Anda di halaman 1dari 7

AKSI NYATA PENERAPAN MODUL 1.

PERUBAHAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Ganda Yanuar, S.Pd.


CGP Angkatan 6 Kota Serang

Pada pembelajaran Program Guru Penggerak modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki Hajar
Dewantara, saya mengambil kesimpulan bahwa dalam proses pendidikan, guru harus menuntun laku
siswa sesuai dengan kodrat. Artinya anak-anak (siswa) adalah pribadi unik yang memiliki minat dan
bakat masing-masing. Oleh karena itu saya menggagas perubahan aksi nyata dalam pembelajaran di
kelas. Perubahan tersebut yaitu mendesain pembelajaran yang berdiferensiasi atau pembelajaran
yang mengakomodir kebutuhan belajar murid.

Saya pribadi merasa antusias untuk melaksanakan perubahan ini, hal ini karena mapel yang
saya ampu memiliki karakteristik yang khas dan kesulitan tersediri. Mata pelajaran sejarah identik
dengan pembelajaran ceramah, yang membuat banyak siswa merasa bosan mengikuti pembelajaran
tersebut. Nah dengan ide melaksanakan pembelajaran sejarah yang berdifensiasi, saya merasa
tertantang untuk membuktikan pembelajaran sejarah juga dapat menyenangkan.

Pada saat merancang pembelajaran berdiferensiasi, muncul gagasan-gagasan untuk


mengkombinasikan pembelajaran sejarah dengan penerapan teknologi informasi dan sosial media.
Penerapan teknologi informasi pada pembelajaran sejarah misalnya tugas-tugas siswa dapat dibuat
melalui aplikasi-aplikasi yang saat ini banyak digunakan seperti Canva, Inshot, Kine Master, dan
lainnya. Hasil-hasil pekerjaan yang telah dibuat oleh siswa kemudian saya minta untuk di upload ke
media sosial siswa. Kepada siswa lainnya diminta untuk meihat dan memberikan komentar atas
karya yang telah dibuat oleh temannya.

Secara teknis pembelajaran berdiferensiasi yang saya laksanakan dikelas dijabarkan dalam
Langkah-langkah sebagai berikut.

1. Dalam tahap persiapan saya menyusun rencana pembelajaran yang didalam nya
mengakomodir pembelajaran berdiferensiasi. Saya merencanakan pembelajaran dengan model
Project Based Learning (PjBL). Dalam model pembelajaran PjBL ini siswa akan membuat suatu karya
yang disesuaikan dengan minat dan bakat mereka, karya tersebut dapat berupa karya tulis, esai,
cerpen, pantun, puisi, musikalisasi puisi, poster, video vlog, podcast, infografis, dan lain-lain secara
mandiri atau kelompok. Untuk merekam proses perkembangan project siswa, saya membuat suatu
instrument Langkah-langkah pengerjaan project.

2. Pada tahap pelaksanaan, pembelajaran dapat dilakukan didalam atau diluar kelas,
pembelajaran diluar kelas bertujuan agar siswa mendapatkan inspirasi untuk karya yang akan
mereka buat.

Gambar 1. Suasana pembelajaran diluar kelas untuk merancang project apa yang akan dibuat

Gambar 2. Suasana pembelajaran diluar kelas untuk merancang project apa yang akan dibuat
Pembelajaran PjBL ini saya rancang selama tiga pekan. Pada setiap pekannya pembelajaran
dilaksanakan dengan pemberian bimbingan baik secara kelompok maupun individu. Dalam proses
pembimbingan saya memberikan informasi, saran, atau kritik. Pembimbingan tersebut juga tidak
jarang saya berikan diluar jam pembelajaran (sepulang sekolah).

Gambar 3. Proses pembimbingan pembuatan infografis secara kelompok.

Gambar 4. Proses pembimbingan pembuatan infografis secara kelompok.


Gambar 5. Proses pembimbingan pembuatan infografis secara individu

3. Setelah tahap pembuatan project, pada akhirnya setiap siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya secara individu atau kelompok.

Gambar 6. Proses Pemaparan atau Presentasi Hasil Karya Siswa.


Gambar 7. Proses Pemaparan atau Presentasi Hasil Karya Siswa.

Setelah penyajian hasil karya, saya meninta kepada siswa lain untuk memberikan komentar atau
penilaian terhadap hasil pekerjaan temannya. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, saya selalu
meminta siswa untuk memberikan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dialami. Dalam
beberapa refleksi yang diberikan oleh siswa, saya mengambil pembelajaran penting yaitu proses
pembelajaran masih terus harus ditingkatkan dan disempurnakan, masih terdapat beberapa siswa
mengalami kesulitan dengan model pembelajaran PjBL. Kesulitan tersebut saya lihat dari hasil
pekerjaan siswa yang masih copy paste dari internet (bagi siswa yang memilih project makalah atau
karya tulis). Untuk kasus-kasus seperti ini saya berfikir mungkin anak-anak ini masih belum
menemukan pola pembelajaran sesuai dengan minat dan bakatnya. Tapi saya tidak berpatah
semangat untuk terus menghadirkan pembelajaran berbasis pelayanan sesuai kebutuhan belajar
anak.

Dampak pembelajaran yang menggunakan model PjBL ini saya lihat perubahan yang signifikan
dalam aktifitas anak dalam setiap pembelajaran. Sebelum penggunaan model PjBL, banyak siswa
tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Bahkan diantara mereka banyak yang
mengantuk atau tertidur dalam pelajaran sejarah. Kemudian setelah, upaya perubahan
pembelajaran berdiferensiasi dengan model PjBL in hampir seluruh siswa aktif dalam pembelajaran.
Beberapa hasil karya siswa akan saya sampaikan di bawah ini:

Gambar 8. Hasil karya siswa berupa lukisan dengan tema Jalur Rempah.
Gambar 9. Hasil karya siswa berupa infografis dengan tema Jalur Rempah.

Gambar 10. Hasil karya siswa berupa poster dengan tema Jalur Rempah.

Anda mungkin juga menyukai