Anda di halaman 1dari 7

Idea Nursing Journal Vol. X No.

2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

FUNGSI KOGNITIF DENGAN TINGKAT RESIKO JATUH LANSIA


DI BANDA ACEH

Cognitive Function Between the Risk Level of Falling in The Elderly in Banda Aceh

Fityah Rasyiqah¹, Khairani²


¹Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
²Bagian Keilmuan Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: fityahrasyiqah97@gmail.com

ABSTRAK
Penurunan fungsi kognitif meningkatkan resiko jatuh lansia. Jatuh merupakan penyebab kematian ke enam
pada lansia. Prevalensi jatuh pada lansia di Indonesia di usia 65 tahun sebanyak 30% dan meningkat 50% pada
usia 80 tahun keatas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat
resiko jatuh lansia di Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah studi korelasi dengan desain cross sectional study.
Populasi penelitian ini adalah lansia yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke, Banda Aceh yang
berjumlahh 1.043 lansia. Metode penelitian adalah deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampelnya adalah
non-probability sampling dengan teknik accidental sampling, jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik
pengumpulan data wawancara terpimpin menggunakan kuesioner Short Portable Mental Status Questionnaire
(SPMSQ) dan Time Up and Go Test (TUG Test). Hasil uji Spearman Rank didapatkan koefisien korelasi (r)
sebesar 0,811 dengan nilai p=0,00 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi kognitif
dengan tingkat resiko jatuh lansia di Banda Aceh. Direkomendasikan kepada pihak Puskesmas Jeulingke untuk
terus memelihara fungsi kognitif lansia melalui kegiatan Posyandu seperti mengadakan senam otak untuk tetap
mempertahankan kognitif lansia.
Kata kunci: lansia, fungsi kognitif, resiko jatuh.

ABSTRACT
Decreasing cognitive functions might increase the risk of falls on the elderly. However, falling is the sixth-
leading cause of death in the elderly. The purpose of this research was to identify the correlation between
cognitive function and the risk level of falling in the elderly in Banda Aceh. The type of this research is
correlational study with a cross sectional approach. The population in this study consists of the elderly who
lived in the working area of Jeulingke Community Health Center, Banda Aceh with the total of 1.043 people.
Thus, the sampling technique used was a non-probability sampling technique, namely the accidental sampling
technique. The total number of respondents were 100 people. The data were collected by using the Short
Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) and Time Up and Go Test (TUG Test). Based on the result of
Spearman Rank Test, it has been obtained a correlation coefficient (r) of 0.811 with p=0,00 (p<0,05).
Therefore, the result of this research shows that there was a correlation between cognitive function and the risk
level of falling in the elderly in Banda Aceh. Hence, it is suggested to the health workers at Jeulingke
Community Health Center to keep maintaining the cognitive function in the elderly through Integrated Health
Post (Posyandu) activities. For instance, carrying out the brain exercises to maintain cognitive function in the
elderly.
Keyword: the elderly, cognitive function, fall risk.

PENDAHULUAN peningkatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan


Proses penuaan terjadi sejak konsepsi dan Teknologi) di bidang kesehatan yang mampu
manifestasinya sangat terlihat pada lanjut usia. meningkatkan gizi, sanitasi, memperlambat
Jumlah lanjut usia meningkat di negara maju kematian dan meningkatkan kualitas hidup
maupun negara berkembang, hal ini terlihat (Kemenkes RI, 2017). Angka harapan hidup di
pada peningkatan angka harapan hidup. Indonesia meningkat dari 70,06 di angka 71,20
Peningkatan angka harapan hidup di Indonesia tahun. Badan Pusat Statistik (2018).
terjadi seiring dengan kemajuan dan

40
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

Menurut United Nation (2017), populasi akibat penuaan bisa berdampak pada
lansia yang berusia 60 tahun atau lebih di dunia peningkatan resiko jatuh, gangguan
mencapai 962 juta. Berdasarkan data perkiraan keseimbangan, pergerakan yang lamban dan
lansia yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan kaku, penurunan ketahanan dan kekuatan otot
Republik Indonesia pada tahun 2017, serta penurunan daya cengkram (Santoso &
diperkirakan lansia di Indonesia berjumlah Ismail, 2009). Salah satu akibat dari penuaan
23,66 juta jiwa. Diprediksikan jumlah lansia pada otak yang mengatur fungsi kognitif adalah
pada tahun 2020 naik di angka 27,08 juta jiwa, peningkatan resiko jatuh yang dapat
tahun 2025 di angka 33,69 juta jiwa, tahun menyebabkan cedera pada lansia (Kemenkes,
2030 di angka 40,95 juta jiwa dan tahun 2035 2013).
di angka 48,19 juta jiwa. Berdasarkan data dari Jatuh menjadi salah satu penyebab
Profil Kependudukan Aceh tahun 2018, lansia kematian utama pada lansia dan menempati
di Aceh mencapai 374.343 lansia. Sedangkan urutan ke enam kematian (mortalitas) pada
jumlah lansia di Kota Banda Aceh sebanyak lansia yang berusia 75 tahun keatas (Beers &
11.903 lansia pada tahun 2017 (BPS Banda Berkow, 2013). Jatuh menempati peringkat
Aceh, 2018). kedua penyebab mortalitas karena kecelakaan
Apabila jumlah lansia semakin meningkat, di seluruh dunia (WHO, 2018). Prevalensi
maka kerentanan lansia terhadap munculnya kejadian jatuh setiap tahunnya pada lansia di
berbagai masalah kesehatan juga meningkat. Indonesia dikategorikan berdasarkan usia yaitu:
Hal ini dikarenakan penuaan merupakan proses usia 65 tahun keatas sebesar 30%, usia 80 tahun
alamiah yang akan dialami oleh setiap lanisa keatas sebesar 50% (Mupangati, 2018). Di
dan berdampak pada muculnya berbagai komunitas, sebanyak sepertiga dari lansia yang
masalah kesehatan, salah satunya penurunan usianya 65 tahun keatas mengalami jatuh satu
pada fungsi kognitif.. fungsi kognitif adalah kali setiap tahunnya dan dari 40 lansia yang
Fungsi kognitif adalah fungsi otak yang terkait jatuh tersebut sekitar satu orang lansia harus
dengan kemampuan individu dalam dirawat di rumah sakit (Sudoyo, Setiyohadi,
melaksanakan berbagai proses diantaranya: Alwi, Sinadibrata, & Setiati, 2015).
proses yang terkait dengan pengetahuan, Berdasarkan penelitian yang telah
memori (ingatan), atensi (perhatian), dilakukan oleh Ramlis (2018) di Bengkulu
pertimbangan, proses belajar dan persepsi menunjukkan hasil bahwa sebagian besar lansia
(Turana, 2016). Gangguan kognitif merupakan di Bimbingan Warga Lanjut Usia Di Balai
diyakini karena adanya penurunan yang Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia
progresif pada neuron. Selain penurunan (BPPLU) Bengkulu sebanyak 56,7 % lansia
progresif pada neuron, penurunan aliran darah mengalami gangguan intrinsik yang menjadi
ke otak, menebalnya selaput meningen dan penyebab resiko jatuh. Salah satu gangguan
metabolisme otak yang melambat juga diyakini intrinsik yang menyebabkan resiko jatuh
menjadi penyebab menurunya kemampuan tersebut adalah gangguan sistem saraf yang
kognitif lansia (Kozier, Erb, Berman, & Synder, didalamnya termasuk fungsi kognitif.
2010). Berdasarkan uraian diatas yang
Gangguan kognitif dan demensia menjelaskan bahwa penurunan fungsi kognitif
diperkirakan akan meningkat secara global dan dan kejadian jatuh yang terjadi pada lansia serta
diperkirakan meningkat secara proporsional di dampak yang terjadi akibat kejadian jatuh ini,
negara berkembang (Mavrodaris, Powell, & maka peneliti ingin melihat hubungan antara
Thorogood, 2013). Menurut Direktorat Jenderal fungsi kognitif dengan tingkat resiko jatuh
Unit Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke
(2010) dalam Lestari, Fikrani, dan Maryanti Banda Aceh.
(2015), prevalensi penurunan kognitif MCI
(Mild Cognitive Impairment) di Indonesia
sebesar 32,4 %. Penurunan fungsi kognitif

41
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

METODE No Data Demografi f %


Penelitian ini menggunakan metode Kawin 80 80,0
deskriptif korelatif dengan desain cross Duda 8 8,0
sectional study dimana pengumpulan data Janda 12 12,0
dilaksanakan tanggal 24 April-20 Mei 2019 di 4. Penghasilan (UMP Aceh,
2019):
wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Penghasilan tinggi (≥ Rp. 26 26,0
Aceh. Sampel pada penelitian ini adalah 100 2.916.810)
responden yang ditentukan dengan teknik Penghasilan rendah(< Rp. 21 21,0
Accidental sampling Pengumpulan data 2.916.810)
dilakukan wawancara terpimpin dan observasi Tidak berpenghasilan 53 53,0
menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga 5. Tingkat Pendidikan (UU No.
bagian yaitu data demografi responden, 20 Tahun 2003):
kuisioner SPMSQ. Kuisioner SPMSQ adalah Tidak sekolah 20 20,0
kuisoner yang terdiri atas 10 pertanyaan Dasar 41 41,0
sederhana yang berkaitan dengan orientasi, Menengah 10 10,0
Tinggi 29 29,0
memori, riwayat pribadi dan kemampuasn
6. Pekerjaan:
matematis (Sunaryo et al., 2015) untuk Tidak bekerja 53 53,0
mengukur fungsi kognitif dan observasi TUG. Buruh 3 3,0
Observasi Time Up and Go Test (TUG) adalah Petani 2 2,0
alat ukur yang mudah digunakan unyuk menilai Nelayan 3 3,0
resiko jatuh. Tes ini hanya menginstruksikan Wiraswasta 12 12,0
lansia bangun dari tempat duduk kemudian Pensiunan 27 27,0
berjalan sejauh 3 meter dan selanjutnya berbalik 7. Terapi obat-obatan:
arah kemabali duduk di kursi. Pengumpulan Ya 47 47,0
data dilakukan setelah mendapatkan surat lulus Tidak 53 53,0
uji etik dari Komite Etik Penelitian Fakultas 8. Terapi obat-obatan berdasarkan
golongan obat yang
Keperawatan Universitas Syiah Kuala
dikonsumsi:
Analisa data dilakukan dengan analisa Angiotensine reseptor II 2 2,0
univariat dan analisa bivariate. Analisa reseptor blocker
univariat digunakan untuk menjelaskan atau Antidiabetik oral (biguanid) 1 1,0
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel Insulin 2 2,0
sedangkan analisa bivariate digunakan untuk Insulin, antidiabetik (biguanid) 5 5,0
melihat hubungan kedua variabel. Pada dan vasodilator (calcium
penelitian ini uji spearman rank digunakan channel blocker)
untuk analisa bivariate. Statin 1 1,0
Vasodilator (angiotensine 1 1,0
reseptor blocker)
HASIL Vasodilator (calcium channel 27 27,0
Berdasarkan penelitian yang telah blocker)
dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: Vasodilator (calcium channel 2 2,0
blocker) dan antidiabetik oral
Table 1. Data demografi (biguanid)
No Data Demografi f % Vasodilator (calcium channel 6 6,0
1. Usia (WHO, 2018): blocker) dan statin
Elderly (60 tahun keatas) 86 86,0 Tidak ada 53 53,0
Oldest (80 tahun keatas) 14 14,0 9. Riwayat jatuh:
2. Jenis kelamin: Ya 21 21,0
Laki-laki 40 40,0 Tidak 79 79,0
Perempuan 60 60,0 10. Merokok:
3. Status perkawinan: Ya 11 11,0
Tidak 89 89.0

42
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

Berdasarkan tabel 1, tentang data No Tingkat Resiko Jatuh f %


demografi. Rentang usia terbanyak dikategori 4. Resiko jatuh berat 1 1,0
Elderly (60 tahun keatas) dengan jumlah 86
responden (86,0%). Mayoritas responden Berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa
adalah perempuan yang berjumlah 60 sebanyak 44 responden tidak beresiko jatuh
responden (60,0%). Status perkawinan (44,0%).
terbanyak adalah kawin sebanyak 80 responden
(80,0%). Paling banyak responden dalam Fungsi Kognitif Fungsi Resiko Jatuh
penelitian ini tidak berpenghasilan yaitu Kognitif
sebanyak 53 responden (53,0%). Tingkat Correlation 1.000 .811**
Coefficient Sig. . .000
pendidikan paling banyak adalah pendidikan
(2-tailed)
dasar sebanyak 41 responden (41,0%). Tidak N 100 100
bekerja mendominasi dalam status pekerjaan Resiko Jatuh .811** 1.000
sebanyak 53 responden (53,0%). Correlation
Rata-rata responden dalam penelitian ini Coefficient .000 .
memiliki lebih dari satu penyakit Sig. (2-tailed)
(multimorbiditas) sebanyak 53 responden N 100 100
(53,0%) dan penyakit terbanyak diderita adalah
penyakit Sistem Kardiovaskuler sebanyak 43 Berdasarkan tabel 1 dan 2, menunjukkan
responden (43,0%). Responden yang tidak bahwa dari 65 responden (65,0%) memiliki
menggunakan terapi obat-obatan lebih fugsi kognitif yang baik (normal) dan 52
mendominasi yaitu sebanyak 53 responden responden (52,0%) tidak beresiko jatuh.
(53,0%). Rata-rata sebanyak 79 responden Melalui uji statistik Spearman Rank, didapatkan
(79,0%) tidak pernah memiliki riwayat jatuh nilai p-value = 0,00 (<0,05) sehingga H0 ditolak
sebelumnya dan tidak merokok mendominasi yang berarti ada hubungan antara fungsi
responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak kognitif dengan tingkat resiko jatuh lansia di
89 responden (89,0%). Banda Aceh.

Tabel 2. Distribusi frekuensi fungsi kognitif PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil uji statistik tentang
No Fungsi Kognitif f % hubungan antara fungsi kognitif dengan tingkat
1. Fungsi kognitif baik 65 65,0 resiko jatuh lansia di Banda Aceh., diketahui
2. Kerusakan fungsi kognitif/ 22 22,0
bahwa nilai p value 0,00. Dengan demikian p
intelektual ringan
3. Kerusakan fungsi kognitif/ 12 12,0
value <0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak
intelektual sedang yang artinya bahwa ada hubungan antara fungsi
4. Kerusakan fungsi kognitif/ 1 1,0 kognitif dengan tingkat resiko jatuh lansia di
berat Banda Aceh.
Berdasarkan hasil yang diperlihatkan pada
Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa tabel 3.2, menunjukkan bahwa fungsi kognitif
sebanyak 65 responden memiliki fungsi dan tingkat resiko jatuh memiliki hubungan
kognitif yang baik (65,0%). yang sangat kuat hal ini ditunjukan dengan nilai
koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,811.
Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat resiko jatuh Fungsi kognitif berkorelasi erat dengan
resiko jatuh karena jatuh pada lansia banyak
No Tingkat Resiko Jatuh f % terjadi akibat terganggunya keseimbangan.
1. Tidak beresiko jatuh 52 52,0 Keseimbangan lansia terganggu karena adanya
(kemandirian penuh perubahan pada sistem saraf, motorik dan
/normal) sistem saraf pusat khususnya pada nervus
2. Resiko jatuh ringan 33 33,0 vestibular yang mengatur keseimbangan (Zhou
3. Resiko jatuh sedang 14 14,0

43
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

et al., 2013) Selain itu, perubahan pada sistem atensi, bahasa, memori, koordinasi gerak,
saraf akibat proses penuaan mempengaruhi visuospasial dan fungsi eksekutif (Kemenkes
seluruh sistem tubuh diantaranya kemampuan RI, 2010).
koordinasi, mobilitas, sistem vaskuler, aktifitas Aspek-aspek fungsi kognitif menunjukkan
visual dan kemampuan fungsi kognitif (Dewi, berbagai perubahan seiring bertambahnya usia,
2014). diantaranya masalah memori (mudah lupa),
Berdasarkan data demografi pada tabel. 1 sulit dalam mengenal benda sehingga juga sulit
didapatkan hasil sebanyak 65% lansia memiliki dalam menggunakan barang-barang walaupun
fungsi kognitif yang baik dan rata-rata usia sebenarnya mudah digunakan. Selain itu
responden dalam penelitian ini 60 tahun keatas. masalah visuospasial yang muncul sering
Hal ini Hasil penelitian tersebut mengatakan membuat lansia rentan tersesat di
bahwa usia 45-59 tahun sebanyak 100% lingkungannya. Kemudian aspek eksekutif yang
memiliki fungsi kognitif yang baik, usia 60- 74 terganggu menyebabkan terganggunya aktifitas
tahun mayoritas fungsi kognitinya baik yaitu lansia dalam kehidupan sehari-hari (Kemenkes
sebanyak 61%, usia 75-90 tahun mayoritas RI, 2010). Fungsi eksekutif memiliki peranan
fungsi kognitifnya terganggu yaitu sebanyak penting terhadap fungsi kognitif karena fungsi
91,7% dan usia >90 tahun mayoritas fungsi eksekutif berperan dalam keseimbangan lansia.
kognitif terganggu sebanyak 100 %. Hal ini Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Siswo,
terjadi karena fungsi kognitif menurun seiring Arsyad, Waluyo, M, & Susilowati (2017)
dengan peningkatan usia dan faktor penyebab menyatakan bahwa aspek atensi juga menjadi
utama dalam penurunan fungsi kognitif adalah faktor utama penyebab jatuh pada lansia.
usia Rahmawati, Sya’diyah, & Ashari (2014). Dampak lain dari penurunan aspek-aspek
Hasil penelitian ini didukung oleh kognitif lainnya adalah menurunya tingkat
penelitian Eni & Safitri (2018) yang kemampuan psikomotor, koordinasi
menyatakan bahwa ada hubungan yang erat neuromotorik dan fleksibilitas lansia sehingga
antara gangguan kognitif berat pada resiko jatuh lansia tersebut memiliki resiko terhadap cedera
yang tinggi. Gangguan kognitif terjadi seiring seperti jatuh saat berjalan dan terbatas dalam
dengan bertambahnya usia. Semakin melakukan aktivitas fisik (Eni & Safitri, 2018).
bertambahnya usia maka semakin menurun Hal ini juga sejalan dengan penelitian Sari
fungsi tubuh manusia. Hal ini senada dengan (2015) yang menunjukkan bahwa ada hubungan
teori penuaan yaitu Stochastic theory (teori antara status kognitif dengan gangguan
stokastik) yang dikemukakan oleh Abrams, keseimbangan lansia. Keseimbangan lansia
Beers & Berkow (1995) menyatakan bahwa terganggu karena adanya perubahan pada
setiap episode peristiwa yang terjadi sepanjang sistem saraf, motorik dan sistem saraf pusat
hidup seseorang menyebabkan kerusakan sel- khususnya pada nervus vestibular yang
sel tubuh secara acak dan menumpuk dari mengatur keseimbangan (Zhou et al., 2013).
waktu ke waktu, sehingga menyebabkan Keseimbangan yang terganggu sangat
penuaan (Mauk, 2006). Proses penuaan berpeluang menyebabkan lansia terjatuh. Selain
mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh itu, perubahan pada sistem saraf akibat proses
manusia diantaranya: sistem kardiovaskular, penuaan mempengaruhi seluruh sistem tubuh
sistem respiratotik, sistem integumen, sistem diantaranya kemampuan koordinasi, mobilitas,
muskuloskeletal, sistem reproduksi, sistem sistem vaskuler, aktifitas visual dan
gastrointestinal, sistem urinari, sistem endokrin, kemampuan fungsi kognitif (Dewi, 2014).
sistem imun, sistem nervus dan sistem
neurologis (Saxon, Etten, & Perkins, 2015) KESIMPULAN
Salah satu akibat penuaan yang terjadi pada Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan
sistem neurologis adalah atrofi (penyusutan) yang didapatkan adalah terdapat hubungan
pada otak, sehingga fungsi kognitif mengalami antara fungsi kognitif dengan tingkat resiko
gangguan. Fungsi kognitif terdiri dari aspek jatuh lansia di Banda Aceh. Bagi peneliti

44
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

selanjutnya diharapkan dapat melihat faktor- Mental_State_Examination_MMSE


faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif dan Mauk, K. L. (2006). Gerontological nursing :
resiko jatuh lansia. diharapkan agar penelitian competencies for care. USA: Jones and Bartlett
ini dapat menjadi informasi tambahan bagi Publishers.
Mavrodaris, A., Powell, J., & Thorogood, M.
institusi kesehaan untuk mempertahankan
(2013). Prevalences of dementia and cognitive
fungsi kognitif lansia dan mencegah resiko impairment among older people in sub-Saharan
jatuh pada lansia. Africa: a systematic review, 91, 717–796.
Retrieved from
DAFTAR PUSTAKA https://www.who.int/bulletin/volumes/91/10/13
Badan Pusat Statistik. (2018). Badan Pusat Statistik. -118422/en/
Retrieved November 14, 2018, from Mupangati, Y. M. (2018). Jatuh pada lansia.
https://www.bps.go.id/ Retrieved from
Beers, M. H., & Berkow, R. (2013). The merck http://www.yankes.kemkes.go.id/read-jatuh-
manual geriatrics. Tangerang Selatan: pada-lansia-4088.html
Binarupa Aksara Publisher. Profil Kependudukan Aceh Tahun 2018. (2018).
BPS, B. A. (2018). Kota Banda Aceh Dalam Angka. Retrieved from
Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh. https://ppid.acehprov.go.id/v2/dip/download/13
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik 97/Profil Kependudukan Tahun 2018.pdf
(1st ed.). Yogyakarta: Deepublish. Ramlis, R. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan
Eni, E., & Safitri, A. (2018). Gangguan Kognitif dengan resiko jatuh pada lansia di BPPLU Kota
terhadap Resiko Terjadinya Jatuh Pada Lansia. Bengkulu tahun 2017, 6, 63–67. Retrieved from
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 8, https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/articl
363–371. Retrieved from e/view/498
http://journals.stikim.ac.id/ojs_new/index.php/ji Santoso, H., & Ismail, A. (2009). Memahami krisi
iki/article/view/75 lanjut usia : uraian medis dan pedagogis
Kemenkes. (2013). Gambaran kesehatan lanjut usia pastoral. Jakarta: Gunung Mulia.
di Indonesia. Retrieved November 15, 2018, Sari, A. P. (2015). Hubungan status kognitif dengan
from gangguan keseimbangan. Universitas Syiah
http://www.depkes.go.id/download.php?file=do Kala. Retrieved from
wnload/pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=187
Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI 01&page=1
tentang Pedoman Rehabilitasi Kognitif, Pub. L. Saxon, S. V., Etten, M. J., & Perkins, E. A. (2015).
No. 263 (2010). Indonesia. Retrieved from Physical change and aging: a guide for helping
https://kebijakankesehatanindonesia.net/images profesions (6th ed.). New York: Springer
/perundangan/KMk No. 263 Th 2010 ttg Publishing.
Rehabilitasi Kognitif.pdf Siswo, P., Arsyad, N., Waluyo, I., M, A. S., &
Kemenkes RI. (2017). Analisis Lansia Di Indonesia. Susilowati, I. D. (2017). Cognitive and
Retrieved November 15, 2018, from Attention Based Differential of Falls among
http://www.depkes.go.id/download.php?file=do Elderly in Two Elderly Homes in Cengkareng
wnload/pusdatin/lain-lain/Analisis Lansia Sub District, West Jakarta, 2012, 7(1), 1–6.
Indonesia 2017.pdf https://doi.org/10.4172/2165-7556.1000187
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Synder, S. J. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Sinadibrata,
(2010). Buku ajar fundamental keperawatan : M., & Setiati, S. (2015). Buku ajar ilmu
konsep, proses dan praktik (7th ed.). Jakarta: penyakit dalam. Jakarta: Interna Publishing.
EGC. Sunaryo, Widayanti, R., Kuhu, M. M., Sumedi, T.,
Lestari, E., Fikrani, M. R., & Maryanti, E. (2015). Widayanti, E. D., Sukrillah, U. A., … Kuswati,
Hubungan Mild Cognitive Impairment (MCI) A. (2015). Asuhan keperawatan gerontik.
dengan HipertensiMenggunakan Mini Mental Yogyakarta: ANDI.
State Examination (MMSE), 99–106. Retrieved Turana, Y. (2016). Investasikan otak anda agar otak
from tetap sehat,cerdas dan produktif di masa
https://www.researchgate.net/publication/32310 depan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
6626_Hubungan_Mild_Cognitive_Impairment_ UN. (2017). World populations ageing. New York.
MCI_dengan_Hipertensi_Menggunakan_Mini_ Retrieved from

45
Idea Nursing Journal Vol. X No. 2 2019
ISSN : 2087-2879, e-ISSN : 2580 – 2445

http://www.un.org/en/development/desa/popula
tion/publications/pdf/ageing/WPA2017_Highli
ghts.pdf
WHO. (2018). Falls. Retrieved from
https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/falls
Zhou, J., Manor, B., Liu, D., Hu, K., Zhang, J., &
Fang, J. (2013). The Complexity of Standing
Postural Control in Older Adults : A Modified
Detrended Fluctuation Analysis Based upon the
Empirical Mode Decomposition Algorithm,
8(5).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0062585

46

Anda mungkin juga menyukai