Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJAANGGOTA PADA DINAS
PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari dan Rycha Kuwara Sari
email : rycha.kuwara@ubharajaya.ac.id
ABSTRACT
This research was conducted to determine whether there is an effect of the implementation of training programs
and the application of occupational safety and health management systems on the work productivity of members of
the Bekasi city fire department. Based on the results of the research on the Implementation of the Training Program
and the Implementation of Occupational Health and Safety Management Systems (K3) on the Work Productivity of
Employees at the Bekasi City Fire Department, there is an effect either partially or simultaneously. The conclusion of
this study is that the Implementation of the Training Program and Implementation of the Occupational Safety and
Health Management System (K3) explains the effect on the Work Productivity of Members at the Bekasi City Fire
Service by 53.8%, while the rest is influenced by other independent variables that are not researched.
Keywords: Implementation of Training Programs, Implementation of Occupational Health and Safety Management
Systems (K3), Work Productivity

PENDAHULUAN skill para anggota organisasi. Setiap anggota perlu


Sumber daya manusia merupakan aset penting memiliki kemampuan untuk mempermudah dalam
dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan menyelesaikan tugas, serta diperlukan peningkatan
atau organisasi. Sumber daya manusia memiliki kemampuan. Oleh karena itu, organisasi perlu
konsep, bahwa individu merupakan motor penggerak mengetahui cara meningkatkan kemampuan
suatu organisasi, lembaga dan perusahaan, serta anggotanya dengan mengadakan program pelatihan
merupakan aset yang harus dilatih, dikembangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
kemampuannya serta menjamin segala keperluan dan untuk mencapai produktivitas kerja.
yang dibutuhkan anggota dalam menjalani tugas. Pelatihan kerja adalah proses sistematis untuk
Setiap organisasi berharap karyawan atau mengajarkan atau meningkatkan pengetahuan,
anggotanya dapat melakukan pekerjaan secara efektif keterampilan, sikap, dan perilaku tertentu terkait
dan menghasilkan produktivitas kerja yang optimal. pekerjaan, sehingga karyawan menjadi lebih terampil,
Untuk mencapai keberhasilan organisasi, terdapat lebih bertanggung jawab, dan bekerja lebih baik.
beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti cara Pelatihan bersifat instruktif atau empiris, dan bertujuan
mengoptimalkan produktivitas kerja anggota untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan ,
organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu atau sikap dalam perilaku untuk mencapai standar
mengetahui bagaimana cara meningkatkan yang diharapkan.
produktivitas anggotanya. Selain program pelatihan, perusahaan perlu
Produktivitas merupakan indikator utama bagi memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
kemajuan sebuah organisasi, sehingga mampu produktivitas, seperti keselamatan dan keseatan kerja
bersaing dan meningkatkan laju perkembangan anggota. Keselamatan dan kesehatan kerja,
ekonomi perusahaan. Sering kali suatu organisasi merupakan upaya untuk menjamin kebutuhan baik
hanya mengutamakan keberhasilannya saja, namun jasmani maupun rohani tenaga kerja. Dalam
tidak memperhatikan cara meningkatkan kinerja melaksanakan tugas, setiap anggota dihadapi dengan
tersebut. Faktor yang mempengaruhi produktivitas berbagai risiko. Kecelakaan saat melakukan tugas
kerja anggota salah satunya yaitu kemampuan atau merupakan hal yang terkadang dialami anggota, dan

Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 53


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

hal ini dapat menurunkan produktivitas dan Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
menimbulkan kerugian baik material bagi organisasi tahun 2020, perusahaan memiliki tingkat kecelakaan
dan kerusakan pada lingkungan sekitar. Oleh karena kerja sebesar 150 kasus yang mengalami keracunan
itu setiap perusahaan perlu menerapkan sistem akibat asap, 4 kasus akibat kelalaian driver, 35 kasus
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mengalami kecelakaan akibat
anggotanya agar tidak terjadi kecelakaan saat alat kerja, dan 15 kasus yang mengalami jatuh
menjalani tugas. dari gedung. Banyaknya kecelakaan yang terjadi pada
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat tahun 2020 mengakibatkan anggota merasa
penting dimiliki oleh setiap perusahaan, apalagi keselamatan dan kesehatan kerja kurang terpenuhi
perusahaan tersebut memiliki risiko cukup tinggi dan dikategorikan tingkat kecelakaan kerja cukup
seperti yang dialami oleh para anggota dinas tinggi.
pemadam kebakaran kota Bekasi dalam upaya Kasus kecelakaan tersebut diakibatkan kurangnya
penanggulangan kebakaran. Sistem manajemen perlengkapan mengenai alat pelindung diri untuk para
keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan agar anggota dinas pemadam kebakaran. Perlengkapan
anggota dinas pemadam kebakaran kota Bekasi tersebut digunakan untuk meminimalisir kasus
merasa aman, nyaman, sehat dan selamat dalam kecelakaan pada anggota yang tugas tersebut tidak
menjalani tugas, sehingga produktivitas kerja dapat pernah terlepas dari berbagai macam bahaya.
tercapai secara optimal. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas,
Dinas pemadam kebakaran kota Bekasi program pelatihan dan penerapan sistem keselamatan
merupakan organisasi yang terdiri dari 370 anggota dan kesehatan kerja merupakan hal penting yang perlu
yang bertugas sebagai staf, memadamkan kebakaran, di perhatikan dalam upaya meningkatkan produktivitas
melakukan penyelamatan, dan menanggulangi kerja. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
bencana alam atau kejadian lainya yang tidak pernah melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
terlepas dari berbagai bahaya maupun risiko yang Pelaksanaan Program Pelatihan Dan Penerapan
dialami. Dinas pemadam kebakaran kota Bekasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan
terletak di Jalan Komodo raya no.1 Perumnas. Pada Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas
dinas pemadam kebakaran telah menerapkan Kerja Anggota Pada Dinas Pemadam Kebakaran
program pelatihan dan keselamatan dan kesehatan Kota Bekasi”.
kerja antara lain : (1) Program pelatihan evakuasi
korban, (2) Program pelatihan tanggap darurat dalam TINJAUAN PUSTAKA
penanggulangan kebakaran, (3) Pelatihan Pengunaan Pelaksanaan Proram Pelatihan
alat pemadam api, (4) Penggunaan alat pelindung Menurut (Yusuf, 2015), pelatihan merupakan
diri (APD) khusus anggota pemadam kebakaran. bagian dari pendidikan. Pelatihan bersifat spesifik,
Namun pada kenyataannya, masih saja terdapat praktis dan segera. Spesifik berarti pelatihan
kecelakaan yang terjadi ketika menjalankan tugas behubungan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan.
pemadam kebakaran. Praktis dan segera berarti yang sudah dilatih dapat
Berikut adalah data kecelakaan anggota saat dipraktikkan. Umumnya pelatihan di maksudkan untuk
menjalakan tugas pada tahun 2020 sebagai berikut : memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan
Tabel 1.1 kerja dalam waktu relative singkat.
Data Kecelakaan Anggota Pada Dinas Pemadam Menurut (Sofyandi, 2013), pelatihan adalah suatu
Kebakaran Kota Bekasi usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaanya lebih efektif dan efisien. Program
pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
pegawai dalam hubunganya dalam pekerjaannya,
efektivitas program pelatihan adalah suatu istilah
untuk memastikan apakah program pelatihan
dijalankan dengan efektif dalam mencapai sasaran
yang ditentukan.
Sumber : Kasie dalops pemadaman dan penyelamatan dinas
pemadam kebakaran kota Bekasi

54 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan METODE PENELITIAN


Kesehatan Kerja (K3) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Menurut (Suparyadi, 2015), keselamatan kerja kuantitatif. Kuantitatif yaitu penelitian ilmiah
dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana sistematis yang berurusan dengan bagian- bagian dan
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan fenomena serta kausalitas hubungan- hubungannya
terbatas dari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang datanya berupa angka. Tujuan penelitian ini yaitu
sehingga mereka tidak merasa khawatir akan untuk mengembangkan dan menggunakan model
mengalami kecelakaan. Sedangkan kesehatan kerja matematika, teori dan atau hipotesis terkait fenomena.
merupakan suatu kondisi fisik, mental, sosial dan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan pada kuantitatif.
waktu melaksanakan pekerjaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Menurut (Bangun, 2017), Sistem Manajemen data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah secara langsung dari hasil observasi, wawancara dan
pengoperasian fungsi-fungsi manajemen ke dalam kuesioner. Sedangkan data sekunder merupakan data
kegiatan-kegiatan organisasi yang berkaitan dengan yang didapatkan dari jurnal-jurnal penelitian, buku
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). referensi, dan dokumentasi pengumpulan data pada
dinas pemadam kebakaran kota Bekasi. Pada
Produktivitas Kerja penelitian ini penulis menggunakan uji reliabilitas dan
Menurut (Sutrisno, 2015), produktivitas adalah uji validitas untuk memastikan data yang digunakan
ukuran efesiensi prouduktif. Suatu perbandingan valid. Data dikumpulkan dengan cara menyusun
antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada
di batasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran responden dalam bentuk kuesioner kemudian data
diukur dalam kesatuan fisik, bentuk nilai. yang sudah terkumpul akan diolah menggunakan
Menurut (Widodo, 2015), produktivitas adalah program SPSS.
hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
masukan yang di perlukan. Produktivitasnya dapat yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017).
dikuantifikasi dengan membagi keluaran dan Sampel dalam penelitian ini adalah anggota dinas
masukan. pemadam kebakaran kota Bekasi. Teknik
pengambilan sampel adalah purposive sampling
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis yang menggunakan rumus slovin, adalah sebagai
Hipotesis 1 : Diduga terdapat pengaruh positif berikut :
antara pelaksanaan program pelatihan terhadap
produktivitas kerja anggota pada dinas pemadam
kebakaran kota Bekasi.
Hipotesis 2 : Diduga terdapat pengaruh positif Keterangan :
antara penerapan sistemmanajemen Keselamatan n : Sampel
dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas N : Populasi
kerja anggota pada dinas pemadam kebakaran kota e : Taraf kesalahan atau error sebesar 0,1 (10%)
Bekasi.
Hipotesis 3 : Diduga terdapat pengaruh positif n = 370
antara pelaksanaan program pelatihan dan penerapan 1+(370.0,12)
sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) = 370
terhadap produktivitas kerja anggota dinas pemadam 1+(370.0,01)
kebakaran kota Bekasi. = 370
1+(3,7)
Penerapan Program H1
Pelatihan (X1)
= 370
4,7
H2 Produktivitas Kerja (Y)
= 78,72
Penerapan Sistem
Maka dibulatkan menjadi 79 responden.
Manajemen H3 Jenis data yang akan digunakan pada penelitian
Keselamatan dan ini yaitu data primer dan data sekunder.
Kesehatan Kerja (X2)

Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 55


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.3


UJI VALIDITAS Uji Validitas Produktivitas Kerja (Y)
Tabel 4.1 K o rela si R h it u n g R t a b le K e sim p u la n
a n t a ra
Uji Validitas Pelaksanaan Program Pelatihan (X1)
P e rt an y a a n 1 0 ,7 7 1 0 ,2 2 1 3 V a lid
Korelasi antara R hitung R table Kesimpulan P e rt an y a a n 2 0 ,6 8 3 0 ,2 2 1 3 V a lid
P e rt an y a a n 3 0 ,8 1 3 0 ,2 2 1 3 V a lid
Pertanyaan 1 0,568 0,2213 Valid
P e rt an y a a n 4 0 ,6 6 9 0 ,2 2 1 3 V a lid
Pertanyaan 2 0,533 0,2213 Valid
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021
Pertanyaan 3 0,544 0,2213 Valid
Pertanyaan 4 0,528 0,2213 Valid
Nilai r hitung yang didapatkan dari masing- masing
Pertanyaan 5 0,813 0,2213 Valid
pertanyaan variabel Produktivitas Kerja memiliki nilai
Pertanyaan 6 0,842 0,2213 Valid r hitung lebih besar daripada r tabel yang memiliki
Pertanyaan 7 0,835 0,2213 Valid nilai sebesar 0,2213, sehingga dapat disimpulkan
Pertanyaan 8 0,794 0,2213 Valid bahwa empat butir pernyataan atau pertanyaan yang
Pertanyaan 9 0,538 0,2213 Valid ada pada variabel pelaksanaan program pelatihan
Pertanyaan 10 0,730 0,2213 Valid dinyatakan valid.
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021
HASIL UJI RELIABILITAS
Nilai r hitung yang didapatkan dari masing- masing Tabel 4.3
pertanyaan variabel Pelaksanaan Program Pelatihan Uji Reliabilitas
memiliki nilai r hitung lebih besar daripada r tabel
yang memiliki nilai sebesar 0,2213, sehingga dapat
disimpulkan bahwa sepuluh butir pernyataan atau
pertanyaan yang ada pada variabel pelaksanaan
program pelatihan dinyatakan valid.
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021
Tabel 4.2
Tabel Uji Validitas Penerapan Sistem Manajen Hasil uji reliabilitas pada table diatas menunjukkan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (X2) bahwa bahwa nilai Alpha Cronbach atas variabel
Korelasi R hitung R tabel Kesimpulan pelaksanaan program pelatihan sebesar 0,850, sistem
antara manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebesar
Pertanyaan 1 0,727 0,2213 Valid 0,894 dan produktivitas kerja sebesar 0,713. Dengan
Pertanyaan 2 0,769 0,2213 Valid demikian dapat disimpulkan bahwa penyataan atau
Pertanyaan 3 0,683 0,2213 Valid
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
Pertanyaan 4 0,772 0,2213 Valid
Pertanyaan 5 0,704 0,2213 Valid memiliki nilai Alpha Cronbach > 0,60.
Pertanyaan 6 0,747 0,2213 Valid
Pertanyaan 7 0,714 0,2213 Valid HASIL UJI NORMALITAS
Pertanyaan 8 0,761 0,2213 Valid Tabel 4.4
Pertanyaan 9 0,686 0,2213 Valid
Uji Normalitas
Pertanyaan 10 0,669 0,2213 Valid

Sumber: Olah data SPSS 23, 2021

Nilai r hitung yang didapatkan dari masing- masing


pertanyaan variabel Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) memiliki nilai
r hitung lebih besar daripada r tabel yang memiliki
nilai sebesar 0,2213, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sepuluh butir pernyataan atau pertanyaan yang
ada pada variabel pelaksanaan program pelatihan
dinyatakan valid.

Sumber: Olah data SPSS 23, 2021

56 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

Pada metode uji Kolmogrov-Smirnov, jika nilai heteroskedastisitas dalam model regresi berganda.
signifikansi > 0,05 maka variabel berdistribusi normal Sehingga model regresi tersebut layak digunakan
dan sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka variabel untuk memprediksi produktivitas kerja anggota
tidak berdistribusi normal. Dari hasil tabel berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu
4.9 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) pelaksanaan program pelatihan dan penerapan sistem
sebesar 0,200 > 0,05 hal ini membuktikan bahwa data manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
berdistribusi normal.
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Berdasarkan tabel 4.11 diatas memperoleh
Tabel 4.5 persamaan regresi sebagai berikut: Y = 6,642 + 0,190
Uji Multikolinearitas X1 + 0,072 X2 model persamaan tersebut memiliki
arti bahwa:
1. Konstanta = 6,642
Memiliki arti bahwa jika variabel pelaksanaan
program pelatihan dan penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
diasumsikan tidak ada, maka produktivitas kerja
anggota memiliki nilai sebesar 6,642.
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021 2. Koefisien Pelaksanaan program pelatihan (X1)
Nilai koefisien pelaksanaan program pelatihan
Pada tabel diatas dapat diketahui nilai tolerance sebesar 0,190. Memiliki arti bahwa jika setiap
yang diperoleh masing-masing variabel terjadi kenaikan 1 nilai pelaksanaan program
pelaksanaan program pelatihan dan penerapan pelatihan, maka akan diikuti juga dengan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja kenaikan produktivitas kerja anggota sebesar
adalah 0,615 dan nilai VIF sebesar 1,626. 0,190.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat 3. Koefisien Penerapan sistem manajemen
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam keselamatan dan kesehatan kerja (X2)
model regresi berganda. Nilai koefisien penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 0,072.
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Memiliki arti bahwa jika setiap terjadi kenaikan
Gambar 4.6 1 nilai penerapan sistem manajemen keselamata
Uji Heteroskedasitas dan kesehatan kerja, maka akan diikuti juga
dengan kenaikan produktivitas kerja anggota
sebesar 0,072.

UJI HIPOTESIS
Tabel 4.8
Hasil Uji F

Sumber: Olah data SPSS 23, 2021 Sumber: Olah data SPSS 23, 2021

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa titik-titik Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jika
menyebar secara acak serta tersebar dengan baik diperoleh nilai F hitung sebesar 44,196 > 3,12 (F tabel)
diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 (5ØüÞ) atau nilai
dan titik-titiknya tersebar secara acak tanpa signifikan kurang dari 0,05. Maka dari itu Ho ditolak
membentuk pola tertentu, berarti tidak ada gejala dan Ha diterima yang berarti bahwa secara simultan

Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 57


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

Pelaksanaan Program Pelatihan (X1) dan Penerapan dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang ada diluar
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja variabel pada penelitian ini seperti variabel disiplin
(X2) berpengaruh secara signifikan terhadap menggunakan alat pelindung diri dan lingkungan kerja.
produktivitas kerja anggota (Y).
Tabel 4.9 KESIMPULAN
Hasil Uji T Berdasarkan pembahasan dan analisa, hasil
penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menyatakan
bahwa pelaksanaan program pelatihan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja anggota pada dinas pemadam
kebakaran kota Bekasi yang mana dapat dilihat
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021 dari tabel 4.9 hasil t-hitung sebesar 5,826 >
1,66515 (t tabel) dengan sig. 0,000 < 0,05
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui untuk (5ØüÞ) atau nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
variabel Pelaksanaan Program Pelatihan (X1) Maka dari itu pelaksanaan program pelatihan
diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,826 > 1,66515 (t sangat berpengaruh bagi para anggota dinas
tabel) dengan sig. 0,000 < 0,05 ( 5ØüÞ) atau nilai pemadam kebakaran kota Bekasi yang sangat
signifikan lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu Ho ditolak menentukan para anggota dapat menjalankan
atau Ha diterima yang berarti secara parsial tugas secara efektif dan efesien, sehingga
pelaksanaan program pelatihan (X1) berpengaruh berpengaruh terhadap produktivitas kerja
signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). anggota dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Untuk variabel pelaksanaan sistem manajemen 2. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menyatakan
keselamatan dan kesehatan kerja (X2) diperoleh t- bahwa penerapan sistem manajemen
hitung sebesar 2,172 > 1,66515 (t table) dengan sig. keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
0,033 < 0,05 (5ØüÞ) atau nilai signifikan lebih kecil berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dari 0,05. Maka dari itu Ho ditolak atau Ha diterima produktivitas kerja anggota pada dinas pemadam
yang berarti secara parsial penerapan sistem kebakaran kota Bekasi yang mana dapat dilihat
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dari tabel 4.9 hasil t-hitung sebesar 2,172 >
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja 1,66515 (t table) dengan sig. 0,033 < 0,05
(Y). (5ØüÞ) atau nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
Maka dari itu penerapan sistem manajemen
UJI KOEFISIEN DETERMINASI keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah
Tabel 4.10 penting dalam suatu organisasi, karena pada
Hasil Uji Koefisien Determinasi dinas pemadam kebakaran kota Bekasi memiliki
tingkat risiko kecelakaan yang tinggi, maka siste
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) anggota perlu ditinkatkan. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan produktivitas kerja
angggota.
3. Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.8 yang
menyatakan bahwa pelaksanaan program
Sumber: Olah data SPSS 23, 2021 pelatihan dan penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara
Berdasarkan pada tabel memperoleh nilai R simultan berpengaruh signifikan terhadap
Square sebesar 0,538 atau 53,8%. Hal ini produktivitas kerja anggota pada dinas pemadam
menunjukkan bahwa produktivitas kerja anggota kebakaran kota Bekasi, yang mana uji F
dapat menjelaskan variasi dari dua variabel menunjukkan F-hitung sebesar 44,196 > 3,12 (F
independen, yaitu pelaksanaan program pelatihan dan tabel) dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 (5ØüÞ) atau
penerapan sistem manajemen keselamatan dan nilai signifikan kurang dari 0,05. Maka dari itu
kesehatan kerja sebesar 53,8%. Sedangkan 46,2% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa

58 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi


PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA BEKASI
Oleh : Meta Luvita Sari1 dan Rycha Kuwara Sari

secara simultan Pelaksanaan Program Pelatihan DAFTAR PUSTAKA


(X1) dan Penerapan sistem manajemen Afif, E. R., 2019. Pengaruh Lingkungan Kerja, K3
keselamatan dan kesehatan kerja (X2) Dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap Pada Pt Gt-Pro. Jurnal Ilmu dan Riset
produktivitas kerja anggota (Y). Dapat Manajemen, pp. 1-18.
disimpulkan bahwa pelaksanaan program Bangun, W., 2017. Manajemen SDM Hubungan
pelatihan merupakan suatu hal yang sangat Industrial. Jakarta: Erlangga.
penting agar para anggota dapat menjalankan Dessler, G., 2015. Manajemen Sumber Daya
dan menyelesaikan tugas secara efektif dan Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
efisien sehingga produktivitas kerja anggota pun Hairo, A. M. & Martono, S., 2019. The Effect of
meningkat. Dan dinas pemadam kebakaran kota Environment, Training, Motivation, and
Bekasi perlu menerapkan sistem manajemen Satisfaction on Work Productivity.
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan Management Analysis Journal, pp. 50 - 57.
menyediakan perlengkapan atau alat-alat (K3) Hedianto, B. R., Mukzam, M. D. & Iqbal, M., 2014.
untuk mengurangi kasus kecelakaan pada Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
anggota, menjamin keselamatan dan kesehatan (K3) Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi
para anggota saat melaksanakan tugas. pada Karyawan bagian Drilling & Oilfield
Services PT Elnusa Tbk. Jakarta). Jurnal
IMPLIKASI MANAJERIAL Administrasi Bisnis S1 Universitas
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan Brawijaya.
diatas, maka penulis memberikan beberapa Mangkunegara, A. A. P., 2015. Manajemen Sumber
masukkan yang bermanfaat untuk anggota dinas Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
pemadam kebakaran kota Bekasi yang berkaitan Remaja Rosdakarya.
dengan pelaksanaan program pelatihan, penerapan Purwati, S., Sitepu, M. & Panjaitan, F., 2017. Analisis
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen
(K3) dan produuktivitas kerja anggota dimasa yang Keselamatan Dan Kesehatan Kejra (K3)
akan datang yakni sebagai berikut: Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi
1. Bagi Penulis Kasus Pada PT Timah (Persero) Tbk). Jurnal
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis (JIPMB),
menambah wawasan dan dapat digunakan Volume Volume 20.
sebagai implementasi keilmuan penulis. Sofyandi, H., 2013. Manajemen Sumber Daya
2. Bagi Instansi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif
bahan pertimbangan bagi dinas pemadam Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
kebakaran kota Bekasi untuk lebih mingkatkan Sujarweni, V. W., 2015. Statistik Untuk Bisnis Dan
pelatihan dan mengutamakan keselamatan dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
kesehatan kerja anggota untuk mencapai Sujarweni, V. W., 2018. Metodologi Penelitian
produktivitas kerja yang optimal. Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif.
3. Bagi Universitas Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi Suparyadi, 2015. Manajemen Sumber Daya
untuk penelitian selanjutnya dan dapat Manusia : Menciptakan Keunggulan
memperdalam dampak mengenai pelaksanaan Bersaing Berbasis Kompetensi SDM.
program pelatihan dan efektivitas sistem Yogyakarta: Andi.
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Sutrisno, E., 2015. Manajemen Sumber Daya
terhadap produktivitas kerja anggota organisasi Manusia. Jakarta: Kencana Prenadamedia
atau perusahaan. Group.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Widodo, E. S., 2015. Manajemen Pengembangan
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka
memasukkan variable independen lainnya dan Pelajar.
menambah jumlah responden, sehingga Zainal, V. R., 2014. Manajemen Sumber Daya
memperoleh informasi mengenai factor-faktor Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
lainnya yang mempengaruhi produktivitas kerja. Praktek. Jakarta: Rajawali Pers

Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 59


60 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Anda mungkin juga menyukai