DISUSUN
OLEH :
Nama:1.Aqni Arsanada
2.Dwi Juwita
3.Inaya Saputri
4.Miftahul Jannah
5.Nia Ramadani
6.Reva Susanti
7.Selvi Anggraini
8.Utia Azaton
9.Yunita Wulandari
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalahPendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita semua.Kami sangat
bersyukur atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari bapak dan teman teman
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................III
A.Latar Belakang.......................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................1
C.Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................IV
A.Kesimpulan..........................................................................................16
B.Saran.....................................................................................................16
C.DAFTAR PUSTAKA..........................................................................V
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis,
suku,agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia
dikenal sebagaimasyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar
belakang budaya(cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas
mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas menghasilkanenergi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara
benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana
dahsyat.Perbedaan yang terdapat di Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang
diberikan kepadakita semua sebagai warga negara Indonesia. Perbedaan yang
meliputi banyak hal ini bukanmenjadi masalah bagi kita untuk tetap menghargai,
bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta persatuan bangsa kita. Persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi kewajibankita sebagai warga negara untuk
menjaga, melindungi, dan mempertahankannya.Kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia dari masa ke masa mengalami perubahan- perubahan yang signifikan. Di
Indonesia terjadi beberapa masa yang berbeda, yaitu masaRevolusi, Republik
Indonesia Serikat, Liberal, Terpimpin, Orde Baru, dan masa Reformasi.Tentunya
perubahan masa yang sering terjadi dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia.
B.Rumusan Masalah
5.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal?
6.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama?
7.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?
C.Tujuan
3.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi
6.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama
7.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru
8.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih
luasnyayaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya,
dan adatistiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.Persatuan bangsa
berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,masing-masing
suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciritertentu yang
bersatu.Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki
ciri-ciri dan adat istiadat semula.Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi
lebih besar dari sekedar satu suku bangsayang bersangkutan karena dapat
mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnyasuku Bugis atau suku Batak
dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan
komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.Kesatuan merupakan hasil dari
persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuandan kesatuan sangat erat
hubungannya.Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu
jiwa bangsa seperti yangdiputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam
keadaan utuh dan tidak bolehkurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional.Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti
satu wilayah Indonesia dari Sabang sampaiMerauke yang terdiri dari daratan, perairan
dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakandalam deklarasi Juanda 1957, dalam
keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
a. Tujuan nasional, yang dapat kita lihat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
berikut.
Pada periode ini, bentuk NKRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan
adalah republik dan presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara.Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan
presidensial.Pada masa ini undang-undang yang berlaku adalah Undang-Undang
Dasar 1945.Namun, kenyataannya belum dapat dijalankan secara murni dan
konsekuen.Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia lebih memfokuskan diri untuk
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajahan kembali.
1) Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca: eks) tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari presiden sebelum masa waktunya berakhir
(seharusnya berlaku selama enam bulan). Maklumat tersebut kemudian memberkan
kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh presiden kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat.Pada dasarnya, maklumat ini adalah penyimpangan
terhadap ketentuan UUD 1945.
Namun, ternyata sistem ini justru membawa bangsa Indonesia ke dalam keadaan yang
tidak stabil.Kabinet-kabinet parlementer yang dibentuk mudah dijatuhkan dengan
mosi tidak percaya dari DPR.
Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama
serta rongrongan kolonial Belanda yang ingin kemball menjajah Indonesia.Pada
periode ini muncul berbagai pemberontakan yaitu sebagai berikut.
sebagaimana lazimnya.
2) Kekuasaan perdana menteri masih dicampurtangani oleh presiden. Hal itu tampak
pada ketentuan bahwa presiden dan menteri-menteri bersama-sama merupakan
pemerintah.Seharusnya, presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala
pemerintahannya dipegang oleh perdana menteri.
5) Parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga DPR tidak
punya pengaruh besar terhadap pemerintah, DPR tidak dapat menggunakan mosi
tidak percaya kepada cabinet.
6) Presiden RIS mempunyai kedudukan rangkap, yaitu sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan.
Di negara RIS juga terdapat senat, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung,
dan Dewan Pengawas Keuangan sebagai alat perlengkapan negara. Parlemen RIS
terdiri dari dua badan, yaitu senat dan DPR, Senat beranggotakan wakil dari negara
bagian yang ditunjuk oleh pemerintah pusat.Setiap negara bagian diwakili oleh dua
orang.Pada masa ini muncul reaksi dari berbagai kalangan yang menghendaki
menuntut pembubaran negara RIS dan kembal kepada kesatuan NRI. Pada tanggal 8
Maret 1950, pemerintah federal mengeluarkan Undang- Undang Darurat Nomor 11
Tahun 1950, yang isinya mengatur tata cara perubahan susunan kenegaraan negara
RIS. Dengan adanya undang-undang tersebut, hampir semua negara bagian RIS
menggabungkan diri dengan NRI yang berpusat di Yogyakarta.Akhirnya, negara RIS
hanya memiliki tiga negara bagian, yaitu NRI, Negara Indonesia Timur, dan Negara
Sumatra Timur.
Pada periode ini pun muncul berbagai gerakan separatisme, antara lain sebagai
berikut
Gerakan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan ini didasari
oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan
membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan adil dan
bijaksana. Adapun tujuan gerakan ini adalah mempertahankan bentuk negara federal
di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara bagian RIS. Tanggal 23
Januari 1950, pasukan APRA menyerang kota Bandung serta melakukan
pembantaian dan pembunuhan terhadap anggota TNI. Pemberontakan APRA
didukung oleh Sultan Hamid II yang menjabal sebagai menteri negara pada kabinet
RIS.Pemberontakan APRA berhasil ditumpas melalui operasi militer yang dilakukan
oleh Pasukan Siliwangi.
2 )Pemberontakan Andi Azis di Makassar
Pemberontakan ini diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan
April 1950.Hal ini disebabkan oleh adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat
yang antifederal.Mereka mendesak Negara Indonesia Timur (NIT) segera
menggabungkan diri dengan RI. Pada tanggal 8 April 1950 pemerintah mengeluarkan
perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta
untuk mempertanggung- jawabkan perbuatannya. Pada saat yang sama, dikirim
pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh
A.E. Kawilarang. Tanggal 15 April 1950, Andi Azis berangkat ke Jakarta setelah
mendapat desakan dari Presiden NIT, Sukawati. Akan tetapi, Andi Azis terlambat
melapor sehingga ia ditangkap dan diadili, sedangkan pasukan yang dipimpin oleh
Mayor Hein Victor Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada
tanggal 21 April 1950, pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa perlawanan
dari pasukan pemberontak.
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr. Christian
Robert Steven Soumokil yang menolak pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan memproklamasikan negara Republik Maluku Selatan pada tanggal 25
April 1950.Mereka ingin melepaskan diri dari wilayah Republik Indonesia karena
menganggap Maluku memiliki kekuatan secara ekonomi, politik, dan
geografis.Faktor yang menjadi penyebab utama munculnya Gerakan Republik
Maluku Selatan (RMS) adalah masalah pemerataan jatah pembangunan daerah yang
dirasakan sangat kecil, tidak sebanding dengan daerah di Jawa.Pemberontakan ini
dapat diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang
(Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).
Pada periode ini telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet, yaitu sebagai berikut.
Pada masa kabinet ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan
umum yang diikuti oleh 28 partai Pemilu dilaksanakan atas dasar Undang-Undang
Pemilu Nomor 7 Tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama dua tahap, yaitu
pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen dan tanggal 15
Desember untuk memilih anggota konstituante.
2) Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
Pada masa ini tidak terlepas dari berbagai pemberontakan.Berikut beberapa gerakan
pemberontakan yang terjadi pada masa ini.
b) Daerah Aceh
Gerakan ini terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, terutama Sumatera dan Sulawesi. Kedua wilayah merasa
tidak puas dengan otonomi daerah dan perimbangan keungan antara pusat dan
daerah.Ketidakpuasan tersebut didukung sejumlah perwira militer setempat. Di
Sulawesi,Letnan Kolonel Ventje Sumual memproklamasikan berdirinya Perjuangan
RakyatSemesta (Permesta) pada 2 Maret 1957.Selanjutnya, dibentuk gerakan dewan
berikut.
a) Dewan Banteng di Sumatra Tengah dipimpin oleh Letkol Ahmad b) Dewan Gajah
di Sumatra Utara dipimpin oleh Letkol M. Simbolon.
Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958. Ketua Dewan
Banteng mengeluarkan ultimatum yang menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus
mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam. Pemerintah pusat bertindak tegas dengan
cara memberhentikan secara tidak hormat Ahmad Husein dan melakukan operasi
militer pada tanggal 12 Februari 1958. Untuk mengatasi pemberontakan yang
dilakukan PRRI, pemerintah pusat melancarkan Operasi Sapta Marga dan berhasil
melumpuhkan aksi yang dilakukan PRRI/Permesta.
D.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama (5 Juli 1959 sampai
dengan 11 Maret 1966)
Sejak berlakunya kembali UUD 1945, presiden berkedudukan sebagai kepala Negara
dan kepala pemerintahan.Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9 Juli 1959 dinamakan
Kabinet Kerja yang terdiri dari sebagai berikut.
1) Kabinet inti, terdiri dari seorang perdana menteri yang dijabat oleh presiden dan
10 orang menteri.
4) Membentuk Front Nasional melalui Penetapan Presiden No. 13 Tahun 1959 yang
anggotanya berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial
politik yang ada di Indonesia.
Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh
kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto, la
muncul sebagai pemimpin Orde Baru dengan tekad melaksanakan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.
Namun, pada masa pemerintahan Orde Baru banyak terjadi aksi demonstrasi yang
memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah serta menuduh pelaksanaan
pemerintahan yang jauh dari kejujuran dan keterbukaan.Banyak muncul dugaan
adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme di tubuh pemerintahan.Berikut contoh
penyimpangan pada masa Orde Baru.
F.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Reformasi (21 Mei 1998 –
Sekarang)
1) Kemerdekaan pers
Sebelumnya penerbitan media massa diwajibkan memiliki SIUPP (Surat Izin
UsahaPenerbitan Pers). Pada masa reformasi, pers dibebaskan dari SIUPP.
Pemilu pertama Indonesia, tahun 1955 dianggap salah satu pemilu paling
demokratis.Pada kenyataannya, hanyalah demokratis semu. Pada tahun 1999
inilah terselenggara pemilu yang benar demokratis.
4) Otonomi daerah.
Pada tahun 1999, keluar UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
Peraturanini memperluas kekuasaan pemerintahan pada pemerintah daerah
(pemda)
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa memiliki banyak perbedaan. Dari
kondisi suku, ras, danagama serta masa kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri
yang dapat membentukIndonesia yang satu. Meskipun banyak perbedaan, Indonesia
tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuannya, dapat memberantas masalah
yang akan mempecahbelahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia, sehingga
persatuan dan kesatuan Indonesia masih tetapterjaga hingga saat ini.
B.Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebihfokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yanglebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk saran
bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
DAFRAT PUSTAKA
https://yayasanmasyarakatbaik.wordpress.com/2018/01/25/pengertian-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa/ diakses pada 21 Februari 2019 Pukul 19.40 WIB.Kardiman,
Yuyus.2018.
JAWABAN : C
2. Presiden yang mundur dari jabatannya karena gerakan reformasi pada tanggal 21
Mei 1998 adalah ....
A. Soekarno
B. Soeharto
C. B.J. Habibie
D. Abdurrahman Wahid
E. Megawati Soekarno Putri
JAWABAN : B
JAWABAN : A
JAWABAN: C
5. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) terjadi pada masa ....
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
JAWABAN: B
6. Keberagaman dapat menimbulkan potensi positif dan juga negatif. Disebut positif
apabila....
A. Dapat dikelola dan dikembangkan dengan optimal
B. Akan menimbulkan perpecahan
C. Akan menimbulkan peperangan
D. Tidak dapat dikelola dengan baik
E. Akan menimbulkan ancaman
JAWABAN: A
JAWABAN: C
8. Tujuan nasional yang dapat kita lihat dalam pembukkaan UUD 1945 kecuali:
A. Melindungu segenap bangsa indonesia
B. Memajukan kesejahteraan umum
C. Menimbulkan perpecahan antar suku
D. Mencerdaskan kehidupan bangsa
E. Ikut melaksanakan metertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abdi dan keadilan sosial
JAWABAN: C
JAWABAN : C
JAWABAN : E
11. Kesenjangan sosial begitu tampak pada masa pemerintahan orde baru, hal ini
dilatarbelakangi oleh ...
A. Hanya ada satu partai pemenang dalam pemilu yaitu Golkar
B. Pembangunan tidak dibarengi oleh terbukanya akses dan distribusi yang
merata sumber – sumber perekonomian
C. Terbentuk pemerintahan yang bersifat otoriter, dominatif dan sentralistis
D. Kebijakan politik teramat birokratis, tidak demokratis, dan cenderung KKN
E. Dwifungsi ABRI terlalu mengakar masuk ke sendi-sendi kehidupan bebangsa
dan benegara
JAWABAN : B
12. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh ....
A. Max Weber
B. Mac Iver
C. Prof. Mr. Soenarko
D. Prof. Miriam Budiardjo
E. Harold J. Laski
JAWABAN : D
13. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat dan
Jawa Tengah terjadi pada masa ....
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
JAWABAN :A
14. Pada masa Demokrasi Terpimpin, telah terjadi berbagai penyimpangan dari
kerangka yang telah ditetapkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Salah satu
penyimpangan itu adalah ....
A. MPR lembaga yang membawahi dan berkedudukan lebih tinggi dari presiden
B. Presiden tidak dapat membubarkan DPR
C. Presiden berhak untuk mencampuri proses peradilan
D. Presiden harus mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada MPR
E. DPR sebagai lembaga tinggi negara kedudukannya sejajar dengan presiden
JAWABAN:C
15. Negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh ....
A. Max Weber
B. Mac Iver
C. Prof. Mr. Soenarko
D. Prof. Miriam Budiardjo
E. Harold J. Laski
16. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat dan
Jawa Tengah terjadi pada masa
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
Jawaban: A
17. Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pemerintah memberlakukan kembali UUD
NRI Tahun 1945. Berarti sistem pemerintahan yang dijalankan adalah sistem
pemerintahan ....
A. parlementer
B. presidensial
C. konstitusional
D. kesatuan
E. republik
Jawaban: B
18. Kabinet Pembangunan 1 sampai Pembangunan 7, merupakan nama kabinet pada
masa ...
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
Jawaban: D
Jawab:
a)Policy making (membuat kebijakan negara pada waktu tertentu untuk seluruh
masyarakat).
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Pada masa Orde Baru ,supremasi hukum tidak berjalan dengan maksimal.
Perundang-undang yang mempunyai fungsi untuk membatasi kekuasaan
presiden kurang memadai. Kesempatan ini memberi peluang terjadinya
praktik KKN dalam pemerintahan. Hukum tidak dapat ditegakkan karena
masih banyaknya pihak-pihak yang mendukung penguasa.
5. Siapa yang memimpin Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)?
Jawab:
Jawab:
Tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke empat, yaitu: "Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia."
Jawab:
8. Apa faktor penyebab utama munculnya Gerakan Republik Maluku Selatan (RIS)?
Jawaban:
Jawab:
Jawab: