Instrumen APM SMK
Instrumen APM SMK
APM SMK
Disusun oleh:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
2020
1
KOMPONEN INPUT
1. Aspek Siswa
2. Aspek Siswa
2
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah melaksanakan penjurusan siswa berdasarkan prestasi akademis meliputi mata
Input pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, dan IPA.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Siswa
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Prestasi Akademis
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah tidak
Melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
penjurusan siswa penjurusan penjurusan penjurusan penjurusan penjurusan
berdasarkan prestasi berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan
akademis prestasi akademis prestasi prestasi prestasi akademis prestasi
meliputi 4 mata akademis akademis meliputi 1 mata akademis
pelajaran meliputi 3 mata meliputi 2 mata pelajaran
pelajaran pelajaran
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Prestasi akademis adalah pengetahuan yang dicapai atau keterampilan yang dikembangkan dalam mata
pelajaran tertentu di sekolah.
2. Prestasi akademis dijadikan dasar penjurusan karena pengetahuan/ketrampilan yang dimiliki siswa adalah salah
satu modal performa kualitas siswa.
3. Aspek SDM
3
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki peta kompetensi SDM dan program pengembangannya
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Peta kompetensi SDM
5 4 3 2 1
dan program
pengembangannya
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah hanya Sekolah tidak
Sekolah memiliki peta program, SOP, program, SOP, program/SOP, memiliki memiliki peta
kompetensi SDM dan melaksanakan, melaksanakan, dan program/ SOP kompetensi
program melakukan dan melakukan melaksanakan peta kompetensi SDM dan
pengembangannya evaluasi, dan evaluasi, peta peta kompetensi SDM dan program
tindak lanjut peta kompetensi SDM SDM dan program pengembangan
kompetensi SDM dan program program pengembangann nya
dan program pengembanganny pengembangann ya
pengembangann a ya
ya
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Peta kompetensi adalah data akurat mengenai kemampuan dan potensi kualitatif yang ada pada setiap SDM.
2. SDM adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi
maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya.
3. Pengembangan SDM adalah upaya berkesinambungan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti
yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, latihan, dan pembinaan. (Silalahi:2000)
4. Aspek SDM
4
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Guru memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis.
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Kompetensi Kejuruan
berstandar 5 4 3 2 1
industri/sertifikasi
teknis
INDIKATOR KINERJA: 76% -100% guru 51% - 75% guru 26% – 50% guru 0% - 25% guru Guru tidak
Kompetensi kejuruan memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
berstandar kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi
industri/sertifikasi kejuruan kejuruan kejuruan kejuruan kejuruan
teknis yang dimiliki berstandar berstandar berstandar berstandar berstandar
guru industri/sertifikas industri/sertifikasi industri/sertifika industri/sertifika industri/ser
i teknis. teknis. si teknis. si teknis. tifikasi
teknis.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Kompetensi kejuruan adalah kemampuan menguasai mata pelajaran kejuruan.
2. Sertifikasi teknis adalah penetapan yang diberikan oleh suatu organisasi profesional terhadap seseorang
untuk menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas
spesifik/teknis.
5. Aspek SDM
5
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Guru per kompetensi kejuruan melaksanakan magang di IDUKA.
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Guru Magang
INDIKATOR KINERJA: 76% -100% 51% - 75% 26% – 50% 0% - 25% Guru tidak
guru melaksanakan magang di IDUKA Guru melaksanak Guru Guru melaksanakan
melaksanaka an magang melaksanak melaksana magang di
n magang di di IDUKA. an magang kan IDUKA sama
IDUKA. di IDUKA. magang sekali.
diIDUKA.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Magang adalah kegiatan untuk melatih, mempraktikkan ilmu teknis yang di miliki seseorang pada tempat yang
sesuai dan ditentukan.
2. IDUKA adalah singkatan dari industri, dunia usaha dan dunia kerja.
6. Aspek SDM
6
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Guru kejuruan memiliki etos/budaya kerja IDUKA berdasarkan tampilan fisik, sikap harian,
Input dan sikap saat melaksanakan pembelajaran.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Etos/budaya kerja 5 4 3 2 1
IDUKA
INDIKATOR KINERJA: Guru memiliki Guru memiliki Guru memiliki Guru memiliki Guru tidak memiliki
Etos/budaya kerja 76% -100% 51% - 75% 26% – 50% 0% - 25% etos/budaya kerja
IDUKA yang dimiliki etos/budaya etos/budaya etos/budaya etos/budaya IDUKA
guru kerja IDUKA kerja IDUKA kerja IDUKA kerja IDUKA
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi
nilai budaya terhadap kerja.
2. Guru kejuruan diharapkan memiliki etos budaya kerja IDUKA yang bisa terlihat dari tampilan fisik dan sikap
agar bisa menjadi contoh nyata bagi siswa.
3. Budaya kerja IDUKA harus dimasukkan dalam Instrumen supervisi pembelajaran guru kejuruan.
7. Aspek SDM
7
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Kepala Sekolah menguasai variabel 1). Tindakan inovatif 2). Bekerja keras 3). Motivasi
Input yang kuat 4). Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik 5). Memiliki naluri
kewirausahaan dalam kompetensi kewirausahaan
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Kompetensi
5 4 3 2 1
Kewirausahaan Kepala
Sekolah
INDIKATOR KINERJA: Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala Kepala sekolah
Kompetensi menguasai 5 menguasai 4 menguasai 3 sekolah menguasai 1
Kewirausahaan yang variabel variabel variabel menguasai 2 variabel
dimiliki kepala sekolah variabel
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki dan upaya yang
dilakukan terus menerus oleh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya lebih bermutu dan mandiri melalui
usaha mencari peluang, menciptakan sesuatu yang baru atau inovatif, bekerja keras, memiliki motivasi yang kuat
untuk mencapai sukses, menggali dan memanfaatkan sumberdaya secara realistik, meminimalkan resiko,
mewujudkan kesejahteraan bagi warganya dan masyarakat luas.
8. Aspek SDM
8
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Kepala Sekolah memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Kompetensi supervisi 5 4 3 2 1
Kepala Sekolah
INDIKATOR KINERJA: Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala Kepala sekolah
Pemahaman dan merencanakan, mengevaluasi dan melaksanakan sekolah tidak
implementasi melaksanakan, menindaklanjuti program merencanaka merencanakan,
kompetensi supervisi mengevaluasi dan hasil supervisi. supervisi. n program melaksanakan,
oleh kepala sekolah menindaklanjuti supervisi. mengevaluasi
hasil supervisi. dan
menindaklanju
ti hasil
supervisi
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Kompetensi supervisi adalah kemampuan kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan menindaklanjuti
hasil supervisi dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah.
9. Aspek SDM
9
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Kepala laboratorium/bengkel bersertifikat teknis dan memiliki kualifikasi pendidikan minimal
Input D3.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
SDM
ATRIBUT:
Kepala
Laboratorium/bengkel
5 4 3 2 1
bersertifikat teknis
dan memiliki
kualifikasi pendidikan
INDIKATOR KINERJA: memiliki kepala memiliki kepala memiliki kepala memiliki kepala Tidak memiliki
Kepala laboratorium/be laboratorium/be laboratorium/b laboratorium/be kepala
laboratorium/bengkel ngkel dengan ngkel dengan engkel dengan ngkel dengan laboratorium/ben
bersertifikat teknis kualifikasi setara kualifikasi setara kualifikasi kualifikasi setara gkel
dan memiliki D3 dan D2 setara D1 SMA/SMK
kualifikasi pendidikan bersertifikat
minimal D3 teknis
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Kepala laboratorium/bengkel adalah orang yang ditugaskan untuk mengelola laboratorium/bengkel.
2. Kualifikasi kepala laboratorium/bengkel adalah standar pendidikan minimal yang harus dimiliki kepala
laboratorium/bengkel.
3. Sertifikasi teknis adalah standar kompetensi yang harus dimiliki kepala laboratorium/bengkel.
10
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki kurikulum berstandar industri
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Kurikulum
ATRIBUT:
Kurikulum berstandar 5 4 3 2 1
industri
INDIKATOR KINERJA: Kurikulum berisi Kurikulum berisi Kurikulum Kurikulum Kurikulum tidak
Sekolah memiliki 76% -100% 51% - 75% berisi 26% - berisi 0% - 25% berisi kompetensi
kurikulum berstandar kompetensi kompetensi 50% kompetensi kejuruan berstandar
industri. kejuruan kejuruan kompetensi kejuruan industri.
berstandar berstandar kejuruan berstandar
industri industri berstandar industri
industri
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Kurikulum berstandar industri adalah kurikulum yang terintegrasi dan disusun bersama dengan IDUKA.
2. Penyelarasan kurikulum berstandar industri harus menghadirkan IDUKA agar mutu kompetensi kejuruan yang
diharapkan oleh IDUKA sebagai pengguna (user) betul-betul bisa diimplementasikan secara optimal.
11
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki kurikulum yang mengacu pada Skema KKNI/SKKNI
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Kurikulum
ATRIBUT:
Kurikulum Skema 5 4 3 2 1
KKNI/SKKNI
INDIKATOR KINERJA: 76% - 100% isi 51% - 75% isi 26% - 50% isi 0% - 25% isi Sekolah tidak
Sekolah memiliki kurikulum kurikulum kurikulum kurikulum memiliki
kurikulum yang mengacu pada mengacu pada mengacu pada mengacu pada kurikulum yang
mengacu pada Skema Skema KKNI/SKKNI Skema Skema Skema mengacu pada
KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI Skema
KKNI/SKKNI
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi SDM yang
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan.
2. SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) adalah acuan standar kemampuan kerja yang meliputi
aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Kurikulum yang mengacu pada Skema KKNI/SKKNI sangat mutlak dimiliki oleh SMK karena lulusannya akan
digunakan oleh IDUKA yang sangat mengimplementasikan kualitas dan prosedur kerja IDUKA.
12
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki rasio alat praktik dan ruang praktik yang sesuai dengan ketentuan
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Sarana Prasarana
ATRIBUT:
Rasio alat praktik dan 5 4 3 2 1
ruang praktik
INDIKATOR KINERJA: 75%- 100% 51% - 75% jumlah 26% - 50% 0% - 25% jumlah Jumlah alat
Sekolah memiliki rasio jumlah alat alat praktik dan jumlah alat alat praktik dan praktik dan
alat praktik dan ruang praktik dan ruang ruang praktik yang praktik dan ruang praktik ruang praktik
praktik yang sesuai praktik yang dimiliki sesuai ruang praktik yang dimiliki yang dimiliki
dengan ketentuan. dimiliki sesuai dengan rasio yang dimiliki sesuai dengan tidak sesuai
dengan rasio kebutuhan alat sesuai dengan rasio kebutuhan dengan rasio
kebutuhan alat praktik dan ruang rasio alat praktik dan kebutuhan alat
praktik dan ruang praktik standar kebutuhan alat ruang praktik praktik dan
praktik standar industri. praktik dan standar industri. ruang praktik
industri. ruang praktik standar industri.
standar
industri.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Alat praktik adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran praktik kejuruan di sekolah.
2. Ruang praktik adalah ruangan yang dibangun untuk sarana praktik siswa di sekolah.
3. Rasio adalah perbandingan porsi jumlah ketersediaan dan kebutuhan.
4. Rasio alat praktik pembelajaran kejuruan sangat penting diimplementasikan agar pembelajaran bisa tercapai
secara efektif dan efisien.
5. Rasio ruangan praktik adalah perbandingan jumlah ketersediaan ruang praktik yang sesuai aturan dengan kondisi
real di sekolah
13
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki spesifikasi alat dan ruang praktik berstandar industri yang sesuai
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Sarana Prasarana
ATRIBUT:
Alat dan ruang praktik 5 4 3 2 1
berstandar industri
INDIKATOR KINERJA: 75%- 100% 51% - 75% 26% - 50% 0% - 25% Spesifikasi alat dan
Sekolah memiliki spesifikasi alat dan spesifikasi alat spesifikasi spesifikasi alat ruang praktik yang
spesifikasi alat dan ruang praktik yang dan ruang alat dan dan ruang dimiliki tidak sesuai
ruang praktik dimiliki sesuai praktik yang ruang praktik praktik yang dengan standar
berstandar industri dengan standar dimiliki sesuai yang dimiliki dimiliki sesuai industri.
yang sesuai. industri. dengan standar sesuai dengan dengan standar
industri. standar industri.
industri.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Berstandar industri adalah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan industri.
2. Spesifikasi alat praktik yang dipersyaratkan industri menjadi sebuah keharusan karena sangat mempengaruhi
kualitas pembelajaran kejuruan yang dihasilkan.
14
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah mendapatkan dukungan finansial dari masyarakat
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Finansial
ATRIBUT:
Dukungan finansial 5 4 3 2 1
masyarakat/industri
INDIKATOR KINERJA: 76% - 100% 51% - 75% 26% - 50% 0% - 25% Sekolah tidak
Sekolah memiliki sekolah sekolah sekolah sekolah mendapatkan
dukungan finansial dari mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan dukungan finansial
masyarakat. dukungan finansial dukungan dukungan dukungan dari masyarakat.
dari masyarakat. finansial dari finansial dari finansial dari
masyarakat. masyarakat. masyarakat.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Finansial adalah sesuatu yang berhubungan dengan keuangan atau pembiayaan.
2. Dukungan finansial adalah salah satu faktor penting pengelolaan sekolah.
15
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki dukungan finansial dari IDUKA.
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Finansial
ATRIBUT:
Dukungan finansial 5 4 3 2 1
industri
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah memiliki dukungan dukungan finansial dukungan dukungan finansial memiliki
dukungan finansial dari finansial dari 4 dari 3 IDUKA. finansial dari 2 dari 1 IDUKA. dukungan finansial
IDUKA. IDUKA. IDUKA. dari IDUKA
manapun.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Finansial adalah sesuatu yang berhubungan dengan keuangan atau pembiayaan.
2. Dukungan finansial dari IDUKA adalah dukungan yang dikeluarkan oleh divisi CSR (Corporate Social Responsibility).
3. Dukungan CSR bisa berupa dana tunai ataupun alat praktik.
16
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki dukungan finansial dari pemerintah (pusat/daerah).
Input
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Finansial
ATRIBUT:
dukungan finansial
5 4 3 2 1
dari pemerintah
(pusat/daerah)
NDIKATOR KINERJA: 76% - 100% 51% - 75% sekolah 26% - 50% 0% - 25% sekolah Sekolah tidak
Sekolah memiliki sekolah mendapatkan sekolah mendapatkan mendapatkan
dukungan finansial mendapatkan dukungan finansial mendapatkan dukungan dukungan finansial
dari pemerintah dukungan dari pemerintah dukungan finansial dari dari pemerintah
(pusat/daerah) finansial dari (pusat/daerah). finansial dari pemerintah (pusat/daerah)
pemerintah pemerintah (pusat/daerah). sama sekali.
(pusat/daerah). (pusat/daerah).
17
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki dukungan peran dari Komite Sekolah terkait peluang kerjasama dengan IDUKA,
Input finansial, dan ide pengelolaan sekolah.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Peran komite sekolah
INDIKATOR KINERJA: Komite sekolah Komite sekolah Komite Komite sekolah Komite sekolah
Sekolah memiliki memberi dukungan memberi sekolah memberi tidak memberi
dukungan peran dari peluang kerjasama dukungan peluang memberi dukungan ide dukungan
Komite Sekolah. dengan IDUKA, finansial, kerjasama dengan dukungan pengelolaan apapun terhadap
dan ide pengelolaan IDUKA. finansial. sekolah. sekolah
sekolah.
18
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki dukungan dari Dinas Pendidikan Daerah dalam aspek bantuan 1). Finansial 2).
Input Sarana prasarana 3). Kemudahan ijin 4). Validasi dan 5). Verifikasi kegiatan.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
Dukungan Dinas 5 4 3 2 1
Pendidikan Daerah
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah Sekolah tidak memiliki
Sekolah memiliki dukungan dari dukungan dari dukungan dari memiliki dukungan dari Dinas
dukungan dari Dinas Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan dukungan Pendidikan Daerah
Pendidikan Daerah. Daerah dalam Daerah dalam 4 Daerah dalam 3 dari Dinas dalam seluruh aspek
seluruh aspek aspek kegiatan. aspek kegiatan. Pendidikan kegiatan.
kegiatan. Daerah dalam
2 aspek
kegiatan.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Aspek adalah pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dsb sebagai pertimbangan yang dilihat
dari sudut pandang tertentu.
2. Dukungan Dinas Pendidikan Daerah sebagai tim penjamin mutu pendidikan daerah merupakan salah satu faktor
keberhasilan peningkatan mutu pendidikan.
3. Dukungan harus diberikan secara adil merata, akuntabel, berbasis data ajuan yang transparan, optimal dan dilakukan
secara efektif dan efisien.
4. Dukungan harus diperbaharui secara berkala setiap tahun.
19
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki dukungan dari dinas terkait meliputi 1). bantuan penyerapan lulusan 2). fasilitasi
Input kemitraan dengan IDUKA 3). peningkatan kompetensi siswa 4). kemudahan ijin.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Dukungan dinas terkait
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki 3 Sekolah memiliki 2 Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah memiliki seluruh aspek aspek dukungan aspek dukungan 1 aspek memiliki
dukungan dari dinas dukungan dari dari dinas terkait. dari dinas terkait. dukungan dari dukungan dari
terkait. dinas terkait. dinas terkait. dinas terkait.
20
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki bentuk kerjasama dan dukungan IDUKA yang meliputi 1). sinkronisasi
Input kurikulum dan pelaksanaannya 2). perekrutan lulusan 3). magang guru dan 4).
sertifikasi kompetensi.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
IDUKA
ATRIBUT:
Bentuk kerjasama dan dukungan 5 4 3 2 1
IDUKA
21
KOMPONEN PROSES
1. Aspek Penyesuaian KK/ Kurikulum
ASPEK:
Penyesuaian KK/ CAPAIAN KINERJA
Kurikulum
ATRIBUT:
Sinkoronisasi dan
5 4 3 2 1
validasi kurikulum
dengan IDUKA
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah
Sekolah mengembangkan KTSP mengembangkan mengembangkan mengembangk mengembang
mengembangkan, dengan melibatkan KTSP dengan KTSP dengan an KTSP secara kan KTSP
menyelaraskan, para pemangku melibatkan para melibatkan para prosedural namun belum
mengimplementasikan kepentingan meliputi pemangku pemangku dengan prosedural.
dan mengevaluasi Tim Pengembang kepentingan kepentingan melibatkan
pelaksanaan kurikulum Kurikulum, meliputi Tim meliputi Tim para pemangku
secara sistematik, menyelaraskan dengan Pengembang Pengembang kepentingan
prosedural dan efektif IDUKA, serta Kurikulum, Kurikulum, secara terbatas
mengimplementasikan melakukan melakukan seperti Tim
dan mengevaluasi penyelarasan penyelarasan Pengembang
secara sistematik, dengan IDUKA, dengan IDUKA, dan Kurikulum
prosedural, dan mengimplementasik tetapi belum
berkesinambungan. mengimplementas annya tetapi belum dilakukan
Ada bukti dokumen ikan serta dilakukan evaluasi evaluasi secara
KTSP mudah diakses mengevaluasi secara periodik. periodik.
oleh yang secara sistematik
berkepentingan dan prosedural.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Pengelolaan kurikulum adalah upaya sekolah dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolahnya secara sistematik dan berkelanjutan, dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, pengawas, dinas pendidikan, dunia usaha,
organisasi masyarakat atau pihak lain yang terkait).
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan".
3. Prosedur pengembangan kurikulum dilakukan melalui tahapan (1) analisis konteks, (2) menyusun draf atau
melakukan review dokumen dalam bentuk workshop, (3) penyelarasan dengan IDUKA yang relevan, (4) penetapan
oleh kepala sekolah, (5) pengesahan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
22
Petunjuk Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen terkait sinkoronisasi dan validasi kurikulum dengan IDUKA:
1. Dokumen kurikulum secara utuh
2. Dokumen hasil penyelarasan dengan IDUKA
3. Bukti keterlibatan IDUKA dalam pengembangan kurikulum.
4. Silabus
5. Program tahunan
6. Program semester
7. Kalender akademik
8. RPP
9. Dokumen pengembangan kurikulum seperti notulen rapat, SK Tim, absensi kegiatan, dsb.
ASPEK:
Pelaksanaan CAPAIAN KINERJA
Pembelajaran
ATRIBUT: 5 4 3 2 1
23
Kualitas Pembelajaran
di kelas
INDIKATOR KINERJA: Dalam proses Dalam proses Dalam proses Dalam Dalam proses
Melaksanakan pembelajaran siswa pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran guru
pembelajaran sesuai melakukan analisis, siswa ditantang siswa diberi guru menjelaskan memberikan tugas
dengan RPP dan evaluasi dan atau dengan berbagai kesempatan dan siswa kepada siswa untuk
melibatkan aktivitas mencipta sebagai pertanyaan untuk berdiskusi dan memperhatikan merangkum materi
siswa untuk tahapan proses mengembangkan atau namun ketika di pembelajaran dan
mengembangkan berpikir tingkat kemampuan menggunakan akhir pelajaran mengisi tugas yang
kemampuan berpikir tinggi berpikir tingkat media untuk masih banyak diberikan
tingkat tinggi. tinggi lebih siswa yang belum
memahami paham
materi ajar.
24
3. Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
ATRIBUT:
Kualitas Pembelajaran 5 4 3 2 1
di kelas
INDIKATOR KINERJA: Proses Proses Proses Proses Proses
Proses pembelajaran pembelajaran telah pembelajaran telah pembelajaran pembelajaran pembelajaran
memanfaatkan sarana memanfaatkan memanfaatkan telah telah belum
dan prasarana sebagai sarana dan sarana dan memanfaatkan memanfaatkan memanfaatkan
media dan sumber prasarana sebagai prasarana sebagai sarana dan sarana dan sarana dan
belajar media dan sumber media dan sumber prasarana prasarana prasarana sebagai
belajar dalam proses belajar dalam sebagai media sebagai media media dan sumber
pembelajaran sesuai proses dan sumber dan sumber belajar dalam
dengan kebutuhan pembelajaran belajar dalam belajar dalam proses
IDUKA untuk seluruh sesuai dengan proses proses pembelajaran
kompetensi keahlian kebutuhan IDUKA pembelajaran pembelajaran sesuai dengan
yang ada di sekolah untuk 51– 75% sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan IDUKA
kompetensi kebutuhan kebutuhan
keahlian yang ada di IDUKA untuk 26 IDUKA untuk 0 –
sekolah – 50% 25% kompetensi
kompetensi keahlian yang
keahlian yang ada di sekolah
ada di sekolah
25
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
2. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman,
kebun, kolam, atau taman sekolah, dan sebagainya.
▪ Dapat mendukung kegiatan pembelajaran sesuai karakteristik setiap mata pelajaran yang ada.
▪ Memenuhi aturan keamanan
▪ Harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak
▪ Harus didasarkan pada kebutuhan anak dan
▪ secara estetis harus menyenangkan.
26
5. Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
ATRIBUT:
Kualitas Pembelajaran 5 4 3 2 1
di kelas
INDIKATOR KINERJA: Guru melakukan Guru melakukan Guru melakukan Guru hanya Guru tidak
Melaksanakan penilaian penilaian proses penilaian proses penilaian proses melakukan melaksanakan
proses dan hasil belajar dan hasil belajar dan hasil belajar dan hasil belajar, penilaian hasil penilaian proses dan
serta menggunakan dan melakukan dan melakukan tetapi tidak belajar. hasil belajar
hasilnya sebagai dasar tindak lanjut, serta tindak lanjut melakukan tindak
perbaikan program hasilnya digunakan lanjut
berikutnya. untuk perbaikan
proses
pembelajaran
berikutnya dan
berdampak pada
peningkatan
prestasi belajar
siswa
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
a. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran.
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, dan daya serap peserta didik
27
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah Melaksanakan pembelajaran di luar kelas seperti kunjungan IDUKA, yang meliputi: 1)
Proses perencanaan kujungan IDUKA 2). Pemetaan IDUKA yang relevan dengan kompetensi keahlian 3).
Pelaksanaan kunjungan IDUKA 4) Laporan kunjungan IDUKA dan 5). Evaluasi kujungan IDUKA
ASPEK:
Pelaksanaan CAPAIAN KINERJA
Pembelajaran
ATRIBUT:
Kualitas Pembelajaran 5 4 3 2 1
di luar kelas/IDUKA
28
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan nyata,
Proses autentik, dan penanaman budaya kerja melalui pembelajaran industri (teaching factory)
untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat
kerja/usaha
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Penyelenggaraan TEFA/UP
ATRIBUT:
Pelaksanaan pembelajaran 5 4 3 2 1
berbasis industri
INDIKATOR KINERJA: Seluruh 51– 75% 26 – 50% 0 – 25% Sekolah Belum
Melaksanakan pembelajaran kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi melaksanakan
dengan mendasarkan pada keahlian keahlian keahlian keahlian pembelajaran dengan
pekerjaan nyata, autentik, dan menyelenggar menyelenggar menyelenggar menyelenggar mendasarkan pada
penanaman budaya kerja akan akan akan akan pekerjaan nyata,
melalui pembelajaran industri pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran autentik, dan
(teaching factory) untuk dengan dengan dengan dengan penanaman budaya
mendapatkan pembiasaan mendasarkan mendasarkan mendasarkan mendasarkan kerja melalui
berpikir dan bekerja dengan pada pada pada pada pembelajaran industri
kualitas seperti di tempat pekerjaan pekerjaan pekerjaan pekerjaan (teaching factory)
kerja/usaha nyata, nyata, nyata, nyata, untuk mendapatkan
autentik, dan autentik, dan autentik, dan autentik, dan pembiasaan berpikir
penanaman penanaman penanaman penanaman dan bekerja dengan
budaya kerja budaya kerja budaya kerja budaya kerja kualitas seperti di
melalui melalui melalui melalui tempat kerja/usaha
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
industri industri industri industri
(teaching (teaching (teaching (teaching
factory) untuk factory) untuk factory) untuk factory) untuk
mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan
berpikir dan berpikir dan berpikir dan berpikir dan
bekerja bekerja bekerja bekerja
dengan dengan dengan dengan
kualitas kualitas kualitas kualitas
seperti di seperti di seperti di seperti di
tempat tempat tempat tempat
kerja/usaha kerja/usaha kerja/usaha kerja/usaha
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu kepada
standar dan prosedur yang berlaku di industri. Program ini dilaksanakan dalam suasana seperti layaknya industri
29
Lakukan telaah dokumen terkait penyelenggaraan TEFA di sekolah, meliputi:
1. Program kerja TEFA baik berupa bantuan dari pusat maupun mandiri
2. Sinkronisasi kurikulum TEFA
3. MOU dengan IDUKA
4. Pembelajaran sistem blok
5. Produk yang dihasilkan
30
dan keuntungan, 5) cakupan layanan, dan 6) unit produksi bagian dari pembelajaran.
ASPEK:
Penyelenggaraan CAPAIAN KINERJA
TEFA/UP
ATRIBUT:
Pelaksanaan
5 4 3 2 1
pembelajaran
berbasis industri.
INDIKATOR Seluruh 51 – 75% 25 – 50% 0 – 25% Sekolah Belum
KINERJA: kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi menyelenggarakan
Menyelenggarakan keahlian keahlian keahlian keahlian unit produksi
Unit Produksi. menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan
unit produksi unit produksi unit produksi unit produksi
dengan memenuhi dengan memenuhi dengan memenuhi dengan memenuhi
6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Unit produksi merupakan suatu sarana pembelajaran dan berwirausaha bagi siswa dan guru serta memberi dukungan
biaya operasional sekolah. Sarana pembelajaran yang dimaksud adalah tempat belajar bagi guru dan siswa untuk
meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap kerja, karena dalam kegiatan unit
produksi terdapat proses belajar secara langsung dalam menghadapi permasalahan kerja sesungguhnya. Makna unit
produksi sebagai sarana berwirausaha karena guru dan siswa berlatih menjaga kelangsungan kegiatan unit produksi
melalui pengembangan pemasaran dan menjaga kepercayaan konsumen. Makna sebagai penghasil dana masukan adalah
kegiatan unit produksi menghasilkan produk atau jasa bernilai ekonomi, sehingga pengelola dan pelaksana mendapat
imbalan jasa. Selain itu keuntungan dari hasil penjualan barang / jasa dapat digunakan sebagai biaya operasional sekolah.
(Dir. PSMK: 2007)
2. Unit produksi sekolah menengah kejuruan adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah / madrasah dan
lingkungan dalam bentuk unit usaha secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan
warga sekolah / madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi / jasa yang dikelola secara profesional.
(Bambang Sartono: 2006)
31
Proses Sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan
ASPEK:
Penyelenggaraan CAPAIAN KINERJA
TEFA/UP
ATRIBUT:
Pelaksanaan
5 4 3 2 1
pembelajaran
berbasis industri.
INDIKATOR Seluruh kompetensi 51 – 75% 26 – 50% 0 – 25% kompetensi Sekolah belum
KINERJA: keahlian yang ada di kompetensi kompetensi keahlian yang ada di menyelenggarak
Menyelenggarakan sekolah telah keahlian yang ada di keahlian yang ada di sekolah telah an kelas industri
kelas khusus (kelas menyelenggarakan sekolah telah sekolah telah memyelenggarakan atau kelas
industri atau kelas kelas industri atau memyelenggarakan memyelenggarakan kelas industri atau kewirausahaan
wirausaha) kelas kelas industry atau kelas industri atau kelas kewirausaan
kewirausahaan kelas kewirausaan kelas kewirausaan
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Kelas industri merupakan program pengadaan kelas khusus dalam lingkungan SMK. Kelas ini dikelola secara bersama
antara sekolah dengan Industri. Pada kelas industri pembelajarannya lebih spesifik dengan mengarah kepada sebuah
produk, di mana ruang praktiknya di-setting seperti training center-nya industri dengan pembelajaran sesuai standar
industri. Tidak hanya kurikulum, para pengajar/guru diberi pelatihan oleh industri selama kurang lebih satu bulan sesuai
standar yang diinginkan perusahaan. Saat pembelajaran di kelas, beberapa kali pihak industri turut memberikan materi
kepada siswa.
2. Kelas wirausaha merupakan program pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai kewirausahaan melalui
pembiasaan, penanaman sikap dan pemeliharaan perilaku wirausaha. Kelas kewirausahaan menerapkan pengintegrasian
mata pelajaran kewirausahaan pada setiap muatan produktif.
32
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah memiliki produk/jasa sebagai hasil dari pembelajaran teaching factory/unit produksi yang
Proses meliputi tahapan 1). Design/perancangan produk 2). Proses produksi 3). Pengemasan 4).
Pengiriman 5). Kepuasan pelanggan 6). Keberlanjutan
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Penyelenggaraan TEFA/UP
ATRIBUT:
Produk/jasa hasil Teaching
Factory 5 4 3 2 1
INDIKATOR KINERJA: Sekolah telah Sekolah telah Sekolah telah Sekolah telah Sekolah belum
Sekolah memiliki melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
produk/jasa sebagai hasil teaching teaching teaching teaching teaching factory/unit
dari pembelajaran teaching factory/unit factory/unit factory/unit factory/unit produksi.
factory/unit produksi produksi produksi produksi produksi meliputi
meliputi 6 meliputi 5 meliputi 4 3 tahapan.
tahapan. tahapan. tahapan.
33
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang meliputi 1). Pengembangan
Proses kemampuan guru menyusun RPP 2). Kemampuan melakukan evaluasi diri refleksi dan perbaikan
kinerja berkelanjutan 3). Kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran 4). Kemampuan
melaksanakan usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran
ASPEK:
Pengembangan SDM CAPAIAN KINERJA
Sekolah
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Diklat/pelatihan PTK
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah tidak
Sekolah melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
program program program program program program
pengembangan SDM peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru
meliputi 4 kriteria meliputi 3 kriteria di meliputi 2 meliputi 1 kriteria
di atas atas kriteria di atas di atas
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. RPP yang lengkap yang memuat komponen Identitas sekolah dan identitas mapel, tujuan pembelajaran berdasarkan KD,
Indikator pencapaian Kompetensi, materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai KD yang
sesuai karakteristik peserta didik, media pembelajaran sebagai alat bantu proses pembelajaran (termasuk IT), sumber
belajar yang relevan seperti buku dan lingkungan sekitar.
2. Guru mengembangkan profesionalismenya dengan melakukan evaluasi dan refleksi diri secara maksimal untuk perbaikan
proses pembelajaran.
3. Guru melakukan usaha-usaha inovatif dan kreatif berupa mengembangkan strategi, model, metode, dan teknik
pembelajaran aktif.
4. Pembelajaran aktif antara lain dapat dilihat dari aktivitas KBM yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, misalnya 5M (mengamati, mempertanyakan, melakukan pengumpulan data/informasi, menganalisis, dan
mengomunikasikan hasil).
5. Pembelajaran kreatif dan inovatif yaitu pembelajaran yang memfasilitasi siswa menjadi kreatif dan inovatif, antara lain
dapat dilihat dari tugas yang harus diselesaikan siswa, misalnya merancang penyelidikan sederhana, melakukan wawancara
ke masyarakat, melakukan tugas proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide siswa sendiri.
34
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Sekolah melaksanakan program peningkatan kompetensi profesional guru melalui 1). Kunjungan
Proses IDUKA 2). Magang IDUKA 3). Pendidikan dan pelatihan 4). Seminar dan workshop
ASPEK:
Pengembangan SDM CAPAIAN KINERJA
Sekolah
ATRIBUT:
Program peningkatan
5 4 3 2 1
kompetensi profesional
guru
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah tidak
Sekolah melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
program peningkatan program program program program program
kompetensi profesional peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
guru kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi
profesional guru profesional guru profesional guru profesional guru profesional guru
meliputi 4 kriteria meliputi 3 kriteria di meliputi 2 kriteria meliputi 1
di atas atas di atas kriteria di atas
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
a. Program peningkatan kompetensi profesional guru adalah program yang di susun, dilaksanakan oleh meningkatkan
kompetensi profesional guru
b. Kunjungan IDUKA adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dengan
melakukan kunjungan IDUKA
c. Magang IDUKA adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dengan melakukan
Magang IDUKA
d. Pendidikan dan latihan adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dengan
melakukan pendidikan dan latihan baik di dalam maupun di luar negeri
e. Seminar dan workshop adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dengan
mengikuti seminar dan workshop baik di dalam maupun di luar negeri
ASPEK:
Pengembangan SDM CAPAIAN KINERJA
Sekolah
ATRIBUT:
Peningkatan kompetensi 5 4 3 2 1
tenaga kependidikan
ATRIBUT:
Praktik Kerja Industri 5 4 3 2 1
Siswa
37
6. Dokumen evaluasi dan rekomendasi hasil praktek kerja lapangan (PKL)
ASPEK:
Pemberdayaan kemitraan CAPAIAN KINERJA
IDUKA
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Praktik Kerja Magang Guru
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah Menyusun program program magang program magang program magang program magang memiliki
magang guru di IDUKA, guru di IDUKA guru di IDUKA guru di IDUKA guru di IDUKA program
melaksanakan program magang dengan dengan dengan dengan memenuhi magang guru di
guru, melaporkan dan memenuhi 5 dari memenuhi 4 dari memenuhi 3 dari 2 dari kriteria IDUKA
mengevaluasi kegiatan magang
kriteria kriteria kriteria
guru di IDUKA
38
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Magang guru di IDUKA, merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh sekolah dan IDUKA dalam upaya meningkatkan
profesionalitas guru yang ditandai dengan kemampuannya membelajarkan siswa sesuai dengan tuntutan dunia industri.
ASPEK:
Pemberdayaan CAPAIAN KINERJA
kemitraan IDUKA
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Guru Tamu
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah Menyusun jadwal guru tamu jadwal guru tamu jadwal guru tamu jadwal guru memiliki jadwal
jadwal guru tamu dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang tamu dari IDUKA guru tamu dari
dengan IDUKA yang relevan dan relevan dan relevan dan yang relevan tapi IDUKA yang
relevan pelaksanaanya pelaksanaanya telah pelaksanaanya pelaksanaannya relevan
telah berjalan berjalan dengan telah berjalan kurang berjalan
dengan baik serta baik ada evaluasi dengan baik dengan baik
ada evaluasi kegiatan oleh
39
kegiatan serta sekolah
tindak lanjut ke
depan yang
dilakukan oleh
sekolah Bersama-
sama dengan
IDUKA
ASPEK:
Pemberdayaan CAPAIAN KINERJA
kemitraan IDUKA
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Instruktur
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah telah Menyusun jadwal instruktur jadwal instruktur jadwal Instruktur jadwal instruktur memiliki jadwal
jadwal instruktur dari dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang instruktur dari
IDUKA yang relevan relevan dan relevan dan relevan dan relevan tapi IDUKA yang
untuk melaksanakan pelaksanaanya pelaksanaanya pelaksanaanya telah pelaksanaannya relevan
pembimbingan siswa di telah berjalan telah berjalan berjalan dengan kurang berjalan
40
sekolah dengan baik serta dengan baik ada baik dengan baik
ada evaluasi evaluasi kegiatan
kegiatan serta oleh sekolah
tindak lanjut ke
depan yang
dilakukan oleh
sekolah Bersama-
sama dengan
IDUKA
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Bantuan Sarana Praktik
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah bekerjasama sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan memiliki sarana
dengan IDUKA dalam prasarana, dimana prasarana, dimana prasarana, prasarana, prasarana hasil
pemenuhan sarana pemenuhannya 76- pemenuhannya dimana dimana kerja sama dengan
praktik 100% dari hasil 51- 75% dari hasil pemenuhannya pemenuhannya IDUKA pasangan
41
Kerjasama dengan Kerjasama dengan 26 - 50% dari 0 – 25% dari
IDUKA IDUKA hasil Kerjasama hasil Kerjasama
dengan IDUKA dengan IDUKA
ASPEK:
Pemberdayaan CAPAIAN KINERJA
kemitraan IDUKA
ATRIBUT:
Mentoring project 5 4 3 2 1
berbasis order
INDIKATOR KINERJA: Sekolah membuat Sekolah membuat Sekolah membuat Sekolah Sekolah tidak
Sekolah Menyusun jadwal produk, dimana produk, dimana produk, dimana membuat memiliki
42
IDUKA untuk produknya merupakan produknya produknya produk sendiri, produk sendiri
memonitoring pesanan dari IDUKA merupakan merupakan tetapi tidak
pelaksanaan pembuatan secara utuh dengan pesanan dari pesanan dari berdasarkan
project berbasis order pembimbingan dari IDUKA secara utuh IDUKA tetapi pesanan dan
IDUKA dalam tanpa hanya sebagaian bimbingan
prosesnya sebagai pembimbingan kecil dari produk produknya dari
Quality Assurance dalam prosesnya utuh IDUKA IDUKA
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Pelaksanaan budaya kerja
43
yang ada di sekolah budaya kerja yang menerapkan telah telah budaya kerja
memenuhi ke 3 budaya kerja yang menerapkan menerapkan
kriteria. memenuhi ke 3 budaya kerja budaya kerja
kriteria. yang memenuhi yang memenuhi
ke 3 kriteria. ke 3 kriteria.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Sertifikasi Siswa
ATRIBUT:
Uji Sertifikasi 5 4 3 2 1
Kompetensi
44
atau dengan LSP P1 seluruhnya relevan dengan dengan IDUKA, yang dengan IDUKA, yang kompetensi
melalui uji kompetensi keahliannya relevan dengan kurang relevan untuk siswa
sertifikasi dan Sebagian siswa uji kompetensi dengan kompetensi
dengan IDUKA sertifikasi dengan LSP P1 keahliannya keahliannya
yang relevan dan
LSP P1
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Uji Kompetensi Keahlian adalah tatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi peserta
sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan, praktek, dan pengamatan, sebagaimana ditetapkan
dalam skema sertifikasi
2. LSP SMK adalah Lembaga Sertifikasi Profesi yang didirikan oleh SMK dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja terhadap siswa SMK berbasis kompetensi dan/atau siswa dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai
ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Penggalangan dukungan
ATRIBUT:
Penggalangan dukungan
berupa program kegiatan, 5 4 3 2 1
keuangan, dan fasilitasi
lainnya
45
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah tidak
Sekolah mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
dukungan dari IDUKA, dukungan dari 4 dukungan dari 3 dukungan dari 2 dukungan dari 1 dukungan dari
Dinas Pendidikan Provinsi kriteria di atas kriteria di atas kriteria di atas kriteria di atas mana pun dalam
dan dari Kementrian dalam dalam dalam dalam melaksanakan
Pendidikan dan
melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan kegiatannya
Kebudayaan
kegiatannya kegiatannya kegiatannya kegiatannya
KOMPONEN OUTPUT
1. Aspek Kualitas Lulusan Sesuai SKL dan Kebutuhan IDUKA
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Output Siswa memiliki kemampuan teknis tinggi berstandar IDUKA melalui
kegiatan: 1) Praktik Sekolah (Teaching Factory); 2) Praktik Kerja Lapangan;
3) Uji Kompetensi PKL oleh IDUKA; 4) Sertifikasi Kompetensi Teknis oleh
IDUKA; 5) Kunjungan Industri
ASPEK:
Kualitas Lulusan Sesuai SKL CAPAIAN KINERJA
dan Kebutuhan IDUKA
ATRIBUT:
Mutu lulusan berstandar 5 4 3 2 1
industri
46
INDIKATOR KINERJA: Siswa/lulusan Siswa/lulusan Siswa/lulusan Siswa/lulusan Siswa/
Memiliki kemampuan teknis memenuhi 5 memenuhi 4 memenuhi 3 memenuhi 2 lulusan
tinggi berstandar IDUKA kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan belum
memenuhi
5 kegiatan
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
IDUKA adalah kepanjangan dari Industri dan Dunia Kerja
Sertifikasi IDUKA merupakan bentuk uji kompetensi keahlian siswa setelah melaksanakan praktik
kerja/magang oleh pihak IDUKA penyelenggara dan dibuktikan melalui sertifikat hasil praktik kerja.
47
kompetensi berbasis lulusan lulusan lulusan memiliki sertifikat
LSP/BNSP memiliki memiliki memiliki sertifikat kompetensi
sertifikat sertifikat sertifikat kompetensi jenjang KKNI
kompetensi kompetensi kompetensi jenjang KKNI (level II/III)
jenjang KKNI jenjang KKNI jenjang KKNI (level II/III) berbasis
(level II/III) (level II/III) (level II/III) berbasis LSP/BNSP
berbasis berbasis berbasis LSP/BNSP
LSP/BNSP LSP/BNSP LSP/BNSP
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya
manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan
sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang
disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan.
48
KOMPONEN OUTCOME
1. Aspek Keterserapan dan Kemandirian Lulusan
50
KOMPONEN: RUMUSAN PERTANYAAN:
Outcome Persentase lulusan dalam satu tahun yang melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi
(diploma atau sarjana) yang linear
ASPEK:
Meningkatnya Kemampuan
CAPAIAN KINERJA
Lulusan dalam
Mengembangkan Diri
ATRIBUT:
Pengembangan pendidikan ke 5 4 3 2 1
tingkat lanjut
INDIKATOR KINERJA: 76%-100% dari total 51%-75% dari 26%-50% dari 16%-25% dari 5%-15% dari
Persentase lulusan dalam satu siswa yang total siswa total siswa total siswa total siswa
tahun yang melanjutkan melanjutkan yang yang yang yang
pendidikan ke tingkat lanjut pendidikan ke tingkat melanjutkan melanjutkan melanjutkan melanjutkan
(diploma atau sarjana) lebih tinggi pendidikan ke pendidikan ke pendidikan pendidikan ke
mengambil jurusan tingkat lebih tingkat lebih ke tingkat tingkat lebih
yang linear tinggi tinggi lebih tinggi tinggi
mengambil mengambil mengambil mengambil
jurusan yang jurusan yang jurusan yang jurusan yang
linear linear linear linear
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam mengembangkan diri dan mengekspresikan
diri sesuai bakat dan minatnya untuk bekerja, melanjutkan pendidikan, dan berwirausaha.
51
4. Aspek Meningkatnya Kemampuan Lulusan dalam Mengembangkan Diri.
52
5. Aspek Meningkatnya Kemampuan Lulusan dalam Mengembangkan Diri
Business Coaching adalah program pembinaan atau konsultasi seputar permodalan/keuangan, marketing, SDM, produksi,
dan aspek pengelolaan bisnis lainnya kepada para startup (pebisnis pemula) dalam mengembangkan bisnis sehingga dapat
berkembang menjadi suatu perusahaan yang mapan.
53
6. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
54
7. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
55
8. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
56
9. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Keunggulan SDM sekolah
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah belum
Keunggulan SDM sekolah memiliki memiliki memiliki memiliki daftar memiliki daftar
daftar daftar daftar prestasi prestasi akademik
prestasi prestasi prestasi akademik dan dan non akademik
akademik dan akademik akademik non akademik yang diikuti oleh
non dan non dan non yang diikuti siswa, guru, atau
akademik akademik akademik oleh siswa, lembaga di
yang diikuti yang diikuti yang diikuti guru, atau berbagai bidang.
oleh siswa, oleh siswa, oleh siswa, lembaga di
guru, atau guru, atau guru, atau berbagai
lembaga di lembaga di lembaga di bidang
berbagai berbagai berbagai
bidang bidang bidang
dengan rata- dengan rata- dengan rata-
rata rata rata
perolehan perolehan perolehan
juara masuk juara masuk juara masuk
dalam 3 besar dalam 5 dalam 10
minimal besar besar
tingkat minimal minimal
Provinsi tingkat tingkat
Provinsi Provinsi
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Prestasi akademik adalah suatu pencapaian atas kemampuan, kecakapan, dan prestasi yang didapatkan seseorang
atas kemampuannya di bidang sains/ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Contoh Lomba olimpiade sains, juara
LKS SMK, Asean Skill Competition, World Skill Competition.
Prestasi non akademik adalah suatu pencapaian atas kemampuan, kecakapan, dan prestasi yang didapatkan
seseorang atas kemampuannya di luar bidang sains/ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah seperti olahraga dan seni.
Contoh Juara lomba panjat tebing, juara beladiri, juara hafal Al-Quran, Juara cerdas cermat.
57
Daftar prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki sekolah minimal tingkat Provinsi
10. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
58
11. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)
Contoh bidang kemitraan: keamanan, kesehatan, kemasyarakatan, sosial, ekonomi, budaya, teknologi, lingkungan hidup,
dan lainnya
59
KOMPONEN IMPACT
60
2. Aspek Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap SMK
61
3. Aspek Terwujudnya Kemandirian Sekolah
62
4. Aspek Terwujudnya Kemandirian Sekolah
63
64