Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

Hubungan Hasil Skrinning Preeklampsia Dengan Kecemasan Pada Ibu


Hamil

Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas


Kusuma Husada Surakarta
Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma
Husada Surakarta
karinmartia@gmail.com

ABSTRAK

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang


sedang tumbuh didalam tubuhnya (yang pada umumnya didalam Rahim).
Komplikasi yang terjadi pada kehamilan sering muncul ketika usia kehamilan
menginjak trimester II yaitu pada usia 20 minggu. Komplikasi yang terjadi
ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi Gejala klinik yang dialami oleh ibu
hamil dengan preeklampsia adalah peningkatan tekanan darah, bengkak pada
muka dan ekstremitas, sakit kepala, gangguan visual atau pandangan kabur, nyeri
epigastium, adanya protein dalam urine dan apabila tidak segera ditangani akan
mengakibatkan kejang / Preeklampsia. Deteksi dini preklamsia dapat dilakukan
dengan melakukan skrining preeklamsia dengan mengukur Mean Arterial
Pressure (MAP), Metode Roll Over Test (ROT), dan IMT (Indeks Masa Tubuh,
Selain itu preeklampsi juga dapat meningkatkan hormone adrenalin yang
disebabkan oleh peningkatan tekanan darah dan dapat mengakibatkan kecemasan
pada ibu hamil. Kecemasan / stres akibat preeklampsia pada ibu hamil jika tidak
ditangani akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan bayi.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Metode pendekatan
yang digunakan adalah Cross Sectional. Teknik sampel menggunakan kluster
sampling dengan jumlah 81 responden, uji analisa data menggunakan Uji Chi-
Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
skrinning preeklampsia dengan kecemasan pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Nogosari dengan p value 0,000 atau p < 0,05, sehingga ada hubungan
antara Skrinning Preeklampsi dengan Kecemasan pada Ibu Hamil di wilayah kerja
puskesmas Ibu Hamil.

Kata kunci : Kecemasan, Skrinning Preeklampsia


Daftar Pustaka : 15 (2016-2021)
UNDERGRADUATE STUDY PROGRAM IN NURSING

FACULTY OF HEALTH SCIENCES

KUSUMA HUSADA UNIVERSITY OF SURAKARTA

2022

The Relation between Preeclampsia Screening Result and Anxiety in Pregnant Women

Student of Undergraduate Study Program in Nursing of Kusuma Husada University


of Surakarta
Lecturer of Undergraduate Study Program in Nursing of Kusuma Husada University
of Surakarta
karinmartia@gmail.com

ABSTRACT

Pregnancy is a condition in which a woman has a growing fetus in her body


(generally in the womb). Complication during pregnancy often occurs on the second
trimester, i.e. 20 weeks. Complication is characterized by high blood pressure. The
clinical symptoms of pregnant women with preeclampsia are increased blood pressure,
swelling on the face and extremities, headache, visual impairment or blurry vision,
epigastric pain, protein in urine and if not managed immediately will cause seizure /
Preeclampsia. Preeclampsia can be detected early by measuring Mean Arterial Pressure
(MAP), Roll Over Test (ROT), and BMI (Body Mass Index), Furthermore, preeclampsia
also can increase adrenalin, due to increased blood pressure, and may cause anxiety in
pregnant women. Anxiety/stress due to preeclampsia in pregnant woman may affect the
wellbeing of the mother and baby if not managed.
The present study was a quantitative study. The approach was Cross Sectional
method. The sampling technique was cluster sampling with 81 respondents. The data
analysis test used Chi-Square Test. The research result showed a relation between
preeclampsia screening and anxiety in pregnant women in the working area of Nogosari
Public Health Center with p value 0.000 or p < 0.05, so there is a relation between
Preeclampsia Screening and Anxiety in Pregnant Women in the working area of the
Pregnant Women’s Public Health Center.

Keywords : Anxiety, Preeclampsia Screening


Bibliography : 58 (2013-2022)
PENDAHULUAN 12,5%, emboli ketuban 6,25% dan
Kehamilan adalah kondisi karena lain-lain sebanyak 31,25%.
dimana seorang wanita memiliki Sedangkan, menurut Dinas
janin yang sedang tumbuh didalam Kesehatan Kabupaten Boyolali pada
tubuhnya biasanya pada manusia tahun 2020 penyebab kematian ibu di
berkisar 40 minggu atau 9 bulan. Kabupaten Boyolali diantaranya
Kehamilan merupakan suatu proses adalah preeclampsia 4 kasus,
reproduksi yang perlu perawatan perdarahan 5 kasus, TBC 3 kasus,
khusus, agar dapat berlangsung syok kardiogenik 2 kasus, syok
dengan baik kehidupan ibu maupun anapiletik 1 kasus, dan penyakit
janin. Resiko kehamilan ini bersifat jantung sebanyak 2 kasus.
dinamis, karena ibu hamil yang pada Menurut Ekasari & Natalia
mulanya normal, secara tiba-tiba (2019) Komplikasi yang terjadi pada
dapat berisiko tinggi (Maternity dan kehamilan sering muncul ketika usia
Putri, 2017). kehamilan menginjak trimester II
Menurut BKKBN (2021) yaitu pada usia 20 minggu.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Komplikasi yang sering terjadi
Indonesia sendiri sempat mengalami ditandai dengan adanya tekanan
penurunan dari tahun 1990 sebesar darah tinggi Gejala klinik yang
390 per 100.000 kelahiran hidup sering dialami oleh ibu hamil dengan
(hasil estimasi WHO) menjadi 220 preeklampsia adalah peningkatan
ditahun 2010 (survey negara lain). tekanan darah, bengkak pada muka
Namun sayangnya mengalami dan ekstremitas, sakit kepala,
kenaikan pesat menjadi 359 hasil gangguan visual atau pandangan
dari Survey Demografi Kesehatan kabur, nyeri epigastium, adanya
Indonesia (SDKI) pada tahun protein dalam urine dan apabila tidak
2012.Menurut hasil Survei Penduduk segera ditangani akan mengakibatkan
Antar Sensus (SUPAS) pada tahun kejang / Preeklampsia.
2021 yang dilakukan Badan Pusat Kematian ibu karena
Statistik (BPS) AKI di Indonesia preeklampsia/eklampsia menurut
turun menjadi 305 per 100.000 penelitian disebabkan oleh beberapa
kelahiran hidup, sedangkan Pada faktor risiko yaitu: umur ibu, paritas,
tahun 2017 jumlah kematian ibu di jarak kehamilan, kehamilan
Kabupaten Boyolali sebesar 16 orang ganda/multi, riwayat preeklampsia,
atau AKI 112/100.000 kehamilan. riwayat keturunan, riwayat penyakit
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten terdahulu seperti DM, hipertensi dan
Boyolali pada tahun 2017 Dominasi penyakit ginjal, serta beberapa faktor
kematian ibu bersalin 9 kasus atau yang lain antara lain: status sosial-
56,25% dan kematian masa hamil ekonomi, riwayat pemakaian alat
sebanyak 5 kasus atau 31,21% dan kontrasepsi hormonal, riwayat ANC,
kematian ibu masa bersalin sebanyak dan kecemasan atau ansietas.
2 kasus atau 12,50%. Penyebab Menurut penelitian lain, ibu hamil
kematian ibu paling banyak di dengan kecemasan akan
karenakan oleh eklamsia yaitu meningkatkan kejadian preeklampsia
sebanyak 31,25%, infeksi sebanyak sampai 7,84 kali lipat, jika
18,75%, perdarahan 1 2 sebanyak kecemasan dialami oleh ibu dengan
preeklampsia tentu akan semakin wilayah kerja puskesmas Nogosari,
memperberat kondisi Boyolali. Maka dari itu peneliti
preeklampsianya. Kecemasan / stres tertarik untuk melakukan penelitian
akibat preeklampsia pada ibu hamil tentang skrinning preklamsia
jika tidak ditangani akan berdampak terhadap tingkat kecemasan dan
pada kesejahteraan ibu dan bayi. kejadian precklampsia pada ibu
Suprihatin (2015) hamil di wilayah kerja Puskesmas
berpendapat bahwa Upaya Nogosari, Boyolali.
pencegahan sekunder dapat berupa
dilakukan skrinning preeklapsia yang METODE PENELITIAN
bertujuan mengenal dan mengetahui Penelitian ini dilakukan di
penyakit pada tingkat awal sehingga wilayah kerja Puskesmas Nogosari,
dapat dilakukan pengobatan secara Boyolali pada tanggal 12 Mei-10
tepat dan segera. Banyak penelitian Juni. Penelitian ini termasuk dalam
yang dilakukan untuk penelitian kuantitatif. Metode
mengembangkan metode skrining pendekatan yang digunakan adalah
untuk pre eklampsia dan terbukti Cross Sectional. Teknik sampel
secara signifikan efektif untuk menggunakan kluster sampling.
mendeteksi terjadinya pre eklampsia Dengan jumlah populasi 437 ibu
pada ibu hamil dengan faktor risiko. hamil. Hasil perhitungan sampel
Deteksi dini preklamsia dapat didapatkan 81 responden.
dilakukan dengan melakukan Instrument dalam penelitian
skrining preeklamsia dengan ini adalah kuesioner Hamilton
mengukur Mean Arterial Pressure Ratting For Anxiety (HARS).
(MAP), Metode Roll Over Test Penilaian kuesioner kecemasan ibu
(ROT), dan IMT (Indeks Masa hamil dengan kategori tidak ada
Tubuh) kecemasan (<14), kecemasan ringan
Penelitian ini dilakukan di (14-20), kecemasan sedang (21-27),
wilayah Puskesmas Nogosari kecemasan berat (28-41), kecemasan
dikarenakan pada bulan Januari berat sekali (41-56). Penelitian ini
didapakan data bahwa di wilayah telah dinyatakan layak etik dengan
kerja puskesmas Nogosari terdapat nomor etik
ibu hamil yang mengalami 656/UKH.L.02/EC/V/2022.
preeklampsia sebanyak 164 kasus Karakteristik responden pada
(periode bulan januari-november penelitian ini adalah usia ibu hamil,
2021), ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan, dan riwayat
preeklampsia sebanyak 29 kasus hipertensi. Analisa data digunakan
(periode bulan januari-november adalah Uji Chi-Square untuk
2021), dan ibu melahirkan dengan mengetahui ada tidaknya hubungan
persalinan normal sebanyak 365 ibu hasil skrinning preeklampsia dengan
hamil (periode bulan januari- kecemasan pada ibu hamil di wilayah
november 2021). Tujuan dari kerja puskesmas Nogosari.
penelitian ini untuk mengetahui
hubungan hasil skrining HASIL DAN PEMBAHASAN
preeklampsia (MAP, ROT, IMT) Tabel 1. Karakteristik penelitian
terhadap kejadian preeklampsia di berdasarkan Usia Ibu Hamil (n=81)
menentukan suatu keputusan untuk
Umur Frekuensi Prosentase kesehatannya terutama ibu hamil
responden (f) (%) yang sangat beresiko tinggi
20- 65 80,2% mengalami berbagai masalah dalam
35tahun kehamilan, dari hasil penelitian yang
Diatas 16 19,8% dilakukan di wilayah kerja
35tahun puskesmas Nogosari didapatkan rata-
Jumlah 81 100% rata ibu hamil berusia 28 tahun, hal
ini menunjukkan bahwa ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian berada pada usia yang aman untuk
bahwa respoden yang berusia antara hamil dikarenakan pada usia 20-
20-35tahun sebanyak 65 responden, 35tahun alat reproduksi wanita sudah
dan ibu hamil yang berusia diatas 35 berkembang dan berfungsi dengan
tahun sebanyak 16 responden. baik.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Tabel 2. Karakteristik penelitian
Khuzainah (2016) yang meneliti berdasarkan Usia Kehamilan (n=81)
tentang karakteristik ibu hamil Usia Frekuensi Prosentase
preeklampsia dengan Karakteristik kehamilan (f) (%)
responden berdasarkan umur T2 24 29,6%
menunjukkan bahwa rata-rata umur (14minggu-
responden 32 tahun dengan usia 27minggu)
minimal 20 tahun dan usia maksimal T3 57 70,4%
42 tahun. (28minggu-
Usia reproduktif dari seorang 42minggu)
wanita adalah 20– 35 tahun. Usia Jumlah 81 100%
reproduktif ini merupakan periode
yang paling aman untuk hamil dan Hasil penelitian berdasarkan
melahirkan karena pada usia tersebut usia kehamilan bahwa usia
risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan termuda adalah 20
kehamilan lebih rendah. Usia di minggu dan usia kehamilan tertua
bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun adalah 38 minggu. Usia kehamilan
disebut juga sebagai usia risiko yang paling banyak adalah pada usia
tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan 34 minggu sebanyak 8 ibu
selama kehamilan. Pada usia <20 hamil. Dengan ibu hamil yang
tahun, ukuran uterus belum mencapai mengalami preeklampsia
ukuran yang normal untuk berdasarkan usia kehamilan sangat
kehamilan, sehingga kemungkinan didominasi oleh kelompok ibu yang
terjadinya gangguan dalam mempunyai usia kehamilan ≥37
kehamilan seperti preeklampsia minggu yaitu sebanyak 40 orang dari
menjadi lebih besar (Djamil et al., 44 ibu hamil. Hal ini sejalan dengan
2015). penelitian yang dilakukan oleh Sagita
Usia sangat berpengaruh dalam (2020) yang meneliti tentang factor
kehamilan, karena dapat yang berhubungan dengan kejadian
mempengaruhi sikap dan tindakan preeklampsia pada ibu hamil, bahwa
yang akan dilakukan dalam usia kehamilan yang dilihat dari
kasus preeklampsia terbanyak yang mengalami preeklampsia tanpa
terdapat pada usia kehamilan ≥ 37 adanya riwayat hipertensi sebanyak
minggu berjumlah 44 orang(56,4%). 29 orang.Ibu hamil yang tidak
Hasil analisis bivariat didapatkan preeklmpsia dengan adanya riwayat
bahwa usia kehamilan berhubungan hipertensi sebanyak 2 orang, ibu
dengan kejadian preeklamsi dengan hamil yang tidak mengalami
P Value 0,047. hipertensi dengan tidak adanya
Ibu hamil trimester I biasanya riwayat hipertensi sebanyak 35
masih sering mengalami mual dan orang.Penelitian ini tidak sejalan
muntah sehingga dapat dengan Penelitian yang dilakukan
mengakibatkan keadaan oleh Sagita (2020) yang menyatakan
emosionalnya belun stabil, tetapi bahwa Hasil Penelitian berdasarkan
ketika ibu hamil tersebut sudah riwayat hipertensi dapat dilihat
masuk ke trimester II biasanya sudah bahwa kasus preeklampsiaterbanyak
beradaptasi dengan kehamilannya terdapat pada ibu yang memiliki
(tidak mual dan muntah lagi) riwayat hipertensi sebanyak 45
sehingga keadaan emosionalnya orang(56,4%). Hasil analisis bivariat
mulai stabil. Tetapi ketika mulai didapatkan bahwa riwayat hipertensi
memasuki Trimester III ibu hamil tidak berhubungan kejadian
akan mulai mengalami gejolak preeklamsi dengan P Value 0,411.
emosional kembali yang dipengaruhi Ibu hamil dengan memiliki
oleh hari kelahiran yang semakin riwayat hipertensi berisiko lebih
dekat. besar mengalami preeklampsia, serta
dapat meningkatkan morbiditas serta
Tabel 3. Karakteristik penelitian mortalitas ibu hamil. Penyebab ibu
berdasarkan Riwayat Hipertensi hamil mengalami preeklampsia tidak
(n=81) hanya karena adanya hipertensi saja,
Riwayat Frekuensi Prosentase melainkan dari banyak berbagai
hipertensi (f) (%) factor lain seperti paritas, riwayat
Tidak ada 64 79,0% preeklampsia dalam keluarga,
riwayat kegemukan, dsb.
hiperensi
Ada 17 21,0% Hasil screening preeklampsia
riwayat pada ibu hamil yang ditampilkan
hipertensi pada tabel 4. sebagai berikut:
Jumlah 81 100%
Hasil Frekuensi Prosentase
Hasil penelitian berdasarkan (f) (%)
Riwayat Hipertensi bahwa ibu hamil Preeklampsia 44 54,3%
yang memiliki riwayat hipertensi Tidak 37 45,7%
preeklampsia
sebanyak 17 ibu hamil dan yang
Jumlah 81 100%
tidak memiliki riwayat hipertensi
sebanyak 64 ibu hamil.Dengan ibu
Pengumpulan data karakteristik
hamil yang mengalami preeklampsia
responden berdasarkan Hasil
dengan adanya riwayat hipertensi
kuesioner kecemasan pada ibu hamil
sebanyak 15 orang dan ibu hamil
yang ditampilkan pada tabel 5. pada setiap ibu hamil dengan sebab
sebagai berikut: yang belum jelas dengan tiga gejala
Kecemasan Frekuensi Prosentase utama yaitu hipertensi, oedema, dan
(f) (%) proteinuria.
Kecemasan 17 21,0% Tabel 6. Tabulasi Silang Analisis
berat Hubungan Hasil Skrinning
Kecemasan 30 42,0% Preelampsia Dengan Kecemasan
sedang Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Kecemasan 34 37,0% Puskesmas Nogosari
ringan
Jumlah 81 100%

Dari hasil penelitian yang


telah dilakukan, ibu hamil yang
mengalami preeklampsia sebanyak
44 orang (54,3%) dan ibu hamil yang
tidak mengalami preeklampsia
sebanyak 37 orang (45,7%). Dengan
ibu hamil yang mengalami
preeklampsi dalam keadaan Berdasarkan hasil penelitian
kecemasan ringan sebanyak 3 orang, Hubungan Hasil Skrinning
kecemasan sedang sebanyak 25 Preeklampsia Dengan Kecemasan
orang, kecemasan berat sebanyak 16 Pada Ibu Hamil menunjukkan bahwa
orang. Hal ini sejalan dengan sebagian besar responden mengalami
penelitian yang dilakukan oleh preeklampsia dengan jumlah 44
Rudiyanti (2018) yang meneliti responden, 16 responden mengalami
tentang tingkat kecemasan pada ibu kecemasan berat, 3 responden
hamil dengan kecemasan yang mengalami kecemasan ringan, 25
menyatakan bahwa tingkat responden mengalami kecemasan
kecemasan ibu hamil dengan sedang. Sedangkan ibu hamil yang
kejadian preeklampsia diperoleh tidak mengalami preeklampsia
bahwa dari 15 responden ibu hamil sebanyak 37 responden, dengan 1
yang cemas terdapat 13 responden responden mengalami kecemasan
yang mengalami Preeklampsia, dan berat, 31 responden dengan
sebanyak 2 (13.3%)orang yang tidak kecemasan ringan, dan 5 responden
mengalami preeklampsia. Kartasurya mengalami kecemasan sedang. Disini
(2019) yang menyatakan bahwa ada salah satu responden yang
preeklampsia adalah kondisi yang mengalami kecemasan berat tetapi
terjadi pada kehamilan yang ditandai tidak mengalami preeklamsi, setelah
dengan adanaya hipertensi yang ditelusuri ternyata responden tersebut
disertai adanya proteinuria dan merasa cemas dalam kehamilannya,
oedema akibat kehamilan setelah 20 dikarenakan ini merupakan
minggu atau segera setelah kehamilan yang pertama dan sudah
persalinan. memasuki trimester III yang artinya
Oleh karena itu menurut sudah semakin dekat dengan usia
peneliti preeklampsia dapat terjadi persalinan.
kecemasan. Dengan kecemasan
Tabel 7. tersebut dapat meningkatkan tekanan
Uji Chi-Square darah ibu karena tubuh akan
Skrinning Asymp Sig. (2- merespon kecemasan yang ditandai
preeklampsia Sided) dengan peningkatan adrenalinibu
dengan sehingga memicu timbulnya
kecemasan preeklamsia (Noviyana, 2020).
Pearson Chi- 0,000 Kecemasan terjadi pada saat
Square menjelang persalinan dikarenakan
takut menghadapi
Setelah itu dilakukan Uji Chi- persalinan.Kecemasan dapat
Square untuk mengetahui Hubungan menyebabkan tekanan darah tinggi
skrinning preeklampsia dengan tetapi tidak sebagai penyebab
kecemasan pada ibu hamil yang langsung (Gustri, dkk, 2016).
berada wilayah kerja Puskesmas Menurut Trisiani (2016) penyebab
Nogosari, dan diperoleh nilai ρ value kecemasan dan ketakutan adalah
0,000 yang artinya Ho ditolak dan kecemasa terhadap diri sendiri,
Ha diterima, maka ada Hubungan kecemasan terhadap keadaan
antara Skrinning Preeklampsi dengan bayinya, kecemasan tidak langsu ng
kejadian Kecemasan pada ibu hamil berhubungan dengan kehamilan dan
di wilayah Kerja Puskesmas persalinan (contohnya takut
Nogosari. beban).Cemas pada ibu hamil dapat
Preeklampsia merupakan dikendalikan dengan peran serta
salah satu jenis Hipertensi dalam keluarga memberikan dukungan.
kehamilan yang terjadi setelah usia Kecemasan yang dialami oleh
kehamilan 20 minggu disertaidengan setiap ibu hamil itu berbeda-beda,
gangguan organ. Adapun organ yang ibu hamil yang memiliki riwayat
dapat terjadi meliputi protein urine, komplikasi memicu timbulnya
trombositopeni, gangguan ginjal, ketakutan ataupun rasa khawatir pada
gangguan liver, gangguan diri ibu hamil seperti halnya
neurologis, edema paru, dan ketakutan akan kondisi bahaya yang
gangguan sirkulasi uteroplasenta dapat terjadi pada dirinya maupun
(Noroyono dkk, 2016).Menurut bayinya. sehingga memicu
Kartasurya (2019) preeklampsi kecemasan. Dengan kecemasan
adalah kondisi yang terjadi pada tersebut dapat meningkatkan tekanan
kehamilan yang ditandai ddengan darah ibu karena tubuh akan
adanya hipertensi yang disertai merespon kecemasan yang ditandai
adanya proteinuria dan oedema dengan peningkatan adrenalin ibu
akibat kehamilan setelah 20 minggu sehingga memicu timbulnya
atau segera setelah persalinan. preeklamsia.
Ibu hamil yang memiliki Dalam penelitian yang
riwayat komplikasi pada dilakukan menunjukkan jika ada
kehamilannya memicu timbulnya hubungan antara skrinning preeklasi
ketakutan akan kondisi bahaya yang dengan kecemasan pada ibu hamil
dapat terjadi pada dirinya maupun dengan hasil diperoleh nilai ρ value
bayinya, sehingga memicu 0,000 yang artinya Ho ditolak dan
Ha diterima, maka ada Hubungan adanya riwayat hipertensi sebanyak
antara Skrinning Preeklampsi dengan 29 orang.
kejadian Kecemasan pada ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian
di wilayah Kerja Puskesmas menunjukkan hubungan skrinning
Nogosari. Dengan melakukkan preeklampsia dengan kecemasan
penelitian dengan 81 Responden pada ibu hamil yang berada wilayah
didapatkan hasil bahwa responden kerja Puskesmas Nogosari, diperoleh
yang mengalami preeklampsia nilai ρ value 0,000 yang artinya Ho
sebanyak 44 responden dengan ibu ditolak dan Ha diterima, maka ada
yang mengalami kecemasan ringan Hubungan antara Hasil Skrinning
sebanyak 3 orang, kecemasan sedang Preeklampsi dengan kejadian
sebanyak 25 orang, kecemasan berat Kecemasan pada ibu hamil di
sebanyak 16 orang. Sedangkan ibu wilayah Kerja Puskesmas Nogosari.
yang tidak mengalami preeklampsia
yaitu sebanyak 37 orang dengan SARAN
responden yang mengalami 1. Bagi Peneliti Selanjutnya
kecemasan ringan sebanyak 31 Pada peneliti yang
responden, kecemasan sedang akan dilakukan selanjutnya
sebanyak 5 responden, dan diharpkan dapat meneliti
kecemasan berat sebanyak 1 factor lain yang dapat
responden. mempengarui kecemasan
pada ibu hamil, tidak hanya
KESIMPULAN skrinning preeklampsia saja.
Karakteristik responden pada 2. Bagi Responden Dan
penelitian ini berdasarkan usia ibu Masyarakat
hamil, responden yang berusia 20- Bagi masyarakat yang
35tahun sebanyak 65 responden dan memiliki anggota keluarga
responden yang berusia diatas 35 yang memiliki preeklampsia
tahun sebanyak 16 respoden, ataupun yang memiliki
karakteristik berdasarkan usia riwayat preeklampsia
kehamilan bahwa usia kehamilan diharapkan mampu
termuda adalah 20 minggu dan usia memahami pentingnya
kehamilan tertua adalah 38 minggu. skrinning untuk mengetahui
Usia kehamilan yang paling banyak kondisi ibu hamil terkini
adalah pada usia kehamilan 34 sehingga mampu
minggu sebanyak 8 ibu hamil. menaggulangi ataupun
karakteristik responden berdasarkan mencegah komplikasi yang
riwayat hipertensi, ibu hamil yang berlebih. Dan bagi responden
memiliki riwayat hipertensi sebanyak dapat melaksanakan
17 ibu hamil dan yang tidak memiliki penatalaksanaan preeklampsi
riwayat hipertensi sebanyak 64 ibu secara konsisten sehingga
hamil. Dengan ibu hamil yang mampu meningkatkan
mengalami preeklampsia dengan kualitas hidup dan dapat
adanya riwayat hipertensi sebanyak mencegah terjadinya
15 orang dan ibu hamil yang preeklampsi
mengalami preeklampsia tanpa 3. Bagi Profesi Keperawatan
Bagi tenaga kesehatan Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2019).
mampu membantu klien Deteksi Dini Preeklampsia
dengan preeklampsi dalam Dengan Antenatal
menurunkan tingkat Care.Takalar: Yayasan Ahmar
kecemasan pada diri ibu Cendekia Indonesia.
hamil preeklampsi dan
diharapkan perawat mampu Gustri, Y., Sitorus, R. J., & Utama,
memberikan pendidikan F. (2016). Determinan Kejadian
kesehatan bukan hanya Preeklampsia Pada Ibu Hamil
kepada ibu hamil preeklampsi Di RSUP Dr. Mohammad
namun juga kepada keluarga Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu
klien Kesehatan Masyarakat, 7(3).
4. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi institusi Kartasurya, M. I. (2019). Faktor
kesehatan diharpkan dapat Risiko Internal dan Eksternal
memfasilitasi keluarga dank Preeklampsia di Wilayah
lien ibu hamil dalam Kabupaten. Jurnal Manajemen
pendidikan kesehatan dan Kesehatan Indonesia, 7.
skrinning ibu hamil terutama
untuk skrinning Kaytri, S. (2016). Role Of Uterine
preeklampsia. Artery Doppler And Roll Over
Test In Prediction Of Pregnancy
Induced Hypertension.
DAFTAR PUSTAKA International Journal of
Bangkele, Elly Yane, Gabriella Reproduction, Contraception,
Lintin, and Syahvira Andina Obstetrics and Gynecology,
Anjar. 2016. Analisis Faktor- 5(10), 3556-3559
Faktor Yang Berhubungan
Dengan Preeklamsia Pada Ibu Khuzaiyah, S., Anies, A., &
Hamil Di Rumah Sakit Undata Wahyuni, S. (2016).
Palu Tahun (2014). Jurnal Karakteristik Ibu Hamil
Ilmiah Kedokteran 3(1): 52–62. Preeklampsia. Jurnal ilmiah
kesehatan, 9(2), 97065.
BKKBN. (2021). Diakses pada 07
Januari 2022 Maternity, Dainty, Ratna Dewi Putri,
and Devy Lestari Nurul Aulia.
<https://www.bkkbn.go.id/detailpost/ (2017). Asuhan Kebidanan
angka-kematian-ibu-di- Komunitas : Disesuaikan
indonesia-masih-tinggi-ini- Dengan Rencana Pembelajaran
penyebabnya> Kebidanan.Yogyakarta:Andi.htt
p://r2kn.litbang.kemkes.go.id:80
Djamil, R. M. et al. (2015) ‘Artikel 80/xmlui/handle/123456789/72
Penelitian Hubungan Status 851.
Gravida dan Usia Ibu terhadap Noviyana A, Purwati. (2020).
Kejadian’, 4(1), pp. 212–217. Hubungan Kecemasan dan
Kejadian Pre Eklamsia di
RSUD dr. R. Goeteng
Tarunadibrata Purbalingga.
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu
Pekalongan.Volume 7 Nomor 1
Februari 2020

Rudiyanti, Novita, and Erika


Raidartiwi. (2018). Tingkat
Kecemasan Pada Ibu Hamil
Dengan Kejadian Preeklampsia
Di Sebuah RS Provinsi
Lampung. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik 13(2):
173.

Sagita, W. (2020). Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Preeklampsia Pada Ibu
Hamil Di RSUD C Tahun 2014.
Jurnal Ilmiah Kesehatan
Delima, 4(1), 75-82.

Suprihatin, Endah, Dwi Adji


Norontoko, and Miadi. (2015).
Prediction of Preeclampsia by a
Combination of Body Mass
Index ( BMI ), Mean Arterial
Pressure ( MAP ), and Roll
Over Test ( ROT ).Polytechnic
of Health Ministry of Health
Surabaya Indonesia
(November)

Trisiani, D. (2016). Hubungan


Kecemasan Ibu Hamil
Terhadap Kejadian
Preeclampsia. Jurnal Ilmu
Bedah Bidan, 1(3), 14-18.

Anda mungkin juga menyukai