Disususn Oleh :
JOMBANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
(….………..……………...) (………………………………….)
Kepala Ruangan
(…………………………..…….)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Syok adalah Suatu keadaan / syndrome gangguan perfusi jaringan yang
menyeluruh sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan
(Rupii, 2018).
Syok adalah Keadaan kritis akibat kegagalan sistem sirkulasi
dalam mencukupi nutrien dan oksigen baik dari segi pasokan & pemakaian
untuk metabolisme selular jaringan tubuh sehingga terjadi defisiensi akut
oksigen akut di tingkat sekuler.(Tash Ervien S, 2018)
B. Klasifikasi Syok
1. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana
terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa
organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat
pada perfusi yang tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan
akibat kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik).
Kehilangan darah dari luar yang akut akibat trauma tembus dan
perdarahan gastrointestinal yang berat merupakan dua penyebab yang paling
sering pada syok hemoragik. Syok hemoragik juga dapat merupakan akibat
dari kehilangan darah yang akut secara signifikan dalam rongga dada dan
rongga abdomen. Dua penyebab utama kehilangan darah dari dalam yang
cepat adalah cedera pada organ padat dan rupturnya aneurisma aorta
abdominalis. Syok hipovolemik dapat merupakan akibat dari kehilangan cairan
yang signifikan (selain darah).
2. Syok Kardiogenik
Disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan
curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali. Syok kardiogenik
dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya tanda-tanda syok dan
dijumpainya adanya penyakit jantung, seperti infark miokard yang luas,
gangguan irama jantung, rasa nyeri daerah torak, atau adanya emboli paru,
tamponade jantung, kelainan katub atau sekat jantung.
3. Shock Septic
Keadaan dimana tekanan darah turun sampai tingkat yang
membahayakan nyawa sebagai akibat dari sepsis, disertai adanya infeksi
(sumber infeksi). Syok septik terjadi akibat racun yang dihasilkan oleh bakteri
tertentu dan akibat sitokinesis (zat yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk
melawan suatu infeksi).Racun yang dilepaskan oleh bakteri bisa menyebabkan
kerusakan jaringan dan gangguan peredaran darah.
Infeksi sistemik yang terjadi biasanya karena kuman Gram negatif yang
menyebabkan kolaps kardiovaskuler. Endotoksin basil Gram negatif ini
menyebabkan vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arteriovena
perifer. Selain itu terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan
kapasitas vaskuler karena vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya
hipovolemia relatif, sedangkan peningkatan peningkatan permeabilitas kapiler
menyebabkan kehilangan cairan intravaskuler ke intertisial yang terlihat
sebagai udem. Pada syok septik hipoksia, sel yang terjadi tidak disebabkan
penurunan perfusi jaringan melainkan karena ketidakmampuan sel untuk
menggunakan oksigen karena toksin kuman.
C. Etiologi
Penyebab syok berdasarkan jenis syok sebagai berikut :
1. syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi darah):
3. syok septic
D. Patofisiologi
1. Syok Hipovolemik
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara
mengaktifkan
4 sistem major fisiologi tubuh: sistem hematologi, sistem kardiovaskular,
sistem renal dan sistem neuroendokrin.system hematologi berespon kepada
perdarahan hebat yag terjadi secara akut dengan mengaktifkan cascade
pembekuan darah dan mengkonstriksikan pembuluh darah (dengan
melepaskan thromboxane A2 lokal) dan membentuk sumbatan immatur pada
sumber perdarahan. Pembuluh darah yang rusak akan mendedahkan lapisan
kolagennya, yang secara subsekuen akan menyebabkan deposisi fibrin dan
stabilisasi dari subatan yang dibentuk. Kurang lebih 24 jam diperlukan untuk
pembentukan sumbatan fibrin yang sempurna dan formasi matur.
Terjadinya syok septik dapat melalui dua cara yaitu aktivasi lintasan
humoral dan aktivasi cytokines. Lipopolisakarida (LPS) yang terdapat pada
dinding bakteri gram negative dan endotoksinnya serta komponen dinding sel
bakteri.
E. Tanda dan Gejala Syok
1. syok hipovolemik
pucat
kulit dingin
takikardi
oliguri
hipotensi
2. syok kardiogenik
hipotensi (< 90 mmHg)
gelisah,
pucat
kulit dingin dan basah,
menurunnya kesadaran
nadi : pengisian kurang, cepat 90-110/menit. Mungkin bradikardi
pernapasan : takipnea,
produksi urin berkurang (Oliguria : < 30 mg/jam)
3. syok septic
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Kultur darah
b. Kimia serum, termasuk elektrolit, BUN, dan kreatinin
c. DPL dan profil kuoagulasi
d. AGD dan oksimetri nadi
e. Pemeriksaan Curah jantung
f. Laktat Serum
g. Urinalisis dengan berat jenis, osmolaritas dan elektrolit urin
h. EKG, Foto Thoraks, USG jantung
i. Tes fungsi ginjal dan hati
G. Penatalaksanaan Syock
Target utama, pengelolaan syock adalah mencukupi penyediaan oksigen
oleh darah, untuk jantung (oksigen deliverip)
a. Obsigonasi adekuat, hindari hyroksemia.
Tujuan utama meningkatkan kandungan oksigen arteri (CaO2)
dengan mempertahankan saturasi oksigen (SaO2) 98 – 100 % dengan cara :
Membebaskan jalan nafas.
1. cairan kaloid lebih dianjurkan sebagai therapi intiab yang dianjurkan kaloid
atau kristoloid.
2. therapi dopaadv berdasarkan respon klinis, perfusi perifer, cup, mep sesuai
unsur.
3. Obat-obatan inetropik untuk mengobati disretmia, perbaikan kontraklitas
jantung tanpa menambah konsumsi oksigen miocard.
H. Komplikasi Syok
Komplikasi syok meliputi:
I. KONSEP ASUHAN
KEEPRAWATAN
A. Pengkajian
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi
pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup
tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah kesehatan
serta keperawatan.
a. Identitas
diagnosa medis.
b. Pengumpulan Data
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada
pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis data antara lain:
1) Data objektif yaitu data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu
tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
2) Data subjektif yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang
dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain
misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
3) Focus dalam data
a) Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
3) Riwayat Pengobatan
d. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
e. Pemeriksaan B1-B6
pencernaan.
integumen.
Pemeriksaan pada siku, kulit, kepala, celah gluteus, jari-jari tangan, jari-jari kaki,
2) Suhu
3) Kelembaban/kekeringan
5) Lesi : primer ( bercak, plak, tumor, bulla, bintul, pustula, kista); (sisik, kerak,
B. Diagnosa keperawatan
- Kolaborasun
transfusi darah
menurun Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan
beraktifitas fisik
- Anjurkan berhenti
merokok
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiaritmia
menurun 2) Terapeutik
membaik nonfarmologis
tidur
3) Edukasi
-Jelaskan strategi
meredakan nyeri
-Anjurkan teknik
nonfamologi (ajarkan
nafas dalam)
4) Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
BTUS Jakarta.