Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA DARI


MASA KE MASA

DISUSUN

OLEH :

Nama:1.Aqni Arsanada

2.Dwi Juwita

3.Inaya Saputri

4.Miftahul Jannah

5.Nia Ramadani

6.Reva Susanti

7.Selvi Anggraini

8.Utia Azaton

9.Yunita Wulandari

Kelas: XII IPA I

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 OKU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalahPendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita semua.Kami sangat
bersyukur atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.

Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari bapak dan teman teman
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Baturaja, Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................I

DAFTAR ISI...............................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................III

A.Latar Belakang.......................................................................................1

B.Rumusan Masalah..................................................................................1

C.Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................IV

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DARI MASA KE MASA…….…...3

A.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi kemerdekaan……5

B.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa republik Indonesia Serikat..7

C.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa demokrasi liberal………....9

D.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama……..………....12

E.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde baru………………...14

F.Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revormasi……………..…15


BAB III PENUTUP.....................................................................................................V

A.Kesimpulan..........................................................................................16

B.Saran.....................................................................................................16

C.DAFTAR PUSTAKA..........................................................................V
BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis,
suku,agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia
dikenal sebagaimasyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar
belakang budaya(cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas
mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas menghasilkanenergi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara
benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana
dahsyat.Perbedaan yang terdapat di Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang
diberikan kepadakita semua sebagai warga negara Indonesia. Perbedaan yang
meliputi banyak hal ini bukanmenjadi masalah bagi kita untuk tetap menghargai,
bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta persatuan bangsa kita. Persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi kewajibankita sebagai warga negara untuk
menjaga, melindungi, dan mempertahankannya.Kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia dari masa ke masa mengalami perubahan- perubahan yang signifikan. Di
Indonesia terjadi beberapa masa yang berbeda, yaitu masaRevolusi, Republik
Indonesia Serikat, Liberal, Terpimpin, Orde Baru, dan masa Reformasi.Tentunya
perubahan masa yang sering terjadi dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia.

B.Rumusan Masalah

1.Apa pengertian persatuan dan kesatuan bangsa?

2. Bagaimana Konsep persatuan dan kesatuan bangsa?

3.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi?


4.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik
IndonesiaSerikat?

5.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal?

6.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama?

7.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?

8.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian dari persatuan dan kesatuan bangsa

2.Untuk mengetahui Konsep persatuan dan kesatuan bangsa

3.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi

4.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa


RepublikIndonesia Serikat

5.Untukmengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa


DemokrasiLiberal

6.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama

7.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru

8.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi.
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih
luasnyayaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya,
dan adatistiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.Persatuan bangsa
berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,masing-masing
suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciritertentu yang
bersatu.Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki
ciri-ciri dan adat istiadat semula.Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi
lebih besar dari sekedar satu suku bangsayang bersangkutan karena dapat
mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnyasuku Bugis atau suku Batak
dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan
komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.Kesatuan merupakan hasil dari
persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuandan kesatuan sangat erat
hubungannya.Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu
jiwa bangsa seperti yangdiputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam
keadaan utuh dan tidak bolehkurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional.Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti
satu wilayah Indonesia dari Sabang sampaiMerauke yang terdiri dari daratan, perairan
dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakandalam deklarasi Juanda 1957, dalam
keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

2.Konsep persatuan dan kesatuan bangsa


Konsep kesatuan yang kita anut meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan) dan
aspek sosial (politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan
keamanan).Kesatuan wilayah meliputi darat, laut, dan udara.Kebulatan ini sesuai
dengan politik kewilayahan yang kita anut yaitu Wawasan Nusantara. Wawasan
Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pelaksanaan Wawasan
Nusantara mengedepankan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinnekaan untuk
mencapai tujuan nasional.Perbedaan dipandang sebagai kekayaan bangsa dan wilayah
Indonesia dipandang sebagai kesatuan wilayah, Wawasan Nusantara mempunyai dua
tujuan yaitu sebagai berikut.

a. Tujuan nasional, yang dapat kita lihat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
berikut.

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2) Memajukan kesejahteraan umum.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

dan keadilan sosial.abadi,

b. Tujuan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan. Oleh


karena itu,dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung
tinggi kepentingan nasional serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur, serta martabat manusia di seluruh
dunia.

Adapun fungsi Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut.

a. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu


Wawasan Nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.

b. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai wawasan pembangunan yang mencakup


kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan
politik, serta kesatuan pertahanan dan keamanan.
c. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara,
yaitu pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

d. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai wawasan kewilayahan. Dalam hal ini


Wawasan Nusantara berfungsi dalam pembatasan negara supaya tidak terjadi
sengketa antarnegara.

Bagi Indonesia, Wawasan Nusantara merupakan suatu politik kewilayahan bangsa


dan negara Indonesia.Sebagai politik kewilayahan, Wawasan Nusantara mempunyai
sifat manunggal dan utuh menyeluruh.Bersifat manunggal, artinya mendorong
terciptanya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Adapun bersifat utuh
menyeluruh, artinya menjadikan wilayah Nusantara dan rakyat Indonesia sebagai satu
kesatuan yang utuh dan bulat serta tidak dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apa pun
sesuai dengan asas satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan Indonesia.
Dengan Wawasan Nusantara, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam
kerangka kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.
Manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita- cita pembangunan nasional.

A.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan(18


Agustus 1945 – 27 Desember 1949)

Pada periode ini, bentuk NKRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan
adalah republik dan presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara.Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan
presidensial.Pada masa ini undang-undang yang berlaku adalah Undang-Undang
Dasar 1945.Namun, kenyataannya belum dapat dijalankan secara murni dan
konsekuen.Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia lebih memfokuskan diri untuk
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajahan kembali.

Meskipun Undang-Undang Dasar 1945 telah berlaku, tetapi yang dibentuk


baru presiden, wakil presiden, serta para menteri dan gubernur yang merupakan
perpanjangan tangan pemerintah pusat. Adapun departemen yang dibentuk untuk
pertama kalinya di Indonesia terdiri dari 12 departemen. Provinsi yang baru dibentuk
terdiri dari delapan wilayah, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra,
Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.
Kondisi ini didasarkan pada Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945
yangmenyatakan bahwa untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih
oleh PPKI. Dengandemikian, tidaklah menyalahi apabila MPR/DPR RI belum

dimanfaatkan karena pemilihanumum belum diselenggarakan, Lembaga-lembaga


tinggi negara lain yang disebutkan dalamUndang-Undang Dasar 1945 seperti MPR,
DPR, DPA, BPK, dan MA belum dapat diwujudkansehubungan dengan keadaan
darurat dan harus dibentuk berdasarkan undang-undang. Untuk mengatasi hal
tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 melalui ketentuan dalam pasal IV Aturan
Peralihan menyatakan bahwa sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut undang-
undang dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh presiden dengan bantuan
sebuah Komite Nasional.

Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuasaan


tak terbatas kepada presiden. Hal ini kemudian dijadikan dalih oleh Belanda untuk
menuduh Indonesia sebagai negara diktator karena kekuasaan negara terpusat kepada
presiden

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka


pemerintah RImengeluarkan tiga buah maklumat.

1) Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca: eks) tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari presiden sebelum masa waktunya berakhir
(seharusnya berlaku selama enam bulan). Maklumat tersebut kemudian memberkan
kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh presiden kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat.Pada dasarnya, maklumat ini adalah penyimpangan
terhadap ketentuan UUD 1945.

2) Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai


politik yangsebanyak-banyaknya oleh rakyat.Hal ini sebagai akibat dari anggapan
bahwa pada saatitu salah satu ciri demokrasi adalah multipartai.Maklumat tersebut
juga sebagai upayaagar dunia Barat menilai bahwa Indonesia adalah negara yang
menganut asas demokrasi.

3) Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya mengubah sistem


pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer.Maklumat
tersebut kembali menyalahi ketentuan UUD 1945 yang menetapkan sistem
pemerintahan presidensial sebagai sistem pemerintahan Indonesia.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 telah membawa perubahan total
dalam sistem pemerintahan negara kita. Pada tanggal tersebut, Indonesia memulai
kehidupan baru sebagai penganut sistem pemerintahan parlementer.Dengan demikian,
presiden hanyaberkedudukan sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan
dipegang olehperdana menteri, Selain itu, para menteri tidak bertanggung jawab
kepada presiden, tetapi kepada DPR yang kekuasaannya dipegang oleh BP KNIP.

Namun, ternyata sistem ini justru membawa bangsa Indonesia ke dalam keadaan yang
tidak stabil.Kabinet-kabinet parlementer yang dibentuk mudah dijatuhkan dengan
mosi tidak percaya dari DPR.

Sistem pemerintahan parlementer berlaku mulai tanggal 14 November 1945


hingga tanggal 27 Desember 1949.Pada masa itu, terjadi beberapa kali pergantian
kabinet.Kabinet yang pertama dipimpin oleh Sutan Syahrir yang dilanjutkan dengan
Kabinet Syahrir II dan III.Sewaktu bubamya Kabinet Syahrir III, sebagai akibat
meruncingnya pertikaian antaraIndonesia-Belanda, pemerintah membentuk kabinet
presidensial kembali (27 Juni 1947- 3 Juli 1947). Namun, atas desakan dari beberapa
partai politik, Presiden Soekamo kembali membentuk kabinet parlementer,sebagai
berikut.

1) Kabinet Amir Syarifuddin 1: 3 Juli 1947-11 November 1947

2) Kabinet Amir Syarifuddin II: 11 November 1947-29 Januari 1948

3) Kabinet Hatta 1: 29 Januari 1948-4 Agustus 1949

4) Kabinet Darurat (Mr. Syafruddin Prawiranegara): 19 Desember 1948-13 Juli 1949

5) Kabinet Hatta II: 4 Agustus 1949-20 Desember 1949

Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama
serta rongrongan kolonial Belanda yang ingin kemball menjajah Indonesia.Pada
periode ini muncul berbagai pemberontakan yaitu sebagai berikut.

1) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun tahun 1948.

2) Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat.


B.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik IndonesiaSerikat (27
Desember 1949– 17 Agustus 1950)

Pada periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950


Indonesiamenerapkan federalisme.Pada masa ini, yang dijadikan sebagai pegangan
adalah Konstitus Republik Indonesia Serikat Tahun 1949.Berdasarkan konstitusi
tersebut, bentuk negara kita adalah serikat atau federasi dengan15 negara
bagian.Bentuk pemerintahan yang berlaku pada periode ini adalah republik Cin
republik diterapkan ketika berlangsungnya pemilihan Ir. Soekamo sebagai presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Drs. Moh.Hatta sebagai perdana
menteri.Sistern pemerintahan yang dianut pada periode ini adalah sistem parlementer
kabinet semu (kuasi parlementer).dengan karakteristik sebagai berikut.

1) Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh presiden, bukan oleh parlemen

sebagaimana lazimnya.

2) Kekuasaan perdana menteri masih dicampurtangani oleh presiden. Hal itu tampak
pada ketentuan bahwa presiden dan menteri-menteri bersama-sama merupakan
pemerintah.Seharusnya, presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala
pemerintahannya dipegang oleh perdana menteri.

3) Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden bukan oleh parlemen.

4) Pertanggungjawaban kabinet adalah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),


tetapi harus melalui keputusan pemerintah.

5) Parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga DPR tidak
punya pengaruh besar terhadap pemerintah, DPR tidak dapat menggunakan mosi
tidak percaya kepada cabinet.

6) Presiden RIS mempunyai kedudukan rangkap, yaitu sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan.

Di negara RIS juga terdapat senat, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung,
dan Dewan Pengawas Keuangan sebagai alat perlengkapan negara. Parlemen RIS
terdiri dari dua badan, yaitu senat dan DPR, Senat beranggotakan wakil dari negara
bagian yang ditunjuk oleh pemerintah pusat.Setiap negara bagian diwakili oleh dua
orang.Pada masa ini muncul reaksi dari berbagai kalangan yang menghendaki
menuntut pembubaran negara RIS dan kembal kepada kesatuan NRI. Pada tanggal 8
Maret 1950, pemerintah federal mengeluarkan Undang- Undang Darurat Nomor 11
Tahun 1950, yang isinya mengatur tata cara perubahan susunan kenegaraan negara
RIS. Dengan adanya undang-undang tersebut, hampir semua negara bagian RIS
menggabungkan diri dengan NRI yang berpusat di Yogyakarta.Akhirnya, negara RIS
hanya memiliki tiga negara bagian, yaitu NRI, Negara Indonesia Timur, dan Negara
Sumatra Timur.

RIS berunding dengan pemerintahan RI untuk membentuk negara kesatuan.


Pada tanggal 19 Mei 1950, dicapai kesepakatan yang dituangkan dalam piagam
perjanjian Disebutkan pula dalam perjanjian tersebut bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia menggunakan undang-undang dasar baru yang merupakan
gabungan dua konstitusi yang berlaku, yakni Konstitusi RIS dan Undang-Undang
Dasar 1945 yang menghasilkan UUDS 1950, Pemerintah Indonesia bersatu ini
dipimpin oleh Presiden Soekamo dan Wakil Presiden Mohammad Hatta sebagaimana
diangkat sebagai presiden dan wakil presiden pertama setelah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1950, Konstitusi RIS
diganti dengan Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950.Sejak saat itulah,
pemerintah menjalankan pemerintahan menggunakan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950.

Pada periode ini pun muncul berbagai gerakan separatisme, antara lain sebagai
berikut

1) Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Gerakan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan ini didasari
oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan
membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan adil dan
bijaksana. Adapun tujuan gerakan ini adalah mempertahankan bentuk negara federal
di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara bagian RIS. Tanggal 23
Januari 1950, pasukan APRA menyerang kota Bandung serta melakukan
pembantaian dan pembunuhan terhadap anggota TNI. Pemberontakan APRA
didukung oleh Sultan Hamid II yang menjabal sebagai menteri negara pada kabinet
RIS.Pemberontakan APRA berhasil ditumpas melalui operasi militer yang dilakukan
oleh Pasukan Siliwangi.
2 )Pemberontakan Andi Azis di Makassar

Pemberontakan ini diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan
April 1950.Hal ini disebabkan oleh adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat
yang antifederal.Mereka mendesak Negara Indonesia Timur (NIT) segera
menggabungkan diri dengan RI. Pada tanggal 8 April 1950 pemerintah mengeluarkan
perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta
untuk mempertanggung- jawabkan perbuatannya. Pada saat yang sama, dikirim
pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh
A.E. Kawilarang. Tanggal 15 April 1950, Andi Azis berangkat ke Jakarta setelah
mendapat desakan dari Presiden NIT, Sukawati. Akan tetapi, Andi Azis terlambat
melapor sehingga ia ditangkap dan diadili, sedangkan pasukan yang dipimpin oleh
Mayor Hein Victor Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada
tanggal 21 April 1950, pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa perlawanan
dari pasukan pemberontak.

2) Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr. Christian
Robert Steven Soumokil yang menolak pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan memproklamasikan negara Republik Maluku Selatan pada tanggal 25
April 1950.Mereka ingin melepaskan diri dari wilayah Republik Indonesia karena
menganggap Maluku memiliki kekuatan secara ekonomi, politik, dan
geografis.Faktor yang menjadi penyebab utama munculnya Gerakan Republik
Maluku Selatan (RMS) adalah masalah pemerataan jatah pembangunan daerah yang
dirasakan sangat kecil, tidak sebanding dengan daerah di Jawa.Pemberontakan ini
dapat diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang
(Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).

C.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17Agustus


1950– 5 Juli 1959)

Pada periode ini, diberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia


Tahun 1950 (UUDS 1950) mulai tanggal 17 Agustus 1950. UUDS RI 1950
merupakan perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan
Piagam Persetujuan antara pemerintah RIS dan pemerintah Ri pada tanggal 19 Mei
1950, Bentuk negara adalah kesatuan yang kekuasaannya dipegang oleh pemerintah
pusat. Hubungandengan daerah didasarkan pada asas desentralisasi.Bentuk
pemerintahan yang diterapkan adalah republik, dengan kepala negara adalah seorang
presiden yang dibantu oleh seorang wakil presiden.Ir. Soekamo dan Drs. Moh.Hatta
kembali mengisi dua jabatan tersebut.Sistem pemerintahan yang dianut pada periode
ini adalah sistem pemerintahan parlementer menggunakan kabinet parlementer yang
dipimpin oleh seorang perdana menteri.Alat-alat perlengkapan negara meliputi
presiden dan wakil presiden, menteri-menteri, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah
Agung, dan Dewan Pengawas Keuangan.Pada saat mulai berlakunya UUDS RI 1950,
dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang merupakan gabungan anggota
DPR RIS ditambah ketua dan anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia
Pusat serta anggota yang ditunjuk oleh presiden.

Pada periode ini telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet, yaitu sebagai berikut.

1) Kabinet Natsir: 6 September 1950-27 April 1951

2) Kabinet Sukiman: 27 April 1951-3 April 1952

3) Kabinet Wlopo: 3 April 1952-30 Juli 1953

4) Kabinet All Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953-12 Agustus 1955

5) Kabinet Burhanuddin Harahap. 12 Agustus 1955-24 Maret 1956.

Pada masa kabinet ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan
umum yang diikuti oleh 28 partai Pemilu dilaksanakan atas dasar Undang-Undang
Pemilu Nomor 7 Tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama dua tahap, yaitu
pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen dan tanggal 15
Desember untuk memilih anggota konstituante.

6) Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956-9 April 1957

7) Kabinet Djuanda (Karya): 9 April 1957-10 Juli 1959

Kegagalan dewan konstituante menyusun undang-undang baru membuat


suasana kacau.Keadaan ini mendorong Presiden Soekarno mengajukan rancangannya
mengenai konsep demokrasi terpimpin dalam rangka kembali kepada UUD
1945.Timbulnya perdebatan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia akhirnya mendorong presiden mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli
1959.Adapun isinya adalah sebagai berikut.
1) Pembubaran konstituante.

2) Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.

3) Pembentukan MPR dan DPA sementara.

Pada masa ini tidak terlepas dari berbagai pemberontakan.Berikut beberapa gerakan
pemberontakan yang terjadi pada masa ini.

1) Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

a) Daerah Sulawesi Selatan

Pemberontakan DITII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar.Pemberon-


takan ini disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laskar rakyat
Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Senkat) dan berkeinginan untuk menjadi pimpinan dari APRIS. Pada bulan Februar
1965 berhasil ditumpas oleh TNI dan Kahar Muzakar ditembak mati..

b) Daerah Aceh

Pemberontakan DITII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh yang merupakan


mantan gubemur Aceh.Pemberontakan ini disebabkan oleh status Aceh yang semula
menjadi daerah istimewa diturunkan menjadi daerah keresidenan di bawah Provinsi
Sumatra Utara. Pemerintah Republik Indonesia memberantas pemberontakan ini di
Aceh dengan kekuatan senjata atau operasi militer dan melakukan musyawarah
dengan rakyat Aceh sehingga pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan
Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dan melalui musyawarah tersebut, berhasil
dicapai penyelesaian secara damai.

c) Daerah Kalimantan Selatan

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang


menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang Tertindas.Pada tahun
1963, pemerintah Indonesia berhasil menumpas pemberontakan ini.Ibnu Hajardan
anak buahnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

2)Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia


(PRRI)/PerjuanganRakyat Semesta (Permesta)

Gerakan ini terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, terutama Sumatera dan Sulawesi. Kedua wilayah merasa
tidak puas dengan otonomi daerah dan perimbangan keungan antara pusat dan
daerah.Ketidakpuasan tersebut didukung sejumlah perwira militer setempat. Di
Sulawesi,Letnan Kolonel Ventje Sumual memproklamasikan berdirinya Perjuangan
RakyatSemesta (Permesta) pada 2 Maret 1957.Selanjutnya, dibentuk gerakan dewan
berikut.

a) Dewan Banteng di Sumatra Tengah dipimpin oleh Letkol Ahmad b) Dewan Gajah
di Sumatra Utara dipimpin oleh Letkol M. Simbolon.

c) Dewan Garuda di Sumatra Selatan.

d) Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan. e) Dewan Manguni di


Sulawesi Utara dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual.

Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958. Ketua Dewan
Banteng mengeluarkan ultimatum yang menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus
mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam. Pemerintah pusat bertindak tegas dengan
cara memberhentikan secara tidak hormat Ahmad Husein dan melakukan operasi
militer pada tanggal 12 Februari 1958. Untuk mengatasi pemberontakan yang
dilakukan PRRI, pemerintah pusat melancarkan Operasi Sapta Marga dan berhasil
melumpuhkan aksi yang dilakukan PRRI/Permesta.

D.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama (5 Juli 1959 sampai
dengan 11 Maret 1966)

Sejak berlakunya kembali UUD 1945, presiden berkedudukan sebagai kepala Negara
dan kepala pemerintahan.Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9 Juli 1959 dinamakan
Kabinet Kerja yang terdiri dari sebagai berikut.

1) Kabinet inti, terdiri dari seorang perdana menteri yang dijabat oleh presiden dan
10 orang menteri.

2) Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya


diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah kepala staf Angkatan Darat, Laut,
dan Udara,kepolisian negara, jaksa agung, ketua Dewan Perancang Nasional, serta
wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung.

3) Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.

Pada periode ini muncul pemikiran di kalangan para pemimpin bangsa


Indonesia, yang dipelopori Presiden Soekamo, yang memandang bahwa pelaksanaan
demokrasi liberal pada periode yang lalu hasilnya sangat mengecewakan. Presiden
Soekarno kemudian mencetuskan konsep demokrasi terpimpin.Pada mulanya, ide
demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.Namun, lama-kelamaan bergeser menjadi
dipimpin oleh presiden/pemimpin besar revolusi.Akhirnya segala sesuatunya
didasarkan pada kepemimpinan penguasa dalam hal ini pemerintah.

Pada masa demokrasi terpimpin terjadi berbagai bentuk penyimpangan, Bentuk-


bentuk penyimpangan tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan membentuk DPR


Gotong Royong (DPR GR) yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh
presiden.

2) Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh


presiden.

3) Penetapan Ir. Soekamo sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS.

4) Membentuk Front Nasional melalui Penetapan Presiden No. 13 Tahun 1959 yang
anggotanya berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial
politik yang ada di Indonesia.

5) Terjadinya pemerasan dalam penghayatan Pancasila. Pancasila yang berkedudukan


sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperas menjadi tiga unsur yang
disebut Trisila, kemudian Trisila ini diperas lagi menjadi satu unsur yang disebut
Ekasila.Ekasila inilah yang dimaksud dengan Nasakom (nasionalis, agama, dan
komunisme).

Gagasan Nasakom ini memberi peluang bangkitnya Partai Komunis Indonesia


(PKI).Hal tersebut dimasukkan dalam Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 1965
tentang Pemerintah Daerah.Semua unsur Nasakom termasuk di dalamnya PKI harus
diperhatikan dalam penunjukan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.Oleh karena merasa mempunyai posisi yang kuat, PKI melakukan
pemberontakan pada tanggal 30 September 1965 yang menewaskan tujuh orang
perwira TNI Angkatan Darat.
E.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru (11 Maret1966– 21
Mei 1998)

Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh
kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto, la
muncul sebagai pemimpin Orde Baru dengan tekad melaksanakan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.

Pemerintahan Orde Baru memprioritaskan pada pembangunan ekonomi dan stabilitas


nasional yang mantap. Apabila terdapat pihak-pihak yang dirasa mengganggu
stabilitas nasional, aparat keamanan akan menindaknya dengan tegas.

Selama memegang kekuasaan negara, pemerintahan Orde Baru tetap menerapkan


sistem pemerintahan presidensial.Adapun kelebihan dari sistem pemerintahan Orde
Baru adalah sebagai berikut.

1) Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun


1968hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada tahun 1996 telah mencapai lebih dari
1.000 dolar Amerika Serikat.

2) Suksesnya program transmigrasi.

3) Suksesnya program keluarga berencana (KB).

4) Sukses memerangi buta huruf.

Namun, pada masa pemerintahan Orde Baru banyak terjadi aksi demonstrasi yang
memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah serta menuduh pelaksanaan
pemerintahan yang jauh dari kejujuran dan keterbukaan.Banyak muncul dugaan
adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme di tubuh pemerintahan.Berikut contoh
penyimpangan pada masa Orde Baru.

1) Praktik Monopoli Ekonomi

Ada dugaan terjadinya praktik monopoli ekonomi sehingga dapat dikatakan


penyelenggara- an ekonomi tidak didasarkan pada pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945.Pembangunan ekonomi bersifat sentralistik sehingga terjadi jurang
pemisah antara pusat dan daerah, Pembangunan ekonomi dilandasi oleh tekad
untuk kepentingan individu.
2) Kekuasaan di Tangan Lembaga Eksekutif

Keberadaan presiden sebagai pelaksana undang-undang lebih dominan


dibandingkan dengan lembaga legislatif.Tidak ada kebebasan untuk mengkritik
jalannya pemerintahan, Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) biasa
terjadi yang tentunya merugikan perekonomian negara dan kepercayaan
masyarakat.

3) Tidak Adanya Supremasi Hukum

Perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk membatasi kekuasaan


presiden kurang memadai.Kesempatan ini memberi peluang terjadinya praktik
KKN dalam pemerintahan.Hukum tidak dapat ditegakkan karena masih
banyaknya pihak-pihak yang mendukung penguasa.

4)Pembatasan Hak-Hak Politik Rakyat Jumlah partai politik dibatasi. Pers


dinyatakan bebas, tetapi pada kenyataannya pemerintahdapat memberedel
penerbitan pers.

Berbagai bentuk penyimpangan tersebut mengakibatkan keterpurukan bagi bangsa


Indonesia.Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri.Sebagai
gantinya, B.J. Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden, dilantik
sebagai presiden RI yang ketiga.Masa jabatan Presiden B.J. Habibie berakhir setelah
pertanggungjawabannya ditolak oleh Sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober
1999.

F.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Reformasi (21 Mei 1998 –
Sekarang)

A.Kebijakan Berkaitan Kebebasan Berpolitik

Setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden, Indonesia memasuki


masareformasi. Adanya pembaruan politik pada masa reformasi dapat dilihat dari
kebijakan yang berhubungan dengan kebebasan berpolitik, antara lain sebagai
berikut.

1) Kemerdekaan pers
Sebelumnya penerbitan media massa diwajibkan memiliki SIUPP (Surat Izin
UsahaPenerbitan Pers). Pada masa reformasi, pers dibebaskan dari SIUPP.

2) Kemerdekaan membentuk partai politik.

Sebelumnya, partai politik dibatasi hanya tiga, tetapi setelah reformasi,


pembentukan partai politik dibebaskan.

3) Terselenggaranya pemilu yang demokratis

Pemilu pertama Indonesia, tahun 1955 dianggap salah satu pemilu paling
demokratis.Pada kenyataannya, hanyalah demokratis semu. Pada tahun 1999
inilah terselenggara pemilu yang benar demokratis.

4) Otonomi daerah.

Pada tahun 1999, keluar UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
Peraturanini memperluas kekuasaan pemerintahan pada pemerintah daerah
(pemda)

B.Amandemen UUD NRI Tahun 1945

Menurut Zoelva, perubahan UUD NRI Tahun 1945 mengenai penyelenggaraan


negaradilakukan untuk mempertegas kekuasaan dan wewenang tiap lembaga negara,
mempertegas batas-batas kekuasaan setiap lembaga negara dan menempatkannya
berdasarkan fungsi-fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara.
Sistem yang hendak dibangunadalah system check and balances, yaitu pembatasan
kekuasaan setiap lembaga negara olehundang-undang dasar, tidak ada yang tertinggi
dan tidak ada yang rendah, semuanya samadiatur berdasarkan fungsi masing-
masing.Melalui amandemen UUD NRI Tahun 1945, sejumlah kewenangan presiden
dikurangidan dibatasi oleh UUD. Tujuannya adalah agar kekuasaan presiden tidak
disalahgunakan.Pengurangan dan pembatasan tersebut tampak antara lain pada pasal-
pasal berikut.

1. Penghapusan kekuasaan presiden untuk membentuk undang-undang (Pasal 5


ayat 1UUD NRI Tahun 1945)
2. Pembatasan kekuasaan presiden untuk mengangkat duta dan menerima duta
negarasahabat harus melalui pertimbangan DPR (Pasal 13 UUD NRI Tahun
1945)
3. Pembatasan kewenangan presiden untuk memberikan grasi dan rehabilitasi
harusmelalui pertimbangan MA serta pemberian amnesti dan abolisi harus
dengan pertimbangan DPR (Pasal 14 UUD NRI Tahun 1945)
4. Pembatasan kewenangan pembentukan dan pembubaran departemen
pemerintahharus melalui pertimbangan atau persetujuan DPR (Pasal 17 UUD
NRI Tahun 1945
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa memiliki banyak perbedaan. Dari
kondisi suku, ras, danagama serta masa kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri
yang dapat membentukIndonesia yang satu. Meskipun banyak perbedaan, Indonesia
tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuannya, dapat memberantas masalah
yang akan mempecahbelahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia, sehingga
persatuan dan kesatuan Indonesia masih tetapterjaga hingga saat ini.

B.Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebihfokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yanglebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk saran
bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
DAFRAT PUSTAKA

https://yayasanmasyarakatbaik.wordpress.com/2018/01/25/pengertian-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa/ diakses pada 21 Februari 2019 Pukul 19.40 WIB.Kardiman,
Yuyus.2018.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA kelas


XII .Jakarta:Erlangga
SOAL-SOAL DAN JAWABAN

1. Berikut ini yang merupakan tujuan Negara Indonesia adalah ....


A. menjadi negara adikuasa
B. membentuk negara maju 
C. memajukan kesejahteraan umum
D. negara yang bebas dari hutang
E. negara anti penjajahan

JAWABAN : C

2. Presiden yang mundur dari jabatannya karena gerakan reformasi pada tanggal 21
Mei 1998 adalah ....
A. Soekarno
B. Soeharto
C. B.J. Habibie
D. Abdurrahman Wahid
E. Megawati Soekarno Putri

JAWABAN : B

3. Bentuk negara indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik


dikukuhkan dalam pasal UUD negara republik indonesia tahun 1945....

A.Pasal 1 ayat (1)

B.Pasal 1 ayat (2)

C.Pasal 1 ayat (3)

D.Pasal 2 ayat (1)

E.Pasal 2 ayat (2)

JAWABAN : A

4. Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah


berkediaman di wilayah tertentu. Pengertian negara ini disampaikan oleh...
A. Miriam budiarjo
B. Roger H. Soltau
C. George jellineck
D. Robert mac iver
E. David easton

JAWABAN: C

5. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) terjadi pada masa ....
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi

JAWABAN: B

6. Keberagaman dapat menimbulkan potensi positif dan juga negatif. Disebut positif
apabila....
A. Dapat dikelola dan dikembangkan dengan optimal
B. Akan menimbulkan perpecahan
C. Akan menimbulkan peperangan
D. Tidak dapat dikelola dengan baik
E. Akan menimbulkan ancaman

JAWABAN: A

7. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Letnan Kolonel


Kahar Muzakkar merupakan akibat perbedaan cara pandang antara pemerintah
dengan Kahar Muzakar berkaitan dengan ....
A. rencana pembentukan negara Islam
B. poses penyelesaian masalah KGSS
C. KGSS menolak dilebur ke dalam TNI
D. dukungan KGSS terhadap kebijakan rera
E. pemerintah menolak membubarkan KGSS

JAWABAN: C

8. Tujuan nasional yang dapat kita lihat dalam pembukkaan UUD 1945 kecuali:
A. Melindungu segenap bangsa indonesia
B. Memajukan kesejahteraan umum
C. Menimbulkan perpecahan antar suku
D. Mencerdaskan kehidupan bangsa
E. Ikut melaksanakan metertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abdi dan keadilan sosial

JAWABAN: C

9. Gagalnya konstituante menentukan dasar negara, serta terjadinya sejumlah


pemberontakan seperti PRRI/Permesta. Akibatnya muncul desakan untuk
memberlakukan kembali UUD NRI Tahun 1945, peristiwa tersebut terjadi pada
masa ....
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi

JAWABAN : C

10. Wawasan nusantara berfungsi sebagai berikut, kecuali:


A. Sebagai konsepsi ketahanan nasional
B. Ssbagai wawasan pembangun
C. Sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
D. Sebagai wawasan kewilayahan
E. Sebagai wawasan kebangsaan

JAWABAN : E

11. Kesenjangan sosial begitu tampak pada masa pemerintahan orde baru, hal ini
dilatarbelakangi oleh ...
A. Hanya ada satu partai pemenang dalam pemilu yaitu Golkar
B. Pembangunan tidak dibarengi oleh terbukanya akses dan distribusi yang
merata sumber – sumber perekonomian
C. Terbentuk pemerintahan yang bersifat otoriter, dominatif dan sentralistis
D. Kebijakan politik teramat birokratis, tidak demokratis, dan cenderung KKN
E. Dwifungsi ABRI terlalu mengakar masuk ke sendi-sendi kehidupan bebangsa
dan benegara

JAWABAN : B

12. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh ....
A. Max Weber
B. Mac Iver
C. Prof. Mr. Soenarko
D. Prof. Miriam Budiardjo
E. Harold J. Laski

JAWABAN : D

13. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat dan
Jawa Tengah terjadi pada masa ....
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi

JAWABAN :A

14. Pada masa Demokrasi Terpimpin, telah terjadi berbagai penyimpangan dari
kerangka yang telah ditetapkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Salah satu
penyimpangan itu adalah ....
A. MPR lembaga yang membawahi dan berkedudukan lebih tinggi dari presiden
B. Presiden tidak dapat membubarkan DPR
C. Presiden berhak untuk mencampuri proses peradilan
D. Presiden harus mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada MPR
E. DPR sebagai lembaga tinggi negara kedudukannya sejajar dengan presiden

JAWABAN:C

15. Negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh ....
A. Max Weber
B. Mac Iver
C. Prof. Mr. Soenarko
D. Prof. Miriam Budiardjo
E. Harold J. Laski
16. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat dan
Jawa Tengah terjadi pada masa

A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
Jawaban: A

17. Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pemerintah memberlakukan kembali UUD
NRI Tahun 1945. Berarti sistem pemerintahan yang dijalankan adalah sistem
pemerintahan ....
A. parlementer
B. presidensial
C. konstitusional
D. kesatuan
E. republik
Jawaban: B
18. Kabinet Pembangunan 1 sampai Pembangunan 7, merupakan nama kabinet pada
masa ...
A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi

Jawaban: D

20. Jumlah lembaga negara yang dibentuk pada masa..


A. Revolusi Kemerdekaan
B. RIS
C. Demokrasi Liberal
D. Orde Baru
E. Reformasi
Jawaban: C
ESSAY

1. Identifikasikan fungsi negara menurut Goodnow!

Jawab:

a)Policy making (membuat kebijakan negara pada waktu tertentu untuk seluruh
masyarakat).

b)Policy executing (melaksanakan kebijakan yang sudah ditentukan)

2. Identifikasikan fungsi negara menurut montesquieu!

Jawab:

a). Fungsi legislatif (membuat undang undang)

b). Fungsi eksekutif (melaksanakan undang undang)

c). Fungsi yudikatif (mengawasi agar semua peraturan ditaati)

3. Identifikasikan penyimpangan-penyimpangan pada masa orde baru

Jawab:

1)Praktik Monopoli Ekonomi

2)Kekuasaan di Tangan Lembaga Eksekutif

3)Tidak Adanya Supremasi Hukum

4)Pembatasan Hak-Hak Politik Rakyat

4. Terangkan supremasi hukum pada masa Orde Baru!

Jawab:

Pada masa Orde Baru ,supremasi hukum tidak berjalan dengan maksimal.
Perundang-undang yang mempunyai fungsi untuk membatasi kekuasaan
presiden kurang memadai. Kesempatan ini memberi peluang terjadinya
praktik KKN dalam pemerintahan. Hukum tidak dapat ditegakkan karena
masih banyaknya pihak-pihak yang mendukung penguasa.
5. Siapa yang memimpin Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)?

Jawab:

Kapten Raymond Wasterling

6. Apa tujuan Negara Indonesia?

Jawab:

Tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke empat, yaitu: "Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia."

7. Jelaskan pengertian negara menurut Prof. Miriam Budiardjo!

Jawab:

Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi


dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap
semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan
dari kehidupan bersama itu.

8. Apa faktor penyebab utama munculnya Gerakan Republik Maluku Selatan (RIS)?

Jawaban:

Faktor penyebab nya adalah masalah pemerataan jatah pembangunan daerah


yang dirasakan sangat kecil, tidak sebanding dengan daerah di Jawa.

9. Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pasca reformasi!

Jawab:

Setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden indonesia memasuki


masa reformasi. Dimana muncul kebijakan yang berhubungan dengan
kebebasan berpolitik, antara lain sebagai berikut kemerdekaan pers,
kemerdekaan membentuk partai politik, terselenggaranya pemilu yang
demokratis dan Otonomi Daerah pada tahun 1999.
10. Jelaskan tentang sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945!

Jawab:

Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945. Dilaksanakanlah sidang PPKI.


Sidang tersebut menetapkan UUD NRI Tahun 1945 dan mengangkat Ir.
Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
Setelah itu PPKI menetapkan pembagian kekuasaan dengan mem bagi
Indonesa menjadi 8 provinsi.

Anda mungkin juga menyukai