PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
NIM ; 105611119818
TAHUN 2022
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pesat dan di ikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tidak
mengherankan lagi kebutuhan manusia saat ini semakin berkembang. pada era
perdagangan bebas seperti saat ini bayak sekali tumbuh usaha baru di bidang produk
obat dan makanan di Indonesia, peredaran Produk Obat dan makanan khususnya
UMKM didalam negeri sangat besar apalagi saat ini diikuti dengan tren
perkembengan perekonimian cukup baik apalagi masih dalam masa pandemic saat
ini. Di level pemerintah pusat dalam hal ini Mentri Pariwisata dan ekonomi kreatif
bapak Sandiaga Uno terus mendorong kemajuan dan perkembangan indstri kreatif
dan UMKM di dalam negeri agar tetap terus berinofasi. Di daerah Sulawasi Barat
sendiri ada banyak sekali berkembang usaha ekonomi kreatif seperti produk obat dan
makanan dengan mengangkat kearifan local dan hasil pertanian dan perkebunan yang
diolah dengan baik yang menjadi ciri khas tersendiri dari produk UMKM mereka.
Terkhusus di daerah Kabupaten Mamuju ini banyak sekali Pelaku ekonomi kreatif
UMKM ini berkmbang begitu massif tapi sangat di sayangkan perkembangan ini
memiliki masalah yang begitu mendasar yaitu mereka tidak memiliki izin edar
produk mereka dari Balai BPOM Kabupaten Mamuju yang mengakibatkan hasil
produksi dari para pelaku UMKM tidak bisa di jual secara luas ke daerah lain atau
keluar negeri di karekan belum memiliki izin edar ini, padahal banyak dari mereka
2
mampu memproduksi lebih banyak produknya untuk di jual secara luas kedaerah lain
Berdasarkan urian di atas, terdapat tantangan yang harus di hadapi para pelaku
ekonomi kreatif dan umkm yang akan sangat mempengaruhi untuk memasarkan hasil
produksi mereka. Dan dalam tulisan ini, peneliti akan mencari tau apa sebenarnya
yang terjadi kepada peluku usaha UMKN ini tidak memiliki ijin edar dari Balai
BPOM Kabupaten Mamuju, sehingga kedepannya pelaku usaha UMKM ini bisa
Bertitik tolak dari masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dalam menganalisis atau mengkaji penerbitan izin edar produk obat dan makanan
UMKM yang akan dilakukan pada Kantor Balai Pengawasan Obat dan Makan
B. Rumusan Masalah
2. Apa factor yang meyebabkan izin edar balai BPOM kabupaten mamuju
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian yang akan dikaji, maka tujuan peneliti yang
ingin dicapai adalah : Untuk mengetahui bagaimana cara penerbitan ijin yang
diterbitkan oleh Balai BPOM Kabupaten Mamuju untuk Para pelaluku UMKM.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang di harapkan dari peneltian ini adalah manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
dan makan
BAB II
A. TINJAUAN PUSTAKA
berperan besar dalam menegakan aturan terhadap izin edar obat dan
makanan. Hal ini bisa dilihat dari tugas kedua seksi tersebut yang diatur
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di Lingkungan Badan POM
sebagai berikut:
bahan berbahaya.
dalam PP No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Institusi
(Badan POM) RI. Semua produk makanan dan minuman yang akan dijual
pasar, sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah ditelusuri siapa
produsennya.
alkohol.3
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
berikut:
7
hukum.
10. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala Badan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2. Izin Edar
Izin edar adalah izin yang diberikan kepada produsen untuk produk dalam
negeri atau penyalur untuk produk import berdasarkan penilaian terhadap mutu,
8
yang akan diedarkan.Izin edar ini juga diatur di dalam Undang-Undang tentang
Kesehatan, dimana diatur di dalam Pasal 106, khususnya pada ayat (1) dijelaskan
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin
edar.
Di Indonesia seluruh produk makanan yang sudah memiliki izin edar resmi
dari BPOM tentunya dianggap sudah aman dikonsumsi karena diyakini sudah
karena semua produk makanan dan minuman yang dijual di wilayah Indonesia,
Berbagai macam produk pangan harus melalui berbagai macam syarat dan
pangan olahan tersebut harus mencantumkan nomor izin edar pemakaian produk
pangan.
Izin edar pangan olahan diatur dalam Undang - Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan Pasal 111 ayat (2) yang menyatakan Makanan dan
minuman hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai dengan
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 91 ayat (1) menyatakan dalam hal
pengawasan keamanan, mutu, dan gizi, setiap pangan olahan yang dibuat di
9
dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran,
1. Fungsi Pemberian
Izin Ketentuan tentang perizinan mempunyai fungsi yaitu sebagai fungsi penertib
2. . Tujuan Pemberian Izin Tujuan dari perizinan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
produk pangan olahan kemasan baik bagi pelaku usaha maupun bagi
pasar. Sementara itu, manfaat izin edar produk pangan olahan kemasan
3. UMKM
a. Pengertian UMKM
UMKM adalah sebagai berikut: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
11
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
tahun 2008 di atas jelas menunjukan perbedaan yang cukup besar baik dari
segi asset ataupun omzet antara usaha mikro dengan kecil dan usaha kecil
b. Kriteria UMKM
tanah dan bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan
bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
12
bangunan tempat usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
produksi, (2) pangsa pasar domestik dan atau pasar ekspor yang selalu
meningkat, (3) untuk pasar domestik, tidak hanya melayani pasar lokal
saja tetapi juga nasional, dan (4) untuk pasar ekspor, tidak hanya melayani
di satu negara tetapi juga banyak negara. Dalam mengukur daya saing
UMKM harus dibedakan antara daya saing dan daya saing perusahaan.
Daya saing produk terkait erat dengan daya saing perusahaan yang
ekspor per tahun (% dari jumlah ekspor), (2) pangsa pasar luar negeri per
tahun (%), (3) laju pertumbuhan ekspor per tahun (%), (4) pangsa pasar
dalam negeri per tahun (%), (5) laju pertumbuhan produksi per tahun (%),
13
(6) nilai atau harga produk, (7) diversifikasi pasar domestik, (8)
resources cost (DRC), dan (3) effective rate of protection (ERP). Metode
yang lain misalnya (Tambunan, 2008a): (1) constant market share (CMS),
(2) similarity index, (3) complementary index, dan (4) export product
penggunaan sumber daya dalam negeri per unit devisa yang dihasilkan
dari ekspor produkproduk tertentu. ERP adalah alat analisis yang mampu
menggunakan bahan baku lokal, (2) sesuai dengan potensi dan kondisi
daerah, (3) memiliki pasar yang luas, (4) mampu menyerap tenaga kerja
volume produksi yang cukup besar dan kontinyu, (7) merupakan ciri khas
14
daerah, (8) memiliki daya saing relatif tinggi, dan (9) dapat memacu
B. KERANGKA PIKIR
menetahui penerbitan izin edar, dimana di dapati masih ada masalah berupa
banyak dari pelaku UMKM yang di Kabupaten Mamuju ini tidak memiliki
izin edar sehingga menjadi masalah bagi mereka karena tidak mampu
izin edar (2) Standar penerbitan izin edar (3) Faktor yang mempengaruhi tidak
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
B. Fokus Penelitian
terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif penentuan fokus diarahkan
pada tingkat kebaruan informasi yan akan diperoleh dari situasi sosial. Dari
penjelasan tersebut yang menjadi fokus penelitian adalah analisis penerbitan izin
edar produk obat dan makanan umkm di Balai BPOM Kabupaten Mamuju.
sebagai berikut;
18
1. Izin Edar
Izin edar adalah izin yang diberikan kepada produsen untuk produk dalam
Kesehatan Tangga yang akan diedarkan.Izin edar ini juga diatur di dalam
khususnya pada ayat (1) dijelaskan Sediaan farmasi dan alat kesehatan
2. UMKM
UMKM adalah sebagai berikut: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
19
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
ini.
D. Subjek/Informan
adalah orang yang berada pada lingkup penelitiaan, artinya orang yang dapat
Informan yang akan dilibatkan dalam penelitian ini adalah pegawai balai
penerbitan izin edar dalam rangka proses pengawasan, dan para pelaku umkm
Dan berdasarkan pendapat diatsa maka populasi yang akan di ambil dari
penelitian ini adalah semua pelaku UMKM yang terdiri dari 30 orang palaku
umkm di bidang makan dan 6 orang pelaku umkm di bidang obat-obatan herbal.
20
Jadi jumlah keseluruhannya yaitu 36 pelaku UMKM yang tersebar dalam dua
bidang.
ambil tidak secara acak tapi di tetntukan sendiri oleh peneliti. Yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yaitu 5 orang pelaku
UMKM
E. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan dengan tangan pertama
ahli analisis. Dapat disimpulkan sumber data primer yaitu data secara langsung
diperoleh dari tangan pertama di lokasi penelitian atau sumber data pertama
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil
wawancara secara langsung dengan pegawai balai BPOM dan beberapa pelaku
mamuju.
21
Sumber data sekunder adalah biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-
sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau hasil
penelitian yang sudah disusun oleh orang lain baik bentuk buku maupun dokumentasi
Data dari sumber sekunder atau informan pelengkap ini berupa cerita dari
ataupunataupun orang yang pernah mengajukan izn edar., penuturan atau catatan
calon peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
Metode ini bertujuan untuk mengetahui fenomena alamiah yang terjadi pada
obyek penelitian. Dalam proses ini peneliti akan langsung anya ke lokasi penelitian
untuk melihat peristiwa atau aktifitas, mengamati benda, serta peneliti akan lebih
kegiatan observasi ini peneliti mengamati langsung pegawai Balai BPOM dalam
pelaksanan penerbitan izin edar yang terjadi di kantor Balai BPOM Kabupaten
mamuju
mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara anya jawab bisa sambil bertatap
muka ataupun tanpa tatap muka antara pewawancara dengan orang yang
tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian atau merupakan proses
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik
yang tidak bisa diperoleh melalui teknik observasi. Metode ini dilakukan untuk
memperoleh informasi dari responden terkait penerbitan izin edar produk obat dan
makanan di Balai BPOM Kabupaten mamuju. Adapun informasi yang akan digali
23
terkait tentang: satndar yang dipergunakan oleh Balai BPOM dalam menerbitkan izin
edar.
3. Dokumentasi
BPOM dan pelaku UMKM, serta data hasil pengajuan izin edar. Dokumentasi
ini dijadikan sebagai barang bukti bahwa telah diadakan suatu penelitian yang
Sugiyono) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan kemudian
1. Analisis Pendahuluan
Pada tahap ini analisis yang dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
Oleh karena itu proposal penelitian kualitatif, fokus yang dirumuskan masih
2. Analisis lapangan
yang penting, dicari tema serta polanya dan membuang yang tidak
perlu.
triangulasi data. Adapun triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Z. A., Azhari, T. Z., Esfandiar, W. N., Nuryaningrum, N., Syifana, A. F. D.,
Adrian Sutedi, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika,
EDAR.
Sekolah”, Jurnal Ilmu Hukum (Vol. 20, No.3, Desember 2018): 502-503.
157
2007), hal. 7
Hlm.175
Novri Dimas Pamory, “Penegakan Hukum Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
Kota Bandar Lampung Terhadap Air Minum Dalam Kemasan Tanpa Izin
12-13