Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini kendaraan sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Hampir setiap rumah
memiliki kendaraan minimal satu buah kendaraan. Meskipun begitu tidak setiap orang bisa
mengendarai kendaraan baik itu motor atau mobil.  Terkadang kita mendapatkan keperluan
mendesak yang mengharuskan kita pergi pada saat itu juga dan tidak memungkinkan
menggunakan kendaraan umum, karena dengan kendaraan umum memerlukan waktu yang cukup
lama untuk sampai ke tempat tujuan. Dan pada saat itu tidak ada yang dapat mengantar kita untuk
pergi, itu pasti akan membuat kita bingung harus bagaimana. Atau mungkin kita bisa
mengendarai kendaraan namun kita kurang tahu jalan yanng harus kita lewati menuju tempat
tujuan kita, itupun akan menyulitkan kita untuk bepergian.
Maka dari itu saya berfikir akan lebih mudah jika kendaraan yang ada itu memiliki sistem
kemudi oromatis dan sistem yang dapat memberitahu arah. Sehingga jika kita akan bepergian
tidak perlu merepotkan orang lain untuk mengantar atau menjemput kita. Kenapa mobil? Karena
menurut saya mengendarai mobillah yang sulit untuk dipelajari, karena untuk belajar mobil tidak
semudah belajar mengendarai motor. Sedangkan untuk bepergian jauh menggunakan mobil
sangat efisien karena dapat membawa muatan lebih banyak dibandingkan motor.
Sekarang ini sering terjadi kecelakan akibat kelalaian supir salah satu kelalaian itu adalah
mengantuk saat berkendara yang mengakibatkan kecelakaan. Seiring dengan meningkatnya
jumlah kecelakan pada kendaraan mobil sistem kemudi otomatis ini sangatlah berguna dan
bermanfaat untuk mengurangi tingkat kecelakaan khususnya pada kendaraan mobil.
Kebutuhan alat transportasi yang aman dan nyaman merupakan hal yang sangat
didambakan. Sampai saat ini alat transportasi darat (mobil), sebagian besar sistem navigasi atau
kemudi masih banyak dilakukan dengan tenaga manusia. Dan untuk dapat mengendalikan mobil
dengan baik seseorang harus mempunyai ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi disaat
mengendalikannya di jalan raya. Mengemudi kendaraan dengan konsentrasi yang kurang sangat
berbahaya, karena akan beresiko besar terjadinya kecelakaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem
yang dapat membantu manusia dalam mengendarai kendaraan. Pada penelitian ini dirancang
suatu sistem yang mengendalikan kendaraan (mobil) yang berjalan di jalan raya secara otomatis.

1.2  Rumusan Masalah
Agar makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penulis menyusunkan
rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.      Apa pengertian mobil ?
2.      Bagaimana Sejarah Ditemukan Mobil Di Dunia Pertama Kali ?
3.      Bagaimana inovasi mobil ?
4.      Bagaimana sistem keamanan mobil ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Indonesia mulai bangkit dan
giat membangun masa depannya dengan tangan sendiri tanpa bantuan pihak asing. Pembangunan
di Indonesia baru malai berjalan sepenuhnya setelah revolusi kemerdekaan dan perang untuk
mempertahankan kedaulatan negara. Salah satu sektor yang sudah sejak sangat lama ingin
dibangun oleh bangsa Indonesia adalah sektor Otomotif. Disini Mobilmotorlama berusaha
merangkum secara singkat sejarah perkembangan industri mobil nasional terutama mobil
nasional yang sangat dielu-elukan oleh orang Indonesia.
Perlu digaris bawahi bahwa sejarah otomotif Indonesia terutama mobnas (mobil nasional)
tidak pernah lepas dari politik industri nasional. Sejarah perkembangan mobil nasional di
Indonesia bisa dilihat awal mulainya pada era 1950an dan 1960an dimana jiwa nasionalisme
Indonesia sedang memuncak dengan jargon berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri. Karena jiwa
nasionalis ini, orang Indonesia sangat ingin membuat apapun dengan tenaga sendiri dan diberi
label buatan anak bangsa. Tidak hanya cap buatan anak bangsa saja, namun dengan ambisi
menjadi yang terdepan dan terbaik diantara semua bangsa di dunia. Bukti dari proyek ambisius
ini adalah banyaknya bangunan yang megah yang baru terasa manfaatnya puluhan tahun
kemudian seperti Monas, Stadion Gelora Bung Karno dsb.
Mobil Nasional yang saat itu disebut Mobil Indonesia mulai direncanakan pada tahun
1961 dengan berdirininya Industri mobil Indonesia (Inindo) yang komposisinya terdiri dari 60%
pemerintah dan sisanya swasta. Mobil yang akan dibangun oleh Inindo ini adalah sebuah sedan
dan truk Zastava dari Yugoslavia yang merupakan sedan dan truk Fiat. Sayangnya karena krisis
ekonomi pada dasawarsa 60an, konfrontasi Malaysia dan perpecahan politik membuat proyek ini
gagal terutama setelah presiden Soekarno lengser.

2.2 Era 1970an


Setelah bertahun tahun bermimpi, bangsa Indonesia mulai belajar membuat mobil dimulai
dari membangkitkan industri pendukung industri otomotif seperti mesin, komponen, karoseri dan
sebagainya. Oleh karena itu, untuk mendukung percepatan investasi modal pada industri ini
pemerintah orba kemudian melakukan pelarangan atas mobil maupun sepeda motor impor pada
tahun 1973 dan mewajibkan seluruh kendaraan yang akan dijual di Indonesia harus dirakit di
Indonesia. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya pada tahun 1972 dimana saat itu peraturan setiap
mobil rakitan CKD Indonesia hanya diberi pajak sebesar 5% saja sementara impor CBU diberi
pajak 15% gagal karena masyarakat masih lebih memilih membeli mobil CBU dibandingkan
kendaraan rakitan lokal. Bersamaan dengan itu, beberapa perusahaan swasta asal Indonesia mulai
mengembangkan sendiri kendaraan buatan mereka sendiri. Salah satu kendaraan yang cukup
populer saat itu adalah Helicak atau Helikopter Becak. Helicak dibuat dan diproyeksikan sebagai
pengganti becak dibuat oleh ATPM skuter Lambretta, PT. Italindo. Mesin, engine shroud dan

2
suspensi belakang diambil mentah dari skuter Lambretta sedangkan bodi untuk kabin penumpang
dibuat dari fiberglass dengan kaca dari akrilik warna ungu serta bangku penumpang buatan PT.
Sagitarius sari. Tahun 1975 sampai 1976 pernah dibuat Super Helicak yang ruang pengemudi
sudah berada didepan penumpang dalam satu kabin seperti mobil sungguhan. Super Helicak ini
meninggalkan mesin Lambretta karena sudah menggunakan mesin berkode TGA-200 2 tak 200cc
buatan Sovyet dengan merk Tula. Sayangnya proyek Helicak ini kurang sukses karena
masyarakat lebih memilih Bemo yang berbasis Daihatsu Midget dan Bajaj. Selain helicak,
beberapa "mobil" buatan Indonesia lainnya juga marak seperti Srikandi 200 hingga Minicar yang
bermesin sepeda motor Honda Benly.

Antara tahun 1976 sampai 1978, pernah dibuat sebuah mobil Jip bernama Banteng. Mobil
ini adalah karya Subagio Sudjarwo yang sebetulnya merupakan Land Rover Light Weight yang
dikhususkan untuk militer. Mobil ini merupakan pesanan dari ABRI dan pernah melakukan uji
tempur langsung dan hasilnya sukses. Sayangnya karena nama Banteng dianggap terlalu condong
ke lawan politik presiden Soeharto saat itu, jadilah Jip Banteng ini gagal diproduksi. Selain itu
karena meniru Land Rover, ketika akan diproduksi tentunya tidak akan mendapat ijin karena
Land Rover Light Weight masih diproduksi saat itu.
Pada tahun 1976, ATPM mobil dan motor yang berjualan di Indonesia bisa mendapat
pembebasan pajak impor kendaraan bila membuat KBNS (kendaraan bermotor niaga sederhana),
sebuah kendaraan sederhana dengan kandungan lokal yang tinggi dengan insentif pajak agar
dapat dijangkau masyarakat luas yang konsepnya mirip seperti LCGC jaman sekarang. Mobil-
mobil produksi KBNS ini membuat 4 ATPM mobil terbesar saat itu membuat mobnas masing
masing. Empat ATPM itu adalah Astra, Java Motors, Indokaya Nissan Motor dan Garuda
Mataram. Keempatnya membuat mobnasnya masing masing dengan bantuan pabrikan mobil
yang jauh lebih mapan dengan nama Toyota Kijang (Astra), Morina (Java Motor), Datsun Sena
(Indokaya Nissan Motor) dan Volkswagen Mitra (Garuda Mataram).
Mobil "nasional" tadi memang masih menggunakan merk asing karena memang untuk
rancangan engineering mesin, transmisi, dsb masih rancangan asing sedangkan untuk sasis dan
bodi sudah sepenuhnya karya dalam negeri. Toyota Kijang memakai mesin dan transmisi Toyota
Corolla KE20 yang dipasang ke sasis pickup. Datsun Sena memakai mesin dan transmisi Datsun
120Y yang dipasang ke sasis pickup tanpa bonnet (cabover). Morina yang merupakan singkatan
dari Mobil Rakyat Indonesia mengambil mesin dan transmisi dari Vauxhall (General Motor
Inggris). Untuk Volkswagen Mitra mengambil bentuk dari Volkswagen Bus (VW Kombi) namun

3
menggunakan mesin yang letaknya dibawah jok depan. VW Mitra ini menjadi VW Minibus
pertama didunia yang mesinnya dibawah jok depan.
Mungkin karena bentuknya yang terlalu sederhana dan jelek dimata orang Indonesia, pada
tahun 1979 proyek ini sudah bisa dibilang gagal. Untuk "menyelamatkan" mobil-mobil KBNS,
pemerintah orde baru kemudian menciutkan jumlah ATPM yang berjualan di Indonesia dengan
menutup ATPM yang dalam jangka waktu 1 tahun tidak berhasil menjual mobil sebanyak 500
unit. Korban dari peraturan ini antara lain Subaru, Moskvitch sampai Alfa Romeo.

2.3 Era 1980an


Pada era 1980an ini dari keempat mobil nasional yang ada, hanya tinggal Toyota Kijang
saja yang sukses dan berkembang. Nasib Datsun Sena hilang begitu saja karena Datsun sudah
berubah nama menjadi Nissan di era 80an. Untuk Morina sudah hilang dan sama sekali tidak ada
jejaknya. Setelah proyek VW Mitra gagal, dice untuk produksi dikirim ke Brazil pada April 1979.
Beda VW Mitra di Indonesia dan Brazil ada pada kualitas plat baja yang digunakan karena untuk
Indonesia dicetak dengan mesin press 300Kg yang masih harus membutuhkan dempul sedang di
Brazil menggunakan mesin press 1500Kg yang sudah bebas dempul pada hasil akhirnya.

Tahun 1986 Toyota Kijang sudah memasuki generasi ke 3 nya. Pada pertengahan
dasawarsa inilah muncul lagi konsep serupa mobnas era 70 yang datang dari kubu Holden dengan
munculnya Holden Lincah atau yang sering disebut juga Holden Raider di Jawa Timur yang
diambil basisnya dari Holden Jackaroo di Selandia Baru. Industri otomotif nasional pada saat itu
juga sudah jauh semakin berkembang dan mulai berorientasi ke pasar ekspor. Pada akhir
dasawarsa 80an sudah ada Toyota Kijang yang diekspor ke negara tetangga seperti Filipina
sampai India. PT Pantja Motor yang menjadi anak perusahaan Astra mulai merambah pasar
ekspor dengan melakukan ekspor Daihatsu Zebra produksi Indonesia yang memang lebih panjang
dan lebar dibanding Daihatsu Hijet (Daihatsu Zebra versi luar) di luar negeri. Pantja Motor ini
masuk ke Malaysia misalnya sejak 1988 dan menjual mobil jadi alias CBU dari Indonesia. Tapi
tahun 1990 mereka mulai menjual dalam bentuk CKD.

2.4 Era 1990an


Memasuki era 90 yang mungkin bisa dibilang era keemasan bagi industri mobil nasional
Indonesia ini, muncul lagi konsep mobil Indoensia dari Indomobil. Mobil ini kelak kita kenal
sebagai Mazda MR90 yang merupakan singkatan dari Mobil Rakyat 1990. Sedikit beda dengan

4
konsep yang diterapkan pada era 70an, Indomobil disini membeli lisensi serta dice atau cetakan
untuk Mazda 323 Familia era 1970an dari Jepang untuk dipelajari rancang bangunnya. Karena
biaya riset yang mahal apalagi ditambah dengan makin banyaknya teknologi canggih yang
diterapkan pada kendaraan, Mazda MR90 ini juga dijual semasa risetnya untuk menutupi biaya
riset serta mempelajari karakteristik pasar Indonesia. Setelah mobil ini jadi, ada beberapa unit
yang diberikan kepada perwira TNI yang membuat mobil ini dulu sering dipakai perwira TNI.
Mobil ini niatnya akan di posisikan dengan harga yang hampir mirip dengan Toyota Kijang pada
saat itu. Sayang sekali karena bentuk hatchbacknya (sedan), mobil ini terkena pajak yang lebih
besar dibandingkan tipe minibus. Ini mengakibatkan harga Mazda MR90 tidak bisa lebih murah
dibanding Kijang. Kala itu Toyota Kijang dijual dengan harga 18juta sedangkan Mazda MR ini
24juta. Setelah gagal, Mazda MR ini berubah menjadi Mazda Baby Boomers.

Pertengahan 1995, nama Toyota Kijang menjadi sangat kuat dan mengakar di dalam
benak orang Indonesia. Mazda MR juga tidak mau ketinggalan. Belajar dari kegagalan
sebelumnya, Mazda MR berubah menjadi station wagon dan berganti nama menjadi Mazda
Vantrend. Pada pertengahan era 90an inilah industri mobil di Indonesia menjadi sangat maju.
Hampir semua merk berlomba lomba masuk ke Indonesia untuk mendapat tempat di hati orang
Indonesia. Bahkan pada saat itu, pabrikan asal Jerman Porsche sudah melakukan persiapan untuk
memasukkan Porsche 911 atau Boxter yang akan dirakit di Indonesia dan dijual seharga
400jutaan. Pada saat itu Indonesia bisa dibilang Detroitnya Asia Tenggara karena negara tetangga
belum terlalu menarik perhatian pelaku industri otomotif dunia untuk menanamkan modalnya.
Sayangnya semuanya berubah ketika Inpres Nomor 2 Tahun 1996 dikeluarkan oleh
presiden Soeharto. Inpers ini yang menjadi dasar atas berdirinya PT. Timor Putra Nasional
menjadi produsen mobil nasional dan menjadi percontohannya. Berbeda dengan proyek mobil
nasional era 70an dimana yang penting membuat dulu kendaraanya baru bicara merk, Timor
disini membeli ribuan unit Kia Sephia tanpa merk (macam obat generik) secara CBU dari Korea
Selatan kemudian diberi merk Timor dan dengan kekuatan Inpres Nomor 2 Tahun 1996, unit
CBU ini bebas pajak impor. Selain Timor yang diprakasai oleh Hutama Mandala Putra atau yang
lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto, ada juga Bimantara yang diprakasai oleh Bambang
Trihatmodjo.
Bagi pembeli mobil saat itu, tentu dengan hadirnya Timor yang hanya seharga 36 juta dan
Bimantara yang seharga 40 juta tentu menjadi kabar gembira. Mobil sedan yang jelas nyaman
seperti Timor dan Bimantara saja harganya hanya 36juta rupiah sementara minibus seperti

5
Toyota Kijang Grand Extra saja harganya 54 juta rupiah. Kia dipilih Timor karena untuk urusan
kerjasama memasok mobil, Kia sanggup memberikan harga yang lebih murah dibandingkan Lada
(Russia) dan Khodro (Iran). Timor misalnya, sebenarnya tidak hanya menjual unit CBU saja
karena pada bulan Juli 1996 dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.42 yang berisi
tentang diizinkannya Timor Putra Nasional mengimpor mobil utuh dari Korea Selatan asalkan
mobil Timor dikerjakan tenaga kerja asal Indonesia di pabrik Kia di Korea Selatan, serta dalam
waktu 3 tahun, Timor harus bisa memenuhi kandungan lokal pada mobil Timor-nya sebanyak
60%. Salah satu langkah nyata peningkatan kandungan lokal pada mobil Timor ini adalah dengan
munculnya Timor SW516i station wagon yang body belakangnya dibuat oleh New Armada
Magelang dan prototype Timor S213i yang berbentuk city car yang dirancang oleh putra
Indonesia bernama Soeparto Soejatmo dengan desain dari Zagato Italia.
Inpres Nomor 2 Tahun 1996 ini ternyata menjadi pisau bermata 2. Sebenarnya pada
Inpres tersebut, siapapun bisa mendapatkan predikat mobil nasional yaitu bila komponen
lokalnya sudah mencapai 60% dengan memakai merek nasional dan dilakukan oleh perusahaan
swasta nasional, bukan kepanjangan tangan dari prinsipal. Mungkin karena sakit hati atas
perlakuan yang dirasa kurang adil inilah banyak pabrikan yang memindahkan pusat produksinya
ke Thailand yang dirasa iklim industri dan perpajakannya lebih ramah. Selain itu, perusahaan
otomotif lain asal Jepang, Amerika Serikat dan Eropa yang tidak mendapatkan insentif pajak
yang sama, melakukan protes ke World Trade Organization (WTO). Parahnya lagi, saat itu juga
terjadi krisis moneter yang melanda Asia dan membuat pemerintahan orde baru yang dipimpin
presiden Soeharto runtuh dan selesailah sudah proyek mobil nasional ini. Setelah melakukan
sidang pada 1999, Timor akhirnya kalah dan akhirnya proyek Timor ini berhenti begitu saja.
Padahal saat itu masih ada lagi beberapa prototype mobil nasional yang belum sempat produksi
seperti Maleo dan Beta 97. Sayang karena tahun 1997 dan 1998 saat itu, Indonesia sedang
dilanda chaos akibat kerusuhan 98 yang berdampak kesemua sektor yang ada dan tentunya sangat
tidak memungkinkan kembali membuat produk barang tersier seperti mobil.

2.5 Era 2000an


Karena rasa nasionalisme masyarakat Indonesia yang sangat besar, dan Indonesia mulai
bangkit dari keterpurukan tahun 1997 dan 1998, muncul beberapa usaha-usaha membuat mobil
nasional kembali. Namun, karena kalahnya Indonesia pada gugatan sidang WTO tahun 1999,
pemerintah harus patuh akan syarat IMF yang telah ditanda tangani oleh Soeharto yang
menyebutkan bahwa tidak boleh ada lagi subsidi (termasuk subsidi pajak seperti pada kasus
Timor) untuk industri yang umum dianggap bertujuan komersil. Oleh karena itu, tidak hanya
Timor, pabrikan truk Perkasa dan IPTN (pesawat terbang) juga harus terkena imbasnya dan
akhirnya ikut dihentikan. Karena negara sudah tidak bisa campur tangan, muncul pihak-pihak
swasta yang membuat sendiri mobil nasional versi mereka sendiri seperti Arina sampai mobil
pickup Viar asal Jawa Tengah. Selain itu muncul juga berbagai macam mobil kecil yang
kebanyakan dirancang sebagai pengganti angkutan Bajaj yang sudah dirasa sangat tua dan kurang

6
layak seperti mobil Kancil, GEA, Komodo dan Tawon serta masih banyak lagi. Pada tahun 2010,
berdiri Asianusa (Asosiasi Industri Automotif Nusantara) yang merupakan asosiasi industri
otomotif di indonesia yang beranggotakan produsen kendaraan roda empat asli indonesia.
Asosiasi ini didirikan pada Selasa 23 februari 2010 di kantor Kementerian Perindustrian. Ketua
asosiasi ini adalah Ibnu Susilo yang merupakan pembuat mobil Komodo.

Tahun 2012, publik Indonesia dibuat semacam geger akan munculnya mobil yang dirakit
oleh siswa siswi SMK dengan nama Esemka. Mobil Esemka ini menjadi semacam topik hangat
terutama setelah wali kota Solo, Joko Widodo memakai Esemka Rajawali sebagai kendaraan
dinasnya menggantikan Toyota Camry. Selain mobil Esemka Rajawali yang dirakit oleh SMK
Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta, masih ada banyak lagi mobil-mobil yang dirakit
oleh siswa SMK seperti Esemka Digdaya yang dirakit SMK 1 Singosari, Esemka Bima yang
dirakit SMK Negeri 6 Malang, Esemka Surya yang dirakit oleh SMK Muhammadiyah 2
Borobudur bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta, sampai Esemka Patua
yang dirakit SMK 2 Surabaya dan masih banyak lagi.
Esemka sendiri sebenarnya merupakan proyek fasilitas dinas pendidikan yang saat itu
dipimpin oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Sudibyo pada tahun 2006. Esemka
sendiri dibuat agar para siswa SMK jurusan otomotif atau teknik kendaraan ringan yang nantinya
diharapkan dapat bekerja di pabrik perakitan mobil bisa memahami tentang proses assembly dan
sebagainya. Selain mobil, ada juga motor Kanzen Esemka dan laptop Zyrex Esemka yang
tujuannya sama, yaitu untuk proses pembelajaran bukan untuk kepentingan politik ataupun
diperjual belikan. Sayangnya dengan berita politik yang tidak bisa dibendung banyaknya
membuat mobil ini terkesan hanya sebagai kendaraan politis saja.
Memasuki tahun 2013, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk membuat dasar hukum
akan mobil murah terutama untuk angkutan pedesaan. Semua aturan tersebut dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, termasuk
LCGC, program low carbon emission, mobil listrik dan hybrid biodiesel. Untuk regulasinya,
pemerintah mengeluarkan Permenperin No 33/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan
Bermotor Roda Empat Yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and
green car (LCGC). Syarat yang harus dipenuhi pada permenperin ini antara lain harus sangat
hemat bahan bakar dimana mesin bensin sampai 1200cc konsumsi BBM harus sekitar 20Km/liter
7
sementara mesin diesel sampai 1500cc juga 1:20, harga maksimal sebelum pajak daerah, Bea
Balik Nama (BBN), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah 95 juta rupiah dan mengikuti
nilai inflasi dan sebagainya. Selain itu, kendaraan juga harus memakai model dan logo yang
mencerminkan Indonesia. Tujuan program LCGC ini dikatakan pemerintah untuk mendatangkan
investasi masuk ke Indonesia dari sektor industri otomotif dan industri komponen kendaraan
LCGC. Selain itu juga untuk mendukung nilai tambah industri dalam negeri dan peningkatan
lapangan kerja, serta pemerintah juga menargetkan tujuan utama LCGC dan LECP untuk
mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global. Dengan adanya peraturan LCGC ini,
beberapa pabrikan Jepang muncul dengan produk LCGC mereka yang sudah terlihat sangat
banyak dijalanan seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Datsun Go, Datsun Go+ dan Suzuki
Karimun Wagon R.
Kini, merek otomotif lokal Indonesia sedang berlomba untuk mulai menjalankan
usahanya dalam memproduksi mobil mereka sendiri. Esemka misalnya, sudah memulai
membangun pabriknya di Boyolali dan Jonggol pada Maret 2016 yang lalu. Yah, semoga saja
dengan momen peringatan kebangkitan bangsa pada 20 Mei 2016 ini mampu mendongkrak
semangat kita dalam membangun bangsa ke arah yang lebih baik seperti misalnya dunia otomotif
Indonesia yang jauh lebih aman, nyaman serta ramah lingkungan. Tidak hanya itu,
mobilmotorlama juga berharap semoga kedepannya industri otomotif nasional Indonesia juga
bertambah lebih baik dibanding sebelumnya dengan penerapan teknologi terkini karya anak
bangsa dan mampu menggerakkan ekonomi Indonesia seperti halnya lokomotif yang
menggerakkan semua gerbong yang terhubung dan kemudian menggerakkan semuanya ke tempat
tujuannya. Mohon maaf bila terdapat berbagai kesalahan dan kesamaan materi karena banyak
sumber yang sudah hilang darimana asalnya. Kami akan sangat senang bila ada koreksi dan
pertanyaan yang bisa diberikan lewat kolom komentar atau laman kontak. Terimakasih telah
membaca

8
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Mobil merupakan salah satu barang kebutuhan yang saat ini sudah menjadi teman
manusia dalam melakukan perjalanan, pekerjaan atau hanya menjadi koleksi. Mobil dalam
artikulasi bahasa berasal dari dua suku kata yaitu ” Autos yang berarti Sendiri ” dan ” movere
yang berarti bergerak ” digabung menjadi otomobil yang berasal dari bahasa Yunani.
Mobil-kuno-mesin-pembakaranJadi jika kita artikan maka mobil adalah kendaraan beroda empat
atau lebih yang membawa mesin sendiri. Mobil sendiri mempunyai banyak tipe dan jenis sesuai
dengan fungsinya masing – masing Jenis Van mobil untuk transpotasi keluarga, Bus mobil untuk
angkutan Masal, Truk mobil untuk angkutan barang dan beberapa jenis mobil yang banyak
berkembang pada masa kini.
Terciptanya mobil merupakan suatu hal yang sangat berguna dan bermanfaat sampai saat
ini dan untuk masa yang akan datang. Banyak pendapat yang muncul mengenai sejarah mobil dan
siapa penciptanya, terutama menentukan siapa pencipta mobil yang pertama. Hal tersebut sejalan
dengan proses terciptanya mobil yang terdiri dari begitu banyak komponen dan dikembangkan
secara bertahap oleh beberapa orang, jadi cukup sulit untuk menentukan siapa pencipta mobil
yang pertama.

3.2  Saran
Demikian uraian singkat tentang pembahasan mobil yang dapat penulis sampaikan.
Semoga isi dari makalah ini dapat menambah wawasan tentang sejarah mobil. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil
http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-mobil-dan-asal-mulanya.html
http://bacaaja.com/mobil-sejarah-dan-pencipta-pertamanya/
https://www.mobilmotorlama.com/2016/05/spesial-sejarah-perkembangan-mobil.html

10

Anda mungkin juga menyukai