Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum wr wb

Hidup Mahasiswa!!!
Sehubungan dengan maraknya pemberitaan terkait adanya dugaan pencabulan yang
dilakukan oleh oknum DPRD Kabupaten Pandeglang berimisial Y, maka ini menjadi
kontradiksi di semua kalangan.
Persoallan ini patut kita kaji kembali dan harus kita analisis secara matang bagaimana
pandangan hukum yang baik dan benar serta mengedepankan asas keadilan.
Kami Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang Berdasarkan Putusan
Mahkamah Konstitusi (PUU) 21 tahun 2014 tentang Penetapan Tersangka, bahwa ” Penyidik
tidak boleh menetapkan sebagai tersangka sebelum dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu”
adalah suatu keharusan, dalam hal ini penetapan sebagai tersangka terhadap Y, telah
bertentangan dengan Putusan MK tersebut, karena ketika kita gali fakta kebenarannya dalam
perkara ini dari mulai tahapan persolaan hingga undangan waktu awal itu sifatnya klarifikasi.
Maka kami menduga adanya kecatatan Hukum.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang mengingatkan sebagai agent of
Change kepada Penyidik, para Ahli Pidana serta beberapa Ahli lainya dari mulai Polres
maupun Kejaksaan pastinya lebih cermat dan memahami dalam menerapkan sebuah
Peraturan Perundang-undangan, Jangan sampai terkesan di tekan oleh pihak manapun serta
statement seseorang di cerna begitu saja, karena akan menjadikan dampak buruk, keruh pada
proses hukum serta kegaduhan dimata public.
“Supermasi Hukum harus seyogyanya sesuai dengan asas-asas Hukum maka jangan sampai
penyelenggara Hukum dapat memainkan hukum dengan seenaknya apalagi sampai ( Abuse
of Power ).
1. Tidak adanya hasil visum yang membuktikan bekas lebam atau kekerasan
2. Tidak adanya saksi dari pihak pelapor
3. Hanya ada satu saksi yaitu istri terlapor yang belum dimintai keterangan hingga saat
ini
4. Tidak adanya bukti kuat seperti vidio
5. Kasus ini terjadi sudah lama dan laporan ke pihak polres sudah di cabut pada bulan
April 2022 dan dinaikan kembali pada bulan November
6. Sedangkan dalam aturan kasus yang sudah dicabut perkaranya tidak bias di laporkan
kembali
Maka kami Himpunan Mahasiswa Islam menuntut kepada aparat penegak hukum (APH)
yang dalam hal ini adalah polres pandeglang untuk bersikap adil dan bertindak sesuai dengan
aturan dan prosedur yang benar, dan kami menduga:
1. Polres Pandeglang telah Abuse of power
2. Adanya permainan serta kecacatan hukum
3. Adanya pencemaran nama baik dan pemerasan yang dilakukan oleh pelapor
4. Adanya tindakan grativikasi yang diterima polres Pandeglang
5. Dan adanya oknum yang menunggangi demi kepentingan politik .
Hidup mahasiswa!!!

Billahi taufik walhidayah


Wassalamu’alaikum wr Wb

Anda mungkin juga menyukai