Anda di halaman 1dari 4

Nama : Samuel Girsang

NIM : 19.275

Semester/Stambuk : VIII/2019

Usulan Dosen Pembimbing : Pdt Arthur Lumbantobing M.Th

Judul Skripsi 2(SISTEMATIKA)

Radikalisme Agama Islam Yang Terjadi Di Indonesia

Dapat dilihat bahwa pengertian mengenai radikal secara nyata ialah suatu perbuatan
yang terjadi melalui suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
garis keras yang dimana cakupannya seperti bidang sosial, politik, ataupun Agama. Dapat
dilihat dengan jelas bahwa kata radikal tersebut dapat kita tarik dalam suatu arti yang
merujuk pada sikap dan paham (aliran). Sikap yang ditunjukkan selalu ekstrim. Paham
(aliran) yang dianut kebanyakan berkaitan dengan politik (kenegaraan). Selain membentuk
sikap dan paham, kata ini juga membentuk pemikiran dan tindakan yang berkenaan dengan
sesuatu yang mendasar atau prinsipil. Tindakannya diungkapkan dengan tegas, keras dan
drastis serta menggunakan kekerasan untuk menuntut perubahan, perombakan dan
pembaruan terhadap undang-undang dan pemerintahan atau kehidupan sosial dan politik, dan
sebagainya1.

Radikalisme terjadi dalam lingkungan tertentu dimana hanya radikalisme yang


menjadi satu-satunya jalan untuk mengekspresikan eksistensi kemanusiaan, Radikalisme
dimulai dari situasi yang terbentuk oleh tiga elemen; pertama, perasaan mendalam dari
individu, kelompok. dan bangsa akan ketidakadilan dan keputusasaan; kedua, ketidak
berdayaan individu, keolompok dan masyarakat dalam mengubah ketidakadilan tersebut
melalui segala cara tanpa kekerasan. Radikalisme muncul bila eksistensi manusia terancam.
Ketidakadilan sosial merupakan salah satu bentuk keterancaman eksistensi tersebut, karena
penghancuran bertentangan dengan eksistensi manusia Dalam sejarah, institusi politik
merupakan media ekspresi manusia2.

Adapun catatan kelam yang dapat dilihat antara perjumpaan Kristen dan Islam dari
presepsi Kristen dapat dilihat dalam tulisan Jans Aritonang, dimana “Ketakutan” kalangan

1
Obed Krisnantyo Aji Being Radical For Jesus (Yogyakarta : Andi Offset, 2016) 14
2
Hassan Hanafi, Agama Kekerasan dan Islam Kontemporer (Yogyakarta : Jendela Grafika, 2001) 55
Umat Kristen pada masa itu dimana adanya perjuangan Islam ingin menjadikan Piagam
Jakarta sebagai Pilar Negara Inodenesia, ditambah dengan maraknya kembali lembaga atau
partai politik yang berusaha mengembalikan kembali Syariat Islam yang membuat
tambahnya perasaan cemas bagi kalangan Kristen. Ketegangan yang terjadi pada Umat
Kristen dan Islam juga terjadi seperti penutupan bangunan Gereja dikarenakan adanya
tekanan dari kelompok-kelompok Radikal Islam, Misalnya penutupan paksa Huria Kristen
Batak Protestan di Ciketing Bekasi pada Tahun 2010. Ditambah adanya rasa takut atas
kemunculannya terorisme global, Islamilasi negara dengan menjalankan Syariat Islam
merupakan salah satu alasan yang menimbulkan kegilasahan bagi kalangan Kristen.
Perjumpaan yang keras antara Kristen dan Komunitas Muslim telah mengaskan adanya
“Konflik Bebuyutan” tanpa henti yang terus bergejolak antara kedua agama3.

Adapun hal yang menyebabkan pemikiran Islam radikal tumbuh dengan subur
dikarenakan situasi sosial politik4. Selain itu yang menyebabkan pemikiran Islam radikal
bertumbuh subur adalah paham keagamaan itu sendiri sebab seperti yang terjadi hegemoni
barat ada yang menanggapinya dengan cara yang produktif tetapi ada juga yang
menanggapinya secara kontraproduktif. Dimana orang Islam cenderung menoleh keluar
untuk mencari akar masalah yang sebetulnya ada pada tubuh mereka sendiri. Mereka selalu
menyalahkan orang lain ketimbang mencari penyakit atau borok dalam tubuh mereka. Dan
sebenarnya radikalisme Islam itu muncul karena memang sejak awal kekerasan itu sudah ada
dalam agama Islam dan kemungkinan ini adalah salah satu pemicu munculnya radikalisme 5.
Islam diubah menjadi ideologi politik, ia akan menjadi sempit karena dibingkai dengan
batasan-batasan ideologis dan platform politik. Dalam bingkai inilah aksi-aksi pengkafiran
maupun pemurtadan sering dan mudah dituduhkan terhadap orang atau pihak lain.Pada
umumnya aspirasi kelompok-kelompok garis keras si Indonesia dipengaruhi oleh gerakan
Islam transnasional dari Timur Tengah6.

Kesimpulan

Radikalisme terjadi dalam lingkungan tertentu dimana hanya radikalisme yang


menjadi satu-satunya jalan untuk mengekspresikan eksistensi kemanusiaan, Radikalisme

3
Agus Suyanto & Paulus Hartono Laskar Dan Mennonite (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2016) 9-10
4
Abdurrahman Wahid, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta : eLSAQ
PRESS, 2006) 256
5
Ahmad Suaedy, Pergulatan Pesantren dan Demokrasi (Yogyakarta : LKIS, 2000) 349
6
Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia (Jakarta :
Desantara Utama Media, 2009) 21
dimulai dari situasi yang terbentuk oleh tiga elemen; pertama, perasaan mendalam dari
individu, kelompok. dan bangsa akan ketidakadilan dan keputusasaan; kedua, ketidak
berdayaan individu, keolompok dan masyarakat dalam mengubah ketidakadilan tersebut
melalui segala cara tanpa kekerasan. Radikalisme muncul bila eksistensi manusia terancam.
Ketidakadilan sosial merupakan salah satu bentuk keterancaman eksistensi tersebut, karena
penghancuran bertentangan dengan eksistensi manusia Dalam sejarah, institusi politik
merupakan media ekspresi manusia7.

Adapun catatan kelam yang dapat dilihat antara perjumpaan Kristen dan Islam dari
presepsi Kristen dapat dilihat dalam tulisan Jans Aritonang, dimana “Ketakutan” kalangan
Umat Kristen pada masa itu dimana adanya perjuangan Islam ingin menjadikan Piagam
Jakarta sebagai Pilar Negara Inodenesia, ditambah dengan maraknya kembali lembaga atau
partai politik yang berusaha mengembalikan kembali Syariat Islam yang membuat
tambahnya perasaan cemas bagi kalangan Kristen. Ketegangan yang terjadi pada Umat
Kristen dan Islam juga terjadi seperti penutupan bangunan Gereja dikarenakan adanya
tekanan dari kelompok-kelompok Radikal Islam, Misalnya penutupan paksa Huria Kristen
Batak Protestan di Ciketing Bekasi pada Tahun 2010. Ditambah adanya rasa takut atas
kemunculannya terorisme global, Islamilasi negara dengan menjalankan Syariat Islam
merupakan salah satu alasan yang menimbulkan kegilasahan bagi kalangan Kristen.
Perjumpaan yang keras antara Kristen dan Komunitas Muslim telah mengaskan adanya
“Konflik Bebuyutan” tanpa henti yang terus bergejolak antara kedua agama8.

Adapun hal yang menyebabkan pemikiran Islam radikal tumbuh dengan subur
dikarenakan situasi sosial politik9. Selain itu yang menyebabkan pemikiran Islam radikal
bertumbuh subur adalah paham keagamaan itu sendiri sebab seperti yang terjadi hegemoni
barat ada yang menanggapinya dengan cara yang produktif tetapi ada juga yang
menanggapinya secara kontraproduktif. Dimana orang Islam cenderung menoleh keluar
untuk mencari akar masalah yang sebetulnya ada pada tubuh mereka sendiri. Mereka selalu
menyalahkan orang lain ketimbang mencari penyakit atau borok dalam tubuh mereka. Dan
sebenarnya radikalisme Islam itu muncul karena memang sejak awal kekerasan itu sudah ada
dalam agama Islam dan kemungkinan ini adalah salah satu pemicu munculnya radikalisme 10.

7
Hassan Hanafi, Agama Kekerasan dan Islam Kontemporer (Yogyakarta : Jendela Grafika, 2001) 55
8
Agus Suyanto & Paulus Hartono Laskar Dan Mennonite (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2016) 9-10
9
Abdurrahman Wahid, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta : eLSAQ
PRESS, 2006) 256
10
Ahmad Suaedy, Pergulatan Pesantren dan Demokrasi (Yogyakarta : LKIS, 2000) 349
Islam diubah menjadi ideologi politik, ia akan menjadi sempit karena dibingkai dengan
batasan-batasan ideologis dan platform politik. Dalam bingkai inilah aksi-aksi pengkafiran
maupun pemurtadan sering dan mudah dituduhkan terhadap orang atau pihak lain.Pada
umumnya aspirasi kelompok-kelompok garis keras si Indonesia dipengaruhi oleh gerakan
Islam transnasional dari Timur Tengah11. Hal itu dapat di pahami karena kelompok-kelompok
tersebut memberikan ancaman yang sangat nyata bagi negara, baik dari ideologinya maupun
tindakan kekerasan yang mereka buat.12

Radikalisme seperti halnya muncul dalam kehidupan sosial keagamaan termasuk


dalam internal agama Islam ini muncul sebagai reaksi pada suatu tekanan hidup, misalnya
akibat dari ketidakserasian antara idealisme seseorang atau kelompok terhadap reaksi dalam
kehidupan dari masyarakat Islam. Radikalisme dalam Islam ini dituangkan dalam bentuk
pembicaraan, atau pergerakan moral yang dilakukan dalam bentuk perilaku, dengan tujuan
agar ideologi atau ketatanan sosial yang lalu berubah atau diganti dengan ideologi atau
tatanan sosial yang sesuai dengan misinya atau ajarannya di dalam tubuh kelompok Islam.
Dalam tindakan radikalisme banyak efek yang ditimbulkan akibatnya cenderung mengarah
kepada aspek ekonomi, sosial, agama, budaya, serta keamanan dan keselamatan individu ,
masyarakat dan negara.

11
Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia (Jakarta :
Desantara Utama Media, 2009) 21
12
Sari Seftiani, Wajjah Pluralitas yang Tergerus, (Yogyakarta: Kanisius, 2020), 10.

Anda mungkin juga menyukai