Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RADIOGRAFI OS HUMERUS DENGAN SANGKAAN FRAKTUR 1/3 MEDIAL SINISTRA


DI RUMAH SAKIT RSUP H ADAM MALIK MEDAN

DISUSUN OLEH :
-DITA NATALIA
-ELSA NAPITUPULU
-FEBERIA GINTING
-JEMYA GINTING
-SISIL NAZARA

Dosen pengampu : bapak Wanri Lumbanraja M,sc

D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


STIKES SENIOR MEDAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua,Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha
esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan
dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan “Makalah Radiografi os humerus dengan sangkaan
fraktur 1/3 medial sinistra DI RUMAH SAKIT RSUP ADAM MALIK MEDAN.

Penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya


penulis sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya kepada Dosen Pembibing atas
kebijaksanaan dan kesediaannya dalam membimbing sehingga “Makalah Radiografi
os humerus dengan sangkaan fraktur 1/3 medial sinistra DI RUMAH SAKIT RSUP
ADAM MALIK MEDAN” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi
penyampaian yang menjadikan “Makalah Diabetes Melitus” ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari
semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Humerus...................................................................................................3
2.2 Anatomi Tulang Humerus..........................................................................................4
2.3 Fungsi Humerus.........................................................................................................5
2.4 Teknik Pemeriksaan Humerus....................................................................................6
2.5 Faktor Eksposi............................................................................................................7
2.6 Kasus Yang Dikelola..................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, lempeng epiphyseal atau permukaan rawan sendi.
Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan lunak, tekanan fisik yang menyebabkan
terjadinya fraktur, dan tekanan fisik juga menimbulkan pergeseran mendadak pada fragmen
fraktur yang selalu menghasilkan cedera jaringan lunak disekitarnya. Hal ini bisa disebabkan
karena : trauma tunggal, trauma yang berulang- ulang, kelemahan pada tulang atau fraktur
patologik.
Fraktur humerus adalah terputusnya hubungan tulang humerus disertai kerusakan jaringan
lunak (otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah) sehingga memungkinkan terjadinya hubungan
atara fragmen tulang yang patah dengan udara luar yang disebabkan oleh cedera dari trauma
langsung yang mengenai lengan atas.
Penanganan untuk fraktur dibagi menjadi dua yaitu secara operatif dan konservatif. Reduksi
operatif dilakukan dengan alat fiksasi internal (ORIF) dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat
paku, atau batangan logam ataupun dengan fiksasi eksternal (OREF) yang digunakan untuk
mempertahankan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid
terjadi. Menurut letak dan kerusakan jaringan yang berbeda pada masing-masing fraktur
sehingga menghadirkan suatu bentuk masalah berlainan pula. Seperti pada fraktur Humeri yang
dilakukan pemasangan ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Berupa plate (lempengan) and
screw (sekrup), fraktur didaerah ini, dapat terjadi komplikasi-komplikasi tertentu, seperti
kekakuan sendi shoulder.
Kekakuan sendi shoulder akan menimbulkan beberapa gangguan yaitu adanya nyeri dan
keterbatasan lingkup gerak sendi bahu. Dalam hal ini fisioterapis berperan dalam memelihara,
memperbaiki, dan mengembalikan kemampuan fungsional penderita seperti semula. Untuk
mengatasi hal tersebut banyak teknologi fisioterapi antara lain : hidroterapi, elektroterapi, dan
terapi latihan, dalam hal ini penulis mengambil modalitas fisioterapi yaitu dengan sinar infra
merah dan terapi Latihan Infra merah pada kasus ini adalah untuk mengurangi rasa nyeri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada kondisi post Fraktur 1/3 proksimal humerus sinistra ini,
maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. erah dapat mengurangi nyeri pada kondisi post fraktur 1/3 proksimal Humerus sinistra ?
2. Apakah Terapi La Apakah modalitas Infra m tihan dapat meningkatkan LGS dan kekuatan
otot Shoulder sinistra?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan Karya Tulis ilmiah ini adalah:
1. untuk mengetahui manfaat modalitas untuk mengurangi nyeri pada kondisi post fraktur 1/3
medial humerus sinistra.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN
Humerus adalah tulang terbesar di bagian atas tubuh. Bagian atas humerus bergabung dengan
area yang disebut fossa glenoid pada skapula atau tulang belikat. Bagian bawah tulang humerus
menyentuh bagian atas radius dan ulna yang menghubungkan lengan atas dengan lengan bawah.
Pertemuan tulang-tulang ini memungkinkan berbagai gerakan yang mungkin dilakukan di sendi
bahu, bersama dengan gerakan di siku. 

1.2 ANATOMI TULANG HUMERUS


Humerus adalah satu-satunya tulang di lengan atas. Tulang ini dapat ditemukan di antara siku
dan bahu. Ada beberapa istilah penting yang perlu diketahui sehubungan dengan anatomi
humerus, yaitu:

 Proksimal: Ini adalah bagian atas humerus yang paling dekat dengan bahu.
 Tubuh atau Batang: Ini adalah bagian tengah humerus yang panjang.
 Distal: Ini adalah area bawah humerus yang paling dekat dengan siku.

Selain area tersebut, humerus juga terdiri dari bagian lain. Mari jelajahi beberapa di antaranya:

 Kepala: Area bulat ini berinteraksi dengan tulang belikat (skapula) untuk membentuk
sendi bahu.
 Tuberkel: Area ini berfungsi sebagai titik perlekatan untuk otot-otot sendi bahu. Ada dua
tuberkel, yaitu yang besar dan kecil.
 Leher bedah: Bagian ini terletak di dasar humerus dan merupakan area yang sering
terjadi patah tulang.
 Epicondyles: Ini adalah tonjolan tulang di distal (ujung bawah) humerus. Ada dua
epikondilus, yaitu medial dan lateral. Mereka berfungsi sebagai titik perlekatan untuk
otot-otot lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan.
 Trochlea: Bagian ini berinteraksi dengan tulang ulna di lengan bawah.
 Capitulum: Ini adalah bagian yang berinteraksi dengan tulang radius lengan bawah.
 Fossa: Ada tiga, yang merupakan lekukan yang membantu mengakomodasi tulang
lengan bawah saat sendi siku digerakkan.

1.3 FUNGSI HUMERUS

Kepala humerus membentuk sebagian dari sendi bahu, seperti bola dan soket. Area ini juga
berfungsi sebagai titik penyisipan untuk otot-otot yang membentuk korset bahu. 

Ini termasuk kepala panjang tendon biseps, bersama dengan supraspinatus, infraspinatus, teres
minor, dan subscapularis yang dikenal sebagai otot rotator cuff.

Humerus bekerja bersama dengan otot-otot tersebut untuk memungkinkan berbagai gerakan
lengan, seperti:

 Rotasi pada sendi bahu.


 Mengangkat tangan menjauh dari tubuh (abduksi).
 Menurunkan lengan kembali ke tubuh (adduksi).
 Menggerakkan lengan di belakang tubuh(ekstensi).
 Menggerakkan lengan di depan tubuh (fleksi).
 Meluruskan siku (ekstensi).
 Menekuk siku (fleksi).

Selain penting untuk berbagai gerakan lengan, humerus juga penting untuk dukungan. Misalnya,
bagian humerus berfungsi sebagai titik koneksi untuk otot di bahu dan lengan.

1.4 TEKNIK PEMERIKSAAN HUMERUS

PROYEKSI AP

Posisi pasien: erect atau supine. Pastikan shoulder dan elbow joints tidak terpotong.

Posisi Obyek : 

Putar tubuh ke lengan yang sakit sehingga lengan menempel ke kaset.

Sejajarkan humerus dengan kaset, kecuali jika kaset harus di putar diagonal untuk
memastikan shoulder dan elbow tidak terpotong.

Lengan sedikit abduksi dan tangan supine supaya epicondylus berjarak sama.

1. Central Ray : tegak lurus kaset dengan CP pada pertengahan humerus

1. Kriteria Radiograf: 

 Tampak keseluruhan humerus termasuk shoulder dan elbow joints dalam proyeksi


AP.
 Humerus sejajar dengan kaset, True AP ditandai dengan greater tubercle tampak
di posisi lateral, humeral head tampak sebagian di medial dengan superposisi
minimal dari glenoid cavity.
Proyeksi : Lateral – Lateromedial/ Mediolateral

Pasien erect atau supine baik pada proyeksi lateromedial atau mediolateral

Posisi Obyek : 

Lateromedial : posisi pasien erect membelakangi kaset dan elbow sedikit flexi, tubuh sedikit di


rotasikan ke arah lengan yang sakit supaya humerus dan shoulder menempel kaset.  Rotasikan
bahu ke dalam.

Mediolateral : pasien menghadap kaset kemudian oblique 20°-30° supaya humerus menempel


kaset, elbow flexi 90°

Pastikan shoulder dan elbow tidak terpotong.

1. Central Ray : tegak lurus kaset dengan CP pada pertengahan humerus

1. Kriteria Radiograf : 

 Tampak keseluruhan humerus, Shoulder dan elbow dalam proyeksi lateral


 True lateral di tunjukkan dengan superposisi antara epicondylus medial dan
lateral.
1.5 FAKTOR EKSPOSI

Kaset : ukuran 35 x 43 cm

kV : 70 ± 6

mAs : 6

FFD : 100 cm

1.6 KASUS YANG DIKELOLA

NAMA : MHD SYAHPUTRA

REKAM MEDIK: 880560

UMUR: 15 TAHUN

JENIS KELAMIN: LAKI-LAKI

-hasil gambar
-Uraian hasil pemeriksaan:

-tampak fraktur 1/3 medial

-batas atas dan bawah tidak terpotong

-kualitas gambar tampak jelas

-adanya marker dan penanda R/L


BAB III

PENUTUP

Humerus adalah tulang terbesar di bagian atas tubuh. Bagian atas humerus bergabung dengan
area yang disebut fossa glenoid pada skapula atau tulang belikat. Bagian bawah tulang humerus
menyentuh bagian atas radius dan ulna yang menghubungkan lengan atas dengan lengan bawah.

Pertemuan tulang-tulang ini memungkinkan berbagai gerakan yang mungkin dilakukan di sendi
bahu, bersama dengan gerakan di siku. 

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai