Kembali aku ketahui tentang bagaimana kita bertemu.

ini belum genap setahun, tapi semuamu;

postur tubuhmu, suaramu, wangimu, kepribadianmu, parasmu, jiwamu, batinmu itu sudah
membawa lumut yang berasal dari comberan ini kembali rasa paradise.

Saat itu kupikir ini hanya sementara saja, hanya situasi yang sekejap hilang. Tapi pikiranku itu tidak
salah juga. Banyak hal rumit yang tak bisa kuketahui tentang isi jiwamu, sebab kau tak pernah
bercerita dengan penuh, sehingga aku hanya bisa menerka-nerka.

Tidak banyak bicara, seolah-olah bibir ini dijahit dari dalam oleh lidah. Begitulah pria ini. Ahh!
Sepertinya aku tidak pantas disebut pria, sebab pria identik dengan elegannya. sedang aku .. kau
tahu sendiri bagaimana aku ini.

Biasanya kita meluncur bersama dengan bus di perjalanan pulang, meski hanya sejauh 1 kilometer,
tapi itu tak masalah, bukan?

Sudah lebih dari satu minggu lamanya kita tidak pulang bersama.

Batinku sedikit rindu-