0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian ini membahas hubungan hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nogosari, Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 81 responden. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan ibu hamil.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian ini membahas hubungan hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nogosari, Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 81 responden. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan ibu hamil.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian ini membahas hubungan hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nogosari, Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 81 responden. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara hasil skrining preeklampsia dengan tingkat kecemasan ibu hamil.
Hubungan Hasil Skrinning Preeklampsia Dengan Kecemasan Pada Ibu
Hamil
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas
Kusuma Husada Surakarta Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada Surakarta karinmartia@gmail.com
ABSTRAK
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang
sedang tumbuh didalam tubuhnya (yang pada umumnya didalam Rahim). Komplikasi yang terjadi pada kehamilan sering muncul ketika usia kehamilan menginjak trimester II yaitu pada usia 20 minggu. Komplikasi yang terjadi ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi Gejala klinik yang dialami oleh ibu hamil dengan preeklampsia adalah peningkatan tekanan darah, bengkak pada muka dan ekstremitas, sakit kepala, gangguan visual atau pandangan kabur, nyeri epigastium, adanya protein dalam urine dan apabila tidak segera ditangani akan mengakibatkan kejang / Preeklampsia. Deteksi dini preklamsia dapat dilakukan dengan melakukan skrining preeklamsia dengan mengukur Mean Arterial Pressure (MAP), Metode Roll Over Test (ROT), dan IMT (Indeks Masa Tubuh, Selain itu preeklampsi juga dapat meningkatkan hormone adrenalin yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah dan dapat mengakibatkan kecemasan pada ibu hamil. Kecemasan / stres akibat preeklampsia pada ibu hamil jika tidak ditangani akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan bayi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Metode pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional. Teknik sampel menggunakan kluster sampling dengan jumlah 81 responden, uji analisa data menggunakan Uji Chi- Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara skrinning preeklampsia dengan kecemasan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nogosari dengan p value 0,000 atau p < 0,05, sehingga ada hubungan antara Skrinning Preeklampsi dengan Kecemasan pada Ibu Hamil di wilayah kerja puskesmas Ibu Hamil.
Kata kunci : Kecemasan, Skrinning Preeklampsia
Daftar Pustaka : 15 (2016-2021) UNDERGRADUATE STUDY PROGRAM IN NURSING
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
KUSUMA HUSADA UNIVERSITY OF SURAKARTA
2022
The Relation between Preeclampsia Screening Result and Anxiety in Pregnant Women
Student of Undergraduate Study Program in Nursing of Kusuma Husada University
of Surakarta Lecturer of Undergraduate Study Program in Nursing of Kusuma Husada University of Surakarta karinmartia@gmail.com
ABSTRACT
Pregnancy is a condition in which a woman has a growing fetus in her body
(generally in the womb). Complication during pregnancy often occurs on the second trimester, i.e. 20 weeks. Complication is characterized by high blood pressure. The clinical symptoms of pregnant women with preeclampsia are increased blood pressure, swelling on the face and extremities, headache, visual impairment or blurry vision, epigastric pain, protein in urine and if not managed immediately will cause seizure / Preeclampsia. Preeclampsia can be detected early by measuring Mean Arterial Pressure (MAP), Roll Over Test (ROT), and BMI (Body Mass Index), Furthermore, preeclampsia also can increase adrenalin, due to increased blood pressure, and may cause anxiety in pregnant women. Anxiety/stress due to preeclampsia in pregnant woman may affect the wellbeing of the mother and baby if not managed. The present study was a quantitative study. The approach was Cross Sectional method. The sampling technique was cluster sampling with 81 respondents. The data analysis test used Chi-Square Test. The research result showed a relation between preeclampsia screening and anxiety in pregnant women in the working area of Nogosari Public Health Center with p value 0.000 or p < 0.05, so there is a relation between Preeclampsia Screening and Anxiety in Pregnant Women in the working area of the Pregnant Women’s Public Health Center.
Keywords : Anxiety, Preeclampsia Screening
Bibliography : 58 (2013-2022) PENDAHULUAN 12,5%, emboli ketuban 6,25% dan Kehamilan adalah kondisi karena lain-lain sebanyak 31,25%. dimana seorang wanita memiliki Sedangkan, menurut Dinas janin yang sedang tumbuh didalam Kesehatan Kabupaten Boyolali pada tubuhnya biasanya pada manusia tahun 2020 penyebab kematian ibu di berkisar 40 minggu atau 9 bulan. Kabupaten Boyolali diantaranya Kehamilan merupakan suatu proses adalah preeclampsia 4 kasus, reproduksi yang perlu perawatan perdarahan 5 kasus, TBC 3 kasus, khusus, agar dapat berlangsung syok kardiogenik 2 kasus, syok dengan baik kehidupan ibu maupun anapiletik 1 kasus, dan penyakit janin. Resiko kehamilan ini bersifat jantung sebanyak 2 kasus. dinamis, karena ibu hamil yang pada Menurut Ekasari & Natalia mulanya normal, secara tiba-tiba (2019) Komplikasi yang terjadi pada dapat berisiko tinggi (Maternity dan kehamilan sering muncul ketika usia Putri, 2017). kehamilan menginjak trimester II Menurut BKKBN (2021) yaitu pada usia 20 minggu. Angka Kematian Ibu (AKI) di Komplikasi yang sering terjadi Indonesia sendiri sempat mengalami ditandai dengan adanya tekanan penurunan dari tahun 1990 sebesar darah tinggi Gejala klinik yang 390 per 100.000 kelahiran hidup sering dialami oleh ibu hamil dengan (hasil estimasi WHO) menjadi 220 preeklampsia adalah peningkatan ditahun 2010 (survey negara lain). tekanan darah, bengkak pada muka Namun sayangnya mengalami dan ekstremitas, sakit kepala, kenaikan pesat menjadi 359 hasil gangguan visual atau pandangan dari Survey Demografi Kesehatan kabur, nyeri epigastium, adanya Indonesia (SDKI) pada tahun protein dalam urine dan apabila tidak 2012.Menurut hasil Survei Penduduk segera ditangani akan mengakibatkan Antar Sensus (SUPAS) pada tahun kejang / Preeklampsia. 2021 yang dilakukan Badan Pusat Kematian ibu karena Statistik (BPS) AKI di Indonesia preeklampsia/eklampsia menurut turun menjadi 305 per 100.000 penelitian disebabkan oleh beberapa kelahiran hidup, sedangkan Pada faktor risiko yaitu: umur ibu, paritas, tahun 2017 jumlah kematian ibu di jarak kehamilan, kehamilan Kabupaten Boyolali sebesar 16 orang ganda/multi, riwayat preeklampsia, atau AKI 112/100.000 kehamilan. riwayat keturunan, riwayat penyakit Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten terdahulu seperti DM, hipertensi dan Boyolali pada tahun 2017 Dominasi penyakit ginjal, serta beberapa faktor kematian ibu bersalin 9 kasus atau yang lain antara lain: status sosial- 56,25% dan kematian masa hamil ekonomi, riwayat pemakaian alat sebanyak 5 kasus atau 31,21% dan kontrasepsi hormonal, riwayat ANC, kematian ibu masa bersalin sebanyak dan kecemasan atau ansietas. 2 kasus atau 12,50%. Penyebab Menurut penelitian lain, ibu hamil kematian ibu paling banyak di dengan kecemasan akan karenakan oleh eklamsia yaitu meningkatkan kejadian preeklampsia sebanyak 31,25%, infeksi sebanyak sampai 7,84 kali lipat, jika 18,75%, perdarahan 1 2 sebanyak kecemasan dialami oleh ibu dengan preeklampsia tentu akan semakin wilayah kerja puskesmas Nogosari, memperberat kondisi Boyolali. Maka dari itu peneliti preeklampsianya. Kecemasan / stres tertarik untuk melakukan penelitian akibat preeklampsia pada ibu hamil tentang skrinning preklamsia jika tidak ditangani akan berdampak terhadap tingkat kecemasan dan pada kesejahteraan ibu dan bayi. kejadian precklampsia pada ibu Suprihatin (2015) hamil di wilayah kerja Puskesmas berpendapat bahwa Upaya Nogosari, Boyolali. pencegahan sekunder dapat berupa dilakukan skrinning preeklapsia yang METODE PENELITIAN bertujuan mengenal dan mengetahui Penelitian ini dilakukan di penyakit pada tingkat awal sehingga wilayah kerja Puskesmas Nogosari, dapat dilakukan pengobatan secara Boyolali pada tanggal 12 Mei-10 tepat dan segera. Banyak penelitian Juni. Penelitian ini termasuk dalam yang dilakukan untuk penelitian kuantitatif. Metode mengembangkan metode skrining pendekatan yang digunakan adalah untuk pre eklampsia dan terbukti Cross Sectional. Teknik sampel secara signifikan efektif untuk menggunakan kluster sampling. mendeteksi terjadinya pre eklampsia Dengan jumlah populasi 437 ibu pada ibu hamil dengan faktor risiko. hamil. Hasil perhitungan sampel Deteksi dini preklamsia dapat didapatkan 81 responden. dilakukan dengan melakukan Instrument dalam penelitian skrining preeklamsia dengan ini adalah kuesioner Hamilton mengukur Mean Arterial Pressure Ratting For Anxiety (HARS). (MAP), Metode Roll Over Test Penilaian kuesioner kecemasan ibu (ROT), dan IMT (Indeks Masa hamil dengan kategori tidak ada Tubuh) kecemasan (<14), kecemasan ringan Penelitian ini dilakukan di (14-20), kecemasan sedang (21-27), wilayah Puskesmas Nogosari kecemasan berat (28-41), kecemasan dikarenakan pada bulan Januari berat sekali (41-56). Penelitian ini didapakan data bahwa di wilayah telah dinyatakan layak etik dengan kerja puskesmas Nogosari terdapat nomor etik ibu hamil yang mengalami 656/UKH.L.02/EC/V/2022. preeklampsia sebanyak 164 kasus Karakteristik responden pada (periode bulan januari-november penelitian ini adalah usia ibu hamil, 2021), ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan, dan riwayat preeklampsia sebanyak 29 kasus hipertensi. Analisa data digunakan (periode bulan januari-november adalah Uji Chi-Square untuk 2021), dan ibu melahirkan dengan mengetahui ada tidaknya hubungan persalinan normal sebanyak 365 ibu hasil skrinning preeklampsia dengan hamil (periode bulan januari- kecemasan pada ibu hamil di wilayah november 2021). Tujuan dari kerja puskesmas Nogosari. penelitian ini untuk mengetahui hubungan hasil skrining HASIL DAN PEMBAHASAN preeklampsia (MAP, ROT, IMT) Tabel 1. Karakteristik penelitian terhadap kejadian preeklampsia di berdasarkan Usia Ibu Hamil (n=81) menentukan suatu keputusan untuk Umur Frekuensi Prosentase kesehatannya terutama ibu hamil responden (f) (%) yang sangat beresiko tinggi 20- 65 80,2% mengalami berbagai masalah dalam 35tahun kehamilan, dari hasil penelitian yang Diatas 16 19,8% dilakukan di wilayah kerja 35tahun puskesmas Nogosari didapatkan rata- Jumlah 81 100% rata ibu hamil berusia 28 tahun, hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian berada pada usia yang aman untuk bahwa respoden yang berusia antara hamil dikarenakan pada usia 20- 20-35tahun sebanyak 65 responden, 35tahun alat reproduksi wanita sudah dan ibu hamil yang berusia diatas 35 berkembang dan berfungsi dengan tahun sebanyak 16 responden. baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tabel 2. Karakteristik penelitian Khuzainah (2016) yang meneliti berdasarkan Usia Kehamilan (n=81) tentang karakteristik ibu hamil Usia Frekuensi Prosentase preeklampsia dengan Karakteristik kehamilan (f) (%) responden berdasarkan umur T2 24 29,6% menunjukkan bahwa rata-rata umur (14minggu- responden 32 tahun dengan usia 27minggu) minimal 20 tahun dan usia maksimal T3 57 70,4% 42 tahun. (28minggu- Usia reproduktif dari seorang 42minggu) wanita adalah 20– 35 tahun. Usia Jumlah 81 100% reproduktif ini merupakan periode yang paling aman untuk hamil dan Hasil penelitian berdasarkan melahirkan karena pada usia tersebut usia kehamilan bahwa usia risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan termuda adalah 20 kehamilan lebih rendah. Usia di minggu dan usia kehamilan tertua bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun adalah 38 minggu. Usia kehamilan disebut juga sebagai usia risiko yang paling banyak adalah pada usia tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan 34 minggu sebanyak 8 ibu selama kehamilan. Pada usia <20 hamil. Dengan ibu hamil yang tahun, ukuran uterus belum mencapai mengalami preeklampsia ukuran yang normal untuk berdasarkan usia kehamilan sangat kehamilan, sehingga kemungkinan didominasi oleh kelompok ibu yang terjadinya gangguan dalam mempunyai usia kehamilan ≥37 kehamilan seperti preeklampsia minggu yaitu sebanyak 40 orang dari menjadi lebih besar (Djamil et al., 44 ibu hamil. Hal ini sejalan dengan 2015). penelitian yang dilakukan oleh Sagita Usia sangat berpengaruh dalam (2020) yang meneliti tentang factor kehamilan, karena dapat yang berhubungan dengan kejadian mempengaruhi sikap dan tindakan preeklampsia pada ibu hamil, bahwa yang akan dilakukan dalam usia kehamilan yang dilihat dari kasus preeklampsia terbanyak yang mengalami preeklampsia tanpa terdapat pada usia kehamilan ≥ 37 adanya riwayat hipertensi sebanyak minggu berjumlah 44 orang(56,4%). 29 orang.Ibu hamil yang tidak Hasil analisis bivariat didapatkan preeklmpsia dengan adanya riwayat bahwa usia kehamilan berhubungan hipertensi sebanyak 2 orang, ibu dengan kejadian preeklamsi dengan hamil yang tidak mengalami P Value 0,047. hipertensi dengan tidak adanya Ibu hamil trimester I biasanya riwayat hipertensi sebanyak 35 masih sering mengalami mual dan orang.Penelitian ini tidak sejalan muntah sehingga dapat dengan Penelitian yang dilakukan mengakibatkan keadaan oleh Sagita (2020) yang menyatakan emosionalnya belun stabil, tetapi bahwa Hasil Penelitian berdasarkan ketika ibu hamil tersebut sudah riwayat hipertensi dapat dilihat masuk ke trimester II biasanya sudah bahwa kasus preeklampsiaterbanyak beradaptasi dengan kehamilannya terdapat pada ibu yang memiliki (tidak mual dan muntah lagi) riwayat hipertensi sebanyak 45 sehingga keadaan emosionalnya orang(56,4%). Hasil analisis bivariat mulai stabil. Tetapi ketika mulai didapatkan bahwa riwayat hipertensi memasuki Trimester III ibu hamil tidak berhubungan kejadian akan mulai mengalami gejolak preeklamsi dengan P Value 0,411. emosional kembali yang dipengaruhi Ibu hamil dengan memiliki oleh hari kelahiran yang semakin riwayat hipertensi berisiko lebih dekat. besar mengalami preeklampsia, serta dapat meningkatkan morbiditas serta Tabel 3. Karakteristik penelitian mortalitas ibu hamil. Penyebab ibu berdasarkan Riwayat Hipertensi hamil mengalami preeklampsia tidak (n=81) hanya karena adanya hipertensi saja, Riwayat Frekuensi Prosentase melainkan dari banyak berbagai hipertensi (f) (%) factor lain seperti paritas, riwayat Tidak ada 64 79,0% preeklampsia dalam keluarga, riwayat kegemukan, dsb. hiperensi Ada 17 21,0% Hasil screening preeklampsia riwayat pada ibu hamil yang ditampilkan hipertensi pada tabel 4. sebagai berikut: Jumlah 81 100% Hasil Frekuensi Prosentase Hasil penelitian berdasarkan (f) (%) Riwayat Hipertensi bahwa ibu hamil Preeklampsia 44 54,3% yang memiliki riwayat hipertensi Tidak 37 45,7% preeklampsia sebanyak 17 ibu hamil dan yang Jumlah 81 100% tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 64 ibu hamil.Dengan ibu Pengumpulan data karakteristik hamil yang mengalami preeklampsia responden berdasarkan Hasil dengan adanya riwayat hipertensi kuesioner kecemasan pada ibu hamil sebanyak 15 orang dan ibu hamil yang ditampilkan pada tabel 5. pada setiap ibu hamil dengan sebab sebagai berikut: yang belum jelas dengan tiga gejala Kecemasan Frekuensi Prosentase utama yaitu hipertensi, oedema, dan (f) (%) proteinuria. Kecemasan 17 21,0% Tabel 6. Tabulasi Silang Analisis berat Hubungan Hasil Skrinning Kecemasan 30 42,0% Preelampsia Dengan Kecemasan sedang Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Kecemasan 34 37,0% Puskesmas Nogosari ringan Jumlah 81 100%
Dari hasil penelitian yang
telah dilakukan, ibu hamil yang mengalami preeklampsia sebanyak 44 orang (54,3%) dan ibu hamil yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 37 orang (45,7%). Dengan ibu hamil yang mengalami preeklampsi dalam keadaan Berdasarkan hasil penelitian kecemasan ringan sebanyak 3 orang, Hubungan Hasil Skrinning kecemasan sedang sebanyak 25 Preeklampsia Dengan Kecemasan orang, kecemasan berat sebanyak 16 Pada Ibu Hamil menunjukkan bahwa orang. Hal ini sejalan dengan sebagian besar responden mengalami penelitian yang dilakukan oleh preeklampsia dengan jumlah 44 Rudiyanti (2018) yang meneliti responden, 16 responden mengalami tentang tingkat kecemasan pada ibu kecemasan berat, 3 responden hamil dengan kecemasan yang mengalami kecemasan ringan, 25 menyatakan bahwa tingkat responden mengalami kecemasan kecemasan ibu hamil dengan sedang. Sedangkan ibu hamil yang kejadian preeklampsia diperoleh tidak mengalami preeklampsia bahwa dari 15 responden ibu hamil sebanyak 37 responden, dengan 1 yang cemas terdapat 13 responden responden mengalami kecemasan yang mengalami Preeklampsia, dan berat, 31 responden dengan sebanyak 2 (13.3%)orang yang tidak kecemasan ringan, dan 5 responden mengalami preeklampsia. Kartasurya mengalami kecemasan sedang. Disini (2019) yang menyatakan bahwa ada salah satu responden yang preeklampsia adalah kondisi yang mengalami kecemasan berat tetapi terjadi pada kehamilan yang ditandai tidak mengalami preeklamsi, setelah dengan adanaya hipertensi yang ditelusuri ternyata responden tersebut disertai adanya proteinuria dan merasa cemas dalam kehamilannya, oedema akibat kehamilan setelah 20 dikarenakan ini merupakan minggu atau segera setelah kehamilan yang pertama dan sudah persalinan. memasuki trimester III yang artinya Oleh karena itu menurut sudah semakin dekat dengan usia peneliti preeklampsia dapat terjadi persalinan. kecemasan. Dengan kecemasan Tabel 7. tersebut dapat meningkatkan tekanan Uji Chi-Square darah ibu karena tubuh akan Skrinning Asymp Sig. (2- merespon kecemasan yang ditandai preeklampsia Sided) dengan peningkatan adrenalinibu dengan sehingga memicu timbulnya kecemasan preeklamsia (Noviyana, 2020). Pearson Chi- 0,000 Kecemasan terjadi pada saat Square menjelang persalinan dikarenakan takut menghadapi Setelah itu dilakukan Uji Chi- persalinan.Kecemasan dapat Square untuk mengetahui Hubungan menyebabkan tekanan darah tinggi skrinning preeklampsia dengan tetapi tidak sebagai penyebab kecemasan pada ibu hamil yang langsung (Gustri, dkk, 2016). berada wilayah kerja Puskesmas Menurut Trisiani (2016) penyebab Nogosari, dan diperoleh nilai ρ value kecemasan dan ketakutan adalah 0,000 yang artinya Ho ditolak dan kecemasa terhadap diri sendiri, Ha diterima, maka ada Hubungan kecemasan terhadap keadaan antara Skrinning Preeklampsi dengan bayinya, kecemasan tidak langsu ng kejadian Kecemasan pada ibu hamil berhubungan dengan kehamilan dan di wilayah Kerja Puskesmas persalinan (contohnya takut Nogosari. beban).Cemas pada ibu hamil dapat Preeklampsia merupakan dikendalikan dengan peran serta salah satu jenis Hipertensi dalam keluarga memberikan dukungan. kehamilan yang terjadi setelah usia Kecemasan yang dialami oleh kehamilan 20 minggu disertaidengan setiap ibu hamil itu berbeda-beda, gangguan organ. Adapun organ yang ibu hamil yang memiliki riwayat dapat terjadi meliputi protein urine, komplikasi memicu timbulnya trombositopeni, gangguan ginjal, ketakutan ataupun rasa khawatir pada gangguan liver, gangguan diri ibu hamil seperti halnya neurologis, edema paru, dan ketakutan akan kondisi bahaya yang gangguan sirkulasi uteroplasenta dapat terjadi pada dirinya maupun (Noroyono dkk, 2016).Menurut bayinya. sehingga memicu Kartasurya (2019) preeklampsi kecemasan. Dengan kecemasan adalah kondisi yang terjadi pada tersebut dapat meningkatkan tekanan kehamilan yang ditandai ddengan darah ibu karena tubuh akan adanya hipertensi yang disertai merespon kecemasan yang ditandai adanya proteinuria dan oedema dengan peningkatan adrenalin ibu akibat kehamilan setelah 20 minggu sehingga memicu timbulnya atau segera setelah persalinan. preeklamsia. Ibu hamil yang memiliki Dalam penelitian yang riwayat komplikasi pada dilakukan menunjukkan jika ada kehamilannya memicu timbulnya hubungan antara skrinning preeklasi ketakutan akan kondisi bahaya yang dengan kecemasan pada ibu hamil dapat terjadi pada dirinya maupun dengan hasil diperoleh nilai ρ value bayinya, sehingga memicu 0,000 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, maka ada Hubungan adanya riwayat hipertensi sebanyak antara Skrinning Preeklampsi dengan 29 orang. kejadian Kecemasan pada ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian di wilayah Kerja Puskesmas menunjukkan hubungan skrinning Nogosari. Dengan melakukkan preeklampsia dengan kecemasan penelitian dengan 81 Responden pada ibu hamil yang berada wilayah didapatkan hasil bahwa responden kerja Puskesmas Nogosari, diperoleh yang mengalami preeklampsia nilai ρ value 0,000 yang artinya Ho sebanyak 44 responden dengan ibu ditolak dan Ha diterima, maka ada yang mengalami kecemasan ringan Hubungan antara Hasil Skrinning sebanyak 3 orang, kecemasan sedang Preeklampsi dengan kejadian sebanyak 25 orang, kecemasan berat Kecemasan pada ibu hamil di sebanyak 16 orang. Sedangkan ibu wilayah Kerja Puskesmas Nogosari. yang tidak mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 37 orang dengan SARAN responden yang mengalami 1. Bagi Peneliti Selanjutnya kecemasan ringan sebanyak 31 Pada peneliti yang responden, kecemasan sedang akan dilakukan selanjutnya sebanyak 5 responden, dan diharpkan dapat meneliti kecemasan berat sebanyak 1 factor lain yang dapat responden. mempengarui kecemasan pada ibu hamil, tidak hanya KESIMPULAN skrinning preeklampsia saja. Karakteristik responden pada 2. Bagi Responden Dan penelitian ini berdasarkan usia ibu Masyarakat hamil, responden yang berusia 20- Bagi masyarakat yang 35tahun sebanyak 65 responden dan memiliki anggota keluarga responden yang berusia diatas 35 yang memiliki preeklampsia tahun sebanyak 16 respoden, ataupun yang memiliki karakteristik berdasarkan usia riwayat preeklampsia kehamilan bahwa usia kehamilan diharapkan mampu termuda adalah 20 minggu dan usia memahami pentingnya kehamilan tertua adalah 38 minggu. skrinning untuk mengetahui Usia kehamilan yang paling banyak kondisi ibu hamil terkini adalah pada usia kehamilan 34 sehingga mampu minggu sebanyak 8 ibu hamil. menaggulangi ataupun karakteristik responden berdasarkan mencegah komplikasi yang riwayat hipertensi, ibu hamil yang berlebih. Dan bagi responden memiliki riwayat hipertensi sebanyak dapat melaksanakan 17 ibu hamil dan yang tidak memiliki penatalaksanaan preeklampsi riwayat hipertensi sebanyak 64 ibu secara konsisten sehingga hamil. Dengan ibu hamil yang mampu meningkatkan mengalami preeklampsia dengan kualitas hidup dan dapat adanya riwayat hipertensi sebanyak mencegah terjadinya 15 orang dan ibu hamil yang preeklampsi mengalami preeklampsia tanpa 3. Bagi Profesi Keperawatan Bagi tenaga kesehatan Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2019). mampu membantu klien Deteksi Dini Preeklampsia dengan preeklampsi dalam Dengan Antenatal menurunkan tingkat Care.Takalar: Yayasan Ahmar kecemasan pada diri ibu Cendekia Indonesia. hamil preeklampsi dan diharapkan perawat mampu Gustri, Y., Sitorus, R. J., & Utama, memberikan pendidikan F. (2016). Determinan Kejadian kesehatan bukan hanya Preeklampsia Pada Ibu Hamil kepada ibu hamil preeklampsi Di RSUP Dr. Mohammad namun juga kepada keluarga Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu klien Kesehatan Masyarakat, 7(3). 4. Bagi Institusi Kesehatan Bagi institusi Kartasurya, M. I. (2019). Faktor kesehatan diharpkan dapat Risiko Internal dan Eksternal memfasilitasi keluarga dank Preeklampsia di Wilayah lien ibu hamil dalam Kabupaten. Jurnal Manajemen pendidikan kesehatan dan Kesehatan Indonesia, 7. skrinning ibu hamil terutama untuk skrinning Kaytri, S. (2016). Role Of Uterine preeklampsia. Artery Doppler And Roll Over Test In Prediction Of Pregnancy Induced Hypertension. DAFTAR PUSTAKA International Journal of Bangkele, Elly Yane, Gabriella Reproduction, Contraception, Lintin, and Syahvira Andina Obstetrics and Gynecology, Anjar. 2016. Analisis Faktor- 5(10), 3556-3559 Faktor Yang Berhubungan Dengan Preeklamsia Pada Ibu Khuzaiyah, S., Anies, A., & Hamil Di Rumah Sakit Undata Wahyuni, S. (2016). Palu Tahun (2014). Jurnal Karakteristik Ibu Hamil Ilmiah Kedokteran 3(1): 52–62. Preeklampsia. Jurnal ilmiah kesehatan, 9(2), 97065. BKKBN. (2021). Diakses pada 07 Januari 2022 Maternity, Dainty, Ratna Dewi Putri, and Devy Lestari Nurul Aulia. <https://www.bkkbn.go.id/detailpost/ (2017). Asuhan Kebidanan angka-kematian-ibu-di- Komunitas : Disesuaikan indonesia-masih-tinggi-ini- Dengan Rencana Pembelajaran penyebabnya> Kebidanan.Yogyakarta:Andi.htt p://r2kn.litbang.kemkes.go.id:80 Djamil, R. M. et al. (2015) ‘Artikel 80/xmlui/handle/123456789/72 Penelitian Hubungan Status 851. Gravida dan Usia Ibu terhadap Noviyana A, Purwati. (2020). Kejadian’, 4(1), pp. 212–217. Hubungan Kecemasan dan Kejadian Pre Eklamsia di RSUD dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.Volume 7 Nomor 1 Februari 2020
Rudiyanti, Novita, and Erika
Raidartiwi. (2018). Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia Di Sebuah RS Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik 13(2): 173.
Sagita, W. (2020). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di RSUD C Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima, 4(1), 75-82.
Suprihatin, Endah, Dwi Adji
Norontoko, and Miadi. (2015). Prediction of Preeclampsia by a Combination of Body Mass Index ( BMI ), Mean Arterial Pressure ( MAP ), and Roll Over Test ( ROT ).Polytechnic of Health Ministry of Health Surabaya Indonesia (November)
Trisiani, D. (2016). Hubungan
Kecemasan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Preeclampsia. Jurnal Ilmu Bedah Bidan, 1(3), 14-18.