Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DALAM PEMBERDAYAANTENAGA KERJA LAPANGAN


DI CV. YUDA DESIGN

Disusun oleh :
Siti Soimah
siti.rezkytia123@gmail.com
UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG
S1 MANAJEMEN

Abstrak

Penerapan dan keselamatan kerja adalah cara untuk menerapkan diri atau
mengatur diri sendiri pada suatu pekerjaan agar bisa bekerja dengan aman dan
sehat baik secara jasmani dan rohani yang berhubungan dengan proses kerja
dan lingkungan kerjanya. Pemberdayaan tenaga kerja adalah satu strategi
untuk memperbaiki sumber daya manusia dengan pemberian tanggung jawab
dan kewenangan terhadap mereka dan diharapkan dapat memungkinkan
mencapai kinerja yang lebih baik. Masalah dalam penelitian ini adalah
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum maksimal
dalam pemberdayaan tenaga kerja lapangan Di CV. Yuda Design. Tujuan
penelitian ini adalah Ingin mengetahui Penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Dalam Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan pada CV. Yuda
Design. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan metode
pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi,
Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa pedoman wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Direktur CV. Yuda Design. Analisis
data menggunakan analisis interaktif yang mana meliputi berbagai tahapan
antara lain: pengumpulan, reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Pemberdayaan Tenaga Kerja
Lapangan Di CV. Yuda Design mengalami beberapa kendala, antara lain
perilaku pegawai yang kurang peduli dengan K3, kesadaran serta pengetahuan
pegawai tentang K3 masih perlu ditingkatkan.

Kata Kunci : Penerapan dan Keselamatan Kerja, Pemberdayaan Tenaga Kerja,


K3

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pemberdayaan sumberdaya manusia penting untuk dilakukan agar
manusia memiliki semangat kerja yang tinggi agar mampu mempercepat
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Namun

1
demikian, keberadaan sumberdaya manusia tidak akan efektif jika tidak
ada perencanaan dan pengendalian yang baik. Oleh karena itu, agar
manajemen organisasi menjadi efektif dan efisien maka manjemen harus
mampu memahami secara benar. Salah satu cara yang umum dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja adalah melalui pelatihan kerja.
Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi karyawan
mengembangkan keahlian dan kemampuan dalam bekerja agar apa
yang diketahui dan dikuasai dapat membantu karyawan untuk mengerti
apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan,
memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keahlian.

Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, akan tetapi


kemampuan (ability) yang dimiliki belum tentu sesuai dengan spesifikasi
yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu penting bagi
perusahaan untuk melaksanakan pelatihan agar karyawan tahu apa
yang seharusnya dilakukan dan bagaimana melakukannya. Pelatihan
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dan
kelompok agar dapat memberikan sumbangan kepada efektifitas dan
efisiensi organisasi. Melalui kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan
karyawan yang memadai tersebut dan sesuai dengan bidang tugas akan
dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan efektifitas dan
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sedangkan
apabila karyawan atau pegawai organisasi tidak atau kurang memiliki
kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, selain menjadi beban
organisasi, juga akan menjadikan organisasi tersebut kurang efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.

Program pemberdayaan karyawan dituntut untuk bisa memberdayakan


karyawan agar memiliki tanggung jawab dan ketrampilan kerja yang
lebih besar. Pemberdayaan karyawan pada dasarnya membentuk
karyawan produktif dan berkomitmen. Sebab dalam bisnis harus
diperhatikan pula kondisi lingkungan kerja sehingga dapat memberikan
peningkatan terhadap upaya pemberdayaan.
Berbagai macam permasalahan ketenagakerjaan yang muncul
kepermukaan dewasa ini, sebagian besar masih didominasi oleh
permasalahan pelanggaran terhadap peraturan perundang–undangan
ketenagakerjaan secara umum disamping permasalahan sumber daya
manusia Indonesia yang minim kualitasnya.

Persoalan yang banyak muncul diantaranya adalah mengenai


pemberdayaan dan penempatan tenaga kerja pada sebuah perusahaan.
Tuntutan ini diakibatkan oleh tingginya angka pengangguran terbuka di
Indonesia, akan tetapi disadari bahwa masih banyak tenaga kerja kerja
mempunyai keterbatasan-keterbatasan yaitu tingkat pendidikan yang
rendah, dimana untuk dapat dilatih dan menyerap teori pelatihan dengan
baik diperlukan syarat pendidikan peserta minimal SLTA sederajat serta
minim skill.

Namun seiring berkembangnya inovasi maupun improvisasi di dalam


suatu perusahaan, selain dalam bidang teknologi harus di seimbangkan
pula dengan keamanan, keselamatan maupun kesehatan para pekerja
yang lebih baik. Bagaimanapun juga kesehatan dan keselamatan kerja
merupakaan hal yang sangat penting untuk di perhatikan. Biasanya
banyak pekerja yang tidak begitu memperhatikan prosedur-prosedur
yang aman dalam bekerja. Asal kerja enak dan beres saja, masalah
sesuai prosedur atau tidak menjadi urusan nomor dua.

Pekerja merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan


dan merupakan ujung tombak dalam berjalannya kinerja suatu
perusahaan. Jika kesehatan dan keselamatan kerja tidak diperhatikan
maka hal tersebut akan menghambat produktivitas perusahaan. Maka
pekerja harus dilindungi dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya
dengan di berikan hak-hak yang sesuai. Perusahaan harus dengan
tegas mendukung, menjalankan dan mengawasi pekerjaan sesuai
dengan standart operasional prosedur yang ada agar tercipta kondisi
kerja yang aman, nyaman dan produktif.
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di perusahaan tidak
dapat terselenggara dengan baik apabila pegawai tidak dibekali dengan
pengetahuan tentang K3 secara maksimal dan pemberdayaan tenaga
kerja. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang
besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak
hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu
adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan
sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena
manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan
oleh teknologi apapun. Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya
kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja.

Berdasarkan survei pendahuluan dalam penelitian ini pemberdayaan


tenaga kerja yang dilakukan CV Yuda Desain merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya tenaga kerja
yang hanya memiliki tingkat pendidikan SLTP dan SMA, yang biasanya
memiliki ketrampilan rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. CV Yuda Desain sangat perduli dengan
tenaga kerja yang dimiliknya guna pengembangan sumber daya
manusia yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan, ketrampilan,
dan etos kerja produktif bagi perusahaan. Dengan adanya
Pemberdayaan tenaga kerja akan menambah wawasan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan menekan jumlah kecelakaan
kerja.

Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di CV.


Yuda Design masih mengalami banyak hambatan seperti perusahaan
lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan meningkatkan
efisiensi pekerja untuk menghasilkan laba sebesar besarnya, sedangkan
pelaksanaan untuk K3 yang ada pada CV Yuda Desain belum memenuhi
standar hal ini dapat dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Peralatan K3 Di CV. Yuda Design

No Faktor Ketersediaan Kebutuhan


1. Alat Perlindungan Diri (APD)
a. Helm 10 15
b. Sarung Tangan 10 15
c. Sepatu Safety 10 15
d. Rompi 10 15
2. P3K Tidak Ada 5
3. Pelatihan Kesehatan, Belum Dilakukan
Keamanan dan Keselamatan dilakukan
Kerja (K3)
Sumber : Data Diolah 2020 CV. Yuda Design

Tabel 1.1 menunjukan bahwa Penerapan Program Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (K3) di CV Yuda Desain tidak lepas dari
permasalahan seperti Pelatihan Kesehatan, Keamanan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang belum dilakukan. Mengingat betapa
pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan pemberdayaan
tenaga kerja di suatu perusahaan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah pokok
dalam penelitian ini, yaitu :
Bagaimana Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam
Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan Di CV. Yuda Design?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, peneliti
menentukan judul dalam penelitian ini adalah :
Analisis Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam
Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan Di CV. Yuda Design.

3. Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dalam Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan pada CV. Yuda Design.
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Dalam Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan serta
diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang
secara teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi peneliti khususnya dalam bidang
Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan Penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam Pemberdayaan
Tenaga Kerja Lapangan di CV. Yuda Design.
2) Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran dan
informasi akan hal hal mengenai Penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam Pemberdayaan Tenaga Kerja
Lapangan.

B. Hasil Dan Pembahasan


1. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Hasil wawancara yang telah di analisa menunjukan konfirmasi bahwa
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko
kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3
tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada tingkat
produktivitas karyawan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan
oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu
tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan
keselamatan kerja yang diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu
sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari
lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesinmesin.
CV. Yuda Design mengetahui betul bahwa perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang benarbenar menjaga keselamatan dan kesehatan
karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan
perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat
kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan
agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga
diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat. Memperhatikan hal
tersebut, maka program K3 dan produktivitas kerja karyawan menjadi
penting untuk dikaji, dalam tujuannya mencapai visi dan misi perusahaan.

Dalam hal ini, keselamatan kerja menyangkut peralatan yang dipakai oleh
karyawan dalam bekerja, guna melindunginya dari resiko-resiko tertentu
agar terhindar dari kecelakaan kerja. Program kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi
atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan. Kesehatan kerja
bertujuan guna mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja,
berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban
kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindungi dari penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan kajian yang penting


agar dapat meningkatkan produktifias kerja karyawan. Bila perusahaan
secara khusus memperhatikan K3 maka, karyawan dapat bekerja dengan
aman, tentram dan produktif dalam bekerja. Kecelakaan kerja sering
terjadi dikarenakan ketidaktahuan tentang bahaya atau cara
mencegahnya meskipun mereka mengetahui tentang adanya suatu risiko.
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga)
tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja. 3 (tiga) tujuan utama penerapan K3
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tersebut antara lain :
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

Dari penjabaran tujuan penerapan K3 di tempat kerja berdasarkan


Undang-Undang nomor 1 Tahun 1970 tersebut, maka terdapat harmoni
mengenai penerapan K3 di tempat kerja antara Pengusaha, Tenaga Kerja
dan Pemerintah/Negara. Sehingga di masa yang akan datang, baik dalam
waktu dekat ataupun nanti, penerapan K3 di Indonesia dapat
dilaksanakan secara nasional dari Sabang sampai Meraoke. Seluruh
masyarakat Indonesia sadar dan paham betul mengenai pentingnya K3
sehingga dapat melaksanakannya dalam kegiatan sehari-hari baik di
tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggal.

Dalam hal ini CV. Yuda Design memahami betapa pentingnya penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengingat kebanyakan
kecelakaan terjadi pada pekerja yang belum terbiasa bekerja secara aman
terlebih dengan mereka yang pendidikannya masih rendah. CV. Yuda
Design sangat perlu melakukan pemberdayaan tenaga kerjanya dengan
melakukan pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengalami beberapa
kendala, antara lain perilaku pegawai yang kurang peduli dengan K3,
kesadaran serta pengetahuan pegawai tentang K3 masih perlu
ditingkatkan. Selain itu ada anggapan bahwa memakai APD juga
menghambat mereka dalam bekerja. Kondisi fasilitas yang belum
maksimal dari perusahaan karena ketersediaan anggaran juga menjadi
salah satu kendala.

2. Pemberdayaan Tenaga Kerja


Hasil wawancara yang telah di analisa menunjukan bahwa pemberdayaan
karyawan merupakan tanggung jawab yang harus dipikul perusahaan.
Tanggung jawab merupakan kewajiban yang harus diselesaikan sesuai
dengan batasan-batasan yang ada. Tanggung jawab yang dilakukan
bukan hanya pada pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan, namun juga
tanggung jawab untuk tim kerja, perusahaan, dan klien. Karyawan
bertanggung jawab dengan kesadaran diri mereka, akan tindakan yang
dilakukan dilingkungan perusahaan maupun tindakan yang dilakukan yang
berkenaan dengan tugas dan pekerjaan. Tenaga kerja lapangan harus
mampu bertahan, mudah beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan
walaupun berganti-ganti tim, dan bisa dengan mudah memahami
pengetahuan dari apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta
sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari perusahaan. Oleh karena
itu, pemberian kepercayaan kepada karyawan dalam organisasi harus
dirancang agar tenaga kerja lapangan mampu bertanggung jawab dalam
pekerjaan mereka. Semakin besar tanggung jawab yang diberikan
perusahaan kepada karyawan, maka semakin besar karyawan
membangun intergitas diri dan sekaligus memiliki loyalitas dan keberanian
untuk menerima tanggung jawab dari perusahaan. Tanggung jawab
adalah komitmen dan kewajiban untuk melaksanakan semua pekerjaan
melalui kompetensi diri.

Pemberdayaan karyawan berarti karyawan mampu melibatkan diri mereka


untuk mengambil inisiatif untuk merespon pekerjaan mereka secara
mandiri, hal ini dikaitkan dengan tantangan dan dorongan dari
perusahaan. Inisiatif mendorong karyawan untuk berpikir secara bebas
cara mereka sendiri, perusahaan memberikan kesempatn kepada
karyawan untuk menggali kemampuan yang mereka miliki. Karyawan
memiliki kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang
benar dan berkaitan dengan pekerjaan mereka tanpa harus diberi tahu
dan berusaha melakukan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Inisiatif yang berarti karyawan memiliki kemampuan untuk mengenali
masalah, peluang, sehingga dapat menyelesaikan masalah atau
menangkap peluang tersebut. Perusahaan membutuhkan karyawan yang
cepat tanggap dan mandiri sehingga perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif melalui sumber daya manusianya.

Pemberdayaan sebagai proses karyawan untuk menjadi lebih kreatif


dalam segala hal, kreatif terhadap pekerjaan yang dilakukan, terhadap
lingkungan, terhadap tim kerja terlebih dalam pemahaman tentang K3.
Pengelolaan kreativitas yang baik merupakan tantangan dan keharusan
bagi karyawan, agarkaryawan mampu menghadapi perubahan dalam
bisnis kreatif. Untuk memicu kreativitas, karyawan diberikan kesempatan
untuk berkreasi dengan cara dan gaya mereka sendiri, dan gaya ini juga
membedakan gagasan yang muncul dari para karyawan diperusahaan.
Motivasi diperlukan untuk merealisasikan ide-ide baru yang muncul untuk
mendorong karyawan menghasilkan ide-ide kreatif dan juga lingkungan
mempengaruhi, serta menentukan seberapa besar kreativitas pada
karyawan akan timbul. Kreativitas merupakan bagian penting dari
penyelesaian tugas, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,
karena dengan kreativitas karyawan menemukan hubungan-hubungan
baru dengan karyawan lain dan menghasilkan solusi, serta karyawan
mengekplorasi ide-ide mereka. Kreativitas para karyawan didukung oleh
pengembangan pengetahuan, kemampuan intelektual, gaya berpikir,
motivasi, kepribadian, lingkungan yang menjadikan gagasan kreatif
sehingga menjadi inovasi yang muncul dari ide-ide baru, percakapan baru,
keinginan baru, penelitian baru dari para karyawan. Kreativitas menjadi
alat munculnya inovasi yang mendukung kesusksesan perusahaan maka
penting bagi perusahaan untuk mendukung karyawan untuk menciptakan
ide-ide yang kreatif kemudian mengembangkannya, sehingga kreativitas
menjadi kekuatan perusahaan.

Dalam hal ini pemberdayaan tenaga kerja yang dilakukan CV Yuda


Desain merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tenaga
kerja, khususnya tenaga kerja yang hanya memiliki tingkat pendidikan
SLTP dan SMA, yang biasanya memiliki ketrampilan rendah dan tidak
mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. CV Yuda
Desain sangat perduli dengan tenaga kerja yang dimilikinya guna
pengembangan sumber daya manusia yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja produktif bagi
perusahaan. Dengan adanya Pemberdayaan tenaga kerja akan
menambah wawasan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan
menekan jumlah kecelakaan kerja.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada kegiatan penelitian
ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam
Pemberdayaan Tenaga Kerja Lapangan Di CV. Yuda Design mengalami
beberapa kendala, antara lain perilaku pegawai yang kurang peduli
dengan K3, kesadaran serta pengetahuan pegawai tentang K3 masih
perlu ditingkatkan. Selain itu ada anggapan bahwa memakai APD juga
menghambat mereka dalam bekerja. Kondisi fasilitas yang belum
maksimal dari perusahaan karena ketersediaan anggaran juga menjadi
salah satu kendala.

2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut :
a. Hendaknya CV. Yuda Design melengkapi sarana prasarana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Hendaknya CV. Yuda Design memberikan pelatihan dan pendidikan
kepada karyawannya yang belum bisa memahami betapa
pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Atmosoeprapto, K. 2017. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan.


Jakarta: Elex Media Komputindo.

Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya


Manusia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fandy, Tjiptono. 2016. Service, Quality & satisfaction. Yogyakarta. Andi.

Fatimah, Leni Nur.2019.Hubungan Antara Pemberdayaan Karyawan Dengan


Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun Tahun
2019.STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun

Fridayanti, Nita.2016.Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di PT


Ferron Par Pharmaceuticals Bekasi.Program Studi Manajemen
Administrasi Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani

G Hendra, Poerwanto. 2017. Manajemen Kualitas. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama

Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok:
PT Rajagrafindo Persada

Rivai, Veithzal dan Sagala Jauvani Ella, 2017. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Parktik, PT. Rajawali Pers,
Jakarta.

Sedarmayanti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi


Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama

Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suma’mur. (2015). Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan. Jakata:


Gunung Agung.

Yunus, Hadi Sabari.2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai