Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR RANCANGAN PENUGASAN MATA KULIAH

MATA KULIAH : Pengembangan Kurikulum


SEMESTER : VII (Tujuh)
DOSEN PENGAMPU : Samsudin, M.Pd.I

N Link File
Penugasan CPM/Tujuan Pembelajaran
No Instrumen

1. Mahasiswa mampu menyusun makalah


dengan baik dan benar sesuai dengan
tuntunan penyusunan yang telah
ditetapkan
2. Mahasiswa mampu menemukan bahan
rujukan dari berbagai sumber; baik
buku-buku referensi di perpustakaan
maupun dari media internet
Penyusunan
1 3. Mahasiswa mampu menemukan
makalah
mengungkapkan dan mengupas tuntas
semua permasalahan dalam makalah
yang ditugaskan
4. Mahasiswa mampu mengungkapkan
pokok permasalahan sesuai dengan yang
telah ditugaskan
5. Mahasiswa mampu menyimpulkan isi
dan pokok pembahasan dalam makalah
1. Mahasiswa mampu membuat presentasi
sesuai dengan pokok materi yang
akan/sedang dibahas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan secara
rinci permasalahan sebagaimana yang
ditugaskan
2 Tugas presentasi
3. Mahasiswa mampu membuat presentasi
yang berisi point-point penting tampa
masukkan semua dalam PPT
4. Mahasiwa mampu memberikan
kesimpulan yang ringkas, jelas dan
berisi dalam tugas presentasi
1. Mahasiswa mampu menjawab semua
pertanyaan terhadap soal-soal UTS yang
telah disediakan
2. Mahasiwa mampu mengungkapkan
dalam tulisan tentang hasil penalaran
3 UTS mereka terhadap pokok pembahasan
yang dipertanyakan dalam soal UTS
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan
pokok-pokok pembahasan dalam soal
menurut beberapa pandangan
ahli/tokoh; baik salaf maupun khalaf.

Keterangan:
 Penugasan dapat berbentuk:
- Tugas penyusunan makalah
- Tugas presentasi
- Tugas penyusunan laporan praktikum
- Tugas pembuatan karya seni/teknologi/gambar/dll
- Soal/tugas quis, soal/tugas UTS, soal /tugas UAS
 Dibuat untuk mata kuliah semester ganjil dan genap, sesuai dengan RPS yang
dikumpulkan.

Bima,17 Januari 2023


Dosen Pengampu

(Samsudiin, M.Pd.I)
INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS PENYUSUNAN MAKALAH
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN

Indikator Deskripsi Skor

Jika makalah benar-banar memenuhi kriteria yang lima yang


5
telah disebutkan di atas.

Jika makalah sudah cukup memenuhi kriteria namun masih


4
kurang dari salah kriteria di atas.
PENYUSUNAN
MAKALAH
Jika makalah masih harus disempurnakan atau kurang dua dari
3
kriteria yang telah disebutkan.

Jika makalah masih harus disempurnakan atau kurang tiga dari


2
kriteria yang telah disebutkan.

Jika makalah memang harus disempurnakan atau kurang


1
empat dari kriteria yang telah disebutkan.

Makalah tidak sesuai dengan pokok pembahasan atau materi


0
atau tidak menyusun makalah.
HAKIKAT KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
A.    Pengertian kurikulum
Pada mulanya istilah kurikulum dijumpai dalam dunia statistik, pada zaman Yunani
kuno yang berasal dari curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau
tempat berlomba. Sedangkan curriculum mempunyai arti “jarak” yang harus ditempuh oleh
pelari. Perkembangan selanjutnya istilah  kurikulum   pendidikan dalam dunia pendidikan
dan pengajaran, sebagaimana termuat dalam Webster Dictionare tahun 1955 kurikulum
merupakan sejumlah mata pelajaran disekolah atau diakademi / college yang harus di tempuh
oleh siswa untuk mencapai suatu degree (tingkat) atau ijazah.
kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan .
sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya
meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa dibawah
pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikulum yang formal juga kegiatan kurikulum 
yang tak formal.
kurikulum formal formal meliputi :
1.      tujuan pembelajaran, umum dan spesifik
2.      bahan pelajaran yang tersusun sistematis
3.      strategi belajar mengajar serta kegiatan-kegiatannya
4.      sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai
kurikulum tak formal meliputi :
terdiri atas kegiatan-kegiatan yang juga direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung
dengan pelajaran akademis, yang termasuk kurikulum tak formal ini antara lainpetunjuk
sandiwara, pertandingan antar kelas atau antar sekolah, perkumpulan berbagai hobi , pramuka
dan lain-lain.
pengembangan kurikulum ialah prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ralph tyler
1949 ditentukan oleh 4 faktor atau asas utama yaitu
1.      falsafah bangsa, masyarakat, sekolah dan guru-guru ( aspek filosofis )
2.      harapan dan kebutuhan masyarakat , orang tua , kebudayaan masyarakat, pemerintah, agama,
ekonomi ( aspek sosiologis )
3.      hakikat anak, antara lain : taraf perkembangan fisik, mental, psikologis, emosional, sosial
serta cara anak belajar ( aspek psikologis )
4.      hakikat pengetahuan atau disiplin ilmu, bahan pelajaran.
pada hakikatnya ,kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana (program of planned
aktivities) memiliki letak yang cukup luas hingga membentuk suatu pandangan yang
menyeluruh.
            Kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu
program yang direncanakan diprogramkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar baik yang berasal dari waktu lalu, sekarang maupun yang akan datang. Berbagai
bahan tersebut direncanakan secara sistematik, artinya direncanakan dengan memerhatikan
keterlibatan berbagai factor pendidikan secara harmonis. Jadi kurikulum adalah suatu
program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, dirrencanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma
yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam poses pembelajaran bagi tenaga kependidikan
dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum  dapat diartikan juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mengubah masyarakat. Disamping itu banyak timbul pendapat-pendapat baru
tentang hakikat perkembangan anak, yang memaksa diadakannya perubahan dalam
kurikulum.
Banyak ahli kurikulum mengemukakan berbagai pengertian kurikulum yang satu
dengan yang lainnya ada berbagai perbedaan dan kesamaan.
a.       William B. Ragan
Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
b.      Robert S. Falming
Pendapat flaming sama dengan pendapat Ragan, yaitu kurikulum pada sekolah modern dapat
didefinisikan seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
c.       David Praff
Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan.
d.      Nengky and Evars
Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk
menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan  siswa yang paling
baik.
e.       Inlow
Kurikulum adalah susunan rangkain dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum
menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi ) dan hasil pengajaran.
f.       Saylor
Kurikulum adalah kesuluruh usaha sekolah untuk memengaruhi proses belajar mengajar baik
langsung dikelas, tempat bermain, atau diluar sekolah.
g.      Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores kurikulum sebagai sejumlah pengalaman
yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berfikir
dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
h.      Alice Miel kurikulum meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan,
pengetahuan dan sikap. Kurikulum meliputi segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak
pendidikan yang diperoleh anak disekolah, serta bukan hanya pengetahuan kecakapan,
kebiasaan-kebiasaan,sikap, apresiasi, cita-cita, serta norma-norma,melainkan juga
kepribadian guru.
i.         Hilda Taba mengemukakan pada hakikatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk
mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam
masyarakatnya, yakni  pernyataan tentang tujuan dan saran, perbedaan kurikulum terletak
pada penekanan pada unsur tertentu.
j.        Sedangkan menurut J.G Taylor dan William H. Alexander mendifinisikan kurikulum sebagai
sagala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak baik didalam
atau diluar kelas, dapat dikategorikan kurikulum, apabila ada empat sisi, yaitu : 1) kurikulum
sebagai tujuan, 2) kurikulum sebagai kesempatan belajar yang terencana, 3) kurrikulum
sebagai mata pelajaran, dan 4) kurikulum sebagai pengalaman. Sementara caswell
mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah atau
keseluruhan pengalaman yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
sekolah.
k.      Menurut Edwar A. krug (1960) menyebutkan bahwa kurikulum adalah usaha-usaha yang
mengarah pada tujuan pendidikan atau tujuan sekolah.
l.        Carter V.Good dalam dictionary of education , menyebutkan bahwa kurikulum adalah
sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh dalam suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu
tertentu, seperti kurikulum pendidikan bahasa arab, kurikulum pendidikan bahasa inggris,
atau kurikulum ilmu pendidikan sosial.
menurut pandangan tersebut, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus
disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
   Dalam Undang-Undang sistem pendidikan Nasional tahun 1989 Bab 1 pasal 1
disebutkan bahwa “ kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-
mengajar.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran.
Dengan demikian, kurikulum merupakan salah satu factor dalam proses pendidikan
yang berperan seperti perangkat lunak dari proses tersebut. Krikulum mempunyai peranan
sentral karena menjadi arah atau titik pusat dari proses pendidikan.
Kurikulum sebenarnya bukanlah merupakan factor pendidikan yang terpisah dari
dinamika dan tuntutan masyarakat. Muara kurikulum adalah masyarakat sebagai pengguna
jasa pendidikan. Kurikulum pada intinya merupakan formula yang menjebatani siswa dari
keadaan tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dapat memberikan konstribusi secara
positif terhadap perkembangan masyarakat.
dalam uraian sebelumnya pengertian tentang pengembangan kurikulum sedikit benyak
yang tersinggung atau paling banyak yang tersirat dalam berbagai konsep atau teori yang
telah terkemukakan namun ada baiknya kita rumuskan kembali secara lebih jelas tentang
pengembangan kurikulum (curriculum developmen) adalah : The planning of learning
opportunities intented to bring about certain desered in pupils and assesmen of the extent to
wich these changes have taken plece ( Audrey Nicholles & S. Howard Nicholles)
rumusan ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa kearah perubahan-
perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi
pada diri siswa. sedangkan yang dimaksud kesempatan belajar (learning opportunity) adalah
hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa guru bahan peralatan dan
lingkungan dimana belajar  yang diinginkan diharapkan terjadi.
Berbagai macam terminologi dalam kurikulum.
1.         Core curriculum
Core artinya inti, dalam kurikulum berarti pengalaman belajar yang harus diberikan
baik yang berupa kebutuhan individu maupun kebutuhan umum.
2.         Hidden curriculum
Sesuai dengan namanya, hidden curriculum berarti bahwa kurikulum yang tersembunyi.
Tersembunyi bararti tidak dapat dilihat, tetapi tidak hilang. Jadi kurikulum tersembunyi ini
tidak direncanakan, tidak diprogramkan, dan tidak direncang, tatapi mempunyai pengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap out put dari proses belajar mengajar.

B.     Fungsi Kurikulum Dalam pendidikan


fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan adalah sebagai alat untuk mencapai
tujuan pembelajaran, yang dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disebut sebagai
standar kompetensi, kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur kegiatan- kegiatan yang
akan diselenggarakan oleh sekolah di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam fungsi
kurikulum.
fungsi kurikulum secara umum sebagai berikut :
1.    kurikulum sebagai rencana. kegiatan belajar mengajar atau rencana pembelajaran
dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
2.    kurikulum sebagai pengaturan. pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai
pengorganisasian materi atau isi pelajaran pada arah horizontal dan vertikal , pengorganisaian
pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan integrasi sedamgkan pengorganisasian
pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas.
3.    kurikulum sebagai cara. pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi
pelajaran atau praktikum dan alat penguasaan yang ingin dicapai
4.    kurikulum sebagai pedoman. kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak
dicapai melalui penerapan kurikulum.
Selain itu, kurikulum juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, di antaranya:
1.  Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah sebagai alat atau usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan meliputi:
a.       Tujuan nasional (pendidikan nasional).
b.      Tujuan institusional (lembaga/institusi).
c.       Tujuan kurikuler (bidang studi).
d.      Tujuan instruksional (penjabaran dari tujuan kurikuler).
2.    Fungsi kurikulum bagi peserta didik, Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta
didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta
didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama
dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
3.  Fungsi kurikulum bagi pendidik.
a.       Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para
peserta didik
b.      Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didi dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4. Fungsi kurikulum bagi orang tua.
a.       Agar orang tua dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan peserta didik                          
(putranya).
b. Mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan peserta didik (putranya). Ikut berpartisipasi
membimbing peserta didik (putranya).
5.    Fungsi kurikulum bagi sekolah dan tingkatan di atasnya.
a.       Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan. Dapat dilakukan bila:1) Bila sebagian
dari kurikulum sekolah tersebut   telah diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya,
maka sekolah dapat meninjau kembali perlu/tidaknya bagian tersebut diajarkan lagi.2)  Bila
kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu sekolah
belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, sekolah dapat mempertimbangkan
untuk memasukkan program mengenai kecakapan-kecakapan tersebut ke dalam kurikulum
b.      Penyiapan tenaga baru.
7.    Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
a.       Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
b.        Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan
program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan
kerja.
8.    Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor).
       Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau
ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam
usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Kurikulum sebagai alat
dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan
dalam kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut...
1.          Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai
penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi
dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah. 
2.          Fungsi Integrasi (the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain
mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu
menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di
masyarakat. 

3.          Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai


diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan
disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani. 

4.          Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai persiapan
yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan
siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam
masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.

5.          Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan
adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang
sesuai dengan minat dan bakatnya. 

6.          Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai


diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu
mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah
memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.

C.    Kedudukan kurikulum dalam pendidikan


Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya
membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat
berlangsung dalam lingkungan keluaraga, sekolah ataupun masyarakat. Dalam lingkungan
keluarga, interaksi pendidikan terjadi antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai
peserta didik. Interaksi ini berjalan tanpa rencana tertulis.
Sedangkan pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru sebagai
pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru.
Dalam lingkungan masyarakat pun terjadi berbagai bentuk interaksi pendidikan, dari
yang sangat formal yang mirip dengan pendidikan disekolah dalam bentuk kursus-kursus,
sampai dengan yang kurang formal seperti ceramah, serasehan, dan pergaulan kerja. Gurunya
juga bervariasi dari yang memiliki latar belakang pendidikan khusus sebagai guru, sampai
dengan yang melaksanakan tugas sebagai pendidik karena pengalaman, kurikulumnya juga
bervariasi. Dari yang memiliki kurikulum formal dan tertulis sampai dengan rencana
pelajaran yang hanya ada pada pikiran penceramah atau moderator serasehan.
Dari hal-hal yang diuraikan itu, dapat ditarik kesimpulan berkenaan dengan
pendidikan formal. Pertama, pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan atau
kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas dan rinci. Kedua, dilaksanakan secara
formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai.  Ketiga, diberikan oleh pendidik atau
guru yang memiliki ilmu dan ketrampilan khusus dalam bidang pendidikan. Keempat,
interaksi pendidikan berlangsung dalam lingkungan tertentu, dengan fasilitas dan alat serta
aturan-aturan permainan tertentu pula.
Pendidikan formal memiliki beberapa kelebihan dibanding dengankan dengan
pendidikan informal dalam lingkungan keluarga. pertama, pendidikan formal disekolah
memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan
segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Kedua, pendidikan disekolah
dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Ketiga, karena
memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan disekolah
dilaksanakan secara berencana, sistematis, dan lebih disadari. Karena yang memiliki
rancangan atau kkurikulum formal dan tertulis adalah pendidikan disekolah.
Telah diuraikan sebelumnya, bahwa adanya rancangan atau kurikulum formal dan
tertulis merupakan ciri utama pendidikan disekolah. Dengan kata lain, kurikulum merupakan
syarat mutlak bagi pendidikan disekolah. Kalau kurikulum merupakan syarat mutlak , hal itu
berarti bahwa kurikulum merupakn bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan  atau
pengajaran. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan atau
pengajaran disekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Kurikulum mengarahkan segala betuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Johnson kurikulum juga merupakan suatu rencana
pendidikan, memberikan pedoman dan pengangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta
proses pendidikan. Disamping itu kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang
ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau
memberian landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi
pendidikan. Dalam lingkungan sekolah pasti memiliki kurikulum. Pengajaran yang
direncanakan, terstruktur. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal
dalam lembaga pendidikan guru. Sehingga peran guru dalam pengembangan kurikulum juga
sangat penting.Berhubungan dengan itu, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah :
1.      Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum
bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan
demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2.      Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3.      Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis
kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis
bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.

kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri , pendidikan
sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu antara lain adalah tujuan pendidikan,
kurikulum pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan pra sarana, manajemen, serta
teknologi. berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai
kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional .

dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional , bab X tentang kurikulum


pasal 36 dikemukakan bahwa :
ayat (1): pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
ayat (2): kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
ayat (3): kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka negara kesatuan
republik indonesia dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak
mulia, peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah
dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja,
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global
dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan.

                   
DAFTAR PUSTAKA

Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,Surabaya :Elkaf, 2005.


S.Nasution, Kurikulum dan pengajaran, Jakarta, PT.Bumi aksara, 2006,
Oemar Hamalik, dasar-dasar pengembangan kurikulum, Bandung, PT. remaja rosdakarya,
2013
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2010,
S. nasution,Asa-Asas Kurikulum,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011.
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum.2010
Nasution,Asa-Asas Kurikulum,
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,
Muhammad zaini, pengembangan kurikulum,Yogyakarta : Teras, 2009
Dakir,perencanaan dan pengembangan kurikulum.Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2004,
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung, PT. remaja rosdakarya,
2006
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum, 2010,
Muhammad zaini, pengembangan kurikulum,
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, pengembangan kurikulum pendidikan, Bandung: PT.Refika
Aditama, 2010,
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Zainal arifin, konsep dan model pengembangan kurikulum, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
2012.
INSTRUMEN PENILAIAN UTS

SOAL NOMOR 1
Indikator Deskripsi Skor
Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh disertai penulisan penjelasan mengenai hakikat 4
kurikulum yang sesuai dan benar.
Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh namun tidak disertai penulisan penjelasan materi 3
yang sesuai dan benar.
Jawaban kurang sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
1. Mendefinisikan ahli/tokoh namun diserta penulisan penjelasan materi yang 2
istilah sesuai dan benar.
Jawaban kurang sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh (menggunakan argumen sendiri) serta tidak disertai
1
penulisan penjelasan mengenai hakikat kurikulum yang sesuai
dan benar.

Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan atau materi atau tidak


0
menjawab sama sekali.

SOAL NOMOR 2
Indikator Deskripsi Skor
Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh disertai penulisan penjelasan materi yang sesuai dan 4
benar.
Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh namun tidak disertai penjelasan materi yang sesuai 3
dan benar.
2. Mendefinisikan
Jawaban kurang sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
istilah dan
ahli/tokoh namun diserta penjelasan materi yang sesuai dan 2
menjelaskan
benar.
materi
Jawaban kurang sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan para
ahli/tokoh (menggunakan argumen sendiri) serta tidak disertai 1
penjelasan materi yang sesuai dan benar.

Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan atau materi atau tidak


0
menjawab sama sekali.

SOAL NOMOR 3
Indikator Deskripsi Skor

Penjelasan materi sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan


4
para ahli/tokoh disertai memberikan kesimpulan materi.

Penjelasan materi sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan


para ahli/tokoh namun tidak disertai memberikan kesimpulan 3
3. Mendevinisikan materi.
dan
menjelaskan Penjelasan materi tidak sesuai dengan pertanyaan dan
materi pernyataan para ahli/tokoh namun masih memberikan 2
kesimpulan materi.

Penjelasan materi tidak sesuai dengan pertanyaan atau materi


1
atau tidak menjawab sama sekali.

RUBRIK SOAL UTS


PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Jelaskan pengertian kurikulum menurut para ahli/tokoh (minimal 3 ahli/tokoh!


2. Jelaskan apa saja fungsi kurikulum dalam pendidikan!
3. Jelaskan apa saja kedudukan kurikulum dala pendidikan!

JAWABAN SOAL UTS

1.     Pengertian kurikulum


Pada mulanya istilah kurikulum dijumpai dalam dunia statistik, pada zaman Yunani
kuno yang berasal dari curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau
tempat berlomba. Sedangkan curriculum mempunyai arti “jarak” yang harus ditempuh oleh
pelari. Perkembangan selanjutnya istilah  kurikulum   pendidikan dalam dunia pendidikan
dan pengajaran, sebagaimana termuat dalam Webster Dictionare tahun 1955 kurikulum
merupakan sejumlah mata pelajaran disekolah atau diakademi / college yang harus di tempuh
oleh siswa untuk mencapai suatu degree (tingkat) atau ijazah.
Banyak ahli kurikulum mengemukakan berbagai pengertian kurikulum yang satu
dengan yang lainnya ada berbagai perbedaan dan kesamaan.
a.       William B. Ragan, Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab
sekolah.
b.      Robert S. Falming, Pendapat flaming sama dengan pendapat Ragan, yaitu kurikulum pada
sekolah modern dapat didefinisikan seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung
jawab sekolah.
c.       David Praff, Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat
pelatihan.
d.      Nengky and Evars, Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan
oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan 
siswa yang paling baik.
e.       Inlow, Kurikulum adalah susunan rangkain dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum
menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi ) dan hasil pengajaran.
f.       Saylor, Kurikulum adalah kesuluruh usaha sekolah untuk memengaruhi proses belajar
mengajar baik langsung dikelas, tempat bermain, atau diluar sekolah.
g.      Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores kurikulum sebagai sejumlah pengalaman
yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berfikir
dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
h.      Alice Miel kurikulum meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan,
pengetahuan dan sikap. Kurikulum meliputi segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak
pendidikan yang diperoleh anak disekolah, serta bukan hanya pengetahuan kecakapan,
kebiasaan-kebiasaan,sikap, apresiasi, cita-cita, serta norma-norma,melainkan juga
kepribadian guru.
i.         Hilda Taba mengemukakan pada hakikatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk
mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam
masyarakatnya, yakni  pernyataan tentang tujuan dan saran, perbedaan kurikulum terletak
pada penekanan pada unsur tertentu.
j.        Sedangkan menurut J.G Taylor dan William H. Alexander mendifinisikan kurikulum sebagai
sagala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak baik didalam
atau diluar kelas, dapat dikategorikan kurikulum, apabila ada empat sisi, yaitu : 1) kurikulum
sebagai tujuan, 2) kurikulum sebagai kesempatan belajar yang terencana, 3) kurrikulum
sebagai mata pelajaran, dan 4) kurikulum sebagai pengalaman. Sementara caswell
mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah atau
keseluruhan pengalaman yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
sekolah.
k.      Menurut Edwar A. krug (1960) menyebutkan bahwa kurikulum adalah usaha-usaha yang
mengarah pada tujuan pendidikan atau tujuan sekolah.
l.        Carter V.Good dalam dictionary of education , menyebutkan bahwa kurikulum adalah
sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh dalam suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu
tertentu, seperti kurikulum pendidikan bahasa arab, kurikulum pendidikan bahasa inggris,
atau kurikulum ilmu pendidikan sosial.
menurut pandangan tersebut, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus
disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
   Dalam Undang-Undang sistem pendidikan Nasional tahun 1989 Bab 1 pasal 1
disebutkan bahwa “ kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-
mengajar.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran.

2. Fungsi Kurikulum Dalam pendidikan


fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan adalah sebagai alat untuk mencapai
tujuan pembelajaran, yang dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disebut sebagai
standar kompetensi, kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur kegiatan- kegiatan yang
akan diselenggarakan oleh sekolah di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam fungsi
kurikulum.
fungsi kurikulum secara umum sebagai berikut :
1.    kurikulum sebagai rencana. kegiatan belajar mengajar atau rencana pembelajaran
dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
2.    kurikulum sebagai pengaturan. pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai
pengorganisasian materi atau isi pelajaran pada arah horizontal dan vertikal , pengorganisaian
pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan integrasi sedamgkan pengorganisasian
pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas.
3.    kurikulum sebagai cara. pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi
pelajaran atau praktikum dan alat penguasaan yang ingin dicapai
4.    kurikulum sebagai pedoman. kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak
dicapai melalui penerapan kurikulum.

3. Kedudukan kurikulum dalam pendidikan


Kurikulum mengarahkan segala betuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Johnson kurikulum juga merupakan suatu rencana
pendidikan, memberikan pedoman dan pengangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta
proses pendidikan. Disamping itu kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang
ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau
memberian landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi
pendidikan. Dalam lingkungan sekolah pasti memiliki kurikulum. Pengajaran yang
direncanakan, terstruktur. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal
dalam lembaga pendidikan guru. Sehingga peran guru dalam pengembangan kurikulum juga
sangat penting.Berhubungan dengan itu, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah :
1.      Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum
bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan
demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2.      Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3.      Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis
kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis
bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.

kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri , pendidikan
sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu antara lain adalah tujuan pendidikan,
kurikulum pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan pra sarana, manajemen, serta
teknologi. berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai
kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional .dalam Undang-Undang
tentang sistem pendidikan nasional , bab X tentang kurikulum pasal 36 dikemukakan bahwa :

ayat (1): pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.ayat (2): kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.ayat (3): kurikulum disusun sesuai jenjang
pendidikan dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia dengan memperhatikan
peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan dan
minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah
dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
agama, dinamika perkembangan global dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan.
INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS PRESENTASI
HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM

Indikator Deskripsi Skor

Jika presentasi benar-banar memenuhi kriteria yang empat


4
yang telah disebutkan di atas.

Jika presentasi sudah cukup memenuhi kriteria namun masih


3
kurang tiga dari salah kriteria di atas.
TUGAS
PRESENTASI
Jika presentasi masih harus disempurnakan atau kurang dua
2
dari kriteria yang telah disebutkan.

Jika presentasi memang harus disempurnakan atau kurang


1
empat dari kriteria yang telah disebutkan.

Tugas presentasi tidak sesuai dengan pokok pembahasan atau


0
materi atau tidak menyusun makalah.

POWER POIN

Anda mungkin juga menyukai