Anda di halaman 1dari 38

Pendidikan Seksual pada

Remaja Sekolah Menengah

dr Isa Multazam Noor, MSc, SpKJ(K)


RS Antam Medika Rawamangun
Jakarta Timur
Januari 2023
Pendahuluan
• Topik seksualitas remaja adalah hal tabu bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia
• Alasan tersering: kurang kesadaran, perasaan tidak nyaman, dan rasa malu
• Pendidikan orangtua berpengaruh positif terhadap pengetahuan tentang
kesehatan seksual siswa
• Pengetahuan orangtua yang tidak memadai tentang kesehatan seksual
• Penelitian menunjukkan berada di sekolah menengah pertama merupakan
prediktor independen dari pengetahuan yang buruk akan seksualitas
• Pendidikan seksual merupakan bagian dari kurikulum sekolah di sebagian
besar negara Eropa
• Penelitian menunjukkan 67.7% remaja memiliki perilaku seksual berisiko
Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Tujuan Pendidikan Kespro dan Seksual
• Kesehatan reproduksi membahas proses, fungsi dan sistem reproduksi pada
semua tahap kehidupan
• Kesehatan seksual adalah keadaan sejahtera fisik, emosional, mental dan sosial
yang berhubungan dengan seksualitas; bukan hanya karena tidak adanya
penyakit, disfungsi atau kelemahan (WHO 2002)
• Pendidikan seksual adalah pengajaran tentang seksualitas manusia, meliputi:
anatomi seksual manusia, reproduksi seksual, hubungan intim, infeksi menular
seksual, aktivitas seksual, orientasi seksual, identitas gender, pantang hubungan,
kontrasepsi, dan hak dan tanggung jawab reproduksi
• Untuk menanamkan pemahaman yang benar tentang seksualitas saat remaja
yang masih dalam periode perkembangan
• Pencegahan perilaku berisiko kesehatan di kalangan siswa sekolah menengah
• Membantu remaja membuat pilihan terinformasi, positif, dan aman tentang
hubungan yang sehat, aktivitas seksual bertanggung jawab, dan kesehatan
reproduksi mereka
Masa Remaja
• Tubuh manusia terus berubah secara fisiologis, biologis, dan psikologis
dari lahir sampai mati
• Masa remaja adalah fase dimana tubuh manusia mengalami perubahan
drastis dalam kemampuan
• Berasal dari kata Latin “adolescere” yang berarti “tumbuh” merupakan
masa perkembangan yang kritis khususnya seksualitas
• Masa transisi penanda awal masa dewasa dan merupakan tahap dalam
kehidupan dimana seorang individu mencapai kematangan seksual
• Setiap perubahan tubuh dapat membawa beban rasa malu, rasa tidak
aman, stigma, dan penyembunyian
• Pengaruh masalah reproduksi dapat mengembangkan inisiasi seksual dan
pola perilaku dalam aktivitas seksual remaja
Perkembangan Psikoseksual Anak dan Remaja
• Remaja memiliki rasa penasaran dan pemikiran obsesif-kompulsif
terhadap konten seksual
• Keinginan untuk melihat kembali foto atau video yang memiliki muatan
seksual
• Perkembangan dalam konsep diri, harga diri, dan pendewasaan secara
total
• Gangguan tidur (insomnia) karena memvisualisasikan adegan hubungan
seksual yang dilihat
• Dampak psikologis berupa kesulitan menjalin hubungan interpersonal
dengan orang lain dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial
• Kesalahpahaman tentang pengetahuan dan praktik kesehatan seksual di
kalangan remaja
Pubertas Remaja
Tahapan Psikoseksual 11 tahun
- Tanda pubertas dini secara fisik dan perubahan hormonal (misal: tumbuhnya rambut
kemaluan, perubahan ukuran penis, kumis, suara yang berat, pertumbuhan payudara,
mimpi basah, dan haid/menstruasi)
- Menyadari atau kaget dengan adanya perubahan fisik pada dirinya terkait seksualitas

- Mulai memperhatikan penampilan diri di depan cermin (misal: bergaya, tampil rapi,
atau bersolek)
- Mulai berpikir untuk privasi atau memiliki kamar sendiri
- Membangun keakraban yang kuat dengan teman sebaya yang berjenis kelamin sama

- Awal kebingungan tentang identitas diri (personal individu)


Penampilan di Cermin
Tahapan Psikoseksual 12 tahun
- Anak perempuan menjadi anti terhadap teman yang berbeda jenis kelamin
- Mulai terdapat rasa malu pada remaja laki-laki sehubungan dengan reaksi pada penisnya
- Perubahan emosonal terkait pertumbuhan seksual secara fisik (misal: anak laki-laki mulai menggoda teman yang
perempuan perihal ukuran BH, begitu pula sebaliknya anak perempuan kepada teman laki-laki perihal ukuran celana
dalam)
- Anak laki-laki sangat tertarik dengan lelucon atau materi seksual berupa grafis/gambar orang telanjang

- Keinginan meningkat untuk melakukan masturbasi pada anak laki-laki


- Keinginan memeluk, mencium atau menyentuh lawan jenis atau punya pacar banyak
- Anak laki-laki mulai saling berdiskusi tentang pengalaman seksualnya masing-masing
- Anak perempuan mulai bergosip tentang perilaku pacaran
- Bersikap kritis dengan membandingkan diri mereka dengan teman sebaya (misal: ukuran penis atau payudara)

- Remaja mulai menyadari tentang pilihan orientasi dan identitas seksualnya


Perkembangan Tubuh Laki-Laki
Perkembangan Tubuh Perempuan
Tahapan Psikoseksual 13-14 tahun
- Mulai bertanya tentang apa itu hubungan intim dan perilaku seksual (oral seks, petting, intercourse, dan anal
seks)
- Mulai sensitif dan sibuk dengan penampilan citra tubuh (misal: gemuk, berjerawat, berminyak, dan bau badan)
- Ereksi pagi dan ejakulasi (mimpi basah) menjadi lebih sering pada anak laki-laki
- Melakukan pertemanan yang semakin kuat dengan teman sebaya yang berjenis kelamin sama

- Mulai memperhatikan pertumbuhan dari bagian tubuh masing-masing terkait pubertas


- Anak perempuan lebih cenderung mencari hubungan romantis sedangkan laki-laki mencari petualangan
seksual
- Anak perempuan mulai mencoba masturbasi
- Penggunaan smartphone/internet dalam hubungan teman sebaya secara online dan jejaring media sosial

- Mulai berpikir abstrak tentang peran seksual diantara kedua jenis kelamin
Perkembangan Psikoseksual
Tahapan Psikoseksual 15 tahun
- Merasa ingin bebas dalam bergaul
- Ingin agar orangtua untuk tidak terlalu terlibat dengan aktivitas dari diri individu anak
- Memiliki perasaan cinta dan kasih sayang
- Mulai mencoba untuk berpacaran
- Ingin terlihat menarik baik secara fisik maupun seksual
- Mulai mencoba melakukan masturbasi
- Remaja laki-laki mulai berfantasi terhadap hasrat seksual alat kelaminnya dan payudara perempuan

- Mulai adanya dorongan atau gairah seksual


- Sering bertindak sebelum berpikir (misal: selalu ingin mencoba segala hal)
- Melihat konten gairah seksual, misal: video streaming, televisi, musik, majalah, game, percakapan seksual dalam film)

- Bertanya tentang kondom (alat kontrasepsi) dan reproduksi


Anatomi Alat Reproduksi
Perempuan & Laki-Laki
Alat Reproduksi Manusia
Pubertas dan Akil Baligh
• Semakin tinggi tingkat kelas siswa, maka semakin tinggi tingkat pengetahuan
seksual
• Siswa kelas 10 memiliki pengetahuan seksual yang lebih dibandingkan dengan
siswa kelas 8 dan 9
• Selama masa remaja, maka pikiran, persepsi, dan respons individu diwarnai
secara seksual
• Pubertas merupakan tonggak penting perkembangan seksualitas yang terjadi
pada masa remaja
• Orangtua menjadi sumber informasi yang paling sedikit, dan guru adalah sumber
informasi yang paling umum mengenai komunikasi topik seksualitas remaja
• Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja aktif secara seksual melalui
praktik seksual autoerotik atau berpasangan
• Penelitian lain melaporkan sebagian besar siswa memiliki sikap negatif terhadap
masturbasi
• Kapasitas relasional dan kesenangan meningkat seiring bertambahnya usia
Pendidikan Seksual
• Konten pendidikan seksual sesuai tahapan usia: proses tumbuh dewasa,
perubahan tubuh selama pubertas, emosi yang terlibat, proses reproduksi
biologis, aktivitas seksual, pacaran (keintiman) dan orientasi seksual,
kehamilan yang tidak diinginkan dan komplikasi aborsi, bahaya kekerasan
seksual, pelecehan anak, dan penyakit menular seksual
• Remaja modern saat ini menggunakan internet sebagai sumber
pengetahuan tentang kehidupan seksual
• Mereka lebih suka mendiskusikan topik ini dengan teman sebaya, yang
juga memiliki tingkat pengetahuan seksual yang rendah
• Perkiraan menunjukkan sekitar 35-40% remaja perempuan (usia 15 sampai
19 tahun) hamil sebelum usia 20 tahun, dan sebagian besar adalah
kehamilan yang tidak diinginkan
Pendidikan Seksual
• Pendidikan seksual merupakan pengajaran tentang isu-isu yang berkaitan
dengan seksualitas manusia
• Materi meliputi: anatomi seksual manusia secara umum, reproduksi
seksual, aktivitas seksual, kesehatan reproduksi, hubungan emosional, hak
dan tanggung jawab reproduksi, pantangan seksual, dan pengendalian
dorongan seksual
• Perilaku seksual adalah topik sensitif yang sulit didiskusikan banyak remaja
dengan orang dewasa
• Memfasilitasi diskusi seksual dengan mengadopsi sikap yang tidak
menghakimi remaja
• Pendidikan seks pantang saja menekankan pantang dari aktivitas seksual
sebelum menikah dan menolak metode seperti kontrasepsi
Tantangan Orangtua Milenial
• Putranya yang berusia 14 tahun ingin mengundang pacar untuk menginap
• Putranya yang berusia 12 tahun mendengarkan lagu-lagu yang
menyampaikan gagasan seksisme
• Anak perempuannya yang berusia 13 tahun sedang bersiap pergi ke
bioskop bersama teman-teman dan mengenakan pakaian yang menurut
orangtua terlalu sugestif
• Orangtua menemukan anak perempuannya yang berusia 13 tahun masuk
ke situs obrolan, dimana dia melakukan diskusi yang eksplisit secara
seksual dengan orang lain
• Orangtua khawatir tentang intensitas hubungan pacaran putranya yang
berusia 15 tahun
• Orangtua memergoki anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun melakukan
masturbasi di kamar mandi atau menemukan majalah porno di tempat
tidurnya
Perbedaan Aktivitas Harian
Laki-Laki & Perempuan
Faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Seksual Remaja
• Kemiskinan
• Hubungan intim dan identitas gender
• Norma, agama dan nilai yang bertentangan
• Faktor sosial dan individu yang mempengaruhi keterampilan negosiasi
• Akses ke layanan kesehatan reproduksi dan seksual
• Pendidikan tentang seksualitas dan hubungan seksual
• Kerentanan terhadap pemaksaan dan kekerasan seksual
• Kesehatan jiwa yang buruk khususnya dampak stigma dan diskriminasi
• Penggunaan media sosial tanpa pengawasan orangtua
Aborsi & Kekerasan Seksual
• Satu dari lima remaja yang aktif secara seksual pernah mengalami
kekerasan seksual
• Kehamilan pada remaja usia 16-19 tahun paling sering tidak di-inginkan
(45,2%)
• Anak yang lahir dari ibu remaja memiliki risiko 63% lebih tinggi untuk hidup
dalam kemiskinan
• 60% anak perempuan berusia 12 sampaborsi tidak aman dengan
perdarahan vagina yang parah sebagai komplikasi utamaai 18 tahun
mengalami lebih dari satu kali
• 65% anak perempuan melakukan aborsi karena takut putus sekolah dan
kesulitan keuangan sebagai alasannya
• Infeksi Menular Seksual (IMS): Gonore, Klamidia, Sifilis, Kutil Kelamin,
Herpes, dan HIV - program skrining klamidia
Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja
• Remaja secara rutin terlibat dalam perilaku yang membahayakan
kesehatan mereka
• Perilaku seksual berisiko meliputi tindakan seperti hubungan seksual
tanpa pengaman, aktivitas seksual dini, berganti-ganti pasangan dan
pengaruh penggunaan zat dan alkohol
• Perilaku seksual berisiko dapat menyebabkan kejadian penyakit menular
seksual, HIV/AIDS, aborsi, prostitusi, pornografi, dan pedofilia
• Prevalensi perilaku seksual berisiko terjadi lebih besar pada remaja dengan
gangguan jiwa (Chavis, 2010)
• Survei menunjukkan aktivitas seksual (termasuk hubungan seks)
merupakan hal yang umum di kalangan remaja
Perilaku Seksual Remaja Laki-Laki
• Anak laki-laki menampilkan konsep diri seksual yang lebih positif
• Memiliki persepsi yang kurang positif tentang keterampilan relasional
mereka
• Lebih cenderung melaporkan praktik seksual autoerotik
• Anak perempuan memiliki sedikit pengetahuan tentang kesehatan
seksual dan reproduksi dibandingkan anak laki-laki
• Upaya pendekatan dengan penyuluhan ramah remaja, edukasi kelompok,
berbagi refleksi dan pemeriksaan kesehatan
• Pengaruh pornografi terhadap masturbasi pada remaja
• Hasil penelitian menunjukkan remaja mengalami perubahan kognisi dan
afeksi terhadap rangsangan seksual yang diakibatkan konten pornografi
dalam internet
Faktor Risiko Perilaku Seksual Berisiko
• Usia dan tingkatan kelas di sekolah
• Prestasi akademik yang rendah
• Masalah IQ (kecerdasan) - karena kurangnya pemahaman tentang seksualitas
• Penyalahgunaan zat * remaja yang menggunakan ganja lebih cenderung aktif
secara seksual dibandingkan mereka yang tidak pernah menggunakan ganja
• Penggunaan alkohol, kokain, vaping, dan perjudian
• Kekerasan dan riwayat pelecehan seksual masa kanak
• Depresi dan kecenderungan bunuh diri
• Kesalahan informasi tentang seksualitas dan pengambilan keputusan dalam
pacaran
• Ketidaktahuan orangtua tentang cara penyampaian edukasi seksual * rasa malu
dan tabu untuk dibicarakan
• Semakin sering terjadinya faktor risiko di atas, maka semakin tinggi kemungkinan
remaja terlibat dalam aktivitas seksual
Faktor Protektif Perilaku Seksual Berisiko
• Siswa dari keluarga inti memiliki pengetahuan yang “cukup” tentang
kesehatan seksual jika dibandingkan dengan siswa dari keluarga besar
• Pemberian pengetahuan tentang kesehatan seksual pada usia remaja
bermanfaat bagi siswa dalam menghindari perilaku seksual berisiko
• Pendidikan seksual terbukti membantu mencegah dan mengurangi risiko
kehamilan dini, HIV, dan infeksi menular seksual untuk anak dan remaja
• Perilaku seksual remaja sangat ditentukan budaya seksual masyarakat,
yang merupakan komponen penting dari pendidikan seksual
• Peran orangtua dan lama remaja mengakses media sosial memiliki
hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja
Dampak Perilaku Seksual Berisiko
• Memberi tahu remaja tentang akibat dari aktivitas seksual dini
• Kehamilan usia dini atau yang tidak di-inginkan
• Aborsi atau penguguran kandungan
• Risiko infeksi menular seksual (IMS) dan HIV *seks yang tidak aman
seringkali dimulai pada masa remaja
• Permasalahan dalam keberlanjutan sekolah
• Berdampak baik secara fisik maupun mental psikologis
• Indikator seks berisiko: (1) Tidak menggunakan kondom, (2) Memiliki lebih
dari satu pasangan seks; (3) Berhubungan seks dengan imbalan uang tunai
atau kompensasi barang; dan (4) Berhubungan seks tanpa persetujuan
Hambatan dan Peluang
• Kesehatan seksual berhubungan dengan kesehatan jiwa dan
kesejahteraan (well-being)
• Sebagian besar siswa memiliki pengetahuan yang buruk tentang
fungsi sistem reproduksi dan infeksi menular seksual
• Pubertas dapat menjadi sumber stress (tekanan) yang besar bagi
individu remaja
• Rata-rata siswa memiliki pengetahuan kontrasepsi yang baik, tetapi
pengetahuan mengenai kondom yang buruk
• Sebagian besar remaja mencari informasi dan pengetahuan terkait
seksualitas melalui internet
Kondom dan Hubungan Seksual
• Penggunaan kondom pada seks terakhir lebih rendah daripada seks
pertama
• Banyak remaja yang aktif secara seksual tidak melakukan hubungan
seks dengan pengaman, terutama di kalangan siswa sekolah
menengah pertama
• Perilaku seksual remaja berhubungan dengan infeksi menular seksual
(IMS) dan kehamilan yang tidak di-inginkan
• Tingkat hubungan seksual pada remaja meningkat sejalan dengan
tingkat pendidikan *SMP (1.62%), SMA (4.14%), SMK (14.03%) dan
malam (41.09%)
Kekerasan dalam Pacaran (KDP), Perilaku
LGBTQ & Pendekatan Reliji Spiritualitas
• Perilaku seksual berisiko dijumpai lebih tinggi pada kelompok remaja
LGBTQ
• Kekerasan dalam Pacaran (KDP) merupakan salah satu dampak
ikutan dari berkembangnya perilaku seksual berisiko
• KDP adalah perilaku agresi yang diterima oleh korban kekerasan
dalam pacaran baik secara fisik maupun psikologis
• Perilaku agresi verbal atau simbolis, berupa kata-kata kasar, kata-kata
tidak layak dengar, memburuk-burukkan/menjelek-jelekkan,
mengancam, menuntut, membatasi pergaulan dan ghosting
• Dukungan sosial dengan aktivitas harian dengan pendekatan reliji
dan spiritualitas cukup ampuh dalam menurunkan KDP dan perilaku
LGBTQ pada remaja perkotaan
Simpulan
• Perlu intervensi kesehatan seksual yang tepat sasaran berdasar
kebutuhan remaja di era digital dan teknologi canggih * kemudahan
akses layanan
• Pembuat kebijakan di sektor pendidikan perlu mengevaluasi keadaan
pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual berbasis sekolah saat
ini bagi kelompok remaja yang berbasis internet
• Merancang kurikulum yang komprehensif dan dimulai dari sekolah
menengah pertama
• Pengembangan E-modul dalam program pencegahan perilaku seksual
berisiko, pelecehan seksual dan Kekerasan dalam Pacaran (KDP) di
sekolah yang di dalamnya terdapat muatan reliji dan spiritualitas
Apa yang Anda Pikirkan?
TERIMA KASIH
kebocha@yahoo.com
Instagram siggi_psyctelston

Anda mungkin juga menyukai