Anda di halaman 1dari 11

Karakteristik Audiens

Kamu sudah menonton video topik tentang memulai promosi online di Instagram.
Dalam menjalankan promosi, baik secara online atau offline tentunya kita akan terus
berhubungan dengan audiens. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan audiens? dan
bagaimana cara kita menemukan audiens untuk kepentingan bisnis kita? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahasnya melalui materi berikut ini.
Semangat mempelajarinya, ya!

1. Pengertian dan Karakteristik Audiens

Audiens media adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca. Pendengar, dan
pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya. Menurut Hiebert dan kawan
kawan karakteristik audiens dapat dijabarkan sebagai berikut1:
a. Audiens berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan
dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Biasanya mereka memilih
media berdasarkan kesadarannya sendiri.
b. Audiens cenderung besar yang artinya tidak hanya berada pada suatu wilayah
sasaran komunikasi massa, tetapi berada dalam jangkauan yang luas dan tidak
terukur.
c. Audiens cenderung heterogen yang artinya terdiri dari berbagai lapisan dan
kategori sosial.
d. Audiens cenderung anonim, yaitu tidak mengetahui identitas atau mengenal satu
sama lain.

⁴Rey Hiebert, Donald Ungruait, Thomas Bohn, Mass Media IV: An Introduction to Modern Communication (New
York: Longman 1985), 164.

1
Terdapat pula lima jenis karakteristik audiens yang perlu diperhatikan saat
menjalankan sebuah online shop.

A. The Supportive Person


Audiens yang cenderung suportif pada
kegiatan bisnis. Sikap suportif ini diartikan
bahwa mereka cenderung setuju dan
mendukung konten-konten yang dibuat
online shop. Mereka akan memberi komentar
atau feedback positif pada konten atau
campaign yang dilakukan online shop. Hal
yang perlu diingat adalah membuat the
supportive person tidak hanya setuju atau
memberi respons positif pada konten online
shop, tetapi juga melakukan tindakan seperti
Gambar 1.1 Ilustrasi membagikan konten kepada user lain hingga
The Supportive Person melakukan pembelian.

B. The Hostile Person

Audiens yang cenderung tidak friendly atau


ramah, kebalikan dari the supportive
person. Mereka cenderung tertutup untuk
mengetahui konten-konten dari online
shop. Selain itu, ada juga kemungkinan
mereka menunjukkan sikap tidak setuju
pada konten yang dibuat online shop. The
hostile person bisa meninggalkan komentar
negatif atau kritik secara terang-terangan
Gambar 1.2 Ilustrasi
The Hostile Person pada konten online shop.

2
Contohnya sebuah online shop membuat konten demonstrasi menggunakan alat
elektronik seperti pemanggang dan kompor listrik, the hostile person memberi
komentar kalau harga dari produk yang dijual sangat mahal. Sedangkan harga
dari sebuah produk adalah hal yang relatif dan tidak bisa disama ratakan. Jika ada
komentar tersebut, ada kemungkinan audiens yang sebenarnya mampu membeli
jadi ikut merasa produk mahal dan tidak jadi membeli. Cara untuk menghadapi
the hostile person adalah dengan tidak membalas komentar mereka dengan sikap
tidak terima. Tunjukkan bahwa online shop menghargai pendapat mereka lalu
beri penjelasan dengan ramah. Misalnya, the hostile person memberi komentar
produk yang mahal, bisa dibalas dengan penjelasan kelebihan-kelebihan produk
dibandingkan produk lain.

C. The Indifferent Person


Audiens yang acuh tak acuh atau apatis.
Tipe audiens ini mengetahui konten yang
dibuat online shop, tetapi memilih untuk
tidak peduli dan menganggap itu bukan
urusan mereka. Untuk menghadapi the
indifferent person bisa dilakukan dengan
membuat konten yang lebih engaging
seperti membuat konten kolaborasi dengan
audiens dan mengadakan giveaway.
Gambar 1.3 Ilustrasi
The Indifferent Person

Cara lain yang bisa digunakan adalah membuat konten yang menyentuh sisi
emosional seperti empati dengan membagikan proses produksi, tim dibalik bisnis,
atau proses kreatif. Dengan mengetahui kalau bisnis yang dijalankan online shop
perlu banyak kerja keras, the indifferent person bisa saja tertarik dan menjadi lebih
mendukung online shop tersebut.

3
D. The Uninformed Person

Audiens yang tidak tahu atau tidak


mengerti tentang konten-konten yang
dibuat online shop. Bisa jadi mereka akan
meninggalkan pertanyaan di kolom
komentar atau mengirim pesan melalui
direct message. Jika ada audiens yang
memberikan pertanyaan, manfaatkan
kesempatan ini untuk menjawab dan
memberikan penjelasan hingga audiens
tersebut paham. Hindari membiarkan
pertanyaan dari audiens tidak terjawab,
selain online shop akan kehilangan audiens
tersebut, audiens lain juga akan menilai
Gambar 1.4 Ilustrasi kalau online shop tidak aktif memberikan
The Uninformed Person respons.

E. The Stubborn Person

Audiens ini dikenal keras kepala, cenderung


memegang teguh pandangan dan
pemikirannya. Sering kali the stubborn
person menolak pandangan orang lain
bahkan meskipun dia sudah terbukti salah.
Audiens ini umumnya tertutup dan
menolak informasi yang bersebrangan
dengan dirinya. Berbeda dengan the
indifferent person yang terlihat tidak peduli,
the stubborn person umumnya terlihat
Gambar 1.5 Ilustrasi ramah dan peduli, tetapi mereka akan
The Stubborn Person

4
menolak saat decision making dalam melakukan pembelian. Untuk menghadapi
audiens ini, lupakan kalau mereka keras kepala sehingga akan tidak mudah
menyerah dan beri apresiasi pada pemikiran dan pendapat mereka. Selain itu,
hindari untuk menyampaikan kalau pendapat mereka salah, namun beri penjelasan
perlahan agar mereka mau mendengarkannya.

2. Target Audiens

Gambar 2 Ilustrasi
Target Audiens

Target audiens adalah kelompok orang tertentu yang ingin dijangkau melalui sosial
media yang kamu miliki. Kelompok orang yang telah ditargetkan tersebut adalah
kemungkinan orang-orang yang tertarik dengan konten, produk, atau layanan yang
kamu miliki. Kamu bisa menargetkan audiens secara sangat spesifik, seperti milenial,
single dad, atau single mother. Alasan perlunya menargetkan audiens adalah:
 Beriklan dengan lebih efektif
 Mengalokasikan dengan tepat biaya dan sumber daya
 Memperkuat brand voice
 Mengembangkan pesan atau gaya bahasa yang benar-benar sesuai dengan
audiens sehingga dapat dengan mudah terhubung dan mendapatkan loyalitas
audiens.

5
Setelah mengetahui pentingnya menargetkan audiens, berikut adalah cara untuk
menemukan target audiens pada social media yang kamu miliki:
A. Kumpulkan data pelanggan dan audiens media sosial
Kamu bisa mengumpulkan data dari audiens, seperti orang-orang yang sudah
membeli dari online shop kamu dan yang berinteraksi melalui postingan kamu.
Kamu bisa mengumpulkan data berupa umur, lokasi, interest, dan stage of life.
 Untuk umur, kamu tidak perlu mendapatkan angka yang terlalu
spesifik, tetapi fokuslah mempelajari pada generasi mana saja
audiens-mu berada.
 Kemudian untuk lokasi, kamu perlu mempelajari dimana lokasi
audiens kamu berada/tinggal? Data ini akan membantu kamu dalam
memahami area mana saja yang menjadi target pasar. Kamu juga
dapat mengetahui jam atau waktu yang terbaik untuk menjadwalkan
iklan dan postingan agar lebih tertarget kepada audiens.
 Interest, kamu dapat melihat jenis konten apa yang mereka sukai dan
minati.
 Stage of life, kamu dapat melihat apakah target audiens termasuk
mahasiswa, orang tua, orang tua baru, remaja, atau pensiunan?

B. Gunakan social listening


Social listening adalah proses melacak sosial media atau kegiatan mendengarkan
yang kamu lakukan di internet, khususnya di sosial media. Tujuan dari social
listening adalah untuk mengetahui produk, brand, kompetitor, dan tren yang
sedang terjadi. Manfaat yang didapat saat melakukan social listening:
 Membuka kesempatan baru, misalnya ketika konsumen banyak mengeluh
tentang kurangnya kualitas bahan/desain produk yang kamu jual, kamu
bisa mengganti bahan atau desain tersebut dan kemungkinan banyak
audiens yang menjadi suka dan hal tersebut dapat memberikan
keuntungan yang lebih pada produk kamu.

6
 Komunikasi dengan konsumen, karena salah satu hal yang disukai oleh
konsumen dari suatu brand atau online shop adalah dapat membalas
keluhan atau pertanyaan mereka dengan cepat.
 Mengatur permasalahan dengan cepat, karena dengan social listening
kamu dapat menganalisis sebuah permasalah dengan cepat dan
melakukan riset dari komentar-komentar negatif yang terjadi akibat
permasalahan tersebut.

C. Mencari tahu sosial media yang digunakan audiens


Setelah mengetahui gambaran tentang audiens dan apa yang mereka bicarakan
secara online. Sekarang, kamu bisa mencari tahu di media sosial mana saja
mereka menghabiskan waktu. Berikut adalah beberapa alat yang dapat kamu
gunakan untuk menemukan informasi tersebut:
 Hootsuite, kamu bisa memasukkan istilah-istilah dari bisnis yang kamu
miliki sehingga kamu dapat melihat top sites, hashtag, dan authors dari
istilah yang kamu cari.

 Keyhole.co
Hampir sama dengan Hootsuite, Keyhole juga merupakan tools untuk
memonitor beberapa elemen di Twitter dan Instagram secara real-time.
Elemen yang dimaksud adalah keyword, hashtags, URL, dan username.
Keyhole akan menyajikan data jumlah akun yang menggunakan hashtag
Anda, disertai jumlah Retweet, Like dan Riew dari digital marketing
campaign yang telah Anda lakukan.

 Google Analytics
Dengan menggunakan Google Analytics, kamu dapat melihat postingan
mana yang memiliki traffic yang tinggi. Contohnya, jika kamu melihat
bahwa postingan di Twitter mendapatkan traffic lebih tinggi daripada
postingan di Facebook, berarti audiens kamu lebih aktif di Twitter.
Google Analytics juga menawarkan data tentang domisili target

7
konsumen, jenis konten yang disukai pasar, dan informasi penting
lainnya.

D. Pahami yang diinginkan audiens dari media sosial bisnismu


Hal pertama yang kamu lakukan adalah memastikan bahwa kamu memiliki
pemahaman yang kuat bahwa produk yang kamu miliki dapat memberikan
keuntungan bagi mereka. Mulai dari mempertanyakan, apakah produk kamu
menyelesaikan masalah mereka? Atau membantu mereka dalam mencapai
tujuan tertentu? Dengan membuat beberapa pernyataan tentang manfaat yang
kamu berikan, akan membantu kamu dalam menargetkan audiens.
Selanjutnya, mulailah berpikir bagaimana caranya kamu membuat value dari
audiens melalui sosial media. Berikut adalah pertanyaan yang bisa kamu pikirkan:
 Apa saja hambatan yang dialami oleh audiens saat membeli dan
bagaimana kamu mengatasi hal tersebut?
 Pada saat ingin membeli, apakah audiens kamu melihat review terlebih
dahulu atau langsung membeli?
 Jenis konten seperti apa yang biasanya membuat audiens terlibat atau
meningkatkan engagement?

3. Cara Meningkatkan Jumlah Audiens

Gambar 3 Ilustrasi
Meningkatkan Jumlah Audiens

8
Setelah mengetahui karakteristik audiens dan cara menargetkannya, sekarang kita
akan mempelajari cara untuk meningkatkan jumlah audiens pada sosial media.

A. Mengenali Audiens
Dengan mengenali siapa audiens kita, kita dapat menentukan platform media
sosial yang tepat untuk digunakan. Misalnya, jika audiensmu tidak terlalu suka
menonton video panjang, kamu tidak perlu terlalu aktif di Youtube atau bahkan
kamu tidak perlu membuat konten di Youtube. Dengan begitu, kamu juga bisa
tahu konten seperti apa yang mereka sukai.

B. Membagikan Konten yang Bermanfaat


Fungsi utama dari sebuah konten adalah memberikan informasi kepada
audiensnya, tetapi informasi yang diberikan sebaiknya sesuai dengan latar
belakang produk atau bisnis yang kamu ciptakan. Misalnya, jika brand kamu
tentang kecantikan atau skin care maka buatlah konten yang berhubungan dengan
tips dan trik seputar perawatan kulit dan kecantikan. Dengan begitu, audiens yang
merasa butuh tentang informasi tersebut akan terus setia dan bahkan bertambah.

C. Menggunakan Visual yang Menarik


Dengan menggunakan visual yang menarik, tentunya peluang konten dapat
dibagikan ke pengguna lain oleh audiens yang kamu miliki akan semakin tinggi. Hal
ini sangat penting jika kamu memposting konten berupa penjelasan dan informasi
penting yang banyak menggunakan kata-kata. Sebaiknya kamu menggunakan
warna dan visual yang sesuai dengan karakteristik brand yang kamu miliki.

D. Membangun Hubungan Emosional


Emosional adalah faktor yang penting untuk mengambil keputusan dalam
berbelanja. Ada tujuh emosional yang mendorong perilaku seseorang, yaitu
gembira, percaya, takut, heran atau kaget, sedih, antisipasi, marah, dan jijik. Kamu

9
dapat memasukkan satu di antara ketujuh emosional ini pada konten yang kamu
buat sehingga dapat menambah jumlah audiens-audiens yang relate dengan
konten yang kamu buat.

E. Menganalisis Konten
Setelah kamu membuat beberapa postingan konten, kamu dapat membandingkan
konten mana saja yang memberikan engagement yang tinggi dan yang tidak. Kamu
bisa melihat dari jumlah berapa kali postingan tersebut dishare, jumlah komen,
dan jumlah like. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui jenis konten seperti apa
yang sebaiknya kamu pertahankan dan terus kembangkan.

F. Jangan Membeli Followers


Banyak yang beranggapan membeli followers merupakan jalan pintas untuk
membangun komunitas online. Namun, pada kenyataannya hal itu akan hanya
menimbulkan masalah yang lebih besar. Contohnya, jika kamu ingin meningkatkan
salah satu postingan Instagram dengan menggunakan iklan berbayar, sistem
Instagram akan menampilkan postingan tersebut kepada orang yang sudah
mengikuti akun kamu. Dengan kata lain, kamu akan membayar biaya iklan untuk
menjangkau akun-akun bot lainnya.

G. Alasan Audiens Harus Follow


Jika kamu memiliki berbagai jenis platform media sosial, seperti Twitter, Facebook.
Instagram, kamu perlu memberikan alasan mengapa audiens perlu mem-follow
setiap media sosial yang kamu miliki. Contohnya, jika menggunakan Twitter, kamu
bisa memberikan alasan bahwa akun online shop yang kamu miliki akan men-
sharing berita terbaru secara realtime, berbeda dengan Facebook, kamu akan
memposting cerita atau kisah yang lebih menarik dan lebih panjang tentang orang-
orang yang telah menikmati atau merasakan manfaat dari produk yang kamu
berikan.

10
Kesimpulan
Demikianlah materi mengenai karakteristik audiens, mulai dari the supportive person,
the hostile person, the indifferent person, the uninformed person, the stubborn
person. Selain itu, kita telah mempelajari tentang target audiens dan cara
meningkatkan jumlah audiens pada online shop yang kita miliki. Jadi kesimpulan
yang dapat kita ambil pada materi kali ini adalah kenali berbagai jenis karakter
audiens yang ada pada media sosialmu dan lakukan treatment sesuai dengan
karakter masing-masing. Selamat terus berlatih dan sampai jumpa pada materi
selanjutnya, ya!

11

Anda mungkin juga menyukai