Anda di halaman 1dari 22

BESARAN FISIKA DAN

PENGUKURANNYA

Oleh: Tim MGMP Fisika X


Amati Gambar berikut:
2.1. PENGUKURAN
▪ Mengukur : membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang dijadikan patokan/acuan

2.1.1. Alat ukur panjang

a. Mistar :

- nst(nilai skala terkecil) = yaitu skala terkecil yang ada pada alat ukur = 1 mm
b. Jangka sorong :
- Bagian-bagian jangka sorong:
- nst dari jangka sorong berbeda-beda tergantung alatnya. Nst ini biasanya tertulis pada alatnya.
Nilai skala terkecil untuk gambar jangka sorong disamping:
- nst skala utama (1 m), scala nonius ada 10 skala sehingga:
- nst skala nonius (1mm/10 = 0,1mm = 0,01 cm)
Jadi jangka sorong tersebut memiliki nst = 0,01 cm

Cara membaca jangka sorong:

Hasil pengukuran = 4,7 cm + (8 x 0,01 cm) =


4,78 cm atau
Lihat angka 0 dari skala nonius sudah lewat angka
berapa (4,7…) pada skala utama, lalu cek skala
utama dan skala nonius yang berhimpit (atas dan
bawah segaris) urutan keberapa (8) pada skala
nonius. Jadi hasilnya digabungkan = 4,78 cm
contoh: 12 cm 13 cm
Hasil pengukuran = 12,27 cm
0 5 10

(*jika yang di Laboratorium Fisika nst= 1/20mm = 0,005 cm)


Contoh:
Hasil pengukuran = 2,470 cm

Jangka sorong digital :

Jangka Sorong : http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4


Baca hasil pengukuran berikut:
c. Mikrometer sekrup :

- nst skala utama 0,5 mm


- nst skala nonius ada 50 skala
- Jadi nst mikrometer sekrup =
(0,5mm/50 = 0,01 mm )
- Cara membaca mikrometer sekrup:

Mikrometer Sekrup
https://www.stefanelli.eng.br/en/simulator-virtual-
micrometer-hundredths-millimeter/
25 0 45

contoh: 40 Hasil pengukuran = 28,91 mm


Baca hasil pengukuran berikut:
2.1.2. Alat ukur massa (neraca)
Untuk nst neraca dapat dilihat langsung skala terkecil pada alatnya.

Catatan: untuk alat ukur yang


memiliki skala nonius, alat digital
ketelitian alat ukur sama dengan
2.1.3. Alat ukur waktu (stopwatch)
nilai skala terkecilnya
2.1.4 Ketidakpastian pada pengukuran (Δx)
Ketidakpastian disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran

✓ Ada 3 macam kesalahan :


a. Kesalahan umum/ keteledoran : umumnya disebabkan keterbatasan pengamat, kekurang
terampilan memakai alat ukur, kekeliruan dalam membacaalat ukur
b. Kesalahan acak : disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus pada pengukuran
(fluktuasi tegangan PLN, landasan bergetar, bising)
c. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan pengukuran yang selalu konstan. Disebabkan
kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen lain (misal pegas melemah,
gesekan, kesalahan paralaks)
**Notasi Ilmiah

▪ Deret bilangan yang panjang dapat ditulis dengan cara yanglebih singkat yang disebut dengan notasi ilmiah.

a = bilangan antara 1 sampai 9,99


n = eksponen ( bilangan bulat)
10n = orde besar
Latihan soal

1.a

C.
a.
Selamat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai