Anda di halaman 1dari 10

Best Practice

Nama : Egi Regista Apriandi, S.Pd.


Bidang Studi : Bahasa Indonesia
LPTK : Universitas Pakuan Bogor

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman
Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Dzakiyyun, Kab. Cianjur, Jawa Barat


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Setelah melaksanakan pembelajaran model Project
Based Learning dipadukan dengan metode picture
and picture, peserta didik mampu menulis cerita
pendek dengan baik berdasarkan s t r u k t u r n y a .

Penulis Egi Regista Apriandi, S.Pd.


Tanggal 14 November 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?
Kondisi yang menjadi latar Peserta didik belum maksimal dalam praktik menulis
belakang masalah, mengapa cerita pendek berdasarkan strukturnya. Hal ini
praktik ini penting untuk disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
dibagikan, apa yang menjadi 1. Peserta didik mengganggap menulis cerpen
peran dan tanggung jawab adalah hal yang sulit.
anda dalam praktik ini. 2. Peserta didik cenderung merasa bingung untuk memulai
menulis cerita pendek.
3. Kurangnya minat peserta didik dalam menulis
cerpen
4. Peserta didik belum memahami struktur cerita
pendek.
5. Guru belum menggunakan teknik dan media
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
menulis cerpen.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (best
practice) ini d i r a s a sangat penting untuk
dibagikan karena permasalahan ini banyak dialami
oleh rekan guru Bahasan Indonesia lainnya.
Sehingga diharapkan praktik baik (best practice) ini
bermanfaat bagi guru yang lain yang memiliki
permasalahan yang sama agar diketahui pemecahan
masalahnya. Oleh karena itu, penulis (guru)
mendesain pembelajaran inovatif untuk
meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek
peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning dipadukan
dengan metode picture and picture.
Apa yang menjadi tanggung jawab anda dalam
praktik ini?
Sebagai guru, saya merasa memiliki tanggung jawab
sebagai fasilitator terbaik untuk mengantarkan peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajarannya.
Adapun inovasi yang saya lakukan agar tercapainya
tujuan pembelajaran peserta didik yaitu dengan
mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kemampuan menulis cerita pendek dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning yang dipadukan dengan metode picture and
picture.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk
Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai Pelaksanaan pembelajaran model Project Based
tujuan tersebut? Siapa saja Learning dipadukan dengan metode picture and
yang terlibat, picture ini tentu saja memiliki tantangan, yaitu
membutuhkan persiapan cukup banyak,
pengondisian peserta didik, memerlukan waktu yang
cukup panjang, tidak semua peserta didik
mempunyai kemampuan visual yang sama, dan
persiapan lainnya.

Beberapa tantangan tersebutlah yang menuntut


penulis sebagai guru harus mencari model juga
metode terbaik yang sesuai dengan gaya belajar
peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran
bersama.

Siapa saja yang terlibat?


Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Guru sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran.
2. Peserta didik sebagai pusat dalam proses
pembelajaran.
3. Dosen dan guru pamong selaku pembimbing
dalam kegiatan PPG.
4. Kepala Sekolah, Waka Sarpras, Waka
Kurikulum, dan rekan guru sejawat yang telah
memberikan dukungan dalam terlaksananya
kelancaran kegiatan PPL ini.
5. Rekan sejawat yang membantu
mendokumentasikan kegiatan PPL.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut?
dilakukan untuk Langkah awal yang saya lakukan yaitu mengikuti
menghadapi tantangan semua tahapan pembelajaran PPG berupa pemberian
tersebut/ strategi apa yang materi juga berkooridnasi dengan narasumber
digunakan/ bagaimana (Dosen, Guru Pamong, dan teman sejawat PPG),
prosesnya, siapa saja yang melaksanakan wawancara untuk mencari solusi
terlibat / Apa saja sumber terhadap tantangan/masalah yang teridentifikasi,
daya atau materi yang mengkaji literatur dari berbagai sumber,
diperlukan untuk merumuskan serta menentukan solusi yang terpilih,
melaksanakan strategi ini membuat perangkat, mempresentasikan perangkat
pembelajaran yang akan diimplementasikan dan
pengimplementasian perangkat yang telah dibuat
dalam aksi nyata (PPL).

Strategi apa yang digunakan?


Adapun strategi yang saya pilih untuk mengatasi
permasalahan/tantangan pembelajaran tersebut yaitu
sebagai guru, saya harus menemukan model juga
metode pembelajaran yang tepat, inovatif dan
mampu memotivasi belajar peserta didik, terpilihlah
model pembelajaran yang dirasa inovatif yaitu model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dipadukan dengan metode picture and picture,
merancang LKPD berbasis masalah yang
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, media
yang tidak membosankan peserta didik,
menggunakan video pembelajaran yang menarik,
menyiapkan instrumen penilaian yang sederhana
namun mewakili ketercapaian tujuan pembelajaran
dan melaksanakan berbagai penilaian seperti sikap,
keterampilan dan pengetahuan selama proses
pembelajaran dengan rubrik yang jelas dan
kondisional.
Bagaimana prosesnya?
Pelaksanaannya dalam PPL Aksi kedua dengan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
yang terdiri dari 6 sintaks pembelajaran yaitu:
1. Pertanyaan mendasar
2. Mendesain proyek
3. Penentuan jadwal
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek
5. Menguji hasil
6. Evaluasi pengalaman belajar

Dipadukan dengan langkah-langkah metode picture


and picture yaitu:
1. Penyampaian tujuan pembelajaran
2. Penyampaian materi pengantar
3. Pembagian gambar
4. Pemasangan gambar
5. Penjajakan
6. Kesimpulan
7. Evaluasi

Siapa saja yang terlibat?


Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu sebagai
berikut.
1. Guru sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran.
2. Peserta didik sebagai pusat dalam proses
pembelajaran.
3. Dosen dan guru pamong selaku pembimbing
dalam kegiatan PPG.
4. Kepala Sekolah, Waka Sarpras, dan Waka
Kurikulum yang telah memberikan dukungan
dalam mengikuti kegiatan PPG
5. Teman sejawat yang membantu
mendokumentasikan kegiatan PPL.

Apa saja sumber daya atau materi yang


diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?
1. Modul Ajar.
2. Bahan ajar yang disesuaikan dengan tingkat
kelas peserta didik.
3. Pemanfaatan TPACK dalam bentuk google
form (prates dan postes), canva, video
pembelajaran, dan materi berupa power
point yang ditampilkan melalui LCD
Proyektor.
4. LKPD dalam proses pembelajaran.
5. Instrumen penilaian yang disertai rubrik yang
jelas.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-
Bagaimana dampak dari langkah yang dilakukan?
aksi dari Langkah-langkah Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan ini
yang dilakukan? Apakah dirasa begitu sangat efektif untuk meningkatkan
hasilnya efektif? Atau tidak kemampuan peserta didik dalam menulis cerpen
efektif? berdasarkan strukturnya dengan tepat.
Mengapa? Bagaimana 1. Penggunaan media gambar dari canva
respon orang lain terkait tervisualisasikan dengan baik untuk membantu
dengan strategi yang peserta didik mendapatkan ide cerita dengan
dilakukan, Apa yang mudah sehingga peserta didik dapat menulis teks
menjadi faktor keberhasilan cerita pendek dengan mudah.
atau ketidakberhasilan dari 2. Belajar secara berkelompok dan tiap kelompok
strategi yang dilakukan? membagi tiap gambar menjadi satu narasi yang
Apa pembelajaran dari berkesinambungan satu dengan yang lainnya
keseluruhan proses tersebu? mempermudah peserta didik untuk menyusun
dan menulis teks cerita pendek berdasarkan
strukturnya.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa?
Hasil polling di WAG berkenaan dengan survei
proses pembelajaran menulis cerpen, dari jumlah 22
peserta didik yang hadir mengikuti pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa 100% peserta didik senang
dengan model pembelajaran Project Based Learning
dengan menggunakan metode picture and picture.

Tak hanya itu, keefektivan tersebut juga terlihat pada


tercapainya tujuan pembelajaran berupa hasil proyek
peserta didik yang bisa selesai dalam waktu yang
relatif singkat juga peserta didik terlihat aktif dan
antusias ketika proses pembelajaran berlangsung.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan?
Adapun respon dari dosen, guru pamong, dan
observer sebagai penilai terkait dengan strategi yang
dilakukan sudah sangat baik dan membuat saya
bersyukur dan membahagiakan, dikatakan bahwa
sintaks sudah tergambar dengan baik, suara dan
gambar jelas, guru berpenampilan baik. Namun
peribahasa mengatakan bahwa tak ada gading yang
tak retak, begitu pula tak ada manusia yang
sempurna, tentulah pasti ada kesalahan. Untuk
menyempurnakan segala hal yang menjadi
kekurangan saya tersebut diberikanlah masukan dari
dosen juga guru pamong pada saat setelah praktik
dinilai antara lain:
1. Saat pengeditan video, jangan terlalu lama
durasi tersita oleh ice breaking, fokuslah
pemberian waktu yang panjang pada kegiatan inti
pembelajaran.
2. Perhatikan durasi video yang sudah menjadi
ketentuan.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan
dalam pembelajaran ini yaitu:
1. Perangkat pembelajaran yang lengkap, kreatif,
dan baik karena dibimbing langsung oleh dosen
dan guru pamong dengan sangat kompeten.
2. Dukungan dari pihak sekolah, dimulai dari kepala
sekolah, kurikulum, sarana dan prasarana, rekan
sejawat, sampai dengan peserta didik.

Di sisi lain, ditemukan pula beberapa hambatan atau


kendala teknis yang ditemui, seperti jaringan
internet/sinyal yang tidak tersedia dengan baik bagi
para peserta didik, ruangan kelas yang kecil dan
gerah, kualitas suara dari google meet yang kurang
baik/bising karena kelas berdekatan dengan
pembangunan kelas baru, serta pemindahan video
yang direkam pada handphone salah satu peserta didik
sehingga dibutuhkan komunikasi intens di luar jam
pembelajaran agar video bisa sesegera mungkin
dialihkan ke handphone pribadi saya agar segera
diedit.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut?
Proses mengajar menulis cerpen merupakan sebuah proses
yang kompleks dan membutuhkan berbagai keterampilan dan
pengetahuan dari guru. Guru perlu memahami materi
pembelajaran menulis cerpen, baik dari segi teori maupun
praktik. Selain itu, guru juga perlu memiliki keterampilan
untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efektif dan
efisien, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
memberikan bimbingan dan motivasi, serta menilai hasil
karya peserta didik. Adapun pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut di antaranya:
 Pentingnya pemahaman guru tentang materi pembelajaran
menulis cerpen
 Pentingnya penggunaan metode dan media pembelajaran
yang kreatif dan inovatif
 Pentingnya bimbingan dan motivasi dari guru
 Pentingnya penilaian hasil karya peserta didik
 Kemampuan untuk memahami dan menghargai
kreativitas peserta didik
 Kemampuan untuk memberikan umpan balik yang
konstruktif
 Kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan

DAFTAR PUSTAKA

 Aryana, Yoki. Dkk. (2018). Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi.Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Hidayat, Ahyar., dkk. Pembelajaran Menulis Cerpen Menggunakan Metode Picture and
Picture. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 3, No. 5
(2020):666-667.
 Puspitawati, Dewi Poppy., dkk. (2021). Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi di
Sekolah. Jakarta: Kemendikbud.
 Dalman. (2021). Keterampilan Menulis. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.
 Rahmat, Andi. 2020. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 9
Makassar. Makasar: Uviversitas Negeri Makassar.
 Universitas Kristen Indonesia. (2020). Diakses pada 26 Oktober 2023 dari
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/22541/8/T1_292017129_BAB%20II.pdf
 Huda, Miftahul., Purnomo, Eko., Anggraini, Desy., dan H.P., Dinda. “Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam Materi dan Soal pada Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA
Terbitan Kemendikbud RI.” PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya, Vol. 16, No.
02, Desember (2021): 130.
 Apri, Widharyanto, Rishe. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Media
Maximal.
 Yeni, Munita. (2019). Berdamai dengan Rasa Malas. Yogyakarta: PT. Anak Sehat
Indonesia.
 Pelitaku. 2023. Percaya Diri dalam Menulis. Diakses pada 28 Oktober 2023 dari
https://meet.google.com/kbi-wvhm-roz

Anda mungkin juga menyukai