DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
JUHAD AMRULLAH
LINI SUPIANI
DIANA MARWATI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Kimia Bahan makanan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Terselesainya penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
guna perbaikan pada penyusunan selanjutnya.
Akhirnya, penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bagi penyusun sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
LAPORAN KUNJUNGAN KE BPOM DI MATARAM..................................................1
LAPORAN SURVEY PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN.....................47
LAPORAN
SOSIALISASI
IDENTIFIKASI
PENYALAHGUNAAN
BAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan
signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetika dan alat
kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern, industri-industri tersebut kini
mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar mencakup berbagai produk dengan
"range" yang sangat luas.
Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang makin
tipis dalam perdagangan internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang
amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat
luas dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat.
Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk termaksud cenderung terus
meningkat, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat termasuk pola
konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk dapat
memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di lain pihak iklan dan
promosi secara gencar mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan
dan seringkali tidak rasional.
Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional dan gaya hidup
konsumen tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas
pada kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub standar, rusak
atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar
dan luas serta berlangsung secara amat cepat.
Untuk itu Indonesia khususnya daerah lombok harus memiliki Sistem
Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu
mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk termaksud untuk melindungi
keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di dalam maupun di luar
negeri. Maka dibentuklah Badan POM yang memiliki jaringan nasional dan internasional
serta kewenangan penegakan hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.
Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam Laporan BPOM ini
yaitu sebagai berikut :
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan BPOM ini adalah sebagai berikut :
a Mengetahui bagaimana sejarah berdirinya BPOM
b Mengetahui pengertian BPOM.
c Mengetahui bagaimana filosopi logo BPOM.
d Mengetahui kedudukan dan dasar hukum BPOM .
e Mengetahui apa saja tugas pokok, fungsi, dan kewenangan dan budaya BPOM.
f Mengetahui prinsip dan konsep sistem pengawasan obat dan makanan (sispom).
g Mengetahui sumber daya, Sasaran, Susunan organisasi, arah kebijakan, kegiatan
pokok, balance score card BPOM di Mataram.
h Mengetahui unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di daerah.
i Mengetahui apa saja tipe-tipe unit pelaksana teknis (UPT) BPOM.
j Mengetahui tugas dan fungsi UPT BPOM di daerah.
k Mengetahui apa saja laboratorium yang ada di BPOM Mataram.
l Mengetahui produk apa saja yang sudah terdaftar di BPOM.
m Mengetahui produk apa saja yang tidak terdaftar di BPOM.
Manfaat
Dengan adanya kunjungan BPOM ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan dari kunjungan BPOM ini
kepada masyarakat awam. Sehingga baik masyarakat awam maupun mahasiswa bias
lebih berhati-hati dalam membeli bahan pangan/produk-produk luar negri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya BPOM
Pengaturan di bidang farmasi di mulai sejak didirikannya Dv. G (De Dients van de
Valks Gezonheid) yang dalam organisasi tersebut ditangani oleh Inspektorat Farmasi
hingga tahun 1964. Di lanjutkan olehInspektorat urusan farmasi sampai tahun 1967 dan
oleh direktorat Jenderal Farmasi hingga tahun 1976 dengan tugas pokok mencukupi
kebutuhan rakyat akan perbekalan farmasi.
Pada tahun 1975, pemerintah mengubah Direktorat Jenderal Farmasi menjadi
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, dengan tugas pokok melaksanakan
peraturan dan pengawasan obat dan makanan, kosmetik dan alat kesehatan, obat
tradisional, narkotika serta bahan berbahaya. Untuk melaksankantugas tersebut, pada
direktorat ini dibentuk unit pelaksana teknis yaitu Pusat Pemeriksaan Obat dan makanan
di Pusat Balai Pengawas Obat dan Makanan diseluruh Provinsi.
Pembentukan Badan POM ini di tindak lanjuti dengan Keputusan kepala badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor : 02001/ SK/ KBPOM, tanggal 26 Februari Tahun
2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan makanan setelah
mendapatkan pesetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
34/M. PAN/2/2001 Tanggal 1 Februari 2001.
Setelah keputusan ini dikeluarkan, Dirjen POM menjadi Badan POM yang di
tujukan independen dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di tengah masyarakat
serta menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.2 Pengertian BPOM
BPOM merupakan lembaga pemerintahan non-kementrian yang dibentuk
pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk melindungi keselamatan konsumen, serta
memberi pemahaman dan informasi kepada konsumen mengenai segala jenis produk
baik berupa makanan, obat-obatan tradisional, farmasi dan kosmetik yang beredar di
pasaran.
Kantor Pusat Badan POM terletak di Jakarta, akan tetapi dalam tugasnya untuk
mengawasi produk di seluruh Indonesia, Badan POM memiliki kantor cabang di tiap
provinsi yang ada di Indonesia. Badan POM pusat bertanggung jawab dalam
mengkoordinir Balai Besar POM di tiap provinsi serta bertindak sebagai penentu dalam
keputusan besar yang berhubungan dengan keselamatan konsumen. Badan POM pusat
bertugas dalam melakukan inspeksi terhadap perusahaan-perusahaan obat dan makanan
serta pemeriksaan mengenai kualitas suatu produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Selain itu Badan POM pusat juga bertugas dalam penentuan metode yang digunakan
serta menentukan standar pengujian dan standar pengawasan yang dilakukan oleh tiap
badan POM cabang yang tersebar di Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, Badan
POM memiliki visi untuk menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang Inovatif,
Kredibel dan Diakui Secara Internasional untuk melindungi masyarakat. Badan POM
memiliki kewenangan terhadap penegakan hukum serta dituntut untuk memiliki
kredibilatas professional yang tinggi. Badan POM memiliki jaringan yang luas baik
nasional maupun internasional, serta diakui di kancah internasional. Pengawasan produk
yang dilakukan Badan POM, tidak hanya terfokus terhadap produk dalam negeri saja,
tetapi segala jenis produk yang berasal dari dalam dan luar negeri yang diedarkan di
masyarakat Indonesia.
Balai Besar POM di Mataram
Di provinsi NTB balai besar POM terletak di sekitar Jalan Catur Warga kota
Mataram. Sebagaimana dengan Badan POM lainnya, tugas Badan POM di Mataram
adalah dalam melakukan pengawasan terhadap produk yang beredar di seluruh daerah
NTB. Akan tetapi karena letaknya yang berada di daerah Mataram, sedangkan NTB
merupakan daerah yang cukup luas, untuk saat ini pengawasan yang dilakukan Badan
POM di Mataram, masih lebih banyak terfokus di daerah Mataram dan sekitarnya,
meskipun Badan POM juga tetap melakukan pengawasan secara rutin dan berkala di
daerah Sumbawa, Bima, Dompu, dan daerah-daerah lainnya di wilayah NTB.
Dalam menjalankan tugasnya, Balai besar POM di Mataram juga bekerja sama
dengan dinas kesehatan provinsi dalam melakukan pengawasan terhadap produk
makanan serta obat-obatan yang beredar di NTB. Setiap bulannya, Balai besar POM di
Mataram berkunjung ke sekolah-sekolah serta toko-toko untuk mengambil sampel
makanan dan diuji di laboratorium mereka. Hasil pengujian kemudian akan diumumkan
di tiap sekolah yang dikunjungi, melalui sosialisasi kepada masyarakat, dinas kesehatan
setempat dan media massa. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
konsumen serta meningkatkan kesadaran terhadap konsumen. Sama halnya dengan
Badan POM pusat, jika produk yang diuji dianggap tidak layak dan berbahaya untuk
dikonsumsi, Badan POM di Mataram juga berhak dalam melakukan penarikan secara
langsung terhadap produk yang tiidak layak konsumsi tersebut. Akan tetapi Balai POM
tidak berhak dalam memberikan sanksi berupa hokum kepada perusahaan terkait, karena
hal itu bukan merupakan wewenang BPON melainkan pihak penegak hukum berwajib.
Karena itulah Balai POM Mataram juga bekerja sama denga Kepolisian setempat dan
aparat penegak hokum lainnya, demi mendukung kinerja mereka.
2.3 Filosopi Logo BPOM
Visi
Menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang inovatif, kredibel dan
diakui secara internasional untuk melindungi masyarakat.
b Misi
Untuk menjabarkan visi yang telah ditetapkan tersebut, Badan POM telah pula
menetapkan misi yang harus diembannya dimana Terdapat 5 Misi yang
dimiliki Badan POM, yaitu :
1
pusat yang berada di Jakarta. Badan POM pusat akan melakukan kunjungan
dan pemeriksaan terhadap proses produksi suatu produk berupa makanan,
farmasi maupun kosmetik. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, Badan
POM akan memeriksa apakah kondisi alat, bahan-bahan pembuatan yang
digunakan serta proses produksi lainnya masih dianggap layak untuk
digunakan dan dilakukan.
3
Mengoptimalkan
Kemitraan
dengan
Pemangku
Kepentingan
di
Berbagai Lini.
Dalam menjalankan tugasnya, tentu saja Badan POM akan mengalami
kesulitan jika bekerja sendiri, untuk itu dalam mempermudah kerjanya serta
mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien, maka Badan POM
menjalin berbagi kerjasama dengan setiap sektor yang dianggapnya dapat
membantu dalam menjalankan tugas. Kerjasama yang dijalin Badan POM
meliputi kerjasama dengan industry perdagangan, Dinas Kesehatan, serta
dinas-dinas penting terkait lainnya.
4
b Kredibel
Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas nasional, dan internasional.
c Cepat tanggap
Antisipasif dan responsife dalam mengatasi masalah
d Kerja tim
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasi yang baik.
e Inovatif
Mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
2.6 Prinsip dan Konsep Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM)
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengaturan obat, perbekalan
kesehatan, dan makanan secara nasional maka Badan POM menerapkan SISPOM.
Prinsip dasar dari SISPOM adalah:
1. Tindakan pengamanan cepat, tepat, akurat, dan profesional.
2. Tindakan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko dan berbasis buktibukti ilmiah.
3. Lingkup pengawasan bersifat menyeluruh, mencakup seluruh siklus proses.
4. Berskala nasional/lintas provinsi, dengan jaringan kerja internasional.
5. Otoritas yang menunjang penegakan supremasi hukum.
6. Memiliki jaringan laboratorium nasional yang kohesif dan kuat yang berkolaborasi
dengan jaringan global.
7. Memiliki jaringan sistem informasi keamanan dan mutu produk.
Pengawasan obat dan makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan
kompleks. Oleh karena itu diperlukan sistem pengawasan yang komprehensif, semenjak
awal proses suatu produk hingga produk tersebut beredar di tengah masyarakat. Berikut
ini merupakan tiga pilar system pengawasan obat dan makanan:
1. Sub Sistem Pengawasan Produsen, yaitu melalui Cara Produksi yang Baik
Sistem pengawasan internal oleh produsen melalui pelaksanaan caracara
produksi yang baik atau Good Manufacturing Practices agar setiap bentuk
penyimpangan dari standar mutu dapat dideteksi sejak awal. Secara hukum produsen
bertanggung jawab atas mutu dan keamanan produk yang dihasilkannya. Apabila
terjadi penyimpangan dan pelanggaran terhadap standar yang telah ditetapkan maka
produsen dikenakan sangsi, baik administratif maupun pro-justisia.
dan
peningkatan
pengetahuan
mengenai
kualitas
produk
yang
2.7 Sumber Daya, Sasaran, Susunan Organisasi, Arah Kebijakan, Kegiatan Pokok,
Balance Score Card BPOM di Mataram.
a. Sumber Daya
Kantor Balai Besar POM di Mataram berdiri diatas tanah seluas 3.887 m2,
dengan luas bangunan 3.530 m2,, Penerangan PLN 86 KVA, sarana komunikasi
:Telp : (0370) 621926, 628033, 622297, Fax : (0370) 628033, e-mail: bpom_mtrm @
yahoo.com, kendaraan roda 4 = 6 unit, roda 2 = 5 unit.
Balai Besar POM di Mataram didukung oleh 83 orang SDM. Rincian
berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah 4 orang Sarjana S2, 35 orang Apoteker, 9
orang
Diploma,
orang
Diploma
III,
36
orang
SAA/
b.Sasaran Pengawasan
Adapun sasaran pengawasan dari Balai Besar Pengawas Obat di Mataram
adalah sebagai berikut:
Inspektorat BPOM
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional di
lingkungan BPOM. Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
1
2
BPOM.
Pelakasanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPOM, sesuai dengan
bidang tugasnya.
Sekretariat Utama terdiri atas :
c
d
negeri.
Pelaksanaan manajemen keuangan.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
Umum
ketatausahaan
mempunyai
pimpinan,
tugas
administrasi
melaksanakan
pegawai,
koordinasi
pengembangan
urusan
pegawai,
b. Narkotik,
c. Obat tradisional,
d. Kosmetik,
e. Alat kesehatan,
f. Perbekalan kesehatan rumah tangga, dan
g. Produk komplemen.
3
psikotropik, dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen,
pangan dan bahan berbahaya.
a
Seksi Pemeriksaan
Bertugas melakukan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk
pengujian, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi produk terapetik,
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk
komplemen, pangan dan bahan berbahaya. Seksi ini melakukan tindakan rutin
pengawasan (pemeriksaan) terhadap sarana, baik itu sarana produksi dan
distribusi termasuk sarana pelayanan kesehatan, pengambilan contoh (sampling)
periklanan komoditas farmasi, pengambilan contoh post-market dari produk atau
komoditas farmasi, diantaranya produk terapetik, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen (suplemen makanan),
serta pangan dan bahan berbahaya.
Adapun fungsi dari seksi pemeriksaan adalah sebagai berikut:
a Penyusunan rencana dan program pemeriksaan produk atau komoditas farmasi dan
pangan
b Pelaksanaan pemeriksaan sarana produksi, distribusi, dan sarana pelayanan kesehatan,
serta pengambilan contoh (sampling) post market dari produk atau komoditas farmasi
beserta periklanannya, diantaranya adalah produk terapeutik, narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen (suplemen
makanan), serta pangan dan bahan berbahaya
c Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan yang telah dilakukan
Seksi Penyidikan
Bertugas melakukan penyidikan terhadap kasus pelanggaran hukum
dibidang produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat
tradisional, kosmetik, produk komplimen, pangan dan bahan berbahaya.
b
c
d
e
Produk Komplemen.
Seksi Pengujian Pangan, Bahan Berbahaya dan Mikrobiologi.
Seksi Pemeriksaan, Penyidikan, Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen.
Sub Bagian Tata Usaha.
Kelompok Jabatan Fungsional.
5. Sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang ditetapkan oleh Kepala
Badan POM.
6. Kegiatan pelayanan informasi kepada konsumen.
7. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.
8. Urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
9. Tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan POM, sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing.
2.10 Laboratorium Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen (Teranokoko) BBPOM Mataram
Laboratorium yang dimiliki oleh Balai Besar POM di Mataram anatara lain:
1).Laboratorium Pengujian Produk Terapetik
2).Laboratorium Narkotika-Psikotropika
3).Laboratorium Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
4).Laboratorium Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya
5). Laboratorium Pengujian Mikrobiologi
6.) Laboratorium BioMolekuler Khusus Uji DNA (Deteksi Kehalalan)
Instrumen dan alat laboratorium antara lain : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(HLPC), Kromatografi Gas (GC), Spektofotometer Serapan Atom (AAS),
Spektrofotometer UV-Vis, Spektrodensitometer, Spektrofluorometer, Polimerase Cain
Reaction (PCR), dll.
(PCR)
PCR merupakan instrumen untuk mendeteksi DNA babi dalam suatu produk
makanan . Peralatan ini hanya dimiliki oleh PPOMN, Balai Besar POM di Mataram,
Balai Besar POM di Makasar dan Balai Besar POM di Aceh.
1
Kegunaan
Laboratorium pengujian produk terapetik, narkotik, obat tradisional, kosmetik dan
produk komplemen yang disingkat teranokoko ini mempunyai tugas melaksanakan
pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu di bidang produk
terapetik, narkotika, obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen. Bidang
Teranokoko terbagi menjadi dua laboratorium, yaitu laboratorium pengujian produk
Terapetik dan NAPZA (TERANA) serta laboratorium pengujian produk Kosmetika
dan Obat Tradisional (KOSTRAD). Kedua laboratorium ini memiliki lingkup
pengujian masing-masing dengan tujuan dan parameter pengujian yang berbeda.
a Laboratorium pengujian produk terapetik dan NAPZA
Laboratorium pengujian produk terapetik dan NAPZA (TERANA)
merupakan tempat dilakukannya pengujian sampel-sampel obat sintetis maupun
golongan narkotika dan psikotropika. Sampel yang diuji adalah semua jenis obat
yang beredar di pasaran, baik produk steril, non-steril, antibiotika dan
nonantibiotika. Pengujian yang dilakukan di laboratorium terapetik dan NAPZA
dilaksanakan sesuai dengan parameter yang tercantum dalam Farmakope
Indonesia edisi IV. Apabila monografi dari obat yang diuji tidak terdapat
dalamFarmakope Indonesia, maka dapat digunakan Farmakope lain seperti The
United State Pharmacopoeia, British Pharmacopoeia dan Farmakope China atau
metode analisis dari PPOMN.
b Laboratorium Kosmetika dan Obat Tradisional (KOSTRAD)
Pengujian kosmetika menggunakan parameter uji berdasarkan Farmakope
Indonesia III, Asian Cosmetic Methode, MAPPOM (Metode Analisis PPOM),
b
c
lengkap.
Memiliki tingkat standar keamanaan laboratorium.
Memiliki tata tertib yang berlaku untuk semua staf petugas maupun pengunjung.
Kekurangan dari Laboratorium Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat
Penampilan dari beberapa alat alat atau instrument di dalam laboratorium tidak
terurus kebersihannnya.
b Ketidakrapian dalam penempatan dan peletakan instrument di area laboratorium
Karakteristik Laboratorium Teranokoko
Pengujian di bidang pangan meliputi makanan dan minuman baik bahan
bakunya hingga produk siap konsumsi impor maupun lokal. Sampel yang diuji yaitu
produk pangan lokal (MD), produk impor (ML), hasil Industri Rumah Tangga (IRT),
produk yang tidak terdaftar, Jajanan Anak Sekolah (JAS), dan garam beryodium.
Selain itu, pengujian di bidang pangan juga memiliki tugas dalam menjaga keamanan
makanan yang akan disajikan kepada Presiden dan tamu negara lainnya (food
security) yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Lombok. Acuan yang
dipakai untuk pengujian yaitu dari SNI, metoda analisa dari PPOMN, Farmakope
Indonesia, serta Permenkes Nomor 033 Tahun 2013 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Secara umum terdapat dua jenis pengujian di bidang pangan, yaitu uji mutu dan uji
keamanan. Uji mutu (kandungan gizi) meliputi uji kandungan protein, kandungan
lemak, dan kandungan karbohidrat, sedangkan pada uji keamanan meliputi uji bahan
tambahan pada pangan baik yang diijinkan maupun yang tidak diijinkan seperti
pengawet, pewarna, dan pemanis. Dalam uji mutu hal yang lebih ditekankan adalah
pada kualitas pangan, sedangkan dalam uji keamanan lebih kepada bahaya atau
tidaknya pangan yang beredar dipasaran (BBPOM, 2012).
Laboratorium pengujian Teranokoko di BBPOM Mataram terdiri dari beberapa
ruangan, antara lain.
a Ruang sampel: Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan sampel yang akan diuji
b
di bidang Teranokoko.
Ruang baku standar: Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan baku standar
lanjut.
Laboratorium instrument: Laboratorium instrumen merupakan tempat untuk
menguji sampel dengan menggunakan instrumen. Instrumen yang terdapat pada
laboratorium ini antara lain kromatografi kolom kinerja tinggi (KCKT), titrasi
otomatis, spektrometri inframerah, spektrofotodensitometri, alat untuk uji
berikut:
Kromatografi kolom kinerja tinggi (KCKT)
Titrasi otomatis
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotodensitometri
Tanur
Alat uji desolusi, dll
Tata tertib laboratorium
a Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi
kaki.
b Dilarang memakai perhiasan
c Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
d Wanita yang berambut panjang harus diikat.
e Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk
f
kegiatan.
Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien
mungkin.
Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan
mengecek
dan
b.Suplemen
c.Obat
d.Obat tradisional
NOMOR
PRODUK
REGISTRASI
POM TR. 152 jamu tenggorokan pien tze wuang
389 791
SEHAT
Merk: -
PENDAFTAR
2015
@ 500 mg
POM TR. 153 Herbamed ASOXTAN
Jakarta
PT. Unique Herbamed
389 871
Indonesia
Merk: -
2015
Jakarta
250 mg
Blodicarin (nama lama Herbamed
ALERGO)
Merk: Kemasan: Dus, Botol @ 50 kapsul @
250 mg
Jakarta
PT. ERELA
Merk: -
Tengah
PT. MUSTIKA RATU
Kota Jakarta Timur, DKI
Jakarta
PT. DIAMOND
DI NONI
INTEREST
Merk: -
INTERNATIONAL
Merk: -
Jakarta
Merk: -
PT. Testing
Indonesia
Gelinu xtra
kapsul
CV. NATURAFIT
THIBBUNNABAWI
Kab. Sragen, Jawa Tengah
Prakoso Plus
Merk: Kemasan: 1 dos @ 10 sachet
2015
POM TR. 153 GARZEDO (nama lamaBIOMANGGIS)
389 751
Merk: -
PRODUK
REGISTRASI
ML
JELLY RASA BUAH PERSIK
218509600014 (YOGURJELLY PEACH)
Terbit: 10-12- Merk: CJ
2015
MD
Kemasan: Plastik ( 20 g)
PENDAFTAR
PT. KOIN BUMI
Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta
PT SANTOS JAYA
ABADI
Kab. Sidoarjo, Jawa Timur
Kopi Bubuk
PT SANTOS JAYA
Merk: --
ABADI
Kemasan: Plastik ( 65 g)
PT SANTOS JAYA
Merk: --
ABADI
Kemasan: Plastik ( 28 g)
PT SEELINDO
SEJAHTERATAMA
ADISUKSES
2015
Jakarta
ML
PT. INTERFOOD
SUKSES JASINDO
2015
ML
Jakarta
PT. INTERFOOD
243209819060
Terbit: 10-122015
ML
SUKSES JASINDO
Kota Jakarta Pusat, DKI
Jakarta
Keripik Kentang ( Salt N Vinegar Potato PT BUMI TANI
272809024180 Chips )
NUSANTARA
2015
Jakarta
MD
266631018108
Terbit: 10-122015
PT.Berri Indosari
(200ml,275ml,500ml,1000ml dan
2000ml)
PRODUK
REGISTRASI
PENDAFTAR
Merk: -
SUKSES BERSINAR
90 Kapsul @ 500 mg
Tengah
TRICAJUS
242 341
Merk: -
Mulia
@ 20 gram
Jakarta
STATUS
Tidak Berlaku
(Dicabut
Karena
Keamanan
Mutu)
Tidak Berlaku
(Dicabut
Karena
Keamanan
Mutu)
Tidak Berlaku
399 221
Indonesia
(Dicabut
Merk: -
Karena
2014
POM TR. 093
304 831
Terbit: 10-112014
Merk: -
kapsul
Barat
PT. Akar Pinang
Indonesia
Kab. Kuningan, Jawa
Barat
Merk: -
Mutu)
Tidak Berlaku
PT. Midix Graha Farma
Jawa Barat, Jawa Barat
2014
Jakarta
Merk: -
kapsul
(Dicabut
Karena
Keamanan
Mutu)
Tidak Berlaku
PERSADA
373 771
Mutu)
Tidak Berlaku
396 241
Keamanan
Karena
PT. ALOMAMPA
kapsul @ 500 mg
Karena
MANDIRI SENTOSA
(Dicabut
(Dicabut
kapsul @ 500 mg
Mutu)
Tidak Berlaku
PT. HERBALINDO
Keamanan
(Dicabut
Karena
Keamanan
Mutu)
Tidak Berlaku
(Dicabut
Karena
Keamanan
Mutu)
Tidak Berlaku
PT. HERBALINDO
(Dicabut
MANDIRI SENTOSA
Karena
PT. HERBALINDO
Mutu)
Tidak Berlaku
373 761
MANDIRI SENTOSA
(Dicabut
Merk: -
2013
Keamanan
@ 4 kapsul
Mutu)
b Kosmetik
NOMOR
PRODUK
REGISTRASI
PENDAFTAR
STATUS
Merk: SARI
INDONESIA, PT
(Dicabut Karena
Keamanan Mutu)
Merk: SARI
Kemasan: Pot-Dus 10 g;
INDONESIA, PT
(Dicabut Karena
Keamanan Mutu)
g
Daily Cream For Normal
Skin
INDONESIA, PT
(Dicabut Karena
Bogor
Keamanan Mutu)
g
Day Cream
NA18140100289 Merk: ESTHER
(Dicabut Karena
Keamanan Mutu)
Tidak Berlaku
Tidak Berlaku
(Dicabut Karena
Keamanan Mutu)
PRODUK
REGISTRASI
POM SD. 021 GENIOVITA
PENDAFTAR
STATUS
PT. Phapros
Tidak Berlaku
504 781
Merk: -
(Dicabut Atas
Terbit: 26-12-
Permohonan
2013
POM SI. 084
30 tablet hisap
Oncoxin
327 321
Merk: -
Terbit: 04-11-
2013
30 & 90 Kapsul
SHIFF MEGARED
Merk: -
SEJAHTERA
Kemasan: KApsul
INDONESIA
Perusahaan)
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Permohonan
Perusahaan)
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Permohonan
Perusahaan)
60 kapsul lunak
SpartaX
DKI Jakarta
Merk: -
PT. Pharmasi
335 111
Kemasan: Dus, 10
Binangkit
Terbit: 21-08-
2013
@ 1 kapsul Dus, 10
Barat
PT. TOBBEST
Tidak Berlaku
304 231
Merk: -
BUSINDO
(Dicabut Atas
Terbit: 01-08-
2013
30 & 90 kapsul
Esfolat
selaput
Viusid Oral Solution
627 261
Merk: -
Terbit: 03-06-
2013
100 ml
Panther Energy Drink
Tidak Berlaku
(Dicabut Karena
Keamanan Mutu)
DKI Jakarta
Perusahaan)
PT. Pharmasi
Tidak Berlaku
Binangkit
(Dicabut Atas
Permohonan
Barat
Perusahaan)
Mix Fruit
PT. KINO
Merk: -
INDONESIA
@ 180 ml
Panther Energy Drink PT. KINO
643 521 E
Blackcurrant
INDONESIA
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Permohonan
Perusahaan)
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Permohonan
Perusahaan)
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Terbit: 18-022013
POM SD. 132
643 511 E
Terbit: 18-022013
@ 180 ml
Panther Energy Drink
Guava
PT. KINO
Merk: -
INDONESIA
@ 180 ml
d Produk Makanan
NOMOR
REGISTRASI
PRODUK
PENDAFTAR
Permohonan
Perusahaan)
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
Permohonan
Perusahaan)
STATUS
Pangan Tambahan
Olahraga yang Diperkaya
ML
Tidak Berlaku
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
2014
JAKARTA
Perusahaan)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
Perusahaan)
Merk: ON
Kemasan: Plastik (120g,
240 g)
Pangan Tambahan untuk
ML
2013
ML
267004007906
Terbit: 22-032013
ML
267004006906
Terbit: 15-032013
g)
Minuman Serbuk Whey
Rasa Cokelat
Merk: ON-Performance
Kemasan: Plastik (975 g
dan 1950 g)
Minuman Serbuk Kasein
Rasa Cokelat
Merk: ON
Kemasan: Plastik (909 g
dan 1818 g)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
JAKARTA
Perusahaan)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
JAKARTA
Perusahaan)
ML
261904005906
Terbit: 11-032013
ML
267004004906
Terbit: 21-012013
ML
261904003906 Merk: ON
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
JAKARTA
Perusahaan)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
JAKARTA
Perusahaan)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
Permohonan
2012
Perusahaan)
ML
256409085008
Terbit: 20-122012
ML
261904002906
Terbit: 17-122012
PT MASUYA
(Takoyaki Sauce)
GRAHA
Tidak Berlaku
Merk: OTAFUKU
TRIKENCANA
(Dicabut)
DKI Jakarta
ML
(Yakisoba Sauce)
CV ALAM
Tidak Berlaku
ORGANIK
(Dicabut Atas
MAKMUR
Permohonan
JAKARTA
Perusahaan)
PT MASUYA
GRAHA
Tidak Berlaku
TRIKENCANA
(Dicabut)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian laporan BPOM yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa:
BPOM merupakan lembaga pemerintahan non-kementrian yang dibentuk pemerintah
Indonesia dengan tujuan untuk melindungi keselamatan konsumen, serta memberi
pemahaman dan informasi kepada konsumen mengenai segala jenis produk baik berupa
makanan, obat-obatan tradisional, farmasi dan kosmetik yang beredar di pasaran.Balai
Besar POM di Mataram merupakan unit pelaksana teknis yang melaksanakan kebijakankebijakan dari Badan POM di bidang pengawasan produk terapeutik, narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,kosmetik, produk komplemen,
keamanan pangan dan bahan berbahaya. Dalam menjalankan tugasnya, Balai besar POM
di Mataram juga bekerja sama dengan dinas kesehatan provinsi dalam melakukan
pengawasan terhadap produk makanan serta obat-obatan yang beredar di NTB. Setiap
bulannya, Balai besar POM di Mataram berkunjung ke sekolah-sekolah serta toko-toko
untuk mengambil sampel makanan dan diuji di laboratorium mereka. Hasil pengujian
kemudian akan diumumkan di tiap sekolah yang dikunjungi, melalui sosialisasi kepada
masyarakat, dinas kesehatan setempat dan media massa. Hal ini bertujuan untuk
memberikan informasi kepada konsumen serta meningkatkan kesadaran terhadap
konsumen. Sama halnya dengan Badan POM pusat, jika produk yang diuji dianggap
tidak layak dan berbahaya untuk dikonsumsi, Badan POM di Mataram juga berhak
dalam melakukan penarikan secara langsung terhadap produk yang tiidak layak
konsumsi tersebut. Akan tetapi Balai POM tidak berhak dalam memberikan sanksi
berupa hokum kepada perusahaan terkait, karena hal itu bukan merupakan wewenang
BPOM melainkan pihak penegak hokum berwajib. Karena itulah Balai POM Mataram
juga bekerja sama denga Kepolisian setempat dan aparat penegak hokum lainnya, demi
mendukung kinerja mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, Depkes Ri, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Depkes RI, Jakarta.
Ditjen POM, Depkes RI, 2009, Farmakope Indonesia, edisi IV, Suplemen, Depkes RI,
Jakarta.
http://www.pom.go.id/ (diakses tanggal 29 Desember 2015 pukul 19.00 WIB)
Keputusan Kepala Badan POM RI No. 05018/SK/KBPOM tahun 2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005 Tentang Perubahan Keenam
Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen.
United States Pharmacopeial Convention 2007, The United States Pharmacopeia, 31st ed.,
The National Formulary, 26th rev., United States Pharmacopeial Convention Inc.,
Rockville
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pepatah mengatakan hidup untuk makan dan
berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga.
Di pasar biasanya dijual beragam jenis produk mulai dari bahan pangan seperti
kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, daging, telur, tahu, tempe, ikan, sayuran,
aneka jajanan mulai dari kue basah dan kue kering, aneka minuman seperti es, cendol,
dan lainnya. Berbeda halnya dengan di Supermarket, biasanya yang dijual adalah
barang-barang kebutuhan sehari-hari yang seperti makanan dan minuman ringan
(snack) serta kebutuhan sehari-hari yang sifatnya dikonsumsi secara langsung.
Ketika kita hendak membeli berbagai produk di pasar maupun supermarket
seperti bahan makanan, tentu saja hal-hal penting yang pertama kita lihat adalah cara
pengemasannya atau packaging dari produk yang akan kita beli, tampilan fisik bahan
makanan tersebut berupa warna, bentuk, tekstur, dan aromanya, nilai gizi yang
terkandung serta yang juga harus diperhatikan adalah tata letak dan batas
kadaluwarsanya. Saat ini masih banyak sekali masalah yang kita jumpai di pasar yang
mungkin dianggap sepele oleh pedagang namun ternyata sangat berbahaya bagi
kesehatan. Salah satu contohnya adalah pengemasan jajanan basah dengan
menggunakan kertas bekas seperti koran atau kertas berisi tulisan. Hal ini sungguh
mengkhawatirkan karena tinta yang ada di kertas tersebut dapat masuk dalam bahan
makanan yang tentu saja akan sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh. Selain
itu, biasanya bahan makanan yang di jual di pasar kebanyakan tidak di kemas dengan
baik bahkan banyak yang dibiarkan terbuka sehingga dihinggapi lalat yang tentunya
dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi. Hal lain yang harus diperhatikan
dalam membeli produk bahan makanan yaitu tampilan fisiknya. Bahan makanan
dengan warna yang mencolok biasanya mengandung zat pewarna sintetis yang tidak
aman bagi kesehatan. Bahkan saat ini banyak oknum-oknum yang tidak bertangggung
jawab menggunakan pewarna tekstil seperti Rhodamin B sebagai pewarna pada
makanan. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang sangat serius bagi yang mengkonsumsinya. Selain itu,
kandungan gizi dari suatu makanan juga sangat harus diperhatikan karena makanan
yang kita konsumsi merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh kita sehingga
harus mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, lemak,
vitamin, dan lainnya. Selain itu posisi dari setiap produk yang dijual baik di Pasar
ataupun di Supermarket harus diatur sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan
bersih. Hal ini tentu saja agar berbagai jenis makanan tersebut tidak tercampur satu
dengan lainnya. Produk-produk yang tersusun rapi dan diatur sedemikian rupa dapat
dengan mudah menarik para pembeli untuk berbelanja. Kemudian yang paling penting
dari semua itu adalah batas kadaluwarsa dari produk makanan yang akan kita beli. Hal
ini sangat penting untuk diperhatikan karena mengkonsumsi makanan yang
kadaluwarsa dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan bahkan keracunan.
Dari berbagai pemaparan di atas, kami melakukan kunjungan ke Pasar (Pasar
Dasan Agung) dan Supermarket (Hero) guna melakukan survey terhadap beberapa
produk-produk pangan yang di jual. Adapun aspek yang kami lihat antara lain
pengemasannya atau packaging, tata letak dan batas kadaluwarsanya. Kemudian kami
membandingkan produk-produk yang di jual di Pasar dengan Supermarket
berdasarkan aspek tersebut.
2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a
Tujuan
a
Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini yaitu :
a
b
tanpa lisensi
Mengetahui ciri-ciri makanan yang kadaluarsa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial
dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orangorang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari
perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya
satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis,
lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang
diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alunalun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang
internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi,
dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang (Wikipedia, 2015).
Istilah pasar banyak mendapatkan perhatian selama bertahuntahun. Pada
dasarnya pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
pertukaran atas barang dan jasa. Selain itu, pasar dapat pula diartikan sebagai
himpunan para pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam hal demikian
pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan
tertentu yang sama. Dimana setiap konsumen bersedia dan mampu melaksanakan
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Rismayani, 1999).
2
Fungsi Pasar
Menurut Sudarman (1989) adapun fungsi pasar yaitu sebagai berikut :
pasar menetapkan nilai (sets value). Dalam ekonomi pasar, harga merupakan ukuran
nilai.
Para pedagang yang beroperasi di pasar umumnya kaum wanita sehingga sangat
bermanfaat bagi peningkatan kesempatan berusaha untuk kaum wanita, dalam arti
wanita umumnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan pria dalam melayani
konsumen.
Potensi pasar akan semakin penting karena market turn over yang cukup cepat
dengan sistem pembayaran tunai.
Kekuatan pasar tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek
tersebut di antaranya harganya yang lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan
permukiman, dan memberikan banyak pilihan produk yang segar. Kelebihan lainnya
adalah pengalaman berbelanja yang luar biasa, dimana kita bisa melihat dan memegang
secara langsung produk yang umumnya masih sangat segar. Akan tetapi dengan adanya
hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan tanpa kelemahan. Selama ini justru
pasar tradisional lebih dikenal kelemahannya.
Kelemahan itu antara lain adalah kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau
dan terlalu padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan sosial
masyarakat yang berubah, dimana wanita di perkotaan umumnya berkarir sehingga
hampir tidak memiliki waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional (Esther dan Didik,
2003).
Selain kelemahan-kelemahan di atas, faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir,
tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam
operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan
kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar
modern (Ekapribadi. W, 2007).
2.3.2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Penjual dan pembeli
tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang
tercantum dalam barang (barcode). Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal,
plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. Barang-barang yang dijual, selain bahan
makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang
dijual adalah barang yang dapat bertahan lama.
asar modern atau disebut juga gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di
Jakarta. Arti modern disini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama
dikelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh
pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya pramuniaga professional.
Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket mulai
diperkenalkan pada dasawarsa ini. Konsep one-stop shopping mulai dikenal pada
tahun 1980-an. Kemudian konsep one-stop shopping ini mulai digantikan oleh istilah
pusat belanja. Banyak orang yang mulai beralih ke gerai modern seperti pusat belanja
ini untuk berbelanja.
Adapun jenis-jenis pasar modern :
a
Minimarket
Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau
yang menjual segala macam barang dan makanan, perbedaan nya disini biasa nya
minimarket menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualan
nya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan
toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli
mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan
membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak
berhutang. Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret,
Ceriamart, Starmart, Circle K, dan banyak minimarket yang dikelola individu
perorangan lain nya.
b
Convenience Store
Convenience Store mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi
berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store ada
yang buka 24 jam dengan luas lantai kurang dari 350 meter persegi dan berlokasi
di tempat yang strategis. Gerai ini memiliki variasi dan jenis produk yang
terbatas. Convinience store biasanya didefinisikan sebagai pasar swalayan mini
yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang
perputarannya relatif tinggi. Convinience store ditujukan kepada konsumen yang
membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkan upaya yang
besar dalam mencari produk-produk yang diinginkannya. Produk-produk yang
dijual biasanya ditetapkan dengan harga yang lebih tinggi daripada di
supermarket.
Specialty Store
Sebagian masyarakat lebih menyukai belanja di toko di mana pilihan
produk tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi di toko lain.
Keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga
yang premium membuat specialty store unggul.
Supermarket
Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan
sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah
pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang
barang kebutuhan sehari hari.
Supercenter
Supercenter adalah supermarket yang memiliki luas lantai 3.000 hingga 10.000 meter
persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 30-40% dan produkproduk non makanan sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk supermarket yang
tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki berkisar antara 12.000-20.000 item.
Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja dalam 1 atap (one stop
shopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang dari tempat yang jauh.
Hypermarket
Merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi
dengan kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum 30-40%.
Hypermarket merupakan salah satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih
sedikit dibanding supercenter, yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan,
Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan sandangpangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern jenis-jenis barang
yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis, subtitusi bahkan ekslusif.
Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki
pengalaman dalam pengetahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas dalam pasar
c
d
e
setempat.
Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar sedangkan
menentukan
fungsi
perlindungan
dari
pengemasan,
maka
perlu
dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika
mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan
kondisi penyimpanan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a
Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan
dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis,
kontaminasi mikroorganisme.
Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi,
informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus
mendapatkan perhatian.
Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang
ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam
hal memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih desain kemasan dan kesalahan dalam
Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga
dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
2
a
logam.
Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara
kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan
4
a
mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim. Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan
untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya
5
a
Keuntungan penggunaan
wadah siap dirakit ini adalah penghematan ruang dan kebebasan dalam menentukan
ukuran.
penting, bahkan terkadang lebih penting dari isinya. Selain bisa mempercantik makanan
dengan kemasan yang bagus juga mampu meningkatkan nilai tambah makanan itu sendiri.
Pada zaman dahulu kemasan lebih didominasi oleh bahan-bahan alami seperti daun, bambu,
dan kayu. Kemudian dengan ditemukannya kemasan sintetis seperti plastik, kaca, kaleng, dan
alumuniun foil.
a
Pengemasan tradisional
Bahan kemas alami seperti daun, bambu (ruas, bilah, anyaman), peti kayu dan
goni masih banyak digunakan terutama untuk kemasan hasil pertanian dan produk
agroindustri tradisional. Penggunaan bahan kemas yang bersifat alami ini memberikan
nilai estetika tersendiri, baik dari segi penampilan maupun ciri khas produk yang
dikemasnya.
Bahan kemasan alami ditinjau dari segi keberadaannya, masih banyak terdapat di
daerah-daerah di Indonesia dengan harga yang relatif murah lagi pula tidak memberikan
dampak yang negatif terhadap pencemaran lingkungan (ramah lingkungan), malah
sebaliknya bahan kemasan ini dapat terurai oleh bakteri secara alamiah, sehingga dapat
berfungsi sebagai produk lain (kompos). Akan tetapi bilamana tidak segera
ditangani, maka limbah bahan kemas alami ini dapat pula memberikan dampak
negatif,
dengan memberikan
penguraian tersebut dapat menghasilkan bau yang tidak sedap. Kekurangan lainnya dari
pengemasan tradisional yaitu tidak sempurnanya perlindungan pada produk sehingga tidak
terjamin kualitasnya untuk jangka waktu lama maupun keamanan produk selama
pengangkutan jarak jauh.
b
Pengemasan Modern
Pengemasan Modern merupakan teknik pengemasan dengan menggunakan bahan
kemasan sintetik. Tujuannya adalah untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang
dimiliki oleh kemasan tradisional. Adanya kemasan sintetik menyebabkan suatu bahan
makanan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, dengan kualitas yang tetap
terjaga. Walaupun kemasan sintetik memiliki kelebihan dibandingkan dengan kemasan
alami, kemasan sintetik juga memiliki beberapa kelemahan, khususnya berkaitan dengan
isu lingkungan. Dimana bahan-bahan kemasan sintetik sulit untuk didegradasi. Selain itu
juga harga bahan pengemas mahal dan hanya digunakan sesaat saja, kemudian dibuang
menjadi sampah.
3 Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu
yaitu 7o sampai 10 oC
4 Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).
b
Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100 150 C untu penyimpanan
sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman
dingin.
Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku
(frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan makanan
beku dalam jangka waktu lama.
Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan
langit-langit, maksudnya adalah:
o untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan
o mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus
Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam
wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai.
Cara penyimpanan
1
Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu
dapat merata keselutuh bagian
Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan
dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda, kalau
tidak letaknya harus berjauhan.
Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah dipergunakan
Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk keperluan
sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan
Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out)
artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban
adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi
kekurangan barang dapat segera diketahui.
2.7. Kerusakan Bahan Makanan
Makanan dinyatakan mengalami kerusakan (telah kadaluarsa) jika telah terjadi
perubahan perubahan yang tidak dikehendaki dari sifat asalnya. Kerusakan pada
makanan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kimia atau enzimatis. Bahaya makanan
kadaluarsa bisa mengakibatkan kematian, jika tidak segera tertangani. Oleh karena itu,
lebih baik mencegah secara dini agar tidak kena dampak makanan tidak sehat atau
kadaluarsa. Selain pengawasan dari pemerintah, masyarakat juga perlu lebih teliti
dalam membeli. Apalagi saat bulan puasa hingga hari raya, toko-toko memberikan
harga murah untuk produk makanan yang tanggal kadaluarsa sudah mendekati jatuh
tempo. Tanpa bermaksud meracuni konsumen, produk makanan yang dijual tetap rawan
kerusakan karena telah lama berada di toko, sehingga perlu diwaspadai.
Setiap produsen biasanya memberikan informasi tanggal produksi dan masa
kadaluarsanya di setiap label produk makanan yang diedarkan di pasaran. Infromasi
tersebut memang sudah ketentuan agar konsumen dapat mengkonsumsi produk
makanan pada saat yang tepat.
Sebagai informasi dalam memilih dan membeli suatu produk, konsumen
hendaknya harus memperhatikan beberapa informasi penting tentang referensi apakah
suatu produk berada dalam tenggang waktu masuk kadaluarsa atau tidak. Berikut
informasi terkait pertimbangan untuk terhindar dari makanan kadaluarsa, sebagai
berikut :
1
Label.
Pertama kali yang harus dilihat konsumen sebelum mengkonsumsi makanan
dan minuman dalam kemasan harus memperhatikan informasi pada kemasan atau
label produksi yang harus meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat
atau isi bersih, nama dan alamat produsen dan tanggal kadaluwarsa. Pemberian
labeL pada makanan kemasan itu bertujuan agar konsumen mendapatkan informasi
2
proteus,
Microrocci,
Batas Kadaluwarsa.
Pada setiap label produk kemasan harus mencantumkan tanggal kadaluwarsa/exp.
date/best before. Artinya, makanan dan minuman mempunyai batas akhir yang aman untuk
dapat dikonsumsi dan dijamin mutunya, dengan penyimpanan yang sesuai dengan petunjuk
yang diberikan oleh produsen. Makanan kadaluwarsa adalah makanan yang telah lewat
tanggal kadaluwarsa. Makanan dan minuman yang sudah rusak, sebelum atau sesudah lewat
tanggal kadaluwarsa dinyatakan sebagai bahan berbahaya.
Bacalah label pada kemasan. Makanan harus terdaftar di badan POM dengan register 2
digit kode huruf diikuti digit kode angka yang telah ditentukan.
Pilihkan produk yang belum melampaui tanggal kadaluarsa. Jangan terkecoh dengan
e
f
15 menit.
Jika produk makanan sudah dibuka, harus langsung dikonsumsi.
Bila terjadi tanda-tanda kebusukan, seperti berwana hitam dan berbau, segera dibuang.
BAB III
PRODUK PANGAN DI PASAR DAN SUPERMARKET
Produk Pangan Di Pasar
Nama Pasar
: Pasar Gerung
Lokasi
Barat. Lokasinya yakni di Desa Gerung sehingga nama pasarnya disesuaikan dengan
nama daerah tempat berdirinya. Pasar ini merupakan salah satu pasar pusat bagi seluruh
warga Gerung. Perbaikan infrastruktur telah banyak dilakukan pemerintah kabupaten
Lombok Barat sehingga pasar ini dapat dikatakan dalam kondisi layak.
Fasilitas yang kami lihat ketika berkunjung ke pasar ini antara lain bangunan
pasar yang cukup luas dengan ruko-ruko tempat berjualan dan tempat parkir. Namun
untuk sampah hanya ditumpuk di bantaran pinggir pasar saja sehingga menimbulkan bau
yang tidak sedap.
Berdasarkan hasil kunjungan yang kami lakukan, kami melihat beberapa hal
penting mengenai tata kelola terutama bahan makanan yang di jual di pasar Gerung,
antara lain:
1
Di pasar ini belum dilakukan pengelolaan berupa tersedianya blok-blok atau area khusus
untuk penjual daging, jajanan, sayur-mayur serta serealia (biji-bijian). Sehingga para
penjual ini tersebar acak di berbagai areal di pasar. Sehingga pasar terlihat tidak rapi dan
menyulitkan konsumen dalam berbelanja karena tidak terfokus pada satu tempat saja.
Di masing-masing pedagang masih terlihat kurang teraturnya penataan/tata letak dari
bahan makanan yang dijual. Kebanyakan bahan-bahan ini diletakkan masing-masing
dalam suatu wadah kemudian wadah ini bertumpuk-tumpuk dengan bahan makanan lain.
Ini tentunya akan berpengaruh pada rasa dan aroma dari bahan makanan yang di jual.
Seharusnya, seperti bahan makanan yang aromanya menyengat seperti cumi kering atau
terasi ditempatkan dalam wadah khusus. Selain itu, akan lebih bagus jika bahan makanan
seperti biji-bijian diletakkan dalam satu deret tempat tidak ditumpuk-tumpuk. Selain itu
juga untuk produk sayuran penumpukan akan mengakibatkan sayuran menjadi lebih cepat
busuk.
Kebersihan dari para penjual masih terlihat kurang terutama bagi para penjual produk
pangan segar seperti daging, sayur, buah dan jajanan tradisional yang kami temui. Yang
kami lihat produk seperti daging, terasi dan jajanan
tanpa kemasan tidak ditutupi dengan plastik atau wadah
lain sehingga banyak lalat yang hinggap. Kemudian
produk sayuran terlihat tidak bersih karena sayuran
dibiarkan tergeletak di lantai bambu yang tiidak
beralaskan platik ataupun karung.
Situasi pasar cukup sesak karena banyaknya pedagang yang berjualan yang belum lagi
ditambah dengan pembeli. Hal ini terlihat dari sedikitnya jalan bagi para pembeli untuk
bergerak leluasa.
Setelah kami melakukan kunjungan di pasar Gerung, kami mengambil beberapa sampel
bahan makanan yang akan kami deskripsikan mulai dari kemasan serta penataannya ketika di
jual.
1
Keterangan:
Merk
Tidak ada
Label Halal
Tidak ada
Tidak ada
Tempat pembuatan
Tidak ada
Izin BPOM
Tidak ada
Tidak ada
Pengemasan
Penempatan/tata letak
Tanggal kadaluarsa
Tidak ada
Deskripsi :
Bahan makanan mentah merupakan bahan makanan yang memerlukan pengolahan
kembali sebelum dikonsumsi. Bahan makanan ini biasanya dapat bertahan lama karena telah
melalui proses pengawetan baik secara tradisional maupun secara kimiawi sebelumnya. Salah
satu bahan makanan mentah yang paling banyak terdapat di pasaran adalh kerupuk. Kerupuk
sendiri merupakan makanan khas Indonesia. Tak lengkap rasanya makan tanpa kerupuk,
karena tekstur kerupuk yang garing dan renyah akan menambah kenikmatan makanan.
Di pasar Gerung sendiri banyak sekali ditemukan ragam kerupuk mentah yang
dipasarkan penjual mulai dari kerupuk beras, kerupuk udang, kerupuk kulit, kerupuk
berbahan tepung tapioka dan banyak jenis lainnya. Aneka produk kerupuk mentah ini
diperoleh penjual dari distributor sehingga produk ini tidak dibuat langsung oleh penjual.
Pada berbagai jenis kerupuk ini tidak dijumpai merk, lebel halal, nama perusahaan,
keterangan komposisi, informasi nilai gizi, izin BPOM, tempat pembuatan maupun tanggal
kadaluarsa dari produk itu sendiri. Hal ini sedikit mengkhawatirkan karena bahan-bahan yang
digunakan tidak jelas dipaparkan. Kemudian untuk bentuk fisik dari kerupuk ini sendiri, dari
segi warna dari kerupuk yang dipasarkan di pasar Gerung ini sangat mencolok dan warnawarni, mulai dari warna merah, hijau, kuning, orange dengan warna yang tidak rata dan
warna putih yang mengkilap. Dari wujud fisiknya saja kita sudah dapat menduga bahwa
kerupuk tersebut menggunakan bahan pewarna non makanan/tekstil karena warna yang
sangat mencolok dan tidak rata. Pada aneka kerupuk ini pengemasan dilakukan dengan
menggunakan plastik HDPE atau plastik PE. Pengemasannya biasanya dilakukan per 1 kg, 5
kg, 10 kg dan 25 kg.
3
Keterangan:
Merk
Ada
Label Halal
Ada
Tidak ada
Tempat pembuatan
Ada
Izin BPOM
Tidak ada
Tidak ada
Pengemasan
Menggunakan plastik
Keterangan komposisi
Tidak ada
Penempatan/tata letak
Tanggal kadaluarsa
Tidak ada
Deskripsi :
Jajanan kering
Secara harfiah kue/jajanan kering seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat
dari tepung.Baik tepung beras maupun terigu. Namun tidak hanya jajanan yang terbuat dari
terigu yang merupakan jajanan kering, namun jenis-jenis keripik juga termasuk dalam jajanan
kering. Jajanan kering juga adalah jajanan dengan kadar air yang minimal, sehingga dapat
tahan disimpan lebih lama daripada jajanan basah.
Jajanan kering di pasar Gerung, memiliki merk atau label produksi. Selain itu juga
ada label halal dan tempat produksinya, namun untuk nama produsennya tidak dicantumkan.
Untuk merk, label halal, dan tempat produksinya ditulis secara manual atau hanya dicetak
dengan kertas biasa. Selain itu juga walaupun hanya sekedar jajanan kering dari pasaran,
namun ia memiliki izin BPOM atau izin usaha (P-IRT). Namun informasi nilai gizi dan
keterangan komposisinya serta batas kadaluarsa tidak ada, itulah yang membedakan jajanan
pasar dengan jajanan supermarket. Sedangkan dari segi pengemasannya, jajanan kering dari
pasar gerung ini dikemas dengan plastik kedap udara, dimana plastik yang digunakan adalah
plastik bening, sehingga tidak terlalu menarik. Dan untuk pengemasannya dilakukan secara
manual, sehingga kebersihan dan kehigienisannya berkurang. Selain itu juga dengan
pengemasan ini keawetan/ ketahanan dari jajanan tersebut berkurang (tingkat keawetannya
rendah).
Untuk penempatan/ tata letak dari jajanan kering ini, biasanya untuk satu jenis
jajanan kering diletakkan pada satu keranjang (masing-masing keranjang berisi jajanan yang
berbeda), sehingga lebih mudah untuk memilih jajanan yang diinginkan. Sedangkan untuk
warna atau tampilan fisiknya, jajanan kering ini, sebagian terdapat warna yang mencolok dan
tidak merata, dimana warna yang mencolok dari jajanan ini biasanya berasal dari jenis
pewarna makanan yang digunakan. Dimana warna yang mencolok biasanya berasal dari
pewarna sintetis. Sedangkan untuk kondisi sekitar dari posisi atau penempatan dari jajanan
kering ini terdapat kondisi lingkungan yang bersih.
Minuman
Keterangan
Merk
Ada
Label Halal
Ada
Ada
Tempat pembuatan
Ada
Izin BPOM
Ada
Ada
Pengemasan
Penempatan/tata letak
Tanggal kadaluarsa
Ada
Deskripsi:
Minuman yang dijual di pasar gerung memiliki merk, label halal, terdapat nama
perusahaan dan tempat produksi. Terdapat pula izin BPOM, informasi gizi dan tanggal
kadaluarsa. Pengemasan minuman ini menggunakan kemasan botol plastik sehingga higienis
dan penempatannya dengan cara dijejerkan dan disimpan dalam kardus.
3.2 Produk Pangan Di Supermarket (Pasar Modern)
Nama Supermarket
: Hero
Lokasi
: Mataram Mall
(jenis produk yang berbeda, diletakkan di rak-rak yang berbeda dan tersusun rapi)
Keterangan
Merk
Ada
Label Halal
Tidak ada
Ada
Tempat produksi
Ada
Ada
Pengemasan
Penempatan/tata letak
Batas kadaluarsa
Ada
Deskripsi :
Bahan makanan segar yang terdapat pada supermarket ini memiliki merk dagang,
yang dilengkapi dengan nama perusahaan produksi. Dalam kemasan juga sudah terdapat
berat per kemasan dari bahan makanan tersebut. Pengemasan makanan sangat higienis karena
menggunakan stereform yang ditutup dengan plastik PE yang dipress menjadi kedap udara.
Selain itu juga baik daging, sayur, buah maupun sayur dan bahan segar lainnya disimpan di
freezer yang membuat bahan makanan tersebut tetap segar dan tidak mudah rusak. Untuk
setiap bahan makanan juga memiliki batas kadaluarsa dimana dalam kemasan dan rak freezer
dilengkapi dengan tanggal produk tersebut masih baik untuk digunakan.
Keterangan :
Merk
Ada
Label Halal
Tidak ada
Ada
Tempat produksi
Ada
Ada
Pengemasan
Penempatan/tata letak
Teratur
Batas kadaluarsa
Ada
Deskripsi :
Bahan makanan mentah tidak segar yang dijual di supermarket ini sangat berbeda
dengan yang dijual di pasar. Di supermarket terdapat merk dan label halal serta perusahaan
produksi dan tempat produksinya. Selain itu juga terdapat izin BPOM dan P-IRT sehingga
makanan ini aman untuk dikonsumsi karena berada di bawah lisensi BPOM. Warna dari
makanannya seperti kerupuk misalnya tidak mencolok sehingga yakin bahwa kerupuk
tersebut tidak menggunakan pewarna nonmakanan. Pengemasannya pun sangat higienis
menggunakan plastik kedap udara. Penempatannnya dilakukan dengan teratur sesuai dengan
jenis produk. Kemudian untuk batas kadaluarsa setiap produknya memiliki tanngal
kadaluarsa sehingga konsumen dapat mengetahui bahan makanan tersebut masih layak
dikonsumsi atau tidak.
Keterangan :
Merk
Ada
Label Halal
Ada
Ada
Tempat produksi
Ada
Ada
Pengemasan
Ada
Penempatan/tata letak
Teratur
Batas kadaluarsa
Ada
Deskripsi :
Snack atau jajanan kering yang dijual supermarket ini dilengkapi dengan merk
dagang, nama produsen dan tempat produksi. Selain itu juga terdapat label halal, izin BPOM
dan terdapat komposisi nilai gizi dan komposisi bahan yang digunakan serta batas
kadaluarsanya. Untuk kemasannya sendiri menggunakan plastik berbahan LDPE (LDPE =
Low Density Polyethylene) yang sering digunakan sebagai wadah atau kemasan untuk
makanan seperti sayuran, daging beku, pembungkus roti dan lain-lain. LPDE juga digunakan
untuk pelapis kaleng dan kertas yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan supaya
tetap hangat (food wrapping). Plastik pembungkus makanan dengan kode ini cukup aman
digunakan. Sayangnya, plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan (terdegredasi) dan ini
merupakan ancaman yang serius terhadap lingkungan. Kemudian untuk penempatannya,
snack ini memiliki blok sendiri dengan jenis barang yang sejenis.
4
Minuman
Keterangan :
Merk
Ada
Label Halal
Ada
Ada
Tempat produksi
Ada
Ada
Pengemasan
Ada
Penempatan/tata letak
Teratur
Batas kadaluarsa
Ada
Deskripsi :
Minuman kemasan yang dijual di supermarket dilengkapi dengan merk, label BPOM,
perusahaan produksi dan tempat produksi. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan
botol plastik. Minuman di pasar dan supermarket hampir tidak memiliki perbedaan. Hanya
saja minuman dengan isi yang sama namun berbeda merk disusun secara teratur sehingga
memudahkan pembeli untuk memilih produknya. Minuman dalam kemasan ini dilengkapi
dengan informasi nilai gizi dan batas kadaluarsanya.
3.3 Perbandingan Produk Pangan Yang Di Jual Di Pasar Dan Supermarket
1
Parameter
Kemasan
Produk di Pasar
Produk di Supermarket
Menggunanakan kemasan
anyaman bambu
- Untuk sayur tanpa bahan
pengemas
- Untuk ikan laut dikemas dengan
koran
Penempatan
satu wadah
- Untuk sayur dan ikan dijejerkan
di meja dagangan
sesuai
bahan
dilengkapi
sehingga
dengan
jenis
makanan
dan
dengan
freezer
bahan
makanan
Tanpa merk
Ada merk
Tanggal kadaluarsa
Tidak ada
Ada
Penempatan
Produk di Pasar
Produk di Supermarket
berlangsung
udara
yang lainnya
Tanpa merk
Ada merk
Tanggal kadaluarsa
ringan (snack)
Tidak ada
Ada
k
a
n
a
n
Parameter
Kemasan
Produk di Pasar
Produk di Supermarket
Menggunanakan kemasan
menarik dilihat
Penempatan
makanan
ringan
yang
di
bentuknya.
Label kemasan (merk)
izin BPOM
Tanggal kadaluarsa
4
Tidak ada
Ada
Minuman
Antara minuman kemasan yang dijual di pasar sama saja dengan yang dijual di super
market. Minuman tersebut sama-sama memiliki merk, memiliki tempat produksi dan nama
perusahaan . selain itu juga terdapat izin BPOM, dan terdapat tanggal kadaluarsa.
Perbedaannya hanya terdapat pada penempatannya. Minuman kemasan di supermarket
tersusun rapi pada satu blok sedangkan untuk minuman kemasan diletakkan secara berjejer
atau diletakkan dalam kardu
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
Perbedaan penempatan makanan dan minuman antara makanan yang berada di pasar
dan supermarket terlihat sangat jelas. Di pasar makanan dan minuman diletakkan
dengan tidak teratur, banyak barang yang ditumpuk dengan barang lainnya.
Sedangkan di supermarket seluruh makanan diletakkan pada blok-blok, nakanan
sejenis diletakkan pada satu blok. Selain itu juga untuk makanan segar seperti buah,
sayur dan daging diletakkan pada freezer sehingga makanan tidak cepat rusak dan
busuk.
Perbedaan pengemasan antara makanan di pasar dan supermarket sangatlah berbeda.
Di pasar banyak makanan dibungkus dengan plastik HDPE atau PE yang tidak kedap
udara, produk daging laut biasanya dibungkus dengan koran atau kertas bekas.
Untuk makanan di pasar produk makanan mentah segar dan non segar tidak memiliki
tanggal kadaluarsa dan izin dari BPOM sedangkan untuk bahan makanan yang
terdapat di supermarket seluruhnya memiliki tanggal kadaluarsa dan izin BPOM.
DAFTAR PUSTAKA
Esther dan Didik. 2003. Membuat Pasar Tradisional Tetap Eksis.Sinar Harapan. Jakarta
Fitri, Novrita Andriana.1999. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Pasar
Swalayan dan Pasar Tradisional, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol I, no 3
(Desember), hal 237-254.
SOSIALISASI IDENTIFIKASI
PENYALAHGUNAAN BAHAN TAMBAHAN
MAKANAN BERBAHAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia semakin meningkat
terutama kebutuhan primer, salah satunya adalah makanan dan minuman. Seperti yang
kita ketahui bahwa makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang kita
butuhkan tidak hanya untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik saja, namun demikian
makanan dan minuman dapat pula membahayakan kesehatan manusia karena dapat
berperan sebagai perantara berbagai penyakit, untuk mendapatkan makanan dan
minuman yang terjamin baik dari segi kualitas, maupun kuantitas diperlukan adanya
tindakan diantaranya adalah sanitasi makanan dan minuman (Slamet,1994).
Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh
karena itu makanan yang kita makan bukan hanya harus memenuhi gizi dan mempunyai
bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti tidak mengandung
mikroorganisme dan bahanbahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan penyakit.
Perusahaan makanan dan minuman kemasan di Indonesia saat ini berkembang dengan
sangat pesat. Ditemukan makanan dan minuman kemasan yang diproduksi hanya
mementingkan aspek selera konsumen tanpa memperdulikan aspek kesehatan (Yuliarti,
2007: 10).
Makanan yang dijajakan sekarang ini tidak terlepas dari zat atau bahan yang
mengandung unsur berbahaya dan pengawet yang dalam jumlah banyak menyebabkan
kerusakan pada jaringan tubuh. Jika suatu bahan makanan mengandung bahan yang
sifatnya berbahaya bagi kesehatan, maka makanan tersebut dikategorikan sebagai bahan
makanan yang tidak layak dikonsumsi. Makanan yang tidak layak dikonsumsi misalnya,
makanan yang mengandung logam berat (Pb, Cd, Hg, Ra, dsb), mengandung
mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh, mengandung bahan pengawet (Boraks,
formalin, alkohol, dsb), serta makanan yang mengandung zat pewarna berbahaya
(Rhodamin B, Methanyl yellow atau Amaranth) (Effendy, 2004).
Keamanan makanan merupakan salah satu masalah yang harus mendapatkan
perhatian terutama di negara berkembang seperti Indonesia, karena bisa berdampak
buruk terhadap kesehatan. Penyebabnya adalah masih rendahnya pengetahuan,
keterampilan, dan tanggung jawab produsen pangan terhadap mutu dan keamanan
makanan terutama pada industri kecil atau industri rumah tangga dan kurang
pengetahuan konsumen tentang bahan tambahan makan makanan yang berbahaya
tersebut. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang adanya bahan tambahan makanan berbahaya yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan bahan tambahan
makanan yang berbahaya seperti boraks, formalin dan Rhodamin B adalah melakukan
sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat selaku
konsumen sehingga dalam memilih makan yang akan dikonsumsi lebih berhati-hati.
1.2. Rumusan Masalah
1 Apa itu bahan tambahan makanan yang berbahaya?
2 Apa saja makanan yang sering dijumpai mengandung bahan tambahan makanan
3
berbahaya?
Bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan dari makanan yang mengandung bahan
tambahan makanan yang berbahaya?
berbahaya.
Mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan yang mengandung bahan
tambahan makanan yang berbahaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
tambahan makanan adalah untuk memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.
Zat tambahan makanan tersebut dapat berupa pemanis, penyedap, pengawet, antioksidan,
flavor/aroma, pengemulsi/pengental, zat gizi, pewarna, dan lain-lain (Mudjajanto, 2009).
Tujuan penggunaan bahan tambahan makanan adalah untuk meningkatkan atau
mempertahankan nilai gizi, dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih
mudah dihidangkan, serta mempermudah preperasi bahan pangan. Pada umumnya bahan
tambahan pangan dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu: 1). Bahan tambahan
pangan yang ditambahkan dengan sengaja kedalam makanan dan maksud penambahan
itu dapat mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan, sebagai
contoh pengawet, pewarna dan pengeras. 2). Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja
ditambahkan, yaitu: bahan yang tidak mempunyai reaksi dalam makanan tersebut,
terdapat secara tidak sengaja. Contoh bahan tambahan pangan dalam golongan ini adalah
residu pestisida dan antibiotika (Cahyadi, 2006 :1).
Bahan Tambahan Makanan yang Berbahaya: Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1968/Menkes/Per/X/1999, bahan tambahan makanan yang dilarang untuk
digunakan:
1
Boraks (pengenyal)
Rhodamin B (pewarna)
Formalin (Pengenyal)
Siklamat (pemanis)
Sakarin (Pemanis)
Dalam sosialisasi kali ini akan disampaikan 3 (tiga) bahan tambahan makanan yang
berbahaya yaitu : boraks, formalin dan Rhodamin B.
1
Boraks
Asam borat atau boraks (boric acid) merupakan zat pengawet berbahaya yang
tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Boraks adalah senyawa
kimia dengan rumus Na2B4O7.10H2O berbentuk kristal putih, tidak berbau dan stabil
pada suhu dan tekanan normal. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium
hidroksida dan asam borat (Syah, 2005).
Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal juga dengan nama
borax. Di Jawa Barat dikenal juga dengan nama bleng, di Jawa Tengah dan Jawa
Timur dikenal dengan nama pijer. Digunakan/ditambahkan ke dalam pangan/bahan
pangan sebagai pengental ataupun sebagai pengawet. senyawa asam borat ini dipakai
pada lontong agar teksturnya menjadi bagus dan kebanyakan ditambahkan pada
proses pembuatan bakso (Cahyadi, 2008).
Boraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat (NaB4O7).
Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan
konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks.
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang
mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks berbentuk
serbuk kristal putih, tidak berbau, tidak larut dalam alkohol, berbentuk padat, jika
terlarut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H 3BO3), PH : 9,5.
Dengan demikian bahaya boraks identik dengan bahaya asam borat (Khamid, 1993).
Senyawa-senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia sebagai berikut : jarak
lebur sekitar 171oC. Larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5
bagian gliserol 85%, dan tidak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah
dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam tartrat. Mudah menguap
dengan pemanasan dan kehilangan satu molekul airnya pada suhu 1000C yang secara
perlahan berubah menjad asam metaborat (HBO2). Asam borat merupakan asam
lemah dengan garam alkalinya bersifat basa, mempunyai bobot molekul 61,83
berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak
berbau serta agak manis (Khamid, 2006: 78).
Boraks dilarang digunakan di dalam makanan, karena sangat berbahaya bagi
kesehatan tubuh diantaranya mengakibatkan demam, kerusakan ginjal, kanker,
kerusakan hati, bahkan dapat mengakibatkan kematian apabila dikonsumsi dalam
jangka panjang. Tetapi masih banyak digunakan dalam beberapa produk makanan
seperti mie kuning basah, bakso lontong, kerupuk dan lain-lain.
Efek boraks yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan
tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso dan lontong
akan membuat bakso/lontong tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan pada
kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta
memiliki tekstur yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks
dengan yang tidak atau masih alami, sulit untuk dibedakan jika hanya dengan panca
indera, namun harus dilakukan uji khusus boraks di Laboratorium (Depkes RI, 2002).
2
Formalin
Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada
industri tekstil dan kertas.Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi
dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan
sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari. Rumus molekul dari Rhodamin B
memiliki berat molekul sebesar 479.000, sangat larut dalam air yang akan
menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga
merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam
laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co,
Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165C. Dalam analisis dengan metode
destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang
terdapat dalam Rhodamine B tidak hanya saja disebabkan oleh senyawa organiknya
saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri,
bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain seperti timbal
dan arsen. Dengan terkont aminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut,
menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan (Anonimb, tidak
H2N
Cl +
NH2
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
: 16.00-18.00 WITA
Tempat
Persiapan
Kami mempersiapkan acara ini seminggu sebelum kegiatan ini, yaitu mulai dari survei
ke komplek perumahan kekalik bulog Mataram, persiapan tempat, menyiapkan materi
sosialisasi; hingga mempersiapkan konsumsi dan ruang yang kami gunakan.
Kendala : sulit memngumpulkan masyarakat yangbakan dijadikan peserta dalam
sosialisasi ini, karena disini kami mengutamakan anak-anak kost dan ibu rumah tangga,
berhubung hari itu adalah hari libur untuk anak kost yang kuliah jadi waktu sosialisasi
cukup ngaret yakni acaranya kita mulai pukul 16.00 WITA ngaret menjadi jam 16. 15
WITA .
b Pembukaan
Kegiatan sosialisasi ini kami buka dengan bersama-sama melafazkan Al-Basmalah
yang mana dipimpin oleh salah satu teman kami yaitu Baiq rizkia Miftahatul
hasanah( Moderator) dari kelompok lain karena kegiatan sosialisasi ini kami adakan
secara bersamaan.
Kendala : tidak ada kendala yang begitu berarti dalam proses ini.
Penyampaian materi
Materi pertama disampaikan oleh Ni Made Sri Suliartini dari kelompok kami
pengertian bahan tambahan makanan, makanan yang mengandung bahan tambahan
berbahaya dan bahaya dari bahan tambahan makanan yang berbahaya dan materi
selanjutnya disampaikan oleh Juhad Amriullah dari kelompok kami tentang ciri-ciri
bahan tambahan makanan berbahaya pada makanan. Penyampaian materi berjalan
cukup lancar.
Kendala : tidak ada kendala yang begitu berarti dalam proses ini, hanya saja rasa bosan
karena masyarakat baru mendengar hal-hal yang disampaikan dalam materi.
Dimana materi yang disampaikan pada tema bahan tambahan makanan berbahaya ini
yaitu sebagai berikut :
1 Apa itu bahan tambahan makanan ( BTM)?
Boraks (pengenyal)
Rhodamin B (pewarna)
Formalin (Pengenyal)
Siklamat (pemanis)
Sakarin (Pemanis)
Dalam sosialisasi ini ada 3 jenis bahan tambahan makanan berbahaya yang ditambahkan
antara lain :
1
Boraks
Boraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat (NaB 4O7). Natrium
yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks dengan yang tidak
atau masih alami, sulit untuk dibedakan jika hanya dengan panca indera, namun harus
dilakukan uji khusus boraks di Laboratorium (Depkes RI, 2002).
Penggunaan Natrium tetraborat atau boraks, menurut BPOM sudah sangat
dilarang dalam makanan ataupun minuman. Penggunaan boraks dalam dosis yang rendah
tidak akan menyebabkan kerusakan namun akan terakumulasi di otak, hati, lemak dan
ginjal. Jika terakumulasi terus akan menyebabkan malfungsi dari organ-organ tersebut
sehingga membahayakan tubuh. Penggunaan boraks dalam dosis yang banyak
mengakibatkan penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, demam, anuria. Dan
dalam jangka panjang akan menyebabkan radang kulit merangsang SPP, apatis, depresi,
slanosis, pingsan, kebodohan dan karsinogen. Bahkan bisa menimbulkan kematian. Oleh
sebab itu berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
dilarang menggunakan boraks sebagai bahan campuran dan pengawet makanan.
2
Formalin
Formalin biasanya digunakan sebagai zat pengawet mayat. Formalin
bersifat bakterisidal sehingga mampu membunuh semua mikrobia. Oleh karena itu
formalin dapat menjaga keawetan bahan yang menggunakannya. Namun sifat tersebut
juga dapat membunuh ataupun merusak sel-sel yang ada pada jaringan tubuh manusia
sehingga pertumbuhan jaringan tidak teratur. Pertumbuhan atau pembelahan sel yang
rusak dan tidak teratur menyebabkan rusaknya struktur jaringan tubuh dan
menyebabkan kanker (Rinto, 2009).
Formaldehid yang lebih dikenal dengan nama formalin ini adalah salah satu
zat tambahan makanan yang dilarang. Meskipun sebagian banyak orang sudah
mengetahui terutama produsen bahwa zat ini berbahaya jika digunakan sebagai
pengawet, namun penggunaannya bukannya menurun namun malah semakin
meningkat dengan alasan harganya yang relatif murah disbanding pengawet yang
tidak dilarang dan dengan kelebihan. Formalin sebenarnya bukan merupakan bahan
tambahan makanan, bahkan merupakan zat yang tidak boleh ditambahkan pada
makanan. Memang orang yang mengkonsumsi bahan pangan (makanan) seperti tahu,
mie, bakso, ayam, ikan dan bahkan permen, yang berformalin dalam beberapa kali
saja belum merasakan akibatnya. Tapi efek dari bahan pangan (makanan) berformalin
baru bisa terasa beberapa tahun kemudian. Formalin dapat bereaksi cepat dengan
lapisan lendir saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Di dalam format terutama
di hati dan sel darah merah. Pemakaian pada makanan dapat mengakibatkan
keracunan pada tubuh manusia, yaitu rasa sakit perut yang akut disertai muntahmuntah, timbulnya depresi susunan syaraf atau kegagalan peredaran darah (Hastuti,
2010: 132-133).
Sifat Formalin
Formaldehida mudah larut dalam air sampai kadar 55%, sangat efektif dalam
suasana alkalis, serta bersifat sebagai zat pereduksi yang kuat, mudah menguap karena
titik didihmya yang rendah yaitu -210C. Secara alami formaldehida juga dapat ditemui
dalam asap pada proses pengasapan makanan, yang bercampur dengan fenol, keton,
dan resin. Bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang
tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan dan mata. Udara yang
mengandung formaldehida kadar 5 mg/l atau lebih dapat membahayakn kesehatan
manusia.
Kegunaan Formalin
Formalin dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk membasmi
sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan. Sebagai
disinfektan, formalin dimanfaatkan sebagaipembersih lantai, kapal, gudang, dan
pakaian (Anonim, 2006).Dalam bidang medis, formaldehida digunakan untuk
mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dalam formaldehida sering
dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk mengawetkan
bangkai
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan
rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamin,
formaldehida akan menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk
lem permanen, misalnya dipakai untuk kayu lapis/ tripleks atau karpet. Juga dalam
bentuk busanya sebagai insulasi. Produksi resin formaldehida menghabiskan lebih
dari setengahnya dari produksi formaldehida.
Selain itu, ada beberapa kegunaan lainnya dari formalin, diantaranya:
1
Pengawet mayat
Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang
rumah tang, cairan pencuci piring , pelembut kulit, perawat sepatu, shampoo,
mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada
industri tekstil dan kertas.Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan
sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya
dapat berfluorensi dalam sinar matahari. Rumus molekul dari Rhodamin B memiliki
berat molekul sebesar 479.000, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna
merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga merupakan zat yang
larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat
tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th
dan titik leburnya pada suhu 165C. Dalam analisis dengan metode destruksi dan
metode spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam
Rhodamine B tidak hanya saja disebabkan oleh senyawa organiknya saja tetapi juga
oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika
Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain seperti timbal dan arsen.
Dengan terkont aminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menjadikan
pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan (Anonimb, tidak
disebutkan).Pewarna ini terbuat dari dietillaminophenol danphatalic anchidria
dimana kedua bahan baku ini sangat toksik bagi manusia. Biasanya pewaran ini
digunakan untuk pewran kertaswol dan sutra (Djarismawati, 2004).
Dalam Rhodamin B sendiri terdapat ikatan dengan klorin (Cl) yang dimana
senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga berbahaya.
Atom Cl sendiri termasuk dalam senyawa halogen dan sifat halogen yang berada
dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen. Reaksi untuk
mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna.Disini dapat digunakan Reaksi
Frield Crafts untuk mensintesis zat warna seperti triarilmetana dan xentana.Reaksi
antara ftalat anhidrida dengan resorsinol dengan keberadaan seng klorida
menghasilkan fluoresein. Apabila resorsinol diganti dengan N-N dietilaminofenol,
reaksi ini akan menghasilkan rhodamin B. Selain terdapat ikatan dengan klorin
terdapat juga ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang
menyebabkan Rhodamin B bewarna merah (Syaifuddin, 2009).
H2N
Cl +
NH2
Jika diliat dari strukturnya, rumus molekul rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl. Massa
molekulnya setara dengan 479,02 gram/mol. Densitasnya 1,31 g cm-3 pada temperatur
20oC. Senyawa ini mudah larut dalam pelarut polar, seperti air dan alkohol terutama
metanol serta etanol.Sehingga rhodamin B juga bersifat polar.Adanya gugus COOH
dan lonepair pada atom O serta N membuat kepolarannya tidak diragukan lagi
(Kakaryawati, 2010).
2
Ikan
Ayam potong
Tahu
Mie Basah
Kerupuk
Saus
3
Terasi
Bakso
Boraks
Kerupuk Gendar
Dari berbagai sumber yang dihimpun, kerupuk gendar dianggap sebagai
cikal bakal dikenal dan digunakannya boraks pada makanan. Orang jawa biasa
menyebut kerupuk gendar dengan karak atau lempeng. Air bleng (pijer) yang
dipakai dalam pembuatan karak atau gendar ini adalah boraks dalam bentuk
tidak murni. Dahulu, pembuatan bakmi pabrik dan macaroni juga memakai
asam boraks murni buatan industri farmasi.
Bakso
Ciri-ciri bakso yang mengandung boraks: Tekstur sangat kenyal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan
Mie basah
Jenis makanan di pasaran yang paling banyak ditemukan mengandung boraks
dengan alasan agar enak, warnanya menarik dan tahan lama. Selain itu, mi
basah dengan boraks Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus.
Lontong dengan tambahan boraks rasanya getir dan sangat gurih, serta beraroma
sangat tajam.
Tahu
Sebagai pengawet dan membuat tahu tidak gampak rusak dan bisa tahan lama.
Seringkali pedagang memberikan pengawet berupa boraks. Cara gampang
mengetahui tahu tersebut mengandung pengawet, dengan cara dibiarkan
diruangan terbuka. Jika dalam waktu 24 jam tidak berubah warna dan bau, maka
anda boleh curiga tahu tersebut mengandung boraks.
Kerupuk
Kerupuk yang mengandung boraks teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa
menimbulkan rasa getir di lidah.
Formalin
Ciri-ciri ikan yang mengandung formalin :
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius)
Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar
Daging kenyal
Lebih awet dan tidak mudah busuk walau tanpa pengawet seperti es
Ikan
Adapun ciri-ciri ikan tanpa formalin :
Bila dalam 1 hari pun tanpa pengawetan misalnya dengan es maka ikan akan rusak
dan tidak layak konsumsi lagi.
Sebagai uji sederhana, coba suguhkan ikan yang baru saja Anda beli pada
kucing. Bila kucing tidak mau memakan bahkan pergi, itu pertanda ikan yang Anda
beli mengandung formalin atau bahan-bahan kimia lainnya. Tidak ada bau amis khas
ikan, melainkan bau menyengat khas formalin
Ayam potong
Tahu
1
Pada suhu 25 bisa tahan sampai 3 hari, di dalam pendingin tahan hingga 2
minggu.
Bau cukup menyengat serta aroma khas kedelai sudah tidak begitu terasa lagi
Mie basah
1
Pada suhu 25 (suhu kamar) bisa tahan hingga 2 hari, sedangkan bila disimpan di
dalam pendingan (suhu 10) bisa awet hingga lebih dari 15 hari
Mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak, tidak lengket dan sangat kenyal
(tak mudah putus)
Bakso
Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika di belah
dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar.
Sebenarnya ada beberapa jenis makanan lagi yang biasa ditambah formalin.
Namun ciri-ciri di atas sudah cukup untuk digunakan sebagai acuan dalam menguji
apakah makanan itu mengandung formalin atau tidak.
Rhodamin B
Ciri-ciri pangan yang mengandung rhodamin B antara lain:
Terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk;
Formalin
Bahaya jangka pendek
1
Iritasi Mata. Saat formalin terurai di dalam udara dan melebihi 0,1 ppm,
akibatnya bisa membuat mata berair, sensasi terbakar pada mata
Iritasi saluran pernafasan. Jika formalin terhirup oleh hidung dan masuk ke sistem
pernafan lainnya, efek yang mungkin bisa langsung dirasakan adalah rasa panas di
hidung maupun tenggorokan. Bisa juga berupa bersin dan batuk yang terus menerus.
Bahkan seseorang yang terpapar formalin pada kadar tertentu bisa membuat sesak
nafas hingga sulit bernafas.
Mual. Pada beberapa kasus, apabila tubuh terpapar formalin, seseorang bisa
mengalami nausea atau mual mual.
Kulit kemerahan. Bila formalin mengenai kulit, dampak secara langsungnya bisa
membuat kulit iritasi yang ditandai dengan warna kemerahan pada permukaan kulit.
Setelah beberapa waktu dampak formalin juga bisa membuat kulit terasa menebal dan
kasar dan jaringan kulit akan menjadi keras.
Kerusakan organ pencernaan. Jika formalin tertelan dan masuk ke dalam tubuh
manusia, formalin bisa merusak organ pencernaan. Pada mulanya yang pertama akan
muncul adalah sensani terbakar di kerongkongan, tenggorokan, sampai perut pun
merasa terbakar. Gejala yang lain mungkin akan membuat anda sulit jika menelan
makanan. Keadaan ini bahkan bisa mengarah pada pendarahan dalam dan hilangnya
kesadaran.
Kanker hidung. Jika anda berkali kali terpapar formalin dan hidung anda mencium
formalin dalam jangka panjang, formalin bisa menyebabkan kanker terbentu pada
hidung. Ini dikarenakan formalin memiliki sifat yang sangat beracun pada tubuh dan
juga zat karsinogenik.
Menyebabkan diare. Formalin yang terkandung dalam makanan dan tidak sengaja
dikonsumsi manusia, dapat menyebabkan seorang mengalami diare. Iritasi pada
lambung dapat berakibat pada terjadinya diare.
Susah tidur. Jika formalin masuk ke dalam tubuh dan merusak sistem saraf, hal yang
paling ringan yang dapat anda rasakan adalah sulit tidur atau insomnia. Pada jangka
waktu yang panjang, seorang yang sering terpapar formalin bisa mengalami sulit
untuk berkonsentrasi, mudah melupakan sesuatu, hingga menyebabkan anda semakin
lebih sensitif.
10 Kanker Otak. Efek formalin dalam jangka panjang akan sangat membahayakan bagi
kesehatan. Efek formalin bahkan bisa mengarah pada kematian jika seorang terpapar
secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Jika masuk ke dalam tubuh,
formalin bisa menyebabkan seorang mengalami kanker otak. Formalin juga
merupakan zat karsinogenik yang sifatnya bisa menyebabkan tumbuhnya sel sel
kanker.
11 Mengganggu proses pertumbuhan. Formalin banyak sekali ditemukan pada jajanan
yang dijual di sekolah seperti jajanan anak. Jika anak dibiarkan terus menerus
megkonsumsi jajanan berformalin, dampaknya bisa menyebabkan anak mengalami
gangguan proses pertumbuhan.
12 Kanker paru paru. Menghirup formalin dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan gangguan pada sistem penafasan. Formalin yang terus menerus dihirup
tubuh dapat menyebabkan kanker pada paru paru.
13 Sakit kepala. Apabila formalin sudah menyerang sistem saraf, biasanya dalam kasus
seperti ini seorang juga dapat mengalami sakit kepala ringan hingga yang sakit kepala
yang cukup berat.
14 Koma Kematian. Formalin yang tertelan ke dalam tubuh dalam konsentrasi yang
tinggi bisa menyebabkan kematian sel sel tubuh dan matinya saraf. Hal ini dapat
membuat seseorang mengalami koma hingga kematian.
15 Rasa gatal. Rasa gatal yang sangat bisa timbul bila formalin masuk melalui sistem
pernafasan. Bila terjadi seperti ini artinya formalin sudah masuk ke dalam paru paru
b.
Bila terhirup, maka dampak kesehatan, yaitu menimbulkan sakit kepala, gangguan
pernapasan, radang selaput lendir, luka pada ginjal, dan sensitasi pada paru-paru efek
neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu,
kehilangan kosentrasi dan daya ingat berkurang, gangguan kemandulan pada
perempuan. Selain itu, kanker pada hidung, rongga hidung, tenggorokan, paru-paru
dan otak.
Bila terkena kulit, maka dampak kesehatan, yaitu kulit terasa panas, mati rasa serta
gatal-gatal, memerah, kerusakan pada jaringan, pengerasan kulit, dan terjadi radang
kulit yang menimbulkan gelembung
Bila terkena mata, maka dampak kesehatan, yaitu terjadinya radang selaput mata
Bila tertelan, maka dampak kesehatan, yaitu menimbulkan iritasi pada saluran
pencernaan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada kerongkongan,
penurunan suhu badan, serta rasa gatal pada dada. Selain itu, bila makanan yang
mengandung formalin yang masih terdapat formaldehid bebas tertelan, maka dapat
merusak informasi genetik, sehingga dapat menimbulkan penyakit genetik yang baru,
cacat gen, selain itu juga dapat mematikan sisi aktif protein, maka molekul-molekul
tersebut akan kehilangan fungsi dalam metabolisme, akibatnya kegiatan sel akan
berhenti.
Walaupun efek jangka pendek dari paparan formalin sudah sangat diketahui
banyak orang, efek jangka panjangnya malahan jarang diketahui oleh banyak orang.
Pada tahun 1980, penelitian di laboratorium membuktikan jika paparan formalin pada
tikus bisa menyebabkan tikus mengalami kanker nasal. Sejak penelitian pertama
tersebut, banyak penelitian lanjutan yang mengungkapkan jika formalin merupakan
zat karsinogenik pada manusia dan menyebabkan kanker kanker jenis tertentu. Inti
dari penelitian tersebut adalah bahwa bahaya formalin dapat menyebabkan timbulnya
penyakit paling mematikan di dunia.
c
Rhodamin B
Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat
kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl).
Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika
tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan
cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh.
Selain itu, Rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang
bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam
tubuh. Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B
termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Konsumsi Rhodamin B
dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan
gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan
fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.
d Diskusi Dengan Peserta Sosialisasi
Dalam sesi ini kami pihak panitia memberikan kesempatan kepadpeserta sosialisasi
untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan, berikut adalah pertanyaan
yang disampaikan oleh beberapa peserta:
1 Ari : Bagaimanakan ciri-ciri mie yang mengan bahan tambahn makanan
berbahaya, karena kami rata-rata anak kost pasti makan yang namanya mie
2
tersebut?
Muh. Ihsan : bagaimana cara kita mengetahui ciri-ciri makanan yang
Mie yang biasanya mengandung boraks atau formalin ini biasanya itu mie basah,
tetapi yang yang sudah ada kemasannya tidak mengandung bahan tambahan
berbahya tersebut karen jika sudah dalam bentuk kemasa, lisensiunya sudah ada
2
karena skala industri dan dari BPOM sendiri pasti ada perizinannya.
Pastfi makanan yang mengandung bahan tambahan berbahay itu memiliki fisik
yang berbeda dari biasanya sehingga kita perlu menjadi konsumen yang cerdas,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa:
1
Bahan Tambahan Makanan (BTM) adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja
ke dalam makanan dalam jumlah kecil, atau sesuatu senyawa atau campuran senyawa
selain bahan pangan dasar yang terdapat di dalam makanan tertentu sebagai hasil
aspek produksi, pengolahan, penyimpanan, atau pengepakan dengan tujuan untuk
meningkatkan penampakan, cita rasa, tekstur, flavour dan daya simpan makanan.
Selain itu juga penggunaan BTM bertujuan meningkatkan nilai gizi makanan seperti
protein, karbohidrat, dan lain-lain. Contoh BTM : pengental, pewarna, pengawet,
2
penyedap, dsb.
Jenis Makanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya, bakso, tahu, mie basah,
ikan, kerupik, saus, terasi dan lain-lain yang memilki ciri-ciri yang signifikan.
Bahaya yang diakibatkan oleh bahan tambahan berbahaya ini adalah pusing, muntah
darah, depresi, kanker hati atau kerusakan hati, kanker ginjal bahkan sampai
kematian.
3.2 Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Anonima.2010, (online).Kromatografi.http://kimiamagic.blogspot.com. Diakses 28,November
2014.
Cahyadi, w. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta. Penerbit
Bumi Aksara.
Djarismawati. 2004. Pengetahuan dan Perilaku Pedagang Cabe Merah Giling dalam
Penggunaan Rhodamine B di pasar Tradisional di DKI Jakarta. Jurnal Ekologi
Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 : 7 12.
Efendy, S. 2004. Penggunaan Bahan Tambahan Makanan. http:www.Media Indonesia.Co.Id.
Media Indonesia. Jakarta. Diakses Tanggal 29-11-2014.
Hastuti, Sri. 2010. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid pada Ikan Asin d
Madura..Bangkalan: Universitas Trunojoyo.
Kakaryawati. 2010. Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Zat Pewarna Rhodamin B pada Saus
dan kerupuk di Kota Medan. Medan.
Kep. Ditjen POM 0036/C/SK/II/1990 tentang
perubahan lampiran permenkes No.
239/Menkes/Per/V/1985 tentang zat warna tetentu yang dinyatakan sebagai bahan
berbahaya.
Khamid, I.R. 2006. Dijual Di Daerah Kenjeran Surabaya Menggunakan Spektrofotometri.
Surabaya : Universitas Surabaya.
Mudjajanto, E.S. 2009.Pengamat Teknologi Pangan dan Gizi.Didownload pada situs:
www.jurnalbogor.com, tanggal 28, November 2014, pukul 12.13 WITA.
Rinto, Elmeizi Arafah, dan Susila Budi Utama. 2009. Kajian Keamanan Pangan (Formalin,
Garam, dan Mikrobia) pada Ikan Sepat asin Produksi Indralaya: Jurnal
Pembangunan Manusia Vol.8 No.2.
Slamet, S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University: Yogyakarta.
Syah, D. 2005. Manfaat Dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Himpunan Alumni Fakultas
Tehnologi Pertanian IPB. Jakarta.
Syaifuddin, M. 2009. Pewarna Sintesis Rhodamin B. Surabaya.
Syah, D. 2005. Manfaat Dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Himpunan Alumni Fakultas
Tehnologi Pertanian IPB. Jakarta.
Syaifuddin, M. 2009. Pewarna Sintesis Rhodamin B. Surabaya.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
1
Tahap Persiapan
- Persiapan tempat
Penyampaian materi
Foto Demonstrasi