Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis

Dini Daniyaturrizkiyah

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang berhubungan antara lingkungan kerja
dan kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan hasil penjajagan penulis di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Ciamis diketahui bahwa terdapat beberapa masalah diantaranya masih rendahnya
kualitas kerja pegawai dalam mengerjakan setiap pekerjaannya, adanya keterlambatan pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut diduga disebabkan lingkungan kerja yang ada belum
tersedia secara maksimal.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi :
Angket, wawancara, dan observasi. Adapun populasi penelitian ini terdiri dari 51 orang pegawai
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. Karena populasi kurang
dari 100 orang, maka penulis mengambil semua anggota populasi sebagai sampel. Dengan demikian
penulis memakai teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
Dari hasil penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Ciamis, diperoleh hasil sebagai berikut: lingkungan kerja berada pada kategori cukup baik artinya
bahwa lingkungan kerja yang tersedia di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Ciamis sudah cukup sesuai dengan hasil analisis data dimana diperoleh rata-rata skor
sebesar 133,44 yang termasuk dalam kategori cukup baik, dengan persentase 53,32 %. Artinya
lingkungan kerja melalui persyaratan lingkungan fisik kerja menurut The Liang Gie (2009 : 211)
dapat dipenuhi dengan cukup baik di Sekretariat Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Ciamis. Kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Ciamis telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan hasil analisis data dimana diperoleh
rata-rata skor sebesar 176,86 termasuk kategori baik, dengan persentase sebesar 69,35%. Artinya
kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis telah
dilaksanakan sesuai dengan aspek-aspek kinerja menurut T.R. Mitchell (Sedarmayanti, 2009: 51).
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Ciamis sebesar 48,86% sedangkan sisanya 51,14% adalah faktor lingkungan
kerja yang tidak memadai seperti tidak tersedianya tempat penyimpanan pakaian, tidak adanya alat
pelindung untuk mesin kantor yang berbahaya, tidak adanya aturan mengenai larangan pegawai
mengerjakan tugas mengangkat, membawa, atau memindahkan beban berat, serta tidak tersedianya
kotak atau lemari obat di dalam ruang kerja, tidak adanya ruang kesehatan bagi pegawai, dan tidak
adanya jalur evakuasi kebakaran dari lantai atas dan sirine peringatan kebakaran.

Kata Kunci:lingkungan kerja, kinerja pegawai

I. PENDAHULUAN pegawai baik secara langsung maupun secara


1.1 Latar Belakang Penelitian tidak langsung.”
Dalam suatu organisasi yang menjadi Sehingga dalam menunjang setiap
faktor utama untuk mencapai tujuan yang telah pekerjaan diperlukan lingkungan kerja yang
direncanakan yaitu manusia. Manusia dalam memadai. Lingkungan kerja diantaranya terdiri
bekerja memerlukan suatu tempat atau dari gedung kantor, tata ruang kantor dan perabot
lingkungan untuk mengerjakan semua kantor. Dengan lingkungan kerja yang memadai
pekerjaannya. Lingkungan merupakan salah satu akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal dari
faktor yang dapat menunjang terwujudnya tujuan setiap pegawai. Namun dalam hal ini, pimpinan
organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh kurang memperhatikan pengaruh yang
Sedarmayanti (2011: 26) bahwa “Lingkungan ditimbulkan dari lingkungan kerja yang tidak di
fisik dalam arti semua keadaan yang terdapat di tata dengan tepat dan benar.
sekitar tempat kerja, akan mempengaruhi Berbicara mengenai lingkungan kerja,
Sedarmayanti (2011: 2) mengemukakan bahwa:
17
Lingkungan kerja maksudnya adalah Berdasarkan studi pendahuluan, diketahui bahwa
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis masih
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-
pengaturan kerjanya baik sebagai indikator sebagai berikut:
perorangan maupun sebagai kelompok. 1. Masih rendahnya kualitas kerja pegawai dalam
mengerjakan setiap pekerjaannya. Contohnya
Dari pengertian diatas dapat dipahami banyaknya pegawai yang kurang konsentrasi
bahwa setiap organisasi harus bisa menyediakan dalam mengerjakan pekerjaannya.
lingkungan kerja yang memadai bagi 2. Masih adanya keterlambatan pegawai dalam
pegawainya. Mulai dari alat atau perabot kantor menyelesaikan pekerjaan. Contohnya laporan
sampai pada ruangan yang digunakan pegawai kearsipan yang harusnya selesai akhir tahun
untuk bekerja. 2015 ternyata belum selesai sampai awal
Tidak jarang dalam kenyataannya di suatu tahun 2016, hal tersebut dikarenakan kapasitas
organisasi terdapat pegawai yang tidak merasa ruangan yang tidak memadai membuat
nyaman dengan keadaan lingkungan kerjanya pegawai tidak merasa nyaman berada dalam
sehingga membuat kinerja pegawainya kurang ruangan sehingga membuat pekerjaan menjadi
maksimal, bisa jadi masalah tersebut disebabkan terhambat.
oleh pimpinan yang kurang memperhatikan 3. Komunikasi antar pegawai kurang terjalin
keadaan lingkungan kerja sebagaimana dengan baik, sehingga terjadinya kesulitan
dikemukakan. dalam berinteraksi antar pegawai. Contohnya
Bicara mengenai kinerja yang adanya pemberitahuan segera kepada seluruh
dikemukakan Prawirosentono (Sinambela, pegawai dari atasan, namun karena jarak
2012:5) bahwa: ruangan yang berjauhan mengakibatkan
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat pemberitahuan tersebut menjadi terlambat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok disampaikan.
orang dalam suatu organisasi, sesuai Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis
dengan wewenang dan tanggungjawab tersebut diperkirakan oleh berbagai faktor yang
masing-masing, dalam rangka upaya salah satunya diakibatkan dari lingkungan kerja
mencapai tujuan organisasi bersangkutan yang tersedia belum maksimal, hal tersebut dapat
secara legal, tidak melanggar hukum dan dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
sesuai dengan moral dan etika. 1. Lingkungan kerja yang memiliki saluran
pertukaran udara yang kurang baik. Contoh
Dengan meningkatkan kinerja maka kurangnya ventilasi udara dan tidak adanya
pekerjaan yang dihasilkan akan lebih berkualitas Air Conditioner (AC) dalam ruangan.
dan semua pengaruh buruk dari menurunnya 2. Kapasitas ruang kerja yang tidak memadai
kinerja pegawai seperti kualitas hasil kerja dan karena ukuran ruangan tidak disesuaikan
ketepatan waktu pegawai dalam menyelesaikan dengan jumlah pegawai yang menempati
pekerjaannya. Selanjutnya menaikan kinerja ruangan. Contohnya ruang kerja ditempati
pegawai yang berarti juga meningkatkan kualitas oleh 4 orang pegawai, seharusnya luas ruang
kerja pegawai. kerja tersebut hanya dapat ditempati oleh 2
Selanjutnya menurut Sinambela, dkk orang pegawai.
(Sinambela, 2012: 5) bahwa “Kinerja pegawai 3. Ruangan yang saling berhubungan kurang
didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam strategis karena jarak ruangan yang berjauhan.
melakukan sesuatu keahlian tertentu”. Contohnya jarak antara ruangan Kasubag Tata
Kinerja pegawai dapat diartikan sebagai Usaha dan Kabag Umum ±50 meter.
kemampuan pegawai dalam melaksanakan Berdasarkan latar belakang permasalahan
pekerjaan sesuai dengan keahliannya masing- tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
masing. Kinerja pegawai juga akan maksimal penelitian lebih jauh dan hasilnya dituangkan
apabila ditunjang dengan suasana lingkungan dengan judul penelitian : “Pengaruh
kerja yang baik. Dengan kata lain lingkungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di
kerja memang berpengaruh besar terhadap kinerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
pegawai dalam bekerja. (DPRD) Kabupaten Ciamis”.
Begitu juga halnya dengan lingkungan
kerja dan kinerja pegawai di Sekretariat Dewan 1.2 Rumusan Masalah
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bertolak dari permasalahan di atas, agar
Ciamis, nampaknya masih kurang maksimal. lebih memfokuskan arah perhatian penelitian
18
maka ditetapkan rumusan permasalahan penulis 3. Kelembaban di tempat kerja.
ini ke dalam fokus permasalahan yakni : “Apakah 4. Sirkulasi udara di tempat kerja.
lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja 5. Kebisingan di tempat kerja.
pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat 6. Getaran mekanis di tempat kerja.
Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis” 7. Bau tidak sedap di tempat kerja.
Selanjutnya untuk mempermudah 8. Tata warna di tempat kerja.
penganalisaan dalam menjawab rumusan masalah 9. Dekorasi di tempat kerja.
tersebut, maka dituangkan ke dalam bentuk 10. Musik di tempat kerja.
pertanyaan masalah sebagai berikut: 11. Keamanan di tempat kerja
1. Bagaimana lingkungan kerja di Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 2.2 Tinjauan tentang Kinerja Pegawai
Kabupaten Ciamis? Suatu organisasi memiliki tujuan yang
2. Bagaimana kinerja pegawai di Sekretariat telah direncanakan, tujuan tersebut akan tercapai
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) apabila kinerja pegawai yang ada memiliki
Kabupaten Ciamis? kualitas kerja yang baik. menurut Sinambela, dkk
3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja (Sinambela, 2012: 5), “Kinerja pegawai
terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Dewan didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melakukan sesuatu keahlian tertentu.”
Kabupaten Ciamis? Selanjutnya menurut T.R. Mitchell
(Sedarmayanti, 2009a: 51) menjelaskan beberapa
II. TINJAUAN TEORITIS aspek kinerja sebagai berikut:
2.1 Tinjuan tentang Lingkungan Kerja 1. Quality of Work ( Kualitas kerja );
Lingkungan kerja merupakan aspek yang 2. Promptness ( Ketepatan waktu );
sangat penting bagi kelangsungan suatu 3. Initiative ( Inisiatif );
pekerjaan. Menurut Sedarmayanti (2011: 2), 4. Capability ( Kemampuan );
“Lingkungan kerja maksudnya adalah 5. Communication ( Komunikasi ).
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana Adapun menurut Bernandin & Russell
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta (Riani, 2011: 99) bahwa ukuran-ukuran dari
pengaturan kerjanya baik sebagai perorangan kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
maupun sebagai kelompok.” 1. Quantity of work, jumlah kerja yang dilakukan
Selanjutnya menurut The Liang Gie (2009: dalam suatu periode yang ditentukan.
211) persyaratan lingkungan fisik yang harus 2. Quality of work, kualitas kerja yang dicapai
diusahakan setiap tempat kerja atau kantor, yaitu: berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
1. Kebersihan. kesiapannya.
2. Luas Ruang Kantor. 3. Job Knowledge, luasnya pengetahuan
3. Suhu Udara. mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4. Ventilasi. 4. Creativeneness, keaslian gagasan-gagasan
5. Penerangan Cahaya. yang dimunculkan dan tindakan-tindakan
6. Fasilitas Kesehatan. untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
7. Fasilitas Cuci. yang timbul.
8. Air Minum. 5. Cooperation, kesediaan untuk bekerjasama
9. Tempat Pakaian. dengan orang lain atau sesama anggota
10. Tempat Duduk. organisasi.
11. Lantai, Gang, dan Tangga. 6. Dependability, kesadaran untuk dapat
12. Mesin. dipercaya dalam hal kehadiran dan
13. Beban Berat. penyelesaian kerja.
14. Pertolongan Pertama. 7. Initiative, semangat untuk melaksanakan
15. Penjagaan Kebakaran. tugas-tugas baru dan dalam memperbesar
16. Pemberitahuan Kecelakaan. tanggungjawabnya.
8. Personal Qualities, menyangkut kepribadian,
Menurut Sedarmayanti (2011b : 28) faktor kepemimpinan, keramahtamahan dan
yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu integritas pribadi.
kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan
kemampuan pegawai, diantaranya: Menurut Steers (Riani, 2011: 100), faktor-
1. Penerangan/cahaya di tempat kerja. faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
2. Temperatur ditempat kerja. 1. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
19
2. Kejelasan dan penerimaan atau penjelasan untuk menjelaskan, meramalkan, dan
peran seorang pekerja yang merupakan taraf mengontrol suatu gejala.
pengertian dan penerimaan seseorang atas
tugas yang diberikan kepadanya. 3.2 Waktu dan tempat penelitian
3. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan
yang mendorong, mengarahkan dan yang dimulai pada bulan September 2015 sampai
mempertahankan perilaku. bulan April 2016 di Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Ciamis.
Kinerja Pegawai
Lingkungan kerja memiliki hubungan yang 3.3 Operasionalisasi Variabel
erat dengan kinerja pegawai. Pegawai akan Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
menghasilkan kinerja dan produktivitas kerja yang terdiri dari variabel bebas dan variabel
yang optimal jika nyaman dalam bekerja.Seperti terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang dikemukakan oleh Priansa&Agus ( 2013: yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
126) bahwa: perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Tata ruang yang ergonomi adalah Sedangkan variabel terikat merupakan variabel
pegaturan tempat kerja, penyusunan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
perabot dan perlengkapan dengan karena adanya variabel bebas.
menggunakan gerakan yang efektif, efisien, Untuk lebih memudahkan pemahaman
nyaman dan aman, disesuaikan juga terhadap hipotesis, penulis kemukakan definisi
dengan kemampuan tubuh manusia, operasional sebagai berikut:
pekerjaan, dan lingkungan kerjanya 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
sehingga mendapatkan kinerja yang lebih lingkungan kerja. Subvariabel dalam
optimal. penelitian ini adalah persyaratan lingkungan
fisik yang harus diusahakan pada setiap
Sehingga kinerja memang akan lebih tempat kerja atau kantor menurut The Liang
optimal apabila ditunjang dengan lingkungan Gie (2009: 211) adalah sebagai berikut:
kerja yang memadai. Adapun beberapa kondisi a. Kebersihan, dengan indikator:
lingkungan fisik kerja yang mempengaruhi 1) Ruangan kantor selalu dibersihkan
kinerja dan produktivitas kerja menurut Sulistyadi setelah dipergunakan pegawai.
(Priansa&Agus, 2013: 129) adalah : 2) Tersedianya perlengkapan kebersihan
1. Siklus Udara; yang memadai di setiap ruang kerja.
2. Pencahayaan; 3) Adanya perawatan kebersihan yang
3. Kebisingan; dan dilakukan secara berkala.
4. Warna. b. Luas ruang kantor, dengan indikator :
1) Tersedianya ruangan yang
III. METODE PENELITIAN memadai bagi setiap pegawai.
3.1 Desain Penelitian 2) Adanya ruang gerak yang
Metode penelitian pada dasarnya leluasa bagi pegawai dalam
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data mengerjakan pekerjaannya.
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasar c. Suhu udara, dengan indikator :
hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu 1) Tersedianya Air Conditioner (AC) di
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan setiap ruang kerja untuk menstabilkan
kegunaan. suhu ruangan.
Sedangkan desain penelitian yang 2) Adanya exhaust fan untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah desain mengeluarkan udara panas dari dalam
penelitian asosiatif, seperti yang dikemukakan ruangan.
oleh Sugiyono (2009a: 11) adalah: 3) Tersedianya turbin ventilator sebagai
Penelitian asosiatif/hubungan merupakan pengatur udara dalam ruangan.
penelitian yang bertujuan untuk d. Ventilasi, dengan indikator :
mengetahui hubungan antara dua variabel 1) Tersedianya saluran sirkulasi
atau lebih. Penelitian ini mempunyai udara di setiap ruangan.
tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan 2) Tersedianya ventilasi udara
dengan penelitian deskriptif dan komparatif yang disesuaikan dengan kapasitas
. dengan penelitian ini maka akan dapat ruangan.
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
20
3) Adanya jendela yang dapat 2) Adanya pelatihan bagi pegawai yang
dibuka di setiap ruangan. mengoperasikan mesin kantor
e. Penerangan cahaya, dengan indikator: berbahaya.
1) Adanya jendela kaca yang 3) Adanya tanda peringatan bahaya di
tembus cahaya matahari. setiap ruangan yang menggunakan
2) Adanya lampu yang dipasang di mesin.
setiap ruangan. m. Beban berat, dengan indikator :
3) Adanya lampu duduk di setiap 1) Adanya aturan yang melarang pegawai
meja kerja. mengerjakan tugas mengangkat atau
f. Fasilitas kesehatan, dengan indikator: memindahkan barang-barang besar
1) Tersedianya ruang istirahat bagi yang mengakibatkan kecelakaan.
pegawai. 2) Adanya alat khusus yang disediakan
2) Tersedianya kamar kecil atau toilet bagi untuk mengangkat beban berat dalam
pegawai. bekerja.
3) Tersedianya ruang P3K bagi pegawai. 3) Adanya petugas khusus yang
g. Fasilitas cuci, dengan indikator : menangani pekerjaan beban berbahaya.
1) Tersedianya washtafel untuk cuci n. Pertolongan pertama, dengan indikator :
tangan atau cuci muka bagi pegawai. 1) Tersedianya kotak P3K di setiap ruang
2) Adanya handuk atau lap tangan yang kerja.
dapat digunakan pegawai setelah cuci 2) Adanya petugas kesehatan yang di
tangan atau cuci muka. siapkan oleh kantor.
3) Tersedianya sabun cuci tangan untuk o. Penjagaan kebakaran, dengan indikator :
pegawai. 1) Adanya alat pemadam kebakaran di
h. Air Minum, dengan indikator : setiap ruang kerja.
1) Adanya water dispenser di setiap 2) Tersedianya jalur evakuasi bagi
ruangan. pegawai yang bekerja di lantai atas.
2) Tersedianya air minum kemasan di 3) Adanya alarm atau sirine peringatan
setiap ruangan. kebakaran yang di pasang di area
3) Adanya saluran air bersih yang gedung kantor.
disambungkan ke setiap ruangan. p. Pemberitahuan kecelakaan, dengan
i. Tempat pakaian, dengan indikator : indikator :
1) Adanya gantungan pakaian di setiap 1) Adanya pemberitahuan yang cepat dari
ruangan. kantor kepada keluarga pegawai
2) Adanya tempat khusus untuk mengenai kecelakaan pegawai di tempat
mengeringkan pakaian pegawai yang kerja.
basah karena kehujanan atau terkena 2) Adanya asuransi yang diberikan kepada
cipratan air. pegawai yang mengalami kecelakaan di
j. Tempat duduk, dengan indikator : tempat kerja.
1) Tersedianya kursi yang nyaman dan 3) Adanya monitoring dan rekam jejak
memadai bagi setiap pegawai. pegawai.
2) Tersedianya sofa di setiap pojok 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
ruangan sebagai tempat tunggu atau kinerja pegawai. Subvariabel dalam penelitian
rehat. ini adalah aspek kinerja menurut T.R. Mitchell
3) Adanya tempat duduk untuk tamu di (Sedarmayanti, 2009: 51) yang meliputi :
setiap ruangan. a. Quality of Work (Kualitas kerja), dengan
k. Lantai, gang dan tangga, dengan indikator : indikator :
1) Lantai yang selalu bersih dan kering di 1) Adanya hasil kerja yang sempurna.
setiap ruangan. 2) Adanya standar pekerjaan.
2) Adanya tangga yang diberi pegangan 3) Jumlah hasil pekerjaan.
untuk tangan agar pegawai tidak jatuh. b. Promptness (Ketepatan waktu), dengan
3) Tersedianya pagar atau penghalang di indikator :
bagian-bagian yang terbuka seperti 1) Adanya target waktu dalam
lantai atas. menyelesaikan pekerjaan.
l. Mesin, dengan indikator : 2) Pegawai dapat
1) Tersedianya pelindung yang memadai memanfaatkan waktu secara optimal.
di setiap bagian mesin kantor yang 3) Pegawai bekerja secara full
berbahaya bagi pegawai. time.
21
c. Initiative (Inisiatif), dengan indikator:
1) Pegawai diberikan kebebasan 3.4.3 Sampel
menyelesaikan pekerjaan dengan Menurut Sugiyono (2014b: 81), sampel
metode sendiri. adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik
2) Pegawai mampu bekerja sendiri yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
maupun kelompok. Adapun teknik pengambilan sampel yang
3) Pegawai mampu menghasilkan ide- digunakan penulis adalah dengan menggunakan
ide kreatif dalam pekerjaan. teknik nonprobability sampling atau sampling
d. Capability (Kemampuan), dengan indikator jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan
: sampel bila semua anggota populasi digunakan
1) Pegawai memiliki kemampuan sebagai sampel.
menafsirkan perintah. Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang
2) Kemampuan pegawai dalam menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
mengerjakan pekerjaannya. seluruh pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan
3) Pegawai memiliki kemampuan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis yaitu
dalam memecahkan masalah pekerjaan. sebanyak 51 orang.
e. Communication (Komunikasi), dengan
indikator : 3.5 Teknik Pengumpulan Data
1) Menjalin komunikasi yang baik Adapun beberapa teknik pengumpulan data
dengan pimpinan di tempat kerja. yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
2) Terciptanya hubungan komunikasi sebagai berikut:
yang baik antar sesama pegawai di a. Studi Kepustakaan,
tempat kerja. b. Studi Lapangan, dengan cara:
3) Pegawai dapat berkomunikasi 1) Observasi
dengan orang-orang di sekitar 2) Wawancara
lingkungan kantor. 3) Angket

3.4 Unit Analisis, Populasi dan 3.6 Teknik Pengolahan/Analisis Data


sampel Untuk menjawab rumusan masalah yang
3.4.1 Unit Analisis pertama dan kedua, penulis menggunakan analisis
Menurut Arikunto (2006: 143) bahwa “unit kuantitatif melalui pengolahan data yang
analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu ditabulasikan dan dideskripsikan ke dalam tabel
yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”. distribusi frekuensi dengan langkah-langkah
Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini sebagai berikut:
adalah pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan 1. Menentukan rentang, yaitu dengan cara
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. skor/nilai tertinggi dikurangi skor/nilai
terendah:
3.4.2 Populasi a. Variabel bebas (X)
Sugiyono (2014b: 80) mendefinisikan Skors tertinggi :
populasi adalah “Wilayah generalisasi yang 5 x 51 responden = 255
terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai Skors terendah :
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan 1 x 51 responden = 51
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian Rentang :
ditarik kesimpulannya”. 255 – 51 = 204
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini Interval kelas :
adalah seluruh pegawai di Sekretariat Dewan 204l:l5l=l40,8
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Ciamis sebanyak 51 orang.

Jika digambarkan dalam bentuk interval kelas akan tampak seperti pada kuartil berikut ini :
51,0 91,8 132,6 173,4 214,2 255

Sangat Kurang Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

22
b. Variabel Terikat (Y) Rentang :
Skors tertinggi : 255 – 51 = 204
5 x 51 responden = 255
Skors terendah : Interval kelas :
1 x 51 responden = 51 204l:l5l=L40,8

Jika digambarkan dalam bentuk interval kelas akan tampak seperti pada kuartil berikut ini :
51,0 91,8 132,6 173,4 214,2 255

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

2. Menentukan Kategori Penilaian untuk Untuk mengetahui presentase tersebut


Variabel X (variabel bebas) dan Variabel Y adalah sebagai berikut :
(variabel terikat) Kriteria Interprestasi skor:
a. Menentukan kategori penilain untuk Angka 0% - 20%=Sangat Lemah
kategori variabel bebas (X). Angka 21% - 40%=Lemah
Untuk kategori sangat kurang : Angka 41% - 60%=Cukup
51,0 ≤ X ≤ 91,8 Angka 61% - 80%=Kuat
Untuk kategori kurang baik : Angka 81% - 100%=Sangat Kuat
91,9 ≤ X ≤ 132,6
Untuk kategori cukup baik : (Riduwan, 2013: 41)
132,7≤ X ≤ 173,4
Untuk kategori baik : 4. Analisis Koefisien Korelasi
173,5 ≤ X ≤ 214,2 Dimaksudkan untuk mengetahui keeratan
Untuk kategori sangat baik : hubungan antara variabel X dan variabel Y,
214,3 ≤ X ≤ 255 dengan rumus :
b. Menentukan kategori penilaian untuk  xy
kategori variable terikat (Y). rxy 
Untuk kategori sangat rendah :  2  2
  x   y 
51,0 ≤ X ≤ 91,8   
Untuk kategori rendah :
91,9 ≤ X ≤ 132,6 (Sugiyono, 2014b : 183)
Untuk kategori sedang : Keterangan :
132,7≤ X ≤ 173,4 r : Koefisien korelasi
Untuk kategori tinggi : x: Lingkungan Kerja
173,5 ≤ X ≤ 214,2 y: Kinerja Pegawai
Untuk kategori sangat tinggi : n: Jumlah pegawai yang diteliti
214,3 ≤ X ≤ 255  : (x-x) 2
 : (y-y) 2
3. Presentase xy: Jumlah hasil kali antara x dengan y.
Dalam distribusi frekuensi, total skor Adapun untuk memberikan interprestasi
kenyataan dari masing-masing item pernyataan terhadap seberapa kuat hubungan antara variabel
dapat dipersentasikan dengan perhitungan sebagai x dan y, maka penulis menggunakan pedoman
berikut: sebagai berikut:
Total Skor
x100%
Skor Ideal

Keterangan:
Total Skor : jumlah skor kenyataan untuk masing-
masing item (kedua variabel)
Skor Ideal : skor tertinggi x jumlah responden (5
x 51) = 255

23
Tabel 3.1 Lingkungan kerja (X) dan kinerja pegawai (Y)
Pedoman Untuk Memberikan Tingkat yang digunakan dengan rumus sebagai berikut :
Koefisien Korelasi r n2
t
Table Koefisien Tingkat Hubungan 1 r 2
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah (Sugiyono, 2014b : 184)
0,40 – 0,599 Sedang Keterangan:
0,60 – 0,799 Kuat t = Nilai yang dihitung
0,80 – 1,000 Sangat Kuat r = Koefisien korelasi product moment
(Sugiyono, 2014 : 184) n = Sampel

Kemudian untuk mengetahui besarnya Dengan kaidah keputusan sebagai berikut :


presentase pengaruh variabel X (Lingkungan Jika thitung> ttabel, maka hubungan tersebut
Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai), signifikan (Ho ditolak dan Ha diterima).
maka digunakan rumus koefisien dengan rumus Jika thitung< ttabel , maka hubungan tersebut non
sebagai berikut : signifikan (Ho diterima).
KP = r2 x 100 %
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Lingkungan Kerja di Sekretariat Dewan
(Riduwan, 2013: 228) Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Ciamis
Keterangan : Untuk mengetahui rekapitulasi jawaban
KP : besarnya koefisien penentu (diterminan) responden mengenai Lingkungan Kerja di
r2: koefisien korelasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sedangkan untuk menjawab hipotesis Kabupaten Ciamis, dapat dilihat pada tabel di
terdapat pengaruh yang signifikan antara bawah ini:

Tabel 4.1
Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Lingkungan Kerja di Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis

NO PERTANYAAN SKOR KATEGORI


1 Ruangan kantor selalu dibersihkan setelah 198 Baik
dipergunakan pegawai.
2 Tersedianya perlengkapan kebersihan yang 168 Baik
memadai di setiap ruang kerja.
3 Adanya perawatan kebersihan yang dilakukan 166 Baik
secara berkala.
4 Tersedianya ruangan yang memadai bagi setiap 210 Sangat Baik
pegawai.
5 Adanya ruang gerak yang leluasa bagi pegawai 130 Cukup Baik
dalam mengerjakan pekerjaannya.
6 Tersedianya Air Conditioner (AC) di setiap ruang 159 Baik
kerja untuk menstabilkan suhu ruangan.
7 Adanya exhaust fan untuk mengeluarkan udara 143 Cukup Baik
panas dari dalam ruangan.
8 Tersedianya turbin ventilator sebagai pengatur 84 Kurang Baik
udara dalam ruangan.
9 Tersedianya saluran sirkulasi udara di setiap 194 Baik
ruangan.
10 Tersedianya ventilasi udara yang disesuaikan 188 Baik
dengan kapasitas ruangan.
24
11 Adanya jendela yang dapat dibuka di setiap 197 Baik
ruangan.
12 Adanya jendela kaca yang tembus cahaya 176 Baik
matahari.
13 Adanya lampu yang dipasang di setiap ruangan. 236 Sangat Baik

14 Adanya lampu duduk di setiap meja kerja. 58 Kurang Baik

15 Tersedianya ruang istirahat bagi pegawai. 141 Cukup Baik

16 Tersedianya kamar kecil atau toilet bagi pegawai. 217 Sangat Baik

17 Tersedianya ruang P3K bagi pegawai. 54 Kurang Baik

18 Tersedianya washtafel untuk cuci tangan atau cuci 128 Cukup Baik
muka bagi pegawai.
19 Adanya handuk atau lap tangan yang dapat 60 Kurang Baik
digunakan pegawai setelah cuci tangan atau cuci
muka.
20 Tersedianya sabun cuci tangan untuk pegawai. 69 Kurang Baik

21 Adanya water dispenser di setiap ruangan. 200 Sangat Baik

22 Tersedianya air minum kemasan di setiap 141 Cukup Baik


ruangan.
23 Adanya saluran air bersih yang disambungkan ke 76 Kurang Baik
setiap ruangan.
24 Adanya gantungan pakaian di setiap ruangan. 57 Kurang Baik

25 Adanya tempat khusus untuk mengeringkan 58 Kurang Baik


pakaian pegawai yang basah karena kehujanan
atau terkena cipratan air.
26 Tersedianya kursi yang nyaman dan memadai 208 Sangat Baik
bagi setiap pegawai.
27 Tersedianya sofa di setiap pojok ruangan sebagai 165 Baik
tempat tunggu atau rehat.
28 Adanya tempat duduk untuk tamu di setiap 162 Baik
ruangan.
29 Lantai yang selalu bersih dan kering di setiap 194 Baik
ruangan.
30 Adanya tangga yang diberi pegangan untuk 239 Sangat Baik
tangan agar pegawai tidak jatuh.
31 Tersedianya pagar atau penghalang di bagian- 243 Sangat Baik
bagian yang terbuka seperti lantai atas.
32 Tersedianya pelindung yang memadai di setiap 90 Kurang Baik
bagian mesin kantor yang berbahaya bagi
pegawai.
33 Adanya pelatihan bagi pegawai yang 77 Kurang Baik
mengoperasikan mesin kantor berbahaya.
34 Adanya tanda peringatan bahaya di setiap ruangan 70 Kurang Baik
yang menggunakan mesin.
35 Adanya aturan yang melarang pegawai 71 Kurang Baik
mengerjakan tugas mengangkat atau
memindahkan barang-barang besar yang
mengakibatkan kecelakaan.
25
36 Adanya alat khusus yang disediakan untuk 63 Kurang Baik
mengangkat beban berat dalam bekerja.
37 Adanya petugas khusus yang menangani 80 Kurang Baik
pekerjaan beban berbahaya.
38 Tersedianya kotak P3K di setiap ruang kerja. 53 Kurang Baik
39 Adanya petugas kesehatan yang di siapkan oleh 53 Kurang Baik
kantor.
40 Adanya alat pemadam kebakaran di setiap ruang 139 Cukup Baik
kerja.
41 Tersedianya jalur evakuasi bagi pegawai yang 68 Kurang Baik
bekerja di lantai atas.
42 Adanya alarm atau sirine peringatan kebakaran 61 Kurang Baik
yang di pasang di area gedung kantor.
43 Adanya pemberitahuan yang cepat dari kantor 102 Kurang Baik
kepada keluarga pegawai mengenai kecelakaan
pegawai di tempat kerja.
44 Adanya asuransi yang diberikan kepada pegawai 148 Cukup Baik
yang mengalami kecelakaan di tempat kerja.
45 Adanya monitoring dan rekam jejak pegawai 211 Sangat Baik

Jumlah 6005
Cukup Baik
Rata-rata 133,44
Sumber: Hasil Penelitian 2016

Mengacu pada tabel 4.1 di atas, maka Persentase = 133,44 x 100%


diperoleh skor total 6005. Kemudian dicari rata- 255
rata skor dengan perhitungan sebagai berikut: = 53,32%
Total Skor
Skor rata–rata = x100% 4.2 Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan
Skor Ideal Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
= 6005 = 133,44 Kabupaten Ciamis
45 Untuk mengetahui rekapitulasi jawaban
Dengan demikian rata-rata skor untuk responden mengenai kinerja pegawai di
variabel X (lingkungan kerja di Sekretariat Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) (DPRD) Kabupaten Ciamis, dapat dilihat pada
Kabupaten Ciamis) sebesar 133,44 berada pada tabel di bawah ini :
kategori cukup baik. Apabila ditunjukkan dalam
bentuk persentase, dihitung sebagai berikut:

26
TABEL 4.2
Rekapitulasi Hasil Jawaban Untuk Variabel Kinerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis

NO PERTANYAAN SKOR KATEGORI


1 Adanya hasil kerja yang sempurna 178 Tinggi
2 Adanya standar pekerjaan 174 Tinggi
3 Jumlah hasil pekerjaan 164 Tinggi
4 Adanya target waktu dalam menyelesaikan 143 Sedang
pekerjaan
5 Pegawai dapat memanfaatkan waktu secara 190 Tinggi
optimal
6 Pegawai bekerja secara full time 174 Tinggi
7 Pegawai diberikan kebebasan menyelesaikan 194 Tinggi
pekerjaan dengan metode sendiri
8 Pegawai mampu bekerja sendiri maupun 192 Tinggi
kelompok
9 Pegawai mampu menghasilkan ide-ide kreatif 158 Tinggi
dalam pekerjaan
10 Pegawai memiliki kemampuan menafsirkan 184 Tinggi
perintah
11 Kemampuan pegawai dalam mengerjakan 187 Tinggi
pekerjaannya
12 Pegawai memiliki kemampuan dalam 174 Tinggi
memecahkan masalah pekerjaan
13 Menjalin komunikasi yang baik dengan pimpinan 196 Tinggi
di tempat kerja
14 Terciptanya hubungan komunikasi yang baik 167 Tinggi
antar sesama pegawai di tempat kerja
15 Pegawai dapat berkomunikasi dengan orang-orang 178 Tinggi
di sekitar lingkungan kantor
Jumlah 2653
Tinggi
Rata-rata 176,86
Sumber: Hasil Penelitian 2016

Mengacu pada tabel 4.2 di atas, maka 4.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
diperoleh skor total 2653. Kemudian dicari Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan
rata-rata skor dengan perhitungan sebagai Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
berikut: Kabupaten Ciamis
Total Skor Setelah penelitian menganalisis variabel
Skor rata-rata = x100% lingkungan kerja di Sekretariat Dewan
Skor Ideal
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
= 2653 = 176,86 Ciamis (X) serta variabel kinerja pegawai di
15 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Ciamis (Y), selanjutnya
Dengan demikian rata-rata skor untuk
dapat dianalisis mengenai pengaruh
variabel Y (kinerja pegawai di Sekretariat
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Ciamis) sebesar 176,86 berada
(DPRD) Kabupaten Ciamis dengan
pada kategori baik. Apabila ditunjukkan dalam
menggunakan korelasi product moment
bentuk persentase, dihitung sebagai berikut:
dengan perhitungan sebagai berikut :
Persentase = 176,86 x 100%
255
rxy 
 xy
= 69,35%  X  Y 
2 2

27
Diketahui: adanya jalur evakuasi kebakaran dari lantai
∑x2 : 17773,69 atas dan sirine peringatan kebakaran di
∑y2 : 3750,98 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
∑xy : 5709,255 (DPRD) Kabupaten Ciamis.
rxy = Untuk menguji hipotesis dapat
dilakukan dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel dengan perhitungan sebagai
= 5709,255 berikut :
8165,85
r n2
t hitung 
= 0,699 1 r 2
Berdasarkan perhitungan di atas
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.699. 0.699 51  2
t hitung 
Selanjutnya, untuk memberikan interpretasi 1  0.699 2
seberapa kuat Lingkungan Kerja (X) Terhadap
Kinerja Pegawai (Y) Sekretariat Dewan 0.699 49
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten t hitung 
Ciamis, maka akan digunakan tabel Pedoman 1  0,4886
Pemberian Interpretasi Tingkat Hubungan
menurut Sugiyono (2014b: 184) dalam Metode thitung = 4,893
Penelitian.
Berdasarkan pedoman tersebut, maka 0,715
koefisien korelasi sebesar 0.699 termasuk pada thitung= 6,843
tingkat hubungan yang kuat. Artinya terdapat
hubungan yang kuat antara lingkungan kerja Untuk mencari t tabel dengan tingat
terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Dewan keyakinan 95% dengan  = 0,05 dan untuk n
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten = 51 maka diperoleh t tabel sebesar 2,000.
Ciamis. Karena t hitung sebesar 6,843 > dari t tabel sebesar
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa 2,000 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha
besar pengaruh lingkungan kerja terhadap diterima dengan kata lain hipotesis yang
kinerja pegawai di Sekretariat Dewan penulis ajukan yaitu “Terdapat pengaruh
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten yang positif antara lingkungan kerja
Ciamis dapat diperoleh dengan perhitungan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat
sebagai berikut : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
KP = (r2) x 100 % Kabupaten Ciamis” terbukti kebenarannya.
= (0.6992) x 100 %
V. KESIMPULAN DAN SARAN
= 0,4886 x 100 % 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian baik
= 48,86% melalui pengumpulan, pengolahan dan analisis
data penelitian untuk mengetahui “Pengaruh
Dari hasil perhitungan diperoleh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di
koefisien determinasi sebesar 48,86%. Artinya Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kinerja pegawai dipengaruhi oleh lingkungan (DPRD) Kabupaten Ciamis” maka dapat
kerja di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat penulis simpulkan sebagai berikut:
Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. 1. Mengenai lingkungan kerja di Sekretariat
Sedangkan 51,14% adalah faktor lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
kerja yang tidak memadai seperti tidak Kabupaten Ciamis, berdasarkan dari hasil
tersedianya tempat penyimpanan pakaian, penelitian yang telah penulis lakukan,
tidak adanya alat pelindung untuk mesin diperoleh gambaran bahwa lingkungan
kantor yang berbahaya, tidak adanya aturan kerja sudah tersedia dengan cukup baik. Hal
mengenai larangan pegawai mengerjakan tugas ini dibuktikan dari hasil penyebaran angket
mengangkat, membawa, atau memindahkan yang berisi pertanyaan mengenai
beban berat, serta tidak tersedianya kotak atau persyaratan lingkungan fisik kerja yang
lemari obat di dalam ruang kerja, tidak adanya dijadikan dasar lingkungan kerja menurut
ruang kesehatan bagi pegawai, dan tidak The Liang Gie (2009: 211), kepada 51
28
responden didapat total skor kenyataan Adapun berdasarkan hasil observasi
yaitu sebesar 6005 dengan skor rata – rata mengenai kinerja pegawai di Sekretariat
133,44 dan apabila ditunjukan dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
bentuk persentasi sebesar 53,32% yang Kabupaten Ciamis diperoleh penjelasan
berarti masuk ke dalam kategori penilaian secara keseluruhan, bahwa aspek-aspek
cukup baik. kinerja telah dapat cukup dilaksanakan
meskipun masih terdapat adanya beberapa
Selanjutnya dengan melihat aspek-aspek yang belum sepenuhnya
keseluruhan jawaban dari hasil wawancara dilaksanakan dengan baik.
terhadap responden mengenai pengaruh 3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan
di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis
Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, maka sebesar 48,86% artinya lingkungan kerja
dapat dijelaskan bahwa persyaratan berpengaruh terhadap kinerja pegawai
lingkungan fisik kerja yang diterapkan telah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
dapat dipenuhi dengan cukup baik dan Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis sebesar
sejauh ini dirasakan mampu mendukung 48,86% sedangkan sisanya 51,14% adalah
terhadap pelaksanaan pekerjaan. faktor lingkungan kerja yang tidak
memadai seperti tidak tersedianya tempat
Kemudian berdasarkan hasil penyimpanan pakaian, tidak adanya alat
observasi mengenai pengaruh lingkungan pelindung untuk mesin kantor yang
kerja terhadap kinerja pegawai di berbahaya, tidak adanya aturan mengenai
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat larangan pegawai mengerjakan tugas
Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis mengangkat, membawa, atau memindahkan
diperoleh penjelasan secara keseluruhan beban berat, serta tidak tersedianya kotak
bahwa persyaratan lingkungan fisik kerja atau lemari obat di dalam ruang kerja, tidak
yang dijadikan sebagai dasar lignkungan adanya ruang kesehatan bagi pegawai, dan
kerja yang baik telah dapat cukup dipenuhi tidak adanya jalur evakuasi kebakaran dari
meskipun masih terdapat adanya beberapa lantai atas dan sirine peringatan kebakaran
persyaratan lingkungan fisik kerja yang di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
belum sepenuhnya disediakan secara Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis.
optimal. Kemudian harga t hitung sebesar 6,843.
2. Mengenai kinerja pegawai di Sekretariat Sedangkan t table diperoleh sebesar 2,000
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan demikian dapat diketahui bahwa
Kabupaten Ciamis, diperoleh gambaran perolehan nilai t hitung lebih besar dari t table
bahwa kinerja pegawai sudah masuk dalam maka hipotesis yang berbunyi “terdapat
kategori baik. Hal ini dibuktikan dari hasil pengaruh yang positif antara lingkungan
penyebaran angket yang berisi pertanyaan kerja terhadap kinerja pegawai di
mengenai lima Aspek-aspek Kinerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
menurutT.R. Mitchell (Sedarmayanti, 2009: Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis”
51), kepada 51 responden diperoleh total diterima.
skor kenyataan 2653 dengan skor rata–rata
176,86 dan apabila ditunjukan dalam 5.2 Saran
bentuk persentasi sebesar 69,35% yang Berdasarkan simpulan diatas,
berarti masuk ke dalam kategori penilaian selanjutnya penulis mengajukan saran sebagai
baik. berikut:
1. Berkaitan dengan lingkungan kerja di
Selanjutnya dengan melihat Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
keseluruhan jawaban dari hasil wawancara Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis belum
terhadap responden mengenai kinerja tersedia dengan maksimal diantaranya
pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan masih ada persyaratan lingkungan fisik
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis kerja yang masih belum disediakan
yang dilaksanakan oleh pegawai telah dapat sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil
dirasakan dengan baik dan sejauh ini telah tanggapan responden melalui jawaban
dirasakan meningkat. angket ada beberapa indikator dengan skor
rendah. Berdasarkan kenyataan tersebut,

29
selanjutnya penulis menyampaikan saran variabel Lingkungan Kerja (X) Terhadap
sebagai berikut: Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan
a. Untuk menyediakan fasilitas yang Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
menunjang pekerjaan pegawai. Seperti Kabupaten Ciamis (Y). Dengan demikian,
memfungsikan kembali ruang P3K bagi jika Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
pegawai, menyediakan Air Conditioner Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis ingin
(AC) di setiap ruangan, mengganti dan meningkatkan kinerja pegawai maka
menambah alat pemadam kebakaran Lingkungan Kerja Sekretariat Dewan
serta memasang alarm atau sirine tanda Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
peringatan kebakaran. Dengan Kabupaten Ciamis hendaknya dapat
tersedianya fasilitas tersebut dengan menyediakan fasilitas kantor yang belum
baik, maka akan membuat pegawai tersedia secara maksimal dan memadai.
merasa nyaman dan tenang saat bekerja.
b. Untuk membuat pegawai merasa DAFTAR PUSTAKA
nyaman dalam bekerja juga sebaiknya A. Buku-buku
fungsi ruangan harus disesuaikan Arikunto, Suharsimi. 2006.
dengan kapasitas pegawai yang ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPra
menempatinya. Seperti ruangan yang ktik.EdisiRevisi VI CetakanKetigabelas.
memang cukup luas seharusnya Jakarta:RinekaCipta.
digunakan oleh beberapa pegawai, Gie, The Liang. 2009.
sehingga pegawai tidak berdesak- AdministrasiPerkantoran Modern.
desakan dalam satu ruangan yang Yogyakarta: Liberty.
sempit. Priansa, DonniJuni. 2013.
2. Berkaitan dengan kinerja pegawai di ManajemenPerkantoran (Efektif,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Efisien, danProfesional).
Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis belum Bandung:Alfabeta.
terlaksana dengan baik diantaranya masih Rianti, AsriLaksmi. 2011.
ada aspek-aspek kinerja yang masih belum BudayaOrganisasi.Yogyakarta:GrahaIl
disediakan sebagaimana mestinya. mu.
Berdasarkan hasil tanggapan responden Riduwan. 2013. Dasar-dasarStatistika.
melalui jawaban angket ada beberapa Bandung:Alfabeta.
indikator dengan skor rendah. Berdasarkan Sedarmayanti.2009a.
kenyataan tersebut, selanjutnya penulis SumberDayaManusiadanProduktivitasK
menyampaikan saran sebagai berikut: erja.Bandung:MandarMaju.
a. Untuk meningkatkan kinerja pegawai ------------------. 2011b. Tata
sebaiknya pegawai lebih meningkatkan KerjadanProduktivitasKerja.
hasil pekerjaan yang pegawai kerjakan Bandung:MandarMaju.
serta dapat menyelesaikan pekerjaan Sinambela, LijanPoltak. 2012. KinerjaPegawai
sesuai dengan waktu yang telah (TeoriPengukurandanImplikasi).
ditentukan. Dan pegawai juga harus Yogyakarta:GrahaIlmu.
lebih kemampuan dalam bekerja serta Sugiyono. 2014.
lebih bisa memunculkan ide-ide atau MetodePenelitianKuantitatifKualitatifda
gagasan baru dalam menyelesaikan n R&D. Bandung:Alfabeta.
pekerjaan. Seperti dengan
mengikutsertakan pegawai dalam
pelatihan kerja atau diklat-diklat tertentu Identitas Penulis
secara berkala dan bergantian. Dini Daniyaturrizkiyah, lahir di
b. Pimpinan juga harus memberikan Ciamis pada tanggal 26 September 1993,
motivasi dan arahan dalam bekerja serta adalah mahasiswa ProdiIAN FISIP Uniga
melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan pegawainya. seperti
memberikan penghargaan kepada
pegawai yang hasil kerjanya bagus.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis,
ditemukan bahwa terdapat pengaruh
30

Anda mungkin juga menyukai