Anda di halaman 1dari 1

Hei!

selamat pagi!

Apa kamu tahu? Setiap kali aku mengirimimu sapaan itu, bukannya hanya sekedar menyapa,
tapi sungguh kamulah yang pertama kali kuingat saat terbangun dari tidurku.

Aku, aku tidak tahu bagaimana perasaanmu padaku. Bagaimana kamu menganggapku, apa aku
seperti orang-orang yang kamu kenal dahulu? Apa aku seperti benda-benda di rumahmu? Apa aku
ini binatang favoritmu atau bahkan aku ini binatang jalang yang menganggumu?
Aku benar-benar tidak peduli akan hal itu.

Hei!
Mungkin aku memang terlalu cepat menaruh hati padamu, tapi begitulah hidup; siapa cepat dia
yang akan mendapat.
“Semua harus dilakukan dengan hati-hati”, begitu kata temanku.
Tapi aku takut, aku takut kehilanganmu. Aku takut ada orang lain yang lebih kau pilih. Ya, aku takut.

Sudah hampir 2 bulan ini rasanya aku seperti kehilanganmu. Rasanya seperti seakan-akan kamu
melepas semua rangkulanmu itu dan meninggalkanku. Memang kita masih mengobrol bersama, tapi
aku merasa beda sudah, tidak seperti sebelum-sebelumnya.
Aku mengerti, manusia memang berubah-ubah, termasuk kamu. Aku hanya harus memahaminya
saja.

Sempat aku merekam suaraku, rekaman itu berisi curahanku tentangmu. Memang terkesan seperti
berlebihan, tapi begitulah aku.
Belum sempat aku kirim, rekaman itu sudah hilang sebab aku merusak LCD ponselku sehingga aku
harus mengganti ponselku itu. Memang payah sekali.
Pada akhirnya, rekaman itu tidak pernah sampai ke siapapun. Sungguh rekaman yang malang.

Sering aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah aku sempat terlintas di pikiranmu sebelum
tidur walau hanya sekejap saja? Tidak tahu.

Entah di akhir nanti aku bisa memilikimu atau tidak,


tapi aku senang bisa mencintaimu setulus ini. Love you always<3

Anda mungkin juga menyukai