Anda di halaman 1dari 26

BATANG LENTUR

KELOMPOK 1
171910301037 DIMAS ALDI PRAYUDA
211910301011 RENDY PRAYOGA
211910301015 DESTY SETYONINGRUM
211910301019 DWI ASIILAH SEPTIANI
211910301022 IDEA GHEFIRA UMARIYADI
SOAL
1. Jelaskan definisi dan langkah-langkah perencanaan Batang Lentur
a. Berdasarkan PKKI 1961
b. Berdasarkan SNI 2013
2. Studi Kasus Periksa apakah struktur balok sederhana sepanjang 5000mm dengan
beban merata (qu) akibat beban mati sebesar 1,2 kN/m dan beban hidup sebesar
0,5 kN/m dapat menahan beban yang bekerja apabila diketahui kode mutu kayu
Sesuai jenis yang kayu yang telah ditentukan pada tugas 2, dengan dimensi
ukuran penampang kayu 80mm x 200mm. Lendutan yang diijinkan L/300. Jika
struktur balok tidak mampu menahan beban yang bekerja, berapa dimensi balok
kayu yang direkomendasikan?
Perencanaan Batang Lentur
Menurut PKKI 1961
Lenturan timbul karena Adanya beban merata atau titik diatas gelagar batang. Dengan kata
lain akibat adanya momen pada batang akan bekerja gaya lentur sehingga mengakibatkan
terdesaknya bagian atas dan tertariknya bagian bawah (untuk momen positif), begitu
sebaliknya pada momen negatif. Dalam perencanaan batang gaya lentur yang terjadi harus
lebih kecil dari pada gaya lentur yang diijinkan:
𝑀
σlt = ≤ σlt’
𝑊
Dimana:
● 𝜎𝑙𝑡= Tegangan lentur yang terjadi.
● 𝜎𝑙𝑡’= Tegangan lentur yang di ijinkan.
● 𝑀 = Momen yang bekerja pada batang.
● 𝑊 = Momen tahanan batang.
Untuk batang berpenampang empat persegi panjang, maka :

1ൗ 𝑏ℎ3 1
𝑊𝑥 = 12 = 𝑏ℎ2
1ൗ ℎ 6
2
PERENCANAAN BATANG LENTUR
MENURUT PKKI 1961

01 02
Mencari tegangan
Mencari besarnya momen. lentur yang di ijinkan.

Mencari momen Mencari ukuran batang dengan


03 tahanan 𝑊 =
𝑀 04 memasukan rumus 𝑊𝑥 = 6 𝑏ℎ2
1
σlt

Kontrol momen inersianya berdasarkan lendutan


05
Kontrol terhadap lendutannya (defleksinya).
06 yang diijinkan.
• Kondisi terlindung 𝑓𝑚𝑎𝑥≤
1
𝑙 • 𝑓𝑚𝑎𝑥 - langkah 5
300
5 𝑞𝑙 4

1
Kondisi tidak terlindung 𝑓𝑚𝑎𝑥≤ 400𝑙 • 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
384 𝐸𝐼
• Konstruksi rangka batang tak terlindung
1
𝑓𝑚𝑎𝑥≤ 700𝑙
PERENCANAAN BATANG LENTUR
MENURUT SNI 2013

Momen atau tegangan lentur aktual tidak boleh melebihi nilai desain lentur terkoreksi.
Batang lentur direncanakan untuk dapat mendukung:
• Gaya Momen lentur
• Gaya Geser
Mu  M’
Mu = Momen lentur terfaktor
M’ = Tahanan lentur terkoreksi
Vu  V’
Vu = Gaya geser terfaktor
V’ = Tahanan geser terkoreksi
TAHANAN LENTUR

Mu  M’
Mu = Momen lentur terfaktor
M’ = Tahanan lentur terkoreksi

Sx = Modulus penampang lentur


M’ = S x Fb’ Fb’ = Kuat lentur terkoreksi

Untuk penampang segi empat


Sx= b.d/6 b = lebar penampang
d = tinggi penampang
TAHANAN GESER
Vu = Gaya geser terfaktor

Vu  V’ V’ = Tahanan geser terkoreksi

𝑽’=𝟐𝟑𝑭𝒗′.𝒃.𝒅
Untuk penampang segi empat
Fv’ = Kuat geser sejajar serat terkoreksi
b = lebar penampang
d = tinggi penampang
TAKIKAN PADA BALOK
• Takikan pada Balok harus di hindari, terutama yang terletak jauh
dari tumpuan dan berada pada sisi tarik
• Konsentrasi tegangan yang disebabkan oleh takikan dapat
dikurangi dengan menggunakan konfigurasi takikan yang di iris
miring
• Takikan pada ujung balok tidak boleh melebihi ¼ tinggi balok
untuk balok masif atau 1/10 tinggi balok untuk balok glulam
(Kayu laminasi struktural)
LENDUTAN
1. Lendutan batang lentur ditentukan oleh banyak faktor, seperti;
• Gaya luar
• Bentang balok
• Momen inersia penampang
• Modulus elastisitas

2. Lendutan ijin komponen batang lentur


• Pada konstruksi terlindung = L/300
• Pada konstruksi tidak terlindung = L/400
LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN BATANG LENTUR

1. Menghitung beban ultimate max


2. Menghitung momen
3. Menghitung kekuatan lentur dengan LRFD
✓ Menentukan kode mutu kayu dan modulus elastisitasnya
menggunakan tabel
✓ Menghitung luas permukaan (Ag=b.h)
✓ Mencari faktor terkoreksi
✓ Mnghitung modulus penampang lentur (Sx= b.d/6)
✓ Menghitung Panjang ekuivalen (Lu/d)
✓ Mencari rasio kelangsingan balok
✓ Menari faktor Stabilitas balok
4. Mencari kuat lentur terkoreksi
5. Menentukan apakah kayu aman atau tidak terhadap ultimate
PERHITUNGAN DENGAN ACUAN PKKI 1961
1. Menghitung Momen
Diketahui:
LL = Live Load = 0,5 KN/m
DL = Dead Load = 1,2 KN/m
L = length = 5 m
Beban Ultimate = 1,2 Beban Mati (DL) +1,6 Beban Hidup (LL)
𝑞𝑢 = 1,2.1,2 + 1,6.0,5
𝑞𝑢 = 1,44 + 0,8
𝑞𝑢 = 2,24
PERHITUNGAN DENGAN ACUAN PKKI 1961
Perhitungan Momen pada Struktur
Dikarenakan beban mati dan hidup semuanya merata maka beban ultimate
diasumsikan sebagai beban total merata qu .Untuk mencari momen maksimum
terfaktor Mu pada struktur menggunakan Rumus

𝑞𝑢 = 2,24
1
𝑀𝑢 = 𝑥 2,24 𝑥 52
8
𝑀𝑢 = 7 𝑘𝑁
PERHITUNGAN DENGAN ACUAN PKKI 1961
2. Tegangan Lentur Kayu
3. Momen Tahanan Batang
Kayu akasia termasuk dalam kelas kayu IV W=Wx
(Empat) dengan tegangan yang terjadi (σlt )
1
yaitu 50 kg/cm^2 W= 6 𝑏ℎ2
𝑀 1
𝑊= W= 6 . 8. 202
σlt′
𝑀 71380 W= 533,3 cm
σlt’= 𝑊 = = 133,845 kg/cm^2
533,3

Maka σlt < σlt’ OK!!!!!


PERHITUNGAN DENGAN ACUAN PKKI 1961
4. Kontrol Lendutan
𝑓𝑚𝑎𝑥=1cm
5 𝑞𝑙 4
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 384 𝐸𝐼

5 2,24 .3004
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 384 10057,322( 1 𝑥 80𝑥 2002 )
12

𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,088089 cm

Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑓𝑚𝑎𝑥 maka OK!!! Struktur aman


PERHITUNGAN DENGAN ACUAN SNI 2013
Perhitungan Beban Ultimate Max
Diketahui :
● LL = Live Load = 0,5 KN/m
● DL = Dead Load = 1,2 KN/m
● L = length = 5 m
● Beban Ultimate = 1,2 Beban Mati (DL) +1,6 Beban Hidup (LL)
𝑞𝑢 = 1,2.1,2 + 1,6.0,5
𝑞𝑢 = 1,44 + 0,8
𝑞𝑢 = 2,24
Perhitungan Momen pada Struktur
● Dikarenakan beban mati dan hidup semuanya merata maka beban ultimate
diasumsikan sebagai beban total merata qu .Untuk mencari momen
maksimum terfaktor Mu pada struktur menggunakan Rumus

𝑞𝑢 = 2,24
1
𝑀𝑢 = ∗ 2,24 ∗ 52
8
𝑀𝑢 = 7 𝑘𝑁
Perhitungan kekuatan lentur dengan LRFD
● Syarat : 𝑀𝑢 ≤ 𝑀′

Data Desain Kayu Mutu


Ew = 10057,322 Mpa Fv = 0.93
Fb = 7,9 E = 10000
Ft = 6,9 Ag = 80 x 200 = 16000 mm2
Fc = 6,9
Fcl = 1.85
FAKTOR
● Faktor konversi format KF = 2.7
● Faktor ketahanan lentur b = 0.85
● Faktor ukuran CF = 1.0 untuk kayu yang dipilah secara maksimal
● Faktor layan basah CM = 1.0 untuk 𝐹b dalam kondisi kering
● Faktor tusukan Ci = 1.0 untuk kayu yang tidak ditusuk
● Faktor temperatur Ct = 1.0 untuk kondisi kering pada temperatur 35℃
● Cr = 1.15 untuk balok anak
● λ = 0.6
● φt= 0.8
Modulus Penampang Lentur
● Sx = b.d/6
● Sx = 80.200/6 = 2666,67

Panjang efektif ekivalen


● Lu/d = 5000mm/200mm Lu = Panjang batang
● Lu/d = 25 d = tinggi penampang balok
● Untul Lu/d ≥ 7 -----> Le = 1,37 Lu + 3d
● Le = 1,37(5000) + 3(200)
● Le = 6850 + 600 = 7450 mm
Rasio Kelangsingan Balok

7450𝑚𝑚 𝑥 200𝑚𝑚
𝑅𝑏 =
80𝑚𝑚2

Rb = 15,258
Mencari Faktor Stabilitas Balok (CL)
Emin’ = b x CM x Ci x Ct x CT x KF x 𝐸min
= 0,85 x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 1,15 x 2,7 x 5000
Emin’ = 13196,25 Mpa
Fbe = 1,20 x 13196,25 / 15,282
Fbe = 15835,5 / 233,478 = 67,824 Mpa

(Fb*)
Fb* = λ.b.CM.Ci.Ct.CF.Cr.KF.Fb
= 0,6 x 0,85 x 1,0 x 1,0x 1,0 x 1,15 x 2,7 x 7,9
= 12,510 Mpa
● ab= 5,4

Ab = 67,824 / 12,510 = 5,42

ab= 5,42
CL = 0,988963
Mencari Kuat Lentur Terkoreksi Fb’
𝐹b′ = CL.Cf.𝐹b*
Fb’ = 0,988963 x 1 x 12,510 = 12,371 Mpa

Kekuatan Lentur Terkoreksi


M’ = Fb’ x Sx
= 12,371 Mpa x 2666,67
= 32989,374 N/mm = 32,98 kN/M

Mu < M’
7 kN < 32,98 kN OK !!!
Jadi batang kayu akasia dengan
dimensi 80x200 dapat menahan kuat
beban max dari beban hidup dan mati
pada struktur
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai