Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afnijar Wahyu

Nim : 191811001

Soal

Buatlah satu studi kasus tentang pengembangkan masyarakat tentang masalah kesehatan (.waktu
75 menit) Setelah selesai mengerjakan kirim ke classwork ini dalam bentuk word. selamat
bekerja…..

Jawaban

1. Studi Kasus

Studi kasus tentang pengembagan masyarakat Kecamatan X Desa S terkait permaalahan


tingginya angka kejadian penyakit tidak menular salah satunya adalah Diabetes mellitus Studi
Kasus :

Kecamatan X merupakan daerah yang angka kejadian penyakit tidak menularnya cukup
tinggi yaitu penyakit Diabetes Mellitus, berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas yang
tersebut bahwa 10 penyakit terbanyak di Kecamatan X peringkat pertama dan kedua adalah
Penyakit Diabetes dan Hipertensi. Data yang di peroleh dari hasil wawancara bahwa di
kecamatan X jumlah penduduk yang berusia ≥15 tahun sebanyak 21.030 jumlah penderita
diabetes ≥15 tahun sebanyak 489 jiwa namun rata-rata kunjungna perbulan sebanyak 66 orang.

Saat ini program yang berjalan untuk menanggulangi penyakit tidak menular yang
dilaksanakan di puskesmas adalah program Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) kegiatan yang
dilaksankan adalah Melakukan Screening dengan cara yaitu cek gula darah sewaktu bagi
penderita yang berkunjung ulang, mengukur Tinggi Badan, Berat Badan, Menghitung Indeks
masa Tubuh dan mengukur lingkar perut, mengukur tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan,
namun tidak melakukan pendidikan kesehatan atau edukasi tentang diabetes mellitus sasaran dari
posbindu ini adalah masyarakat yang berusia ≥15 tahun.

Pelaksanaan Posbindu yang dilakukan oleh puskesmas di kecamatan X adalah 1 bulan


sekali. Puskesmas kecamatan bekerja sama dengan Pustu di setiap desa dalam proses
pelaksanaan posbindu setiap bulannya. Dalam pelaksanaan posbindu setiap desa belum memiliki
Kader posbindu, dalam pelaksanaanya semua kegiatan posbindu dilakukan oleh tenaga kesahatan
puskesmas dan tenaga kesehatan dari Pustu.

2. Rumusan Masalah

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanggulan diabetes mellitus masuk dalam
program penyakit tidak menular (PTM) adalah Pusat Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang
merupakan salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berorientasi kepada upaya
promotif dan preventif dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan melibatkan
masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta penilaian. Sasaran
posbindu adalah masyarakat yang berusia ≥15 tahun dengan kegiatan pelaksanaan antara lain
mengukur Tinggi badan, berat badan, lingkar perut, menghitung Indeks Masa tubuh, mengukur
tekanan darah, cek gula darah sewaktu, dan mengidentifikasi faktor resiko PTM dan melakukan
pencatatan yang kemudian di laporkan oleh kader posbindu ke puskesmas. Kemudian hasil
penacatatan faktor resiko di evaluasi untuk dilakukan tindak lanjut. Saat ini permaslahan yang
terjadi di kecamatan X Puskesmas Y adalah :

1. Tingginya angka penderita Diabetes


2. Rendahnya angka kunjungan berulang di puskesmas
3. Porgam posbindu yang berjalan tidak sesuai anjuran pemerintah yaitu : tidak
melakukan edukasi tentang DM saat melakukan kegiatan posbindu, tidak membentu
kader posbindu di setiap desa.
3. Strategi Pengembangan Masyarakat
Pengembangan yang dilakukan dalam mengatasi maslah ini adalah dengan melakukan
pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan posbindu dengan baik sesuai anjuran
pemerintah dengan pola pendampingan oleh puskesmas di wilayah tersebut. Tahapan
pelaksanaan pemberdayaan sebagai proses pemberdayaan yaitu : penyadaran,
peningkatan kapasistas dan meberi daya.
Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah :
1. Tahap Penyadaran
a. Menyebar kuesioner kepada masyarakat yang menderita Diabetes untuk melihat
tingkat pengetahuan mereka tentang Diabetes.
b. Melakukan Screening ulang di Kecamatan tersebut untuk memastikan data
sebenarnya untuk jumlah penderita diabetes dengan cara melakukan cek gula
darah sewaktu pada penderita >15 tahun.
c. Melakukan wawancara dan FGD pada petugas posbindu, kepala puskesmas,
petugas puskesmas pembantu, pada kelompok prediabetes.

Tahap ini berguna untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pelaksanaan


posbindu megarah pada penanggulangan penyakit diabetes. Pelaksanaan tahap 1 ini
direncanakan dilakukan selama 3 bulan.

2. Tahap Peningkatan kapasistas


Tahap ini adalah proses inkulturisasi pada masyarakat agar tercipta trust, selanjutnya
di tahap ini dilakukan FGD mempertimbangkan, menemukan dan mengidentifiaksi
ide intervensi dengan beberapa strategi yang akan dilakukan yaitu :
a. melakukan penyuluhan kesehatan tentang diabetes 1 bulan sekali
b. Melakasanakan program screening mencegah kompikasi pada penderita diabtes
yang berusia >35 tahun atau penderita diabetes > 2 Tahun yaitu : senam kaki,
perawatan kaki, cek sensitifitas kaki 1 bulan sekali untuk mencegah amputasi, cek
kesehatan mata 1 bulan sekali yaitu pemeriksaan visus mata dan pemeriksaan TIK
(Tekanan Intra Okuler) pada mata untuk mencegah Glaukoma, Pemerikasaan
fungsi ginjal 6 bulan sekali pada usia >35 Tahun atau penderita diabetes > 2
Tahun mencegah GGK, EKG 3 bulan pada usia > 35 Tahun atau penderita
diabetes > 2 Tahun sekali Mencegah PJK.
c. melaksanaan Senam Diabetes (Senam ADUHAI ) 1 bulan sekali
d. Cek GDS dan Tekanan darah 1 Minggu sekali pada usia >15 tahun
e. Membuat buku posyandu diabetes yang dirancang peneliti sebagai buku panduan
dan berisikan tentang activitiy daily living (ADL) sehari-hari yang memuat isi
kurikulum DSME yaitu makanan sehat, olah raga, monitorng/kunjungan berulang,
memahami pengobatan, mampu mengatasi masalah kesehatan , coping yang
sehat, mengurangi resiko komplikasi.
f. Penilaian kebutuhan untuk mengkonstruksi strategi yang akan digunakan
g. Mengidentifikasi bagaimana diabetic self management education dapat meningkat
h. Mengidentifikasi kebutuhan layanan jangka pendek dan jangka panjang
i. Menentukan skala proritas dan rencana strategis, menseleksi intervensi, metode
dan strategi yang akan digunakan
3. Tahap memberi Daya
Tahap ini adalah melakukan implementasi evaluasi dan dan trial implementasi
sehingga tercapainya implementasi berkelanjutan. Adapun tahapan yang dilakukan
adalah :
a. melakukan FGD dan wawancara untuk menentukan kegiatan intervensi yang akan
dilakasanakan.
b. melaksanakan program pemberdayaan akan diberikan menggunakan metode LIFE
yaitu (a)Learn mempelajari tentang diabetes dan bagaiman hal ini mempengaruhi
individu secara pribadi.(b) Idantifikasi : mengidentifikasi 3 pedoman yaitu peran
pemberi layanan kesehatan dan peran individu, serta keluarga flexbilitas dan
target pencapaian. (c) Formulasi : Merumuskan rencna organisasi dan renca
manajemen diri, (d) evaluasi : mengevaluasi rencana dimasukkan kedalam siklus
PDSA (Plan-Do-Study-Action) .
c. Dukungan dan pengambilan keputusan dilakukan Menentukan kegiatan
d. Peserta di minta untuk mencoba intervensi yang diberikan
e. Melakuka adopsi dan implementasi intervensi
f. Implementasi trial. Pada tahapan ini direncanakan dilakukan selama 4 bulan.

Anda mungkin juga menyukai