, Nasir Azis dan
kepada karyawan dengan begitu tentu Nurdasila Darsono (2017). Pengaruh
saja bisa meningkatkan Kinerja Kompleksitas Tugas Dan Locus Of
Karyawan dan Kinerja Perusahaan Control Terhadap Kinerja Karyawan
serta meningkatkan Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Pada Kinerja Pt.
karyawan seperti mengapresiasi Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh. Jurnal Magister

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 110
Manajemen Volume 1, No. 1, Semarang : Badan Penerbit
September 2017 – 16 Universitas Diponegoro.
Andini, Natasia, Dkk. (2019). Pengaruh Juniantara , I Wayan dan I Gede Riana.
Locus Of Control, Gaya (2015). Pengaruh Motivasi Dan
Kepemimpinan, Dan Komitmen Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Di Denpasar. E-
Auditor Studi Kasus Di Bpkp Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Perwakilan Sumatera Utara. Jurnal Udayana 4 (09): 611-628
Akrab Juara, 4 (2) (160-172).
Kaswan. (2017). Pengembangan Sumber
Ardanti, Desti Marina, and Edy Rahardja. Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
(2017). “Pengaruh Pelatihan, Efikasi Aksara
Diri dan Keterikatan Karyawan
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo.
terhadap Kinerja Karyawan (Studi
(2014). Perilaku Organisasi. Edisi 9.
Pada Patra Semarang Hotel &
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Convention)”, Diponegoro Journal of
Management, 6 (3): 1–11 Mootalu, Julkifli, Adolfina dan Yantje
Uhing. (2019). Pengaruh Locus Of
Ary, I. R., & Sriathi, A. A. A. (2019).
Control Dan Gaya Kepemimpinan
Pengaruh Self Efficacy Dan Locus Of
Transformasioanl Terhadap Kinerja
Control Terhadap Kinerja Karyawan.
Pegawai Badan Pengelola Keuangan
E-Jurnal Manajemen, 8 (1), 6990-7013.
Dan Aset Daerah (Bpkad) Kota
Edison. (2016). Manajemen Sumber Daya Manado. Jurnal Emba, 7 (1)
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Nasution, S. L. A. (2019). Pengaruh Sikap
Erlita, Dina Via dan Jun Surjanti. (2018). Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Pengaruh Leader Member Exchange, Kinerja Karyawan Pada PT. PP
Self Efficacy, Dan Kepuasan Kerja London Sumatera, Tbk Sei Rumbia
Terhadap Kinerja KaryawanStudi Estate. Jurnal INFORMATIKA, 7 (1),
Pada Karyawan Bagian Pabrikasi Di 23-31.
Pt. Pg Candi Baru Sidoarjo. Jurnal
Noviawati, Dian Rizki. (2016). Pengaruh
Ilmu Manajemen, 6 (4)
Self Efficacy Terhadap Kinerja
Fadilah, Laila Hubbil dan Netty Laura.S. Karyawan Dengan Motivasi Sebagai
(2018). Pengaruh Self Efficacy Dan Variabel InterveningStudi Pada
Empowerment Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Finance Dan Divisi
Karyawan Dengan Budaya Human Resource Pt. Coca-Cola
Organisasi Sebagai Variabel Distribution Indonesia, Surabaya.
Moderating Pada Pt.Taman Jurnal Ilmu Manajemen, 4 (3)
Impianjaya Ancol. Jurnal Online
Priyantono, Ponco (2017). Pengaruh Self-
Internasional & Nasional, 6 (1)
Leadership, Self-Efficacy dan
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Motivasi Terhadap KinerjaStudi
Multivariete Dengan Program IBM Pada Independent Bussines Owner
SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Pt. Amway Indonesia Di Semarang,

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 111
Jawa Tengah. Manajemen Sumber Indonesia. E-Proceeding Of
Daya Manusia, 6 (2) Management, 4 (1)
Rosiana, dkk. (2016). Pengaruh Sinambela. (2019). Manajemen Sumber Daya
Karakteristik Budaya Organisasi, Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Locus Of Control Dan Disiplin Kerja
Sutrisno, Edy. (2019). Budaya Organisasi.
Terhadap Kinerja Karyawan Studi
Jakarta: Prenada Media.
Pada Perusahaan Daerah Pengelola
Air Limbah (Pd Pal) Kota Yudha, R. I. (2018). Pengaruh Budaya
Banjarmasin. Jurnal Wawasan Organisasi dan Kepuasan Kerja
Manajemen, 4 (2) Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Jaya Abadi Sumber Pasifik Kota
Sebayang, Stevani dan Jafar Sembiring
Jambi. Manajemen dan Kewirausahaan,
(2017). Pengaruh Self Esteem Dan
9 (2), 24-35.
Self Efficacy Terhadap Kinerja
Karyawan Studi Kasus Di PT. Finnet

JSSH Vol. 6 Nomor 2 September 2022 | Yudhistira Pradhipta Aryoko, dkk 101 - 112 ------------------------ 112

Anda mungkin juga menyukai